KI
MIAANALI
SIS
KROMATOGRAFI
Ol
eh:
MARNI
DELI
YATI
MESAH
1
9150045
PROGRAMSTUDI
PENDI
DIKANBI
OLOGI
FAKULTASKEGURUANDANI
LMUPENDI
DIKAN
UNI
VERSI
TASKRI
STENARTHAWACANA
KUPANG
2021
1
. Pengerti
ankromatografi
Defi
neskromatograf imenurutI UPACbahwakromatogarf iadalahmetodeyang
di
gunakanuntukmemi sahkankomponendal am sampel,di
amankomponentersebutdi
di
stribusi
kandiantaraduaf aseyai
tuf asediamdanf asegerak.
Fasediamdapatberupa
padatanataucairanyangdilapi
skanpadapadatanataugel .
Bi
laf asa di
am berupa zat padat altif,maka kromatograf
iinidikenaldengan
kromatograf
ipenyerapan.Bil
af asadiam berupazatcair,makateknikinidi
sebut
kromatograf
iparti
siataykromatograf
i pembagi
an.
2.Pri
nsi
pkerj
akromatogrfi
Kromatografibekerj adenganprinsi
pdasaryaitujumlahzatterlarutyangberbeda
untukmasi ng-masingkomponenpadawaktutertentusaatkeseti mbanganterj adi
antaraf asediam danf asegeraknya.Pemi
sahandenganmetodekromatograf idapat
terjadiapabila suatu molekulmaupun senyawa memi l
ikisi
fat yang berbeda,di
antaranyaadalah:
a. Memi
li
kikel
arutanyangberbedaterhadapsuatupel
arut
b. Memili
kisi
fatkelarutanatausi
fatuntukberi
katanyangberbedasatusama
l
aindenganfasediamnya.
c. Memi
li
kisi
fatmudahmenguap(
vol
ati
le)padatemperatureyangberbeda
Berikut inipenj el
asan singkat mengenaipemi sahan senyawa pada kromatograf i
.
Pemi sahansecarakromatograf i,
senyawa-senyawayangakandi pi
sahkandi tempatkan
padasystem tertentu(sepertikol om)di manadal am system tersebutterdapat
bagian yang di am atau stasioner ( biasanya berupa padatan atau cairan yang
dideposisikanpadapadatan)yangdi sebutsebagaif asadi
am dankemudi adibawaatau
mengal irmel al
uisuatubbagianmobi l
eatauyangdi ketahuisebagaifasegerak,dimana
selamaprosespengal i
rantersebutakanterj adii
nteraksiantarakomponensenyawa
denganf asediamnya.Selamaberi nteraksiakanterj adiprosespel arutan,adsorpsi
maupundari komponensenyawayangakandi pi
sahkan.
Si
fat-sifat darikomponenpenyusunsenyawatersebut akanmenentukanapakah
komponen-komponentersebut mampu bergerak bebas( berinteraksilemah)atau
beri
nterkasikuatdal amfasediamnya.Bi
lasemuakomponen-komponenyangadati dak
dapat bergerak dalam fase diam,maka proses pemisahan tidak mungkin dapat
berlangsung.Apabi
ladapatbergerak,pemisahanakanbergantungpadasej auhmana
kecepatan bergerak diantara komponen-komponen tersebut maupun perbedaan
kecepatannyadengankecepatanfasagerakyangdi
pakai
padasystemtersebut.
Olehkarenaitupadametodekromatograf
iperludil
akukanpemili
hanf asegerak
sedemi
kianrupasehi
nggasemuakomponendapatbergerakdengankecepatanyang
berbeda-bedasehinggaprosespemisahandapatterjadi.
Secaraumumdapatdikatakan
bahwakromatograf iadal
ahprosesmi grasidi
ferensialdi
manakomponen-komponen
sampelditahansecaraselekti
folehfasediam.
Gambarberi
kutmerupakani
lustrasipemi
sahanmenggunakanmetodekromatograf
i
kol
om.
a. G
ambarberi
kutmerupakani
lustrasi
pemisahanmenggunakanmetodekromatograf
i
kol
om.
b. Pemi
sahankomponenAdanBpadakol
omkromatograf
i
KromatogramPemi
sahanSenyawaAdanB
3.J
eni
s-j
eni
skromatografi
Jenis-jeni
skromatograf
i dapatdiklasi
fikasi
kanantaral
ainberdasarkanj
enisfase(bai
k
fasadiammaupunbergerak)yangdi gunakan,
sistemgeometridanprinsippemi
sahannya.
Perhatikantabeldi
bawahini
,tabelpenggolongankromatografi.
1
.Kromatografi
berdasarkanfasayangterl
ibat
Pemi
sahanti
pekromatograf
iberdasarkanf
aseyangterl
ibatdi
tunj
ukkanpadatabel
beri
kut:
2.Kromatografi
berdasarkansi
stemgeometri
Kl
asif
ikasijeni
skromatograf
iberdasarkansi
stemgeometri
nyadapatdi
bagi
menj
adi
kromatografikol
omdankromatografiplanar.
`à.
Kromatografi
kol
om
Kromatografikol
om,fasediamnyaterdeposi
sipadapipayangberbentukkol
om.Pada
kromatografikol
om,komponenyangakandi pi
sahkanbergerakbersamafasegerak
melal
uikolomtersebutdankemudi
ansetiapkomponenakanterpisahkan.
Kromatograf
igasmenggunakankol
omsebagai
pemi
sah
Setiapkomponenyangkel uardarikolom akanmasukkedetektoruntukdi anal
isi
s.
Hasi
lnya di saj
ikan dal am bentuk puncak-puncak ( peaks) kromatogram yang
mengidentifi
kasikankonsentrasieluensebagaif
ungsiwaktu.
Luasanpuncaksebandi
ngdengan
konsentrasikomponensampel .
Kol
omKapi
lerKromatograf
i
1
. Kromatografi
planar
Kromatografipal
anar(kromatograf il
apistipi
s)merupakanj eni
skromatograf
i
dimanafasediamnyaberupafil
m tipi
sdenganpartikelpadatyangteri
katbersama
melalui
kekuatanmekani
kpadasenyawapengi
katsepertikal
siumsul
fat
Kromatograf
ipl
anar–kromatograf
ilapi
sti
pis
Padakromatograf ilapi
stipi
sinikomponenyangakandi pi
sahkanbergerakbersamafase
gerakdal am sebuahbidangdatar.Senyawayangbergerakterl ihatsepertinodayang
dapatdikenal
i.Posi
sinodamenunjukanidenti
tassuatukomponenatausenyawasedangkan
besaratauintensitasnodamenunjukankonsentrasi
nya.
Padakromatografiplanarinibeberapabercakkomponenatausenyawadapatdi pi
sahkan
langsungsecarabersamaanmaupundi pisahkandenganbeberapalangkah,
dimanalangkah
yangsel anj
utnyategakl urusarahnyadenganl angkahyangpertama.Carai nidi
kenal
dengan metode kromatograf idua dimensi.Gambar dibawah i
nimenunj ukan proses
pemisahanmenggunakanmetodekromatograf i
planar.
c.Kromatografi
berdasarkanpri
nsi
ppemi
sahan
klasi
fikasijeni
skromatografiberdasarkanpri
nsi
ppemi sahannyadapatdibagimenjadi
kromatograf iadsorpsi
,kromatografiparti si
,kromatografipertukaran ion,exclusi
on
chromatographydanaf f
ini
tychromatography.
1
. Kromatografi
Adsorpsi
padajeniskromatograf iadsorpsi,pri
nsippemi sahanberdasarkanprosesadsorpsi
anal
itdalampermukaanpadatanf asediam. Padatanf asediamdapatberupasi l
icagel
ataualuminayangmemi li
kiluaspermukaanrel ativebesar.Kromatografiadsorpsi
merupakansalahsatumetodekromatograf iyangcukupl ama.Pemisahandidasarkan
padaperbedaansi
fatafinitasadsorpsidarikomponensampelpadapermukaanpadatan
akti
f.Kromatografiadsorpsimenggunakanf asegerakcai ranmaupunpadatanyang
mamputeradsorppadapermukaanf asediamnya.Padagambardibawahiniditunj
ukan
i
nteraksi
adsorpsi
antaraanal
itpadaf asegerakdenganpermukaanf
asediamnya.
Metodekromatograf i
adsorpsimemili
kibeberapakelemahandiaantaranyayang
pertamaadal ahketerbatasanjumlahadsorbenyangdapatdi gunakanuntukmel akukan
pemisahan.Keduaadalahkoefisi
endistri
busiterhadapadsorpsiyangseringkal
i
tergantungpadakonsentrasi totalkomponenyangakandipisahkan,sehi
ngga
mengakibatkanpemi sahankurangsempurna.
2. Kromatografi
Parti
si
Padakromatografipenukarion,i
onterpisahkanberdasarkangayaelektrostatiknya
membentukgrupf ungsionalyangbermuatanpadaf asediam.Kromatograf i
penukarion
menggunakanresinsebagaipadatanfasediamyangbergunauntukmengi katani
onataukati
on.
Larutanionbermuatanpadaf asegerakakanberikatandengaresinyangmemi li
kimuatan
berlawananmelaluigayaelektrostati
k.
4.
Excl
usi
onChromatography
Exclusi
onChromatographymerupakanti pekromatografiyangti dakbanyakdipengaruhi
olehi nteraksiantarafasediamdenganzatterlarutnya.Prosespemi sahanberdasarkan
volumehi drodi
namikdarimolekulataupartikel
.Dalamteknikini
,gelnonionikdenganukuran
pori yangsamadi gunakanuntukmemi sahkancampuranberdasarkanperbedaanukuran
mol ekul nya(BM).
5.
Affi
nityChromatography
Kromatografi
afini
tasbekerjaberdasarkanpadai nteraksi spesi
fikantarasatuj enis
molekulzatterlarutdenganjenismol ekullai
nyangterimmobi l
isasidal
amf asediam. Sebagai
contoh,molekulyangterimmobil
isasidapatmenj adiantibodi untukbeberapaprotei nyang
spesi
fik.Saatzatterlarutyangmengandungcampuranprotei nmel ewatimolekulini,
hanya
proteintertentusajayangakanbereaksi denganantibodi yangteri mmobili
sasipadaf asediam.
Indo. J. Chem. Sci. 5 (2) (2016)
Indonesian Journal of Chemical Science
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs
Sejarah Artikel: Pemisahan senyawa kiral telah menjadi perbincangan besar didunia penelitian.
Diterima April 2016 Senyawa kiral memiliki pasangan enantiomer dengan efek samping yang berbeda.
Disetujui Mei 2016 Melihat kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian tentang pemisahan senyawa
Dipublikasikan Agustus 2016 kiral (sitronelal) dengan menggunakan kromatografi kolom dengan fasa diam
siklodekstrin terasetilasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivi-
tas pemisahan senyawa kiral menggunakan kromatografi kolom dengan fasa
Kata Kunci:
diam siklodekstrin terasetilasi. Reaksi asetilasi siklodekstrin dengan anhidrida
senyawa kiral
asam asetat selama 36 jam. Hasil reaksi asetilasi dianalisis dengan FT-IR untuk
kromatografi kolom
mengetahui gugus fungsi. Siklodekstrin terasetilasi digunakan sebagai fasa diam.
siklodekstrin
Pemisahan sitronelal dilakukan dengan eluen yang telah ditentukan dengan KLT
yaitu toluen : etil asetat (12:0,1) sehingga diperoleh isolat F1 dari hasil peng-
gabungan beberapa fraksi. Analisis terhadap isolat F1 dilakukan menggunakan
GC. Kromatogram GC isolat F1 menunjukkan persentase sitronelal 86,77%.
Dilakukan perbandingan dengan silica gel sebagai fasa diam untuk kromatografi
kolom. Kromatogram GC menunjukkan persentase sitronelal sebanyak 80,91%.
Hasil analisis perlu dilanjutkan dengan GC-kolom kiral untuk mengetahui ter-
pisahnya senyawa kiral.
Abstract
The separation of chiral compounds has been a big debate in the world of
research. Has a pair of enantiomers of chiral compounds with different side
effects. Seeing these conditions, then conducted research on the separation of
chiral compounds (citronellal) using column chromatography with cyclodextrin
stationary phase acetylated. The purpose of this study was to determine the
effectiveness of the separation of chiral compounds using column chromato-
graphy with cyclodextrin stationary phase acetylated. Cyclodextrin acetylation
reaction with acetic acid anhydride for 36 hours. Acetylation reaction products
were characterized by FT-IR to determine the functional groups. Acetylated
cyclodextrin is used as the stationary phase. The separation of citronellal
performed with eluent was determined by TLC namely toluene: ethyl acetate (12:
0.1) to obtain F1 isolates from the merger of several fractions. Analysis of the F1
isolates was performed using GC. GC chromatogram shows the percentage of
isolates F1 86.77% citronellal. Do a comparison with silica gel as the stationary
phase for column chromatography. GC chromatogram shows the percentage of
citronellal as much as 80.91%. Results of analysis needs to be followed by GC-
chiral column to determine the separation of chiral compounds.
akan lebih selektif dalam pemisahan senyawa puran fasa diam dan toluena yang dibuburkan
kiral. terlebih dulu. Penggunaan metode basah yaitu
dengan dijadikan bubur dulu dimaksudkan agar
saat didalam kolom tidak ada rongga-rongga
udara. Sitronelal dimasukkan kedalam kolom
dan dibiarkan terserap kedalam fasa diam
terlebih dahulu sebelum dilakukan elusi. Pada
saat sitronelal sudah terserap seluruhnya
kemudian dielusikan dengan eluen toluena dan
etil asetat dengan perbandingan 12:0,1. Pada
saat pengelusian pertama yang akan keluar
Gambar 1. Hasil IR produk reaksi asetilasi - terlebih dahulu adalah eluen dalam hal ini
siklodekstrin (B) adalah toluena. Kemudian eluat yang telah di-
Pola noda (spot) KLT dengan komposisi tampung dalam vial-vial diuji dengan meng-
eluen n-heksana dan etil asetat pada perbanding- gunakan plat KLT silica gel. Eluen yang diguna-
an 0:10, 1:9, 2:8, 3:7, 4:6, 5:5, 6:4, 7:3, 8:2, 9:1, kan adalan toluena dan etil asetat dengan per-
dan 10:0 menunjukkan sampel telah terelusi bandingan 12:0,1. Hasil KLT disajikan pada
tetapi antara noda belum terpisah dengan baik. Gambar 2.
Oleh karena itu, kepolaran dari campuran eluen
perlu ditingkatkan. Kepolaran eluen ditingkat-
kan pada komposisi eluen yaitu n-heksana : etil
asetat (12:0,1 dan 12:1) serta campuran toluena
dan etil asetat dengan perbandingan 12:0,1.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
pemisahan dengan menggunakan komposisi
eluen yang telah ditingkatkan kepolarannya
menghasilkan dua spot untuk komposisi eluen n-
heksana : etil asetat (12:0,1) dan toluena : etil
asetat (12:0,1). Sedang pada komposisi eluen n- Gambar 2. Hasil kromatografi kolom meng-
gunakan eluen yang bergradien dengan fasa
heksana : etil asetat (12:1) hanya menghasilkan diam siklodekstrin terasetilasi yang diuji dengan
satu spot saja. Hal ini dikarenakan senyawa telah KLT
terelusi namun belum terpisah. Berdasarkan hasil KLT didapatkan spot
Toluena : etil asetat (12:0,1) menghasilkan yang kemudian dihitung Rf. Harga Rf dapat
dua spot yang paling jelas dengan waktu retensi dilihat pada Tabel 1.
(Rf1) 0,5875 dan waktu retensi (Rf2) 0,8875. Tabel 1. Harga Rf eluat pada tiap vial
Nilai Rf2 termasuk ke dalam rentang nilai Rf
sitronenal yaitu dari 0,7-0,8. Senyawa golongan
terpen alkohol dari tanaman obat terbal Thymus
vilgaris dan Thymus zygis telah diidentifikasi
menggunakan KLT dengan komposisi eluen
toluena : etil asetat (93:7) dan noda dideteksi
dengan menggunakan larutan vanilin. Hasil
analisis menunjukkan bahwa obat herbal ter- Untuk harga Rf dari eluat yang sama
sebut mengandung senyawa sitronelal dengan kemudian dikumpulkan menjadi satu sehingga
waktu retensi (Rf) 0,7-0,8 (Utami; 1987). Pe- didapatkan 3 fraksi yaitu disajikan pada Tabel 2.
milihan fasa gerak pada fraksi 3 hasil isolasi Fraksi 1, 2 dan 3 kemudian dianalisis meng-
minyak sereh dilakukan dengan menggunakan gunakan GC.
kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan Tabel 2. Fraksi yang dihasilkan dari kromato-
grafi kolom
komposisi eluen toluena : etil asetat (12:0,1)
(analisis KLT menggunakan plat silica gel; tebal
0,25 mm; jarak elusi 4 cm; penampak noda
vanilin; dipanaskan) menunjukkan nilai Rf =
0,825 (Sayekti, et al.; 2013).
Dari data GC sitronelal hasil pemisahan
Kolom modifikasi ini dibuat dengan menggunakan kromatografi kolom dengan fasa
metode basah yaitu dengan memasukkan cam- diam siklodekstrin terasetilasi didapatkan
83
M Setyaningrum / Indonesian Journal of Chemical Science 5 (2) (2016)
beberapa puncak yaitu pelarut dan hasil hasil GC didapat fraksi 1 dari pemisahan
pemisahan sitronelal. sitronelal menggunakan fasa diam siklodekstrin
terasetilasi yang memiliki konsentrasi tertinggi
yaitu 86,77% kemudian dilakukan analisis lagi
menggunakan GC dengan metode dari Nhu-
Trang, et al. yaitu gas pembawa yang digunakan
adalah gas hidrogen dengan aliran 1,5 mL/
menit, injektor dan suhu FID 250ºC. Suhu
diprogram dari 60ºC (ditahan selama 10 menit)
kemudian dinaikkan tiap 1º/menit sampai suhu
Gambar 3. Kromatogram GC sitronelal hasil mencapai 110ºC kemudian dinaikkan lagi 6º/
pemisahan menggunakan kromatografi kolom menit sampai suhu 175ºC ditahan selama 2
fasa diam siklodekstrin tersetilasi menit. Hasil GC fraksi 1 menggunakan metode
Sebagai perbandingan dilakukan pemisah- Nhu-Trang dapat dilihat pada Gambar 6.
an menggunakan kromatografi kolom dengan
fasa diam silica gel.
sitronelal yang disajikan pada Tabel 5. Hal ini dapat ditunjukkan dengan mengetahui
Dari data yang ada pada Tabel 5. menyata- kadar sitronelal setelah dipisahkan dengan kro-
kan bahwa kadar sitronelal hasil pemisahan matografi kolom. Namun agar hasil pemisahan
menggunakan kromatografi kolom dengan fasa dapat terlihat secara sempurna perlu di analisis
diam siklodekstrin terasetilasi lebih tinggi dari dengan GC-kolom kiral.
pada kadar sitronelal hasil pemisahan meng- Daftar Pustaka
gunakan kromatografi kolom dengan fasa diam Adnan, M. 1997. Teknik Kromatografi untuk
silica gel. Hal ini menunjukkan bahwa pemisah- Analisa Bahan Makanan. Penerbit Andi:
Yogyakarta
an menggunakan fasa diam siklodekstrin ter-
Chen, C.Y., Hsing, L.C., & Jiunn, H.Y. 2005.
asetilasi lebih baik dari pada dengan mengguna- Use of Chemically Bonded-Cyclodextrin
kan fasa diam silica gel. Silica Stationary Phase for Liquid Chro-
Tabel 5. Perbandingan kadar sitronelal hasil matographic Separation of Structural Iso-
pemisahan menggunakan kromatografi kolom mer. Journal of the Chinese Chemical Society,
dengan fasa diam siklodekstrin dan fasa diam 52: 753-758
silica gel
Fanali, S. 2000. Enantioselective Determination
by Capillary Electrophoresis With Cyclo-
dextrins as Chiral Selectors. Journal of
Chromatography A, Italy
Rosyidah, K. 2011. Isolasi dan Uji Sitotoksik
Senyawa Limonen dari Kulit Batang Kas-
turi (Mangifera casturi). Bioscientiae, 8(2): 1-5
Simpulan Sayekti, E., A. Sapar., Fitririyanti. & T.A.
Pemisahan sitronelal sebagai senyawa kiral Zaharah. 2013. Isolasi Rhodinol dari Minyak
Sereh Jawa Menggunakan Metode Kromato
menggunakan kromatografi kolom dengan fasa grafi Kolom Tekan. Prosiding Semirata
diam siklodekstrin terasetilasi lebih baik dari FMIPA. Lampung: Universitas Lampung
pada dengan menggunakan fasa diam silica gel.
85