Judul ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA TERPENOID
DARI ISOLAT ETIL ASETAT DAUN EKALIPTUS (Eucalyptus deglupta Blume.) Jurnal Kimia FMIPA UNMUL Volume & Halaman Tahun Terbit 2017 Penulis Rutdianti, Rudi Kartika, Partomuan Simanjuntak Reviewer Laela Tiki Budianto Tanggal Review 25 Mei 2021 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian isolasi, pemurnian, identifikasi dan uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas dari fraksi etil asetat daun ekaliptus (Eucalyptus deglupta Blume.) Subjek Penelitian Eucalyptus deglupta Blume Metode Penelitian Pemurnian dilakukan dengan kromatografi kolom dan identifikasi dilakukan dengan pengambilan data kromatografi gas-spektrometri massa. Langkah Penelitian Daun ekaliptus (Eucalyptus deglupta Blume.) yang telah dikering anginkan dan dipotong menjadi bagian yang kecil kemudian ditimbang, sebanyak 500 gram daun ekaliptus dimaserasi secara fraksinasi dengan 6 kali pengulangan menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, etanol 96% dan air. filtrat yang diperoleh dipekatkan menggunakan dengan rotary. Isolat yang diperoleh ditimbang dan selanjutnya dilakukan uji fitokimia, uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas, kromatografi kolom serta identifikasi senyawa kimia dengan menggunakan instrument Kromatografi gas-Spektrometri Massa (KG- SM). Hasil Penelitian Berdasarkan analisis KG-SM pada isolat EKEA 3-3 menghasilkan beberapa puncak kromatogram yang menunjukkan bahwa adanya beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam isolat tersebut. Adapun kromatogram senyawa kimia yang terkandung dalam Isolat EKEA-3-3. Hasil analisis berdasarkan perbandingan fragmentasi senyawa isolat EKEA 3-3 dengan spectra senyawa kimia pada data base NIST adalah 90%. Sehingga senyawa yang terdapat dalam EKEA-3-3 diduga adalah suatu turunan terpenoid 6, 10, 14- trimetil. 2-pentadekanon. Kesimpulan Hasil isolasi, pemurnian dan identifikasi senyawa kimia dalam isolat etil asetat pada EKEA-3-3 adalah turunan dari terpenoid dengan nama senyawa 6, 10, 14-trimetil. 2-pentadekanon, akan tetapi dari hasil uji aktivitas antioksidan kromatografi kolom II menghasilkan persen inhibisi yang kurang aktif.