Anda di halaman 1dari 7

PROFESI (Profesional Islam)

Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 15; No 2.


Website: ejournal.stikespku.ac.id

Kajian Formulasi, Karakteristik Fitokimia dan Sensori


Es Krim Jamu Tradisional Beras Kencur

Nurul Hidayah *
Prodi D III Keperawatan Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi
*Email: nurulridlo@gmail.com

Kata Kunci Abstrak


Formulasi; Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang saat ini kurang diminati oleh
Karakteristik masyarakat, karena bentuk sediaan yang kurang menarik. Penelitian ini
Fitokimia; bertujuan membuat formulasi sediaan jamu menjadi es krim jamu sehingga
Sensoris es krim dapat meningkatkan kembali minat masyarakat terhadap jamu. Varian rasa
jamu beras kencur. jamu yang dipilih adalah beras kencur. Penelitian ini menguji 3 formula yang
digunakan sebagai bahan utama pembuat es krim. Formula I menggunakan
susu kental manis dan gelatin, formula II menggunakan susu UHT, skim,
santan dan gelatin, formula III menggunakan susu full krim, santan dan
gelatin. Analisis data yang digunakan adalah uji organoleptik, analisis
kandungan gizi, dan analisis persentase angka kecukupan gizi. Hasil analisis
produk menunjukkan bahwa formula II menghasilkan produk es krim beras
kencur yang lebih banyak disukai dan penampilan visual yang lebih baik
dibandingkan formula I dan III serta Es krim formula II memenuhi Nilai
Standar Nasional Indonesia untuk komposisi Es krim sehingga layak untuk
dipasarkan.

The Study of Formulation, Phytochemicals Characteristics and Sensory


of Traditional Herb Ice Cream Beras Kencur

Keywords Abstract
Formulation; Herb is an Indonesian traditional medicine that is currently less desirable by
Characteristics the society, because of the less interesting appearance. The aim this study is to
Phytochemicals; make the formulation of herbal medicine appearance into herb ice cream in
Sensory Beras order to increase the society’s interest against herb. The selected herbal
Kencur Traditional flavour variant was beras kencur. This study tested three formulas which were
Herb Ice Cream. used as the main ingredients of ice cream. Formula I used sweetened
condensed milk and gelatin, formula II used UHT milk, skim, coconut milk and
gelatin, formula III used full cream milk, coconut milk and gelatin. Data
analyses used were organoleptic test, nutritional content analysis, and nutrient
adequacy rate analysis. The product analysis results showed that formula II
produced more preferred beras kencur ice cream products and better visual
appearance than formula I and III and Ice cream with formula II meet
Indonesian National Standard Value for ice cream composition so it was worth
to be marketed.

1. PENDAHULUAN sehingga terus tumbuh dan berkembang di


Jamu merupakan salah satu jenis obat kalangan masyarakat Indonesia. Hingga saat ini
tradisional asli dari Indonesia yang cukup dikenal di Indonesia terdapat 1012 industri jamu, 901
olah masyarakat kita. Kebiasaan minum jamu diantaranya masih merupakan industri kecil. Hal
sudah menjadi budaya bangsa Indonesia sejak ini menunjukkan bahwa perkembangan industri
dulu. Budaya ini diwariskan turun-temurun, jamu di Indonesia masih kurang meskipun jamu

61
PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 15; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

merupakan salah satu dari budaya lokal wa rimpang kencur juga berkhasiat menurunkan
masyarakat kita (Kardiyono, 2005). tekanan darah penderita hipertensi, rematoid
Selama ini sediaan produk jamu banyak artritis dan asma.
dikenal dalam bentuk sediaan siap minum, jamu Rimpang jahe mengandung minyak atsiri
serbuk, dan sediaan simplisia kering yang 0,25 - 3,3% gingerols serta shogaols yang
diseduh. Seiring dengan perkembangan tekno- menimbulkan rasa pedas (Rismunandar, 1988).
logi yang diikuti dengan perubahan gaya hidup Rimpang jahe banyak digunakan untuk pengo-
manusia yang menuntut segala sesuatunya serba batan radang lambung, masuk angin, menambah
cepat, menarik tetapi juga lezat, maka sediaan nafsu makan, muntah-muntah, kholera, perut
jamu tradisional tersebut dirasa kurang menarik, sakit, rematik, bengkak-bengkak, terkilir, difteri,
jika dibandingkan dengan perkembangan sediaan memperlancar peredaran darah, gangguan syaraf
minuman lainnya, sehingga minat masyarakat dan penghangat badan (Darwis et al., 1991;
terhadap jamu relatif rendah. Selain itu rasa jamu Paimin dan Murhananto, 1991).
yang cenderung monoton juga menjadi alasan Kayu secang (Caesalpinia sappan L)
kurang minatnya konsumen terhadap jamu. sebagai minuman herbal digunakan untuk pengo-
Konsumen jamu banyak berkisar pada orang– batan darah kotor, antidiabetik, anti-tumor,
orang tua dan yang tinggal di pedesaan. Segmen antimikroba, antivirus, antikoagulan antiinfla-
pasar jamu untuk konsumen anak kecil masih masi, dan sebagai immuno stimulan yang bersifat
kurang, sehingga budaya minum jamu lambat sitotoksik (Badami S et al, 2004: Sundari et al,
laun berpotensi menghilang. Oleh karena itu 1998). Uji fitokimia diketahui bahwa secang
perlu dilakukan pengembangan dan inovasi dari mengandung senyawa fenol sangat tinggi, kadar
produk-produk jamu tradisional yang sudah ada, terpenoid sangat tnggi dan kadar flavonoid tinggi
salah satunya yaitu es krim dari jamu tradisional. (Widowati, 2011).
Es krim jamu merupakan salah satu produk Dari uraian data diatas membuktikan bahwa
minuman beku yang dibuat dari bahan krim atau jamu yang telah digunakan secara turun-temurun
sejenisnya yang digabungkan dengan jamu berkhasiat meningkatkan kesehatan. Melalui
(Maskuri, 2002). Es krim jamu ini diharapkan penelitian ini diharapkan masyarakat bisa
mampu menjangkau semua segmen, dan mening- mendapatkan cita rasa yang berbeda dalam
katkan minat konsumen terhadap jamu. Dengan menikmati jamu sehingga dapat meningkatkan
mengolah jamu menjadi es krim yang sehat dan minat masyarakat Indonesia terhadap minuman
bergizi tinggi diharapkan dapat meningkatkan tradisional dalam bentuk es krim jamu yang
minat masyarakat terhadap jamu dan secara tidak diberi nama ES kriminal. Selain itu melalui
langsung melestarikan budaya bangsa kita yang formulasi pengolahan dan penyajian yang tepat
kaya akan minuman tradisional yang berkhasiat. diharapkan es krim jamu ini dapat menjadi
Melalui penelitian ini, dibuat formulasi jamu alternatif pilihan konsumsi minuman yang sehat
beras kencur dalam bentuk es krim, yang dan berkwalitas bagi kesehatan.
kemudian dikenal dengan istilah “es kriminal
atau es krim minuman tradisional”. 2. METODE PENELITIAN
Komposisi jamu untuk bahan dasar es krim Rancangan percobaan
terdiri dari kencur, jahe, dan secang. Kencur a. Penelitian ini menggunakan metode perco-
(Kaempferia galanga L) termasuk satu dari lima baan dengan rancangan acak lengkap pola
jenis tumbuhan yang dikembangkan sebagai faktorial dengan 1x3 faktor. Faktor pertama
tanaman obat asli di Indonesia (Erlina et al, adalah formula jamu beras kencur dan
2007). Kencur mengandung miyak atsiri dan formula lainnya adalah bahan dasar es krim
secara empirik sering digunakan sebagai obat formula I,II dan III
tradisional untuk mengurangi peradangan, obat b. Waktu penelitian
batuk, gatal-gatal pada tenggorokan, perut kem- Penelitian ini dilakukan pada bulan
bung, mual-mual, masuk angin, pegal-pegal, November-Desember 2017
pengompres bengkak, tetanus dan penambah c. Tempat penelitian
nafsu makan (Sukari et al., 2008; Miranti, 2009). Untuk pembuatan es krim dilakukan di labo-
Penelitian Sulaiman et al, 2007 menyatakan bah- ratorium AKPER PemKab Ngawi, sedangkan

62
PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 15; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

analisis kimia es krim dilakukan di 2. Prosedur pembuatan:


Laboratorium Pusat Studi Pangan Dan Gizi a) Cuci beras dan tiriskan, kemudian
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sangrai
Alat dan Bahan penelitian b) Sangrai biji kedawung
a. Alat yang digunakan yaitu panci, pisau, c) Blender beras bersama kencur dan jahe
sendok, baskom, timbangan, mixer blender, d) Rebus kedalam air dan tambahkan
kompor dan peralatan analisis secang, kedawung, gula pasir dan gula
b. Bahan utama yang digunakan dalam formu- aren
lasi es krim ini adalah susu kental manis, susu e) Saring, ambil 600 ml
skim, susu full krim, telur ayam, gula pasir, b. Pembuatan Es krim Beras kencur
santan kelapa, tepung maizena, gelatin, Penelitian menggunakan tiga formula untuk
rimpang kencur, beras, secang membuat es krim jamu beras kencur. Per-
Prosedur penelitian bedaan formula terdapat pada bahan baku
a. Pembuatan jamu beras kencur pembuatan es krim. Formula bahan utama es
1. Bahan: krim jamu ditunjukkan pada tabel 1
Beras 2 sdm, kencur 7cm, jahe 7cm,
kedawung 5biji, secang 1 gr, gula aren
200g, garam ½ sdt, air 700ml.

Tabel 1. Formula bahan utama es krim jamu beras kencur.


No Formula 1 Formula 2 Formula 3
1 Bahan Jumlah Bahan Jumlah Bahan Jumlah
2 Air 200ml Air 200ml Air 200ml
3 Maizena 3 sdm Maizena 3 sdm Maizena 3 sdm
4 Telur ayam 1 butir Telur ayam 1 butir Telur ayam 1 butir
5 Susu kental 370 gr Susu UHT 250 ml Susu full 250 g
manis krim
serbuk
6 Susu skim 125 g
7 Santan cair 130 ml Santan cair 195 ml
8 Gelatin 1 sdm Gelatin 1,5 sdm Gelatin 2 sdm
9 Gula pasir 10 sendok Gula pasir 14 sendok

Cara membuatnya: ketempat yang lebih besar, setelah itu biarkan


Formula I: siapkan wadah untuk sampai dingin. Setelah dingin masukkan 1,5
memasak (panci/wajan), masukkan air 200 ml sendok makan SP, dan 125 g susu skim, susu
kedalam panci, maizena, telur dan ramuan UHT, blender hingga mengembang. Pindah-
jamu beras kencur, aduk terus dan masak kan ke wadah lainnya dan simpan dalam
hingga lengket. Pindahkan ketempat yang freezer hingga setengah beku. Setelah itu
lebih besar, setelah itu biarkan sampai dingin. mixer kembali hingga 3 kali.
Masukkan 1 sdm SP, dan 1 kaleng susu kental Formula III : siapkan wadah untuk
manis. Blender hingga mengembang. Pindah- memasak (panci/wajan), rebus air 200 ml,
kan ke wadah lainnya dan simpan dalam ramuan jamu beras kencur, gula pasir 14
freezer hingga setengah beku. Setelah itu sendok, santan, susu telur, dan maizena, aduk
mixer kembali hingga 3 kali. terus dan masak hingga lengket. Pindahkan
Formula II: siapkan wadah untuk mema- ketempat yang lebih besar, setelah itu biarkan
sak (panci/wajan), masukkan air 200 ml sampai dingin. Masukkan 2 sendok SP,
kedalam panci, maizena, telur, santan, gula blender hingga mengembang. Pindahkan ke
pasir dan ramuan jamu beras kencur, aduk wadah lainnya dan simpan dalam freezer
terus dan masak hingga lengket. Pindahkan

63
PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 15; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

hingga setengah beku. Setelah itu mixer krim, serta analisis persentase angka kecukupan
kembali hingga 3 kali. gizi. Uji organoleptik es krim jamu beras kencur
dilakukan pada 35 responden yang diberikan
c. Pengemasan es krim kuesioner dan sampel es krim jamu. Pada
Produk es krim dikemas dalam paper penilaian ini es krim formula I diiberi Kode A,
cup ukuran 100ml, dan disimpan dalam formula II diberi kode B dan es krim formula III
lemari pendingin pada suhu dibawah 40c diberi kode C. Penilaian kuesioner meliputi rasa
agar tidak mencair yang enak, penampilan yang menarik, bau,
tekstur yang lembut dengan memberikan nilai
3. HASIL DAN PEMBAHASAN pernyataan berupa sangat setuju, setuju, tidak
Penelitian ini menggunakan 3 formula setuju dan sangat tidak setuju terhadap sampel es
sebagai bahan baku es krim yang ikut menentu- krim yang dirasakan.
kan bentuk dan konsistensi es krim yang Hasil rekapitulasi pendapat responden
dihasilkan. Uji yang dilakukan pada produk tentang formulasi I, II, III dapat dilihat pada tabel
meliputi uji organoleptik, analisis kimia pada es berikut:

Tabel 2: hasil rekapitulasi uji organoleptik es kriminal formula I


No Skala penilaian Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
1 Jumlah n % n % n % n %
2 Rasa 7 20 18 51 6 17 4 11
3 Bau 2 5.7 12 34.2 17 48 4 11
4 Tekstur 12 34,2 14 40 8 22 1 2.8
5 Penampilan 9 25.7 18 51 6 17 2 5.7
6 Warna 5 14.2 20 57 9 25 1 2.8
Sumber: data primer

Tabel 3: hasil rekapitulasi uji organoleptik es kriminal formula II


No Skala penilaian Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
1 Jumlah n % n % n % n %
2 Rasa 20 57 13 37 1 2.8 1 2.8
3 Bau 7 20 17 48.5 10 28.5 1 2.8
4 Tekstur 19 54 16 45 0 0 0 0
5 Penampilan 10 28,5 18 51 7 20 0 0
6 Warna 7 20 20 57 8 22 0 0
Sumber: data primer

Tabel 4: hasil rekapitulasi uji organoleptik es kriminal formula III


No Skala penilaian Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
1 Jumlah n % n % n % n %
2 Rasa 13 37 15 42 6 17 I 2.8
3 Bau 2 5,7 14 40 17 48 2 5.7
4 Tekstur 4 11 7 20 15 42 9 25,7
5 Penampilan 8 22 16 45 11 31 0 0
6 Warna 7 20 20 57 8 22,8 0 0
Sumber: data primer

Dari tabel 2,3,4 diatas dapat disimpulkan bahwa besar responden lebih menyukai formula II
pada es krim formula I,II dan III dari segi rasa, dibandingkan dengan formula I, dan III. Untuk
bau, tekstur penampilan dan warna sebagian penilaian rasa sebanyak 20 orang (57 %), bau

64
PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 15; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

sebanyak 17 orang (48,5%), tekstur sebanyak 19 dikarenakan kandungan kimia pada masing-
orang (54%), penampilan 18 orang (51%), dan masing bahan berbeda sehingga berpengaruh
warna 20 orang (57%). Selain itu penggunaan pada es krim yang dihasilkan, seperti yang tersaji
bahan baku juga ikut mempengaruhi rasa, pada tabel 5.
penampilan visual dan tekstur es krim. Hal ini

Tabel 5 hasil uji organo-leptik es krim formula I,II, dan III


No Formula Hasil
1 Formula I Rasa susu lebih menonjol, tekstur kurang homogen (masih ada butir-
butir lemak yang terdispersi)
2 Formula II Rasa susu tidak terlalu menonjol, rasa jamu menonjol, tidak bikin enek,
pas lembutnya
3 Formula III Rasa susu tidak menonjol, rasa jamu menonjol, terlalu kental, terlalu
lembut dan manis

Formula II menghasilkan es krim yang lebih Analisis kandungan gizi hanya dilakukan
baik dibandingkan dengan formula I dan III. pada es krim yang memiliki rasa dan penampilan
Tekstur es krim formula II lebih lembut serta menarik yaitu Formula II. Produk es krim jamu
emulsi dan warna lebih homogen dibandingkan beras kencur dianalisis sifat kimianya di
dengan Formula I dan III. Hal ini dikarenakan laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi
formula I lebih banyak mengandung zat yang Universitas Gadjah Mada. Analisis dilakukan
tidak mudah larut dalam air, sehingga pemben- oleh pihak laboratorium sesuai dengan prosedur
tukan emulsinya sulit terjadi. Selain itu rasa jamu laboratorium yang bersangkutan. Jenis peme-
pada formula I kurang karena tertutupi rasa susu riksaan meliputi Kadar air dan abu dengan
yang lebih menonjol, sedangkan pada formula II metode Gravimetri, lemak dengan metode
rasa jamu mengalahkan rasa santan. Pada formula Soxhlet, protein dengan metode Kjeldahl, dan
III rasa jamu menutupi rasa susu tetapi lebih karbohidrat dengan metode pengurangan. Hasil
kental, terlalu lembut dan manis, hal ini dikarena- analisis kandungan gizi dapat dilihat pada tabel 6.
kan pemakaian santan yang lebih dominan
sehingga menghasilkan emulsi yang lebih padat.

Tabel 6 Kandungan gizi es krim Formula II


No Macam analisis Hasil Analisis Rata-rata
1 Air 63,26 63,33 63,29
2 Abu 0,21 0,32 0,26
3 Protein 2,07 1,89 1,98
4 Lemak 2,76 3,13 2,94
5 Karbohidrat by-diff 31,70 31,37 31,53
6 Kalori total (kal 100g) 159,95 161,05 160,5
7 Gula 19,38 18,97 19,17
Sumber: data primer
Dari tabel diatas dapat dilihat pada es analisis kandungan gizi es krim jamu kemudian
krim jamu terdapat kandungan protein sebesar dibandingkan dengan AKG untuk acuan
1,98%, lemak 2,94%, karbohidrat 31,53%, yang pelabelan pangan umum menurut keputusan
mana ketiganya merupakan makronutrien yang Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
diperlukan oleh tubuh. Selain itu kadar abu Nomor HK.00.05.52.6291. Analisis prosentase
menunjukkan kandugan mineral pada produk ini angka kecukupan gizi (%AKG) dapat dilihat
sebesar 0.25 %. Mineral merupakan salah satu pada tabel 7 berikut:
mikronutrien yang diperlukan oleh tubuh. Hasil

65
PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 15; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

Tabel 7. Persentase AKG Setiap 100g dari Es Krim Jamu Formula II


No Kandungan Jumlah (gram) % AKG
1 Lemak 3,17 g 8,15%
2 Protein 3,17g 2,76%
3 Karbohidrat 3,15 g 9,22 %
4 Total Gula 23,892 g 7,07%
5 Energi total 161,41 Kkal
6 Energi dari lemak 28,53 Kkal

AKG berfungsi sebagai pedoman dalam 5. REFERENSI


pemenuhan gizi per hari. Persentase AKG
Badami S, Moorkoth S, Suresh B, 2004.
dihitung supaya konsumen dapat mengestimasi
Caesalpinia sappan a medicinal and dye
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
yielding plant. Nat Product
untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Persentase
radiance;3(2):75-82.8.
AKG produk menunjukkan bahwa es krim jamu
ini memiliki nilai kalori sebesar 161,41 Kkal Darwis, A. B. D. Indomadjo, dan S. Hasiyah.
setiap takaran saji 100 g sehingga dapat diguna- 1991. Tumbuhan Obat Famili Zingi-
kan sebagai makanan tambahan yang menyehat- beracaea. Pusat Penelitian Pengem-
kan selain karena kandungan herbalnya. bangan Pertanian. Bogor.
Di Indonesia Standar Nasional komposisi es Erlina, R., A. Indah, dan Yanwirasti. 2007, Efek
krim yang memenuhi syarat mutu es krim adalah Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kunyit
lemak minimum 5 persen, gula dihitung sebagai (Curcuma domesticaVal.) pada Tikus
sakarosa minimum 8 persen, protein minimum Putih Jantan Galur Wistar, J. Sains dan
2,7 persen dan jumlahan padatan minimum 3,4 Teknologi Farmasi,12:2, 112-115.
persen (Hartatie, 2013). Untuk prosentase AKG
lemak sebesar 8,15%, protein sebesar 2,76%, Hartatie, E.S, 2011. Kajian formulsi (bahan
dan gula sebesar 7,07% sudah memenuhi baku, bahan pemantap) dan metode
Standar Nasional Indonesia untuk komposisi Es pembuatan terhadap kualitas es krim.
krim. Persentase AKG untuk mineral tidak dapat Jurnal Gamma .7 (1): 20-26.
dihitung karena analisis kandungan kimia untuk Kardiyono, 2005, prospek dan peluang nature
mineral tidak spesifik. Dari produk Es krim based products sebagai komoditas
jamu ini secara keseluruhan mempunyai unggulan memasuki era perdagangan
kandungan gizi yang mencukupi sehingga layak bebas. Seminar Nasional Prospek herbal
untuk dipasarkan. dan makanan Fungsional untuk
kesehatan. Surakarta.LPPM UNS:26-36
4. KESIMPULAN
1. Es krim formula II yang terdiri dari Maskuri, 2002, Teknologi pembuatan es krim.
maizena telur, susu UHT, susu skim, Modul Materi kuliah. Semarang: Fakul-
santan, gelatin, gula pasir, air dan ramuan tas Peternakan Universitas Diponegoro:
jamu beras kencur menghasilkan produk Miranti, L., 2009, Pengaruh Konsentrasi Minyak
es krim yang lebih enak dibandingkan Atsiri Kencur (Kaempferia galanga L.)
dengan formula I dan III dengan Basis Salep Larut Air terhadap
2. Es krim formula II memenuhi Nilai Sifat Fisik Salep dan Daya Hambat
Standar Nasional Indonesia untuk Bakteri Staphylococcus aureus secara In
komposisi Es krim sehingga layak untuk vitro. Skripsi.Universitas Muhamadiyah
dipasarkan Surakarta.

66
PROFESI (Profesional Islam)
Media Publikasi Penelitian; 2018; Volume 15; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id

Paimin, F. B. dan Murhananto. 1991. Budidaya Sulaiman, M. R., Z. A. Akaria, I. A. Daud, F. N.


Pengolahan dan Perdagangan . Penebar Ng, Y.C. Ng, and M. T. Hidayat, 2007,
Swadaya. Jakarta. Antinociceptive and Anti-inflammatory
Activities of the Aqueous Extract of
Rismunandar. 1988. Rempah-rempahKomoditi
Kaempferia galanga Leaves in Animal
Ekspor Indonesia. Sinar Baru. Bandung.
Models. J. Nat. Med.,62, 221-227.
Sukari, M. A., N. W. M. Sharif, A. L. C. Yap, S.
Sundari D, Widowati L, Winarno MW, 1998,
W. Tang, B. K. Neoh, M. Rahmani, G. C.
Informasi khasiat, keamanan dan
L. Ee, Y. H. Taufiq-Yap, and U. K.
fitokimia tanaman secang (Caesalpinia
Yusof, 2008, Chemical Constituens
sappanl.) warta tumbuhan obat
Variations of Essential Oils from
Indonesia. The Journal on Indonesian
Rhizomes of Four Zingiberaceae
Medicinal Plants.4(3):1-2.
Species, The Malaysian J. Anal. Sci.,
12(3), 638-644. Widowati. 2011, Uji Fitokimia dan Potensi
Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu
Secang (Caesalpinia sappan L.), JKM,
11 (1):23-31

67

Anda mungkin juga menyukai