Anda di halaman 1dari 27

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Tempat : Ruang Perinatologi

Tanggal : 19 Juni 2012

Pukul : 08. 10 WIB

No. Register : 148134

A. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian

a. Identitas Bayi

1) Nama Bayi : Bayi Ny. M

2) Umur :2 Jam

3) Tgl/Jam Lahir : 19 Juni 2012 / 06.10 WIB

4) Jenis Kelamin : Laki-laki

5) BB/PB : 2.400 gram / 46 cm

Identitas Ibu Identitas Ayah

1) Nama : Ny. M Nama : Tn. S

2) Umur : 38 tahun Umur : 40 tahun

3) Suku/Bangsa : Suku/Bangs :
Jawa/Indonesia a Jawa/Indonesi
a
4) Agama : Islam Agama : Islam

5) Pendidikan : SD Pendidikan : SD

6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani

7) Alamat : Glinggang Rt 02, Rw 03 Kendel, Kemusu, Boyolali

46
b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Keluhan Utama

Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke tujuh pada tanggal

19 Juni 2012, pukul 06.10 WIB dengan berat badan 2400 gram.

2) Riwayat Kehamilan Sekarang

a)HPMT : 17 September 2011

b)HPL : 24 Juni 2012

c) Keluhan pada: Trimester I : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Trimester III :Ibu mengatakan pegel-pegel di

sekitar punggung dan sering BAK.

d) Riwayat ANC : Ibu mengatakan melakukan ANC sebanyak 5

kali di Bidan, ibu juga mendapatkan tablet Fe dan Kalk.

Trimester I : 1 kali, pada umur kehamilan 3 bulan.

Trimester II : 2 kali, pada umur kehamilan 5 dan 6 bulan.

Trimester III: 2 kali, pada umur kehamilan 8 dan 9 bulan.

e) Penyuluhan yang pernah didapat :

Ibu mengatakan pada saat umur kehamilan 3 bulan ibu pernah

mendapatkan penyuluhan tentang gizi ibu hamil dari bidan di

desanya.

f) Imunisasi TT :

Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali

TT1 : Pada saat capeng.


TT2 : Pada saat hamil ke tujuh umur kehamilan 3 bulan.

3) Riwayat persalinan, nifas yang lalu

Penolo Temp Kead Nifas Kead

N Tah ng at aan Keadaan aan


o
un Persali persali Ana Ana
Bers Laktasi
nan nan k k
alin
1 1991 Baik Abor
. tus
2 1992 Duk Ruma P Baik ASI Hidu
. un h p
3 1995 Duk Ruma L Baik ASI Hidu
. un h p
4 2000 Duk Ruma P Baik ASI Hidu
. un h p
5 2003 Duk Ruma L Baik ASI Hidu
. un h p
6 2008 Duk Ruma L Baik ASI Hidu
. un h p
7 2012 Dok R L Baik ASI Hidu
. ter S p
.
dan Assala
m
bida
n

4) Riwayat Persalinan ini

a) Tempat persalinan : Ruang VK, RS Assalam Gemolong

b) Jenis persalinan : Spontan / bracht

c) Umur kehamilan : 39 minggu

d) Penolong : Dokter Obsgyn dan Bidan

e) Plasenta

(1) Berat plasenta : ± 600 gram


(2) Panjang tali pusat : ± 50 cm
(3) Jumlah katiledon : Lengkap

(4) Insersi tali pusat : Centralis

(5) Kelainan : Tidak ada

(6) Lama persalinan : Kala I : 13 jam

Kala II : 15 menit

Kala III : 10 menit

Kala IV : 2 jam

Total : 15 jam 25 menit

(7) Jumlah Pendarahan : ± 100 cc

5) Riwayat Penyakit

a) Riwayat penyakit saat hamil

Ibu mengatakan saat hamil tidak menderita sakit apapun, seperti

Flu, batuk, panas.

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan dadanya tidak berdebar-debar

dan merasakan nyeri dada sebelah kiri.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri pinggang

bagian kanan dan kiri

(3) Asma/TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas maupun

batuk berkepanjangan lebih dari 100 hari.

(4) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah kuning pada mata

dan ujung-ujung kuku.

(5) DM : Ibu mengatakan tidak pernah sering merasa lapar


dan BAK pada malam hari.

(6) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh

mengalami pusing yang menetap dan

mempunyaitekanan darah lebih dari

140/90 mmHg.

(7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang dan

mengeluarkan busa dari mulut.

(8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

riwayat penyakit menular seperti HIV/AIDS,

Infeksi Menular Sexual (IMS) ataupun

penyakit yang lainnya.

c) Riwayat penyakit keluarga

lbu mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit

menurun seperti Jantung, DM, epilepsi, dan riwayat penyakit

menular seperti TBC, Hepatitis, IMS ataupun HIV/AIDS.

d) Riwayat keturunan kembar

Ibu dan suaminya mengatakan baik dari pihaknya maupun pihak

suaminya tidak mempunyai riwayat keturunan kembar.

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi atau

pembedahan perut apapun.

6) Pola kebiasaan selama hamil

a) Makanan : Ibu mengatakan selama hamil makan


3 kali / hari, porsi sedang, menu terdiri dari

nasi, sayur, lauk-pauk dan buah. Minum ±8

gelas / hari.

b) Obat-obatan/Jamu: Ibu mengatakan tidak minum obatobatan/

jamu kecuali obat dari Bidan.

c) Merokok : Ibu dan suami mengatakan tidak merokok

d) Pola Istirahat : Ibu mengatakan istirahat cukup ± 6 jam

pada malam hari dan ± 2 jam pada siang hari.

c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

1) Pemeriksaan Khusus (Apgar Score)

Tabel 4.1 Riwayat Apgar Score Bayi Ny. M

No Tanda Nilai Jumlah


0 1 2 Mnt 1 5'I 10'I
1. Warna Kulit Pucat Badan merah Seluruh tubuh 2 2 2
Ekstremitas biru kemerah
Frekuensi
< 100 > 100 kali/
2. Jantung Tidak ada 2 2 2
kali/menit menit

Reaksi Sedikit gerakan


3. Tidak ada Batuk/bersin 1 2 2
rangsangan mimic
4. Tonus otot Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif 1 2 2
sedikit fleksi

5. Pernafasan Tidak ada Lemah/tidak Baik, Teratur 1 1 2


teratur

JUMLAH 7 9 10
2) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan Umum : Baik, tangis kuat, gerak aktif, kulit merah,

turgor baik.

b) Tanda-tanda vital : N =144 x/menit

R = 52 x/menit

S =36,4° C

3) Pemeriksaan fisik sistematis

a) Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada

cephalhematom atau caput succedaneum.

b) Rambut : Tebal, warna hitam, lurus.

c) Muka : Bersih, warna merah muda, simetris

d) Mata : Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada

kotoran, conjungtiva warna merah muda,

sklera putih.

e) Telinga : Simetris antara kanan dan kiri, tulang rawan

sudah terbentuk sempurna, rambut lanugo

banyak.

f) Hidung : Tidak ada pengeluaran cairan, berlubang,

simetris.

g) Mulut : Bibir warna merah muda, mukosa basah,

tidak ada kelainan labioskisis atau

labiopalatoskisis.

h) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid


i) Dada : Simetris, tidak ada retraksi saat nafas,

jantung tidak bising, tidak ada suara

tambahan.

j) Abdomen : Perut tidak kembung.

k) Tali Pusat : Tali pusat terjepit klem tali pusat, bersih,

masih basah, terbungkus kassa steril.

l) Kulit : Mengkilap, warna merah muda, turgor kulit

baik.

m) Genetalia : Testis sudah turun ke skrotum.

n) Ekstrernitas

Atas : Aktif, jumlah jari lengkap, kuku belum

melebihi ujung jari.

Bawah : Aktif jumlah jari lengkap, kuku belum

melebihi ujung jari.

o) Tulang punggung : Tidak ada benjolan atau tumor.

p) Anus : (+) Berlubang.

4) Pemeriksaan Reflek

a) ReflekMoro : Baik, tangan bayi dapat terangkat keatas

apabila dikejutkan, tangan bayi juga

menggenggam ketika diberi rangsangan.

b) Reflek Rooting : Baik, mulut bayi mencari putting susu,

ketika jari telunjuk di sentuhkan pada pipi

bayi.
c) Reflek Sucking : Lemah, reflek menghisap dan menelan

bayi belum sempurna.

d) Reflek Plantar : Baik, jari-jari kaki bayi melekuk ke bawah

saat jari diletakkan di dasar jari jari

kakinya.

e) Reflek Tonik neck : Baik, bayi melakukan perubahan posisi

saat kepala diputar ke satu sisi.

f) Reflek Palmar : Baik, jari bayi melekuk di sekeliling

berada pada menggenggamnya saat jari

diletakkan di telapak tangan.

5) Pemeriksaan Antropometri

a) Lingkar kepala : 31 cm

b) Lingkar dada : 29 cm

c) Berat badan : 2.400 gram

d) Panjang Badan : 46 cm

e) Lingkar lengan atas: 10 cm

6) Eliminasi

a) Urine : Sudah keluar pukul 07.00 WIB

b) Meconium : Sudah keluar pukul 06.20 WIB

d. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

1) Gula Darah Sewaktu bayi : 74 mg/dl


e. Perawatan Bayi Baru Lahir yang telah dilakukan

1) Pemberian vitamin K 0,1 mg secara IM dan salep mata Gentamicin

pada pukul 06.25 WIB.

2. Interpretasi Data

Tanggal 19 Juni 2012 Pukul : 08.50WIB

a. Diagnosa kebidanan:

Bayi Ny. M umur 2 jam dengan Berat Badan Lahir Rendah.

Data Dasar :

Data Subyektif :

1. Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke tujuh dengan

jenis kelamin laki-laki pada tanggal 19 juni 2012, pukul 06.10

WIB dengan berat badan 2.400 gram.

2. Ibu mengatakan bayinya menangis keras/kuat.

Data Obyektif :

1. KU = Baik, gerak aktif

2. Vital sign : R= 52 x/menit, N= 144 x/menit, S= 36,4°C.

3. Antropometri: BB = 2.400 gr, LK = 31 cm, LD = 29 cm, PB =

46 cm, LILA = 10 cm.

4. a. Reflek Bayi

Reflek Moro : Baik

Reflek Rooting : Baik

Reflek Sucking : Lemah

Reflek Plantar : Baik


Reflek Tonik neck : Baik

Reflek Palmar : Baik

b. Masalah :

Reflek menelan atau menghisap lemah.

c. Kebutuhan :

Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, latih reflek hisap.

3. Diagnosa Potensial

Hipotermi

4. Antisipasi

a. Kolaborasi :

1) Tetap merawat bayi dalam inkubator dengan suhu 34° C.

2) Kolaborasi dengan dokter Spesialis Anak untuk pemberian terapi

yaitu injeksi cefotaxim 2x100 mg dan memberikan nutrisi yang

adekuat pada bayi dengan menggunakan air gula, PASI.

5. Perencanaan

Tanggal 19 Juni 2012 Pukul 09.00 WIB

a. Observasi keadaan umum dan vital sign tiap 6 jam sekali.

b. Jaga kehangatan bayi dengan perawatan di inkubator dengan suhu 34° C.

c. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi cefotaxim

2x 100 mg secara IM.

d. Rangsang reflek hisap dan penuhi kebutuhan nutrisi dengan minum

PASI (air gula) menggunakan dot pelan-pelan.

e. Mengganti pemenuhan nutrisi menggunakan air gula dengan susu


formula.

f. Rawat tali pusat 2 kali per hari dengan kassa steril.

g. Ganti pakaian bila basah/kotor.

h. Observasi BAK dan BAB.

i. Memandikan bayi setelah 6 jam.

6. Implementasi

Tanggal 19 Juni 2012

a. Pukul 09.05 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan tetap

melakukan perawatan di inkubator dengan suhu

34° C.

b. Pukul 09.30 WIB Memberikan injeksi cefotaxim 2x100 mg secara

IM, sesuai advis dokter.

c. Pukul 09.35 WIB Merangsang reflek hisap dan memenuhi

kebutuhan nutrisi dengan memberi minum air

gula menggunakan dot pelan-pelan, ± 25 cc.

d. Pukul 15.00 WIB Memeriksa keadaan umum dan vital sign.

e. Pukul 15.05 WIB Mengganti pakaian bila basah/kotor.

f. Pukul 15.10 WIB Memandikan bayi, merawat tali pusat kemudian

memasukkan lagi ke dalam inkubator dengan

suhu 34° C.

7. Evaluasi

Tanggal 19 juni 2012

a. Pukul 09.05 WIB Bayi masih tetap dirawat di dalam inkubator


dengan suhu 34° C.

b. Pukul 09.35 WIB Bayi sudah diberi injeksi cefotaxim 2x100 mg

secara IM, sesuai advis dokter.

c. Pukul 09.50 WIB Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi dengan mencoba

memberi minum air gula dengan menggunakan dot

pelan-pelan ± 25 cc, tumpah.

d. Pukul 15.10 WIB Keadaan umum baik, gerak aktif,

vital sign: N : 140 x/menit

R : 50 x/mcnit

S : 36,4° C

Lembar observasi terlampir.

e. Pukul 15.10 WIB Pakaian dan popok bayi bersih dan kering.

f. Pukul 15.30 WIB Bayi sudah dimandikan dan dilakukan perawatan tali

pusat dengan menggunakan kassa steril, bayi

kembali dimasukkan kedalam inkubator dengan

suhu 34° C. Ni
DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal 20 Juni 2012 Pukul 07.00 WIB

S : Subyektif

Ibu mengatakan bayinya belum bisa menyusu.

O : Obyektif

1. Keadaan umum baik, gerakan aktif.

vital sign :

N:140 x/menit, R: 48 x/menit, S:36,4° C.

2. BAB 3 kali/ hari warna kehitaman, BAK 6 kali/ hari warna kekuningan.

3. Reflek hisap lemah.

4. Berat badan bayi 2.400 gram.

5. Bayi telah dimandikan.

6. Tali pusat dalam keadaan basah, bersih,tidak ada tanda-tanda infeksi,

sudah terbungkus kassa steril.

7. Bayi masih berada di inkubator dengan suhu 32° C, suhu inkubator

diturunkan sebanyak 2° C.

A : Assesment

Bayi Ny. M umur I hari dengan Berat Badan Lahir Rendah

P : Planning

Tanggal 20 Juni 2012

1. Pukul 07.10 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan cara membungkus

dengan kain kering dan bersih.


2. Pukul 07.15 WIB Melanjutkan terapi injeksi cefotaxim 2x100 mg secara IM

sesuai advis dokter.

3. Pukul 07.20 WIB Memberikan minum dan merangsang reflek hisap bayi

dengan memberi PASI menggunakan dot pelan-pelan

sebanyak 25cc setiap 2-3 jam.

4. Pukul 08.00 WIB Mengganti pakaian/popok bayi bila basah/kotor.

5. Pukul 13.00 WIB Memeriksa keadaan umum dan vital sign.

Evaluasi:

Tanggal 20 Juni 2012

1. Pukul 07.10 WIB Bayi sudah dibungkus/digedong dengan kain bersih

dan kering.

2. Pukul 07.20 WIB Bayi sudah di injeksi cefotaxim 2x100 mg secara IM.

3. Pukul 07.30 WIB Reflek hisap bayi masih lemah, dicoba dengan minum

menggunakan dotpelan-pelan ± 25 cc, tidak habis.

4. Pukul 08.05 WIB Pakaian bayi bersih dan tidak basah.

5. Pukul 13.00 WIB Keadaan umum baik, gerakan aktif.

vital sign :

N : 140 x/menit, R: 40 x/menit, S : 36,6°C.

Lembar observasi terlampir.


DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal 21 Juni 2012 Pukul 07.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan bayinya sudah mulai bisa menyusu.

2. Ibu mengatakan bayi menangis kuat.

O : Obyektif

1. Keadaan umum baik, gerakan aktif.

vital sign= N: 144 x/menit, R: 44 x/menit, S: 36,8° C.

2. Bayi BAB 4 kali/ hari warna hitam kekuningan, BAK 6 kali/ hari warna

kekuningan.

3. Reflek hisap bayi kuat.

4. Berat badan bayi 2.400 gram.

5. Bayi telah dimandikan.

6. Tali pusat dalam keadaan basah, bersih,tidak ada tanda-tanda infeksi,

sudah terbungkus kassa steril.

7. Bayi masih berada di inkubator dengan suhu 30° C.

A : Assesment

Bayi Ny. S umur 2 hari dengan Berat Badan Lahir Rendah.

P : Planning

Tanggal 21Juni 2012

1. Pukul 07.25 WIB Melanjutkan terapi injeksi cefotaxim 2x100 mg secara

IM sesuai advis dokter.


2. Pukul 07.30 WIB Memberikan minum dan merangsang reflek hisap bayi

dengan memberi PASI menggunakan dot pelan-pelan

sebanyak 25 cc setiap 2-3 jam.

3. Pukul 09.00 WIB Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya.

4. Pukul 09.30 WIB Mengobservasi BAB dan BAK dan mengganti

pakaian/popok bayi bila basah/kotor.

5. Pukul 13.00 WIB Memeriksa keadaan umum dan vital sign.

Evaluasi:

Tanggal 21 Juni 2012

1. Pukul 07.30 WIB Bayi sudah diberikan injeksi cefotaxim 2x100mg

secara IM.

2. Pukul 07.50 WIB Kebutuhan nutrisi bayi dan reflek menghisap bayi

baik, pemberian PASI menggunakan dot ± 25 cc,

habis.

3. Pukul 09.15 WIB Ibu sudah menyusui bayinya.

4. Pukul 09.35 WIB Pakaian dan popok bersih dan tidak basah.

5. Pukul 13.10 WIB Keadaan umum baik, gerakan aktif

Vital sign : N: 142 x/menit, R: 44 x/menit, S: 36,5° C.

Lembar observasi terlampir.


DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal 22 Juni 2012 Pukul 07.00 WIB

S : Subyektif

Ibu mengatakan rencana untuk pulang dan bayi sudah menetek dengan kuat.

O : Obyektif

1. Keadaan umum baik, gerakan aktif, bayi tampak tenang.

Vital sig: N: 140 x/menit, Rr : 44 x/menit, S: 37° C.

2. Bayi BAB 5 kali/ hari warna kekuningan, BAK 7x/ hari warna

kekuningan.

3. Berat badan bayi mengalami kenaikan 50 gram yaitu menjadi 2450 gram.

4. Bayi sudah dimandikan.

5. Tali pusat bersih dan layu sudah terbungkus kassa steril.

6. Reflek hisap kuat

7. Bayi masih berada di inkubator suhu 28° C.

A : Assesment

Bayi Ny. M umur 3 hari dengan Berat Badan Lahir Rendah.

P : Planning

Tanggal 22 Juni 2012

1. Pukul 07.05 WIB Memberikan imunisasi HB0 0,5 mg secara IM.

2. Pukul 07.10 WIB Memindahkan bayi di couvis.

3. Pukul 08.30 WIB Mempersiapkan bayi untuk pulang.

a. Memastikan tali pusat kering dan terbungkus dengan kassa steril.


b. Gedong bayi dengan kain bersih dan kering dan diberi topi.

4. Pukul 08.50 WIB Menganjurkan pada ibu untuk memberikan nutrisi

secara adekuat inipada bayi dengan cara

pemberian menyusui tiap 2-3 jam selama 15

menit agar berat badan bayi naik.

5. Pukul 09.00 WIB Menganjurkan untuk kontrol/ kunjungan ulang I

minggu lagi.

Evaluasi:

Tanggal 22 Juni 2012

1. Pukul 07.10 WIB Bayi telah diberikan imunisasi HB0.

2. Pukul 07. 15 WIB Bayi sudah dipindahkan ke couvis.

3. Pukul 08.50 WIB Bayi sudah disiapkan untuk pulang :

a. Tali pusat bersih, kering layu dan terbungkus kassa steril.

b. Pakaian bayi bersih dan kering, bayi sudah digedong dan

dipakaikan topi.

4. Pukul 08.55 WIB Ibu bersedia memberikan nutrisi yang adekuat pada

bayi dengan cara menyusui bayinya 2-3 jam sekali

selama 15 menit atau selama bayi menginginkan

agar berat badan bayinya naik.

5. Pukul 09.00 WIB Ibu bersedia kontrol / kunjungan ulang 1 minggu lagi.

6. Bayi pulang tanggal 22 Juni 2012, pukul 09.00 WIB.


DATA PERKEMBANGAN IV (Kunjungan Ulang)

Tanggal 29 Juni 2012 Pukul 08.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan bayinya sehat dan tidak ada masalah apapun.

2. Ibu mengatakan bayinya sudah bisa menetek dengan kuat.

O : Obyektif

1. Keadaan umum baik, gerakan aktif, tangis bayi kuat

Vital sign:

N: 148 x/menit, R: 44 x/menit, S: 37,0° C.

2. Berat badan 2600 gram.

3. Tali pusat sudah puput.

4. Reflek hisap kuat.

A : Assesment

Bayi Ny. M umur 11 hari dengan riwayat Berat Badan Lahir Rendah

P : Planning

Tanggal 29Juni 2012

1. Pukul 08.10 WIB Memberitahu pada ibu tentang keadaan umum dan vital

sign bayi.

2. Pukul 08.15 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya.

3. Pukul 08.20 WIB Menganjurkan ibu untuk mengimunisasikan bayinya

secara teratur di pelayanan kesehatan terdekat sesuai

jadwal imunisasi.
Evaluasi:

Tanggal 29 Juni 2012

1. Pukul 08.15 WIB Ibu tau keadaan umum bayi: baik, gerakan aktif,

reflek hisap kuat.

2. Pukul 08.20 WIB Ibu bersedia untuk tetap menyusui bayinya dan

nutrisi bayi terpenuhi dengan ASI.

3. Pukul 08.30 WIB Ibu bersedia untuk mengimunisasikan bayinya di

Tempat pelayanan kesehatan terdekat sesuai dengan jadwal imunisisasi

A. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan kebidanan pada

Bayi Ny. M dengan Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Assalam

Gemolong Sragen dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan

menurut Varney yang terdiri dari tujuh langkah, yaitu pengkajian, interpretasi

data, diagnosa potensial, antisipasi tindakan segera, rencana tindakan,

pelaksanaan dan evaluasi. Adapun urutannya sebagai berikut:

1. Pengkajian

Pengkajian pada bayi dengan berat badan lahir rendah dilakukan

dengan pengumpulan data subyektif, obyektif maupun data penunjang.

Menurut Sarwono (2004), bayi dikatakan berat badan lahir rendah

apabila beratnya antara kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa

gestasi. Berdasarkan pengumpulan data subyektif ibu bayi Ny. M

mengatakan telah melahirkan anaknya yang ke tujuh dengan jenis kelamin


laki-laki pada tanggal 19 Juni 2012, pukul 06.10 WIB dengan berat badan

2400 gram, dan obyektif pada kasus bayi Ny. M, terdapat tanda-tanda bayi

BBLR sesuai teori yaitu BB: 2400 gram, PB: 46 cm, LK: 31 cm, LD: 29

cm, lanugo masih banyak, tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif,

reflek menghisap lemah.

Pada kasus bayi Ny. M, rambut lanugo masih banyak testis sudah

turun ke scrotum, bayi aktif, reflek menghisap suching masih lemah. Hasil

dari pengkajian tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek.


2. Interpretasi Data

Interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah dan

kebutuhan. Diagnosa kebidanan pada kasus adalah bayi Ny. M umur 2 jam

dengan berat badan lahir rendah. Bayi tidak mengalami hipotermi karena

penanganannya yang baik, hanya terdapat masalah yang dialami timbul

yaitu reflek hisap bayi yang lemah sehingga bayi di beri minum

menggunakan dot perlahan-lahan.

Menurut Kosim (2003), masalah yang timbul pada bayi dengan

Berat Badan Lahir Rendah adalah suhu tubuh rendah dan belum

sempurnanya reflek hisap bayi. Sedangkan kebutuhan yang diberikan pada

bayi dengan BBLR yaitu dengan menjaga suhu lingkungan nyaman dan

hangat serta merangsang reflek hisap.

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

3. Diagnosa Potensial

Teori dari diagnosa potensial pada BBLR.yaitu terjadinya hipotermi,

tetapi pada kasus ini tidak terjadi karena adanya antisipasi yang baik yaitu

membungkus bayi dengan menggunakan kain bersih dan bayi ditempatkan

dalam inkubator dengan suhu 34° C. Bayi cukup aktif, selalu terbungkus

kain bersih dan tidak basah, badan bayi selalu dalam keadaan kering

sehingga tidak terjadi hipotermi.

4. Antisipasi

Antisipasi yang dilakukan pada bayi Ny. M dengan berat badan lahir

rendah adalah perawatan bayi di dalam inkubator dengan suhu 34° C, dan
diturunkan 2° C per hari, pemberian terapi sesuai advis dokter, yaitu

vitamin K 0,1 mg dan cefotaxim 2x100 mg secara IM dan pemberian

nutrisi yang adekuat pada bayi.

Menurut Wiknjosastro (2005), antisipasi yang diberikan hindari

kehilangan panas dengan metode Kanguru, periksa bayi dan hitung nafas

dalam semenit, ukur suhu axilla, menganjurkan ibu mulai menyusui

bayinya. Bayi dengan berat badan kurang dari 2000 gram dirawat dalam

inkubator dengan suhu 35° C dan untuk berat badan 2000 - 2500 gram

dengan suhu 34° C dapat diturunkan 1 ° C per minggu.

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yaitu

pada bayi Ny. M suhu inkubator diturunkan 2° C per hari.

5. Perencanaan

Perencanaan disusun berdasarkan diagnosa, masalah dan kebutuhan

dalam teori sama dengan perencanaan dalam kasus ini, yaitu beri rasa

aman dan nyaman. Pemenuhan nutrisi yang adekuat, observasi vital sign,

perawatan tali pusat, pantau berat badan (Saifuddin, 2002).

Perencanaan yang dilakukan pada bayi Ny. Mmeliputi : observasi

KU dan VS, jaga kehangatan bayi, cegah infeksi tali pusat, penimbangan

bayi dan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi

dan nutrisi yang adekuat pada bayi.

Menurut Yushananta (2007), untuk meningkatkan berat badan pada

bayi BBLR perlu diperhatikan asupan nutrisinya. Pemberian minum bayi

sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan menghisap cairan


lambung, reflek masih lemah sehingga pemberian minum sebaiknya

sedikit demi sedikit. Bila faktor menghisapnya kurang maka ASI dapat

diperas dan diberikan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan

memasang sonde. Permulaan cairan yang diberikan 50- 60 cc/kgBB/hari

terus dinaikan sampai mencapai sekitar 200 cc/kgBB/hari.

Pada kasus bayi Ny. M kebutuhan nutrisi bayi dipenuhi dengan

memberikan air gula setelah bayi lahir dan memberikan PASI (susu

formula) bukan ASI dengan menggunakan dot, maka dapat disimpulkan

pada langkah ini terjadi kesenjangan antara teori dan praktek.

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan kebidanan ini disesuaikan dengan rencana

tindakan, yaitu memberikan perawatan bayi dengan BBLR. Menurut

Saifuddin (2002), diantaranya memberikan rasa aman dan nyaman,

memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat, mengobservasi vital sign,

merawat tali pusat, memantau berat badan.

Pelaksanaan yang dilakukan pada bayi Ny. M meliputi

mengobservasi KU dan VS, menjaga kehangatan bayi, mencegah infeksi,

menimbang bayi, dan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk

pemberian terapi dan nutrisi yang adekuat pada bayi. Dalam langkah ini

tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

7. Evaluasi

Menurut Wiknjosastro (2005), diharapkan setelah diberikan

asuhankebidanan bayi dengan BBLR dapat mengalami peningkatan berat


badan, bayi tidak hipotermi, vital sign normal, reflek bayi baik,

tambahan nutrisi sudah diberikan, pengukuran antropometri sudah

dilakukan, bayi sudah BAK dam BAB dalam 24 jam pertama

kelahiran.

Pada evaluasi setelah dirawat 3 hari, bayi mengalami

peningkatan berat badan sebanyak 50 gram yaitu dari 2.400 gram

menjadi 2.450 gram pada hari keempat. Keadaan umum bayi Ny. M

baik, suhu: 37,0° C,

Nadi: 140 x/menit, Respirasi: 44 x/menit, bayi aktif dan reflek hisap

kuat. Dalam langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

praktek.

Anda mungkin juga menyukai