Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Raihan Rahmanu

L031191033

Pengelolaan Kualitas Air Akuakultur A

TUGAS

Meresume Video

Dari video yang saya amati, pada dasarnya resirkulasi dalam sistem budidaya merupakan suatu
cara atau teknologi untuk memanfaatkan media budidaya air yang telah digunakan dalam sistem
produksi untuk digunakan kembali layaknya air yang baru.

Air yang dapat digunakan sebagai budidaya ikan harus mempunyai standar kuantitas dan
kualitas yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan. Air yang digunakan sebagai media hidup ikan harus
dipelajari agar ikan sebagai organisme air dapat dibudidayakan sesuai kebutuhan manusia sebagai
sumber bahan pangan yang bergizi dan relatif harganya murah. Air budidaya dengan kualitas yang baik
adalah air budidaya yang sesuai dengan parameter yang telah ditentukan.

Pengolahan limbah air pada budidaya terdapat 2 cara yaitu dapat dilakukan secara sistem
bioflok dan sistem resirkulasi (RAS). Akan tetapi kedua sistem tersebut memiliki perbedaan yaitu
budidaya sistem bioflok yaitu dilakukan pemanfaatan bakteri pembentuk flok untuk pengolahan limbah
dan tidak adanya perlakuan filterisasi di dalamnya. Sedangkan, sistem Ras atau sistem resirkulasi adalah
penggunaan kembali air yang digunakan dari kegiatan budidaya dengan melalui filter fisik maupun
biologi dan mengembalikan kualitas air hasil budidaya kepada kondisi prima.

Didalam teknologi kualitas air dari video yang saya amati, dapat disimpulkan di video tersebut
menggunakan parameter:

- Parameter Fisika, dimana untuk mendapatkan air yang baik digunakan proses filtrasi untuk
membersihkan partikel-partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkanya pada medium
penyaringan atau septum yang diatasnya padatan akan terendapkan. Filter ini juga berfungsi untuk
menyaring partikel-partikel yang tersuspensi dalam air atau menghilangkan bahan-bahan padat atau
limbah padat yang mencemari air seperti sisa makanan, feses, maupun limbah berbentuk lainnya. Fungsi
dari filter fisik juga adalah untuk menurunkan turbiditas di air yang disebabkan oleh mikroorganisme dan
partikel lain, untuk menurunkan tingkat koloid organik, dan untuk menyingkirkan detritus dari filter
biologi. Contoh filter mekanis seperi busa yang terbuat dari dakron untuk menyaring kotoran ikan dan
dapat dicuci.

- Parameter Biologi berupa penguraian senyawa nitrogen organik oleh bakteri pengurai pada filter. Filter
biologi berfungsi untuk mendukung terjadinya proses nitrifikasi sehingga amonia yang dihasilkan dalam
budidaya dapat dengan cepat mengubahnya menjadi nitrit atau zat yang tidak bersifat racun. Contoh
filter biologis berupa pecahan karang mati juga pasir dan bioball yang berfungsi untuk tumbuh bakteri
pada bioball akan ada bakteri yang tumbuh untuk memproses pemecahan amoniak dan terjadi proses
biofiltrasi dengan memanfaatkan pecahan karang dan pasir yang berfungsi untuk mempertahankan pH
air. Biofilter berfungsi melakukan pergantian senyawa terlarut yang terjadi akibat aktifitas
mikroorganisme (makhluk hidup).

Selain dapat hidup di air, ikan juga dapat menjadi parameter biologi dalam menentukan kualitas
air. Apabila di dalam suatu perairan jumlah ikan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, dapat
dikatakan bahwa perairan tersebut memiliki kualitas air yang buruk. Sedangkan jika terdapat berbagai
macam jenis ikan di dalam suatu perairan, maka perairan tersebut mempunyai kualitas air yang sangat
baik. Sinar ultraviolet berfungsi mendukung peningkatan kualitas air yang bebas dari bakteri yang
berbahaya. Filter air sinar ultraviolet (UV), Filter air ditambah dengan lampu ultraviolet dapat
membunuh kuman dengan efektif.

Perbedaan penggunaan sistem sirkulasi dan sistem tanpa sirkulasi pada padat tebar benih
selama budidaya. Contohnya pada ikan nila, dengan sistem tanpa sirkulasi digunakan padat tebar
maksimal 50 ekor/segi sedangkan dengan sistem resirkulasi padat tebar bisa ditingkatkan 100x lipat
yaitu 5000m ekor/segi. Dengan peningkatan padat tebar akan meningkatkan produksi benih permter
persegi dan akan medukung penyediaan benih untuk bididaya.

Pada masing-masing metode memiliki perbedaan satu sama lain, begitu pula dengan metode
budidaya dengan cara sirkulasi dengan metode tanpa menggunakan sirkulasi. Beberapa perbedaan yang
sangat jelas terlihat diantaranya adalah

1. Jumlah padat tebar pada benih

2. Biaya produksi

3. Pengolahan

4. Hasil Panen

Perbedaan Sistem Resirkulasi dengan bioflok Bioflok adalah pemanfaatan bakteri pembentukan
flok untuk pengolahan limbah. Sedangkan resirkulasi ialah penggunaan kembali air yang telah
dikeluarkan dari kegiatan budi daya. Keunggulan sistem RAS jika dibandingkan dengan sistem
konvensional, yakni mampu menghasilkan produktivitas yang jauh lebih tinggi. Sebagai ilustrasi, padat
tebar nila mampu digenjot hingga mencapai 5.000 ekor/meter kubik, sedangkan padat tebar pada
sistem konvensional hanya mencapai 50 ekor/meter persegi. Artinya, dengan penerapan system RAS ini
produktivitas bisa digenjot hingga 100 kali lipat dibanding dengan sistem konvensional.

Anda mungkin juga menyukai