Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH


TAHUN 2018
! l • • . .. . , \ ! •. ; i . . : : , __ , . . . , '·- · i_ I
KEMENTERIAN KESEHArAN ·-REPUBt-rK- I-N·DClN·ESIA


DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
PUSAT RUJUKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pabelan, Surakarta 57162, Telepon: (0271) 714458 (Hunting 4-Line),
Faximile : (0271) 714058, Kotak Pos 243, Laman: www.rso.go.id, Surat Elektronik : rso_solo@rso.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA


RUMAH .S AKIT ORTO.PEDJ .PRO.F_.DR.R..SO.EHARSO .SURAKARTA
NoMoR: 'c\¥..oUJ?J/~'t:X .1..z.if goG I 201e
TENTANG
TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KIN-ERJA INSTANSI
.P.EMEJUN~A.ll .(.LAKIP} .RS_. ORTO.PEDJ. .PROF_.DR~R...SOEHARSO
SURAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR UTAMA RS . ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA,

Mertimbartg a. bahwa dalam tartgka tertib admirtistrasi


melak:sanakan peraturan tentang penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). k!
b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi perubahan
'
program, kebijakan dan kegiatan pada tahun
berjalan, perlu disusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
'
c. bahwa berdasarkan butir a dan b tersebut diatas,
perlu dibentuk Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas
I
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RS. Ortopedi
Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta dan ditetapkan
dengan Kep.u.tusan Direktur Utama.
,~'J d. ba.hwa pegawai yang namanya. tercantum dalam
Keputusan ini dipandang mampu untuk ditunjuk
sebagai Tim Penyusun · Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Mengingat ...

,
-2-

·M engingat 1. Undang-Undang No. 3'6 ·"fanun '2'0-09 tentang


Kesehatan.

2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah


,S.a kit.

3. Pe;raturan Pemerintah RI No. 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU).

4. Peraturan. Pemerfr1tah RI No. 8 T-ahun 2-006 tentar1-g


Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2012 t~ntang

.Pe.rub.ah.an Atas Per.aturan Pemerintah No. 23 Tahun


2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (BLU).

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne,gara


RI No. 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman
Penyusunan Indikator Kinerja ljtama di Lingkungan
Instansi Pemerintah.

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


839 /Menkes/PER/VII/2007 tanggal 20 Juli 2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja RS Ortopedi
Prof.Dr.. R.So.eharso .Surakarta hes.erta p.erubahannya.

8. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. .


756/Menkes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007
tentan,g Penetapan 15 Rumah Sakit Unit Pelaksana
Teknis Departemen Kesehatail RI dengan Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

9. Peraturan ...

,
-3-

9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


256/Menkes/PER/HI/2008 tanggal 11 Maret 2008'
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 839/Menkes/PER/VIIj2007 tent~g

Organisasi dan Tata Kerja RS. Ortopedi Prof.Dr.R.


Soeharso Surakarta.

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


RI No.. 2.0/M..PA.N/J.1/.200.8 ten.tang Penyu.s unan
Indikator Kinerja Utama.

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi RI No. 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

12 . Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


2416/Menkes/PER/XII/2011 ten tang Petunjuk
Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Kernenterian Kesehatan RI.

13. Keputusan Menteri Kesehatan RI No .


KP.03.01/Menkes/439/2015 tanggal 11 Nopember
2015 tentang Pengangkatan Direktur Utama RS.
Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta.

MEMUTUSKAN

.
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG TIM
PENYUSUN ,LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) RS. ORTOPEDI
PROF.DR.R. SOEHARSO SURAKARTA.

Kesa.tu ...

,
-4-

Kesatu Tim Penyusun Laporan Akunta:bilitas Kinerja Instansi


Pemerintah {LAKIP} .dengan nama-nama sebagaimana
tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

Kedua Tugas Tim Penyusun LAKIP adafah :

I . Menyusun Laporan Akuntabilitas Kmerja Tahunan.


2. Membuat Laporan Hasil Kegiatan kepada Direktur
Utama.

Ketiga Tim Penyus-un LAKIP berada di bawah dan


bertanggungjawab kepada Direktu:r Utama.

Keempat Biaya yang tim.bul da.lam rangka pemberlakuan kepu tusan


ini dibebankan pada DIPA Rumah Sakit,

Kelima Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


catatan .apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
seperlunya.

Ditetapkan di Surakarta
Pada tanggal 0 4 JAN .2018

,
-5-

LAMPI RAN
K'EPUTUSA:N DIREKTUR UTAMA RS.
ORTO PED I PROF.DR.R. SOEHARSO
SURAKARTA
NOMOR : 'r\K.02.0o/X'JC-,C~'Z.'l...2.-/306/ ZOl8
TANGGAL : 0 4 JAN 2018
TENTANG TIM PENYUSUN LAPORAN
AKUN'fABILI'fAS KINERJA INSTANSf
PEMERINTAH (LAKIP)

TIM PENYUSUN
LAPoRAN AKUNTA:iULfTAS KfNER.JA f:NSTANSf P~ERfNTAH (LAKf:P)
RS. ORTOPEDI PROF.DR.R. SOEHARSO SURAKARTA

1. I Direktur Utama Pengarah


2. I Direktur Medik dan Keperawatan Penasehat
3. I Direktur Keuanga;n Penasehat
4. I Direktur Umum, SDM & Pendidikan Ke tu a
5. I Ka. Bagian Umum Sekretaris I
6. J Ka. Sub Bag. Perencanaan & Evaluasi • Sekretaris- H
7. I Ka. Bagian Pendid.ikan & Penelitian Anggota
8. I Ka. Bagian SDM Anggota
9. I Ka, Bidang Pelayanan Medik . Anggota

10. I Ka. Bidang Pelayanan Keperawatan I Anggota


11. I Ka. Bag. Perbendaharaan & Mobilisasi Dana I Anggota
12. I. Ka. Bagian Akuntansi I. Anggota
13. I Seluruh Staf Sub Bag. Perencanaan & Evaluasi I Anggota

,
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan senantiasa mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan ridho Nya lah RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dapat
menyelesaikan pertanggungjawaban yang tersusun dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja lnstansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2018.

Laporan ini disusun sebagai realisasi kewajiban RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta sesuai lnstruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah, PerMenPANRB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan lnstansi Pemerintah, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
2416/Menkes/Per/Xll/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan RI serta tuntutan Dewan
Pengawas RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Sangat disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan.

Akhirnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan


kepada semua pihak atas upaya dan jerih payahnya yang telah mencurahkan
tenaga dan pikiran sehingga laporan ini dapat disusun dan semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita
semua dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pihak.

Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

*•
. ;,..-"'\* Laporan Akuntabilitas Kinerja

"~
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
TAHUN 2018

DISIAPKAN DAN DIBUAT OLEH DIREKSI

1 Direktur Utama 1

Dr. dr. Pamudji Utomo, Sp. OT. (K).


NIP 196202281989031003
2 Direktur Medik dan Keperawatan 2

dr. Romaniyanto, Sp. OT (K).


NIP 196401101989121001 ··········t .. ·············· ··· ···· ·······
3 Direktur Umum, SOM, dan Pendidikan 3

4
dr. R.Safil Rudiarto H, Sp. Rad, MM.
NIP 196208281989101002
Direktur Keuangan 4
-47
..........................................

Ors. EC Subur, M.SI.


NIP 196808211994031003
(j?f

"'~
Laporan Akuntabilitas Kinerja
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
RINGKASAN EKSEKUTIF

Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2018 ini harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada publik serta dilandasi dengan
engan komitmen yang kuat
guna melaksanakan tata kepemerintahan yang baik (good
(good governance
governance) yang
mengedepankan akuntabilitas publik.
publik

Dalam konteks ini menjadi penting adanya alat ukur atau indikator yang bisa
dijadikan dasar penilaian penetapan kinerja yaitu dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta Tahun 2018.

Laporan Akuntabilitas
untabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta Tahun 2018,
2018, disusun dengan menyajikan hasil pengukuran
kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan dalam mencapai tujuan, visi dan
misinya. Tahun 2018 merupakan tahun ke empat pelaksanaan Rencana
Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2015 - 2019 yang
mengusung visi: ”Menjadi
Menjadi Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan
Prima di ASEAN ” dengan misi : ”Mewujudkan
” pelayanan sub spesialistik ortopedi
traumatologi terintegrasi pendidikan dan penelitian secara paripurna, mewujudkan
manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat, efektif, efisien dan
akuntabel, mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, inovatif dan kr
kreatif
serta mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan.
berkelanjutan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam menjalankan operasionalnya sebagai


BLU berdasar kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal 20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
RSO Prof. dr. R. Soeharso Surakarta.

Laporan Akuntabilitas kinerja ini sebagai sarana penyampaian pertanggung


jawaban kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta kepada Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kemente Kesehatan RI. baik secara langsung maupun
tidak langsung. Sebagai bahan evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang

Laporan Akuntabilitas Kinerja iv


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun
ahun 2018
keberhasilan - keberhasilan yang telah dicapai sampai dengan tahun 2018 tetapi
juga memuat kendala atau kekurangan - kekurangan yang ada sehingga dapat
dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Berdasarkan rangkuman hasil pencapaian kinerja tahun 2018,, dari 24 (dua puluh
empat) indikator kinerja yang sebanyak 18 (delapan belas) indikator (75
(7 %) dapat
mencapai / melampaui target yang ditetapkan, sementara 6 (enam)) indikator (25 %)
belum mencapai target.

Secara umum upaya pencapaian sasaran strategis


strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta pada tahun 2018 tidak mengalami hambatan yang berarti, namun
demikian untuk menjaga kinerja dan bahkan peningkatan kinerja di masa
mendatang perlu kiranya beberapa saran sebagai berikut :

Percepatan perwujudan pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit


yang handal melalui pembuatan modul IT, optimalisasi pengembangan
engembangan pelayanan
subspesialistik ortopedi
rtopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok,
ptekdok, p
percepatan
kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya, iintensifikasi
perwujudan jejaring kerja
erja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan
erkelanjutan terkait
pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang
melakukan kerjasama serta peningkatan
p mutu serta pelayanan kepada pasien
secara prima yaitu dengan memberikan pelayanan
p yang memuaskan bahkan harus
bisa membuat pasien merasa terpuaskan dan lebih dihargai sehingga angka IKM
dapat meningkat, optimalisasi cakupan pelayanan, tindakan operasi serta penunjang
medik guna meningkatkan pertumbuhan pendapatan sebagai perwujudan
erwujudan alokasi
dana yang meningkat,, perencanaan program dan kegiatan secara tepat sasaran,
percepatan
ercepatan proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan dan
mempertegas
empertegas kebijakan atau SOP terkaitit belum optimalnya capaian realisasi
anggaran.

Laporan Akuntabilitas Kinerja v


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun
ahun 2018
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Kinerja Utama (KPI) dii dalam Rencana Strategis


Tahun 2015 – 2019
Tabel 2 KPI Rencana Strategis per tahun selama periode Renstra
tahun 2015 – 2019.
Tabel 3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Tabel 4 Capaian Perwujudan Kehandalan Sarana dan Prasarana
Tabel 5 Perbandingan capaian OEE
Tabel 6 Perhitungan Overall Equipment & Effectiveness (OEE)
Tabel 7 Level pengembangan IT
Tabel 8 Capaian Perwujudan Pengembangan SIMRS
Tabel 9 Perbandingan capaian level SIMRS
Tabel 10 Capaian Perwujudan SDM Yang Profesional
Tabel 11 Kegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSO
Tabel 12 Perbandingan capaian perwujudan
erwujudan SDM yang berkualitas dan
kompeten
Tabel 13 Perwujudan Persentase Sasaran Kinerja Pegawai
Tabel 14 Peta Ketenagaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tabel 15 Capaian Perwujudan Pengembangan Pelayanan Subspesialistik
Tabel 16 Capaian Pengembangan Pelayanan
Tabel 17 Perbandingan Perwujudan Pengembangan Pelayanan
Tabel 18 Capaian Klinik Sub Spesialis Rawat Jalan
Tabel 19 Perbandingan Capaian Perwujudan
wujudan Pengembangan Pelayanan
Tabel 20 Capaian Perwujudan Penelitian
Tabel 21 Nama Peneliti dan Judul Penelitian Yang Dipublikasikan
Tabel 22 Perbandingan Capaian
C Pertumbuhan Penelitian
Tabel 23 Capaian Perwujudan Hospital Tourism
Tabel 24 Capaian Penunjang Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu
Tabel 25 Perbandingan Capaian Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu Dan
Penunjangnya
Tabel 26 Capaian Penyusunan Clinical Pathway
Tabel 27 Perbandingan Capaian Clinical Pathway
Tabel 28 Perwujudan Jejaring Kerja Horizontal Maupun Vertikal
Tabel 29 Perbandingan Capaian Pertumbuhan Kerjasama
Tabel 30 Capaian pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi
Tabel 31 Capaian Program Akreditasi
Tabel 32 Perbandingan Capaian Akreditasi Beberapa Tahun Terakhir
Tabel 33 Capaian Sasaran Keselamatan Operasi
Tabel 34 Perbandingan Capaian Indikator Sasaran Keselamatan Operasi
Tabel 35 Rincian Capaian Angka IDO
Tabel 36 Perbandingan Capaian
Capaian Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
(PPI
Tabel 37 Capaian Medication Error
Tabel 38 Perbandingan Capaian Medication Error
Tabel 39 Capaian Emergency Respon Time II
Tabel 40 Perbandingan Capaian Emergency Response Time II
Tabel 41 Capaian Pengembalian Rekam Medik
Tabel 42 Perbandingan Capaian Pengembalian Rekam Medik
Laporan Akuntabilitas Kinerja vii
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Tabel 43 Capaian Pen
Peningkatan Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit
Tabel 44 Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Kerja Karyawan
Tabel 45 Capaian Persentase Keluhan Pelanggan Yang Ditindaklanjuti
Tabel 46 Perbandingan Penanganan Keluhan Pelanggan
Pelanggan Rumah Sakit
Tabel 47 Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat
Tabel 48 Perbandingan Capaian Kepuasan Pelanggan
Tabel 49 Capaian Perwujudan Efisiensi Penggunaan Dana
Tabel 50 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional
Tabel 51 Perbandingan Capaian Persentase POBO
Tabel 52 Perhitungan Kinerja Badan Layanan Umum RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember
2018 (Self
Self Assessment)
Tabel 53 Perbandingan Capaian Kesehatan BLU
Tabel 54 Capaian Pertumbuhan Penerimaan Rumah SakitS
Tabel 55 Rincian Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tabel 56 Pertumbuhan Penerimaan RS
Tabel 57 Capaian Resolusi Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Tabel 58 Pengelolaan Aset Yang Tercatat Pada SIMAK-BMN
SIMAK
Tabel 59 Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca
Tabel 60 Laporan Penyerapan Anggaran Per Belanja
Tabel 61 Penyerapan Anggaran Berdasar Mata Anggaran APBN
Tabel 62 Penyerapan Anggaran Berdasar Mata Anggaran BLU
Tabel 63 Penyerapan Anggaran Per Indikator Kinerja Sesuai Dengan
ngan Dokumen
Perjanjian Kinerja
Tabel 64 Rangkuman Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tabel 65 Perhitungan Tingkat Kesehatan BLU

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Peta Ketenagaan Per 31 Desember 2018


Diagram 2 Indeks Kepuasan Masyarakat
Diagram 3 Laporan Realisasi Penerimaan Rumah Sakit Tahun 2018
Diagram 4 Pertumbuhan
ertumbuhan SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2015 - 2018
Diagram 5 Capaian Realisasi Anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta Tahun 2015
201 - 2018
Diagram 6 Capaian Overall Equipment and Effectiveness (OEE) Tahun 201
2015
- 2018
Diagram 7 Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS
Diagram 8 Laporan realisasi Penyerapan Anggaran per Mata Anggaran
Diagram 9 Prosentase Capaian Target Kinerja Tahun 2018

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta

Laporan Akuntabilitas Kinerja viii


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR DIAGRAM DAN GAMBAR viii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang 1
Maksud dan tujuan 2
Tugas pokok dan fungsi 3
Peran strategis 4
Sistematika penulisan 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis 9
Rencana Kerja Tahunan dan Pernyataan Kinerja 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian kinerja organisasi 14
Realisasi anggaran 67
BAB IV SIMPULAN
Simpulan 75
Saran 77
LAMPIRAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja x


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap instansi pemerintah sebagi unsur penyelenggara pemerintahan negara


diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan
suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing – masing instansi
(Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

Dalam rangka terselenggaranya good governance diperlukan pengembangan


dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan sah
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta beb
bebas
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada


atasan masing – masing, lembaga – lembaga pengawasan dan penilai
akuntabilitas. Laporan tersebut menggambarkan kinerja yang bersangkutan
melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan untuk


mendukung tercapainya Visi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yaitu
“Menjadi
Menjadi Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan Prima
Prima di ASEAN”
telah ditetapkan berbagai program yang telah disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, dengan mengutamakan upaya peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan serta ketersediaan sumber daya yang ada
ada.

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta selaku


selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kementerian Kesehatan RI. Memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan
Penetapan Kinerja sesuai dengan Peraturan
raturan MenPAN dan RB Nomor 53 T
Tahun
2014 tentang
ng Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pemerintah

Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan program yang dilaksanakan


apakah tujuan dan sasaran program mencapai hasil yang diharapkan, berhasil

Laporan Akuntabilitas Kinerja 1


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 22018
guna dan berdaya guna yang optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat serta dapat meningkatkan kinerja pembangunan kesehatan
kesehatan.

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Pemerintah
emerintah dalam bidang
bidang pelayanan kesehatan juga dituntut menyusun
laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) selama tahun 2018,
2018, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya d
dengan
didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan berdasarkan suatu
sistem akuntabilitas yang memadai.

Selain berisi informasi capaian kinerja dan alat komunikasi pertanggungjawaban,


Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) RSO Prof. Dr. R. Soeharso
eharso Surakarta
Tahun 2018 juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai dan alat pendorong
pendorong.
Dengan demikian diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran secara
komprehensif pencapaian kinerja di setiap unit satuan kerja
kerj RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta selama tahun 2018.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya laporan ini adalah untuk mempertanggungjawabkan


pelaksanaan program yang diselenggarakan, apakah tujuan dan sasaran
program mencapai hasil yang diharapkan, berhasil guna dan berdaya guna
optimal.

Adapun tujuan penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai pelaksanaan


Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Peraturan MenPAN dan RB Nomor 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
Pemerintah Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan
elaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan yang mewajibkan
setiap
iap Instansi Pemerintah sebagai unsur Penyelenggara Negara untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu sistem
akuntabilitas yang memadai.
memadai

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 22018
Selain itu, laporan
aporan ini diharapkan dapat memberikan
memberikan informasi capaian kinerja
Instansi Pemerintah
emerintah yang digunakan sebagai komunikasi pertanggungjawaban
dan peningkatan kinerja serta sebagai (1) alat kendali (2) alat penilai dan (3) alat
pendorong penyeleggaraan kegiatan - kegiatan di lingkungan RSO Prof. dr. R.
Soeharso Surakarta..

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. Tugas Pokok
Tugas pokok RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sesuai Pasal (2)
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal
20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSO Prof. dr. R. Soeharso
Surakarta adalah melaksanakan upaya kesehatan paripurna, pendidikan
dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi di
bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medik.

2. Fungsi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta


Selanjutnya dalam melaksanakan tugas tersebut, maka RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta menyelenggarakan fungsi sesuai yang tercantum
dalam Pasal (3) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal 20 Juli 2007 adalah :
1. Pemeliharaan
emeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan paripurna di bidang ortopedi
ortopedi traumatologi dan
rehabilitasi medik tingkat sekunder dan tersier;
2. Pelaksanaan
elaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemberian
pelayanan kesehatan di bidang ortopedi traumatologi dan rrehabilitasi
medik;
3. Pelaksanaan
elaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di
bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medik;
4. Pelaksanaan
elaksanaan administrasi rumah sakit.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 3


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 22018
3. Struktur Organisasi RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Mengacu pada Permenkes nomor 839/Menkes/Per/VII/2007 tentang Struktu
Strukturr Organisasi dan Tata kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta sebagai BLU, disebutkan bahwa organisasi RS. Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta terdiri dari Direktorat Medik da
dan
Keperawatan, Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan, Direktorat Keuangan dan u
unit-unit
unit non struktural. Direktorat dipimpin oleh
Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama (eselon IIa).
Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata kerja
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Laporan Akuntabilitas Kinerja 4


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
D. PERAN STRATEGIS RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

Visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019 adalah


“Masyarakat
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan. Visi Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Tahun 2019 adalah Meningkatkan Akses Pelayanan
Kesehatan Yang Terjangkau dan Berkualitas Bagi Masyarakat.

Sesuai dengan perjalanan dan perkembangan pembangunan RSO Prof .Dr. R.


Soeharso Surakarta selama ini, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi,
permasalahan, tantangan dan peluang yang ada serta mempertimbangkan
budaya yang hidup dalam masyarakat, maka visi dan misi RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta sebagai berikut :

1. Visi, Misi dan Budaya Kerja


Visi
isi RSO Prof.Dr. R. Soeharso Surakarta yang hendak dicapai dalam kurun
waktu lima tahun adalah “Menjadi
“Menjadi Rumah Sakit Ortopedi Unggulan Dengan
Pelayanan Prima di ASEAN”.
ASEAN”
Dalam mewujudkan Visi diperlukan kerjasama dan tekad yang baik agar
permasalahan yang dihadapi akan mudah diselesaikan, sehingga misi
rumah sakit dirumuskan sebagai berikut :
a. Mewujudkan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi
terintegrasi pendidikan dan penelitian secara paripurna;
paripurna
b. Mewujudkan manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat,
efektif, efisien dan akuntabel;
akuntabel
c. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, inovatif dan
kreatif,, serta;
d. Mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan.
berkelanjutan

Tercapainya visi dan misi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sangat
dipengaruhi oleh nilai
nilai-nilai
nilai yang disepakati oleh seluruh pemangku
kepentingan di lin
lingkungan
gkungan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Adapun
tata nilai-nilai
nilai yang mendasari pencapaian visi dan misi tersebut : ”Respect
for the individual, Excellent, Cost Effectiveness, Integrity
Integrity”, dengan
pemahaman makna sebagai berikut :

a. Integrity yang dimaksud adalah setiap karyawan RS Ortopedi Prof. Dr.


R.Soeharso Surakarta dalam melaksanakan tugasnya harus dijiwai nilai
– nilai dalam hubungannya dengan rekan kerja,pelanggan dan stake

Laporan Akuntabilitas Kinerja 5


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 22018
holder dengan penuh kejujuran (tidak korupsi) , kepercayaan, da
dan saling
menghormati sikap terbuka (tranparan) , jujur , tanggung jawab.
b. Respect for the individual,
individual atas dasar saling hormat menghormati
antara pelanggan dan karyawan terciptakan komunikasi yang baik,
sehingga memudahkan tujuan untuk menciptakan keselam
keselamatan dan
kesehatan pasien.
c. Excellent yang dimaksud bahwa setiap karyawan harus memiliki sikap
dan etos kerja yang profesional guna mewujudkan kualitas pelayanan
yang excelent / ultimate;
ultimate
d. Cost Effectivenes dimaksudkan bahwa setiap individu dalam organisasi
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan setiap tugas
didasari atas kesungguhan dan pendayagunaan sumber daya yang ada
dengan prinsip efesiensi di segala bidang untuk mencapai tujuan
mensejahterakan / menyehatkan masyarakat;

2. Arah Strategis
Arah sebuah institusi publik yang hendak diwujudkan di masa depan akan
sangat bergantung pada dinamika tuntutan stakeholders kunci terhadap
keberadaan institusi public tersebut. Kondisi ini juga berlaku bagi RSO Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta dalam mewujudkan
mewujudkan visi dan misi. Kemampuan
mengidentifikasi harapan, kekhawatiran serta tuntutan stakeholders kunci
merupakan salah satu tahap kritis awal dalam menentukan arah dan
prioritas strategis pengelolaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam
menjalankan m
misi
isi layanan, pendidikan dan penelitiannya di masa
mendatang.

3. Tantangan Strategis
Memperhatikan dinamika tuntutan stakeholders kunci dan informasi dari
benchmark maka tantangan strategis yang dihadapi oleh RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta untuk periode tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :
a. Menjadi
jadi RS Ortopedi Pusat Nasional;
b. RSO sebagai RS Kolegium Ortopedi Nasional;
Nasional
c. Kawasan perdagangan bebas (AFTA)
( tahun 2015;
d. Perkembangan Rumah Sakit Pesaing di sekitar;
e. Sulitnya mendapatkan SDM sub spesialis ortopedi
ortopedi dan tenaga
kesehatan lainnya;
lainnya
f. Ketimpangan ketersediaan sarana dan prasarana
prasarana dengan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 6


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 22018
perkembangan iptekdok;
iptekdok
g. Organisasi dan Tata kelola RS yang efektif dan efisien;
h. Regulasi pembiayaan pelayanan kesehatan yang masih berkembang
serta keterbatasan
batasan anggaran / dana;
i. Pengembangan
engembangan teknologi informasi;
informasi
j. Pengembangan penelitian.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R.


Soeharso Surakarta (LAKIP) Tahun 2018 sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi,dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan
utama.
utama
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun
yang bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas
Akuntabilita Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai
dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis
capaian kinerja sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun
ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir;
3. Membandingkan
mbandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen perencanaan strategis organisasi;

Laporan Akuntabilitas Kinerja 7


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 22018
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar
nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau
peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi
yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan
dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi
sesuai dengan
de dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran 1) Perjanjian Kinerja
2) Lain-lain
Lain yang dianggap perlu

Laporan Akuntabilitas Kinerja 8


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 22018
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Dalam Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2015 –
2019 ditetapkan sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (KPI) dari
berbagai perspektif, secara
secar rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Indikator Kinerja Utama (KPI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Di dalam Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019
PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI
LEARNING & 1. Terwujudnya kehandalan 1. Overall Equipm
Equipment &
GROWTH sarana dan prasarana Effectiveness (OEE)
2. Terwujudnya 2. Level IT yang terintegrasi
pengembangan SIM
Rumah Sakit yang handal
3. Terwujudnya SDM yang 3. Persentase dokterter spesialis yg
mempunyai kualitas dan mendapatkan sertifikat sub
kompetensi sesuai dengan spesialis / konsultan
perkembangan ilmu dan 4. Persentase karyawan yang
teknologi kedokteran mendapatkan pelatihan lebih
dari 20 jam
5. Persentase karyawan yang
mendapatkan pendidikan lanjut
4. Terwujudnya budaya kerja 6. Persentase Sasaran Kinerja
pegawai Pegawai
BUSINESS 5. Terwujudnya 7. Persentase jumlah kegiatan
PROCESS pengembangan pelayanan pengembangan pelayanan
sub spesilistik ortopedi medik sub spesialistik
traumatologi sesuai 8. Pertumbuhan jumlah cakupan
perkembangan iptekdok pelayanan medik sub
spesialistik
6. Terwujudnya kualitas 9. Persentase pertumbuhan hasil
penelitian dan penelitian yang dipublikasikan.
pengembangan rumah
sakit berbasis evidence
based.
based
7. Terwujudnya hospital 10. Persentase jumlah kegiatan
tourisme dengan program pembangunan gedung
pelayanan terpadu pelayanan terpadu dan
penunjangnya
8. Terwujudnya 11. Jumlah jenis pelayanan medik
Penyempurnaan yang dilaksanakan berbasis
Manajemen Pelayanan Clinical Pathway dan DPJP
dengan Clinical Pathway
dan DPJP
9. Terwujudnya jejaring kerja 12. Persentase pertumbuhan
p
horizontal maupun vertikal jumlah institusi (pihak ketiga)
yang berkelanjutan pendukung pelayanan /
pendidikan yang melakukan
kerjasama dengan RSO
10. Terwujudnya pelayanan 13. Akreditasi RS
sub spesilistik ortopedi
14. Sasaran Keselamatan Operasi
traumatologi yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja 9
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
201
berkualitas / bermutu. 15. Infeksi Daerah Operasi
16. Medication Error
17. Emergency Respon Time II
18. Pengembalian Rekam
R Medik
Lengkap Dalam 1 x 24 Jam
CUSTOMER/S 11. Terwujudnya peningkatan 19. Indeks Kepuasan kerja
TAKEHOLDER kepuasan pelanggan Karyawan
rumah sakit 20. Persentase keluhan pelanggan
yang ditindaklanjuti
21. Indeks Kepuasan Masyarakat
FINANCIAL 12. Terwujudnya efisiensi 22. Persentase POBO
penggunaan dana
23. Kesehatan Badan Layanan
Umum
13. Tersedianya alokasi dana 24. Pertumbuhan pendapatan RS
yang meningkat

Untuk mencapai tujuan tersebut, Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta menuangkan KPI dalam bentuk matriks yang memuat target per tahun
selama periode
de Renstra tahun 2015 – 2019.
Tabel 2. KPI Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per tahun
selama periode Renstra tahun 2015 – 2019.
TARGET
NO KPI
2015 2016 2017 2018 2019
1 Overall Equipme
Equipment & Effectiveness 45% 55% 65% 70% 75%
(OEE)
2 Level IT yang terintegrasi Siloed II Integrat Integrate Advenc Advance
ed d II ed d II
3 Persentase dok
dokter spesialis yg 64% 64% 65% 65% 70%
mendapatkan sertifikat sub spesialis
/ konsultan
4 Persentase karyawan yang 60% 61% 62% 63% 64%
mendapatkan pelatihan lebih dari 20
jam
5 Persentase karyawan yang 20% 20% 21% 22
22% 24%
mendapatkan pendidikan lanjut
6 Persentase Sasaran Kinerja Pegawai 85% 87% 90% 93% 95%
7 Persentase jumlah kegiatan 20% 40% 60% 80% 100%
pengembangan pelayanan medik sub
spesialistik
8 Pertumbuhan jumlah cakupan 5% 5% 5% 5% 5%
pelayanan medik sub spesialistik
9 Persentase pertumbuhan hasil 7% 8% 9% 10% 11%
penelitian yang dipublikasikan.
10 Persentase jumlah kegiatan 18% 36% 54% 72% 100%
pembangunan gedung pelayanan
terpadu & penunjangnya
11 Jumlah jenis pelayanan medik yang 10 jenis 15 jenis 20 jenis 25 jenis 30 jenis
dilaksanakan berbasis Clinical
Pathway dan DPJP

Laporan Akuntabilitas Kinerja 10


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
201
12 Persentase pertumbuhan
ertumbuhan jumlah 5% 6% 7% 8% 9%
institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendidikan yang
melakukan kerjasama dengan RSO
13 Akreditasi RS JCI JCI KARS JCI JCI
14 Sasaran Keselamatan Operasi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
15 Infeksi Daerah Operasi <1,5% <1,5% <1,5% <1,5% <1,5%
16 Medication Error 5% 5% 5% 5% 5%
17 Emergency Respon Time II ≤ 4 Jam ≤ 4 Jam ≤ 4 Jam ≤ 4 Jam ≤ 4 Jam
18 Pengembalian Rekam Medik Lengkap 80% 80% 80% 80
80% 80%
Dalam 1 x 24 Jam
19 Indeks Kepuasan kerja Karyawan 88 % 88% 89% 89 % 89%
20 Persentase keluhan pelanggan yang 80% 81% 82% 83% 83%
ditindaklanjuti
21 Indeks Kepuasan Masyarakat 85% 85% 85% 86% 86%
22 Persentase POBO 81% 80,% 76% 7
74% 73%
23 Kesehatan Badan Layanan umum AA AA AA AA AA
24 Pertumbuhan pendapatan RS 4% 7% 6,7% 6,3%
6,3 6%

B. RENCANA KERJA TAHUNAN dan PERNYATAAN KINERJA

Perjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201


2018 telah
ditandatangi oleh Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dan
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Seperti tercantum pada tabel di bawah ini.
ini

Tabel 3. Perjanjian
rjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2018

PERJANJIAN KINERJA
SATUAN KERJA : RS ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA
TAHUN ANGGARAN : 2018

N Sasaran
Indikator Kinerja Target
o. Program/Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
1 Terwujudnya kehandalan 1. Overall equipment dan 70 %
sarana dan prasarana effectiveness (OEE)
2 Terwujudnya 2. Persentase capaian modul Integrated I
pengembangan
engembangan sistem IT per tahun
informasi manajemen
rumah sakit yang handal
3 Terwujudnya SDM yang 3. Persentase dokter spesialis 65 %
mempunyai kualitas
ualitas dan ortopedi yang mendapatkan
kompetensi (profesional)
rofesional) sertifikat sub spesialis /

Laporan Akuntabilitas Kinerja 11


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
201
sesuai dengan konsultan
perkembangan
erkembangan ilmu dan 4. Persentase karyawan yang 63 %
teknologi kedokteran
edokteran mendapatkan pelatihan
lebih dari 20 jam
5. Persentase karyawan yang 5%
mendapatkan pendidikan
lanjut
4 Terwujudnya budaya 6. Persentase sasaran kinerja 93 %
kerja pegawai pegawai
5 Terwujudnya 7. Persentase jumlah 80 %
pengembangan
engembangan pengembangan pelayanan
pelayanan medik sub spesialistik
subspesialistik ortopedi 8. Pertumbuhan jumlah 5%
traumatologi sesuai
esuai cakupan pelayanan medik
perkembangan
erkembangan iptekdok sub spesialistik
6 Terwujudnya kualitas
ualitas 9. Persentase pertumbuhan 10 %
penelitian dan hasil penelitian yang
pengembangan
engembangan rumah dipublikasikan.
sakit berbasis e
evidence
based.
7 Terwujudnya hospital 10. Persentase jumlah kegiatan 72 %
tourism dengan program pembangunan gedung
pelayanan terpadu
erpadu pelayanan terpadu dan
penunjangnya
8 Terwujudnya 11. Jumlah jenis pelayanan 20 jenis
penyempurnaan
enyempurnaan medik yang dilaksanakan
manajemen pelayanan
elayanan berbasis clinical pathway
dengan clinical
linical pathway dan DPJP
dan DPJP
9 Terwujudnya jejaring
ejaring 12. Persentase pertumbuhan 8%
kerja horizontal
orizontal maupun jumlah institusi (pihak
vertikal yang ketiga) pendukung
berkelanjutan pelayanan / pendidikan
yang melakukan kerjasama
dengan RSO
10 Terwujudnya pelayanan 13. Akreditasi RS KARS
subspesialistik ortopedi 14. Sasaran keselamatan 100 %
traumatologi
raumatologi yang operasi
berkualitas / bermutu.
ermutu. 15. Infeksi daerah operasi 1,5 %
16. Medication error 20 %
17. Emergency response time II 120 menit
18. Pengembalian rekam medik 80 %
lengkap dalam 1 x 24 jam
11 Terwujudnya 19. Indeks kepuasan kerja 89 %
peningkatan kepuasan
epuasan karyawan
pelanggan rumah
umah sakit 20. Persentase keluhan 100 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 12


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
201
pelanggan yang
ditindaklanjuti
21. Indeks kepuasan 86 %
masyarakat
12 Terwujudnya efisiensi 22. Persentase POBO 74 %
penggunaan dana
ana 23. Kesehatan Badan Layanan AA
Umum
13 Tersedianya alokasi
lokasi 24. Pertumbuhan pendapatan 6,3 %
dana yang meningkat
eningkat RS

Kegiatan Anggaran
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Rp.. 231.152.561.000,00
Teknis Lainnya pada Program Pembinaan
Pelayanan Kesehatan
Penggunaan Saldo Awal (BLU) Rp. 37.614.221.000
37.614.221.000,00
Revisi / Tambahan Gaji (RM) Rp. 520.748.000
520.748.000,00
Jumlah Total Anggaran Rp. 269.287.530.000
9.287.530.000,00

Laporan Akuntabilitas Kinerja 13


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
201
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sebanyak 13 (tiga belas) sasaran strategis yang akan dicapai RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta pada tahun 2018 diterjemahkan dalam 24 (dua
dua puluh empat)
indikator program / kegiatan yang relevan.
Pengukuran capaian kinerja RSO
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 201
2018
dilakukan dengan cara membandingkan
membandingkan antara pencapaian tahun lalu
lalu, target
Renstra serta target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-
masing masing indikator sasaran
saran tersebut diuraikan
seperti di bawah ini.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI


1. Sasaran Strategis 1 yaitu : Terwujudnya kehandalan sarana dan
prasarana

Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja seperti berikut :


KPI 1. Overall equipment dan effectiveness (OEE)
Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau overall equipment
effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan
prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja
dan kualitas dengan rumus perhitungan
per :

 Availability ratio (rasio ketersediaan) merupakan suatu rasio yang


menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan
operasi mesin vital di rumah sakit (mesin genset, mesin gas medis dan
mesin pompa air sentral serta IPAL) atau jumlah hari mesin beroperasi
dibagi jumlah hari kerja sesuai best practise.
 Performance ratio (rasio kinerja) merupakan suatu ratio yang
menggambarkan kemampuan dari peralatan dalam menghasilkan
barang/produk. Atau kemampuan yang ada dibagi kemampuan
tersedia.
 Quality ratio (rasio kualitas) merupakan suatu rasio yang
menggambarkan kemampuan peralatan dalam menghasilkan produk
yang sesuai dengan standar. Prasarana fasilitas yang dinilai adalah
mesin genset, mesin gas medis, mesin pompa air serta IPAL.
IPAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja 14


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Dengan metode perhitungan :
OEE = Ar x Pr x Qr

Availability ratio (rasio (downtime


downtime)
= loading time -
ketersediaan) loading time
theoretical cycle time
Performance ratio (rasio kinerja) = processed amount x
operation time
(defect
defect amount
amount)
Quality ratio (rasio kualitas) = processed amount –
processed amount
B.
Capaian :

Pada tahun ini capaian OEE terealisasi sebesar 79,83 %, bila dibandingkan
dengan target yang ditetapkan telah memenuhi dan jika dibandingkan
dengan capaian tahun lalu telah meningkat seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4. Capaian Perwujudan Kehandalan Sarana dan Prasarana
rasarana
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
1 Overall equip
equipment dan % 70 71,7 79,83 ↑
effectiveness
eness (OEE)

Perbandingan capaian OEE beberapa tahun terakhir serta target jangka


menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 5. Perbandingan capaian OEE
SASARAN CAPAIAN TARGET
IKU 2019
STRATEGIS 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya Overall 81.7 % 80,3 % 71,7 % 79,8 % 75 %
kehandalan Equipment &
sarana dan Effectiveness
prasarana (OEE)
Secara lebih terinci capaian Overall equipment dan effectiveness (OEE) RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2018 seperti tabel dibawah ini
C. Tabel 6. Perhitungan Overall Equipment & Effectiveness (OEE)
NO NAMA ALAT URAIAN CAPAIAN
1 2 3 4
1 GENSET 1 Jml hari alat beroperasi : 33 jam
(Belakang) Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 24 jam
Laporan Akuntabilitas Kinerja 15
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
KETERSEDIAAN : 137.50%
Kemampuan alat yang ada : 81 %
kemampuan ideal alat : 100 %
KINERJA : 81.00%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 81 %
total keluaran alat tsb : 100 %
KUALITAS : 81.00%
OEE : 90.21%
2 GENSET 2 Jml hari alat beroperasi : 22 jam
(WK) Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 24 jam
KETERSEDIAAN : 92%
Kemampuan alat yang ada : 94 %
kemampuan ideal alat : 100 %
KINERJA : 94%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 94 %
total keluaran alat tsb : 100 %
KUALITAS : 94%
OEE : 81.00%
3 GENSET 3 Jml hari alat beroperasi : 6 jam
(cadangan Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 12 jam
blkng) KETERSEDIAAN : 50%
Kemampuan alat yang ada : 88 %
kemampuan ideal alat : 100 %
KINERJA : 88%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 84 %
total keluaran alat tsb : 88 %
KUALITAS : 95%
OEE : 42.0%
4 GAS MEDIS Jml hari alat beroperasi : 365 hari
1 (Belakang) Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 365 hari
KETERSEDIAAN : 100%
Kemampuan alat yang ada : 93 %
kemampuan ideal alat : 100 %
KINERJA : 93%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90 %
total keluaran alat tsb : 100 %
KUALITAS : 90%
OEE : 83.5%
5 GAS MEDIS Jml hari alat beroperasi : 365 hari
2 (WK) Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 365 hari
KETERSEDIAAN : 100%
Kemampuan alat yang ada : 92 %
kemampuan ideal alat : 100 %
KINERJA : 92%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90 %
total keluaran alat tsb : 100 %
KUALITAS : 90%
OEE : 82.6%
6 GAS MEDIS Jml hari alat beroperasi : 365 hari
3 (IGD) Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 365 hari
KETERSEDIAAN : 100%
Kemampuan alat yang ada : 92 %
kemampuan ideal alat : 100 %
KINERJA : 92%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 88 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 16


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
total keluaran alat tsb : 100 %
KUALITAS : 88%
OEE : 80.8%
7 POMPA AIR Jml hari alat beroperasi : 365 hari
1 (blkng) Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 365 hari
KETERSEDIAAN : 100%
Kemampuan alat yang ada : 96 %
kemampuan ideal alat : 100 %
KINERJA : 96%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 96 %
total keluaran alat tsb : 100 %
KUALITAS : 96%
OEE : 92.2%
8 POMPA AIR Jml hari alat beroperasi : 365 hari
2 (WK) Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 365 hari
KETERSEDIAAN : 100%
Kemampuan alat yang ada : 96 %
kemampuan ideal alat : 100 %
KINERJA : 96%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 96 %
total keluaran alat tsb : 100 %
KUALITAS : 96%
OEE : 92.2%
9 MESIN IPAL Jml hari alat beroperasi : 8,084 jam
Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 8,850 jam
KETERSEDIAAN : 91%
Kemampuan alat yang ada : 90 %
kemampuan ideal alat : 100 %
KINERJA : 90%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90 %
total keluaran alat tsb : 100 %
KUALITAS : 90%
OEE : 74.0%
Rata - rata capaian OEE 79.83%

- Terjadi peningkatan capaian angka Overall Equipment Effectiveness


dibandingkan
ingkan dengan tahun sebelumnya;
sebelumnya
- Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu terwujudnya
sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice dalam
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu
efisien, efektivitas dan keselamatan pasien.

Kendala :
- Usia peralatan yang semakin tua.
tua
- Jadwal pemadaman dari PLN yang mendadak.

Upaya Tindak Lanjut :


- Pemeliharaan dan monitoring secara berkesinambungan terhadap
sarana maupun prasarana.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 17


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
2. Sasaran Strategis 2 yaitu :Terwujudnya
:Terwujudnya pengembangan sistem
informasi manajemen rumah sakit yang handal
handal.
Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja seperti berikut :
KPI 2. Persentase capaian modul IT per tahun.
tahun
Level IT yang terintegrasi adalah penerapan IT di RS sesuai tingkatan atau
klasifikasi kemapanan sistem informasi terintegrasi yang dijelaskan sbb :
Basic/siloed 1 Enteprise : infrastruktur dan platform terpasang, system
informasi disiapkan untuk (a) sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi,
rawat inap, billing system serta instalasi
instal si penunjang diagnostik
diagnostik.
Siloed 2 : Infrasturktur dan platform mengacu pada integrasi insta
instalasi rawat
inap, penunjang diagnostik dan
d back-office (keuangan, sdm dll) sehingga
seluruh system saling terhubung dan memudahkan perawatan dan
pemeliharannya
pemeliharannya.
Standar / Integrated Enteprises : infrastuktur dan platform lebih
mendukung operasional rmah sakit misal aset / BMN, e-clinical
clinical HR, e
e-
Planning,e-Procurement
Procurement.
Advanced / Extended Enteprises : infrastuktur dan platform mengacu
pada kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan
kebijakan yang memungkinkan self positioning sebagai suatu system
dashboard.

Capaian :
Level
evel pengembangan IT tahap integrated I pada tahun 2018 seperti pada
tabel di bawah ini :
Tabel 7. Level pengembangan IT
N SASARAN TARGET CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA %
O STRATEGIS 2018 2018
1 2 3 4 5 6
1 Tercapainya a Terciptanya level pengembangan IT Integrated 1
kemandirian 1) Bridging Sistem 100 % 100 % 100 %
dalam 2) Dashboard 100 % 100 % 100 %
pengembangan
aplikasi SIRS 3) E-Planning 100 % 0% 0%
4) E-HR D 100 % 0% 0%
5) E-Office 100 % 100 % 100 %
6) E - MR 100 % 100 % 100 %
b. Sosialisasi, implementasi 100 % 100 % 100 %
dan monitoring aplikasi SIRS
(6 modul)
c Penanganan keluhan 100 % 100 % 100 %
operasional implementasi
aplikasi SIMRS

Laporan Akuntabilitas Kinerja 18


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Tabel 8. Capaian Perwujudan Pengembangan SIMRS
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
2 Persentase capaian Level IT Integrated Integrated I Integrated I ↑
modul IT per tahun I (12,5 %) (66.7
66.7 %)

Dari tabel diatas, pada tahun 2018 dari 6 (enam)) modul yang direncanakan
telah tercapai 4 (empat) modul yaitu : bridging system,, dashboard, e – office
serta e – MR yang dapat terlaksana (66.7
( %).
Progress pengembangan SIMRS tergambar pada tabel di bawah ini :
4 modul
= x 100% = 66.7 %
6 modul

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja pelayanan sistem
informasi rumah sakit (SIRS) masih belum sesuai dari target yang ditetapkan.
Untuk level pengembangan IT pada level Integrated,, infrastuktur dan platform
lebih mendukung operasional rumah sakit seperti aset / BMN, e-clinical
clinical HR, e
e-
Planning, serta e procurement sehingga seluruh sistem saling terhubung dan
memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.

Perbandingan capaian level SIMRS beberapa tahun terakhir serta dengan


target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 9.
9 Perbandingan capaian level SIMRS
SASARAN CAPAIAN TARGET
IKU
STRATEGIS 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya Level IT Siloed I Siloed II Integrated Integrated Advanced
pengembangan yang I (12,5 %) I (66.7
66.7 %) II
SIMRS yang terintegrasi
handal

Kendala :
- Pada tahun 2018, pengembangan IT difokuskan pada front office;
- Aplikasi yang saat ini berjalan diganti dengan pihak RSUP dr. Sardjito
secara swakelola guna mencapai target pengembangan IT di tahun 2018.

Upaya Tindak Lanjut :


- Menyempurnakan aplikasi yang belum tercapai dan melanjutkan
pengembangan aplikasi SIMRS dengan pihak RSUP dr. Sardjito
Yogyakarta.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 19


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
3. Sasaran Strategis 3 yaitu ::Terwujudnya
Terwujudnya SDM yang mempunyai
kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran
Sasaran strategis ini memuat 3 (tiga)) indikator kinerja seperti berikut :
Tabel 10. Capaian Perwujudan SDM Yang Profesional
Target Realisasi Naik
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat
2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
3 Persentase dokter spesialis % 65 100 60 ↓
ortopedi yang mendapatkan
sertifikat sub spesialis / konsultan
4 Persentase karyawan yang % 63 94 9
92,6 ↓
mendapatkan pelatihan > 20 jam
5 Persentase karyawan yang % 5 15,6 7,6 ↓
mendapatkan pendidikan lanjut

Rincian dari capaian sasaran strategis seperti pada ulasan di bawah ini

a. KPI 3. Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan


sertifikat sub spesialis / konsultan
Adalah Persentase dokter
dok spesialis yg mendapatkan sertifikat sub
spesialis / konsultan adalah jumlah dokter spesialis ortopedi
traumatologi dan rehabilitasi medik yang telah mendapatkan sertifikat
konsultan
Dengan formula perhitungan yaitu :
Jumlah dokter spesialis ortopedi traumatologi dan dokter
spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik yang telah
= mendapatkan sertifkat konsultan x 100%
seluruh jumlah dokter ortopedi traumatologi dan
rehabilitasi medik
Capaian :
Persentase dokdiknis yang mendapatkan TOT pada tahun 2018 ini telah
tercapai sebesar 60 %. Dari 15 Dokter Pendidik Klinis, baru 9 dokter
yang telah mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan.
9 dokter
= x 100% = 60 %
15
5 dokter

Kendala :
- Pada tahun 2017 jumlah Sp. OT sebesar 9 orang, untuk tahun 2018 ada
penambahan 2 orang Sp. OT yang belum Konsultan sehingga angka
denumeratornya bertambah.
bertambah
- Untuk tahun 2018 ini belum ada dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Medik yang Konsultan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 20
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Upaya Tindak Lanjut :
- Berusaha untuk mengikutsertakan seluruh dokter spesialis ortopedi
traumatologi dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik
untuk mengikuti pelatihan guna mendapatkan sertifkat konsultan
konsultan.

b. KPI 4.. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan > 20 jam


Rata - rata jam pelatihan per karyawan adalah total realisasi jam pelatihan
karyawan dalam satu tahun dibagi jumlah karyawan dikali 20 jam
Dengan metode perhitungan yaitu :
jumlah karyawan yang mendapatkan pelatihan 20 jam pelatihan
= x 100%
jumlah seluruh karyawan

Capaian :

589 pegawai
= x 100% = 92,6 %
636 pegawai

Persentase karyawan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang


mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam pada tahun ini sebesar 92,6 %.
Dari 636
36 total pegawai,
pegawai yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam
sebesar 589 pegawai.
Kendala :
- Tahun 2018 ini terkesan turun dari tahun lalu dikarenakan ada
penambahan SDM RS sehingga denumeratornya bertambah.
Sedangkan angka numeratornya bertambah.
- SDM RS yang mendapatkan peningkatan SDM < 20 jam tidak dihitung.
Upaya Tindak Lanjut :
- Memperbanyak In House Training (IHT) minimal 20 jam pelatihan
pelatihan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 21


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
c. KPI 5. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut
Adalah persentase karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1,
maupun S2) adalah jumlah karyawan yang menempuh pendidikan lanjut
baik program Diploma, Strata 1 maupun Strata 2 baik dibiayai rumah sakit
maupun mandiri dibandingkan jumlah seluruh kary
karyawan
awan rumah sakit.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1 maupun S2)
=
jumlah seluruh karyawan rumah sakit

Capaian :
45 pegawai
= x 100 % = 7,6 %
594 pegawai
egawai
Capaian persentase karyawan yang mengikuti
ngikuti pendidikan lanjut pada tahun
ini sejumlah 45
5 pegawai (7,6 %) dari total seluruh pegawai. Program ini
bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
versitas Muhammadiyah
Surakarta, S2 Magister Manajemen UNS Surakarta dll.
Tabel 11.
1 Kegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSO
INDIKATOR TARGET REALISASI
NO URAIAN %
KINERJA TH. 2018 2018
1 2 3 4 5 6
1 Tercapainya D4 / S1 Tenaga 6 pegawai 6 pegawai 100 %
kegiatan Kesehatan Lain
pendidikan Profesi Ners 15 pegawai 35 pegawai 233.3 %
lanjut SDM S2 Magister 4 pegawai 4 pegawai 100 %
RSO Manajemen
* Sumber data : Lakip Bagian Diklit
Kendala :
 Pegawai setelah menyelesaikan pendidikan lanjut ada yang tidak
melaporkan ke Bagian Diklit.
 Belum optimalnya sosialisasi pendidikan lanjut.
 Informasi pendaftaran pendidikan lanjut yang kurang optimal.

Upaya Tindak Lanjut :


 Pembuatan sistem / aplikasi terkait pelaporan pegawai setelah
menyelesaikan pendidikan lanjut.
 Sosialisasi pendidikan lanjut lebih optimal.
 Memfasilitasi SDM yang akan melaksanakan ijin belajar / tugas belajar.
 Membantu pendaftaran SDM yang akan sekolah lanjut.

Perbandingan p
perwujudan
erwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten
(professional) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka
menengah (Renstra) sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja 22
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Tabel 12.
1 Perbandingan capaian perwujudan SDM
yang berkualitas dan kompeten
CAPAIAN TARGET
IKU 2019
2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6
Persentase dok
dokter spesialis yg 100 % 100 % 100 % 60
0% 70%
mendapatkan sertifikat sub
spesialis / konsultan
Persentase karyawan yang 51 % 54 % 94 % 92,6 % 64%
mendapatkan pelatihan lebih dari
20 jam
Persentase karyawan yang 18.3 % 21.8 % 15.5 % 7,6 % 24%
mendapatkan pendidikan lanjut

4. Sasaran Strategis 4 yaitu :Terwujudnya


:Terwujudnya budaya kerja pegawai
pegawai.
Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja yaitu :
KPI 6. Persentase sasaran kinerja pegawai
Adalah Persentase sasaran Kinerja Pegawai adalah capaian nilai kinerja
seluruh pegawai RS
R berdasarkan penilaian 5 P / SKI
Dengan metode perhitungan yaitu :
Rata – rata capaian kinerja pegawai berdasarkan 5 P
= x 100%
target kinerja pegawai

Capaian :

633 pegawai
= x 100% = 99.5 %
636 pegawai

Tabel 1
13. Perwujudan Persentase Sasaran Kinerja Pegawai
Target Capaian Naik
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat
2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
6 Persentase sasaran kinerja pegawai % 93 100 99.5 ↓

Pada tahun 2018 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah
menggunakan metode penilaian pegawai dengan sistem Sasaran Kinerja
Individu (SKI) yang kemudian diukur dengan menggunakan penilaian Indeks
Kinerja Individu (IKI). Perubahan ini dilakukan terkait dengan pembenahan
sistem Remunerasi RS dimana perhitungannya
perhitungannya menggunakan formula :
Besaran Remunerasi = IKI x IKU x JV x PIR

Laporan Akuntabilitas Kinerja 23


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Setiap hari semua pegawai di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta mengisi
Laporan Kinerja ((log book) ke dalam aplikasi http://kinerja.rso.go.id yang
kemudian dirumuskan dalam perhitungan remunerasi.
Kontrak Sasaran Kinerja Individu (SKI) disusun dalam Rapat Evaluasi
Kinerja Pegawai Tahun 2017 dan Penyusunan Kontrak Kinerja Pegawai
Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari Kep
Kepala
Bagian, Kepala
a Instalasi dan Kepala Ruangan yang mana semakin hari
harus semakin baik dan terukur kinerjanya.
Setiap unit kerja harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan dan juga
harus mempunyai satu resolusi perubahan. Salah satu resolusi peruba
perubahan
kedepan adalah merubah pola pikir, lingkungan, berubah menjadi lebih
bagus.
Kendala :
- Masih adanya penyetaraan poin kinerja yang belum disepakati
disepakati.

Upaya Tindak Lanjut :


- Penyepakatan
enyepakatan penyetaraan poin kinerja khususnya tenaga medis
medis.

Gambaran sumber daya manusia RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta per


31 Desember 201
2018,, dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini :

Diagram 1. Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta


Per 31 Desember 2018
SDM BERDASAR JENIS
2% SDM BERDASAR STATUS KETENAGAAN
7% 6%
0%
PNS
CPNS 40% MEDIS
16% BLU 31%
CBLU KEPERAWATAN
3% 72% KONTRAK NAKES LAIN
DOKTER MITRA
NON MEDIS
23%

SDM BERDASAR TINGKAT


PENDIDIKAN
10% 2%
9%
0%21%
SLTA KE BAWAH
SLTA
24% D III
34% S1 / DIV
S1 / Profesi
S2 / SPESIALIS

Laporan Akuntabilitas Kinerja 24


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Tabel 14.. Peta Ketenagaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH %
1 2 3 4
1 PNS 455 71.5%
2 CPNS 17 2.7%
3 BLU NON PNS 104 16.4%
4 CBLU 47 7.4%
5 Kontrak 10 1.6%
6 Dokter mitra 3 0.5%
Jumlah 636
* Sumber data : Laporan
La Bagian SDM

Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per 31 Desember 2018 sebesar 636
pegawai, dengan komposisi PNS sebesar 71,5 %, CPNS sebesar 2,
2,7 %,
pegawai BLU dan CBLU sebesar 23,8 %, pegawai kontrak seb
sebesar 1,6 %
serta dokter mitra 0,
0,5 %.

5. Sasaran Strategis 5 yaitu : Terwujudnya pengembangan


pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai
perkembangan iptekdok
iptekdok.
Sasaran strategis ini memuat 2 (dua) indikator kinerja yaitu :
Tabel 15. Capaian Perwujudan Pengembangan
Pelayanan Subspesialistik
TARGET REALISASI NAIK
KPI INDIKATOR KINERJA SAT
2018 2017 2018 TURUN
1 2 3 4 5 6 7
7 Persentase jumlah pengembangan % 80 70 75.4 ↑
pelayanan medik sub spesialistik
8 Pertumbuhan jumlah cakupan % 5 5,1 5,6 ↑
pelayanan medik sub spesialistik

a. KPI 7. Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub


spesialistik

Adalah
dalah jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik
yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dibagi jumlah kegiatan
pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang ditargetkan atau
direncanakan dalam waktu 5 tahun.
tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja 25


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah
umlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub
spesialistik yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu
= x 100%
jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub
spesialistik yang ditargetkan / direncanakan

Capaian :
75.4 %
= x 100 % = 94.3 %
80 %
Tabel 16. Capaian Pengembangan Pelayanan
SASARAN TARGET REALISASI
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2018 2018
1 2 3 4 5
Terwujudnya a. Interventional Pain 1 paket 1 paket 90 %
pengembangan Management (IPM)
pelayanan sub b. Pelayanan Geriatric 1 paket 1 paket 90 %
spesilistik Orthopaedic
ortopedi c. Pelayanan Sports Injury 1 paket 1 paket 47 %
traumatologi dengan Gymnasium Sports
sesuai d. Pelayanan Mikrobiologi 1 paket 1 paket 50 %
perkembangan Klinik
iptekdok e. Pelayanan Terapi Okupasi 1 paket 1 paket 100 %
modern
Rata – rata capaian 75.4 %
*) sumber data : Lakip Bidang
B Pelayanan Medik Tahun 2018

Perbandingan per
perwujudan
wujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi
traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam beberapa tahun terakhir
serta dengan Renstra sebagai berikut :
Tabel 17. Perbandingan Perwujudan
wujudan Pengembangan Pelayanan
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Persentase jumlah pengembangan 50 % 60 % 70 % 75.4 % 100%
pelayanan medik sub spesialistik
Kendala :
- Untuk program Interventional Pain Management tercapai 90 % karena
alat radiofrekuensi belum digunakan. Saat ini alat ada di edelweiss lantai
3 dan akan dipindahkan ke IBS. Tenggat waktu minggu II Januari 2019.
Alat sementara hanya digunakan untuk pasien umum, karena
tindakannya belum ditanggung BPJS
BPJS;
- Pelayanan geriatric ortopedi, tercapai 90 %. Program yang belum
terlaksana adalah memiliki puskesmas atau kelompok lansia binaan
sebagai pengganti program home care,, seperti yang dipersyaratkan di
akreditasi SNARS. Tahun 2019 program ini masih dilanjutka
dilanjutkan, bekerja
sama dengan dinas kesehatan kota Surakarta dan kabupaten
Sukoharjo;

Laporan Akuntabilitas Kinerja 26


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
- Pelayanan sports injury dengan gymnasium sport, baru tercapai 47%,
karena peralatan baru masih dalam proses pengadaan, sehingga latihan
untuk pasien dengan cedera olahraga masih dilakukan di gymnasi
gymnasium
yang sama dengan pasien lain;
- Pelayanan Mikrobiologi Klinik, saat ini baru tercapai 50%. Yang menjadi
kendala adalah mundurnya pembangunan diagnostic centre, sehingga
laboratorium mikrobiologi belum bisa memulai layanan mand
mandiri.
Peralatan sudah datang tinggal difungsikan.

Upaya Tindak Lanjut :


- Percepatan pembangunan gedung radiodiagnostik center;
- Melakukan kerjasama dengan puskesmas atau kelompok lansia binaan
sebagai pengganti program home care;
- Melaksanakan proses pengadaan gymnasium sport menyesuaikan
ketersediaan dana
dana.

b. KPI 8. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik


Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik adalah rata – rata
pertumbuhan capaian volume kegiatan pelayanan ssub
ub spesialistik tahun
berjalan / capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun
sebelumnya.

Dengan metode perhitungan yaitu :


Jumlah capaian volume kegiatan Target pertumbuhan jumlah
pelayanan medik sub spesialistik x cakupan pelayanan medik sub
= tahun berjalan spesialistik tahun berjalan x 100 %
Target capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik
tahun berjalan

Capaian :
Tabel 1
18. Capaian Klinik Sub Spesialis Rawat Jalan
NAMA KLINIK KUNJUNGAN
1 2
Sub Ort. Pediatric 6.585
Sub Ort. Recontruksi 6.531
Sub. Ort. Spine 4.632
Sub. Ort. Onkologi 1.874
Sub. Hand n Microsurgery 3.506
Sub. Ort. Sport Injury 3.703
Sub Total 26.831

26.831 x 5%
= x 100 %
23.810

= 5.6 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 27


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Sehingga pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik
tahun 2018 ini terhadap tahun lalu sebesar 5.6 %.
Total capaian kunjungan
gan di pelayanan sub spesialis tahun 2018 sebesar
26.831 kunjungan. Capaian ini lebih tinggi dari tahun 201
2017 sebesar 22.676
kunjungan.
Perbandingan per
perwujudan
wujudan pengembangan pelayanan subspesialistik
ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam beberapa
tahun terakhir serta dengan Renstra sebagai berikut :
Tabel 19. Perbandingan Capaian Perwujudan Pengembangan Pelayanan
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Pertumbuhan jumlah cakupan 4.41 % 4,55 % 6,1 % 5,6 % 5%
pelayanan medik sub spesialistik

Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang
mengandalkan rujukan dari PPK II;
- Capaian rawat darurat yang cenderung menurun;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan
pengunjung umum maupun JKN
JKN.

Upaya Tindak Lanjut :


- Menjalin jejaring dengan PPK I dan II
II;
- Konsistensi response time pasien urgen di IGD;
- Memperbanyak kerjasama dengan asuransi.
asuransi

6. Sasaran Strategis 6 yaitu : Terwujudnya kualitas penelitian dan


pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja yaitu :


KPI 9. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan adalah perbandingan


bandingan jumlah
penelitian pada tahun berjalan yang dipublikasikan, dengan jumlah penelitian
pada tahun sebelumnya yang dipublikasikan.
Hasil penelitian yang dipublikasikan adalah penelitian yang telah melalui
skreening tim TEPK dan dipublikasikan.

Dengan metode perhitungan yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 28


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan dihitung dengan membandingkan
jumlah penelitian pada tahun berjalan ya
yang
ng dipublikasikan, dengan jumlah
penelitian pada tahun sebelumnya yang dipublikasikan.
Target persentase pertumbuhan
Jumlah
umlah penelitian yang
x jumlah penelitian yang
= dipublikasikan tahun 2018 x 100%
dipublikasikan tahun 201
2018
Target jumlah penelitian yang dipublikasikan tahun 2018

Capaian :
4 buah x 10 %
= x 100% = 12.1 %
3.3 buah

Tabel 20. Capaian Perwujudan Penelitian


Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
9 Persentase pertumbuhan hasil % 10 27 12.1 ↓
penelitian yang dipublikasikan.

Pada tahun 2018 ini telah ada 4 (empat)) judul penelitian yang
dipublikasikan yaitu :
Tabel 21.. Nama Peneliti dan Judul Penelitian Yang Dipublikasikan
Tahun 2018
NO NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN
1 2 3
1 dr. Asep Santoso Two stage revision for periprosthetic joint infection of
Sp.OT.(K).. the hip : culture negative versus culture positive
infection
2 dr. Asep Santoso reatment outcome of dome osteotomy of the pelvis
Sp.OT.(K).. combined with trochanteric advancement for sequelae
of perthes disease
3 dr. Iwan
wan B Anwar initial response of human bone marrow - derived stem
Sp.OT.(K)..,dr. cells after contact with ultrahigh -molecular
molecular-weight
Asep Santoso polyethylene(UHMWPE)materian:an in vitro study on
Sp.OT.(K).. cell viability and interleukin -6
6 expression
4 dr. Asep Santoso Minimally
inimally invasive total hip arthroplasty in a patient with
Sp.OT.(K)..,Dr dr. hereditary multiple exostoses
Pamudji utomo
Sp.OT.(K)..

Capaian jumlah
umlah penelitian yang dipublikasikan
dipublikasikanbeberapa
beberapa tahun terakhir
serta dengan target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 22.
2 Perbandingan Capaian Pertumbuhan Penelitian
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 201
2018 2019
1 2 3 4 5 6
Persentase pertumbuhan hasil 4.67 % 8% 27 % 12.1
2.1% 11%
penelitian yang dipublikasikan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 29


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Kendala :
- Jarak antara TEPK dengan publikasi membutuhkan waktu yang relatif
lama;
- Kepustakaan;
Kepustakaan
- Bahan diskusi temu ilmiah, hasil seminar,
seminar, simposium atau lokakarya;
- Pengalaman
galaman atau observasi lapangan;
- Pendapatan pakar yang masih bersifat spekulatif;
- Kurangnya koordinasi terkait publikasi penelitian yang dipublikasikan.

Upaya Tindak Lanjut :


- Perbaikan s
sistem pelaporan terkait publikasi penelitian;
- Tetap mempertahankan motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan
kegiatan penelitian
penelitian.

7. Sasaran Strategis 7 yaitu : Terwujudnya hospital tourism dengan


program pelayanan terpadu.
terpadu

Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja yaitu :

KPI 10. Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan


terpadu dan penunjangnya
Persentase kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan
penunjangnya adalah realisasi tahapan kegiatan pembangunan gedung
terpadu dan penunjangnya selama 5 tahun.
tahun

Dengan metode perhitungan yaitu :


Realisasi penyelesaian kegiatan pembangunan gedung pelayanan
terpadu dan penunjangnya tahun berjalan
= x 100%
Jumlah rencana kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu
dan penunjangnya

Laporan Akuntabilitas Kinerja 30


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Capaian :
Tabel 2
23. Capaian Perwujudan Hospital Tourism
Target Realisasi Naik
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat
2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
10 Persentase jumlah kegiatan % 72 54 69.4 ↑
pembangunan gedung pelayanan
terpadu dan penunjangnya

50 %
= x 100 % = 69,4 %
72 %

Tahun 2018 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menargetkan


lanjutan pembangunan penunjang gedung pelayanan terpadu yang
meliputi :

Tabel 24. Capaian Penunjang Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu


NO URAIAN CAPAIAN
1 2 3
1 Pembangunan jembatan 100 %
2 Pembangunan Gedung Laboratorium dan Radiodiagnostik Centre 0%
3 Pembangunan Gedung Pusat Pendidikan 0%
4 Renovasi pengembangan IBS 100 %
Rata – rata Capaian 50 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 31


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Perwujudan hospital tourism dengan program pelayanan terpadu dengan
indikator persentase
ersentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan
terpadu dan penunjangnya. Dari 4 (empat)) kegiatan pembangunan serta
renovasi tersebut diatas baru dua pekerjaan yang telah selesai.
Diharapkan dengan pembangunan penunjang gedung pelayanan terpadu
dapat menunjang pelayanan secara prima dan paripurna kepada pasien.
Perbandingan kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan
penunjangnya beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka
menengah (Renstra) sebagai berikut :

Tabel 25.. Perbandingan Capaian Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu


Dan Penunjangnya
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Persentase jumlah kegiatan 18 % 53.1 % 54 % 69.4 % 100%
pembangunan gedung pelayanan
terpadu & penunjangnya

Kendala :
- Belum disahkannya usulan anggaran dalam proses renovasi gedung
oleh Ditjen
jen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI., karena
belum adanya surat Rekomendasi Kelayakan Pembangunan serta
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Propinsi Jawa Tengah
Tengah.

Upaya Tindak Lanjut :


- Meminta Rekomendasi Kelayakan Pembangunan serta Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Propinsi
Jawa Tengah.
Tengah

8. Sasaran Strategis 8 yaitu : Terwujudnya penyempurnaan


manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP
DPJP.
Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja yaitu :
Tabel 226. Capaian Penyusunan Clinical Pathway
Target Realisasi Naik
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat
2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
11 Jumlah jenis pelayanan medik Jenis 20 14 20 ↑
yang dilaksanakan berbasis CP
clinical pathway dan DPJP

Laporan Akuntabilitas Kinerja 32


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
KPI 11. Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis
clinical pathway dan DPJP
Jenis pelayanan medik adalah jenis pelayanan medik yang
ya diberikan
pasien berdasarkan diagnosa utama yang telah diatur dengan Clinical
Pathway dan DPJP –nya.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun
yang telah dilaksanakan dengan sempurna.
= x 100%
Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun
yang direncanakan

Capaian :
Sampai dengan tahun 2018 ini telah tersusun 20 (dua
dua puluh
puluh) Clinical
Pathway baru. Sesuai standar akreditasi jumlah clinical pathway yang
harus dilaksanakan dan dievaluasi adalah 5 clinical pathway / tahun. Ke
20 (dua puluh)) jenis CP tersebut yaitu :
NO CAPAIAN JUMLAH CLINICAL PATHWAY 2018
1 2 3
1 Closed Fraktur
raktur Collum Femur 11 Carpal Tunnel Syndrome(CTS)
Syndrome
2 Closed Fraktur
raktur Femur 12 Giant Cell Tumor (GCT)
3 Closed Fraktur
raktur Cruris 13 Muskukoskeletal tumor - open biopsy
4 Closed Fraktur
raktur Antebrachii 14 Epidural Steroid Injection (ESI).
5 Closed Fraktur
raktur Humerus 15 Osteomyelitis kronis
6 THR 16 Fraktur Thoracolumbal
7 TKR 17 Osteosarcoma (limb salvage)
8 LSS 18 ROI
9 Spondilitis Tuberculosa 19 Scoliosis
10 Brachial Plexus Injury (BPI) 20 Osteochonroma (eksisi)

20 CP
= x 100 % = 100 %
20 CP

Jumlah
umlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical
pathway dan DPJP beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka
menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 27. Perbandingan Capaian Clinical Pathway
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Jumlah jenis pelayanan 9 jenis 13 jenis 14 jenis 20 jenis 30 jenis
medik yang dilaksanakan
berbasis CP dan DPJP

Kendala :
- Kepatuhan terhadap clinical pathway masih rendah;
- Terdapat format clinical pathway baru dari KARS.
Laporan Akuntabilitas Kinerja 33
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Upaya Tindak Lanjut :
- Audit clinical pathway;
- Penyesuaian dengan format clinical pathway yang baru dengan
melibatkan PPA lain.
9. Sasaran Strategis 9 yaitu : Terwujudnya jejaring kerja horizontal
maupun vertikal yang berkelanjutan.
berkelanjutan
Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja yaitu :

KPI 12. Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga)


pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
Adalah Persentase pertumbuhan
p jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendid
pendidikan yang melakukan kerjasama dengan rumah sakit
dalam upaya menunjang tugas pokok dan fungsi rumah sakit.

Dengan metode perhitungan yaitu :


Jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan rumah sakit tahun
berjalan dikurangi jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan
rumah sakit tahun lalu dibagi jumlah institusi yang melakukan kerja sama
dengan rumah sakit tahun lalu x 100 %
Target persentase pertumbuhan
Jumlah institusi yang melakukan
jumlah institusi
titusi yang melakukan
kerja sama dengan rumah sakit x
kerja sama dengan rumah sakit
= tahun 2018 x 100%
tahun 2018
Target jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan rumah
sakit tahun 2018

Capaian :
39 inst x 8%
= x 100% = 5,6 %
56 inst

Tabel 28.
28 Perwujudan Jejaring Kerja Horizontal Maupun Vertikal
Target Realisasi Naik
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat
2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
12 Persentase pertumbuhan jumlah % 8 4,1 5,6 ↑

Laporan Akuntabilitas Kinerja 34


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendidikan yang
melakukan kerjasama dengan RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Pada tahun 2018 ini


ini, RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah
melaksanakan 20 (dua puluh) kerjasama di bidang pendidikan dan 19
(sembilan belas)) kerjasama non pendidikan dengan berbagai pihak
diantaranya :
1) Kerjasama Pendidikan, antara lain :
 Kerjasama dengan SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta.
 Kerjasama dengan SMK Negeri 1 Banyudono Boyolali;
 Kerjasama dengan Jurusan D III Ortotik Prostetik Poltekkes Surakarta;
 Kerjasama dengan Jurusan D III Okupasi Terapi Poltekkes Surakarta;
 Kerjasama dengan Jurusan D III Terapi Wicara Poltekkes Surakarta;
 Kerjasama dengan Jurusan D III Fisioterapi Poltekkes Surakarta;
 Kerjasama dengan Jurusan D III Keperawatan
atan Poltekkes Surakarta;
 Kerjasama dengan Jurusan D III Akupuntur Poltekkes Surakarta;
 Kerjasama dengan YAB Yogyakarta;
 Kerjasama dengan STIKes Bina Putera Banjar
Banjar;
 Kerjasama dengan Akper Pemkab Lahat;
 Kerjasama dengan Poltekkes Indonusa Surakarta;
 Kerjasama
ma dengan Poltekkes Yogyakarta;
 Kerjasama dengan ATRO STIKes Widya Husada Semarang;
 Kerjasama dengan Poltekkes Semarang;
 Kerjasama dengan Akper Patria Husada Surakarta;
 Kerjasama dengan SI SKM Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo;
 Kerjasama dengan Program S2 Psikologi Universitas Islam Indonesia
(UII) Yogyakarta ;
 Kerjasama dengan S1 Keperawatan UMS Surakarta;
 Kerjasama dengan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2) Kerjasama Non Pendidikan, antara lain :


 Kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 1 kerjasama;
 Kerjasama dengan Dinkes Kabupaten / Kota sebanyak 2 kerjasama;
 Kerjasama dengan dokter mitra sebanyak 2 kerjasama.
 Kerjasama dengan Bank Muamalat sebanyak 1 kerjasama;
 Kerjasama dengan PT. Transmedic Indonesia sebanyak 1 kerjasama;
Laporan Akuntabilitas Kinerja 35
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
 Kerjasama den
dengan The Walt Disney Company (South East Asia)
sebanyak 1 kerjasama;
 Kerjasama dengan BBKPM Surakarta sebanyak 1 kerjasama;
 Kerjasama dengan PMI Sukoharjo sebanyak 1 kerjasama;
 Kerjasama dengan Fisikawan Medis sebanyak 1 kerjasama;
 Kerjasama dengan PT. Taspen sebanyak 1 kerjasama;
 Kerjasama dengan Jamkesda Kabupaten Sukoharjo sebanyak 1
kerjasama;
kerjasama
 Kerjasama dengan Bank BTN sebanyak 1 kerjasama.

Pertumbuhan
ertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan /
pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah
(Renstra) sebagai berikut :
Tabel 29. Perbandingan Capaian Pertumbuhan Kerjasama
CAPAIAN TARGET
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Persentase pertumbuhan
ertumbuhan jumlah 4.65 % 5,9 % 4,1 % 5,4%
5, 9%
institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendidikan yang
melakukan kerjasama dengan RSO

Kendala :
- Prosedur dari BPJS Kesehatan;
- Lamanya proses pembuatan draft perjanjian kerjasama;
kerjasama
- Terkendalanya proses tanda tangan kedua belah pihak;
- Komunikasi yang belum maksimal antar institusi.

Upaya Tindak Lanjut :


- Percepatan pembu
pembuatan draft perjanjian kerjasama;
- Percepatan proses tanda tangan kedua belah pihak;
- Mengkomunikasikan secara intensif draf kirim balik institusi secara 2
(dua) arah.

10. Sasaran Strategis 10 yaitu : Terwujudnya pelayanan


subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas /
bermutu.
Sasaran strategis ini memuat 6 (enam) indikator kinerja yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 36


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Tabel 30.. Capaian pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
13 Akreditasi RS KARS 100 % 100 % -
14 Sasaran keselamatan
eselamatan operasi % 100 99.89 100 ↑
15 Infeksi daerah
aerah operasi % 2 1.71 0.9 ↑
16 Medication error % 20 37,6 19.71 ↑
17 Emergency response time II menit 200 88,6 89.89 ↓
18 Pengembalian rekam medik % 80 91,5 93,4 % ↑
lengkap dalam 1 x 24 jam

a. KPI 13.. Akreditasi RS.


RS
Akreditasi Rumah Sakit adalah kegiatan yang dilaksanakan rumah sakit
untuk meningkatkan mutu dan distandarisasi oleh badan yang diakui oleh
pemerintah (KARS dan JCI)
Capaian :

Kegiatan Re Survey Akreditasi (6 Desember 2018)


Realisasi akreditasi
= x 100% = 100 %
Target akreditasi

100 %
= x 100% = 100 %
100 %

Tabel 31. Capaian Program Akreditasi


TARGET REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA %
2018 2018
1 2 3 4 5
1 Pelaksanaan kegiatan akreditasi (JCI,KARS, WBK-WBBM,
WBK WBBM, RS Pendidikan)
a. Bimbingan akreditasi (JCI, 5 keg 5 keg 60 %
KARS,WBK
KARS,WBK-WBBM, RS Pendidikan)
b. Workshop Akreditasi (JCI, KARS,WBK
KARS,WBK- 3 keg 5 keg 100 %
WBBM, RS Pendidikan)
c. Pembinaan Akreditasi (JCI, 1 keg 1 keg 100 %
KARS,WBK
KARS,WBK-WBBM, RS Pendidikan)
d. Survey Akreditasi 1 keg 1 keg 100 %
Rata – rata capaian 100 %

Perbandingan capaian kegiatan akreditasi dalam beberapa tahun terakhir


serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 37


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Tabel 32.. Perbandingan Capaian Akreditasi Beberapa Tahun Terakhir
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Akreditasi RS KARS KARS KARS Re Survey I JCI
KARS (100
100%)

Kendala :
- Luas area dan besarnya jumlah unit kerja;
- Keberagaman kemampuan unit kerja dalam pengelolaan mutu dan
keselamatan pasien;
- Turn over yang tinggi (terutama peserta didik);
- Perubahan
an standar Nasional dan Internasional;
Internas
- Besarnya pembiayaan untuk akreditasi.

Upaya Tindak Lanjut :


- Tingkat korporat
 Peningkatan kapasitas melalui berbagai program orientasi dan
pelatihan
 Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan
keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas korporat
 Peningkatan upaya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai
unit kerja dalam upaya perbaikan berkelanjutan
 Peningkatan berbagai upaya efisiensi pembiayaan

- Tingkat unit kerja


 Penunjukan
ukan dan peningkatan kapasitas PJ Mutu unit kerja;
 Penerapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan
keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas unit kerja;
 Melaksanakan program kendali mutu dan kendali biaya secara
konsisten.

b. KPI 14. Sasaran Keselamatan Operasi


Sasaran Keselamatan Operasi (Kepatuhan
( epatuhan pelaksanaan time out pada
tindakan medik operatif di kamar operasi) adalah tingkat pelaksanaan
prosedur time out secara benar pada kegiatan operasi e
elektif
lektif di IBS
IBS.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah sampel pasien operasi yang dilakukan timed out
= di kamar operasi dalam satu bulan x 100%
Jumlah seluruh sampel dalam satu bulan kali

Laporan Akuntabilitas Kinerja 38


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Capaian :
Sasaran keselamatan operasi terdiri dari tiga kegiatan yakni sign in, time
out dan sign out
out. Sampai dengan tahun 2018 kegiatan sign dan time out
tercapai 100 %, sedangkan kegiatan sign out belum tercapai. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pemahaman pelaksana terkait pentingnya
pelaksanaan sign out dalam menjamin keselamatan pasien.

Tabel 3
33. Capaian Sasaran Keselamatan Operasi
NO TARGET BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7
1 100 % Januari 100 % 7 Juli 100 %
2 100 % Februari 100 % 8 Agustus 100 %
3 100 % Maret 100 % 9 September 100 %
4 100 % April 100 % 10 Oktober 100 %
5 100 % Mei 100 % 11 November 100 %
6 100 % Juni 100 % 12 Desember 100 %
Rata – rata capaian : 100 %

Perbandingan capaian indikator Sasaran Keselamatan Operasi dalam


beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
34. Perbandingan Capaian Indikator
Sasaran Keselamatan Operasi
CAPAIAN TARGET
NO IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Sasaran Keselamatan Operasi 99.13% 99, 8 % 99.95% 100 % 100 %

Kendala :
- Belum optimalnya capaian sign out pada tindakan medik operatif di
kamar operasi.
Upaya Tindak Lanjut :
- Sosialisasi pentingnya sign out,, langkah pelaksanaannya serta feedback
capaian indikator sasaran keselamatan operasi;
operasi
- Dilaksanakan dalam rapat ruang IBS
IBS.

c. KPI 15. Infeksi Daerah Operasi

Infeksi Daerah Operasi adalah kejadian infeksi yang terjadi pada daerah
operasi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih dalam kurun
waktu satu bulan pasca operasi tanpa implant atau satu tahun pasca
operasi dengan implant.
Pengendalian Infeksi ini erat kaitannya dengan keselamatan pasien ((patient
safety yang datang ke rumah sakit
sakit).

Laporan Akuntabilitas Kinerja 39


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah kejadian infeksi daerah operasi pada pasien yang
= dilakukan tindakan operasi bersih x 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih

Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
15 Infeksi daerah
aerah operasi % 1.5 1.71 0.90 ↑
Tabel 35. Rincian Capaian Angka IDO
Jumlah Kejadian Infeksi
Jumlah Seluruh Pasien
Daerah Operasi Pada IDO
No Bulan Yang Dilakukan Tindakan
Pasien Yang Dilakukan (%)
Operasi Bersih
Tindakan Operasi Bersih
1 2 3 4 5
1 Januari 4 348 1.15%
2 Februari 3 306 0.98%
3 Maret 5 345 1.45%
4 April 1 329 0.30%
5 Mei 5 321 1.56%
6 Juni 3 210 1.43%
7 Juli 5 404 1.24%
8 Agustus 2 348 0.57%
9 September 4 348 1.15%
10 Oktober 3 416 0.72%
11 November 1 371 0.27%
12 Desember 1 365 0.27%
JUMLAH 37 4..111 0.90%
* sumber data : Lakip Komite PPI

Perbandingan capaian indikator Pengendalian infeksi RS dalam beberapa


tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 36. Perbandingan C
Capaian
apaian Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
(PPI
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengendalian infeksi RS :
 Infeksi daerah
aerah operasi 0.86 % 1.84 % 1.71 % 0.90%
0.90 1,5%

Kendala :

- Kepatuhan personal hygiene pasien pra-operasi


operasi tahun 2018 tercapai
78,38%;
- Persiapan pasien pra
pra-operasi
operasi mandi menggunakan chlorhexidin : 2%
belum terlaksana, dikarenakan bahan disinfektan tersebut belum
tersedia;
- Tehnik Septik Aseptik pada saat rawat luka belum optimal.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 40


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Upaya Tindak Lanjut :

- Melakukan edukasi kepada satuan kerja terkait;


- Melaksanakan surveilan personal hygiene pasien pra-operasi
perasi sebagai
monitoring dan evaluasi
evaluasi;
- RSO menyediakan bahan disinfektan chlorhexidin 2% untuk mandi
pasien pra-operasi
operasi;
- Pelatihan / IHT tentang PPI di kamar operasi dan ruang rawat luka
luka.

d. KPI 16. Medication error

Adalah jumlah
umlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat
teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut.
Kesalahan peresepan obat yang dimaksud adalah kesalahan yang
teridentifikasi pada verifikasi resepoleh Instalasi farmasi meliputi benar
pasien, benar o
obat,
bat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak
ada duplikasi, tidak ada interaksi obat.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah diverifikasi
= x 100%
jumlah lembar resep yang ditulis dokter

Tiap bulan diambil 50 lembar sampel resep yang ditulis oleh DPJP dan 50
lembar resep yang ditulis oleh PPDS. Data diolah sesuai kamus indikator,
belum semua dokter menulis rute obat di lembar resep sesuai standar
akreditasi dan belum semua dokter menul
menulis
is dosis obat di lembar resep atau
dokter menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk
sediaan yang ada.
Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
16 Medication
edication error % 20 37.6 19.71 ↑

Berdasarkan laporan dari Instalasi Farmasi tahun 2018 angka medication


error masih di atas ambang maksimal yaitu sebesar 28,3 %. Indikator dalam
penilaian medication error didasarkan pada pemberian resep dimana rresep
dinilai 7 (tujuh) unsur yaitu : benar pasien, benar obat, benar dosis, benar
rute, benar waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi. Resep
dianggap tidak lengkap bila salah satu tidak ada atau tidak benar.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 41


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Tabel 37. Capaian Medication Error
NO BULAN TARGET (%) (DPJP) (%) (PPDS
PPDS) (%)
1 2 3 4 5
1 Januari 20 26 44
2 Februari 20 22 32
3 Maret 20 24 22
4 April 20 15 14
5 Mei 20 15 16
6 Juni 20 17 22
7 Juli 20 17 12
8 Agustus 20 17 22
9 September 20 15 20
10 Oktober 20 18 10
11 November 20 15 26
12 Desember 20 16 16
Rata – rata capaian : 19.71 %
Perbandingan capaian indikator Medication error dalam beberapa tahun
terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 38. Perbandingan Capaian Medication Error
CAPAIAN TARGET
NO IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Medication error 46.9% 51,8 % 37.6 % 19.71 % 5%

Kendala :
- Masih terdapat dokter yang belum menulis rute obat di lembar resep
baik untuk obat oral maupun obat injeksi
- Belum semua dokter menulis dosis obat di lembar resep atau dokter
menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk sediaan
yang ada;
- Waktu pemberian masih ada yang belum ditulis terutama obat injeksi.

Upaya Tindak Lanjut


- Mensosialisasikan kembali kepada DPJP dan PPDS untuk menulis rute
obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di
lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada
guna mengurangi angka medication error.

e. KPI 17. Emergency response time II


Adalah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan operasi cito
ortopedi dan traumatologi.
traumatologi
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan
tindakan operasi cito
= x 100%
jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien yang
diputuskan operasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 42


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
17 Emergency response time II menit 120 88.6 89.89 ↓

Tabel 39. Capaian Emergency Respon Time II


NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1 Januari 91.11 mnt 7 Juli 116 mnt
2 Februari 86.31 mnt 8 Agustus 94.8 mnt
3 Maret 65.8 mnt 9 September 67.22 mnt
4 April 94 mnt 10 Oktober 87.08 mnt
5 Mei 104.1 mnt 11 November 81.42 mnt
6 Juni 110 mnt 12 Desember 77 mnt
Rata – rata capaian : 89.89 menit

Berdasarkan laporan dari Instalasi Gawat Darurat diatas, waktu yang


dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito (ERT
ERT II) rata –
rata tercapai sebesar 89.89 menit. Angka ini telah memenuhi target yang
ditetapkan yaitu sebesar 120 menit (133.5 %).
Perbandingan capaian indikator Emergency Response Time II dalam
beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 40.. Perbandingan Capaian Emergency Response Time II
CAPAIAN TARGET
NO IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Emergency 235,45 233 88.6 menit 89.89 menit < 4 jam
Response Time II menit menit
Kendala :
- Rujukan over golden periode;
- Administrasi pembayaran.
Upaya Tindak Lanjut
- Pencatatan melalui form emergency call;
- Evaluasi pra hospital
hospital.

b. KPI 18. Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam


Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam adalah jumlah dokumen
rekam medik pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke
pengelola rekam medik dalam waktu kurang atau sama dengan 24 jam
setelah pasien pulang. Kriteria lengkap me
mengacu
gacu pada Permenkes no
nomor
269 Tahun 2008 tentang rekam medis.
Dengan metode perhitungan yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 43


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan
= dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang x 100%
jumlah seluruh sampel atau jumlah pasien pulang kali 100%

Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
18 Pengembalian rekam % 80 91.5 93.4 ↑
medik lengkap dalam 24
jam

Tabel 4
41. Capaian Pengembalian Rekam Medik
NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1 Januari 90 % 7 Juli 94 %
2 Februari 91 % 8 Agustus 95.9 %
3 Maret 90 % 9 September 94.9 %
4 April 93 % 10 Oktober 96.3%
5 Mei 95 % 11 November 95.3%
6 Juni 96.5 % 12 Desember 93.8%
Rata – rata capaian : 93.8 %

Hasil diatas telah melampaui target yang ditetapkan. Pen


Pencapaian ini
harus terus dipertahankan sehingga dapat diperoleh kekinian informasi
medis. Pengembalian DRM akan berpengaruh pada proses pemberian
pelayanan kepada pasien.
Perbandingan capaian indikator Pengembalian rekam medik lengkap
dalam 24 jam dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4
42. Perbandingan Capaian Pengembalian Rekam Medik
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengembalian rekam medik 93.61 % 89,1 % 91,5 % 93,4
3,4 % 80 %
lengkap dalam 24 jam

Kendala :
- Kurangnya kedisiplinan dokter dalam pengisian rekam medis terutama
resume medis
medis;
- Petugas khusus untuk mengantarkan DRM ke bagian rekam medis
tidak ada;
- Belum ada kebijakan mengenai reward dan punishment untuk
pengisian rekam medis;
- DRM pasien BPJS harus masuk ke verifikasi
verifikasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 44


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Upaya Tindak Lanjut
- Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan
ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
 Mencatat data secara tepat waktu;
 Pengembalian DRM yang diisi tidak lengkap oleh tenaga kesehatan
harus dikembalikan lagi agar dilengkapi catatan data medis dan dapat
dikembalikan tepat waktu;
 Mencatat data secara cermat dan lengkap.

11. Sasaran Strategis 11 yaitu : Terwujudnya peningkatan ke


kepuasan
pelanggan rumah sakit.
sakit
Sasaran strategis ini memuat 3 (tiga) indikator kinerja yaitu :
Tabel 43.. Capaian Pen
Peningkatan
ingkatan Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit
Target Realisasi Naik
KPI IKU Sat
2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
19 Indeks kepuasan kerja karyawan % 89 96 96 -
20 Persentase keluhan pelanggan % 100 100 100 -
yang ditindaklanjuti
21 Indeks kepuasan
epuasan masyarakat % 86 80.85 80.2 ↓

a. KPI 19. Indeks kepuasan kerja karyawan


Indeks Kepuasan Karyawan adalah angka kepuasan karyawan menurut
skala likert dengan dilakukan penelitian berdasarkan kuesioner
kuesioner.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah pegawai yang memberikan pernyataan – jumlah
= pegawai yang memberikan pernyataan tidak puas x 100 %
jumlah seluruh kuesioner yang dikembalikan

Capaian :
50 - 2
= x 100 %
50

48
= x 100 % = 96 %
50
Tabel 44.. Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Kerja Karyawan
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Indeks kepuasan kerja karyawan 88 % 89.1% 96 % 96 % 89%

Kendala :
- Cakupan pegawai yang cukup besar sehingga membutuhkan waktu
yang lama sehingga hanya diambil sampling.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 45


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Upaya Tindak Lanjut
- Dilakukan survey karyawan dengan memperhatikan proporsi jabatan
yang ada di satuan kerja.

b. KPI 20. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti


Penanganan komplain / persentase komplain adalah
dalah jumlah komplain
tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di
respon dan ditindaklanjuti oleh manajemen rumah sakit dalam waktu satu
tahun dibandingkan dengan jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan
ke unit pengelola komplain
komplain dalam tahun yang sama (berjalan).
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah
umlah komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan
pelanggan yang di respon dan ditindaklanjuti oleh manajemen rumah
= sakit dalam waktu satu tahun x 100 %
jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola
komplain dalam tahun yang sama (berjalan) x 100 %
Capaian :
Tabel 45.. Capaian Persentase Keluhan Pelanggan Yang Ditindaklanjuti
NO BULAN JML KELUHAN YANG DITINDAKLANJUTI %
1 2 3 4 5
1 Januari 6 6 100 %
2 Februari 12 12 100 %
3 Maret 0 0 100 %
4 April 19 19 100 %
5 Mei 21 21 100 %
6 Juni 16 16 100 %
7 Juli 13 13 100 %
8 Agustus 8 8 100 %
9 September 3 3 100 %
10 Oktober 6 6 100 %
11 November 4 4 100 %
12 Desember 3 3 100 %
Jumlah 111 111 100 %

111 tindak lanjut


= x 100 % = 100 %
111 komplain

Pada tahun ini dari 111 masukan yang masuk melalui media kotak saran,
SMS, email serta facebook kesemuanya telah dapat ditindaklanjuti sesuai
dengan target response time penanganan. Perbandingan capaian
persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti dalam beberapa tahun
terakhir dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 46.. Perbandingan Penanganan Keluhan Pelanggan
Pelanggan Rumah Sakit
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase keluhan pelanggan 100 % 100 % 100 % 100 % 83%

Laporan Akuntabilitas Kinerja 46


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
yang ditindaklanjuti

Kendala :
- Kendala waktu terkai
terkait proses pemeliharaan peralatan.

Upaya Tindak Lanjut


Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan anatara lain dengan :
- Percepatan tindak lanjut keluhan khususnya terkait pemeliharaan
peralatan.

c. KPI 21. Indeks kepuasan masyarakat


Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan
pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau
melampaui harapan pelanggan.

Hal ini dapat diketahui d


dengan
engan melakukan survey kepuasan pelanggan
untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada
kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan


ketentuan sebagimana
bagimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah (KepMenPan nomor
KEP-25/M.PAN/2/2004)
25/M.PAN/2/2004).Dengan metode perhitungan sesuai
esuai dengan IKM
IKM.
Capaian :
Diagram 2. Indeks Kepuasan Masyarakat

86 80.2
100
0
TARGET 2018 REALISASI 2018

*) sumber data : Laporan Bag. SDM

Tabel 47. Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat


NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2018 REALISASI 2018 %
1 2 3 4 5
1 Angka IKM :
a Instalasi Rawat Jalan 85 81.65 96.1 %
b Instalasi Rawat Inap
* Bougenville 90 81.32 90.4 %
* Cempaka 90 77.96 86.6 %
* Anggrek I 90 84.94 94.4 %
* Anggrek II 90 83.18 92.4 %

Laporan Akuntabilitas Kinerja 47


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
c IGD 80 80.39 100.5 %
d Inst. Rehab Medik 85 69.29 81.5 %
e Inst. Radiologi 85 73.49 86.5 %
f Inst. Patologi Klinik 85 82.54 97.1 %
g Inst. Farmasi 85 82.83 97.4 %
Rata – rata capaian 86 80.19 93.2 %

NO INDIKATOR TARGET 2018 REALISASI 2018 %


1 2 3 4 5
1 Capaian IKM 86 % 80,2 % 93,2

Melihat data tabel diatas dimana unit pelayanan yang telah dilakukan
penelitian terkait kepuasan pelanggan pada tahun ini mendapat hasil rata –
rata sebesar 80,2
80, dengan predikat B (baik).
Dengan hasil tersebut di atas maka diharapkan manajemen dapat melihat
sampai sejauh mana tingkat kepercayaan pasien terhadap unit – unit
pelayanan sehingg
sehinggaa langkah perbaikan serta peningkatan kualitas
pelayanan yang bermuara pada kepuasan pelanggan
pelanggan.
Perbandingan capaian Indeks kepuasan masyarakat
asyarakat dalam beberapa tahun
terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 48. Perbandingan Capaian Kepuasan Pelanggan
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Indeks kepuasan
epuasan masyarakat 76.75 80,68 80.85 % 80.2 % 86%

Kendala :
- Lama waktu tunggu pelayanan
pelayanan;
- Informasi tarif belum maksimal;
- Sistem IT yang belum maksimal
maksimal.

Upaya Tindak Lanjut


Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan antara
tara lain dengan :

- Peningkatan pelayanan melalui pelatihan pelayanan prima (service


excelent);
- Pembenahan alur pelayanan;

Laporan Akuntabilitas Kinerja 48


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
- Optimalisasi informasi tentang tarif;
- Peningkatan kinerja IT
IT.

12. Sasaran Strategis 12 yaitu : Terwujudnya efisiensi penggunaan


dana.
Sasaran strategis ini memuat 2 (dua) indikator kinerja yaitu :
Tabel 49. Capaian Perwujudan Efisiensi Penggunaan Dana
Target Realisasi Naik
KPI IKU Sat
2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
22 Persentase POBO % 74 109,21 % 93.37 % ↓
23 Kesehatan Badan Layanan Umum AA AA AA AA -

a. KPI 22. Persentase POBO


Pendapatan BLU merupakan PNBP BLU yang diperoleh sebagai imbalan
atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk
pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain,
sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain
lain-lain
lain pendapatan yang tidak
berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk
pendapatan yang berasal dari APBN.
Biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan
pelayanan kepada masyarakat meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya
jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung
lainnya yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan ole
olehh Satker BLU,
baik yang sumber dananya berasal dari Rupiah Murni APBN maupun
pendapatan operasional Satker BLU. Dengan metode perhitungan yaitu :
Pendapatan BLU
POBO = x 100%
Biaya Operasional

Capaian :
Per 31
1 Desember 2018, pendapatan PNBP RS Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta tercapai sebesar Rp. 203.683.478.257,00
,00 dengan biaya
operasional sebesar Rp. 218.142.269.337,00 sehingga rasio pendapatan
PNBP terhadap biaya operasional sebagaimana pada tabel di bawah ini:

Tabel 50.. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional


Tahun 2018
Pendapatan BLU
PB = x 100%
Biaya Operasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja 49


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
203.683.478.257
PB = x 100 % = 93.37 %
218.142.269.337

Capaian diatas telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 74 %


(126,2 %). Indikator di atas merupakan salah satu indikator dalam penilaian
kesehatan Badan Layanan Umum pada aspek keuangan dimana skor PB di
atas telah melampaui PB > 65 % dengan skor 2,5.
Perbandingan Persentase POBO dalam beberapa tahun terakhir serta
dengan
ngan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 51
51. Perbandingan Capaian Persentase POBO
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase POBO 109.03 % 106,91 % 109,21 % 93.37 % 73%

Kendala :
- Kenaikan pendapatan masih dikisaran < 10 %;
- Kenaikan
enaikan langganan daya jasa, bahan makanan, obat;
- Pembangunan penunjang gedung pelayanan terpadu;
- Biaya operasional yang tinggi
tinggi.

Upaya Tindak Lanjut


- Meningkatkan pendapatan RS dengan meningkatkan kualitas pelayanan
yang lebih baik;
baik
- Melakukan upaya untuk meningkatkan pen
pendapatan
dapatan melalui berbagai
sumber teruttama dalam pelayanan medik;
- Melakukan
elakukan efisiensi biaya operasional, serta:
- Mengupayakan alternatif lainnya sebagai sumber pendapatan baru.

b. KPI 23. Kesehatan Badan Layanan Umum


Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum adalah penilaian kinerja BLU
berdasarkan Peraturan
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER
PER-
36/PB/2016 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum
Bidang Layanan Kesehatan.
Kesehatan
Dengan metode perhitungan yaitu :
Penjumlah nilai skor kinerja keuangan + nilai skor kinerja pelayanan + nilai
skor mutu & manfaat bagi masyarakat.
masyarakat
Capaian :
Seperti terganbar pada tabel perhitungan di bawah ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 50


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
Tabel 52. Perhitungan Kinerja Badan Layanan Umum
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31
3 Desember 2018 (Self
Self Assessment)

I. INDIKATOR KEUANGAN
A. ASPEK KEUANGAN
1. RATIO KEUANGAN
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
1 Ratio Kas (Cash Ratio)
Kas & Setara Kas 136.258.166.462
RK = x 100 % 2 x 100 % 8379.87 % 0,25
Current Liabilities 1.626.016.781
2 Rasio Lancar (Current Ratio)
Current Assets 217.016.635.532
RL/CR= x 100 % 2.5 x 100 % 13346.52 % 2,5
Current Liabilities 1.626.016.781
3 Collection Period - Periode Penagihan Piutang (PPP)
Piutang Usaha x 360 16.948.848.641.593
PPP 2017 = x 1 hr 2 x 1 hr 83.41 hr 0.25
Pendapatan Usaha 203.205.458.562
4 Perputaran Aset Tetap (Fixed
Fixed Asset Turnover)
Pendapatan Operasional 203.205.458.562
PAT= x 100 % 2 x 100% 17.61 x 1.5
Aset Tetap 1.153.708.201.527
5 Imbalan atas Aktiva Tetap (Return
Return on Fixed Asset)
Surplus/Defisit 38.249.250.133
ROFA= x 100 % 2 x 100 % 3.32 % 1.1
Aset Tetap 1.153.708.201.527
6 Imbalan Ekuitas (Return on Equity)
Surplus/Defisit 38.249.250.133
ROE= x 100 % 2 x 100 % 3.39 % 1
Ekuitas 1.129.250.576.120
7 Perputaran Persediaan (PP
Total Persediaan x 360 12.276.642.123.466
PP = x 1 hari 2 x 1 hari 46.91 hr 1
Total Pendapatan 261.730.403.941
Usaha

Laporan Akuntabilitas Kinerja 51


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
8 Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional
Pendapatan BLU 203.683.478.257
PB = x 100% 2,5 x 100 % 93.37 % 2,5
Biaya Operasional 218.142.269.337
9 Rasio Subsidi Biaya Pasien Rumah Sakit
Subsidi 13.732.392.175
SBP = x 100% 2 x 100% 5.25 % 2
Pendapatan BLU 261.728.050.936
19 12.1

2. ASPEK KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLU


NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
1 Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA Definitif) 2 2
a. Jadwal Penyusunan 0,4
b. Kelengkapan
 Ditandatangani oleh Pimpinan BLU 0,4
 Diketahui oleh Dewan Pengawas 0,4
 Disetujui dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga 0,4
 Kesesuaian format dengan PMK No.92/PMK.05/2011 0,4
2 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK 2 2
a. Laporan Keuangan I 0,2 0,2
b. Laporan Keuangan III 0,2 0,2
c. Laporan Keuangan III 0,2 0,2
d. Laporan Keuangan Tahunan 0,2 0,2
e. Audit Laporan Keuangan Tahunan 0,2 0,2
f. Hasil Audit Laporan Keuangan 1 1
3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan & Belanja BLU (SP3B BLU)
BLU 2 2
a. SP3B BLU I 0,5 0,5
b. SP3B BLU II 0,5 0,5
c. SP3B BLU III 0,5 0,5
d. SP3B BLU IV 0,5 0,5
4 Tarif Layanan 1 1 1
5 Sistem Akuntansi 1 1
a. Sistem Akuntansi Keuangan 0,6 0,6
b. Sistem Akuantansi Biaya 0,2 0,2

Laporan Akuntabilitas Kinerja 52


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
c. Sistem Akuntansi Aset Tetap 0,2 0,2
6 Persetujuan Rekening 0,5 0,5
a. Rekening Pengelolaan Kas 0,1 0,1
b. Rekening Operasional 0,3 0,3
c. Rekening Dana Kelolaan 0,1 0,1
7 SOP Pengelolaan Kas 0,5 0,5 0,5
8 SOP Pengelolaan Piutang 0,5 0,5 0,5
9 SOP Pengelolaan Utang 0,5 0,5 0,5
10 SOP Pengadaan Barang & Jasa 0,5 0,5 0,5
11 SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5 0,5 0,5
11 11
TOTAL SKOR ASPEK KEUANGAN 30 23.10

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI


1 2 3 4 5
II PERSPEKTIF PROSES 35 23.25
A PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS
1 Rata – rata kunjungan rawat jalan per hari
Rata – rata kunjungan RJ / hari Th 201
2018 81.762 : 248 329.7
= 2 = = 1,10 2
Rata – rata kunjungan RJ / hari Th 201
2017 74.588 : 248 300.7
2 Rata – rata kunjungan rawat darurat / hari
Rata – rata kunjungan RD / hari Th 201
2018 4.868 : 365 13.3
= 2 = = 0.88 0.5
Rata – rata kunjungan RD / hari Th 201
2017 5.548 : 365 15.2
3 Hari perawatan
Jumlah hari perawatan pasien RI Th 201
2018 26.972
= 2 = 1.02 1.5
Jumlah hari perawatan pasien RI Th 201
2017 26.483
4 Rata – rata pemeriksaan radiologi / hari
Rata rata pemeriksaan radiologi /hari Th 201
2018 36.521 : 365 100.06
= 2 = = 1.05 1.5
Rata rata pemeriksaan radiologi/hari Th 201
2017 34.930 : 365 95.7
5 Pemeriksaan laboratorium / hari
Rata rata pemeriksaan lab / hr Th 201
2018 86.586 : 365 237.2
= 2 = = 1,09 1,5
Rata rata pemeriksaan lab / hr Th 201
2017 79.277 : 365 217.2
6 Rerata operasi / hari
Rata rata operasi per hari Th 201
2018 5.158 : 365 14.1
= 2 = = 0,81 0
Rata rata operasi per hari Th 201
2017 6.350 : 365 17.4
7 Rerata rehab medik /hari

Laporan Akuntabilitas Kinerja 53


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
Rata rata rehab medik per hari Th 201
2018 187.178 : 312 599.9
= 2 = = 0.99 1.25
Rata rata rehab medik per hari Th 201
2017 188.854 : 312 605.3
8 Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran
Jumlah peserta didik Th 2018 584
= 2 = 0.89 0.5
Jumlah peserta didik Th 2017 657
9 Penelitian yang dipublikasikan
Jumlah penelitian yang dipublikasikan Th 2018
201 4
= 2 = 1.3 2
Jumlah penelitian yang dipublikasikan Th 2017
201 3
JUMLAH PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS 18 10.75
NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI
1 2 3 4 5
B EFEKTIFITAS PELAYANAN
1 Kelengkapan rekam medik >24 jam selesai pelayanan 2 93.8 % 2
2 Pengembalian rekam medik 24 jam setelah pasien pulang 2 93.8 % 2
3 Angka pembatalan operasi 2 0,85 % 2
4 Angka kegagalan hasil radiologi 2 0,44 % 2
5 Penulisan resep sesuai formularium 2 99,8 % 2
6 Angka pengulangan pemeriksaan Patologi Klinik 2 1.85 % 1.5
7 BOR 2 53.55 % 1
JUMLAH EFEKTIFITAS PELAYANAN 14 12.5
JUMLAH TOTAL ASPEK PELAYANAN 35 23.25

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI


1 2 3 4 5
III PERSPEKTIF
RSPEKTIF PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN
1 Rata – rata jam pelatihan / karyawan 1 92.6 % 1
2 Persentase
ase Dokdiknis yang mendapatkan TOT 1 100% 1
3 Ada / tidaknya reward dan punishment 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1
JUMLAH 3 3
II C. ASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT
NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI
1 2 3 4 5
MUTU
A MUTU PELAYANAN
1 Emergency response time rate 2 1,56 menit 2
2 Waktu tunggu rawat jalan 2 55.23 mnt 1,5
3 LOS (Lenght Of Stay) 2 4.93 hari 2

Laporan Akuntabilitas Kinerja 54


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
4 Kecepatan
an pelayanan resep obat jadi 2 7.99 menit 2
5 Waktu tunggu sebelum operasi 2 20 jam 55 mnt 2
6 Waktu tunggu hasil Patologi Klinik 2 52.4 menit 2
7 Waktu tunggu hasil radiologi 2 2 jam 12 mnt 2
JUMLAH 14 13.5
B MUTU KLINIK
1 Angka kematian di gawat darurat 2 0.042 % 2
2 Angka kematian > 48 jam 2 8.03 % 2
3 Post operatif death rate 2 0% 2
4 Angka infeksi nosokomial
a. Dekubitus 1 0% 1
b. Phlebitis 1 0% 1
c. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 1 0% 1
d. Infeksi luka operasi (ILO) 1 0.9 % 1
5 Angka kejadian
ejadian pasien jatuh yang berakibat 2 0.02 % 2
kecacatan/kematian
JUMLAH 12 12
B KEPEDULIAN
DULIAN PADA MASYARAKAT
1 Pembinaanan kepada puskesmas dan sarana kesehatan 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1
lainnya
2 Penyuluhan kesehatan (PKMRS) 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1
3 Ratio tempat tidur kelas III 2 55.21 % 2
JUMLAH 4 4
C KEPUASAN PELANGGAN
1 Penanganan / pengaduan komplain 1 100% 1
2 Kepuasan pelanggan (IKM tingkat kepuasan) 1 80,2% 0,82
JUMLAH 2 1,82
D KEPEDULIAN
DULIAN TERHADAP LINGKUNGAN
1 Kebersihan lingkungan (Program RS Berseri) 2 8.435 2
2 Proper Lingkungan 1 Biru, upaya pengelolaan lingkungan dilaksanakan 0,6
sesuai ketentuan dan atau perundang - undangan
JUMLAH 3 2,6
TOTAL ASPEK MUTU & MANFAAT BAGI 35 33.92
MASYARAKAT

Laporan Akuntabilitas Kinerja 55


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
NO INDIKATOR BOBOT HAPER
1 2 3 4
1 Indikator kinerja keuangan 30 23.10
2 Indikator kinerja pelayanan 35 23.25
3 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat 35 33.92
Jumlah total 100 80.27
Keterangan :
TINGGI, yang terdiri dari :
AAA apabila total skor ( TS ) lebih besar dari 95
AA apabila 80 < TS < 95
A apabila 65 < TS < 80
SEDANG, yang terdiri dari :
BBB apabila 50 < TS < 65
BB apabila 40 < TS < 50
B apabila 30 < TS < 40
RENDAH, yang terdiri dari :
CC apabila 15 < TS < 30
C apabila 0 < TS < 15

Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31
3 Desember 2018 (self assessment) mempunyai total
skor 80.27 dengan kategori BAIK ((AA) yaitu berada pada angka 80 < TS < 95.

Perbandingan Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum dalam beberapa tahun


terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 53. Perbandingan Capaian Kesehatan BLU
CAPAIAN TARGET
NO IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Kesehatan Badan Layanan Umum AA AA AA AA AA

Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang
mengandalkan rujukan dari PPK II;
- Capaian rawat darurat yang cenderung turun;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan pengunjung
umum maupun JKN
JKN.

Upaya Tindak Lanjut :


- Menjalin jejaring dengan PPK I dan II;
II
- Konsistensi response time pasien urgen di IGD;
IGD
- Meningkatkan kerjasama dengan asuransi dan perusahaan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 56


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
13. Sasaran Strategis 13 yaitu : Tersedianya alokasi dana yang
meningkat.
Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja yaitu :

KPI 24. Pertumbuhan Penerimaan RS

Pertumbuhan penerimaan
enerimaan RS adalah jumlah penerimaan tah
tahun berjalan /
jumlah penerimaan
enerimaan tahun lalu
Dengan metode perhitungan yaitu :
Target persentase pertumbuhan
Realisasi penerimaan tahun 2018 x
= penerimaan tahun 2018
201 x 100%
Target penerimaan 2018

Capaian :
Tabel 54.. Capaian Pertumbuhan Penerimaan Rumah S
Sakit

161.471.238.
161.471.238.770 x 6.3 %
= x 100% = 5.98 %
170.001.111.000

Indikator kinerja / Target Realisasi Naik


KPI Sat
keberhasilan 2018 2017 2018 turun
1 2 3 4 5 6 7
24 Pertumbuhan Penerimaan RS % 6,3 % 7,24 % 5.98 % ↓

Diagram 3
3. Laporan Realisasi Penerimaan Rumah Sakit
Tahun 2018

170,001,111,000
165,597,832,281 161,471,238,770
200,000,000,000

100,000,000,000

0
TH 2017 TARGET 2018 REALISASI 2018

* Sumber data : Laporan


La Bagian PMD

Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per bulan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 55 Rincian P
Penerimaan
enerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2018
PENERIMAAN
NO BULAN %
TARGET REALISASI
1 2 3 4 5
1 Januari 14,166,759,000 14,638,704,922 103.33%
2 Februari 14,166,759,000 13,599,844,636 96.00%

Laporan Akuntabilitas Kinerja 57


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
PENERIMAAN
NO BULAN %
TARGET REALISASI
1 2 3 4 5
3 Maret 14,166,759,000 14,971,091,378 105.68%
4 April 14,166,759,000 29,760,293,161 210.07%
5 Mei 14,166,759,000 11,825,991,058 83.48%
6 Juni 14,166,759,000 9,765,727,253 68.93%
7 Juli 14,166,759,000 4,127,973,155 29.14%
8 Agustus 14,166,759,000 18,026,091,651 127.24%
9 September 14,166,759,000 16,107,953,400 113.70%
10 Oktober 14,166,759,000 5,136,481,500 36.26%
11 Nopember 14,166,759,000 11,482,642,155 81.05%
12 Desember 14,166,762,000 12,028,444,502 84.91%
Total 170,001,111,000 161,471,238,770 94.98%

Penerimaan
enerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2018 ini tercapai
sebesar Rp. 161.471.238.770,00
161.471.238.770 (94.98 %) dari target yang ditetapkan sebesar
Rp. 170.001.111.000,00.
170.001.111.000,
Perbandingan pertumbuhan
ertumbuhan penerimaan RS dalam beberapa tahun terakhir
serta dengan target Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 56 Pertumbuhan Penerimaan RS
N CAPAIAN TARGET
IKU
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Pertumbuhan pen
penerimaan RS 9.4 % 7.4 % 7.24 % 5.98 % 6%

Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan
pengunjung umum ma
maupun dengan penjaminan;
- Keterlambatan pencairan BPJS.

Upaya Tindak Lanjut :


- Menjalin jejaring dengan PPK I dan II;
- Memperbanyak kerjasama dengan asuransi.
- Koordinasi dengan pihak terkait
terkait.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 58


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum
dituntut untuk terus meningkatkan kinerja terutama kinerja BLU dalam meningkatkan
pelayanan dengan tetap megutamakan keselamatan pasien serta pendapatan setiap
tahunnya. Peningkatan pelayanan dan pendidikan
endidikan akan sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan
berlangsungan BLU RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ssehingga
sangat diperlukan analisis untuk pemenuhan dan penggunaan sumber daya
daya.
Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan
sumber dana (anggaran).
nggaran). Dalam setiap pelaksanaan k
kegiatan
egiatan penunjang kinerja
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melakukan beberapa analisis dan efisiensi
dalam pemenuhan dan penggunaan sumberdaya maupun sumber dana. Rincian
pelaksanaan kegiatan efisiensi sumber daya dapat diuraikan seperti di bawah ini :

I. Sumber Daya Manusia


Keadaan sumber daya manusia (SDM) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dari
tahun 2015 – 2018 sebagaimana tergambar pada diagram dibawah ini.
Diagram 4. Pertumbuhan
ertumbuhan SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2015 - 2018
800
629 617 636
600
597
400

200

0
2015 2016 2017 2018
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta selama kurun waktu empat tahun terakhir menunjukkan tren relatif
tetap dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 0.42 %. Untuk analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya manusia, secara umum RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta langsung memberi tanggungjawab kinerja kepada bagian
yang berhubungan dengan target kinerjanya dan setiap pegawai melaksanakan
kinerja sesuai tupoksi masing - masing. Setiap hari semua pegawai
egawai di
d RSO Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta membuat Laporan Kinerja (log book)) seperti pada
gambar di bawah ini

Laporan Akuntabilitas Kinerja 59


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
Pada tahun 2018 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menggunakan metode
penilaian pegawai dengan sistem Sasaran Kinerja Individu (SKI) yang kemudian
diukur dengan menggunakan penilaian Indeks Kinerja Individu (IKI). Setiap hari
semua pegawai di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta mengisi Laporan
Kinerja (log book)) ke dalam aplikasi http://kinerja.rso.go.id yang kemudian
dirumuskan dalam perhitungan remunerasi. Kontrak Sasaran Kinerja Individu
(SKI) disusun dalam Rapat Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 dan
Penyusunan Kontrak Kinerja Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala
Satuan Kerja terdiri dari Kepala Bagian, Kepala Instalasi dan Kepala Ruangan.
Kegiatan ini untuk mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak
kinerja pegawai 2018 yang mana semakin har
harii harus semakin baik dan terukur
kinerjanya. Dan setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan
dan juga harus mempunyai satu resolusi perubahan. Salah satu resolusi
perubahan kedepan adalah merubah pola pikir, lingkungan, berubah menjadi
lebih bagus.

II. Sumber Daya Anggaran


Dari tahun 2015 – 2018
201 capaian realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Diagram 5. Capaian Realisasi Anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2015 - 2018
100 84.9 84.3
75.2 84.1

50

0
2015 2016 2017 2018

Selama kurun waktu empat tahun terakhir realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta rata – rata tercapai sebesar 82,1 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 60


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa upaya efisiensi anggaran telah berjalan.
Sedangkan untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (anggaran),
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan setiap kinerja dengan
menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif
dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari target kinerja (output
( dan out
outcome) yang
hampir tercapai keseluruhan. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Penggunaan sumber dana tidak terlepas dari
pemenuhan sumber dana RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus berinovasi
untuk pemenuhan sumber dana.

III. Sumber Daya Pelayanan


Dalam rangka mewujudkan efisiensi pelayanan terkait reformasi birokrasi menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan
WBBM)
BBM) sesuai dengan Keputusan Dirut RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
tentang Resolusi Perubahan Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
maka setiap satuan kerja wajib memiliki resolusi perubahan pada tahun ini seperti
pada tabel dibawah ini :
Tabel 57. Capaian Resolusi Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Tahun 2018
TARGET REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA %
2018 2018
1 2 3 4 5
1 Bidang Pelayanan Medik
Tindaklanjut penyelesaian hasil pertemuan 100 % 100 % 100%
tingkat direksi yang berkaitan dg bidang
pelayanan medik
2 Bidang Pelayanan Keperawatan
a Monev rutin instalasi dibawah Dirmedkep 36 keg 48 keg 133%
b Pembinaan staf di jajaran keperawatan 85% 85% 100%
berjenjang setiap bulan
3 Instalasi Rawat Jalan
WaktuTunggu Proses Rawat Inap Pasien DPJP 90 menit 80.3 menit 112%
Terjadwal/ Terprogram
4 Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Pre Decision Time Tindakan Cito 90 menit 83.2 menit 108.2%
5 Instalasi Rawat Inap
a Ketepatan dan kelengkapan pengisian informed 100% 100% 100%
consent penggunaan produk darah / transfusi
darah 100 %
b Respon Time Pasien / Keluar dari Ruang 80% 77.5% 97%
Rawat Inap Setelah Mendapat Perintah Pulang
dari DPJP < 3 Jam sebesar 80 %
6 IBS DAN STERILISASI

Laporan Akuntabilitas Kinerja 61


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
TARGET REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA %
2018 2018
1 2 3 4 5
a Tercapainya irisan pertama jam 7.30 70% 41.45% 59%
b Jeda antara operasi 30 menit. 75% 69.62% 93%
7 Instalasi Rawat Intensif
a Ketepatan dan kelengkapan informed concent 100% 99.4% 99%
pemakaian produk darah
b Kelengkapan dan ketepatan informed concent 100% 98.8% 99%
indikasi masuk ICU
8 Instalasi Rehabilitasi Medik
a Pelayanan poliklinik dimulai jam 7.30 100% 79.3% 79.3%
b Pelayanan fisioterapi rawat jalan dimulai jam 8 100% 63.3% 63.3%
c Kelengkapan pengisian formulir FIM pada 100% 92% 92%
pasien OT di rawat inap
d Waktu produksi FAB ( yang berkaitan dengan 100% 89% 89%
Ponsetti Cast) 5 hari kerja
e Response time kelengkapan berkas pasien dg 100% 89% 89%
sistim sumber IKS dalam waktu 3x 24 jam kerja
f Pemberiantes SKDD ( Skala Kecemasan dan 100% 100% 100%
Depresi) pada pasien baru rawat jalan
g Waktu tunggu pelayanan terapi wicara di 80% 84% 105%
gedung yandu lt 2
9 Instalasi Radiologi
Penghematan Bahan Habis Pakai (BHP) Film di 35% 37.1% 106%
pelayanan Radiologi Rawat Jalan
10 Instalasi Patologi Klinik
Waktu Tunggu Laboratorium Cito < 60 menit 75% 95.4% 127.1%
11 Instalasi Farmasi
Persentase perbekalan farmasi kadaluarsa di < 0.01% 0% 100%
gudang farmasi
12 Instalasi Rekam Medis
a Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis 30 menit 28.8 menit 101.3%
Pasien Lama Rawat Jalan
b Proses Koding dan Grouping klaim JKN 80% 86.7% 107.5%
sebelum tanggal 8 bulan berikutnya
13 Bagian Umum
a Monev capaian satker per tanggal 10 100% 100% 100%
b Terlaksananya penghapusan BMN setahun 2 x 100% 100% 100%
14 Bagian Sumber Daya Manusia
a Persentase IKI pegawai tercapai 100 % 100% 100% 100%
b Laporan Press Release ke Dirjen Pelayanan 100% 121% 121%
Kesehatan seminggu 2 kali (96 keg)
15 Bagian Pendidikan dan Penelitian
a Ketepatan waktu pelaporan keuangan kegiatan 100% 100% 100%
Bagian Diklit < 14 hari kerja
b Persentase pertumbuhan tenaga perawat 100% 100% 100%
menjadi Ners sebesar 20 % per tahun
16 Instalasi SIRS
Penyajian dashboard di satker 80% 80% 100%
17 Instalasi Gizi
Persediaan gizi telah terentri tuntas (pembelian 100% 97.5% 97.5%
dan pemakaian) maksimal tanggal 3 bulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 62


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
TARGET REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA %
2018 2018
1 2 3 4 5
berikutnya
18 Instalasi Kesling dan K3
Persentase keluhan satker terhadap kebersihan 5% 2.5% 100%
ruangan
19 Instalasi Laundry
Tersedianya linen layak pakai untuk kebutuhan 100% 100% 100%
seluruh RS
20 Instalasi Logistik
Meminimalisir ketidak tepatan dalam 100% 19.1% 19.13%
pendistribusian Barang Habis Pakai Non Medis
sesuai dengan perencanaaan dan kebutuhan
Satuan Kerja guna menunjang program
pengelolaan efisien dan efektif Anggaran
21 IPSRS
Kecepatan waktu tindak lanjut analisa 100% 70% 70%
pemeliharaan korektive ringan 1 x 24 jam
22 Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi
Dana
a Ketepatan dan kepatuhan penyelesaian tagihan 95% 99% 104.2%
15 hari kerja setelah BAST belanja APBN
b Ketepatan dan kepatuhan penyelesaian tagihan 65% 71.6% 110.2%
15 hari kerja setelah BAST belanja BLU
23 Bagian Akuntansi
Penerapan analisis biaya dan manfaat dalam 100% 100% 100%
perencanaan kebutuhan investasi peralatan
medis
24 Satuan Pengawas Interen (SPI)
Pemeriksaan Kas dilakukan sehari setelah 100% 100% 100%
tanggal penutupan Kas
25 Komite Medik
a Pelaksanaan Audit Medik Secara Rutin 12 keg 4 keg 100%
b Pembuatan PPK untuk setiap KSM 100% 100% 100%
c Proses dan Rekomendasi Kredensial 100% 100% 100%
Terlaksana 1 Minggu
d Rekomendasi Ilmiah External Oleh Komite 100% 100% 100%
Medik sebanyak 39 dok
26 Komite PMKP
a Laporan mutu dari satuan kerja ke Komite 100% 100% 100%
PMKP paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
b Laporan PMKP ke dashboard direktur paling 100% 100% 100%
lambat tanggal 10 bulan berikutnya
27 Komite Etik dan Hukum
Penyelesaian kasus pegawai yang bermasalah 100% 100% (tdk 100%
dalam waktu 3X24 jam ada peg
bermasalah)
28 Komite Keperawatan
Perawat terkredensial / rekredensial sesuai 100% 100% 100%
dengan kompetensi yang dimiliki, sesuai waktu
yang ditetapkan.
29 Unit Layanan Pengadaan (ULP)
a Ringkasan kontrak terlaporkan ke Bagian PMD 5 hari 5 hari 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja 63
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
TARGET REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA %
2018 2018
1 2 3 4 5
setelah tandatangan kontrak, ringkasan kontrak
terlaporkan ke Bagian PMD
b Berkas tagihan disampaikan ke Bagian 7 hari 7 hari 100%
Akutansi setelah Berita Acara Serah Terima
30 Komite PPI
Kepatuhan melaksanakan personal hygiene 100% 77.63% 77.6%
pasien pasca operasi
31 Komite Farmasi Terapi
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi 100% 83.3% 83%
formularium tepat waktu
32 Tim PKRS
Membuat Vlog untuk bahan penyuluhan untuk 4 keg 0 keg 0%
10 kasus penyakit terbanyak
33 TIM K3
Ketepatan pelaporan monitoring dan evaluasi 100% 100% 100%
K3 RS
34 Komite Tenaga Kesehatan Lain
Kredensial / rekredensial sesuai dengan 100% 100% 100%
kompetensi yang dimiliki, sesuai waktu yang
ditetapkan

Dengan adanya program resolusi perubahan ini upaya perwujudan efisiensi


pelayanan menuju RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menjadi Wilayah Bebas
dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan WBBM) dimana
tujuan utamanya yaitu kepuasan pelanggan se
serta
rta terjaganya mutu serta
keselamatan pasien yang datang.

IV. Sumber Daya Sarana Prasarana


Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta terkait aset
set yang tercatat pada SIMAK-BMN
BMN per 31 Desember 201
2018
sebagai berikut :
Tabel 58.. Pengelolaan Aset Yang Tercatat Pada SIMAK-BMN
SIMAK BMN
Per 31 Desember 2018
1) BMN Intrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 201
2018) : Rp. 1.157.722.436.617
1.157.722.436.617,00
Penambahan : Rp. 139.316.585.193
139.316.585.193,00
Pengurangan : Rp. 138.900.812.805
138.900.812.805,00
Posisi akhir (31
1 Desember 2018) : Rp. 1.158.138.209.005
1.158.138.209.005,00

2) BMN Ekstrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 1.415.378.558
1.415.378.558,00
Penambahan : Rp. 107.849.673.376
107.849.673.376,00
Pengurangan : Rp. 76.626.916.755
76.626.916.755,00
Posisi akhir (31
1 Desember 2018) : Rp. 32.638.135.179
32.638.135.179,00
Laporan Akuntabilitas Kinerja 64
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
3) BMN Gabungan
abungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 491.628.143.109
491.628.143.109,00
Penambahan : Rp. 701.222.006.824,00
222.006.824,00
Pengurangan : Rp. 33.712.334.758,00
Posisi akhir (31
1 Desember 2018) : Rp. 1.159.137.815.175
1.159.137.815.175,00

4) BMN Aset tak berwujud (software)


Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 689.700.000,00
Penambahan : Rp. 1.870.983.750,00
Pengurangan : Rp. 0,00
Posisi akhir (31
1 Desember 2018) : Rp. 2.560.683.750,00

5) Konstruksi dalam pengerjaan


Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 0,00
Penambahan : Rp. 3.549.699.000
3.549.699.000,00
KDP yg mjd aset definitif : Rp. 3.549.699.000
3.549.699.000,00
Posisi akhir (31
1 Desember 2018) : Rp. 0,00
*Sumber
Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 201
2018

Tabel 59 Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca


Per 31 Desember 2018
AKUN NERACA
JUMLAH
KODE URAIAN
1 2 3
117111 Barang konsumsi 2.257.652.095
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 498.732.084
117114 Suku cadang 11.345.792.810
117131 Bahan baku 571.559.905
117191 Persediaan untuk tujuan strategis / berjaga – 0
jaga
117199 Persediaan lainnya 21.204.342.604
131111 Tanah 680.004.317.000
132111 Peralatan dan Mesin 289.898.317.982
133111 Gedung dan Bangunan 165.523.602.790
134111 Jalan dan Jembatan 14.921.737.000
134112 Irigasi 147.216.000
134113 Jaringan 3.089.693.650
135121 Asset tetap lainnya 123.317.105
136111 Konstruksi dalam pengerjaan 0
137111 Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin (202.248.162.194)
137211 Akumulasi penyusutan gedung dan bangunan (9.655.821.932)
137311 Akumulasi penyusutan jalan dan jembatan (12.914.177.740)
137312 Akumulasi penyusutan irigasi (79.883.410)
137313 Akumulasi penyusutan jaringan (893.637.800)
137411 Akumulasi penyusutan aset teap lainnya (17.466.105)
162151 Software 1.421.578.250
162161 Lisensi 1.139.105.500
162191 Aset tak berwujud lainnya 0
162311 Aset tak berwujud dalam pengerjaan 0

Laporan Akuntabilitas Kinerja 65


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
AKUN NERACA
JUMLAH
KODE URAIAN
1 2 3
166112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi 4.430.007.478
pemerintahan
169122 Akumulasi penyusutan aset tetap yang tidak (4.429.749.878)
digunakan
169315 Akumulasi amortisasi software (781.184.781)
169316 Akumulasi amortisasi lisensi (56.955.275)
JUMLAH 965.499.933.138
* Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2018
201

Jumlah aset RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang tercatat pada SIMAK
SIMAK-
BMN per 31 Desember 201
2018 sebesar Rp. 965.499.933.138,00.

Terkait tingkat kehandalan sarana prasarana dasar yang dikelola RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta terkait capaian Overall equipment and effectiveness
(OEE) sebagai berikut :
Diagram 6. Capaian
apaian Overall Equipment and Effectiveness (OEE)
Tahun 2015 - 2018
90 81.7 80.3 79.8
80 71.7
70 70
60 65
50 55
TARGET
40
45 REALISASI
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018

Selama kurun waktu empat tahun terakhir rata – rata capaian Overall equipment
dan effectiveness (OEE) sebesar 78,4 %. Capaian tersebut masih di atas target
sebesar 70 %. Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu
terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice
dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu
efisien, efektivitas dan keselamatan pasien.Tingkat kehandalan sarana dan
prasarana atau overall equipment effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran
kehandalan sarana dan prasaran
prasaranaa tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu :
ketersediaan, kinerja dan kualitas. Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa
upaya efisiensi terkait sarana prasarana telah dan terus diupayakan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 66


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
B. REALISASI ANGGARAN
Program
rogram pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti
tersaji di bawah ini :
Diagram 7. Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS

269,287,530,000
223,950,411,012
400,000,000,000
200,000,000,000
0
PAGU 2018 REALISASI 2018

Sedangkan rincian pembayaran belanja dapat dilihat seperti dibawah ini :

Diagram 8.. Laporan realisasi Penyerapan Anggaran


per Mata Anggaran

179,487,758,000
200,000,000,000
153,194,251,405
PAGU 2018
150,000,000,000
REALISASI 2018
100,000,000,000 35,824,275,000 53,975,497,000
33,631,446,296 37,124,713,311
50,000,000,000

-
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Tabel 60. Laporan Penyerapan Anggaran Per Belanja


JENIS BELANJA %
1 2
Belanja pegawai 93.88 %
Belanja barang 85.35 %
Belanja modal 68.78 %
Total 83.16 %
* Sumber data : Lakip Bagian PMD

I. PENYERAPAN ANGGARAN BERDASAR MATA ANGGARAN TA. 2018


I. A. ANGGARAN APBN
Tabel 61. Penyerapan Anggaran Berdasar Mata Anggaran TA. 2018
Anggaran APBN
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
024.04.07 Program Pembinaan 61,672,198,000 58,301,797,321 95%
Pelayanan Kesehatan
2094 Dukungan Manajemen dan 61,672,198,000 58,301,797,321 95%
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program
Pembinaan Pelayanan
Kesehatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 67


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
2094.508 Alat kesehatan 5,574,524,000 5,478,459,166 98%
2094.509 Layanan Operasional UPT BLU 3,208,350,000 3,084,717,483 96%
2094.512 Obat
Obat-obatan dan Bahan Medis 1,366,650,000 1,344,992,983 98%
Habis Pakai
2094.994 Layanan Perkantoran 51,522,674,000 48,393,627,689 94%

I. B. ANGGARAN BLU
Tabel 62. Penyerapan Anggaran Berdasar Mata Anggaran TA. 2018
Anggaran BLU
KODE URAIAN PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan 207,615,332,000 165,346,283,844 80%
Kesehatan
2094 Dukungan m manajemen &
pelaksanaaan tugas teknis
lainnya ppd program pembinaan
pelayanan kesehatan
2094.506 Gedung Layanan
008 Pembangunan Gedung dan 7,430,570,000 2,647,699,000 36%
Bangunan
2094.508 Alat Kesehatan
051 Pengadaan Alat kesehatan 19,368,836,000 17,113,562,095 88%
2094.509 Layanan Operasional UPT BLU 88,018,733,000 67,724,134,284 77%
005 Dukungan Penyelenggaraan 109,500,000 84,551,980 77%
Layanan Operasional RS
051 Pembayaran Remunerasi
525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 64,000,000,000 52,033,296,075 81%
052 Operasional dan Pemeliharaan
RS
525112 Belanja Barang 11,226,342,000 7,847,574,055 70%
525113 Belanja Jasa 2,716,289,000 2,323,383,699 86%
B Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana RS
525114 Belanja Pemeliharaan 2,167,558,000 929,146,860 43%
525115 Belanja Perjalanan 1,688,300,000 1,061,774,716 63%
D Pemeliharaan Kendaraan Roda
4 dan 2
525114 Belanja Pemeliharaan 304,299,000 174,376,182 57%
E Peningkatan Kapasitas SDM
525119 Belanja Penyediaan Barang dan 5,806,445,000 3,270,030,717 56%
Jasa BLU Lainnya
2094.511 Ambulance / Mobil Jenazah
051 Pengadaan Ambulance/Mobil 331,000,000 328,873,000 99%
Jenazah
2094.512 Obat
Obat-obatan dan Bahan Medis
Habis Pakai
525112 Belanja Barang 71,195,626,000 66,304,768,415 93%
2094.951 Layanan Internal ((Overhead) 21,270,567,000 11,556,120,050 54%
051 Pengadaan Kendaraan 1,145,878,000 640,477,500 56%
Bermotor
052 Pengadaan Perangkat Pengolah 7,105,531,000 4,626,558,303 65%
Data dan Komunikasi
053 Pengadaan Peralatan dan 13,019,158,000 6,289,084,247 48%
Fasilitas Perkantoran

Laporan Akuntabilitas Kinerja 68


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
II. PENYERAPAN ANGGARAN PER INDIKATOR KINERJA SESUAI DENGAN
NGAN DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA.
KINERJA.TA. 2018
Tabel 63. Penyerapan Anggaran Per Indikator Kinerja Sesuai Dengan
ngan Dokumen Perjanjian Kinerja.
TA. 2018
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Pagu Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Terwujudnya kehandalan sarana 1. Overall equipment dan effectiveness (OEE) 5,853,955,000 4,390,985,323 75.0%
dan prasarana
2 Terwujudnya pengembangan 2. Persentase capaian modul IT per tahun 7,915,063,000 4,762,278,303 60.2%
sistem informasi manajemen
rumah sakit yang handal
3 Terwujudnya SDM yang 3. Persentase dokter spesialis ortopedi yang 1,055,425,000 678,504,709 64.3%
mempunyai kualitas dan mendapatkan sertifikat sub spesialis /
kompetensi (profesional) sesuai konsultan
dengan perkembangan ilmu dan 4. Persentase karyawan yang mendapatkan 759,500,000 524,697,799 69.1%
teknologi kedokteran pelatihan lebih dari 20 jam
5. Persentase karyawan yang mendapatkan 187,500,000 84,000,000 44.8%
pendidikan lanjut
4 Terwujudnya budaya kerja pegawai
egawai 6. Persentase sasaran kinerja pegawai 28,916,667 32,287,758 111.7%
5 Terwujudnya pengembangan 7. Persentase jumlah pengembangan 24,943,360,000 22,592,021,261 90.6%
pelayanan subspesialistik ortopedi pelayanan medik sub spesialistik
traumatologi sesuai perkembangan
erkembangan 8. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan 125,895,058,000 110,900,636,366 88.1%
iptekdok medik sub spesialistik
6 Terwujudnya kualitas penelitian dan 9. Persentase pertumbuhan hasil penelitian 70,000,000 - 0%
pengembangan rumah sakit yang dipublikasikan.
berbasis evidence based.
7 Terwujudnya hospital tourism 10. Persentase jumlah kegiatan pembangunan 7,430,570,000 2,647,699,000 35.6%
dengan program pelayanan terpadu
erpadu gedung pelayanan terpadu dan
penunjangnya
8 Terwujudnya penyempurnaan 11. Jumlah jenis pelayanan medik yang 28,916,667 32,287,758 111.7%
manajemen pelayanan dengan dilaksanakan berbasis clinical pathway dan
clinical pathway dan DPJP DPJP
9 Terwujudnya jejaring kerja 12. Persentase pertumbuhan jumlah institusi 47,142,000 31,572,840 67.0%
horizontal maupun vertikal yang (pihak ketiga) pendukung pelayanan /
berkelanjutan pendidikan yang melakukan kerjasama

Laporan Akuntabilitas Kinerja 69


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
dengan RSO
10 Terwujudnya pelayanan 13. Akreditasi RS 1,819,220,000 246,603,149 13.6%
subspesialistik ortopedi 14. Sasaran keselamatan operasi 28,916,667 32,287,758 111.7%
traumatologi yang berkualitas / 15. Infeksi daerah operasi 1,167,254,000 839,299,252 71.9%
bermutu. 16. Medication error 28,916,667 32,287,758 111.7%
17. Emergency response time II 28,916,667 32,287,758 111.7%
18. Pengembalian rekam medik lengkap dalam 300,245,000 333,226,730 111.0%
1 x 24 jam
11 Terwujudnya peningkatan 19. Indeks kepuasan kerja karyawan 106,957,863,000 91,765,731,513 85.8%
kepuasan pelanggan rumah sakit 20. Persentase keluhan pelanggan yang 125,130,000 52,685,000 42.1%
ditindaklanjuti
21. Indeks kepuasan masyarakat 4,839,770,000 3,856,864,954 79.7%
12 Terwujudnya efisiensi penggunaan 22. Persentase POBO 28,916,667 32,287,758 111.7%
dana 23. Kesehatan Badan Layanan Umum 5,481,052,667 4,811,484,963 87.8%
13 Tersedianya alokasi dana yang 24. Pertumbuhan pendapatan RS 125,895,058,000 110,900,636,366 88.1%
meningkat

Laporan Akuntabilitas Kinerja 70


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
Pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang
dikelola selama tahun 201
2018 telah terealisasi sebesar Rp.227.057.177.546
227.057.177.546,00
dari pagu anggaran tahun 201
2018 sebesar Rp.269.287.530.000,00 (8
84.3 %).
Melihat data di atas
atas. penyerapan anggaran pada tahun ini
ni masih relative
rendah. Meskipun demikian asas efisien dan efektivitas terkait penggunaan
anggaran belanja di RSO Prof. Dr. R.
R Soeharso
eharso Surakarta terus menerus
diupayakan.
Kendala :
- Adapun
dapun permasalahan permasalahan yang dihadapi antara lain
diakibatkan keterlambatan dalam proses pencairan dan pertanggung
jawaban keuangan sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran
terkendala oleh alokasi waktu dan sumber daya manusia yang ada
ada.
kebijakan atau SOP yang perlu dipertegas.

Upaya Tindak Lanjut :


- Percepatan proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan
- Mempertegas kebijakan atau SOP.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 71


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
Capaian Kinerja Secara Keseluruhan
Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2018 secara keseluruhan tergambar pada tabel berikut :
Tabel 6
64.. Rangkuman Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2018
N SASARAN PROGRAM / TARGET REALISASI
KPI INDIKATOR KINERJA % KET
O. KEGIATAN 2018 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Terwujudnya kehandalan 1. Overall equipment dan effectiveness 70 % 79,8 % 114 % √
sarana dan prasarana (OEE)
2 Terwujudnya pengembangan 2. Persentase capaian modul IT per Integrated I Integrated I 66.7 % x
sistem informasi manajemen tahun (66.7 % )
rumah sakit yang handal
3 Terwujudnya SDM yang 3. Persentase dokter spesialis ortopedi 65 % 60 % 92.3 % √
mempunyai kualitas dan yang mendapatkan sertifikat sub
kompetensi (profesional) spesialis / konsultan
sesuai dengan 4. Persentase karyawan yang 63 % 92,6 % 146.9 % √
perkembangan ilmu dan mendapatkan pelatihan lebih dari 20
teknologi kedokteran jam
5. Persentase karyawan yang 5% 7,6 % 152 % √
mendapatkan pendidikan lanjut
4 Terwujudnya budaya kerja 6. Persentase sasaran kinerja pegawai 93 % 99.5 % 106.9 % √
pegawai
5 Terwujudnya pengembangan 7. Persentase jumlah pengembangan 80 % 75.4 % 94.3 % x
pelayanan subspesialistik pelayanan medik sub spesialistik
ortopedi traumatologi sesuai 8. Pertumbuhan jumlah cakupan 5% 5.6 % 112 % √
perkembangan iptekdok pelayanan medik sub spesialistik
6 Terwujudnya kualitas 9. Persentase pertumbuhan hasil 10 % 12.1 % 121 % √
penelitian dan penelitian yang dipublikasikan.
pengembangan rumah sakit
berbasis evidence based.
7 Terwujudnya hospital tourism 10. Persentase jumlah kegiatan 72 % 69,4 % 96.4 % x
dengan program pelayanan pembangunan gedung pelayanan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 72


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
terpadu terpadu dan penunjangnya
8 Terwujudnya penyempurnaan 11. Jumlah jenis pelayanan medik yang 20 jenis 20 jenis 100 % √
manajemen pelayanan dilaksanakan berbasis clinical
dengan clinical pathway dan pathway dan DPJP
DPJP
9 Terwujudnya jejaring kerja 12. Persentase pertumbuhan jumlah 8% 5,6% 70 % x
horizontal maupun vertikal institusi (pihak ketiga) pendukung
yang berkelanjutan pelayanan / pendidikan yang
melakukan kerjasama dengan RSO
10 Terwujudnya pelayanan 13. Akreditasi RS 100 % 100 % 100 % √
subspesialistik ortopedi 14. Sasaran keselamatan operasi 100 % 100 % 100 % √
traumatologi yang berkualitas 15. Infeksi daerah operasi 1,5 % 0.90 % 166.7 % √
/ bermutu. 16. Medication error 20 % 19.71 % 101.5 % √
17. Emergency response time II 120 menit 89.89 menit 133.5 % √
18. Pengembalian rekam medik lengkap 80 % 93.4 % 116.7 % √
dalam 1 x 24 jam
11 Terwujudnya peningkatan 19. Indeks kepuasan kerja karyawan 89 % 96 % 107.9 % √
kepuasan pelanggan rumah 20. Persentase keluhan pelanggan yang 100 % 100 % 100 % √
sakit ditindaklanjuti
21. Indeks kepuasan masyarakat 86 % 80.2 % 93.2 % x
12 Terwujudnya efisiensi 22. Persentase POBO 74 % 93.37 % 126.2 % √
penggunaan dana 23. Kesehatan Badan Layanan Umum AA AA 100 % v
13 Tersedianya alokasi dana 24. Pertumbuhan pendapatan RS 6,3 % 5.98 % 94.9 % x
yang meningkat

Laporan Akuntabilitas Kinerja 73


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas. dari 24 (dua puluh empat) indikator kinerja yang
diterapkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2018, sebanyak 18
(delapan belas) indikator (75
(7 %) dapat mencapai / melampaui target yang
ditetapkan sementara 6 (enam) indikator (25%) belum mencapai target.

Diagram 9. Prosentase Capaian Target Kinerja


Tahun 2018

25%
blm tercapai
75% tercapai

Laporan Akuntabilitas Kinerja 74


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 201
2018
BAB IV
SIMPULAN
BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSO Prof. Dr. R.


Soeharso
rso Surakarta disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
ngjawaban pelaksanaan
kegiatan selama tahun 2018 mengacu kepada Tugas Pokok & Fungsi
Organisasi dan Tata Kerja yang dijabarkan dalam Rencana Strategis.

Pencapaian RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2018 dalam


meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas
tugas tugas teknis dapat
dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian target tiap-tiap
tiap tiap indikator yang
mendukung sasaran program Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2019 dan capaian dari
kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi di tiap - tiap Unit Kerja
Kerja.

Secara umum kinerja pelaksanaan


pelaksanaan kegiatan yang mendukung program
program-program
yang ada telah mencapai atau mendekati pencapaian sesuai target yang
direncanakan, terindikasi dari ukuran sesaran kinerja dan indikatornya,
Berdasarkan rangkuman pengukuran kinerja, dari 24 (dua
dua pul
puluh empat)
indikator kinerja yang diterapkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta selama
tahun 2018, sebanyak 17 (tujuh belas) indikator (71 %) dapat m
mencapai /
melampaui target yang ditetapkan, sementara 7 (tujuh)) indikator belum mencapai
target. Dengan uraian sebagaimana berikut :
1. Perwujudan kehandalan sarana dan prasarana melalui perhitungan overall
equipment dan effectiveness (OEE) tercapai sebesar 79,8 %.
2. Perwujudan pengembangan
engembangan sistem informasi manajemen rumah sakit yang
handal melalui capaian modul IT masih belum tercapai pada tahap
integrated I yang optimal (66,7
( %).
3. Perwujudan SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi
ompetensi ((profesional)
sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yaitu : seluruh
dokter spesialis ortopedi telah mendapatkan sertifikat sub spesialis /
konsultan (60 %), 92,6 % karyawan telah mendapatkan pelatihan lebih dari
20 jam, karyawan yang melaksanakan
me pendidikan lanjut sebesar 7,6 %.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 75


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
4. Perwujudan budaya
udaya kerja pegawai terkait sasaran kinerja pegawai
pega telah
tercapai 99,5 %.
5. Perwujudan pengembangan
engembangan pelayanan subspesialistik ortopedi
rtopedi traumatologi
sesuai perkembangan
erkembangan iptekdok yaitu : pengembangan pelayanan medik sub
spesialistik tercapai sebesar 75,4 % dan pertumbuhan jumlah cakupan
pelayanan medik sub spesialistik tercapai 5,6 % (112 % dari target).
6. Perwujudan kualitas
ualitas penelitian dan pengembangan rumah ssakit berbasis
evidence based
ased terkait pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan
telah terealisasi 12,1 % dengan 4 jenis penelitian.
7. Perwujudan hospital
ospital tourism dengan program pelayanan terpadu
erpadu terkait
kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya
tercapai sebesar 69,4 % (96,4 % dari target).
8. Perwujudan penyempurnaan
enyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical
pathway dan DPJP terkait jenis pelayanan medik yang dilaksanakan
berbasis clinical pathway dan DPJP telah tercapai 20 jenis
enis (100 % dari
target).
9. Perwujudan jejaring
ejaring kerja horizontal maupun vertikal
ertikal yang berkelanjutan
terkait pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan /
pendidikan yang melakukan kerjasama sebesar 39 kerjasama tercapai
sebesar 5,6 % (70
( % dari target).
10. Perwujudan pelayanan
p subspesialistik ortopedi traumatologi
raumatologi yang
berkualitas / bermutu
ermutu antara lain : kegiatan akreditasi RS yaitu re survey
akreditasi KARS tercapai 100 %, sasaran keselamatan operasi
perasi tercapai
sebesar 100 %, angka pengendalian Infeksi daerah operasi (0,90
0,90 %), angka
medication error
rror menurun ke angka 19,71 %, emergency respon
esponse time II
sebesar 89,9 menit, pengembalian
p rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam
tercapai 93,2 %.
%
11. Perwujudan peningkatan
eningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit terkait Indeks
Kepuasan Kerja Karyawan tercapai 96 %, seluruh keluhan pelanggan telah
ditindaklanjuti dengan angka Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
( sebesar
80,2 %.
12. Perwujudan efisiensi
fisiensi penggunaan dana terkait rasio
asio pendapatan PNBP
terhadap biaya operasional (POBO) sebesar 93.37 % dan tingkat kkesehatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 76


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
Badan Layanan
ayanan Umum RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
sebesar 80.27 (AA).
(
13. Perwujudan alokasi
lokasi dana yang meningkat terkait pertumbuhan
ertumbuhan pendapatan
sebesar 5,98 % (Rp.
( 161.471.238.770,00 / 94,9 % dari target).
).

Pencapaian kinerja rumah sakit berdasarkan Indikator


Indikator Kinerja BLU tahun 2018
sebagai berikut :
Tabel 65. Perhitungan Tingkat Kesehatan BLU
NO INDIKATOR BOBOT NILAI REALISASI 2018
1 2 3 4
1 Indikator kinerja keuangan 30 23.10
2 Indikator kinerja pelayanan 35 23,25
3 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi 35 33,92
masyarakat
NILAI TOTAL 100 80.27
KATEGORI A
AA (SEHAT)

B. SARAN
Dari rangkuman capaian indikator kinerja di bab III, secara umum upaya
pencapaian sasaran strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun
2018 tidak mengalami hambatan yang berarti, namun demikian untuk menjaga
kinerja dan bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu kiranya
beberapa saran sebagai berikut :
1. Peningkatan koordinasi
oordinasi perlu ditingkatkan baik di tingkat pimpinan
maupun antara pimpinan dengan pelaksana program dan kegiatan. Hal ini
penting untuk menjaga kualitas
kualitas dari hasil program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta;
2. Peningkatan kompetensi pelaksana. Dikarenakan pelaksana program dan
kegiatan adalah tulang punggung dari keberhasilan pencapaian sasaran
kinerja pelaksanaan
ksanaan penyelenggaraan pelayanan, penelitian, pendidikan
maupun pelatihan;
3. Penciptaan Iklim yang lebih kondusif. Iklim kerja merupakan salah satu
faktor dominan penentu kinerja organisasi. Dalam kaitan ini pimpinan perlu
menciptakan iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja.
4. Perlu dibuat atau penyempurnaan kebijakan-kebijakan
kebijakan / SOP yang
berkaitan dengan indikator kinerja;
5. Secara lebih teknis hal – hal yang segera harus mendapat perhatian yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kinerja 77


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
a. Percepatan perwujudan pengembangan sistem informasi manajemen
rumah sakit yang handal melalui pembuatan modul IT;
b. Optimalisasi pengembangan pelayanan subspesialistik
listik ortopedi
traumatologi sesuai
esuai perkembangan iptekdok;
c. Percepatan kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan
penunjangnya;
d. Intensifikasi perwujudan
erwujudan jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang
berkelanjutan terkait pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama;
e. Peningkatan
eningkatan mutu serta pelayanan kepada pasien secara prima yaitu
dengan memberikan pelayanan
p yang memuaskan bahkan harus bisa
membuat pasien merasa terpuaskan dan lebih dihargai sehingga angka
IKM dapat meningkat
meningkat;
f. Optimalisasi cakupan pelayanan, tindakan operasi serta penunjang medik
guna meningkatkan pertumbuhan pendapatan sebagai perwujudan
erwujudan alokasi
dana yang meningkat
eningkat;
g. Perencanaan program dan kegiatan secara tepat sasaran, p
percepatan
proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan dan mempertegas
kebijakan atau SOP terkait belum optimalnya capaian realisasi anggaran
anggaran.

Demikian uraian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018 yang disusun


sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 78


RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2018
LAMPIRAN
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBUK
INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan


akuntabeJ serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : dr. Pamudji Utomo, Sp.OT.(K).

Jabatan : Direktur Utama RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

setanjutnya disebut pihak pertama

Nama : dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K},. MARS

Jabatan : Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan

selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang ·seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti
yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan
pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinetja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang dipertukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, 18 Desember 2017

Pihak Kedua,

~~
dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS.
NIP 196108201988121001
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

No. Sasaran Program/Kegiatan lndikator Kinelja Target


(1) (2) {3} {4)
1 Terwujudnya kehandalan sarana 1. Overall equipment dan 70%
dan prasarana effectiveness (OEEJ
2 Terwujudnya pengembangan 2. Persentase capaian modul 1T per Integrated
sistem informasi manajemen tahun I
rumah sakit yang handal
3 Terwujudnya SOM yang 3. Persentase dokter spesialis 65%
mempunyai kuatitas dan ortopedi yang mendapatkan
kompetensi (profesionaf) sesuai sertifikat sub spesialis I konsultan
dengan perkembangan ilmu dan
teknoJOQi kedokteran
4. Persentase karyawan yang 63%
mendapatkan peJatihan febih dari
20iam
5. Persentase karyawan yang 5%
mendaoatkan pendidikan lanjut
4 Terwujudnya budaya kerja pegawai 6. Persentase sasaran kinerja 93%
oeaawai
5 Terwujudnya pengembangan 7. Persentase jumlah 80%
pelayanan subspesialistik ortopedi pengembangan pelayanan medik
traumatologi sesuai perkembangan sub spesialistik
iptekdok
8. Pertumbuhan jumlah cakupan 5%
pelayanan medik sub spesialistik
6 Terwujudnya kualitas penelitian dan 9. Persentase pertumbuhan hasil 10%
pengembangan rumah sakit penelitian yang dipublikasikan.
berbasis evidence based.
7 Terwujudnya hospital tourism 10. Persentase jumlah kegiatan 72%
dengan program pelayanan terpadu pembangunan gedung pelayanan
teroadu dan penuniananva
8 Terwujudnya penyempumaan 11 . Jumlah jenis pelayanan medik 20jenis
manajemen pelayanan dengan yang dilaksanakan berbasis
·clinical pathway dan DPJP clinical oathwav dan DPJP
9 Terwujudnya jejaring kerja 12. Persentase pertumbuhan jumlah 8%
horizontal maupun vertikal yang institusi (pihak ketiga) pendukung
berkelanjutan pelayanan I pendidikan yang
melakukan kerjasama dengan
RSO
10 T erwujudnya pelayanan 13. Akreditasi RS KARS
subspesialistik ortopedi
traumatofogi yang berkualitas I
bermutu.
v.

14. Sasaran kesetamatan operasi 100 %


15. lnfeksi daerah operasi 1,5%
16. Medication error 20 %
17. Ememencv resf)onse time II 120 menit
18. Pengembalian rekam medik 80 %
len_gkap dalam 1 x 24 jam
11 Terwujudnya peningkatan 19. lndeks kepuasan kerja karyawan 89%
kepuasan oelam1aan rumah sakit
20. Persentase keluhan pelanggan 100 %
yang ditindaklanjuti
21. lngeks kepuasan masyarakat 86%
12 Terwujudnya efisiensi penggunaan 22. Persentase POBO 74%
dana
23. Kesehatan Sadan Layanan AA
Umum
13 Tersedianya alokasi dana yang 24. Pertumbuhan pendapatan RS 6,3%
meningkat

Kegiatan Anggaran
1. Oukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Rp. 231 .152.561 .000,00
Teknis Lainnya pada Program Pembinaan
Pelayanan Kesehatan

Jakarta, 1§ Desember 2017

f Pihak Kedua, ~,.

v';
dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K}, MARS
NIP. 196108201988121001

Anda mungkin juga menyukai