Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Muhammad SAW yang telah memberi syafa`atnya kepada kita semua, sehingga
makalah ini, karena memang masih dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran
dari pembaca sungguh kami harapkan untuk hasil yang lebih baik lagi. Harapan
penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
Penyusun
kel 2/TB.H
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
Kesimpulan.................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang Arab adalah jenis manusia pertama yang menerima Islam yang
kemudian membawa panji-panji dan dakwahnya. Maka, sudah sepantasnya
jika kita mengenal dan mengetahuinya. Bangsa Arab mendiami padang pasir
Arab yang tanahnya tidak subur. Daerah yang jarang sekali turun hujan, tidak
mempunyai sungai-sungai.
Bangsa Arab sebelum kedatangan Islam menyembah banyak Tuhan
(Politheisme). Ada yang menyembah berhala, menyembah api, menyembah
matahari dan bulan, menyembah pohon dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Umum, Geografis, dan Penduduk Bangsa Arab
sebelum Islam datang?
2. Bagaimana sejarah Politik Masyarakat Arab sebelum Islam datang?
3. Bagaimana Orientasi Ekonomi pada masyarakat Arab Pra-Islam?
4. Bagaimana keadaan sosio-kultural masyarakat Arab Pra-Islam?
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Cholil Umam, Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3, (Sidoarjo: Duta Aksara,2004) 8
2
A. Syalabi, sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta : PT Pustaka Al-Husna Baru, 2003) 84
4
Pada zaman dahulu jazirah Arab terbagi dalam 6 bagian : Hijaz, Yaman,
Nejd, Tihamah, Ihsa, dan Yamamah (Arudh) namun sekarang jazirah Arab
terbagi dalam 8 bagian :
1. Hijaz : sebelah tenggara Tursina, tepi laut merah, makkah
(Bakkah), Yastrib(Madinah) dan Thaif
2. Yaman : sebelah selatan Hijaz, saba`, Shiria, Hudaidah, dan `Aad
3. Hadramaut: sebelah timur Yaman, tepi samudra Hindia
4. Muhram : Sebelah Timur Hadramaut
5. Oman : sebelah Utara, sambung dengan teluk Persia, selatan
samudra Hindia
6. Al-Hasa : teluk Persia, panjangnya samapai ke tepi sungai Eurat
7. Najd : tengah-tengah Antara Hijaz, at-hasa, sahara negeri Syam
dan Yamamah
8. Ahqah : selatan Arab, Barat daya Oman
Bangsa Arab pada umumnya berwatak berani, keras, dan bebas. Mereka
telah lama mengenal agama. Nenek moyang mereka pada mulanya memeluk
agama Nabi Ibrahim. Akan tetapi, akhirnya ajaran itu pudar. Untuk
menampilkan keberadaan Tuhan mereka membuat patung berhala dari batu,
yang menurut perasaan mereka patung itu dapat dijadikan sarana untuk
berhubungan dengan Tuhan. Kebudayaan mereka yang paling menonjol
adalah bidang sastra bahasa Arab, khususnya syair Arab. Perekonomian
penduduk negeri Mekah umumnya baik karena mereka menguasai jalur darat
di seluruh Jazirah Arab. 3
Adat istiadat Bangsa Arab sebelum datangnya Agama Islam banyak
sekali corak dan ragamnya, ada yang baik dan banyak sekali yang buruk.
Diantara adat istiadat yang baik adalah: 4
1. Suka menghormati tamu
2. Pemberani dan pekerja keras, sikap yang menonjol pada bangsa Arab
yang suka mengembara untuk menghadapi tantangan hidup
3
Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw www.taqrib.info
4
Cholil Umam, Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3, (Sidoarjo: Duta Aksara,2004) 11
5
3. Mendahulukan yang tua dalam suatu perkara yang penting
4. Sedikit makan dan tidur
5. Suka hidup bebas, ini merupakan kebiasaan suku badui sejak dahulu
berkelana untuk mencari tempat yang subur dan ramai
6. Bertanggung jawab serta dapat dipercaya, dan selalu memenuhi janji
7. Ahli pidato dan mahir dalam bersyair atau membaca sajak
Sedangkan adat istiadat yang tidak baik adalah :
1. Menyembah berhala
2. Minum minuman keras
3. Berjudi
4. Merendahkan derajat wanita
5. Berbuat maksiat
6. Melakukan perampokan dan pencurian pada suku yang lain
7. Sering terjadi perselisihan, pertengkaran, dan peperangan diantara suku.
5
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta :PT Raja Grafindo, 1993) 10-11
6
membentuk suku (tribe) dan dipimpin oleh seorang syaikh. Mereka sangat
menekankan hubungan kesukuan, sehingga kesetiaan atau solidaritas
kelompok menjadi sumber kekuatan bagi suatu kabilah atau suku. Mereka
suka berperang.
Dalam masyarakat suka berperang tersebut, nilai wanita menjadi sangat
rendah. Situasi seperti ini terus berlangsung samapai agama Islam lahir.
Akibat peperangan yang terus menerus, kebudayaan mereka tidak
berkembang. Golongan Qathaniyun, misalnya, pernah mendirikan kerajaan
saba` dan kerajaan Himyar di Yaman. Bagian selatan jazirah Arab. Kerajaan
Saba` inilah yang membangun bendungan Ma`arib, sebuah bendungan
raksasa yang menjadi sumber air untuk wilayah kerajaan. Pada masa
kejayaannya, kemajuan kerajaan saba` di bidang kebudayaan dan
peradabannya, dapat dibandingkan dengan kota-kota dunia lain saat itu.6
Orang-orang Arab terdiri dari orang-orang pedalaman dan perkotaan.
Pemikiran politik orang-orang yang berada di pedalaman tentu saja sangat
berbeda dengan orang-orang yang berada diperkotaan.7
Kabilah-kabilah Badui (pedalaman) adalah orang-orang yang hidup
sebagai kabilah-kabilah kecil yang terpencar-pencar didusun yang diikat oleh
ikatan darah dan fanatisme. Maka, sangatlah sulit membangun ikatan untuk
bisa membangun sebuah kerajaan karena, adanya tradisi pembangkangan
ditengah-tengah mereka serta, ketidak tundukan kabilah yang satu atas
kabilah yang lain.
Kerajaan kindah (480-529 M) adalah satu-satunya kerajaan berdiri
ditengah- tengah Jazirah Arab diantara Hukum yang diatur berdasarkan
kabilah. Namun kerajaan ini berumur sangat pendek. Imrul Qais salah
seorang pengarang syair-syair masa jahiliyah menisbatkan dirinya pada raja-
raja Kindah, dia telah berusaha membangun kembali kerajaan leluhurnya
namun gagal. 8
Kerajaan-kerajaan di perkotaan:
6
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta :PT Raja Grafindo, 1993) 13
7
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka sarana, 2003) 63
8
Ibid, 64
7
a. Kerajaan-kerajaan di Yaman antara lain: Kerajaan Ma`in dan Kerajaan
Qatban, Kerajaan Saba`, Kerajaan Himyar, Penduduk Romawi di Yaman,
penduduk orang-orang Persia atas Yaman.
b. Kerajaan-kerajaan di Utara Jazirah Arab antara lain: Kerajaan Anbat,
Kerajaan Tadmur, Kerajaan Hiroh, Kerajaan Ghasan.
c. Hijaz
9
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka sarana, 2003) 72
8
lain. Mereka tidak betah tinggal menetap di suatu tempat. Mereka tidak
mengenal hidup cara lain selain pengembaraan itu. Seperti juga di tempat-
tempat lain, di sini pun [Tihama, Hijaz, Najd, dan sepanjang dataran luas
yang meliputi negeri-negeri Arab] dasar hidup pengembaraan itu ialah
kabilah. Kabilah-kabilah yang selalu pindah dan pengembara itu tidak
mengenal suatu peraturan atau tata-cara seperti yang kita kenal. Mereka
hanya mengenal kebebasan pribadi, kebebasan keluarga, dan kebebasan
kabilah yang penuh.10
Keadaan itu menjadikan loyalitas mereka terhadap kabilah di atas
segalanya. Ciri-ciri ini merupakan fenomena universal yang berlaku di setiap
tempat dan waktu. Bila sesama kabilah mereka loyal karena masih kerabat
sendiri, maka berbeda dengan antar kabilah. Interaksi antar kabilah tidak
menganut konsep kesetaraan; yang kuat di atas dan yang lemah di bawah. Ini
tercermin, misalnya, dari tatanan rumah di Mekah kala itu. Rumah-rumah
Quraisy sebagai suku penguasa dan terhormat paling dekat dengan Ka’bah
lalu di belakang mereka menyusul pula rumah-rumah kabilah yang agak
kurang penting kedudukannya dan diikuti oleh yang lebih rendah lagi, sampai
kepada tempat-tempat tinggal kaum budak dan sebangsa kaum gelandangan.
Semua itu bukan berarti mereka tidak mempunyai kebudayaan sama-sekali.
Fakta di atas menunjukkan bahwa pengertian Jahiliah yang tersebar luas
di antara kita perlu diluruskan agar tidak terulang kembali salah pengertian.
Pengertian yang tepat untuk masa Jahiliah bukanlah masa kebodohan dan
kemunduran, tetapi masa yang tidak mengenal agama tauhid yang
menyebabkan minimnya moralita11
10
Muhammad Husein Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: PT DUNIA PUSTAKA
JAYA, 1979) 8
11
Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw www.taqrib.info
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Keadaan Umum, Geografis, Masyarakat Arab Pra-Islam
Keadaan umum masyarakat Arab Pra Islam : pada umunya sebelum
adanya Islam masyarakat Arab termasuk orang-orang yang masih
menganut agama nenek moyang, yaitu agama Nabi Ismail.
Geografis : letak geografis jazirah Arab Utara : Ghassan, Syam.
Selatan : Yaman. Tengah : Makkah, Hijaz
b. Sejarah Politik Masyarakat Arab Pra- Islam
Sejarah politik Masyarakat Arab kesukuan, bagi orang-orang
pedalaman, bagian Arab Tengah. Daerah selatan dan Utara sudah
mendirikan kerajaan
c. Orientasi Ekonomi Masyarakat Arab Pra-Islam
Sumber ekonomi masyarakat Arab pada umumnya adalah berdagang,
apalagi daerah arab tengah adalah daerah yang tandus jadi bertani sangat
tidak cocok pada daerah tersebut.
d. Kehidupan Sosial-Kultural Masyarakat Arab-Pra Islam
Dilihat dari kebiasaan orang Arab yang suka berburu dan tidak
menetap, mereka cenderung berwatak keras. Tapi dengan seiring
bergulirnya jaman mereka sudah mulai menetap pada suatu tempat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11