Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada seluruh makhluk yang ada diatas bumi ini.

Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Baginda Nabi Besar

Muhammad SAW yang telah memberi syafa`atnya kepada kita semua, sehingga

kita bisa hidup di zaman kemajuan seperti saat ini.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Ustadz Anang selaku dosen

pengampu serta pembimbing dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman

yang telah mendukung kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan

makalah ini, karena memang masih dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran

dari pembaca sungguh kami harapkan untuk hasil yang lebih baik lagi. Harapan

penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat

dimanfaatkan sebagai mana semestinya.

Penyusun

kel 2/TB.H

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum, Geografis Masyarakat Arab pra-Islam ......... 2


B. sejarah Politik Masyarakat Arab sebelum Islam datang... 7
C. Orientasi Ekonomi pada masyarakat Arab Pra-Islam...... 9
D. keadaan sosio-kultural masyarakat Arab Pra-Islam......... 9

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan.................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang Arab adalah jenis manusia pertama yang menerima Islam yang
kemudian membawa panji-panji dan dakwahnya. Maka, sudah sepantasnya
jika kita mengenal dan mengetahuinya. Bangsa Arab mendiami padang pasir
Arab yang tanahnya tidak subur. Daerah yang jarang sekali turun hujan, tidak
mempunyai sungai-sungai.
Bangsa Arab sebelum kedatangan Islam menyembah banyak Tuhan
(Politheisme). Ada yang menyembah berhala, menyembah api, menyembah
matahari dan bulan, menyembah pohon dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Umum, Geografis, dan Penduduk Bangsa Arab
sebelum Islam datang?
2. Bagaimana sejarah Politik Masyarakat Arab sebelum Islam datang?
3. Bagaimana Orientasi Ekonomi pada masyarakat Arab Pra-Islam?
4. Bagaimana keadaan sosio-kultural masyarakat Arab Pra-Islam?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum, Geografis, Masyarakat Arab Pra-Islam


Kehidupan bangsa Arab sebelum diutusnya Muhammad SAW sebagai
Nabi dan Rosul terkenal dengan zaman Jahiliyah artinya zaman kebodohan
atau kegelapan. Pada zaman Jahiliyah itu yang berkuasa adalah para
pemimpin suku. Keadaan mereka yang bersuku-suku sangat fanatik terhadap
sukunya menyebabkan mereka berselisih paham dan bahkan sering terjadi
permusuhan dan peperangan, karena alasan membela suku. Agama yang
mereka anut pada masa pra-Islam adalah menyembah berhala. Apabila di
tanah Arab sudah begitu hebat kekacauan agama dan kedzaliman diantara
manusia, maka di negeri-negeri lain pun tidak pula kurang hebat. Baik
dinegeri-negeri sebelah timur tanah Arab, umpamanya di negeri Parsi atau
negeri-negeri sebelah baratnya, umpama di negeri Romawi.1
Geografis Jazirah Arab, orang-orang Arab menamakan negeri mereka
dengan nama “Jazirah” semenanjung (semi pulau), hal ini karena air
mengepung wilayah mereka dari arah Timur, Barat, dan Selatan. Adapun di
wilayah Utara terdapat syam (Syiria) gurun Syam. Oleh karena itu kata
jazirah pada negeri arab adalah suatu hal yang berlebihan. Karena orang Arab
pada saat berdagang (perjalanan) Antara utara-selatan dan Timur-Barat,
mereka berjalan menyusuri laut. Maka mereka menganggap bahwa negeri
mereka dikelilingi lautan dari segala arah. Maka mereka, menamai negeri
dengan “Jazirah” penulis modern menyebutnya anak benua.2
Luas Jazirah dibagi menjadi 2 bagian :
1. Jantung/pusat jazirah Arab
2. Wilayah Arab

1
Cholil Umam, Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3, (Sidoarjo: Duta Aksara,2004) 8
2
A. Syalabi, sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta : PT Pustaka Al-Husna Baru, 2003) 84

4
Pada zaman dahulu jazirah Arab terbagi dalam 6 bagian : Hijaz, Yaman,
Nejd, Tihamah, Ihsa, dan Yamamah (Arudh) namun sekarang jazirah Arab
terbagi dalam 8 bagian :
1. Hijaz : sebelah tenggara Tursina, tepi laut merah, makkah
(Bakkah), Yastrib(Madinah) dan Thaif
2. Yaman : sebelah selatan Hijaz, saba`, Shiria, Hudaidah, dan `Aad
3. Hadramaut: sebelah timur Yaman, tepi samudra Hindia
4. Muhram : Sebelah Timur Hadramaut
5. Oman : sebelah Utara, sambung dengan teluk Persia, selatan
samudra Hindia
6. Al-Hasa : teluk Persia, panjangnya samapai ke tepi sungai Eurat
7. Najd : tengah-tengah Antara Hijaz, at-hasa, sahara negeri Syam
dan Yamamah
8. Ahqah : selatan Arab, Barat daya Oman
Bangsa Arab pada umumnya berwatak berani, keras, dan bebas. Mereka
telah lama mengenal agama. Nenek moyang mereka pada mulanya memeluk
agama Nabi Ibrahim. Akan tetapi, akhirnya ajaran itu pudar. Untuk
menampilkan keberadaan Tuhan mereka membuat patung berhala dari batu,
yang menurut perasaan mereka patung itu dapat dijadikan sarana untuk
berhubungan dengan Tuhan. Kebudayaan mereka yang paling menonjol
adalah bidang sastra bahasa Arab, khususnya syair Arab. Perekonomian
penduduk negeri Mekah umumnya baik karena mereka menguasai jalur darat
di seluruh Jazirah Arab. 3
Adat istiadat Bangsa Arab sebelum datangnya Agama Islam banyak
sekali corak dan ragamnya, ada yang baik dan banyak sekali yang buruk.
Diantara adat istiadat yang baik adalah: 4
1. Suka menghormati tamu
2. Pemberani dan pekerja keras, sikap yang menonjol pada bangsa Arab
yang suka mengembara untuk menghadapi tantangan hidup

3
Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw www.taqrib.info
4
Cholil Umam, Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3, (Sidoarjo: Duta Aksara,2004) 11

5
3. Mendahulukan yang tua dalam suatu perkara yang penting
4. Sedikit makan dan tidur
5. Suka hidup bebas, ini merupakan kebiasaan suku badui sejak dahulu
berkelana untuk mencari tempat yang subur dan ramai
6. Bertanggung jawab serta dapat dipercaya, dan selalu memenuhi janji
7. Ahli pidato dan mahir dalam bersyair atau membaca sajak
Sedangkan adat istiadat yang tidak baik adalah :
1. Menyembah berhala
2. Minum minuman keras
3. Berjudi
4. Merendahkan derajat wanita
5. Berbuat maksiat
6. Melakukan perampokan dan pencurian pada suku yang lain
7. Sering terjadi perselisihan, pertengkaran, dan peperangan diantara suku.

B. Sejarah Politik Masyarakat Arab Pra- Islam


Adapun daerah pesisir, bila dibandingkan dengan sahara sangat kecil,
bagaikan selembar pita yang mengelilingi jazirah Arab. Penduduk sudah
hidup menetap dengan mata pencaharian bertani dan rbagai macam
buberniaga. Karena itu, mereka sempat membina berbagai macam budaya,
bahkan kerajaan
Bila dilihat dari asal usul keturunan, penduduk jazirah Arab dapat dibagi
menjadi dua golongan besar, yaitu Qahthaniyun (keturunan Qathan) dan
‘Adnaniyun (keturunan Ismail ibn Ibrahim). Pada mulanya wilayah utara
diduduki golongan ‘Adnaniyun dan wilayah selatan didiami golongan
Qahthaniyun. Akan tetapi lama-kelamaan kedua golongan itu membaur
karena perpindahan-perpindahan dari utara ke selatan atau sebaliknya.5
Masyarakat, baik nomadic maupun menetap, hidup dalam budaya
kesukuan Badui. Organisasi dan identitas social berakar pada keanggotaan
dalam sutu rentang komunitas yang luas, kelompok beberapa keluarga

5
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta :PT Raja Grafindo, 1993) 10-11

6
membentuk suku (tribe) dan dipimpin oleh seorang syaikh. Mereka sangat
menekankan hubungan kesukuan, sehingga kesetiaan atau solidaritas
kelompok menjadi sumber kekuatan bagi suatu kabilah atau suku. Mereka
suka berperang.
Dalam masyarakat suka berperang tersebut, nilai wanita menjadi sangat
rendah. Situasi seperti ini terus berlangsung samapai agama Islam lahir.
Akibat peperangan yang terus menerus, kebudayaan mereka tidak
berkembang. Golongan Qathaniyun, misalnya, pernah mendirikan kerajaan
saba` dan kerajaan Himyar di Yaman. Bagian selatan jazirah Arab. Kerajaan
Saba` inilah yang membangun bendungan Ma`arib, sebuah bendungan
raksasa yang menjadi sumber air untuk wilayah kerajaan. Pada masa
kejayaannya, kemajuan kerajaan saba` di bidang kebudayaan dan
peradabannya, dapat dibandingkan dengan kota-kota dunia lain saat itu.6
Orang-orang Arab terdiri dari orang-orang pedalaman dan perkotaan.
Pemikiran politik orang-orang yang berada di pedalaman tentu saja sangat
berbeda dengan orang-orang yang berada diperkotaan.7
Kabilah-kabilah Badui (pedalaman) adalah orang-orang yang hidup
sebagai kabilah-kabilah kecil yang terpencar-pencar didusun yang diikat oleh
ikatan darah dan fanatisme. Maka, sangatlah sulit membangun ikatan untuk
bisa membangun sebuah kerajaan karena, adanya tradisi pembangkangan
ditengah-tengah mereka serta, ketidak tundukan kabilah yang satu atas
kabilah yang lain.
Kerajaan kindah (480-529 M) adalah satu-satunya kerajaan berdiri
ditengah- tengah Jazirah Arab diantara Hukum yang diatur berdasarkan
kabilah. Namun kerajaan ini berumur sangat pendek. Imrul Qais salah
seorang pengarang syair-syair masa jahiliyah menisbatkan dirinya pada raja-
raja Kindah, dia telah berusaha membangun kembali kerajaan leluhurnya
namun gagal. 8
Kerajaan-kerajaan di perkotaan:
6
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta :PT Raja Grafindo, 1993) 13
7
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka sarana, 2003) 63
8
Ibid, 64

7
a. Kerajaan-kerajaan di Yaman antara lain: Kerajaan Ma`in dan Kerajaan
Qatban, Kerajaan Saba`, Kerajaan Himyar, Penduduk Romawi di Yaman,
penduduk orang-orang Persia atas Yaman.
b. Kerajaan-kerajaan di Utara Jazirah Arab antara lain: Kerajaan Anbat,
Kerajaan Tadmur, Kerajaan Hiroh, Kerajaan Ghasan.
c. Hijaz

C. Orientasi Ekonomi Masyarakat Arab Pra-Islam


Sumber ekonomi utama yang menjadi peghasilan orang Arab adalah
perdagangan dan bisnis. Orang-orang Arab di masa jahiliah sangat dikenal
dengan bisnis dan perdagangannya. Perdagangan menjadi darah daging orang-
orang Quraisy.9 Sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan
tandus, kecuali daerah Yaman yang terkenal subur dan bahwa ia terletak di
daerah strategis sebagai lalu lintas perdagangan. Ia terletak di tengah-tengah
dunia dan jalur-jalur perdagangan dunia, terutama jalur-jalur yang
menghubungkan Timur Jauh dan India dengan Timur Tengah melalui jalur
darat yaitu dengan jalur melalui Asia Tengah ke Iran, Irak lalu ke laut tengah,
sedangkan melalui jalur laut yaitu dengan jalur Melayu dan sekitar India ke
teluk Arab atau sekitar Jazirah ke laut merah atau Yaman yang berakhir di
Syam atau Mesir. Oleh karena itu, perdagangan merupakan andalan bagi
kehidupan perekonomian bagi mayoritas negara-negara di daerah-daerah ini.
Perekonomian orang Arab pra-Islam yang sangat bergantung pada
perdagangan daripada peternakan apalagi pertanian. Mereka dikenal sebagai
pengembara dan pedagang tangguh. Mereka juga sudah mengetahui jalan-
jalan yang bisa dilalui untuk bepergian jauh ke negeri-negeri tetangga.

D. Sosial-Kultural Masyarakat Arab-Pra Islam


Sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan tandus, kecuali
daerah Yaman yang terkenal subur. Sebagai imbasnya, mereka yang hidup di
daerah itu menjalani hidup dengan cara pindah dari suatu tempat ke tempat

9
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka sarana, 2003) 72

8
lain. Mereka tidak betah tinggal menetap di suatu tempat. Mereka tidak
mengenal hidup cara lain selain pengembaraan itu. Seperti juga di tempat-
tempat lain, di sini pun [Tihama, Hijaz, Najd, dan sepanjang dataran luas
yang meliputi negeri-negeri Arab] dasar hidup pengembaraan itu ialah
kabilah. Kabilah-kabilah yang selalu pindah dan pengembara itu tidak
mengenal suatu peraturan atau tata-cara seperti yang kita kenal. Mereka
hanya mengenal kebebasan pribadi, kebebasan keluarga, dan kebebasan
kabilah yang penuh.10
Keadaan itu menjadikan loyalitas mereka terhadap kabilah di atas
segalanya. Ciri-ciri ini merupakan fenomena universal yang berlaku di setiap
tempat dan waktu. Bila sesama kabilah mereka loyal karena masih kerabat
sendiri, maka berbeda dengan antar kabilah. Interaksi antar kabilah tidak
menganut konsep kesetaraan; yang kuat di atas dan yang lemah di bawah. Ini
tercermin, misalnya, dari tatanan rumah di Mekah kala itu. Rumah-rumah
Quraisy sebagai suku penguasa dan terhormat paling dekat dengan Ka’bah
lalu di belakang mereka menyusul pula rumah-rumah kabilah yang agak
kurang penting kedudukannya dan diikuti oleh yang lebih rendah lagi, sampai
kepada tempat-tempat tinggal kaum budak dan sebangsa kaum gelandangan.
Semua itu bukan berarti mereka tidak mempunyai kebudayaan sama-sekali.
Fakta di atas menunjukkan bahwa pengertian Jahiliah yang tersebar luas
di antara kita perlu diluruskan agar tidak terulang kembali salah pengertian.
Pengertian yang tepat untuk masa Jahiliah bukanlah masa kebodohan dan
kemunduran, tetapi masa yang tidak mengenal agama tauhid yang
menyebabkan minimnya moralita11

10
Muhammad Husein Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: PT DUNIA PUSTAKA
JAYA, 1979) 8
11
Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw www.taqrib.info

9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Keadaan Umum, Geografis, Masyarakat Arab Pra-Islam
 Keadaan umum masyarakat Arab Pra Islam : pada umunya sebelum
adanya Islam masyarakat Arab termasuk orang-orang yang masih
menganut agama nenek moyang, yaitu agama Nabi Ismail.
 Geografis : letak geografis jazirah Arab Utara : Ghassan, Syam.
Selatan : Yaman. Tengah : Makkah, Hijaz
b. Sejarah Politik Masyarakat Arab Pra- Islam
Sejarah politik Masyarakat Arab kesukuan, bagi orang-orang
pedalaman, bagian Arab Tengah. Daerah selatan dan Utara sudah
mendirikan kerajaan
c. Orientasi Ekonomi Masyarakat Arab Pra-Islam
Sumber ekonomi masyarakat Arab pada umumnya adalah berdagang,
apalagi daerah arab tengah adalah daerah yang tandus jadi bertani sangat
tidak cocok pada daerah tersebut.
d. Kehidupan Sosial-Kultural Masyarakat Arab-Pra Islam
Dilihat dari kebiasaan orang Arab yang suka berburu dan tidak
menetap, mereka cenderung berwatak keras. Tapi dengan seiring
bergulirnya jaman mereka sudah mulai menetap pada suatu tempat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Usairy, Ahmad.2003. Sejarah Islam (diterjemahkan oleh: Samso Rahman).


Jakarta : Akbar Media Eka Sarana
Haekal, Muhammad Husain. 1979. Sejarah Hidup Muhammad (diterjemahkan
oleh: Ali Audah). Jakarta: PT DUNIA PUSTAKA JAYA
Syalabi, Ahmad. 2003. Sejarah dan Kebudayaan Islam. (Jakarta : PT pustaka al-
Husna Baru)
Uman, Cholil. 2004. Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3 (Sidoarjo: Duta
Aksara)
Yatim, Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta :PT Rajagrafindo)
Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw www.taqrib.info

11

Anda mungkin juga menyukai