•
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
PUSAT RUJUKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pabelan, Surakarta 57162, Telepon: (0271) 714458 (Hunting 4-Line),
Faximile : (0271) 714058, Kotak Pos 243, Laman: www.rso.go.id, Surat Elektronik : rso_solo@rso.go.id
Mengingat ...
,
-2-
9. Peraturan ...
,
-3-
MEMUTUSKAN
.
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG TIM
PENYUSUN ,LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) RS. ORTOPEDI
PROF.DR.R. SOEHARSO SURAKARTA.
Kesa.tu ...
,
-4-
Ditetapkan di Surakarta
Pada tanggal 0 4 JAN .2018
,
-5-
LAMPI RAN
K'EPUTUSA:N DIREKTUR UTAMA RS.
ORTO PED I PROF.DR.R. SOEHARSO
SURAKARTA
NOMOR : 'r\K.02.0o/X'JC-,C~'Z.'l...2.-/306/ ZOl8
TANGGAL : 0 4 JAN 2018
TENTANG TIM PENYUSUN LAPORAN
AKUN'fABILI'fAS KINERJA INSTANSf
PEMERINTAH (LAKIP)
TIM PENYUSUN
LAPoRAN AKUNTA:iULfTAS KfNER.JA f:NSTANSf P~ERfNTAH (LAKf:P)
RS. ORTOPEDI PROF.DR.R. SOEHARSO SURAKARTA
,
KATA PENGANTAR
Dengan senantiasa mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan ridho Nya lah RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dapat
menyelesaikan pertanggungjawaban yang tersusun dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja lnstansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2018.
Laporan ini disusun sebagai realisasi kewajiban RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta sesuai lnstruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah, PerMenPANRB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan lnstansi Pemerintah, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
2416/Menkes/Per/Xll/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan RI serta tuntutan Dewan
Pengawas RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
Sangat disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan.
*•
. ;,..-"'\* Laporan Akuntabilitas Kinerja
"~
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
TAHUN 2018
1 Direktur Utama 1
4
dr. R.Safil Rudiarto H, Sp. Rad, MM.
NIP 196208281989101002
Direktur Keuangan 4
-47
..........................................
"'~
Laporan Akuntabilitas Kinerja
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2018 ini harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada publik serta dilandasi dengan
engan komitmen yang kuat
guna melaksanakan tata kepemerintahan yang baik (good
(good governance
governance) yang
mengedepankan akuntabilitas publik.
publik
Dalam konteks ini menjadi penting adanya alat ukur atau indikator yang bisa
dijadikan dasar penilaian penetapan kinerja yaitu dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta Tahun 2018.
Laporan Akuntabilitas
untabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta Tahun 2018,
2018, disusun dengan menyajikan hasil pengukuran
kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan dalam mencapai tujuan, visi dan
misinya. Tahun 2018 merupakan tahun ke empat pelaksanaan Rencana
Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2015 - 2019 yang
mengusung visi: ”Menjadi
Menjadi Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan
Prima di ASEAN ” dengan misi : ”Mewujudkan
” pelayanan sub spesialistik ortopedi
traumatologi terintegrasi pendidikan dan penelitian secara paripurna, mewujudkan
manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat, efektif, efisien dan
akuntabel, mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, inovatif dan kr
kreatif
serta mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan.
berkelanjutan
Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2018,, dari 24 (dua puluh
empat) indikator kinerja yang sebanyak 18 (delapan belas) indikator (75
(7 %) dapat
mencapai / melampaui target yang ditetapkan, sementara 6 (enam)) indikator (25 %)
belum mencapai target.
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR DIAGRAM DAN GAMBAR viii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang 1
Maksud dan tujuan 2
Tugas pokok dan fungsi 3
Peran strategis 4
Sistematika penulisan 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis 9
Rencana Kerja Tahunan dan Pernyataan Kinerja 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian kinerja organisasi 14
Realisasi anggaran 67
BAB IV SIMPULAN
Simpulan 75
Saran 77
LAMPIRAN
A. LATAR BELAKANG
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Pemerintah
emerintah dalam bidang
bidang pelayanan kesehatan juga dituntut menyusun
laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) selama tahun 2018,
2018, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya d
dengan
didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan berdasarkan suatu
sistem akuntabilitas yang memadai.
1. Tugas Pokok
Tugas pokok RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sesuai Pasal (2)
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal
20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSO Prof. dr. R. Soeharso
Surakarta adalah melaksanakan upaya kesehatan paripurna, pendidikan
dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi di
bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medik.
Tercapainya visi dan misi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sangat
dipengaruhi oleh nilai
nilai-nilai
nilai yang disepakati oleh seluruh pemangku
kepentingan di lin
lingkungan
gkungan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Adapun
tata nilai-nilai
nilai yang mendasari pencapaian visi dan misi tersebut : ”Respect
for the individual, Excellent, Cost Effectiveness, Integrity
Integrity”, dengan
pemahaman makna sebagai berikut :
2. Arah Strategis
Arah sebuah institusi publik yang hendak diwujudkan di masa depan akan
sangat bergantung pada dinamika tuntutan stakeholders kunci terhadap
keberadaan institusi public tersebut. Kondisi ini juga berlaku bagi RSO Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta dalam mewujudkan
mewujudkan visi dan misi. Kemampuan
mengidentifikasi harapan, kekhawatiran serta tuntutan stakeholders kunci
merupakan salah satu tahap kritis awal dalam menentukan arah dan
prioritas strategis pengelolaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam
menjalankan m
misi
isi layanan, pendidikan dan penelitiannya di masa
mendatang.
3. Tantangan Strategis
Memperhatikan dinamika tuntutan stakeholders kunci dan informasi dari
benchmark maka tantangan strategis yang dihadapi oleh RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta untuk periode tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :
a. Menjadi
jadi RS Ortopedi Pusat Nasional;
b. RSO sebagai RS Kolegium Ortopedi Nasional;
Nasional
c. Kawasan perdagangan bebas (AFTA)
( tahun 2015;
d. Perkembangan Rumah Sakit Pesaing di sekitar;
e. Sulitnya mendapatkan SDM sub spesialis ortopedi
ortopedi dan tenaga
kesehatan lainnya;
lainnya
f. Ketimpangan ketersediaan sarana dan prasarana
prasarana dengan
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi,dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan
utama.
utama
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun
yang bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas
Akuntabilita Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai
dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis
capaian kinerja sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun
ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir;
3. Membandingkan
mbandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen perencanaan strategis organisasi;
A. RENCANA STRATEGIS
Dalam Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2015 –
2019 ditetapkan sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (KPI) dari
berbagai perspektif, secara
secar rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Indikator Kinerja Utama (KPI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Di dalam Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019
PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI
LEARNING & 1. Terwujudnya kehandalan 1. Overall Equipm
Equipment &
GROWTH sarana dan prasarana Effectiveness (OEE)
2. Terwujudnya 2. Level IT yang terintegrasi
pengembangan SIM
Rumah Sakit yang handal
3. Terwujudnya SDM yang 3. Persentase dokterter spesialis yg
mempunyai kualitas dan mendapatkan sertifikat sub
kompetensi sesuai dengan spesialis / konsultan
perkembangan ilmu dan 4. Persentase karyawan yang
teknologi kedokteran mendapatkan pelatihan lebih
dari 20 jam
5. Persentase karyawan yang
mendapatkan pendidikan lanjut
4. Terwujudnya budaya kerja 6. Persentase Sasaran Kinerja
pegawai Pegawai
BUSINESS 5. Terwujudnya 7. Persentase jumlah kegiatan
PROCESS pengembangan pelayanan pengembangan pelayanan
sub spesilistik ortopedi medik sub spesialistik
traumatologi sesuai 8. Pertumbuhan jumlah cakupan
perkembangan iptekdok pelayanan medik sub
spesialistik
6. Terwujudnya kualitas 9. Persentase pertumbuhan hasil
penelitian dan penelitian yang dipublikasikan.
pengembangan rumah
sakit berbasis evidence
based.
based
7. Terwujudnya hospital 10. Persentase jumlah kegiatan
tourisme dengan program pembangunan gedung
pelayanan terpadu pelayanan terpadu dan
penunjangnya
8. Terwujudnya 11. Jumlah jenis pelayanan medik
Penyempurnaan yang dilaksanakan berbasis
Manajemen Pelayanan Clinical Pathway dan DPJP
dengan Clinical Pathway
dan DPJP
9. Terwujudnya jejaring kerja 12. Persentase pertumbuhan
p
horizontal maupun vertikal jumlah institusi (pihak ketiga)
yang berkelanjutan pendukung pelayanan /
pendidikan yang melakukan
kerjasama dengan RSO
10. Terwujudnya pelayanan 13. Akreditasi RS
sub spesilistik ortopedi
14. Sasaran Keselamatan Operasi
traumatologi yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja 9
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
201
berkualitas / bermutu. 15. Infeksi Daerah Operasi
16. Medication Error
17. Emergency Respon Time II
18. Pengembalian Rekam
R Medik
Lengkap Dalam 1 x 24 Jam
CUSTOMER/S 11. Terwujudnya peningkatan 19. Indeks Kepuasan kerja
TAKEHOLDER kepuasan pelanggan Karyawan
rumah sakit 20. Persentase keluhan pelanggan
yang ditindaklanjuti
21. Indeks Kepuasan Masyarakat
FINANCIAL 12. Terwujudnya efisiensi 22. Persentase POBO
penggunaan dana
23. Kesehatan Badan Layanan
Umum
13. Tersedianya alokasi dana 24. Pertumbuhan pendapatan RS
yang meningkat
Untuk mencapai tujuan tersebut, Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta menuangkan KPI dalam bentuk matriks yang memuat target per tahun
selama periode
de Renstra tahun 2015 – 2019.
Tabel 2. KPI Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per tahun
selama periode Renstra tahun 2015 – 2019.
TARGET
NO KPI
2015 2016 2017 2018 2019
1 Overall Equipme
Equipment & Effectiveness 45% 55% 65% 70% 75%
(OEE)
2 Level IT yang terintegrasi Siloed II Integrat Integrate Advenc Advance
ed d II ed d II
3 Persentase dok
dokter spesialis yg 64% 64% 65% 65% 70%
mendapatkan sertifikat sub spesialis
/ konsultan
4 Persentase karyawan yang 60% 61% 62% 63% 64%
mendapatkan pelatihan lebih dari 20
jam
5 Persentase karyawan yang 20% 20% 21% 22
22% 24%
mendapatkan pendidikan lanjut
6 Persentase Sasaran Kinerja Pegawai 85% 87% 90% 93% 95%
7 Persentase jumlah kegiatan 20% 40% 60% 80% 100%
pengembangan pelayanan medik sub
spesialistik
8 Pertumbuhan jumlah cakupan 5% 5% 5% 5% 5%
pelayanan medik sub spesialistik
9 Persentase pertumbuhan hasil 7% 8% 9% 10% 11%
penelitian yang dipublikasikan.
10 Persentase jumlah kegiatan 18% 36% 54% 72% 100%
pembangunan gedung pelayanan
terpadu & penunjangnya
11 Jumlah jenis pelayanan medik yang 10 jenis 15 jenis 20 jenis 25 jenis 30 jenis
dilaksanakan berbasis Clinical
Pathway dan DPJP
Tabel 3. Perjanjian
rjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2018
PERJANJIAN KINERJA
SATUAN KERJA : RS ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA
TAHUN ANGGARAN : 2018
N Sasaran
Indikator Kinerja Target
o. Program/Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
1 Terwujudnya kehandalan 1. Overall equipment dan 70 %
sarana dan prasarana effectiveness (OEE)
2 Terwujudnya 2. Persentase capaian modul Integrated I
pengembangan
engembangan sistem IT per tahun
informasi manajemen
rumah sakit yang handal
3 Terwujudnya SDM yang 3. Persentase dokter spesialis 65 %
mempunyai kualitas
ualitas dan ortopedi yang mendapatkan
kompetensi (profesional)
rofesional) sertifikat sub spesialis /
Kegiatan Anggaran
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Rp.. 231.152.561.000,00
Teknis Lainnya pada Program Pembinaan
Pelayanan Kesehatan
Penggunaan Saldo Awal (BLU) Rp. 37.614.221.000
37.614.221.000,00
Revisi / Tambahan Gaji (RM) Rp. 520.748.000
520.748.000,00
Jumlah Total Anggaran Rp. 269.287.530.000
9.287.530.000,00
Sebanyak 13 (tiga belas) sasaran strategis yang akan dicapai RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta pada tahun 2018 diterjemahkan dalam 24 (dua
dua puluh empat)
indikator program / kegiatan yang relevan.
Pengukuran capaian kinerja RSO
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 201
2018
dilakukan dengan cara membandingkan
membandingkan antara pencapaian tahun lalu
lalu, target
Renstra serta target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-
masing masing indikator sasaran
saran tersebut diuraikan
seperti di bawah ini.
Pada tahun ini capaian OEE terealisasi sebesar 79,83 %, bila dibandingkan
dengan target yang ditetapkan telah memenuhi dan jika dibandingkan
dengan capaian tahun lalu telah meningkat seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4. Capaian Perwujudan Kehandalan Sarana dan Prasarana
rasarana
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
1 Overall equip
equipment dan % 70 71,7 79,83 ↑
effectiveness
eness (OEE)
Kendala :
- Usia peralatan yang semakin tua.
tua
- Jadwal pemadaman dari PLN yang mendadak.
Capaian :
Level
evel pengembangan IT tahap integrated I pada tahun 2018 seperti pada
tabel di bawah ini :
Tabel 7. Level pengembangan IT
N SASARAN TARGET CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA %
O STRATEGIS 2018 2018
1 2 3 4 5 6
1 Tercapainya a Terciptanya level pengembangan IT Integrated 1
kemandirian 1) Bridging Sistem 100 % 100 % 100 %
dalam 2) Dashboard 100 % 100 % 100 %
pengembangan
aplikasi SIRS 3) E-Planning 100 % 0% 0%
4) E-HR D 100 % 0% 0%
5) E-Office 100 % 100 % 100 %
6) E - MR 100 % 100 % 100 %
b. Sosialisasi, implementasi 100 % 100 % 100 %
dan monitoring aplikasi SIRS
(6 modul)
c Penanganan keluhan 100 % 100 % 100 %
operasional implementasi
aplikasi SIMRS
Dari tabel diatas, pada tahun 2018 dari 6 (enam)) modul yang direncanakan
telah tercapai 4 (empat) modul yaitu : bridging system,, dashboard, e – office
serta e – MR yang dapat terlaksana (66.7
( %).
Progress pengembangan SIMRS tergambar pada tabel di bawah ini :
4 modul
= x 100% = 66.7 %
6 modul
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja pelayanan sistem
informasi rumah sakit (SIRS) masih belum sesuai dari target yang ditetapkan.
Untuk level pengembangan IT pada level Integrated,, infrastuktur dan platform
lebih mendukung operasional rumah sakit seperti aset / BMN, e-clinical
clinical HR, e
e-
Planning, serta e procurement sehingga seluruh sistem saling terhubung dan
memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.
Kendala :
- Pada tahun 2018, pengembangan IT difokuskan pada front office;
- Aplikasi yang saat ini berjalan diganti dengan pihak RSUP dr. Sardjito
secara swakelola guna mencapai target pengembangan IT di tahun 2018.
Rincian dari capaian sasaran strategis seperti pada ulasan di bawah ini
Kendala :
- Pada tahun 2017 jumlah Sp. OT sebesar 9 orang, untuk tahun 2018 ada
penambahan 2 orang Sp. OT yang belum Konsultan sehingga angka
denumeratornya bertambah.
bertambah
- Untuk tahun 2018 ini belum ada dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Medik yang Konsultan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 20
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Upaya Tindak Lanjut :
- Berusaha untuk mengikutsertakan seluruh dokter spesialis ortopedi
traumatologi dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik
untuk mengikuti pelatihan guna mendapatkan sertifkat konsultan
konsultan.
Capaian :
589 pegawai
= x 100% = 92,6 %
636 pegawai
Capaian :
45 pegawai
= x 100 % = 7,6 %
594 pegawai
egawai
Capaian persentase karyawan yang mengikuti
ngikuti pendidikan lanjut pada tahun
ini sejumlah 45
5 pegawai (7,6 %) dari total seluruh pegawai. Program ini
bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
versitas Muhammadiyah
Surakarta, S2 Magister Manajemen UNS Surakarta dll.
Tabel 11.
1 Kegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSO
INDIKATOR TARGET REALISASI
NO URAIAN %
KINERJA TH. 2018 2018
1 2 3 4 5 6
1 Tercapainya D4 / S1 Tenaga 6 pegawai 6 pegawai 100 %
kegiatan Kesehatan Lain
pendidikan Profesi Ners 15 pegawai 35 pegawai 233.3 %
lanjut SDM S2 Magister 4 pegawai 4 pegawai 100 %
RSO Manajemen
* Sumber data : Lakip Bagian Diklit
Kendala :
Pegawai setelah menyelesaikan pendidikan lanjut ada yang tidak
melaporkan ke Bagian Diklit.
Belum optimalnya sosialisasi pendidikan lanjut.
Informasi pendaftaran pendidikan lanjut yang kurang optimal.
Perbandingan p
perwujudan
erwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten
(professional) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka
menengah (Renstra) sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja 22
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Tabel 12.
1 Perbandingan capaian perwujudan SDM
yang berkualitas dan kompeten
CAPAIAN TARGET
IKU 2019
2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6
Persentase dok
dokter spesialis yg 100 % 100 % 100 % 60
0% 70%
mendapatkan sertifikat sub
spesialis / konsultan
Persentase karyawan yang 51 % 54 % 94 % 92,6 % 64%
mendapatkan pelatihan lebih dari
20 jam
Persentase karyawan yang 18.3 % 21.8 % 15.5 % 7,6 % 24%
mendapatkan pendidikan lanjut
Capaian :
633 pegawai
= x 100% = 99.5 %
636 pegawai
Tabel 1
13. Perwujudan Persentase Sasaran Kinerja Pegawai
Target Capaian Naik
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat
2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
6 Persentase sasaran kinerja pegawai % 93 100 99.5 ↓
Pada tahun 2018 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah
menggunakan metode penilaian pegawai dengan sistem Sasaran Kinerja
Individu (SKI) yang kemudian diukur dengan menggunakan penilaian Indeks
Kinerja Individu (IKI). Perubahan ini dilakukan terkait dengan pembenahan
sistem Remunerasi RS dimana perhitungannya
perhitungannya menggunakan formula :
Besaran Remunerasi = IKI x IKU x JV x PIR
Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per 31 Desember 2018 sebesar 636
pegawai, dengan komposisi PNS sebesar 71,5 %, CPNS sebesar 2,
2,7 %,
pegawai BLU dan CBLU sebesar 23,8 %, pegawai kontrak seb
sebesar 1,6 %
serta dokter mitra 0,
0,5 %.
Adalah
dalah jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik
yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah kegiatan
pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang ditargetkan atau
direncanakan dalam waktu 5 tahun.
tahun
Capaian :
75.4 %
= x 100 % = 94.3 %
80 %
Tabel 16. Capaian Pengembangan Pelayanan
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2018 2018
1 2 3 4 5
Terwujudnya a. Interventional Pain 1 paket 1 paket 90 %
pengembangan Management (IPM)
pelayanan sub b. Pelayanan Geriatric 1 paket 1 paket 90 %
spesilistik Orthopaedic
ortopedi c. Pelayanan Sports Injury 1 paket 1 paket 47 %
traumatologi dengan Gymnasium Sports
sesuai d. Pelayanan Mikrobiologi 1 paket 1 paket 50 %
perkembangan Klinik
iptekdok e. Pelayanan Terapi Okupasi 1 paket 1 paket 100 %
modern
Rata – rata capaian 75.4 %
*) sumber data : Lakip Bidang
B Pelayanan Medik Tahun 2018
Perbandingan per
perwujudan
wujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi
traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam beberapa tahun terakhir
serta dengan Renstra sebagai berikut :
Tabel 17. Perbandingan Perwujudan
wujudan Pengembangan Pelayanan
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Persentase jumlah pengembangan 50 % 60 % 70 % 75.4 % 100%
pelayanan medik sub spesialistik
Kendala :
- Untuk program Interventional Pain Management tercapai 90 % karena
alat radiofrekuensi belum digunakan. Saat ini alat ada di edelweiss lantai
3 dan akan dipindahkan ke IBS. Tenggat waktu minggu II Januari 2019.
Alat sementara hanya digunakan untuk pasien umum, karena
tindakannya belum ditanggung BPJS
BPJS;
- Pelayanan geriatric ortopedi, tercapai 90 %. Program yang belum
terlaksana adalah memiliki puskesmas atau kelompok lansia binaan
sebagai pengganti program home care,, seperti yang dipersyaratkan di
akreditasi SNARS. Tahun 2019 program ini masih dilanjutka
dilanjutkan, bekerja
sama dengan dinas kesehatan kota Surakarta dan kabupaten
Sukoharjo;
Capaian :
Tabel 1
18. Capaian Klinik Sub Spesialis Rawat Jalan
NAMA KLINIK KUNJUNGAN
1 2
Sub Ort. Pediatric 6.585
Sub Ort. Recontruksi 6.531
Sub. Ort. Spine 4.632
Sub. Ort. Onkologi 1.874
Sub. Hand n Microsurgery 3.506
Sub. Ort. Sport Injury 3.703
Sub Total 26.831
26.831 x 5%
= x 100 %
23.810
= 5.6 %
Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang
mengandalkan rujukan dari PPK II;
- Capaian rawat darurat yang cenderung menurun;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan
pengunjung umum maupun JKN
JKN.
Capaian :
4 buah x 10 %
= x 100% = 12.1 %
3.3 buah
Pada tahun 2018 ini telah ada 4 (empat)) judul penelitian yang
dipublikasikan yaitu :
Tabel 21.. Nama Peneliti dan Judul Penelitian Yang Dipublikasikan
Tahun 2018
NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN
1 2 3
1 dr. Asep Santoso Two stage revision for periprosthetic joint infection of
Sp.OT.(K).. the hip : culture negative versus culture positive
infection
2 dr. Asep Santoso reatment outcome of dome osteotomy of the pelvis
Sp.OT.(K).. combined with trochanteric advancement for sequelae
of perthes disease
3 dr. Iwan
wan B Anwar initial response of human bone marrow - derived stem
Sp.OT.(K)..,dr. cells after contact with ultrahigh -molecular
molecular-weight
Asep Santoso polyethylene(UHMWPE)materian:an in vitro study on
Sp.OT.(K).. cell viability and interleukin -6
6 expression
4 dr. Asep Santoso Minimally
inimally invasive total hip arthroplasty in a patient with
Sp.OT.(K)..,Dr dr. hereditary multiple exostoses
Pamudji utomo
Sp.OT.(K)..
Capaian jumlah
umlah penelitian yang dipublikasikan
dipublikasikanbeberapa
beberapa tahun terakhir
serta dengan target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 22.
2 Perbandingan Capaian Pertumbuhan Penelitian
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 201
2018 2019
1 2 3 4 5 6
Persentase pertumbuhan hasil 4.67 % 8% 27 % 12.1
2.1% 11%
penelitian yang dipublikasikan
50 %
= x 100 % = 69,4 %
72 %
Kendala :
- Belum disahkannya usulan anggaran dalam proses renovasi gedung
oleh Ditjen
jen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI., karena
belum adanya surat Rekomendasi Kelayakan Pembangunan serta
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Propinsi Jawa Tengah
Tengah.
Capaian :
Sampai dengan tahun 2018 ini telah tersusun 20 (dua
dua puluh
puluh) Clinical
Pathway baru. Sesuai standar akreditasi jumlah clinical pathway yang
harus dilaksanakan dan dievaluasi adalah 5 clinical pathway / tahun. Ke
20 (dua puluh)) jenis CP tersebut yaitu :
NO CAPAIAN JUMLAH CLINICAL PATHWAY 2018
1 2 3
1 Closed Fraktur
raktur Collum Femur 11 Carpal Tunnel Syndrome(CTS)
Syndrome
2 Closed Fraktur
raktur Femur 12 Giant Cell Tumor (GCT)
3 Closed Fraktur
raktur Cruris 13 Muskukoskeletal tumor - open biopsy
4 Closed Fraktur
raktur Antebrachii 14 Epidural Steroid Injection (ESI).
5 Closed Fraktur
raktur Humerus 15 Osteomyelitis kronis
6 THR 16 Fraktur Thoracolumbal
7 TKR 17 Osteosarcoma (limb salvage)
8 LSS 18 ROI
9 Spondilitis Tuberculosa 19 Scoliosis
10 Brachial Plexus Injury (BPI) 20 Osteochonroma (eksisi)
20 CP
= x 100 % = 100 %
20 CP
Jumlah
umlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical
pathway dan DPJP beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka
menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 27. Perbandingan Capaian Clinical Pathway
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Jumlah jenis pelayanan 9 jenis 13 jenis 14 jenis 20 jenis 30 jenis
medik yang dilaksanakan
berbasis CP dan DPJP
Kendala :
- Kepatuhan terhadap clinical pathway masih rendah;
- Terdapat format clinical pathway baru dari KARS.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 33
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Upaya Tindak Lanjut :
- Audit clinical pathway;
- Penyesuaian dengan format clinical pathway yang baru dengan
melibatkan PPA lain.
9. Sasaran Strategis 9 yaitu : Terwujudnya jejaring kerja horizontal
maupun vertikal yang berkelanjutan.
berkelanjutan
Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja yaitu :
Capaian :
39 inst x 8%
= x 100% = 5,6 %
56 inst
Tabel 28.
28 Perwujudan Jejaring Kerja Horizontal Maupun Vertikal
Target Realisasi Naik
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat
2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
12 Persentase pertumbuhan jumlah % 8 4,1 5,6 ↑
Pertumbuhan
ertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan /
pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah
(Renstra) sebagai berikut :
Tabel 29. Perbandingan Capaian Pertumbuhan Kerjasama
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Persentase pertumbuhan
ertumbuhan jumlah 4.65 % 5,9 % 4,1 % 5,4%
5, 9%
institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendidikan yang
melakukan kerjasama dengan RSO
Kendala :
- Prosedur dari BPJS Kesehatan;
- Lamanya proses pembuatan draft perjanjian kerjasama;
kerjasama
- Terkendalanya proses tanda tangan kedua belah pihak;
- Komunikasi yang belum maksimal antar institusi.
100 %
= x 100% = 100 %
100 %
Kendala :
- Luas area dan besarnya jumlah unit kerja;
- Keberagaman kemampuan unit kerja dalam pengelolaan mutu dan
keselamatan pasien;
- Turn over yang tinggi (terutama peserta didik);
- Perubahan
an standar Nasional dan Internasional;
Internas
- Besarnya pembiayaan untuk akreditasi.
Tabel 3
33. Capaian Sasaran Keselamatan Operasi
NO TARGET BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
1 100 % Januari 100 % 7 Juli 100 %
2 100 % Februari 100 % 8 Agustus 100 %
3 100 % Maret 100 % 9 September 100 %
4 100 % April 100 % 10 Oktober 100 %
5 100 % Mei 100 % 11 November 100 %
6 100 % Juni 100 % 12 Desember 100 %
Rata – rata capaian : 100 %
Kendala :
- Belum optimalnya capaian sign out pada tindakan medik operatif di
kamar operasi.
Upaya Tindak Lanjut :
- Sosialisasi pentingnya sign out,, langkah pelaksanaannya serta feedback
capaian indikator sasaran keselamatan operasi;
operasi
- Dilaksanakan dalam rapat ruang IBS
IBS.
Infeksi Daerah Operasi adalah kejadian infeksi yang terjadi pada daerah
operasi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih dalam kurun
waktu satu bulan pasca operasi tanpa implant atau satu tahun pasca
operasi dengan implant.
Pengendalian Infeksi ini erat kaitannya dengan keselamatan pasien ((patient
safety yang datang ke rumah sakit
sakit).
Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
15 Infeksi daerah
aerah operasi % 1.5 1.71 0.90 ↑
Tabel 35. Rincian Capaian Angka IDO
Jumlah Kejadian Infeksi
Jumlah Seluruh Pasien
Daerah Operasi Pada IDO
No Bulan Yang Dilakukan Tindakan
Pasien Yang Dilakukan (%)
Operasi Bersih
Tindakan Operasi Bersih
1 2 3 4 5
1 Januari 4 348 1.15%
2 Februari 3 306 0.98%
3 Maret 5 345 1.45%
4 April 1 329 0.30%
5 Mei 5 321 1.56%
6 Juni 3 210 1.43%
7 Juli 5 404 1.24%
8 Agustus 2 348 0.57%
9 September 4 348 1.15%
10 Oktober 3 416 0.72%
11 November 1 371 0.27%
12 Desember 1 365 0.27%
JUMLAH 37 4..111 0.90%
* sumber data : Lakip Komite PPI
Kendala :
Adalah jumlah
umlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat
teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut.
Kesalahan peresepan obat yang dimaksud adalah kesalahan yang
teridentifikasi pada verifikasi resepoleh Instalasi farmasi meliputi benar
pasien, benar o
obat,
bat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak
ada duplikasi, tidak ada interaksi obat.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah diverifikasi
= x 100%
jumlah lembar resep yang ditulis dokter
Tiap bulan diambil 50 lembar sampel resep yang ditulis oleh DPJP dan 50
lembar resep yang ditulis oleh PPDS. Data diolah sesuai kamus indikator,
belum semua dokter menulis rute obat di lembar resep sesuai standar
akreditasi dan belum semua dokter menul
menulis
is dosis obat di lembar resep atau
dokter menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk
sediaan yang ada.
Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
16 Medication
edication error % 20 37.6 19.71 ↑
Kendala :
- Masih terdapat dokter yang belum menulis rute obat di lembar resep
baik untuk obat oral maupun obat injeksi
- Belum semua dokter menulis dosis obat di lembar resep atau dokter
menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk sediaan
yang ada;
- Waktu pemberian masih ada yang belum ditulis terutama obat injeksi.
Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
18 Pengembalian rekam % 80 91.5 93.4 ↑
medik lengkap dalam 24
jam
Tabel 4
41. Capaian Pengembalian Rekam Medik
NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1 Januari 90 % 7 Juli 94 %
2 Februari 91 % 8 Agustus 95.9 %
3 Maret 90 % 9 September 94.9 %
4 April 93 % 10 Oktober 96.3%
5 Mei 95 % 11 November 95.3%
6 Juni 96.5 % 12 Desember 93.8%
Rata – rata capaian : 93.8 %
Kendala :
- Kurangnya kedisiplinan dokter dalam pengisian rekam medis terutama
resume medis
medis;
- Petugas khusus untuk mengantarkan DRM ke bagian rekam medis
tidak ada;
- Belum ada kebijakan mengenai reward dan punishment untuk
pengisian rekam medis;
- DRM pasien BPJS harus masuk ke verifikasi
verifikasi.
Capaian :
50 - 2
= x 100 %
50
48
= x 100 % = 96 %
50
Tabel 44.. Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Kerja Karyawan
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Indeks kepuasan kerja karyawan 88 % 89.1% 96 % 96 % 89%
Kendala :
- Cakupan pegawai yang cukup besar sehingga membutuhkan waktu
yang lama sehingga hanya diambil sampling.
Pada tahun ini dari 111 masukan yang masuk melalui media kotak saran,
SMS, email serta facebook kesemuanya telah dapat ditindaklanjuti sesuai
dengan target response time penanganan. Perbandingan capaian
persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti dalam beberapa tahun
terakhir dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 46.. Perbandingan Penanganan Keluhan Pelanggan
Pelanggan Rumah Sakit
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase keluhan pelanggan 100 % 100 % 100 % 100 % 83%
Kendala :
- Kendala waktu terkai
terkait proses pemeliharaan peralatan.
86 80.2
100
0
TARGET 2018 REALISASI 2018
Melihat data tabel diatas dimana unit pelayanan yang telah dilakukan
penelitian terkait kepuasan pelanggan pada tahun ini mendapat hasil rata –
rata sebesar 80,2
80, dengan predikat B (baik).
Dengan hasil tersebut di atas maka diharapkan manajemen dapat melihat
sampai sejauh mana tingkat kepercayaan pasien terhadap unit – unit
pelayanan sehingg
sehinggaa langkah perbaikan serta peningkatan kualitas
pelayanan yang bermuara pada kepuasan pelanggan
pelanggan.
Perbandingan capaian Indeks kepuasan masyarakat
asyarakat dalam beberapa tahun
terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 48. Perbandingan Capaian Kepuasan Pelanggan
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Indeks kepuasan
epuasan masyarakat 76.75 80,68 80.85 % 80.2 % 86%
Kendala :
- Lama waktu tunggu pelayanan
pelayanan;
- Informasi tarif belum maksimal;
- Sistem IT yang belum maksimal
maksimal.
Capaian :
Per 31
1 Desember 2018, pendapatan PNBP RS Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta tercapai sebesar Rp. 203.683.478.257,00
,00 dengan biaya
operasional sebesar Rp. 218.142.269.337,00 sehingga rasio pendapatan
PNBP terhadap biaya operasional sebagaimana pada tabel di bawah ini:
Kendala :
- Kenaikan pendapatan masih dikisaran < 10 %;
- Kenaikan
enaikan langganan daya jasa, bahan makanan, obat;
- Pembangunan penunjang gedung pelayanan terpadu;
- Biaya operasional yang tinggi
tinggi.
I. INDIKATOR KEUANGAN
A. ASPEK KEUANGAN
1. RATIO KEUANGAN
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
1 Ratio Kas (Cash Ratio)
Kas & Setara Kas 136.258.166.462
RK = x 100 % 2 x 100 % 8379.87 % 0,25
Current Liabilities 1.626.016.781
2 Rasio Lancar (Current Ratio)
Current Assets 217.016.635.532
RL/CR= x 100 % 2.5 x 100 % 13346.52 % 2,5
Current Liabilities 1.626.016.781
3 Collection Period - Periode Penagihan Piutang (PPP)
Piutang Usaha x 360 16.948.848.641.593
PPP 2017 = x 1 hr 2 x 1 hr 83.41 hr 0.25
Pendapatan Usaha 203.205.458.562
4 Perputaran Aset Tetap (Fixed
Fixed Asset Turnover)
Pendapatan Operasional 203.205.458.562
PAT= x 100 % 2 x 100% 17.61 x 1.5
Aset Tetap 1.153.708.201.527
5 Imbalan atas Aktiva Tetap (Return
Return on Fixed Asset)
Surplus/Defisit 38.249.250.133
ROFA= x 100 % 2 x 100 % 3.32 % 1.1
Aset Tetap 1.153.708.201.527
6 Imbalan Ekuitas (Return on Equity)
Surplus/Defisit 38.249.250.133
ROE= x 100 % 2 x 100 % 3.39 % 1
Ekuitas 1.129.250.576.120
7 Perputaran Persediaan (PP
Total Persediaan x 360 12.276.642.123.466
PP = x 1 hari 2 x 1 hari 46.91 hr 1
Total Pendapatan 261.730.403.941
Usaha
Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31
3 Desember 2018 (self assessment) mempunyai total
skor 80.27 dengan kategori BAIK ((AA) yaitu berada pada angka 80 < TS < 95.
Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang
mengandalkan rujukan dari PPK II;
- Capaian rawat darurat yang cenderung turun;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan pengunjung
umum maupun JKN
JKN.
Pertumbuhan penerimaan
enerimaan RS adalah jumlah penerimaan tah
tahun berjalan /
jumlah penerimaan
enerimaan tahun lalu
Dengan metode perhitungan yaitu :
Target persentase pertumbuhan
Realisasi penerimaan tahun 2018 x
= penerimaan tahun 2018
201 x 100%
Target penerimaan 2018
Capaian :
Tabel 54.. Capaian Pertumbuhan Penerimaan Rumah S
Sakit
161.471.238.
161.471.238.770 x 6.3 %
= x 100% = 5.98 %
170.001.111.000
Diagram 3
3. Laporan Realisasi Penerimaan Rumah Sakit
Tahun 2018
170,001,111,000
165,597,832,281 161,471,238,770
200,000,000,000
100,000,000,000
0
TH 2017 TARGET 2018 REALISASI 2018
Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per bulan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 55 Rincian P
Penerimaan
enerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2018
PENERIMAAN
NO BULAN %
TARGET REALISASI
1 2 3 4 5
1 Januari 14,166,759,000 14,638,704,922 103.33%
2 Februari 14,166,759,000 13,599,844,636 96.00%
Penerimaan
enerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2018 ini tercapai
sebesar Rp. 161.471.238.770,00
161.471.238.770 (94.98 %) dari target yang ditetapkan sebesar
Rp. 170.001.111.000,00.
170.001.111.000,
Perbandingan pertumbuhan
ertumbuhan penerimaan RS dalam beberapa tahun terakhir
serta dengan target Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 56 Pertumbuhan Penerimaan RS
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Pertumbuhan pen
penerimaan RS 9.4 % 7.4 % 7.24 % 5.98 % 6%
Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan
pengunjung umum ma
maupun dengan penjaminan;
- Keterlambatan pencairan BPJS.
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum
dituntut untuk terus meningkatkan kinerja terutama kinerja BLU dalam meningkatkan
pelayanan dengan tetap megutamakan keselamatan pasien serta pendapatan setiap
tahunnya. Peningkatan pelayanan dan pendidikan
endidikan akan sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan
berlangsungan BLU RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ssehingga
sangat diperlukan analisis untuk pemenuhan dan penggunaan sumber daya
daya.
Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan
sumber dana (anggaran).
nggaran). Dalam setiap pelaksanaan k
kegiatan
egiatan penunjang kinerja
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melakukan beberapa analisis dan efisiensi
dalam pemenuhan dan penggunaan sumberdaya maupun sumber dana. Rincian
pelaksanaan kegiatan efisiensi sumber daya dapat diuraikan seperti di bawah ini :
200
0
2015 2016 2017 2018
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta selama kurun waktu empat tahun terakhir menunjukkan tren relatif
tetap dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 0.42 %. Untuk analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya manusia, secara umum RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta langsung memberi tanggungjawab kinerja kepada bagian
yang berhubungan dengan target kinerjanya dan setiap pegawai melaksanakan
kinerja sesuai tupoksi masing - masing. Setiap hari semua pegawai
egawai di
d RSO Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta membuat Laporan Kinerja (log book)) seperti pada
gambar di bawah ini
50
0
2015 2016 2017 2018
Selama kurun waktu empat tahun terakhir realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta rata – rata tercapai sebesar 82,1 %.
2) BMN Ekstrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 1.415.378.558
1.415.378.558,00
Penambahan : Rp. 107.849.673.376
107.849.673.376,00
Pengurangan : Rp. 76.626.916.755
76.626.916.755,00
Posisi akhir (31
1 Desember 2018) : Rp. 32.638.135.179
32.638.135.179,00
Laporan Akuntabilitas Kinerja 64
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
3) BMN Gabungan
abungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 491.628.143.109
491.628.143.109,00
Penambahan : Rp. 701.222.006.824,00
222.006.824,00
Pengurangan : Rp. 33.712.334.758,00
Posisi akhir (31
1 Desember 2018) : Rp. 1.159.137.815.175
1.159.137.815.175,00
Jumlah aset RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang tercatat pada SIMAK
SIMAK-
BMN per 31 Desember 201
2018 sebesar Rp. 965.499.933.138,00.
Terkait tingkat kehandalan sarana prasarana dasar yang dikelola RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta terkait capaian Overall equipment and effectiveness
(OEE) sebagai berikut :
Diagram 6. Capaian
apaian Overall Equipment and Effectiveness (OEE)
Tahun 2015 - 2018
90 81.7 80.3 79.8
80 71.7
70 70
60 65
50 55
TARGET
40
45 REALISASI
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018
Selama kurun waktu empat tahun terakhir rata – rata capaian Overall equipment
dan effectiveness (OEE) sebesar 78,4 %. Capaian tersebut masih di atas target
sebesar 70 %. Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu
terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice
dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu
efisien, efektivitas dan keselamatan pasien.Tingkat kehandalan sarana dan
prasarana atau overall equipment effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran
kehandalan sarana dan prasaran
prasaranaa tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu :
ketersediaan, kinerja dan kualitas. Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa
upaya efisiensi terkait sarana prasarana telah dan terus diupayakan.
269,287,530,000
223,950,411,012
400,000,000,000
200,000,000,000
0
PAGU 2018 REALISASI 2018
179,487,758,000
200,000,000,000
153,194,251,405
PAGU 2018
150,000,000,000
REALISASI 2018
100,000,000,000 35,824,275,000 53,975,497,000
33,631,446,296 37,124,713,311
50,000,000,000
-
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
I. B. ANGGARAN BLU
Tabel 62. Penyerapan Anggaran Berdasar Mata Anggaran TA. 2018
Anggaran BLU
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan 207,615,332,000 165,346,283,844 80%
Kesehatan
2094 Dukungan m manajemen &
pelaksanaaan tugas teknis
lainnya ppd program pembinaan
pelayanan kesehatan
2094.506 Gedung Layanan
008 Pembangunan Gedung dan 7,430,570,000 2,647,699,000 36%
Bangunan
2094.508 Alat Kesehatan
051 Pengadaan Alat kesehatan 19,368,836,000 17,113,562,095 88%
2094.509 Layanan Operasional UPT BLU 88,018,733,000 67,724,134,284 77%
005 Dukungan Penyelenggaraan 109,500,000 84,551,980 77%
Layanan Operasional RS
051 Pembayaran Remunerasi
525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 64,000,000,000 52,033,296,075 81%
052 Operasional dan Pemeliharaan
RS
525112 Belanja Barang 11,226,342,000 7,847,574,055 70%
525113 Belanja Jasa 2,716,289,000 2,323,383,699 86%
B Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana RS
525114 Belanja Pemeliharaan 2,167,558,000 929,146,860 43%
525115 Belanja Perjalanan 1,688,300,000 1,061,774,716 63%
D Pemeliharaan Kendaraan Roda
4 dan 2
525114 Belanja Pemeliharaan 304,299,000 174,376,182 57%
E Peningkatan Kapasitas SDM
525119 Belanja Penyediaan Barang dan 5,806,445,000 3,270,030,717 56%
Jasa BLU Lainnya
2094.511 Ambulance / Mobil Jenazah
051 Pengadaan Ambulance/Mobil 331,000,000 328,873,000 99%
Jenazah
2094.512 Obat
Obat-obatan dan Bahan Medis
Habis Pakai
525112 Belanja Barang 71,195,626,000 66,304,768,415 93%
2094.951 Layanan Internal ((Overhead) 21,270,567,000 11,556,120,050 54%
051 Pengadaan Kendaraan 1,145,878,000 640,477,500 56%
Bermotor
052 Pengadaan Perangkat Pengolah 7,105,531,000 4,626,558,303 65%
Data dan Komunikasi
053 Pengadaan Peralatan dan 13,019,158,000 6,289,084,247 48%
Fasilitas Perkantoran
25%
blm tercapai
75% tercapai
A. SIMPULAN
B. SARAN
Dari rangkuman capaian indikator kinerja di bab III, secara umum upaya
pencapaian sasaran strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun
2018 tidak mengalami hambatan yang berarti, namun demikian untuk menjaga
kinerja dan bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu kiranya
beberapa saran sebagai berikut :
1. Peningkatan koordinasi
oordinasi perlu ditingkatkan baik di tingkat pimpinan
maupun antara pimpinan dengan pelaksana program dan kegiatan. Hal ini
penting untuk menjaga kualitas
kualitas dari hasil program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta;
2. Peningkatan kompetensi pelaksana. Dikarenakan pelaksana program dan
kegiatan adalah tulang punggung dari keberhasilan pencapaian sasaran
kinerja pelaksanaan
ksanaan penyelenggaraan pelayanan, penelitian, pendidikan
maupun pelatihan;
3. Penciptaan Iklim yang lebih kondusif. Iklim kerja merupakan salah satu
faktor dominan penentu kinerja organisasi. Dalam kaitan ini pimpinan perlu
menciptakan iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja.
4. Perlu dibuat atau penyempurnaan kebijakan-kebijakan
kebijakan / SOP yang
berkaitan dengan indikator kinerja;
5. Secara lebih teknis hal – hal yang segera harus mendapat perhatian yaitu :
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang ·seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti
yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan
pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinetja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang dipertukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua,
~~
dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS.
NIP 196108201988121001
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
Kegiatan Anggaran
1. Oukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Rp. 231 .152.561 .000,00
Teknis Lainnya pada Program Pembinaan
Pelayanan Kesehatan
v';
dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K}, MARS
NIP. 196108201988121001