Anda di halaman 1dari 27

KONFIDENSIAL

1
KOMANDO LATIHAN
RESIMEN MAHASISWA MAHAWARMAN BATALYON
VI / GABUNGAN

BIRO STAF I / INTELPAM

BAB – I

PENDAHULUAN

1. Umum. Pimpinan (dalam hal ini Komandan) agar dapat melaksanakan tugas yang
dibebankan kepada organisasi (satuan) tersebut dengan baik. Kegagalan dari pada Komandan dalam
memimpin operasi sebagian besar diakibatkan oleh kurangnya kemampuan para komandan dalam
menilai dan mengambil kesimpulan tentang hal-hal yang diketahuinya. Yang dimaksud dengan
pengetahuan yang diperlukan oleh komandan pada taraf permulaan adalah : keterangan-keterangan
yang meliputi faktor-faktor yang tidak dapat dipisahkan dari tugas-tugas pertempuran, yakni
mengenai keadaan musuh, medan, cuaca serta karakteristik lainnya. Staf Intelijen adalah staf yang
mempunyai tugas dan kewajiban membantu komandan dalam bidang intelijen. Dalam melaksanakan
tugasnya staf intelijen bekerja dengan bercirikan tepat waktu, lengkap, benar, dikoordinasikan serta
sesuai dengan kebijaksanaan Komandan.

2. Tujuan. Naskah ini dibuat dengan tujuan agar siswa memahami tentang fungsi staf intelijen
Satuan tingkat Batalyon

3. Ruang Lingkup. Ruang lingkup naskah ini membahas secara garis besar tugas dan kewajiban
Staf Intelijen Batalyon degan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.

b. Perkiraan Intelijen.

c. Intelijen Sebagai Lampiran Prinops.

d. Analisa Daerah Operasi.

e. Roda Perputaran Penyelidikan.

f. Evaluasi.

g. Penutup.

4. Pengertian - Pengertian Dasar.

a. Intelijen dalam pengertiannya sebagai bahan keterangan yang diolah, terdiri


dari :
2
1) Intelijen strategis yaitu bahan-bahan keterangan yang dicari,
dikumpulkan dan diolah untuk kepentingan strategis, mencakup pokok-pokok
persoalan politik, ekonomi, perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan sistem
komunikasi geografi kebudayaan, biografi personalia penting, Angkatan
Bersenjata dan lain-lain.

2) Intelijen taktis yaitu bahan-bahan keterangan yang dicari, dikumpulkan


dan diolah untuk dipergunakan bagi kepentingan taktis, meliputi persoalan
cuaca musuh, medan serta karakteristik lainnya (IPOLEKSUSBUD MILAG)
secara terbatas dan lokal.

b. Intelijen dalam pengertiannya sebagai organisasi yaitu suatu alat/bahan yang


dipergunakan untuk menggerakkan kegiatan Intelijen sesuai dengan fungsinya baik
berupa penyelidikan, pengamanan dan penggalangan untuk mencapai tujuan-tujuan
intelijen guna memenuhi kepentingan pimpinan.

c. Intelijen dalam pengertiannya sebagai kegiatan dan tindakan yang diwujudkan


dalam bentuk kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan. Dalam hal
ini perlu diadakan adanya pengertian operasi intelijen dan kegiatan intelijen:

1) Kegiatan intelijen adalah usaha, kegiatan dan tindakan yang dilakukan


secara rutin dan terus menerus serta berdasarkan suatu tata cara kerja yang
tetap. Kegiatan ini bisa mempunyai aspek jangka pendek dan bisa pula
mempunyai aspek jangka panjang.

2) Operasi intelijen adalah usaha, kegiatan dan tindakan yang dilakukan


berdasarkan suatu rencana untuk mencapai suatu tujuan yang diperinci secara
khusus diluar dari tujuan rutin dalam hubungan ruang dan waktu yang
ditetapkan dan yang dilakukan atas dasar perintah dari pihak yang berwenang.

3) Penyelidikan adalah usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan


secara berencana dan terarah untuk memperolah keterangan-keterangan yang
dibutuhkan mengenai masalah tertentu yang dihadapi, guna memungkinkan
menentukan kebijaksanaan dan mengambil tindakan dengan resiko yang
diperhitungkan. Penyelidikan dapat dilakukan dengan menggunakan sumber-
sumber terbuka dengan cara yang terbuka di dalam maupun di luar negeri.

4) Pengamanan adalah semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan


yang dilakukan secara berencana dan terarah untuk mencegah mengusut,
mencari dan menemukan jejak, menggagalkan, melumpuhkan, memupus dan
menghancurkan usaha-usaha, pekerjaan dan kegiatan penyelidikan, sabotase
dan penggalangan oleh pihak lawan.

5) Penggalangan adalah semua usaha, pekerjaan dan tindakan yang


dilakukan secara berencana dan terarah oleh aparat intelijen di daerah-daerah
tertentu (di dalam maupun di luar) negeri untuk membuat, menciptakan atau
mengubah suatu kondisi sehingga mencapai suatu keadaan yang
menguntungkan sesuai dengan kehendak pihak atasan yang berwenang guna
mendukung kebijaksanaan yang ditempuh/akan ditempuh.
3
BAB II
PERKIRAAN INTELIJEN

A. Umum. Perkiraan intelijen adalah suatu penelitian yang logis tentang faktor intel
yang mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok. Perkiraan intelijen tidak dapat berlaku lama,
harus terus menerus diperbaharui sehingga dapat dijamin kemutakhirannya tindakan musuh.
Hal ini disebabkan karena keterangan mengenai sesuatu yang baru harus terus menerus diolah
dan dianalisa, yang menghasilkan kesimpulan yang dapat mempengaruhi perkiraan Intelijen
yang sedang berlaku, sehingga kesimpulan yang lalu tidak berlaku lagi dan harus disesuaikan.

B. Bentuk dan urutan. Bentuk perkiraan Intel berisikan keadaan yang dihadapi
mengenai cuaca, medan, musuh serta karakteristik lainnya sebagai bahan pertimbangan bagi
Komandan untuk mengambil cara bertindak yang terbaik dalam rangka pelaksanaan tugas
pokok Satuan. Susunan dan bentuk Kirintel merupakan suatu produk Staf Intelijen yang telah
dibakukan sesuai tata tulis yang telah ditentukan dengan urut-urutan sebagai berikut :

a. Bagian Kepala.

1) Klasifikasi.
2) Seksi yang mengeluarkan.
3) Tempat pembuatan.
4) Tanggal waktu pembuatan.
5) Tulisan “PERKIRAAN INTELIJEN NO. …….”
6) Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

b. Bagian Inti.

1) Pasal 1 TUGAS POKOK.


2) Pasal 2 KEADAAN DAERAH OPERASI.
3) Pasal 3 KEADAAN MUSUH.
4) Pasal 4 KEMAMPUAN MUSUH.
5) Pasal 5 KESIMPULAN.

c. Bagian Penutup.

1) Jabatan.
2) Tanda tangan.
3) Nama, Pangkat, Nrp.
4) Klasifikasi

C. Isi Bagian Inti.

a. Pasal 1 TUGAS POKOK. Berisikan tugas pokok hasil analisa


Komandan yaitu berupa Tugas nyatakan kembali.

b. Pasal 2 KEADAAN DAERAH OPERASI. Pasal ini mendiskusikan


pengaruh dengan operasi yang digunakan untuk sampai kepada kesimpulan, pasal ini
didasarkan pada fakta dan kesimpulan ADO Satuan Atasan ataupun Koter setempat.

1) Sub pasal a. Cuaca.

a) Sub sub pasal 2a 1). Keadaan yang Berlaku. Masukan data


terang dan ramalan cuaca, keterangan tentang iklim seperlunya.

b) Sub sub pasal 2a 2). Pengaruh Terhadap Cara Bertindak Musuh.


Diskusi Pengaruh Cuaca tehadap tiap cara bertindak musuh secara luas.
Tiap diskusi menyimpulkan suatu pernyataan secara ringkas apakah cara
bertindak tersebut dibantu atau tidak oleh cuaca. Dalam cara bertindak
dimasukkan penggunaan senjata nuklir, perlengkapan, tata cara
4
atau pasukan, misalnya penggunaan Linud, Mobud, alat pengintai
khusus dan lain-lain.

c) Sub sub pasal 2a 3). Pengaruh Terhadap Cara Bertindak


Sendiri. Diskusikan tiap cara bertindak utama untuk menyelesaikan
tugas pokok dengan cara yang sama seperti dalam cara bertindak musuh
tersebut diatas.

2) Sub pasal 2b. Medan.

a) Sub sub pasal 2b 1) Keadaan yang berlaku.


Guna bilamana mungkin gambar grafis. Masukkan keterangan sebanyak
yang diperlukan untuk mengetahui lapang tinjau dan lapang tembak,
lingkung tinjau dan lindung tembak, rintang medan kritik dan jalan
pendekat.

b) Sub sub pasal 2b 2) Pegaruh tentang Cara Berintak Musuh.


Diskusi dengan cara yang sama seperti Sub sub 2a 2) diatas.

c) Sub sub pasal 2b 3) Pengaruh terhadap Cara Bertindak Sendiri.


Diskusi dengan cara yang sama seperti Sub sub 2a 2) diatas.

3) Sub pasal 2c. Karakteristik lainnya. Ciri lain yang berikut ini dianggap
penting untuk dipertimbangkan dalam sub sub pasal terpisah mengenai bidang-
bidang Ipoleksusbudag.

c. Pasal 3 KEADAAN MUSUH. Pasal ini memberikan keterangan tentang


musuh yang akan memungkinkan pengembangan selanjutnya tentang kemampuan dan
kerawanan Musuh dan penyempurnaan kemampuan musuh ini dalam cara bertindak
khusus atau kemungkinannya secara relatif.
1) Sub pasal 3a. Disposisi. Dapat menunjuk pada Oleat atau dokumen
yang telah disampaikan sebelumnya.

2) Sub pasal 3b. Komposisi. Iktisar susunan tempur pasukan musuh


yang terlibat dan pasukan musuh lainnya yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan tugas pokok.

3) Sub pasal 3c. Kekuatan.


a) Sub sub pasal 3b 1) Pasukan yang terlibat.
+++++++ penjelasan pada hal 55 Juklap Dinas Staf Intel 71-01-
10
b) Sub sub pasal 3b 2) Pasukan yang memperkuat.
+++++++ penjelasan pada hal 55 Juklak Dinas Staf Intel 71-01-
10.
c) Sub sub pasal 3b 3) Udara. Cantumkan jumlah pesawat
terbang serta radius operasinya, masukkan jumlah kemungkinan sorti
serta jenis pesawat bila dapat diketahui.

d) Sub sub pasal 3c 4) Penggunaan Nubika. Nyatakan perkiraan


seperlunya tentang jumlah, type dan alat tembak Nubka yang tersedia
dari musuh.

e) Sub sub pasal 3b 5) Gerilya. Nyatakan perkiraan tentang


disposisi, lokasi dan faktor lain yang diperlukan pada waktu perkiraan
dibuat, dipertimbangkan dalam menentukan kegiatan pasukan gerilya
musuh.

4) Sub pasal 3d. Kegiatan penting yang baru lalu dan yang sedang berlaku.
Dalam sub pasal ini hal mengenai kegiatan musuh yang dipilih berdasarkan
keterangan yang dapat dicantumkan untuk memberikan suatu landasan bagi
analisa guna menentukan kemungkinan cara bertindak tertentu dan kerawanan
5
musuh. Kegagalan musuh untuk mengambil tindakan yang diharapkan
dicantumkan sebagai keterangan yang positif.

5) Sub pasal 3e. Keganjilan dan kelemahan. Berdasarkan pengetahuan


tentang doktrin taktis musuh, dasar perang, praktek musuh, daerah operasi dan
keadaan musuh yang diterangkan dan didiskusikan sebelumnya, cantumkan hal-
hal yang memungkinkan pemanfaatn kerawanan yang diambil oleh musuh.
Pencantuman digolongkan dibawah judul tersebut dibawahnya. Hanya dianggap
penting saja yang dicantumkan.

a) Sub-sub pasal 3b 1) Personil. Suatu perkiraan tentang


kekuatan, biasanya dicantumkan bila kekuatan yang diijinkan kurang
dari 80% dan keadaan moril dicantumkan pula yang diketahui.

b) Sub sub pasal 3b 2) Intelijen. Suatu perkiraan tentang hasil,


tidak efektifnya intelijen lawan dan terpengaruhnya oleh penipuan dan
deteksi.

c) Sub sub pasal 3b 3) Operasi. Suatu perkiraan tentang hasil


guna tempur, biasanya dimasukkan bila kurang baik.

d) Sub sub pasal 3b 4) Logistik. Suatu perkiraan


tentang kemampuan pasukannya, dimasukkan bila jelas terdapat suatu
ketidakmampuannya.

e) Sub-sub pasal 3b 5) Teritorial. Suatu perkiraan tentang sikap


penduduk, keadaan bahan makanan perbekalan, fasilitas kesehatan dan
komunikasi.

f)Sub sub pasal 3b 6) Tokoh perorangan. Suatu perkiraan tentang


kemampuan atau kelemahan para Komandan musuh dan para Pejabat
teras.

d. Pasal 4 KEMAMPUAN MUSUH. Berdasarkan semua keterangan dan analisa


yang terdahulu, kembangkan dan cantumkan kemampuan musuh. Pencantuman ini
memberikan landasan untuk menganalisa keterangan yang tersedia untuk sampai pada
kemampuan yang dapat diambil oleh musuh sebagai cara bertindak secara khusus dan
kemungkinan relatif pemilihannya oleh musuh.

1) Sub pasal 41 1) Pertelaan. (Nyatakan apa, bilamana, dimana dan


dengan kekuatan berapa untuk tiap kemampuan).

2) Sub pasal 4b 2) Analisa dan Diskusi. Untuk memberikan landasan


bagi kesimpulan sehubungan dengan penentuan kemampuan yang khusus yang
diambil dan kemungkinan relatif pemilihannya. Tiap kemampuan atau
kombinasinya bila perlu didiskusikan dan sub tersendiri. Semua keterangan
penting dan kesimpulan sebelumnya dapat digolongkan sebagai membenarkan
atau menolak terhadap kemungkinan pemilihan kemapuan tersebut. Setelah
mencantumkan semua kenyataan, tiap kemampuan dipertimbangkan dari sudut
pandangan musuh apakah pengembalian kemampuan tersebut menguntungkan
atau tidak bagi musuh. Pertimbangan demikian tidak perlu dibuat apabila
kesimpulan telah jelas atau bila tidak bukti nyata bahwa musuh menggunakan
kemampuan tersebut, kecuali jika kemampuan tersebut akan membuat
penyelesaian tugas pokok pihak sendiri menjadi tidak pasti atau tidak mungkin.
Pengecualian ini adalah untuk memusatkan perhatian terhadap ancaman yang
berbahaya.

e. Pasal 5 KESIMPULAN. Berdasarkan semua keterangan dan analisa yang


terdahulu, maka kesimpulan dinyatakan tentang pengaruh daerah operasi terhadap cara
bertindak sendiri secara luas. Cara bertindak yang penting mungkin diambil oleh
musuh termasuk kemungkinan relatif pemilihannya dan pengaruh kerwanan musuh
yang dapat dieksploitasi, dengan demikian memberikan suatu landasan untuk
memusatkan perhatian suatu cara bertindak sendiri.
6

1) Sub pasal 5a Kemungkinan operasi terhadap cara bertindak sendiri.


Untuk cara bertindak dalam serangan, tunjukkan jalan pendekat yang terbaik.
Untuk cara bertindak dalam pertahanan, tunjukkan daerah pertahanan terbaik
dan jalan pendekat terbaik yang menuju ke dan di dalam daerah pertahanan.

2) Sub pasal 5b Kemungkinan dan cara bertindak musuh.


Cara bertindak yang paling mungkin dicantumkan menurut kemungkinan
pengambilannya secara relatif. Suatu cara bertindak dicantumkan dapat
membuat beberapa cara bertindak yang dapat dikerjakan dalam waktu yang
bersamaan.
Ini adalah suatu pernyataan mengenai kesimpulan berdasarkan keterangan dan
analisa sebelumnya. Biasanya tidak lebih dari dua atau tiga cara bertindak
menurut kemungkinan pengambilan yang dibenarkan oleh kenyataan musuh
tidak cukup pasti untuk membenarkan pemilihan cara bertindak musuh yang
paling mungkin, Pa Staf Intel memilih satu berdasarkan pengetahuannya
tentang daerah operasi, doktrin musuh, praktek musuh dan kenyataan yang ada.
Dasar pemilihan demikian supaya dinyatakan secara jelas.

3) Sub pasal 5c Kerawanan musuh. Cantumkan pengaruh keganjilan


dan kerawanan yang dapat diekploitasikan oleh eselon sendiri, eselon Atasan
atau eselon Bawahan.
Urutan mencantumkannya tidak begitu penting.
Contoh format Kir Intel terlampirkan pada lampiran C.

D. Evaluasi. Buatlah suatu kir intel (khusus pada pasal 4 tentang kemampuan musuh)
secara lengkap terhadap musuh yang ada peranggapan sedang bertahan di suatu medan.
7
BAB III
INTELIJEN SEBAGAI LAMPIRAN PRINOPS

A. Umum. Kegiatan staf setelah menerima keputusan dan konsep semua operasi adalah
menempa keputusan serta KUO tadi dalam suatu Ren/Prinops. Untuk ini maka Perwira staf
intelijen menyiapkan Rencana intelijen/Intelijen yang merupakan lampiran Ren/Prinops.

B. Bentuk dan urutan. Bentuk merupakan produk staf intelijen yang telah dibakukan
sesuai tata tulis yang tertentu dengan urut-urutan sebagai berikut:

a. Bagian kepala.

1) Klasifikasi.
2) Lambar No. …. Dari …. Lembaran.
3) Satuan yang mengeluarkan
4) Tempat penandatanganan.
5) Tanggal, jam penandatangan.
6) Nomor petunjuk berita.
7) LAMPIRAN ……. (INTELIJEN) pada PRINOPS NO. …….
8) Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembar :
9) Daerah waktu.

b. Bagian inti.

1) Pasal 1. RINGKASAN KEADAAN.


2) Pasal 2. UNSUR UTAMA KETERANGAN DAN PERSOALAN
INTELIJEN LAIN.
3) Pasal 3. PERINTAH DAN PERMINTAAN KETERANGAN.
4) Pasal 4. LAIN-LAIN.

c. Bagian penutup.

1) Tulisan Nyatakan Mengerti.


2) Tanda tangan Komandan.
3) Pengesahan Kasi-I / Intel.
4) Sub Lampiran.
5) Distribusi.
6) Klasifikasi.

11. Isi Bagian Inti.

a. Pasal 1. RINGKASAN KEADAAN. Dapat menunjuk ringkasan


intelijen (Kastel), oleat intelijen atau dokumen intelijen yang ada.

b. Pasal 2. UNSUR UTAMA KETERANGAN DAN PERSOALAN


INTELIJEN LAIN.

1) Sub pasal 2 a. Unsur Utama Keterangan. Sebutkan secara berurutan.


2) Sub pasal 2 b. Persoalan Intelijen Lain. Sebutkan secara berurutan.

c. Pasal 3. PERINTAH DAN PERMINTAAN KETERANGAN. Dapat


berupa sub lampiran yang memuat daftar lengkap perintah pengumpulan keterangan
serta permintaan keterangan pada satuan Atasan, satuan Bawahan dan satuan Tetangga.

d. Pasal 4. LAIN-LAIN. Tuliskan dalam sub-sub pasal tersendiri hal-hal


yang belum dicantumkan dalam pasal terdahulu atau yang memerlukan tindakan yang
menyimpang dari ketentuan yang tertulis dalam protap satuan antara lain mengenai
prosedur penyelesaian tawanan perang desertir, pengungsian, dokumen dan alat
rampasan pengeluaran peta dan potret udara, laporan dan distribusi serta badan
8
bantuan. Contoh format intelijen sebagai lampiran Ren/Prinops terlampir pada
Lampiran D.

12. Oleat intelijen sebagai Lampiran Prinops. Dalam melengkapi keterangan tentang
musuh (khususnya disposisi musuh) pada Ren / Prinops tersebut oleat intelijen sebagai
Lampiran Ren / Prinops, yang merupakan salah satu produk staf intelijen dalam penyiapan Ren
/ Prinops.

a. Manfaat.

1) Memberikan gambaran yang jelas tentang disposisi musuh termasuk


kekuatannya.
2) Penghematan waktu bagi Dansatwah penerima Ren/Prin Ops.

b. Susunan.

1) Bagian kepala.

a) Klasifikasi.
b) Lambar No. .… dari …. Lembaran.
c) Satuan yang mengeluarkan.
d) Tempat penandatangan.
e) Tanggal, jam penandatangan.
f) Nomor petunjuk berita.
g) LAMPIRAN … (OLEAT INTELIJEN) pada
PRINOPS NO. ….
h) Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lampiran :
i) Daerah waktu.

2) Bagian Inti. Unsur-unsur yang digambarkan :

a) Tanda silang koordinat (minimal 2 buah).


b) Kedudukan pasukan musuh termasuk kedudukan Sat
Bantamnya.

13. Evaluasi. Buatlah UUK dan PIL yang anda siapkan untuk dimasukkan dalam
intelijen sebagai suatu lampiran Prinops yang sedang disiapkan (peranggapan saat ini anda
adalah seorang Kasi-I/Intel Yonif yang sedang menyiapkan operasi serangan terhadap suatu
kedudukan pertahanan musuh).
9
BAB IV
ANALISA DAERAH OPERASI (ADO)

14. Umum
Analisa Daerah Operasi dan penelaahannya yang disiapkan oleh Markas Atasan
merupakan sumber keterangan berharga dalam menyiapkan analisa daerah operasi.
Kesimpulan ADO markas Atasan tidak selalu dapat diterapkan oleh satuan Bawahan,
disebabkan pertimbangan yang penting bagi satuan atasan belum berlaku pada satuan
Bawahan, sumber lain dari pembuatan ADO adalah antara lain laporan dan peta.

15. Isi tentang ADO.

a. ADO berisi data tentang :

1) Medan.
2) Cuaca.
3) Penduduk.
4) Keadaan ekonomi.
5) Keadaan social.
6) Agama.
7) Dan lain-lain.

b. ADO disusun oleh Perwira Intel dibantu oleh staf lain.

c. ADO adalah produk intel yang berguna sebagai dasar untuk


mengembangkan :

1) Cara bertindak sendiri.


2) Perkiraan Komandan tentang kemampuan musuh.
3) Perkiraan Intelijen.
4) Perkiraan Staf lain.

d. Setiap tugas memerlukan ADO. Penyusunan ADO mungkin


merupakan analisa baru atau hanya memperbaiki ADO yang telah ada.

e. ADO harus telah disiapkan berdasarkan tugas pokok yang logis yang
diperanggapkan atas dasar situasi yang terjadi.

f. ADO atas dasar tugas pokok yang diperanggapkan disesuaikan dengan


tugas pokok actual yang diterima.

g. ADO harus selalu diperbaiki sesuai keterangan tambahan yang diterima.

16. ADO dan Penggunaan

a. Penggunaan intelijen biasanya untuk bahan dasar membuat keputusan,


penyusunan rencana atau menentukan suatu kebijaksanaan atau tindakan, agar
pelaksanaan tugas pokok dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Juga intelijen
digunakan oleh staf untuk membuat perkiraan keadaan. Untuk perwira intelijen
digunakan untuk melengkapi keterangan yang sedang dalam pengolahan.

b. Perwira intelijen bertanggung jawab atas produk intelijen dan


menyampaikannya kepada yang membutuhkan disamping memberikan saran tentang
penggunaan intelijen tersebut. Perkiraan intelijen dan analisa daerah operasi membantu
Komandan dan perwira staf lainnya dalam membuat keputusan dan perkiraan keadaan.

17. Evaluasi. Sebutkan macam-macam laporan dan jelaskan tenang intelijen periodik.
10
BAB V
RODA PERPUTARAN PENYELIDIKAN

18. Umum.

a. Prosedur-prosedur pokok di dalam pembuatan dan penggunaan intelijen


pertempuran lainnya adalah Roda Perputaran Penyelidikan (RPP) yang langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan.
2) Pengumpulan keterangan.
3) Pengolahan keterangan menjadi intel.
4) Penggunaan intelijen.

b. Pengumpulan keterangan. S-1 merencanakan usaha pengumpulan keterangan


yaitu keterangan-keterangan pokok yang ada hubungannya dengan unsur-unsur
penyelidikan pertempuran dan harus mengetahui secara pasti tentang :

1) Sumber keterangan yang dapat dimanfaatkan.


2) Jenis budget yang diizinkan.
3) Kemampuan Banpur.

c. Di dalam pengolahan keterangan, S-1 mencatat keterangan-keterangan itu untuk


memungkinkan pembuatan analisa, keterangan itu dianalisa untuk menentukan artinya
dan menarik kesimpulannya. Didalam pengolahan inilah maka bahan-bahan
keterangan itu dimasak sehingga berubah menjadi intelijen.

d. Di dalam penggunaan intelijen S-1 bertanggung jawab tentang pembagian


intelijen itu kepada Komandan dan Staf, serta pasukan pada waktu yang tepat,
selanjutnya intelijen itu dipakai untuk mempersiapkan pertimbangan-pertimbangan
cara bertindak, laporan-laporan dan ikhtisar-ikhtisar. Untuk satuan setingkat
batalyon hendaknya teknik penyilidikan ini sederhana, mudah dimengerti dan tepat.
Teknik yang panjang dan berbelit-belit akan dapat mengakibatkan kemacetan atau
kegagalan usaha penyelidikan.

19. Rencana pengumpulan keterangan (Renpulket)

a. Langkah pertama. Menentukan intelijen yang dibutuhkan Kasi-I/Intel


harus mengadakan analisa yang teliti mengenai kebutuhan intelijen sebagai suatu dasar
bagi pengambilan keputusan dan penyusunan rencana, baik untuk keperluan maupun
untuk keperluan lainnya.

b. Langkah kedua. Menentukan prioritas. Dengan terbatasnya jumlah


Bapulket yang tersedia, terbatasnya jumlah ahli intelijen serta satuan khusus dapat
digunakan untuk tugas penyelidikan, maka biasanya tidak semua bahan keterangan
yang dibutuhkan itu dapat diperoleh diantara sekian banyak keterangan yang
dibutuhkan itu.

c. Langkah ketiga. Menentukan tugas Bapulket yang ada, pertanyaan


keterangan ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab Bapulket.
UUK harus dirumuskan secara jelas, singkat dalam bahasa yang
sederhana dan bersifat instruktif.

20. Pengumpulan keterangan.

a. Umum. Komandan harus selalu dijamin kebutuhan akan intelijen yang actual.
Keterangan-keterangan militer merupakan dasar bagi intelijen pertempuran secara terus
menerus. S-1 harus memahami sumber-sumber yang ada, serta kemampuan dan batas-
batas kemampuan dari badan pengumpulannya.

b. Sumber keterangan. Sumber keterangan ialah orang, alat atau kegiatan


darimana kita dapat memperoleh keterangan-keterangan tentang cuaca, medan, musuh
dan karakteristik lainnya. Sumber-sumber keterangan tersebut adalah :
11

1). Tawanan perang.


2). Dokumen-dokumen musuh.
3). Potret udara.
4). Kegiatan-kegiatan musuh.
5). Peralatan musuh.
6). Komunikasi musuh.
7). Peta dan model-model kendaraan.
8). Ramalan cuaca.
9). Penelitian khusus.
10). Sumber-sumber lain, seperti : Pelarian-pelarian pengungsi dan penduduk
setempat.

c. Badan pengumpul. Badan pengumpul ialah setiap orang, satuan atau alat yang
dapat memperoleh keterangan-keterangan dengan jalan penelitian, peninjauan atau
pemeriksaan suatu sumber dan darimana saja keterangan-keterangan yang dapat
diperoleh.

d. Pemilihan Bapul. Semua Bapul yang organic maupun bantuan yang dapat
digunakan (potensial) didaftar pada rencana pengumpulan keterangan.

e. Pemilihan keterangan Bapul.

1). Setelah ditentukan keterangan-keterangan yang diperluas


diadakan pemilihan Bapul yang akan dilibatkan untuk memeperoleh keterangna
tersebut.

2). Dasar pertimbangan rapat adalah :

a). Kemampuan
b). Kepanitiaan.
c). Jumlah Bapul yang perlu dilibatkan.

f. Teknik bekerja

1) Agar S-1 dapat mengumpulkan dengan baik keterangan-keterangan


yang dibutuhkan untuk pembuatan intelijen pertempuran. Baik buruknya hasil
pengumpulan tergantung pada teknik kerja S-1 harus yakin benar bahwa semua
badan pengumpul mengerti alasan untuk mengirimkan dengan segera semua
keterangan yang diperlukan dalam bentuk singkat, jelas dan lengkap.

2) Pengintaian. Untuk menghasilkan intelijen, S-1 harus merencanakan


pengintaian bagi satuannya. Perencanaan pengintaian ini membutuhkan
koordinasi staf, penentuan tugas patroli pengintaian yang dikoordinasikan
dengan S-2/Ops, termasuk munisi untuk patroli yang dikoordinasikan dengan S-
4/Log.

3) Pos peninjau. Pos peninjau didirikan diawasi oleh Kasi-1 dan


dilaksanakan oleh Siintel, disampaing itu juga harus menguasai medan dalam
daerah tangung jawab satuan.

4) Pada peta potret udara. Pada peta potret udara digunakan untuk
menjamin lengkapnya penilaian medan dan untuk menentukan keterangan-
keterangan yang dibutuhakan sehingga memerlukan penggunaan lain-lain
sumber keterangan.

g. Pemeriksaan tawanan perang, tahanan sipil, dokumen musuh dan pelarian orang
sipil.

1) Pemeriksaan tawanan perang dan tahanan sipil. Perlakuan yang


bijaksanan terhadap tawanan perang dan tahanan sipil oleh satuan yang
menahan akan memungkinkan para pemeriksa untuk memperoleh keterangan
yang sangat berharga.
12

2) Pemisahan selanjutnya pisahkan menurut kategori yaitu : Perwira,


Bintara, Tamtama. Tujuan pemisahan adalah meniadakan pengaruh-pengaruh
diantara mereka perwira dianggap mempunyai jiwa pengamanan lebih besar
dibandingkan yang lainnya.

3) Pendiaman. Tujuan pendiaman adalah agar tidak menyampaikan kesan,


pendapat maupun perintah-perintah diantara mereka dan untuk memelihara
pengaruh psikologis pertempuran, pemantauan, pemisahan dan agar mereka
bertanya pada dirinya tentang apa yang akan dihadapinya dalam perlawanan itu.

4) Kecepatan. Pengiriman tawanan perang dan tahanan sipil ke belakang


dengan cepat untuk satuan setingkat Yon sangat penting untuk dapatnya
intelijen yang berharga dan di dapat dari mereka, segera sampai di tangan
satuan yang berkompeten.

5) Pengawalan. Pengawalan tawanan merupakan hal yang penting karena


kita tak ingin merusak suatu sumber keterangan yang penting.

h. Pemeriksaan. Pemeriksaan dilaksanakan dalam 2 fase :

1) Fase pertama. Dalam fase ini pemeriksaan harus ditujukan untuk


memperlengkapi keterangan-keterangan yangmempunyai arti taktis segera bagi
komandan dan untuk mendapatkan keterangan dan pengenalan satuan musuh
yang dihadapi, meliputi SBM nya.

2) Fase kedua. Dalam hal ini pemeriksaan ditujukan pada penelitian yang
cermat tentang keterangan yang diberikan pada fase pertama. Fase ini
dilaksanakan ditingkat satuan atasan (Brigade).

j. Pengiriman ke belakang. Pengiriman ke belakang merupakan tangung jawab


kasi-3/Pers.

1) Pemeriksaan dokumen musuh. Dokumen-dokumen yang di dapat


setelah dicatat sepertinya segera dikirim ke belakang melalui saluran
penyelidikan dengan tidak memandang darimana sumbernya.

2) Pemeriksaan pelarian orang0orang sipil. Pelarian orang-orang sipil


pertama-tama diperlukan sama seperti terhadap tawanan perang dengan
dibedakan antara pejabat-pejabat atau pelarian orang sipil yang dicurigai.

21. Pengolahan keterangan. Langkah-langkah pengolahan keterangan meliputi


pencatatn, penilaian dan penafsiran.

a. Pencatatan.

1) Pencatatn adalah pencantuman keterangan-keterangan yang positif teliti


pada situasi dan dalam lembaran kerja keterangan-keterangan yangdicantumkan
pada peta situasi mempergunakan tanda-tanda tektis militer.

2) Catatan penting lainnya yang harus dipunyai oleh Kasi-1 adalah SBM
(susunan bertempur musuh) yaitu catatan untuk mengetahui keadaan musuh
yang berisikan mengenai kekuatan. SBM ini merupakan bahan untuk membuat
KIRINTEL yangsama pentingnya dengan lembaran kerja ataupun peta situasi.

b. Penilaian

1) Penilaian adalah pemeriksaan keterangan untuk menentukan tingkat-


tingkat dari :

a) Persesuaiannya (apakah cocok dengan situasi)


b) Kebenarannya (apakah sumber atau Bapul yang dapat dipercaya)
c) Ketelitiannya (bagaimanakah ketelitian keterangna itu)
13

2) Sebagai pedoman untuk menetapkan nilai keterangan kita menggunakan


neraca penilaian yaitu sebagai berikut :

a) Penilaian terhadap sumber :

(1) A = Dapat dipercaya


(2) B= Biasanya dapat dipercaya
(3) C= Agak dipercaya
(4) D = Biasanya tak dapat dipercaya
(5) E= Tidak dapat dipercaya
(6) F= Tak dapat ditentukan apakah dapat
dipercaya atau tidak

b) Penilaian terhadap isi keterangan :

(1) 1= Kebenarannya diperkuat oleh sumber


atau informasi
(2) 2= Sangat mungkin benar
(3) 3= Mungkin benar
(4) 4= Kebenarannya diragukan
(5) 5= Tak mungkin benar
(6) 6= Kebenarannya belum dapat dinilai

c. Penafsiran

1) Penafsiran adalah pemeriksaan atau menentukan : artinya apakah


memperkuat, menambah atau membenarkan keterangan-keterangan yang telah
ada, juga kepentingannya.
Langkah-langkah penafsiran :

a) Analisa, yaitu penyaringan dan pemilihan terhadap keterangan


yang sudah dinilai guna memisahkan unsur-unsur yang penting dan
berguna bagi pelaksanaan tugas.

b) Integrasi, yaitu penggabungan dari unsur-unsur yang telah


dipisahkan dalam proses analisa dengan keterangna lain yang sudah
dikenal untuk memperoleh gambaran yanglogis atau dengan hipotesa
tentang kegiatan musuh, karakteristik daerah operasi bagi pelaksanaan
operasi.

c) Kesimpulan. Kesimpulan dibuat untuk menjawab pertanyaan :


“apa ari keterangna ini bila dihubungkan dengan keadaan operasi dan
situasi musuh ?” Jawaban pertanyaan tersebut merupakan kesimpulan
yang berguna, yang dapat dipakai untuk membuat kirintel.

2) Contoh penafsiran tentang kemampuan-kemampuan musuh.

a) Kemampuan musuh meliputi : menyerang, bertahan,


memperkuat, mundur, menghambat udara, nubika dan gerilya.

b) Kemampuan musuh dapat dirumuskan sebagai jawaban terhadap


pertanyaan ABIDIBRA (apa, bilaman, dimana dan dengan kekuatan
berapa).

c) Kekuatan setempat yang tersedia (dalam kontak/terlebat).


Pasukan musuh yang termasuk dalam satuan kita termasuk cadangan
yang jelas dalam kontak serba serbuannya.

d) Pasukan memperkuat
14
(1) Satuan-satuan musuh setempat yang tersedia dalam
daerah atau sector-sektor tetangga kita tidak dianggap sebagai
bantuan untuk memperkuat karena mereka sudah terlibat dalam
pertempuran.
(2) Satuan-satuan musuh dalam daerah/sector kita yang tidak
tersedia setempat dari satuan-satuan musuh yang dapat datang di
daerah. Jadi setiap satuan musuh yang jelas tidak terlibat dalam
pertempuran tetapi dapat dipakai untuk mempengaruhi
pelaksanaan tugas kita harus diperhitungkan sebagai kemampuan
bantuan untuk memperkuat.
(3) Faktor waktu harus diperhatikan dalam
memperhitungkan kemampuan bantuan memperkuat, yaitu
waktu yang diperlukan oleh satuan musuh untuk bergerak dari
kedudukannya semula ke titik bantuan ditambah dengan waktu
lintasnya.

22. Penggunaan Intelijen. S-1 menggunakan intelijen untuk perkiraan intelijen yang segar
dan terus menerus disesuaikan dengan perkembangannya, situasi serta menyampaikan intelijen
tersebut kepada Komandan. Staf yang lain untuk bahan perkiraan masing-masing jika mereka
membutuhkannya atau karena inisiatif S-1 sendiri.

23. UUK dan PIL

a. UUK adalah keterangan tentang musuh dan keadaan daerah operasi yang sangat
diperlukan komandan dalam waktu tertentu untuk dirangkaikan dengan keterangan
Komandan atau intelijen yang telah ada guna menentukan suatu keputusan cara
bertindak yang tepat bagi penyelesaian tugas.

b. Hubungan UUK dan pemilihan cara bertindak. Setiap kemampuan musuh atau
karakteristik daerah operasi yang merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
pemilihan cara bertindak disebut UUK.

c. UUK dan pengarahan badan pengumpul. Badan pengumpul keterangan yang


dapat diguankan oleh kesatuan harus diarahkan kepada sasaran intelijen tertentu yang
merupakan UUK.

d. PIL. Kemampuan musuh atau karakteristik daerah operasi yang dipimpin


mempengaruhi tetapi tidak menghalangi penyelesaian suatu tugas dan dapat diabaikan
dalam pertimbangan pemilihan cara bertindak disebut PIL.

e. Penentuan UUK dan PIL. Dalam situasi taktis UUK dan PIL dikembangkan oleh
perwira intelijen dan perwira operai dan dimintakan dari persetujuan komandan.

f. Perubahan UUK. Antara UUK dan keputusan komandan ada hubungannya.


Penentuan perubahan dan penundaan UUK harus menunjukan persetujuan komandan.

g. Macam dan jumlah UUK. Macam dan jumlah yang dibutuhkan tergantung dari :
1) Macam operasi.
2) Tingkat operasi.
3) Ada kalanya keterangan atau intelijen yang sudah dimuliki

h. Pengumpulan PIL. Pengumpulan PIL dilaksanakan sebagai berikut :


1) Setelah melaksanakan usaha pengumpulan keterangan memerlukan
UUK.
2) Secara bersama badan penngumpul mungkin dapat mengumpulkan
keterangan yang merupakan UUK maupun PIL.
3) PIL mungkin diperlukan untuk membantu penafsiran keterangan yang
telah
15

24. Visualisasi RPP

REN PUL KET

- UUK
P - PIL
E P

N U

G P’SAMPAI L
- KIR STAF
G TUPOK BA PUL KET
- LAP INFO
U K
P’GUNA
N - DAN
E
T
- CATAT
- STAF - NILAI
- TAFSIR
o ANALISA
o INTEGRASI
o SIMPULAN

PENGOLAHAN

25. Evaluasi. Buatlah langkah-langkah dalam mengolah keterangan sehingga


menghasilkan kemampuan musuh.
16
BAB VI
EVALUASI AKHIR PELAJARAN

26. Evaluasi

a. Unsur ketiga menjadi perhatian S-1 ialah musuh


Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan kemampuan-kemampuan musuh

b. Semua kegiatan yang berhubungan dengan intelijen umunya mengikuti 4


(empat) langkah. Jelaskan langkah pertama dari intelijen.

c. Coba jelaskan dengan gambar roda perputaran penyelidikan (RPP).

d. Coba jelaskan kebutuhan intel tentang gerakan pasukan musuh yang harus
diketahui selama serangan.

e. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan rencana pengumpulan keterangan.

f. Coba jelaskan hubungan rencana pengumpulan dan protap.

g. Coba jelaskan jika suatu sumber dinilai sama dengan satu.

h. Coba jelaskan bagaimana melakukan penyampaian penggunaan dan intelijen


dalam satuan tersendiri.

i. Sebutkan isi dari pasal 3 (KEADAAN MUSUH) PERKIRAAN INTELIJEN.

j. Coba jelaskan tentang diposisi salah satu daerah unsur-unsur susunan bertempur
musuh
KONFIDENSIAL

BAB VII
PENUTUP

26. Demikian naskah sekolah Dinas staf 1/Intel ini dipergunakan oleh Gumil dan siswa
sebagai pedoman pelaksanaan tugas dalam pendidikan mengikuti pendidikan pada tingkat
Selapa IF.

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

1. Lampiran I : Contoh Format RENPULKET


2. Lampiran II : Contoh Format KIR INTEL
3. Lampiran III : Contoh Format INTELIJEN SEBAGAI LAMPIRAN PRINOPS
4. Lampiran IV : Contoh Format PENGUMPULAN KETERANGAN.
5. Lampiran V : Contoh Format OLEAT SITUASI
17
18
Lampiran I :

CONTOH FORMAT RENPULKET

KLASIFIKASI

RENCANA
PENGUMPULAN KETERANGAN

SATUAN : + + +

PERIODE : DARI : + + +
SAMPAI: + + +

DASAR MENENTUKAN
PERINTAH BADAN PENGUMPUL KETERANGAN TEMPAT KET
NO UUK/PIL INDIKASI/ ATAU LAPORAN
PETUNJUK PERMINTAAN
KETERANGAN
KIPAN A KIPAN B KIPAN C KIBAN KIMA +++ +++ +++

1 UKK

2 PIL
19

KLASIFIKASI
21
Lampiran II :

CONTOH FORMAT KIRINTEL

KLASIFIKASI

Seksi 1/ Intel BRIGIF

CIHIDEUNG (456789)

PERKIRAAN INTELIJEN NO…

Penunjukan : Peta
:
+ + +

Kedar
: + + +

Tahun
: + + +

Lembar :
+ + +

1. TUGAS POKOK
+++++++

2. KEADAAN DAERAH OPERASI.

a. Cuaca

1) Keadaan yang Belaku.

+++++++
2) Pengaruh Terhadap Cara Bertindak Musuh
+++++++
3) Pengaruh Terhadap Cara Bertindak Sendiri

+++++++

b. Medan
22
1) Keadaan yang Belaku.

+++++++
2) Pengaruh Terhadap Cara Bertindak Musuh
+++++++
3) Pengaruh Terhadap Cara Bertindak Sendiri
+++++++

c. Karakteristik lainnya

1) Keadaan yang Belaku.

+++++++
2) Pengaruh Terhadap Cara Bertindak Musuh
+++++++
3) Pengaruh Terhadap Cara Bertindak Sendiri
+++++++
3. KEADAAN MUSUH.

a. Disposisi

+++++++

b. Komposisi

+++++++
c. Kekuatan

1) Pasukan yang terlibat.

+++++++
2) Pasukan yang memperkuat

+++++++
3) Udara

+++++++
4) Nubika

++ + + + + +
5) Gerilya

+++++++

d. Kegiatan penting yang baru lalu dan yang sedang Berlaku.

+++++++

e. Keganjilan dan kelemahan


23

1) Personil

+++++++
2) Intelijen

+++++++
3) Operasi

+++++++
4) Logistik

+++++++
5) Teritorial

+++++++
6) Tokoh perorangan

+++++++

4. KEMAMPUAN MUSUH

a. Pertelaan

1) Menyerang +++++++
2) Bertahan ++++++++

3) Menghambat ++++++++
4) Memperkuat ++++++++
5) Mundur ++++++++

7) Udara +++++++

8) Gerilya ++++++++

b. Analisa dan Diskusi

1) Menyerang ++++++++

2) Bertahan ++++++++

3) Menghambat ++++++++

4) Memperkuat +++++++
24
5) Mundur ++++++++
6) Udara +++++++
7) Nubika +++++++
8) Gerilya ++++++++

5. KESIMPULAN

a Pengaruh Daerah Operasi terhadap cara bertindak

+++++++

b. Kemungkinan cara bertindak musuh.

+++++++

c. Kerawanan Musuh

+++++++

KASI 1/ INTEL

Lampiran :

Distribusi :
25
Lampiran III :

CONTOH FORMAT LAMPIRAN INTELIJEN PADA PRINOPS YONIF

KLASIFIKASI

(Tidak ada perubahan dari perintah lisan)


Lembar No. ….. dari …… Lembaran

BRIGIF XYZ

CIHIDEUNG (456789)

Lampiran (INTELIJEN) pada PRINOPS NO. ….


Petunjukan : Peta : +++
Kedar : +++
Tahun : +++
Lembaran : +++

Daerah Waktu :

1. RINGKASAN KEADAAN MUSUH.

(Dapat menunjukan pada ringkasan Intelijen, oleat atau dokumen)

2. UNSUR UTAMA KETERANGAN DAN PERSOALAN INTELIJEN


LAIN.
(Sebutkan secara berurutan).

3. PERINTAH DAN PERMINTAAN KETERANGAN.

(Dapat berupa Sub Lampiran). Memuat daftar lengkap keterangan serta permintaan
keterangan kepada satuan-satuan atasan, bawahan dan samping. secara berurutan).
26

4. LAIN-LAIN

(Berdasarkan hal-hal yang belum tercantum dalam paragraph terdahulu atau


hal-hal yang memerlukan tindakan penyiapan dari Protap Satuan).
a. Instruksi mengenai penyelesaian tawanan perang.
b. Instruksi tentang perlakuan/penyelesaian dokumen-dokumen ram-pasan.
c. Penentuan alat perlengkapan musuh yang dinginkan untuk diselidiki khusus.
d. Instruksi-instruksi mengenai permintaan dan distribusi peta-peta dan photo-
photo.
e. Instruksi tentang pengamanan keterangan-keterrangan militer dan yang
berhubungan dengan kesatuan Intelijen (dapat merupakan sub lampiran).
27
f. LAMPIRAN V :

CONTOH OLEAT SITUASI

Lembar No. …. dari…lembaran

BRIGIF

CIREBON ( …… )

211500 SEP 19 F

SUB LAPIRAN I (OLEAT SITUASI)

Pada LAMPIRAN A (INTELIJEN)

Pada PERINTAH OPERASI NO : …

Penunjukan : Peta :

Kedar :

Tahun :
32
Lembar :

32

907

3/M
2/M

907
1/M

GA Pada ………. GA Pada ……….


LAMPIRAN IV :

CONTOH BENTUK PEGUMPULAN KETERANGAN


KLASIFIKASI

KESATUAN : ……………

PERIODE : Dari ………… Sampai …….

RENCANA PEGUMPULAN KETERANGAN

Indikasi/petujuk
(analisa dari
Unsur utama Dasar BAPUL Tempat
UKK
keterangan perintah dan waktu
NOMOR Dan PIL pada atau Yang dapat Catatan
Dan diguna Keterangan
ko-
perlengkapan Permintaan di la -
intelijen lom 2) keterangan kan
porkan
lainnya

1 2 3 4 5 6 7

Daftar Daftar Daftar Beri tanda X Tempat Catatan


UUK/PIL yang indikasi/pe- pada Bapul Markas untuk tin-
Keterangan
dibutuh kan tunjuk dari tiap yang dapat atau dakan yang
untuk suatu UUL/PIL yang yang memperoleh bagian Staf akan
memiliki
operasi atau da – pat kete-rangan kepada dating
untuk memberi jawa- hubungan yg diperlu siapa kete- untuk me-
dengan
periode kan pada rangan ngikuti
tertentu Ban Pada perta tiap tiap indi- harus dila- perkem-
– nyaan dari indikasi. kasi. Pilihan porkan. bangan
UUK/PIL Bapul yang Waktu pa- dari pe-
tersebut. akan dilibat- da saat laksanaan
kan untuk tertentu pengu
memper secara pulan
oleh periodic keterangan
keterangan atau segera
tersebut dan dila-
beri tanda porakan
(x). kecuali bila kete-
bagi rangan
keterangan diperoleh
tertentu
yang hrsdi
laporakan
sesuai
protap

Legenda :

X = Tanda bagi Sat yang mampu memberikan Baket KASI - I / PAM


(X) : Tanda bagi Sat yang diperintahkan/ dimintakan.
NAMA

PANGKAT CORP NRP

KONFIDENSIAL SANGAT RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai