RUMAH
SAKIRTUMMIATRHASMAKEIDTIKMAITNRAARMOEMDI
KA NAROM
JL. Jatiwangi – CJiLk.eJdaotkiwanan/ gSi e–
bCeliakhedSoeklanta/nSKeabwealashanSeMlaMta2n1K00awasan MM 2100
Kp. Kamurang RKt 0p1. /K0a1mCuirkaendgokRatn0B1/a0r1atCKikaebd.
oBkeaknasBiarat Kab. Bekasi
TELP : (021) – 8T9E98L3P7:4(10F21A)X–: 8(092918)37–
4819F9A83X5:7(5021) – 89983575
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia Nya sehingga Panduan
Pemulangan Pasien ini dapat terselesaikan.
Undang-Undang RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 29 menyebutkan bahwa
menerapkan standar pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit, proses rencana
pemulangan pasien (discharge planning) akan dapat meningkatkan outcome pasien.
Perencanaan pemulangan pasien yang efektif dapat mengurangi kemungkinan pasienakan
masuk kembali ke rumah sakit, membantu dalam pemulihan, memastikan obat yang diresepkan dan
diberikan dengan benar dan cukup mempersiapkan keluarga untuk mengambil alih perawatan bagi
seseorang yang mereka cintai.
Panduan Pemulangan Pasien berisi tentang definisi Discharge Planning, ruang lingkup
pelaksanaan Discharge Planning, serta tata laksana Discharge Planning di Rumah Sakit Mitra
Medika
Narom.
Panduan ini disusun bersama antara Bidang Pelayanan dan Penunjang dengan beberapa
instalasi terkait dan perwakilan Pokja ARK (Akses Ke Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan) yang
merupakan bagian dari Panitia Akreditasi Rumah Sakit Mitra Medika Narom.
Akhir kata semoga ini dapat bermanfaat bagi seluruh tenaga medis dalam memberikan
pelayanan yang aman dan bermutu menuju kepuasan pasien. Kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan sehingga akan menambah kesempurnaan penyusunan panduan
dimasa mendatang.
Pekalongan,
Penyusun
ii
KATA SAMBUTAN DIREKTUR
Rumah Sakit Mitra Medika Narom merupakan rumah sakit rujukan tipe D, non pendidikan yang
akan selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan. Oleh karenanya kita sambut dengan hangat
penerbitan "Panduan Pemulangan Pasien” tahun 2016 yang telah disusun oleh Bidang Pelayanan
dan Penunjang Rumah Sakit Mitra Medika Narom.
"Panduan Pemulangan Pasien” ini disusun berdasarkan Undang - Undang yang berlaku
dan telah diterapkan pada proses pelayanan di Rumah Sakit Mitra Medika Narom. Proses
penyempurnaan Panduan ini terus menerus dilakukan, sehingga diharapkan akan lebih dapat
memenuhi kebutuhan untuk pelayanan pasien yang seragam diseluruh rumah sakit serta sesuai
dengan perkembangan ilmu terkini. Panduan ini menjadi pegangan bagi seluruh komponen pelayanan
di Rumah Sakit Mitra Medika Narom yaitu Dokter Spesialis, Dokter Umum, Perawat serta seluruh
karyawan di lingkungan Rumah Sakit Mitra Medika Narom.
Semoga ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik, sehingga tujuan untuk mencapai
keamanan dan mutu tinggi dalam menjalankan pelayanan secara selaras, serasi, dan seimbang di
Rumah Sakit Mitra Medika Narom akan semakin cepat terwujud.
Penghargaan yang tinggi saya tujukan kepada Bidang Pelayanan dan Penunjang yang telah
menyelesaikan penyusunan ini dengan sebaik-baiknya.
Bekasi, DIREKTUR
RUMAH SAKIT
MITRA MEDIKA NAROM
d r. D e s e s E s a K a r y a , M A R S
3
TIM PENYUSUN
Editor Kepala :
Kontributor :
DAFTAR ISI
DEFINISI
A. PENGERTIAN
Perencanaan pulang (Discharge planning) menurut National Council of Social Service /
NCSS (2006) adalah suatu rencana pulang pada pasien yang ditulis di lembar catatan medis
yang merupakan tujuan dari perencanaan perawatan pasien, yang akhirnya bertujuan untuk
memberdayakan klien untuk membuat keputusan dan berupaya untuk memaksimalkan potensi
hidup secara mandiri,dan untuk memberdayakan pasien dengan melalui dukungan dan sumber-
sumber yang ada dalam keluarga atau masyarakat.
Proses pelaksanaan perencanaan pulang dapat dilakukan dengan pemindahan pasien dari
rumah sakit ke fasilitas perawatan pasien pada level yang lebih rendah, misalnya pasien pindah
dari tempat perawatan akut ke tempat perawatan biasa. Proses pemindahan pasien dari level
perawatan yang tinggi ke level yang rendah juga terjadi pada semua tempat, termasuk rumah
sakit rehabilitasi rawat inap, fasilitas perawatan terampil dan perawatan kesehatan di rumah
(Birmingham, 2010).
B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi kebutuhan spesifikasi untuk mempertahankan atau mencapai fungsi
maksimal setelah pulang,
2. Memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan berkualitas antara
rumah sakit dan komunitas dengan memfasilitasi komunikasi yang efektif.
3. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk ditransfer kerumah.
4. Memperpendek AvLOS (Average Length Of Stay) pasien/ lama perawatan.
5. Meningkatkan efisiensi biaya perawatan.
6. Membuktikan kemandirian dan tanggung jawab dalam merawat dirinya sendiri bila telah
kembali ke rumah.
7. Memudahkan pemantauan kesehatan setelah pasien pulang kerumah.
1
BAB II RUANG
LINGKUP
LAKSANA
2. Karakteristik
Beberapa karakteristik yang harus dipertimbangkan dalam membuat rencana
pemulangan adalah:
a. Berfokus pada pasien. Nilai, keinginan dan kebutuhan pasien merupakan hal penting
dalam perencanaan. Pasien dan keluarga harus berpartisipasi aktif dalam hal ini.
b. Kebutuhan dasar pasien pada waktu pulang harus diidentifikasi pada waktu masuk dan
terus dipantau pada masa perawatan.
c. Kriteria evaluasi menjadi panduan dalam menilai keberhasilan implementasi dan
evaluasi secara periodik.
d. Rencana pemulangan suatu proses yang melibatkan tim kesehatan dari berbagai
disiplin ilmu.
e. Pasien harus membuat keputusan yang tertulis mengenai rencana pemulangan .
3. Cara Penyampaian
a. Ikut sertakan keluarga dalam proses pemulangan pasien.
b. Gunakan bahasa yang sederhana, jelas dan ringkas.
c. Jelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu perawatan.
d. Perkuat penjelasan lisan dengan intruksi tertulis.
e. Motivasi pasien untuk mengikuti langkah–langkah tersebut dalam melakukan
perawatan dan pengobatan.
f. Kenali tanda-tanda dan gejala komplikasi yang harus dilaporkan pada tim kesehatan .
g. Berikan nama dan nomor telepon fasilitas kesehatan terdekat yang dapat dihubungi
pasien.
b. Setelah asesmen awal pasien dilakukan, analisis hasil asesmen dengan tim
multidisipliner terkait mengenai:
1) Perencanaan
a) Tetapkan prioritas mengenai hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan
keluarga.
b) Ikutsertakan keluarga dalam proses perencanaan pemulangan pasien.
c) Gunakan pendekatan multidisiplin dalam menyusun perencanaan dan tata
laksana pasien. Perencanaan ini disusun untuk menetapkan kriteria hasil
yang hendak dicapai terkait dengan kebutuhan pemulangan.
d) Koordinator perawatan di ruangan harus memastikan pasien memperoleh
perawatan yang sesuai dan adekuat serta proses discharge planning berjalan
lancar.
e) Menginformasikan pasien mengenai rencana keperawatan, pastikan bahwa
kebutuhan – kebutuhan khusus pasien terpenuhi.
f) Finalisasi discharge planning pasien 48 jam sebelum pasien dipulangkan,dan
konfirmasikan dengan pasien dan keluarga.
g) Apabila kondisi pasien berubah (tiba-tiba memburuk) dari yang telah
direncanakan, maka lakukan evaluasi ulang terhadap rencana pemulangan
pasien.
2) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu penatalaksanaan
yang dilakukan sebelum hari pemulangan, dan penatalaksanaan yang dilakukan
pada hari pemulangan.
g. Proses penatalaksanaan pasien yang ingin pulang atas permintaan sendiri (Pulang
APS) atau menolak nasehat medis pada pasien rawat inap dan rawat jalan diberikan
informasi dan edukasi mengenai :
1) Resiko yang timbul akibat pulang paksa.
2) Pasien diberi alternatif ke tempat pelayanan kesehatan terdekat, apabila sewaktu
– waktu ada keluhan
3) Pasien yang tidak kompeten untuk memahami risiko yang berhubungan dengan
pulang paksa, dikarenakan gangguan jiwa, maka informasi dan edukasi diberikan
kepada keluarga pasien.
4) Apabila ada keluarga pasien yang berprofesi sebagai dokter, kepadanya
diberitahukan tentang kondisi pasien tersebut untuk mengurangi resiko karena
menolak nasehat medis.
BAB IV
DOKUMENTASI