Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR

KEKERUHAN

OLEH :
1. NURFADILAH MUSFIRAH ANWAR (L031191003)
2. PUTRI FATMAWATI (L031191066)
3. MUHAMMAD RAIHAN RAHMANU (L031191033)
4. RAHMAT HIDAYAT (L031191008)
5. MUTIYAH AMALIA RAHMAT (L031191061)
6. MURZAL ALIAS (L031191071)
7. MUH. SULTAN ARIS (L031191062)
8. NUR AINUN ANNISA (L031191099)
9. MUH. ALFURQAN YAMIN (L031191052)
10. NURAINI (L031191015)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


DEPERTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “KEKERUHAN”.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 04 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA
PENGANTAR.....................................................................................................…...
DAFTAR ISI .........................................................................................................…
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................................
D. Manfaat .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertin Kekeruhan...........................................................................................
B. Penyebab Kekeruhan............................................................................................
C. Dampak Kekeruhan...............................................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................
B.
Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manajemen kualitas air mempunyai peran yang sangat penting pada


keberhasilan budidaya perairan. Air sebagai media hidup ikan, berpengaruh
langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhannya. Kualitas air yang jauh dari
nilai optimal dapat menyebabkan kegagalan budidaya, sebaliknya kualitas air
yang optimal dapat mendukung pertumbuhan ikan. Kualitas air yang baik
merupakan syarat mutlak berlangsungnya budidaya untuk menghasilkan
produktivitas yang tinggi. Penanganan kualitas air yang tidak baik dapat
mengakibatkan derajat keasaman air (pH) dan amoniak tinggi dalam perairan,
kandungan tersebut dapat berasal dari feses ikan dan sisa-sisa pakan yang tidak
termakan oleh ikan, juga dihasilkan oleh organisme di akuarium lainnya, termasuk
bakteri, jamur, dan infusoria.

Air sebagai media tempat hidup ikan yang dibudidayakan harus memenuhi
berbagai persyaratan dari segi fisika, kimia maupun biologi. Dari segi fisika, air
merupakan tempat hidup yang menyediakan ruang gerak bagi ikan yang
dipelihara. Sedangkan dari segi kimia, air sebagai pembawa unsurunsur hara,
mineral, vitamin, gas-gas terlarut dan sebagainya. Dari segi biologi, air
merupakan media untuk kegiatan biologis dalam pembentukan dan penguraian
bahanbahan organik. Kualitas air yang mendukung pertumbuhan ikan dan perlu
diukur secara terprogram. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan udang/ ikan
terserang penyakit adalah jeleknya kondisi lingkungan atau kualitas perairan,
disamping mutu benih yang ditebar. Kualitas air yang jelek juga dapat
menyebabkan kematian dan serangan berbagai penyakit pada biota budidaya.
Akibat dari kegiatan budidaya perairan sangat berdampak pada kondisi kualitas
air itu sendiri yang dijadikan oleh ikan sebagai tempat hidupnya. Kualitas air yang
sanga buruk akan berdampak pada ikan yang dibudidayakan sendiri.

Dalam perkembangan ilmu budidaya perikanan banyak dihadapkan pada


masalah kualitas air terkhusus pada tingkat kekeruhan pada air, air adalah
komponen penting dalam budidaya perikanan, karena di dalam air ikan dan hewan
air lainnya hidup, tumbuh, dan berkembang. Sehingga diperlukan penanganan
kekeruhan pada air yang baik dan sesuai baku mutu air untuk budidaya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kekeruhan
2. Apa pemyebab kekeruhan
3. Bagaimana dampak kekeruhan
C. TUJUAN
1. Mampu menjelaskan tentang kekeruhan
2. Mampu menjelaskan tentang penyebab dari kekeruhan
3. Mampu menjelaskan tentang dampak kekeruhan
D. MANFAAT

Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu sumber informasi
terkait pengelolaan kualitas air akuakultur terutama pada tingkat kekeruhan air
budidaya.
II. PEMBAHASAN

A. Kekeruhan
Kekeruhan dapat diartikan sebagai ukuran relatif kejernihan air.
Kekeruhan bukanlah ukuran langsung dari partikel tersuspensi dalam air tetapi
sebaliknya, yaitu ukuran efek hamburan partikel-partikel tersebut terhadap
cahaya. Kekeruhan mengukur seberapa besar partikel-partikel itu memengaruhi
cahaya yang ditransmisikan melalui air, atau bagaimana cahaya itu memantulkan
partikel di dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh materi yang tersuspensi atau
tidak larut sehingga berdampak pada organisme di air. Kekeruhan di dalam air
bukan merupakan sifat dari air yang membahayakan tetapi dapat menimbulkan
dampak kekhawatiran terkandungnya senyawa kimia yang berbahaya bagi
makhluk hidup.Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.416/MENKES/PER/IX/1990, persyaratan air bersih dapat ditinjau dari :

1. Parameter fisika,
2. Parameter kimia,
3. Parameter mikrobiologi dan
4. Parameter radioaktivitas yang terdapat di dalam air minum.
Beberapa parameter tersebut harus terdapat dalam sebuah sumber air untuk
mendapatkan hasil yang bersih yaitu parameter fisik seperti suhu, pH dan
kekeruhan , parameter kimia, parameter mikrobiologi dan parameter
radioaktivitas.

B. Penyebab kekeruhan
Kekeruhan di perairan terbuka bisa disebabkan oleh pertumbuhan
fitoplankton, kegiatan manusia yang berhubungan dengan tanah, seperti
konstruksi, industri tertentu seperti penggalian, pertambangan batubara dan
pemulihan. Penyebab lain dari kekeruhan yaitu, tingginya debit limbah, sedimen
dan erosi, partikel koloid batuan, aktifitas pertanian, air buangan dari daerah
perkotaan dan industri.

Selain itu, kekeruhan juga dapat terjadi karena adanya materi yang
terapung dan terurainya zat tertentu, seperti bahan organik, jasad renik, lumpur,
tanah liat dan benda lain yang melayang atau terapung dan sangat halus.

Konsentrasi kekeruhan dalam penyebarannya didalam air dipengaruhi


oleh beberapa faktor. Pertama, dipengaruhi intensitas penyinaran matahari dan
komponen materi tersuspensi yang terkandung di dalamnya. Kedua, dipengaruhi
faktor dinamika seperti arus dan turbulensinya. Daerah tengah atau pusat air
memiliki turbiditas yang tinggi, karena pada daerah inilah terdapat arus atau aliran
yang maksimum.
C. Dampak kekeruhan
Dalam segi untuk air minum, semakin tinggi tingkat kekeruhan, semakin
tinggi risiko bahwa orang mungkin terkena penyakit pencernaan. Terutama
masalah kekebalan tubuh, karena kontaminan seperti virus atau bakteri dapat
melekat pada padatan tersuspensi. Dalam air permukaan seperti danau , sungai
dan waduk , tingkat kekeruhan yang tinggi dapat mengurangi jumlah cahaya yang
mencapai kedalaman lebih rendah, yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman
air dan akibatnya mempengaruhi spesies yang tergantung pada mereka, seperti
ikan dan kerang. Tingkat kekeruhan yang tinggi juga dapat mempengaruhi
kemampuan insang ikan menyerap oksigen terlarut. Kekeruhan yang tinggi dapat
menghambat dan merusak fungsi insang pada ikan. Dampak dari kekeruhan yang
lain adalah dapat menurunkan nilai estetika pada air minum. Selain itu, kekeruhan
akan membentuk deposit (endapan) pada pipa-pipa maupun unit-unit pada Water
Treatment Plant. Akibatnya kerja sistem pengolahan akan mengalami gangguan.

Secara keseluruhan, tingkat kekeruhan yang tinggi dapat mengakibatkan


penurunan produksi dan keragaman spesies.Kekeruhan menjadi parameter
kualitas air dan penting untuk dilakukan pengukuran karena tiga alasan penting,
yaitu masalah estetika, desinfeksi dan filtrasi. Tingkat kekeruhan pada air akan
memperngaruhi ketertarikan konsumen walaupun kekeruhan tidak berpengaruh
langsung pada kesehatan. Air yang memiliki kekeruhan yang tinggi, akan
mempesulit kerja unit filtrasi pada pengolahan air bersih dan tentunya harganya
akan semakin lebih mahal. Desinfektan yang digunakan pun akan berbeda sesuai
dengan kandungan organisme berbahaya penyebab kekeruhan pada air tersebut.
III. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajemen kualitas air mempunyai peran yang sangat penting pada


keberhasilan budidaya perairan. Air sebagai media hidup ikan, berpengaruh
langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhannya. Kualitas air yang jauh dari
nilai optimal dapat menyebabkan kegagalan budidaya, sebaliknya kualitas air
yang optimal dapat mendukung pertumbuhan ikan. Kualitas air yang sanga buruk
akan berdampak pada ikan yang dibudidayakan sendiri.

Dalam perkembangan ilmu budidaya perikanan banyak dihadapkan pada


masalah kualitas air terkhusus pada tingkat kekeruhan pada air, air adalah
komponen penting dalam budidaya perikanan, karena di dalam air ikan dan hewan
air lainnya hidup, tumbuh, dan berkembang. Sehingga diperlukan penanganan
kekeruhan pada air yang baik dan sesuai baku mutu air untuk budidaya.

Kedua, dipengaruhi faktor dinamika seperti arus dan turbulensinya.


Daerah tengah atau pusat air memiliki turbiditas yang tinggi, karena pada daerah
inilah terdapat arus atau aliran yang maksimum. Dalam segi untuk air minum,
semakin tinggi tingkat kekeruhan, semakin tinggi risiko bahwa orang mungkin
terkena penyakit pencernaan.

B. SARAN

Saran bagi para pembudidaya air tentang kekeruhan air yaitu harus
memperhatikan paramater fisika, kimia, dan biologi kualitas air sebelum
melakukan kegiatan budidaya, jangan sampai kekeruhan air terjadi karena tidak
terkontrolnya pengelolaan kualitas air pada tambak. Menganalisis sebelum
melakukan budidaya merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Bisa juga
meminta pendapat pada pakar atau ahli budidaya tentang bagaimana kualitas air
yang baik digunakan dalam proses budidaya ikan agar tidak terjadi kekeruhan air.
DAFTAR PUSTAKA
Hendrizon, Y dan Wildan. 2012. Rancang Bangun Alat Ukur Tingkat Kekeruhan
Zat Cair Berbasis Mikrokontroller AT89S51 Menggunakan Sensor
Fototransistor dan Penampil LCD. Jurnal Fisika Unand. 1(1): 6 - 11
Halaman.

Nasir, M., dan M. Khalil. 2016. The Effect Of Natural Filter On The Growth,
Survival And Water Quality In Ornamental Goldfish (Cyprinus
Carpio) Culture. Jurnal Acta Aquatica. Vol. 3 (1): 33-39.

Rachmansyah, F., S, B. Utomo., dan Sumardi. 2014.Perancangan dan Penerapan


Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Nefelometrik Pada
Instalasi Pengolahan Air Dengan Multi Media Card (MMC) Sebagai
Media Penyimpanan (Studi Kasus Di PDAM Jember). Jurnal Berkala
Saintek. 2(1): 17-21 Halaman

Yuniarti, B. 2007. Pengukuran Tingkat Kekeruhan Air Menggunakan


Turbidimeter Berdasarkan Prinsip Hamburan Cahaya. [SKRIPSI].
Fakuktas matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sanata
Dharma. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai