Anda di halaman 1dari 14

KOMPETENSI 4

Dx Klinis
Dx Topis Dx Etiologis Dx Banding PDx PTx Catatan
S O
 Anak >  Kejang tonik: tubuh  Cerebru Kejang Demam  Meningoensefalitis  Lab  hiponatremi TERAPI KEJANG 
 Bangkitan kejang kaku  m Sederhana  Kejang demam (memperberat  Saat kejang 
 Riwayat demam  Kejang klonik: mata kompleks kondisi) Diazepam IV 0,3 - 0,5
tinggi > 38 berkedip, kelojotan  Epilepsi general tonik  LP  untuk mg/kg dalam 3 - 5 menit
 Onset 1 - 24 jam  MS (-) klonik menyingkirkan DD.  Saat tidak kejang  Lini
setelah demam  Rutin pada usia < 18 1 Diazepam rektal 0,5 -
 Durasi kejang bulan 0,75 mg/kg; jika masih
singkat (< 15 kejang diulang sekali
menit), berhenti lagi setelah 5 menit
sendiri - Lini 2  Diazepam
 Bentuk kejang: IV
umum (tonik, - Lini 3  Fenitoin IV
klonik)
 Tidak berulang 10 - 20 mg/kg;
dalam sehari maintnce 4 - 8
mg/kg
- Lini 4 
Fenobarbital IV
(harus dalam ICU)
TERAPI DEMAM
 Paracetamol 4 x 10
mg/kg
- Ibuprofen 3 x 5 - 10
mg/kg
 Durasi kejang  MS (-) Kejang Demam  EEG  hypnagogic Idem  Kejang
lama (> 15 menit)  Defisit neurologis Kompleks spike wave demam
 Kejang fokal / fokal  MRI  mencari lesi kompleks
parsial sesisi, atau struktural di otak cenderung
umum yang jadi epilepsi
didahului parsial
 Berulang, lebih
dari 1 kali sehari
Tetanus
HIV tanpa
komplikasi
 KU: sakit kepala  Pericranial tenderness  Myofascial Tension Type  Migren  CT scan (K/P  FARMAKO
seperti diikat, - M. Temporal Headache (TTH)  Nyeri kepala akibat kalau perlu)  Akut
dicengkeram - M. Frontal obat - Paracetamol 2 x
Dx Klinis
Dx Topis Dx Etiologis Dx Banding PDx PTx Catatan
S O
 VAS ringan-sedang - M. Oksipital  Tumor 500 mg
 Lokasi bilateral - M. Parietal - Kafein 65 mg
 Menjalar (-) - M. Masetter - Diazepam 10 mg
 Berpindah (-) - M. Sternocleido-  Kronik
 Onset akut mastoideus - Amytriptilin 25 mg
gradual / kronik - M. Trapezius
 Durasi beberapa - M. Splenius
jam
 Frekuensi
intermittent
 Agg/all: tidak ada
 Mual, muntah (-)
 Fotophobia,
fonophobia (+)
 RIW SOSIAL
PENTING 
karena ada
etiologi psikologis
 KU: nyeri kepala  N. V LMN Migren Klasik  Sumatriptan Merupakan nyeri
berdenyut  NSAID kepala primer
 Wanita >>>  Ergot alkaloid yang
 VAS sedang-berat  Kafein penyebabnya
 Lokasi di satu sisi idiopatik
(unilateral),
 Bisa berpindah
tempat pada
onset berikutnya
 Onset akut
 Durasi 4 jam - 3
hari
 Frekuensi
berulang
 Aggr: aktivitas
 Gejala aura (+)
- Visual
(fotofobia)
- Audio
(fonofobia)
 Defisit fokal (+)
Dx Klinis
Dx Topis Dx Etiologis Dx Banding PDx PTx Catatan
S O
 Mual muntah (+/-)
 Beda Migren
- Gejala aura Common
(-)
- Defisit neuro
fokal (-)
 Wajah merot  NV  N. VII tipe Bell’s Palsy  Otitis media  Pemeriksaan THT NONFARMAKO Etiologi bell’s
ipsilateral (merot - Kebas pada wajah LMN (tepat  Ramsay Hunt (menyingkirkan  Bebat mata / salep palsy masih
ke kiri, kelainan di sisi lesi pada / di Syndrome (herpes otitis media) mata belum jelas.
kiri)  N VII bawah pons) zoster)  Diatermi Mungkin karena
 Mata kering - Insp: tidak ada  Lyme disease  Elektroterapi virus (herpes),
(akibat kerutan dahi  Polineuropati  Kompres panas reaksi imun,
lagoftalmus, - Mot:  Multiple sklerosis  Masase inflamasi dan
hipolakrimasi)  parese  CVA  Bedah penekanan pada
ipsilateral  Tumor primer otak & FARMAKO saraf fasialis
(D/S) tipe metastase  Prednison 1 mg/kg/hari perifer
LMN atau 60mg/hari selama ipsilateral,
 lagoftalmus 5 hari, turun bertahap bahkan rangsang
 bell sign 10 mg/hari sampai 10 dingin pun
- Sens: hari dipercaya jadi
 Hiperakusis  Acyclovir 5 x 400 mg sebabnya
 hipoageusia selama 7 hari
- gangguan  Metilkobalamin (B12) 3
lakrimasi (hiper/ x 500 mikrogram/hari
hipolakrimasi)  kofaktor remyelinasi
 Pusing berputar  N VIII  Kanalis Vertigo perifer  Meniere disease   Tes Dix Hallpike NONFARMAKO Tes Dix Hallpike
 Sifat relatif berat - Gangguan semisirkulari (Benign ada tinitus  Epley Manouver   Noleh ke
(dibanding auditorius (-) s Paroxysmal  Vestibular neuritis DEFINITIF arah lesi 450
central) - Romberg tipe Positional  Labirintitis  Brandt Daroff  Baring,
 Onset akut vesibular (+)  Vertigo)  Vertigo post trauma - Noleh ke sisi lesi kepala
 Frekuensi kumat- jatuh ke segala 450 gantung 300
kumatan arah baik - Badan ditidurkan  Tunggu 30
 Aggravated membuka dan miring ke bed, detik, tanya
dengan menutup mata dengan posisi adakah
perubahan posisi - Tandem dbn muka di atas, 30 pusing, dan
 Mual, muntah (+)  Cerebellum dbn dtk lihat apakah
 Tinitus (-) - Telunjuk hidung - Duduk, 30 dtk ada
- Telunjuk telunjuk - Noleh ke sisi nistagmus
- Lutut mata kaki satunya 450  Ada masa
Dx Klinis
Dx Topis Dx Etiologis Dx Banding PDx PTx Catatan
S O
- Disdiadokokinesia - Badan ditidurkan fatigue 
(-) miring ke sisi jika diulang2
- Dismetria (-) satunya, 30 dtk terus akan
 Tes Dix Hallpike - Duduk, 30 dtk hilang
- Nistagmus (+) - Diulang 3 x 5 Epley Manouver
tipe perifer manuver per hari  Dix Hallpike,
 Rotatoar   Sermon plus:
kanal - Kaya brandt daroff  Ketika
posterior tapi dari posisi berbaring
 Horizontal tidur miring toleh kepala
 kanal dengan posisi 900 ke sisi
lateral muka di atas, satunya,
 Vertikal langsung miring tunggu 30
 kanal lagi ke sisi satunya, dtk
superior dengan posisi  Miringkan
muka di bawah badan ke sisi
FARMAKO terakhir,
 Betahistin tunggu 30
 Metoclopramid  dtk
antiemesis  Duduk ke
 Antihistamin samping bed
 Anticemas

KOMPETENSI 3, 2, 1

Dx Klinis
Dx Topis Dx Etiologis Dx Banding PDx PTx Catatan
S O
 KU: bangkitan seizure  Cari sumber Epilepsi  Sinkop  EEG FARMAKO 
stereotipik (sama di trauma  Narkolepsi  Lab  Asam Valproat 1 - 5
setiap kambuhan)  Cari sumber infeksi  Stroke TIA  LP bila dicurigai x 500 mg/hari 
 Onset akut, intermittent (THT) infeksi untuk semua jenis
 Durasi < 30 menit  Cari gangguan  MRI bila dicurigai kejang KECUALI
 Frekuensi berulang neurologis fokal adanya lesi SSP parsial
minimal 2 kali - Mot  Carbamazepin 2 -3 x
 Tanyakan jenisnya: - Sens 200 mg/hari 
- Parsial  kena - Reflex untuk parsial
motorik/sensorik/ - N. Cran
autonom/psikis - MS
saja, tanpa  Cari tumor
gangguan
kesadaran
- Parsial kompleks
 seperti parsial
sederhana, tapi
dengan gangguan
kesadaran
- Parsial
berkembang
menjadi umum
- Umum  so pasti
gangguan
kesadaran
 Absans (lena)
 mendadak
berhenti
melakukan
aktivitas
 Mioklonik
 Klonik 
tubuh
bergerak-
gerak
 Tonik 
tubuh kaku
 Tonik-klinik
 Atonik
 Faktor pencetus
 Usia saat pertama kali
kejang
 Riwayat perkembangan
 Riwayat terapi
 KU: bangkitan kejang  Idem  Neuron Status  Idem  EEG OAE EMERGENSI 
 Tipe: PLUS piramidalis dan Epileptikus  CT scan  Lini 1 Diazepam IV
- Konvulsif  harus  Cari kemungkinan hipokampus  MRI 0,3 - 0,5 mg/kg, bisa
UMUM TONIK- hipoglikemia  Lab diulang sampai 2 kali
KLONIK  LP  Lini 2 Fenitoin IV 10 -
- Nonkonvulsif  20 mg/kg, habis
selain tonikk-lonik dalam minimal 2
 Onset akut menit tiap flacon,
 Durasi > 30 menit bisa diulang sampai
 Frekuensi berulang > 2 2 kali, dengan
kali, di antara kejang monitor EKG
tidak sadar  Lini 3 Fenobarbital
 IV 10 mg/kg,
monitor respirasi 
HARUS DILAKUKAN
DI ICU
 Lini 4 Propofol bolus
2 mg/kg atau
Thiopentone bolus
100 mg, monitor
semuanya
SUPPORTIF
 Infus NaCl 0,9%
 Glukosa 40% 50 cc
 Bikarbonat
 Dopamin 
vasopressor (K/P)
 KU: lumpuh separuh  GCS 15 / < 15  Korteks CVA ICH  CVA  CT scan / MRI NONFARMAKO KIE keluarga pasien
badan, penurunan  Tensi tinggi - Kekuatan (intracranial trombosis TANPA kontras  5B  Perkenalan
kesadaran  Tanda peningkatan otot ext hemorrhage)  CVA emboli  CT /  Bed elevation 300  Sebut diagnosis
 Onset akut, saat TIK (seringnya +) atas bawah  SOP (space MRAngiography  Bedah, indikasi bila:  Patofisiologi versi
aktivitas berat  MS (-) tidak sama occupying  untuk lihat - Volume darah > awam
 Usia tua >>>, bila usia  FL (fungsi luhur)  - Tidak ada process) kondisi pembuluh 30 cc  Pemeriksaan
muda  curiga AVM afasia penurunan cerebri lain darah - Jarak dari penunjang
(arterio-venous - Global kesadaran  tumor, permukaan - CT scan
malformation), (sens+mot)  Subkorteks abses otak < 1 cm - MRI
aneurisma - Brocca (mot (sebaliknya) - Di cerebellum  Terapi
 Merot (hemiparese N.  gabisa - Mendesak - Obat
VII UMN kontralateral) ngomong tapi FARMAKO - Bedah
 Pelo (disartria) paham)  Citicoline inj 2 x 250  Prognosis
 Susah bicara (afasia: - Wernicke mg  neuroproteksi
motorik, sensorik) (sens)  Metamizole
 Riwayat HT  biasanya  Mot (Antrain) inj 3 x 500
tinggi - Lateralisasi mg  analgesik
 Peningkatan TIK bila: kontralateral  Manitol 200 cc inf,
- Sakit kepala - Hemiparese tiap 30 menit turun
berdenyut s/d hemiplegi jadi 100 cc 
- Muntah nyemprot kontralateral menurunkan TIK
- Papiledema   Sens dbn jenis sitotoksik
pemfis  Reflx fisiologis (bukan vaskuler)
 Jarang ada riwayat DM meningkat sisi lesi  Nicardipine 10
 Reflx patologis (+), mg/100cc NS drip 15
 Riw kejang (-) tersering babinski tpm 
 Riw demam (-)  antihipertensi
- Mulai
diturunkan bila
tensi 160/90
 KU: lumpuh separuh Idem  Arteri meningea CVA trombosis   CT / MRI tanpa  rTPA (recombinant MENGHITUNG SIRIRAJ
badan media sinistra kontras tissue plasminogen SKOR  untuk meramal
 Onset akut saat bangun  paling sering  Lab (DL, Faal activator) pada apakah ini stroke ICH
tidur hemostasis- onset < 3 jam atau sumbatan tanpa CT
 Riwayat ateroma (DM, hepar-ginjal,  Aspirin  scan
dislipid, dll) elektrolit) antiplatelet,  2,5 x skor GCS*
 Hipertensi tidak terlalu mencegah agregasi  2 x 1 (bila cephalgia)
tinggi  Simvastatin   2 x 1 (bila muntah)
menstabilkan plak  0,1 x diastole
aterom ----------------------------- (+)
 Hasil penjumlahan
 3 x Ateroma**
 12  konstanta
----------------------------- (-)
 Hasil akhir 
interpretasi
- Skor > 1  ICH
- Skor 0  butuh
CT scan
- Skor < 1 
sumbatan

Keterangan
*) skor GCS
 2 bila koma
 1 bila
penurunan
kesadaran
 0 bila sadar
**) ateroma
 1 bila ada riw
DM, dislipid,
peny jantung
 0 bila tidak ada
 Onset akut saat aktivitas Idem CVA emboli   - 
ringan
 Riwayat seperti
trombosis + KELAINAN
JANTUNG (ventrikel
fibrilasi)

 KU: sakit kepala hebat  GCS <= 15 SAH  CVA ICH  CT scan NON  SAH bisa diakibatkan
(thunderclap  Kaku kuduk (+) (subarachnoid  Meningitis  LP  bila CT scan  Tirah baring karena trauma, bisa
headache), penurunan  Tanda herniasi (+) hemorrhage)  SOP cerebri meragukan  5B juga spontan
kesadaran - Diencephalon lain  MRI  Operasi  clipping  Spontan karena ada
 Lokasi terfiksasi satu sisi  cheyne  aneurisma aneurisma
 Onset akut stoke; miosis FARMAKO
 Durasi lama - Mesensefalon  Antifibrinolitik
 Frekuensi menetap  central  Nimodipin 
 Perubahan mental (+) hyperventilasi; mencegah
 TIK anisokhor vasospasme akibat
- Muntah (+) - Pons  reakis kompensasi,
- Gangguan visus cluster-ataxic; karena kalo
 Trauma (+/-) pinpoint vasospasme aliran
 Kejang (+)  Defisit n. Cranialis darah ke otak jadi
 Demam (+) - Parese N VII makin dikit, defisit
 Riw Hipertensi UMN neuro jadi makin
 Fotophobia - Parese N XII parah
 Fonophobia UMN  Analgesik
 Defisit n. Cranialis (+)  - Acetaminophen
- Med obl  - Kodein
ataxic-apneu; - Antidepresan
midriasis - Antipsikosis
 Gastroprotektan
 KU: sakit kepala  Funduskopi   Cerebrum Tumor Cerebri  CVA  CT scan / MRI + NONFARMAKO  Permintaan CT scan
berdenyut papiledema  Abses KONTRAS  5B Kepada yang saya
 Lokasi tetap, di seluruh  MS (-)  Bed Elevation hormati TS radiologi
area kepala  FL terganggu,  Radio/Kemoterapi RSSA, di tempat
 Onset kronik progresif bradipsiki, afasia, FARMAKO Mohon pemeriksaan
 Durasi lama akalkuli, amnesia,  Dexamethason  CT scan kepala
 Frekuensi terus- dll  cek MMSE menurunkan TIK tipe dengan kontras
menerus (mini mental status vaskuler pada pasien:
 Aggraviate: aktivitas, examination) - Nama: Tn. X
alleviate: istirahat  - Usia: ... tahun
 Peningkatan TIK Yang kami rawat
- Muntah nyemprot dengan dx klinis:
- Pandangan kabur - chronic
cephalgia,
 Demensia - muntah
 Behavioral alternate  proyektil,
diajak ngomong - demensia,
melantur, cenderung - blurred vision
pendiam, nafsu makan Dengan susp tumor
kurang qcerebri
 Malaise Atas perhatiannya
 BB turun saya sampaikan
banyak terima kasih.
Dr. Andrian
 KU: sakit kepala (TRIAS)  MS: KK (+), kernig  Meninges Meningitis  Meningitis  Lumbal Pungsi NONFARMAKO Bacaan LP
 Demam tinggi (+), Br1-4 (+) viral  Tirah baring  Nilai Normal
 Muntah  N cran dbn  Meningitis  Isolasi - Sel 0 - 5%
 Myalgia TB  Cairan adekuat - Glukosa 60%
 Onset akut  ME  5B dari GD tepi 
- Breathing waktu LP harus
(oksigenasi) diambil GD
- Blood (infus, stick
tekanan darah - Protein 10 - 45
normal) - Jernih
- Brain  Interpretasi
(peningkatan - Bakteri: keruh,
TIK beri sel PMN,
manitol) glukosa turun,
- Bowel (NGT) protein naik
- Bladder - Virus: jernih,
(kateter) sel MN, glukosa
FARMAKO N, protein
 Ampicilin 400 slightly naik
mg/kg/hr +
Cefotaxim 200
mg/kg/hr
(Streptokokus grup
B, E. coli, L.
monocytogenes)
 Ceftriaxon 100
mg/kg/hr
 Vacomycin 30
mg/kg/hr
 KU: penurunan  GCS < 15  Meningo- Toxoplasmosis  ME TB   CT scan + kontras NONFARMAKO 
kesadaran  MS (+) ensefalon Cerebri kalo HIV (+), (kasus tumor dan  Head of Bed
 Onset gradual, subakut-  N II batuk (+) infeksi wajib pakai Elevation 300
kronis - Fundus   ME bakterial kontras)  NC 2 - 4 lpm / NRBM
 Kejang (+)  bisa fokal, papiledema  ME viral - MRI + 6 - 10 lpm
bisa status (+/-)  Meningitis kontras FARMAKO
 Demam (+)  N III murni  Pada bakterial
 Defisit neurologis (+)  - Pupil  Encephalitis - Ceftriaxon 2 x
merot, lumpuh tergantung murni 2000 mg
 HIV (+) tinggi lesi  CVA  Pada HIV
 Trauma (-) - RC tergantung  SAH - Clindamycin 4 x
keparahan  Tumor 600 mg
 N VII  Abses  Pada toxo
- Parese UMN - Pyrimethamine
 N XII 1 x 200 mg
- Parese UMN  Pada TB
 Hipertonus - Rifampicin 1 x
 Mot lateralisasi 600 mg
(ingat, kalau GCS - Isoniazid 3 x
tidak 456 maka tes 100 mg
mot tidak bisa - Pirazinamid 15
dilakukan) - 30 mg/kg/hari
 R Fisiologis - Streptomycin 1
meningkat x 1000 mg
 R Patologis (+)
 Wanita >  N V dbn  N V1 Trigeminal  Cluster  MRI kepala  FARMAKO 
 Nyeri wajah sekitar pipi  N VII dbn  N V2 neuralgia Headache curiga merupakan  Carbamazepine 300
seperti disayat pisau  N cran dbn  N V3  Arteritis kompresi di pons mg/hari, naik pelan
 Unilateral > temporalis karena tumor sampai 600 - 1200
 Onset akut  Sinusitis - CT scan mg/hari, taper-off
 Durasi singkat < 2 menit - Fenitoin 300mg
 Frekuensi berulang-
ulang
 Tidak menjalar
 Terjadi saat
mengunyah, bicara,
makan
 Riwayat sakit gigi,
dicabut
 Pria tua >  Gait  parkinson  Basal ganglia / Parkinson   FARMAKO 
 Tremor saat istirahat type substansia nigra Disease  Trihexilfenidil
 Onset kronis  Mot  Levodopa
 TRAP - Rigiditas
- Tremor istirahat cogwheel
- Rigid  digerakkan phenomenon
kaku & patah2
(cogwheel)
- Akinesia 
gerakan lambat
(bradikinesia),
langkah kecil
(Parkinson’s gait)
- Postural  muka
topeng (masking
face), mudah jatuh
(postural reflex)
 Etiologi & FR
- Trauma kepala
kronis
- KLL
- Pekerjaan (petinju,
pemain sepak bola)
- Insektisida
- Obat
- Encephalitis
 Nyeri kesemutan  Tinel, dunham,  N. Medianus Carpal Tunnel  Cervical  Cervical X-ray  NONFARMAKO 
(parestesia) di jari phalen, Syndrome (CTS) Root menyingkirkan  Splint
tangan 1, 2, 3, 4 ½ contraphalen (+)  Syndrome CRS  Kurangi aktivitas di
 Riwayat pekerjaan nyeri menjalar ke (CRS)  X-ray manus  tangan
sering memakai jari distal  De menyingkirkan  Kompres hangat
tangan (operator  Flick test (+)  Quervain’s arthritis  Diatermi
komputer, tukang cuci, gejala membaik Tenosinovitis  EMG  untuk  Konsul rehab untuk
tukang jahit, dsb)  O sign  kekuatan  Arthritis persiapan operasi menguatkan otot
 Komplikasi  hipotrofi otot menurun tenar
otot tenar (APE HAND,  Lhermitte, spurling,  Konsul bedah 
policeman tip hand) valsava, (-)  operasi
menyingkirkan DDx FARMAKO
Cervical root  Na Diclofenac 2 x
syndrome 50mg
 N cran dbn  Ranitidin 2 x 1 tab
 Motorik dbn  B complex (1, 6, 12)
2 x 1 tab

 KU: Nyeri terasa panas  Lhermitte, spurling,  Radiks saraf Hernia Nucleus  Spondilosis  MRI (gold NON 
 Lokasi di valsava, nafziger LMN setinggi Pulposus (HNP) (cervical, standard)  Tirah baring
- bahu (HNP (+)  cervical apa, sesuaikan lumbal)  X ray   Korset
servikal), biasanya  Patrick, dengan  Coxitis singkirkan  Traksi pelvis
bilateral kontrapatrick (-)  dermatom  Piriformis diagnosis  Diatermi
- punggung (HNP bila (+) coxitiis syndrome  EMG  melihat  Turunkan berat
lumbal), biasanya  Laseque, braggard, fungsi + prognosis badan
unilateral siccard (+)  Olahraga stretching,
 Nyeri menjalar  Motorik, refleks, strengthening
 Onset akut-kronis dan ANS bisa FARMAKO
 Durasi lama terlibat bila  NSAID oral
 Frekuensi kondisinya berat - Acetaminophen
 Aggr aktivitas - Na diclofenac
  Muscle relaxant
  Analgetik adjuvant
- Amitriptilin
- Carbamazepin
 Injeksi SAID +
anestesi lokal
 Opium
 KU: Nyeri kepala hebat  Injeksi konjungtiva  N. V LMN Cluster  Myasthenia   Dihidroergotamin 
 Lokasi: daerah orbita, (+) Headache Gravis  Ergotamin
supraorbita, temporal  Kongesti nasal /  Lidokain nasal drop
 Unilateral, ipsilateral rhinnorea (+)
 Onset akut  Edema palpebra
 Durasi menit - jam ipsi (+)
 Frekuensi 8 kali sehari  Ptosis ipsi (+)
 Miosis ipsi (+)
 KU: kesulitan tidur   Lesi Raphe Insomnia   NON 
 Tipe, bedakan: Nucleus  Sleep hygiene
- Inisiasi (mulai tidur Hipotalamus  Lifestyle
> 30 mnt) anterior  Obati penyakit
- Maintain (gampang bawaan
kebangun)  Hindari stress
- Offset (bangun FARMAKO
kepagian)  Alprazolam 
 Onset, bedakan: antianxiety short
- Akut (< 4 minggu) acting untuk sulit
- Kronis / persisten inisiasi
(> 4 minggu)  Lorazepam 
 RIWAYAT SOSIAL antianxiety long
- Stress / beban acting untuk sulit
mental maintain
- Kamar kaya kapal  Fluoxetin 
pecah Antidepresan
- Aktivitas sering di  Gabapentin 
kamar Antiepilepsi
- Alkohol, kafein,
- Obat:
dekongestan,
kortikosteroid
 KU: mata sulit dibuka  N II  Neuro-muscular Myasthenia  Cluster  EMG  Prostigmin injeksi  Adalah autoimun
 Pandangan kabur, - Visus turun Junction Gravis Headache  Tensilon yang merusak
terutama siang hari  N III reseptor asetilkolin
- Insp: Ptosis pada neuromuscular
 Tes Wartenberg  junction
melihat benda
tanpa berkedip,
dilihat apakah ada
penurunan kelopak
mata sesisi
 Tes Prostigmin 
suntik obat, ptosis
menghilang
 KU: lumpuh bilateral  Sensoris umum  Lesi LMN sesuai GBS (Guillain  Poliomyelitis  Perspirasi test   Plasmapharesis  Autoimun yang
ascending (lesi naik) - Nyeri dengan tinggi Barre  Multiple menentukan  IVIG menyebabkan
 Riwayat infeksi (batuk, - Raba myelum, misal Syndrome) sklerosis batas lesi sesuai  Obat sitotoksik demielinasi
flu, demam, diare) 3 - Suhu T4 setinggi  dermatom dan/atau kerusakan
minggu sebelum defisit - Propioseptif papilla mamae, - Seluruh pada akson saraf
neurologis - Getar T10 setinggi tubuh pasien perifer
 Didahului kelainan  Motoris / MMT pusar, dsb dikasi  Diduga karena
sensoris (hipestesi / - 0 atoni alkohol, Campylobacter
parestesia) - 1 ada tonus betadin, jejuni
 STOCKING-GLOVE - 2 bisa geser tepung
distribution  kebasnya - 3 bisa - Diungkep
pada distal tangan dan melawan sampe
kaki kaya orang pakai gravitasi pasien
sarung tangan dan kaus - 4 bisa berkeringat
kaki melawan - Warna jadi
 Terjadi hiporefleks tahanan coklat 
sampai arefleksia lemah normal
 Gangguan autonom - 5 normal kuat - Warna tetap
(+/-)  ngompol,  Refleks fisiologis putih 
ngebrok (Biseps, Triseps, kelainan ANS
 Gangguan n. Cran (+/-) Knee, Archilles) 
- 0 arefleks
- +1 hiporeflx
- +2 normal
- +3 pelebaran
ke tendon
sebelahnya
- +4 disertai
kejang
mioklonus

Anda mungkin juga menyukai