Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Raihan Rahmanu

L031191033

IKTIOLOGI A

TUGAS I

1. Jelaskan Sistem penamaan pada ikan beserta contohnya!

= Nomenklatur berasal dari kata Latin: nomenklatural yang berarti pemberian nama, tatanama,
penamaan. Nomenklatur adalah suatu alat untuk mengadakan komunikasi antar para ahli biologi. Pada
umumnya ada 3 macam sistem penamaan, yaitu:

A.Valid scientific name atau Scientific name, yaitu nama ilmiah suatu binatang yang syah dan diakui.
Adapula nama ilmiah lainnya yang tidak syah dan tidak diakui, disebut synonym atau nama persamaan.
Contohnya sebagai berikut:

- Channa striata

- Carassius auratus

B. Standard common name atau Common name, ialah nama umum yang lazim digunakan untuk nama
suatu binatang atau ikan. Biasanya setiap negara memiliki nama-nama umum tersendiri untuk suatu
binatang dan hal ini tergantung kepada bahsan nasional negara tersebut. Contohnya sebagai berikut:

Thunnus germo memiliki standard common name: albacore (Australia, Amerika, Kanada, dan Hawaii),
longfin albacore (New Zealand).

C. Vernacular name atau Local common name yaitu nama daerah atau nama lokal untuk suatu binatang
atau ikan. Biasanya nama lokal dalam suatu negara sangat bervariasi dan tergantung banyak tidaknya
variasi bahasa asli (bahasa daerah) yang terdapat di dalam negara tersebut. Contohnya sebagai berikut:

Ikan betok (nama umum Indonesia) memiliki nama lokal: betik, krucilan (Jawa), puyu-puyu (Padang),
betrik, boreg (Bandung), bale balang (Makassar), bale oseng (Bugis), pepeuyeuh, pupuyu (Kalimantan).

2. Jelaskan Faktor penghalang terjadinya distribusi pada ikan!

= Berikut adalah faktor penghalang terjadinya distribusi pada ikan:

– Suhu

Fluktuasi suhu dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang merangsang dan menentukan
pengkonsentrasian serta pengelompokkan ikan. Suhu akan mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas
erakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus saraf.
Contoh: suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar 160-260C, sedangkan suhu tinggi
merupakan faktor penghambat bagi ikan salmon untuk bermigrasi (pada suhu 240C tidak ada ikan
salmon yang bermigrasi).

– Salinitas

Ikan cenderung memilih medium dengan salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan osmotik tubuh
mereka masing-masing. Perubahan salinitas akan merangsang ikan untuk melakukan migrasi ke tempat
yang memiliki salinitas yang sesuai dengan tekanan osmotik tubuhnya.

Contoh: Seriola qiuqueradiata menyukai medium dengan salinitas 19 ppt, sedangkan ikan cakalang
menyukai perairan dengan kadar salinitas 33-35 ppt.

– Arus pasang surut

Arus akan mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif telur ikan dan juvenil dari daerah
pemijahan menuju daerah asuhan dan mungkin berorientasi sebagai arus yang berlawanan pada saat
spesies dewasa bermigrasi dari daerah makanan menuju ke daerah pemijahan. Ikan dewasa yang baru
selesai memijah juga memanfaatkan arus untuk kembali ke daerah makanan. Pasang surut di perairan
menyebabkan terjadinya arus di perairan yang disebut arus pasang dan arus surut.

– Intensitas cahaya

Perubahan intensitas cahaya sangat mempengaruhi pola penyebaran ikan, tetapi respon ikan terhadap
perubahan intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu dan tingkat kekeruhan perairan. Ikan
mempunyai kecenderungan membentuk kelompok kecil pada siang hari dan menyebar pada malam
hari.

Anda mungkin juga menyukai