Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SKALA DAN PENGUKURAN DATA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Data Bisnis

Semester Genap 2021

Dosen Pengampu Ibu Reminta Lumban Batu, S.Pd., MM

Disusun oleh :

Apriyani Pratiwi (2010631020170)

Shely Sephya Sholeha (2010631020133)

Trisna Sari (2010631020146)

Muhamad Ramdani (2010631020186)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Analisis Data Bisnis, dengan judul: “Skala dan
Pengukuran Data"

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Reminta Lumban Batu,
S.Pd., MM selaku Dosen Pengampu mata kuliah Analisis Data Bisnis. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah
sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk
pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

Kelompok 2
DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................................................... 4
KAJIAN TEORI ................................................................................................................. 4
BAB II.................................................................................................................................. 6
STUDI KASUS .................................................................................................................... 6
2.1. Latar Belakang Masalah....................................................................................... 6
2.2. Rumusan Masalah................................................................................................. 7
2.3. Tujuan ................................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................ 8
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 8
3.1. Definisi Data .......................................................................................................... 8
3.2. Jenis-jenis Data ................................................................................................... 10
3.3. Macam-macam Skala Pengukuran .................................................................... 11
BAB IV .............................................................................................................................. 13
PENUTUP ......................................................................................................................... 13
4.1 Simpulan.............................................................................................................. 13
4.2 Saran.................................................................................................................... 13
4.3 Dokumentasi........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15
BAB I

KAJIAN TEORI

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum,
berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan".

Secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun
organisasi. Data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara
atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Yang menggambarkan situasi dan
kondisi pada suatu organisasi secara internal. Situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi,
yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka, dan yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung makna.

Data merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu
keperluan. informasi yang telah diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih sederhana untuk
melakukan suatu proses. Sehubungan dengan komputer saat ini dan media transmisi, data
adalah informasi diubah menjadi bentuk digital biner. Fakta yang tidak sedang digunakan
pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil
kembali untuk pengambilan keputusan.
Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti
manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk
angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data
merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data
merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh
langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih
bermakna.
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari pengamatan berupa
angka/lambang. Keterangan, fakta tentang suatu kenyataan yang masi original dan belum
diolah. Sekumpulan fakta yang tak lain adalah sebuah kejadian atau kenyataa. Bahan baku
informasi/ symbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dll. Suatu fakta mengenai
objrk yang dapat mngurangi drajat ketidakpastian tentang suatu keaadaan. Suatu kejadian
yang benar-benar terjadi dalam krhiupan nyata.

Membagi skala pengukuran penelitian sosial menjadi empat kategori yaitu skala
nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.

Skala nominal, adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan objek,


individual atau kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode
tertentu. Skala ini termasuk jenis data kualitatif, selain untuk mengelompokkan variabel jenis
kelamin juga biasa digunakan untuk mengelompokkan agama, suku, golongan darah. Skala
nominal bersifat mutually excusive atau setiap objek hanya memiliki satu kategori.

Skala ordinal, skala nominal tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan
peringkat kategori tersebut. Walaupun berupa angka skala ini tidak memiliki nilai kuantitas
yang artinya tidak dapat dilakukan perhitungan matematika karena angka-angka disini hanya
berupa simbol.

Skala interval, skala yang membedakan kategori tertentu dengan selang atau jarak
tertentu dan jarak antar kategorinya sama.

Skala rasio, skala pengukuran yang memiliki nilai nol mutlak dan disebut skala yang
tertiggi karena mempunyai semua sifat yang ada pada skala sebelumnya.

Skala data adalah cara berbeda di mana variabel penelitian didefinisikan dan
dikelompokkan ke dalam kategori yang berbeda, oleh karena itulah skala ini menggambarkan
sifat nilai yang diberikan ke variabel dalam teknik pengumpulan data.

Skala adalah perbandingan jarak pada gambar dengan jarak aslinya. Biasanya, ini dapat
ditemui dalam gambar peta maupun denah, sehingga bisa mewakili keadaan sesungguhnya
dari suatu daerah.

Menurut Webeopedia, Skala data adalah bagian informasi yang berbeda yang biasanya
diformat dan disimpan dengan cara yang sesuai dengan tujuan tertentu. Dalam hal inilah data
bisa ada dalam berbagai bentuk, baik sebagai angka atau teks yang direkam di atas kertas,
sebagai bit atau byte yang disimpan dalam memori elektronik, atau sebagai fakta yang hidup
dalam pikiran seseorang.
BAB II

STUDI KASUS

2.1. Latar Belakang Masalah


Orang-orang yang berkecimpung dalam peneliti, perencanaan, ataupun bisnis, sudah
tidak asing lagi dengan data. Banyak keputusan dibuat berdasarkan data. Statistika adalah
ilmu tentang pengumpulan, analisis dan interpretasi data dalam rangka pengambilan
keputusan. Penelitian dan statistik adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya. Seorang peneliti membutuhkan ilmu statistik sejak awal penyusunan sebuah
proposal penelitian. Ketika memulai membuat proposal penelitian, peneliti mulai dengan
menentukan topik dan masalah penelitian apa yang akan diteliti.

Masalah yang akan diteliti harus merupakan masalah yang layak untuk diteliti.
Masalah tersebut seharusnya didukung oleh data yang akurat sehingga peneliti dapat
menjustufukasi masalah tersebut sebagai masalah penelitian. Dan disinilah peneliti sudah
berhubungan dengan statistik. Selain itu, statistik juga dipakai ketika peneliti membaca
tulisan orang lain. Apakah itu artikel penelitian atau jurnal penelitian, selalu ada data atau
angka yang tidak terlepas dan statistik. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang peneliti,
pendidik, atau profesional kesehatan termasuk mahasiswa dan jenjang diploma, sarjana
hingga pascasarjana. Dengan pemahaman statistik yang cukup, peneliti dapat memberikan
interpretasi yang benar sesuai dengan data statistik atau hasil uji statistik yang ada.

Orang yang tidak memahami statistik yang baik, lebih memilih melewati bagian
statistik yang seharusnya menjadu suatu kesatuan dalam sebuah laporan, artikel, jurnal, dan
lain-lain. Salah satu hal penting dalam statistik dan penelitian adalah data. Dalam penelitian
sangat dibutuhkan data untuk dapat menunjang sautu penelitian sehingga hasil penelitian
dapat lebih akurat karena didukung oleh adanya sebuah data dalam penelitian. Data sendiri
juga dapat menunjang kesimpulan dari suatu penelitian dan dapat membuktikan fakta dari
penelitian yang sudah dilakukan. Sebelum data statistik tersebut dapat dianalisis, data perlu
dikumpulkan dengan alat dan metide pengumpulan data yang tepat. Dalam penelitian dan
statistik,data merupakan hal terpenting. Jika tidak ada data, seorang peneliti maupun seorang
ahli statistik sekalipun tidak akan dapat memberikan penjelasan tentang masalah, fenomena,
dan yang lainnya.
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti. Setiap instrumen harus mempunyai skala. Hal ini didasari agar data yang
dikumpulkan dapat diukur, penggunaan ukuran skala ini sesuai dengan kesepakatan bersama
yang menjadi standarisasi sebuah ukuran.

Misalnya dalam mengukur berat telah disepakati bersama untuk menggunakan satuan
mg, gram, kilogram hingga ton. Melalui pengukuran skala akan mempermudah kita untuk
mengolah data yang telah kita kumpulkan baik itu dalam penelitian kuantitatif maupun
kualitatif.

2.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan data?
2. Apa saja jenis jenis Data?
3. Apa saja skala pengukuran data?

2.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian data
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang jenis jenis data
3. Untuk mengetahui dan memahami skala pengukuran data
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Definisi Data


Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum,
berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-
hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah
hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-
kata, atau citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian
diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang
lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan
banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan
klasifikasi.

Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang
bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi
makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari
apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.

Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:

• Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta

• Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu
(resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi

• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang
kita hadapi

intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan
dalam menarik suatu keputusan.
Pengertian Data Menurut Beberapa Ahli:

1. Menurut Arikunto (2002), data merupakan segala fakta dan angka yang dapat
dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil
pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.
2. Menurut Wahyudi (2008:2), data adalah informasi yang telah diterjemahkan ke dalam
bentuk yang lebih sederhana untuk melakukan suatu proses. Sehubungan dengan
komputer saat ini dan media transmisi, data adalah informasi diubah menjadi bentuk
digital biner.
3. Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya
dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan
keputusan (Kumorotomo dan Margono, 2010:11).
4. (Mulyanto, 2009:15): Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili
suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang
direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian
dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum
mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga
perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.
5. Slamet Riyadhi: data adalah kumpulan informasi yang diperolehdari pengamatan
berupa angka/lambang.
6. Zulkifli A.M: Data adalah keterangan, fakta tentang suatu kenyataan yang masi
original dan belum diolah.
7. Haer Thalib: Data merupakan sekumpulan fakta yang tak lain adalah sebuah kejadian
atau kenyataa.
8. Wahyu Suprianto & Ahmad Muhsin: Data adalah bahan baku informasi/ symbol yang
mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dll.
9. Kristanto: Data adalah suatu fakta mengenai objrk yang dapat mngurangi drajat
ketidakpastian tentang suatu keaadaan.
10. Lia Kuswayatno: Data adalah Suatu kejadian yang benar-benar terjadi dalam krhiupan
nyata.
3.2. Jenis-jenis Data
A. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya

1. Data Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti
perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21
untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah
pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

B. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data

1. Data Internal

Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.

2. Data Eksternal

Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat
preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

C. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya
adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
2. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan,
anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

3.3. Macam-macam Skala Pengukuran


1. Steven (dalam Singarimbun dan Effendi 1989 : 101-104; irawan 1999 : 88-91) dalam
Tahir (2011,48), membagi skala pengukuran penelitian sosial menjadi empat kategori yaitu
skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.

a. Skala nominal, adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan objek,


individual atau kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode
tertentu. Misalnya, 1 = Laki-laki, 2 = Perempuan ; 1 = Dewasa, 2 = Anak-anak (Septyanto :
2008).

Skala ini termasuk jenis data kualitatif, selain untuk mengelompokkan variabel jenis kelamin
juga biasa digunakan untuk mengelompokkan agama, suku, golongan darah (Statistik : 2012).

Skala nominal bersifat mutually excusive atau setiap objek hanya memiliki satu kategori
(Lababa : 2008)

b. Skala ordinal, skala nominal tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan
peringkat kategori tersebut (Septyanto : 2008).

Walaupun berupa angka skala ini tidak memiliki nilai kuantitas (Tahir,2011,49) yang artinya
tidak dapat dilakukan perhitungan matematika karena angka-angka disini hanya berupa
simbol. Misalnya, untuk menentukan tingkat prestasi kerja karyawan perusahaan A dapat
disimbolkan, 5 = Sangat Baik, 4 = Baik Sekali, 3 = Baik, 2 = kurang baik, 1 = Tidak baik
atau untuk mengukur intensitas curah hujan bisa disimbolkan a = Deras/tinggi, b = Sedang, c
= ringan/rendah (Rahardi : 2007)

c. Skala interval, skala yang membedakan kategori tertentu dengan selang atau jarak
tertentu dan jarak antar kategorinya sama. Skala ini tidak memiliki nilai nol mutlak. Misalnya
membagi tinggi badan kedalam 4 interval yaitu : 155-159, 160-164, 165-169, 170-174
(wikipedia)
Contoh lain, jarak pukul 06.00-08.00 sama antara pukul 18.00-20.00 tetapi kita tidak dapat
menyatakan pukul 18.00 dua kali lebih lambat dari pukul 06.00 (Septyanto : 2008)

d. Skala rasio, skala pengukuran yang memiliki nilai nol mutlak dan disebut skala yang
tertiggi karena mempunyai semua sifat yang ada pada skala sebelumnya. (Lababa : 2008).
Misalnya, Berat badan A ; 35 kg dan berat badan B = 70 kg dapat dinyatakan bahwa rasio
berat A dan B adalah 2 : 1 (statistik : 2012)

Contoh lain, aset perusahaan A sebesar 1 milyar dan aset perusahaan B sebesar 3 milyar, al
ini dapat dinyatakan bahwa rasio besar aset perusahaan A dan B adalah 1 : 3 (Septyanto :
2008).
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan
Beda hal yang menjadi pertimbangan peneliti diatas tentu beda metode penelitian
yang akan digunakan, maka cara berpikir peneliti secara komperhensif dan kholistik sebagai
kunci tepatnya peneliti memilih metode penelitian. Pendekatan kuantitatif biasanya data yang
diperoleh bisa dihitung secara kuantitas, sedangkan pendekatan kualitatif hanya dapat
dijelaskan secara kualitas. Data sekumpulan informasi yang diperoleh dari suatu
pengamatan data dibagi 3 antara lain kuantitatif, kualitatif dan interval. Skala kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur. Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa
angka-angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk
digunakan.

4.2 Saran
Jika suatu penelitian yang membutuhkan suatu data maka perlu mempelajari skala
pengukuran dan perlu data statistic.
4.3 Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Siregar,Sofiyan.2018.Statistika Deskriptif Untuk Penelitian.Depok:Rajagrafindo Persada

Business Statistics A First Course by David M. Levine, K. A.-l.-d. (n.d.).

SUHARYADI_PURWANTO.pdf. (n.d.).

Misbach,Irwan.(2013).”PENGUKURAN DALAM PENELITIAN SOSIAL: MENGHUBUNGKAN


KONSEP DENGAN REALITAS”. Jurnal Ilmiah Pengembangan Masyarakat. Edisi I. Desember 2013,
67-68

Anda mungkin juga menyukai