Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi atau Pengertian kecakapan hidup (Life Skills)


kecakapan hidup adalah "Kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mampu
memecahkan permasalahan hidup secara wajar dan menjalani kehidupan secara
bermartabat tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif mencari serta menemukan
solusi, sehingga akhirnya mampu mengatasinya" . Maksudnya ialah kemampuan dan
pengetahuan seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara
proaktif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya
dengan kemampuan berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain, keterampilan
mengambil keputusan, pemecahan masalah, berfikir kritis, berfikir kreatif, berkomunikasi
yang efektif, membina hubungan antar pribadi, kesadaran diri, berempati, mengatasi
emosi dan mengatasi stres.
Ada beberapa pengertian lifeskill menurut para ahli dan kementrian pendidikan
nasional adaalah sebagai berikut :
Pendidikan kecakapan hidup menurut Tim BBE Depdiknas (2002) pendidikan
kecakapan hidup (Life Skills Education) merupakan proses pendidikan yang mengarah
pada pembekalan kecakapan seseorang, untuk mampu dan berani menghadapi problema
hidup dan kehidupan secara wajar, tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari solusinya, sehingga akhirnya mampu mengatasi problema tersebut.
Penjelasan pasal 26 ayat 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan kecakapan hidup (life skills education) adalah
"Pendidikan yang memberikan kecakapan personal, sosial, intelektual dan kecakapan
vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri".
Menurut Rais Saembodo dalam Wira Kurnia S (2006) mengatakan kecakapan,
keterampilan (skill) menunjukkan suatu kecakapan atau keterampilan ini diperoleh
melalui latihan atau pengalaman. Sasaran utama proses pengembangan sumber daya
manusia dapat diarahkan pada usahausaha membina knowledge skillability seoptimal
mungkin.
Menurut IOWA State University (2003), life skill diartikan sebagai berikut, a skill is
alearned ability to do something well. Kecakapan tidak hanya diartikan sebagai
kemampuan untuk melakukan sesuatu, lebih daripada itu, kecakapan dimaknai sebagai
kemampuan belajar untuk melakukan sesuatu secara lebih baik. Jadi mampu melakukan
sesuatu saja belum cukup untuk dikatakan sebagai cakap, melainkan kemampuan untuk
melakukan sesuatu tersebut harus ditunjukan secara lebih baik dan diperoleh melalui
suatu aktivitas belajar.
Sedangkan life skill oleh IOWA State University (2003), diartikan sebagai, are
abilities individuals can lear that will help them to be successful in living a produktive
and satisfying life. Kecakapan hidup dimengerti sebagai kemampuan individual untuk
dapat belajar sehingga seseorang memperoleh kesuksesan dalam hidupnya, produktif dan
mampu memperoleh kepuasan hidup. Indikator seseorang telah memperoleh life skill
dengan demikian dapat dilihat dari sejauhmana ia mampu eksis dalam kehidupnya di
tengah-tengah masyarakat. Apabila seseorang mampu produktif dan membuat berbagai
kesuksesan, maka dapat dikatakan orang tersebut memiliki life skill yang baik.
Secara esensial, life skill didefinisikan sebagai semacam petunjuk praktis yang
membantu anak-anak untuk belajar bagaimana merawat tubuh, tumbuh untuk menjadi
seorang individu, bekerja sama dengan orang lain, membuat keputusan-keputusan yang
logis, melindungi diri sendiri untuk mencapai tujuan dalam hidupnya. Sehingga dalam hal
ini untuk menjadi tolak ukur life skill pada diri seseorang adalah terletak pada
kemampuannya untuk meraih tujuan hidupnya.
Berikut definisi dan pengertian kecakapan hidup dari beberapa sumber buku:

 Menurut Tim Broad-Based Education (2002), kecakapan hidup atau life skills sebagai
kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema
hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif
dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya
(Depdiknas, 2002:2).
 Menurut Anwar (2004:54), kecakapan hidup adalah kemampuan yang diperlukan
untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain, dan masyarakat atau lingkungan
dimana ia berada antara lain keterampilan mengambil keputusan, pemecahan masalah,
berfikir kritis, berfikir kreatif, berkomunikasi yang efektif, membina hubungan antar
pribadi, kesadaran diri, berempati, mengatasi emosi, dan mengatasi stres.
 Menurut Mawardi (2012:287), life skill atau kecakapan hidup sebagai kontinum
pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan oleh seseorang untuk berfungsi secara
independen dalam kehidupan.
 Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah pendidikan yang
memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.

Tujuh keterampilan hidup esensial (essential life skills) yang penting untuk kita asah adalah:

 Fokus dan Kontrol-Diri


 Pengambilan Perspektif
 Berkomunikasi
 Membangun Koneksi
 Berpikir Kritis
 Menghadapi Tantangan
 Pembelajaran dengan Keterlibatan dengan Swa-Orientasi.

B. Jenis-jenis Pendidikan Kecakapan Hidup

Kecakapan hidup dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kecakapan hidup yang bersifat
generik (generic life skill/GLS) yang terbagi atas kecakapan personal (personal skill) dan
kecakapan sosial (social skill) sedangkan kecakapan hidup yang bersifat khusus (specific
life skill/SLS) mencakup kecakapan akademik (academic skill) dan kecakapan vokasional
(vocational skill) (Depdiknas, 2007:11).
Kecakapan Personal (Personal Skill)
Kecakapan personal (personal skill) adalah kecakapan yang diperlukan bagi seseorang untuk
mengenal dirinya secara utuh. Kecakapan ini mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau
memahami diri (self awareness) dan kecakapan berfikir (thinking skill).

1. Kecakapan kesadaran diri merupakan penghayatan sebagai makhluk Tuhan Yang


Maha Esa, anggota masyarakat dan Warga Negara, serta menyadari dan mensyukuri
kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, sekaligus menjadikannya sebagai modal
dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
lingkungan.
2. Kecakapan berfikir rasional (thinking skill) adalah kecakapan yang diperlukan dalam
pengembangan potensi berfikir. Kecakapan ini mencakup antara lain kecakapan
menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil
keputusan serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.

b. Kecakapan sosial (Social Skill)

Kecakapan sosial (social skill) mencakup kecakapan berkomunikasi dengan empati


(communication skill) dan kecakapan bekerja sama (collaboration skill).

1. Kecakapan berkomunikasi yang dilakukan secara lisan maupun tulisan. Kemampuan


mendengarkan dan menyampaikan gagasan secara lisan maupun tulisan perlu
dikembangkan. Kecakapan mendengarkan dengan empati akan membuat orang
mampu memahami isi pembicaraan orang lain, sementara lawan bicara merasa
diperhatikan dan dihargai.
2. Kecakapan bekerjasama maksudnya adalah adanya saling pengertian dan saling
membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang baik, karena itu merupakan
suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan sepanjang hidup manusia.

c. Kecakapan Akademik (Academic Skill)


Kecakapan akademik seringkali disebut dengan kecakapan intelektual atau kemampuan
berpikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir secara
umum namun mengarah kepada kegiatan yang bersifat keilmuan. Kecakapan ini mencakup
antara lain kecakapan mengidentifikasi variabel, menjelaskan hubungan suatu fenomena
tertentu, merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan penelitian. Untuk membangun
kecakapan-kecakapan tersebut diperlukan pula sikap ilmiah, kritis, obyektif, dan transparan.

d. Kecakapan Vokasional (Vocational Skill)


Kecakapan Vokasional adalah keterampilan yang dikaitkan dengan berbagai bidang
pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional mencakup kecakapan
vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational
skill).

1. Kecakapan vokasional dasar yang berkaitan dengan bagaimana peserta didik


menggunakan alat sederhana, misalnya obeng, palu dan sebagainya.
2. Kecakapan vokasional khusus hanya diperlukan bagi mereka yang akan menekuni
pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, misalnya pekerja montir, apoteker, tukang,
dan sebagainya

DAFTAR PUSTAKA

 Depdiknas. 2002. Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) melalui


Pendekatan Broad-Based Education. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
 Depdiknas. 2007. Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan
Kecakapan Hidup (Pendidikan Menengah). Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum.
 https://ekajogja.com/arsip/7-keterampilan-hidup-life-skill-yang-paling-utama/
 Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education): Konsep dan
Aplikasi, Bandung : Alfabeta.
 Depdiknas. 2002. Pengembangan Pelaksanaan Broad-Based Education, High Based
Education, dan Life Skills di SMU. Jakarta: Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai