Anda di halaman 1dari 47

Kelompok 1

Unsur Klimatologi Satuan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul
Temp. Maks. Rata-rata C 27.5 28.4 28.1 28.4 28.2 27.7 26.6
Temp. Min. Rata-rata C 21 18 20.4 21.4 21 21.6 19.2
Lembab Nisbi Rata-rata % 83 80 83 80 79 81 77
Lembab Nisbi Maks. % 94 92 82 93 91 94 92
Lembab Nisbi Min. % 55 54 49 51 52 57 54
Penyinaran Matahari % 32 50 56 57 58 57 63
Kecepatan Angin Km/jam 6 6 5.8 5.8 6.2 5.7 7.3

Kelompok 2
Unsur Klimatologi Satuan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul
Temp. Maks. Rata-rata C 27.3 28.2 27.9 28.6 28.3 27.9 26.8
Temp. Min. Rata-rata C 21.2 20.7 20.2 21.2 20.8 20.5 18.7
Lembab Nisbi Rata-rata % 83 80 81 80 77 81 78
Lembab Nisbi Maks. % 94 92 92 93 91 94 92
Lembab Nisbi Min. % 55 54 49 51 52 57 54
Penyinaran Matahari % 32 50 56 57 58 57 63
Kecepatan Angin Km/jam 6.2 6.2 6 5.6 6 5.6 7.1

Kelompok 3
Unsur Klimatologi satuan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul
Temp. Maks. Rata-rata C 27.7 28.6 28.3 28.6 28.4 27.9 26.9
Temp. Min. Rata-rata C 21.4 21.1 20.8 21.4 21 18 19.2
Lembab Nisbi Rata-rata % 81 79 79 78 77 79 75
Lembab Nisbi Maks. % 92 90 90 91 89 92 90
Lembab Nisbi Min. % 53 52 47 49 50 56 52
Penyinaran Matahari % 30 48 54 55 56 56 61
Kecepatan Angin Km/jam 5.7 5.7 5.5 5.5 5.9 5.4 7

Kelompok 4
Unsur Klimatologi satuan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul
Temp. Maks. Rata-rata C 28 28.9 28.6 28.5 28.3 27.8 26.7
Temp. Min. Rata-rata C 21 20.7 20.4 21 20.6 20.3 18.8
Lembab Nisbi Rata-rata % 82 79 80 79 78 80 76
Lembab Nisbi Maks. % 95 93 93 94 92 95 93
Lembab Nisbi Min. % 53 52 47 49 50 56 52
Penyinaran Matahari % 33 51 57 58 58 58 64
Kecepatan Angin Km/jam 5.6 5.6 5.4 5.4 5.8 5.3 6.9
Aug Sep Oct Nov Dec
27 28.1 29.6 28.3 26.9
17.7 18.4 19.4 20.1 20.1
72 68 69 78 84
88 85 87 92 81
27 20 31 37 46
78 85 73 51 31
8.5 8.8 8.9 6.5 5.5

Aug Sep Oct Nov Dec


27.2 18.3 29.4 28.1 26.7
17.5 18.2 19.6 20.3 20.3
72 68 69 80 84
88 85 87 92 81
27 20 31 37 46
78 85 73 51 32
8.3 8.6 9.1 6.8 5.7

Aug Sep Oct Nov Dec


27.3 28.3 29.8 28.5 27.1
15 18.1 19.8 20.6 20
70 66 67 76 82
86 83 85 90 80
25 18 29 35 44
76 83 71 49 30
8.2 8.5 8.6 6.3 5.2

Aug Sep Oct Nov Dec


27.1 28.3 30.1 28.8 27.4
17 18 18.4 20.1 20.1
71 67 68 77 83
89 86 88 93 83
25 18 29 35 44
79 86 74 52 33
8.1 8.4 8.5 6.1 5.1
KELOMPOK 1
Luas daerah irigasi PETA ha
Kebutuhan air irigasi Dihitung lt/dt/ha
Debit pengambilan Dihitung m3/detik
Elevasi sawah tertinggi PETA m
Elevasi muka tanah pada tepi sungai (tanggul) Dihitung m
Kemiringan dasar sungai 0.001
Kekasaran manning 0.03
Efisiensi irigasi 85 %
Debit banjir rancangan 50 m3/detik
Lebar normal sungai 18 m
Kemiringan talud saluran primer 1:1
Pada saat banjir sungai dominan membawa Pasir kasar
Daya dukung tanah di bawah bendung 3.75 kg/cm2
Jenis konstruksi yang digunakan pada bendung Beton

KELOMPOK 2
Luas daerah irigasi PETA ha
Kebutuhan air irigasi Dihitung lt/dt/ha
Debit pengambilan Dihitung m3/detik
Elevasi sawah tertinggi PETA m
Elevasi muka tanah pada tepi sungai (tanggul) Dihitung m
Kemiringan dasar sungai 0.001
Kekasaran manning 0.03
Efisiensi irigasi 75 %
Debit banjir rancangan 55 m3/detik
Lebar normal sungai 20 m
Kemiringan talud saluran primer 1:1
Pada saat banjir sungai dominan membawa Pasir kasar
Daya dukung tanah di bawah bendung 3.75 kg/cm2
Jenis konstruksi yang digunakan pada bendung Beton
KELOMPOK 3
Luas daerah irigasi PETA ha
Kebutuhan air irigasi Dihitung lt/dt/ha
Debit pengambilan Dihitung m3/detik
Elevasi sawah tertinggi PETA m
Elevasi muka tanah pada tepi sungai (tanggul) Dihitung m
Kemiringan dasar sungai 0.001
Kekasaran manning 0.03
Efisiensi irigasi 82 %
Debit banjir rancangan 40 m3/detik
Lebar normal sungai 16 m
Kemiringan talud saluran primer 1:1
Pada saat banjir sungai dominan membawa Pasir Lanau
Daya dukung tanah di bawah bendung 3.75 kg/cm2
Jenis konstruksi yang digunakan pada bendung Beton

KELOMPOK 4
Luas daerah irigasi PETA ha
Kebutuhan air irigasi Dihitung lt/dt/ha
Debit pengambilan Dihitung m3/detik
Elevasi sawah tertinggi PETA m
Elevasi muka tanah pada tepi sungai (tanggul) Dihitung m
Kemiringan dasar sungai 0.001
Kekasaran manning 0.03
Efisiensi irigasi 80 %
Debit banjir rancangan 45 m3/detik
Lebar normal sungai 18 m
Kemiringan talud saluran primer 1:1
Pada saat banjir sungai dominan membawa Pasir Lanau
Daya dukung tanah di bawah bendung 3.75 kg/cm2
Jenis konstruksi yang digunakan pada bendung Beton
DATA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR (IR = ET + Pd + P&I -Re)

Nilai ET (ET = Kc.Eto) Nilai P&I Nilai Pd


ETo 5.18 mm/hari P&I 12 mm/hari T 30
Kc 1.15 S 250
ET = 5.957 mm/hari

IR= 33.3921 mm/hari = 3.864805 l/s/ha

DATA AWAL PERHITUNGAN HIDROLIS

Elevasi sawah tertinggi yang akan dialiri : 300 m DAPAT DARI PETA
Elevasi dasar sungai pada lokasi bendung : 300.5 m DAPAT DARI PERHITUNGAN (NGELINK)
Elevasi Tanggul di kanan-kiri sungai : 305 m PERHITUNGAN NGELINK
Lebar Sungai pada lokasi bendung : 18 m MASUKIN DARI SOAL
Debit banjir rencana : 50 m3/det MASUKIN DARI SOAL
Saat banjir, sungai banyak membawa : Pasir Kasar MASUKIN DARI SOAL
Luas Daerah Irigasi : 922.2 Ha DAPAT DARI PETA
Kebutuhan Air Irigasi : 3.864805 NGELINK
Kemiringan Dasar Sungai : 0.001 MASUKIN DARI SOAL
Kekasaran Manning : 0.03 MASUKIN DARI SOAL
Nilai Re
Hari M 17.698 R5 100 mm/hari
mm k 2.12376 Re 4.666667 mm/hari
Pd 20.1018

UNGAN (NGELINK) 302.8214


1 Penentuan Elevasi Puncak mercu
a). Dengan Memperhatikan Elevasi Sawah
Elevasi puncak mercu = elevasi sawah tertinggi + kehilangan energi (+- 1.5 m)

- Jadi Elevasi puncak mercu = 301.50

b). Dengan Memperhatikan Tinggi Tekanan


Misal direncanakan bendung dilengkapi kantong lumpur/penangkap sedimen:
- Panjang Kantong lumpur = 80.00
- Kedalaman Air Kantong lumpur = 1.50
- Elevasi Dasar kantong lumpur hilir = 301.38
- Kemiringan Dasar Kantong lumpur = 0.0002

- Panjang saluran pengantar ke kantong lumpur = 20.00


- Elevasi Dasar Saluran pengantar = 302.38
- Kemiringan dasar saluran pengantar = 0.0002

- Elevasi muka air di kantong lumpur hilir = 302.88


- Elevasi muka air di kantong lumpur hulu = 301.40
- Elevasi muka air di belakang pintu pengambilan = 302.90

- Kehilangan air di intake = 0.20


- elevasi muka air di hulu intake = 303.10

- Kehilangan tekanan akibat eksploitasi = 0.10

- Jadi Elevasi mercu bendung = 303.20

Dari pertimbangan a & b di atas ditetapkan elevasi puncak mercu adalah: 303.20

2 Elevasi dasar saluran pengambilan = 302.38

3 Penentuan panjang mercu (Lebar bendung)


Lebar sungai di as bendung direncanakan sebesar 1.15 X lebar sungai
- Sehingga Lebar sungai di as bendung = 20.70

4 Penentuan Lebar tebal pilar dan lebar pintu pembilas


- Lebar pembilas ditetapkan = 1.80
- Lebar Pilar ditetapkan = 1.30
m 303.54

m
m SEMUA DATA NGELINK PERHITUNGANNYA
m
m

m
m
303.2 m
302.9 m
m
m
m
301.5 m
m
m
300.5 m
m

TINGGAL CEK PERTIMBANGAN INI DARI A DAN B MANA YANG LEBIH BESAR INI YANG DIPAKAI.
DIDAPAT ELEVASI PUNCAK MERCU, DIDAPAT TINGGI MERCU = ELEVASI PUNCAK MERCU - ELEVASI DASAR SUNGA
m

(Maksimum 1.2 x lebar sungai)


m

m (Lebar pintu : maksimum 1/10 lebar sungai) KHUSUS BAGIAN INI AKAN DIBICARAKAN PADA PERHITUNG
m
UNGANNYA

G DIPAKAI.
ERCU - ELEVASI DASAR SUNGAI

ICARAKAN PADA PERHITUNGAN BANGUNAN PELENGKAP


Penghitungan lebar efektif Bendung KITA MASUK KE SINI

Beff = B - 2(N.Kp + Ka) H1

- jumlah pilar (N) = 2


- Lebar mercu netto (B) = 18.10 m
- Koefisien kontraksi pilar (kp) = 0.01
- Koefisien kontraksi abutmen (ka) = 0.1
-Sehingga
Beff = 18.1 - 2 (2 * 0,01 + 0,1)H1
Beff = 18.1 - 0,24H1
- Debit Banjir Rencana = 50 m3/detik NILAI Q YANG DIPAK
- Debit per satuan lebar (q) (Q/B) = 2.76 m2/detik
-Tinggi energi di atas mercu diprediksi dgn
menghitung kedalaman kritis di atas mercu = 0.92 m
yc =hc = (q2/g)^(1/3)
- Tinggi energi di atas mercu (Escr) = 1.3795 m H1 = hc
- Tinggi bendung (p) = 2.7 m
Koefisien debit (Cd) = 1.02
C0 = 1.02
C1 = 1.00 <==== coba2 sampai cek H1=hc
C2 = 1
Lebar Efektif Bendung (Beff) = 17.77
Jari-jari Mercu Bendung (r) = 0.97
Kontrol Perhitungan Cd untuk Mendapatkan Nilai H1 yang sama
DIKETAHUI Q = 50
DIKETAHUI Beff = 17.768914278774
DICARI Cd = 1.02 Q  C d Beff 23 H 11.5 2
3 g
DIKETAHUI H1 = 1.3795

Tinggi air diatas mercu bendung (Y1) = 0.92 m

Debit per satuan lebar (q) = 2.81 m2/detik


YANG INI DULU DIKERJAIN
2.5788 PERHITUNGAN HIDROLIKA SUNGAI SEB
B=
n=
So =
Yn =
Q=
nQ/(So)^0.5 =
RUMUS INI (nQ/SO^0.5) UDAH NGELINK 47.4341649025257 =
ILAI Q YANG DIPAKAI Energi Spesifik (Es) =
ycr =
PERHITUNGAN HIDROLIKA SUNGAI DIBE
Sungai akan mengalami kenaikan kedalama
Escr =
∆Zkr = Es-Escr =
Maka, Tinggi Mercu harus > ∆Zkr agar air di

c0 1.428571
c1 1.957197

H 11.5 2
3 g

H1/r 0.7
OLIKA SUNGAI SEBELUM DIBENDUNG
18.00
0.03
0.001
2.321411 DIDAPAT NILAI Yn / KEDALAMAN AIR SEBELUM DIBENDUNG
50
AR^2/3 DIPAKE RUMUS INI SELANJUTNYA CARI NILAI Yn dengan Goalseek.
47.43415 YANG DIUTAK ATIK INI INGAT RUMUS SEBELUMNYA AR^2/3 ada Yn
2.394389
0.923086
OLIKA SUNGAI DIBENDUNG
mi kenaikan kedalaman sungai ketika kenaikan dasar sungai mencapai kenaikan dasar kritis
1.3846
1.00976 LALU TINJAU KENAIKAN DASAR KRITIS MERCU BENDUNG DAN KONTROL DENGAN TINGGI ME
arus > ∆Zkr agar air di sungai dapat terbendung
H1/r 0.7
dari grafik 4-5 maka dicoba nilai C0 =
p/H1 1.957197
dari grafik 4-6 karena nilai p/H1 > 1.5 maka nilai C1 =
ROL DENGAN TINGGI MERCUNYA

Karena Bendung yang direncanakan bendu


C2 = 1

a nilai C0 = 1.02

p/H1 > 1.5 maka nilai C1 = 1


ng direncanakan bendung tipe bulat :
DATA AWAL
Lebar sungai (B) = 18 m
Debit banjir rencana (Q) = 50 m3/det
Elevasi Puncak Mercu = 303.20
Tinggi energi diatas mercu (H1) = 1.38
Tinggi Mercu Bendung = Elevasi puncak mercu - Elevasi dasar sungai
z= 2.70
Jari-Jari Mercu Bendung = 0.97
Pusat Lingkaran Mercu Bulat :
x= 0 1.73
y = Tinggi mercu - R
y= 1.73
Elevasi y = Elevasi Puncak mercu - R = 302.23
Mercu bendung ketika sudut 135 derajat :
cos(45) = 0.7071067811865
Panjang daerah lengkung (x) = R cos 45
x = 0.6828294626794
Ketinggian Sebelum Loncat Air :
𝑌1=𝑄/(𝐵√(2𝑔(0.5𝐻1+𝑧)))

Y1 = 0.341 2.041
Kecepatan Awal Loncat Air :
𝑉_1=𝑞/𝑌1

V1 = 8.155190302
Froud Number Loncat Air :
𝐹𝑟=(𝑉_1 " " )/√(𝑔.ℎ𝑧)
hz=y1

Fr = 4.461366443
Kedalaman Air di awal loncatan (Yu) :
Yu = q/V1
Yu = 0.34061471
Tinggi Loncat Air :
𝑌2=1/2 (√(1+8 〖𝐹𝑟〗 ^2 )−1)𝑌1

Y2 = 1.985479203
Kecepatan setelah Loncat Air :
𝑉2=𝑞/𝑌2 1.645

V2 = 1.399046524
Garis Energi Hilir :
𝐻2=𝑌2+ 〖𝑉 2 〗 ^2/2𝑔

H2 = 2.085241241 Y2<H2 , mercu tidak perlu diturunkan


Panjang Loncat Hidrolik (L) :
𝐿=6𝑥(𝑌2−𝑌1)

L= 9.87
Panjang Peredam Energi (Lj)
𝐿𝑗=5𝑥(𝑛+𝑌2)

n= 0
Lj = 9.927396017

PROFIL MERCU BENDUNG

Elevasi Profil
X z hz Vz Fr
Dasar Sungai Bendung (y)

-2 300.5 300.5
-1.5 300.5 300.5
-1 300.5 300.5
-0.97 300.5 300.5
Jari-jari -0.97 300.5 302.23
-0.9 300.5 302.60
-0.8 300.5 302.78
-0.7 300.5 302.90
-0.6 300.5 302.99
-0.5 300.5 303.06
-0.4 300.5 303.12
-0.3 300.5 303.15
-0.2 300.5 303.18
-0.1 300.5 303.20
Puncak 0 300.5 303.20 0.0000 0.7551 3.726582 1.369232
0.1 300.5 303.19 0.0052 0.7523 3.740581 1.376954
0.2 300.5 303.18 0.0209 0.7439 3.782721 1.400288
0.3 300.5 303.15 0.0478 0.7302 3.853497 1.439771
0.4 300.5 303.11 0.0867 0.7117 3.953961 1.496441
0.5 300.5 303.06 0.1395 0.6886 4.08614 1.572102
0.6 300.5 302.99 0.2090 0.6615 4.253913 1.669913
135 derajat 0.68 300.5 302.92 0.2800 0.6368 4.418736 1.767901
0.78 300.5 302.82 0.3800 0.6063 4.640969 1.902935
0.88 300.5 302.72 0.4800 0.5798 4.853035 2.034844
0.98 300.5 302.62 0.5800 0.5565 5.056216 2.16396
1.08 300.5 302.52 0.6800 0.5358 5.251541 2.290557
1.18 300.5 302.42 0.7800 0.5173 5.439857 2.414861
1.28 300.5 302.32 0.8800 0.5005 5.621869 2.537067
1.38 300.5 302.22 0.9800 0.4853 5.79817 2.657341
1.48 300.5 302.12 1.0800 0.4714 5.969266 2.775827
1.58 300.5 302.02 1.1800 0.4586 6.135593 2.892649
1.68 300.5 301.92 1.2800 0.4468 6.297528 3.007919
1.78 300.5 301.82 1.3800 0.4359 6.455403 3.121735
1.88 300.5 301.72 1.4800 0.4257 6.609508 3.234183
1.98 300.5 301.62 1.5800 0.4163 6.7601 3.345343
2.08 300.5 301.52 1.6800 0.4074 6.90741 3.455285
2.18 300.5 301.42 1.7800 0.3990 7.051644 3.564072
2.28 300.5 301.32 1.8800 0.3912 7.192986 3.671764
2.38 300.5 301.22 1.9800 0.3838 7.331603 3.778413
2.48 300.5 301.12 2.0800 0.3768 7.467648 3.884067
2.58 300.5 301.02 2.1800 0.3702 7.601259 3.988772
2.68 300.5 300.92 2.2800 0.3639 7.732561 4.092569
2.78 300.5 300.82 2.3800 0.3579 7.86167 4.195495
2.88 300.5 300.72 2.4800 0.3522 7.988694 4.297586
2.98 300.5 300.62 2.5800 0.3468 8.113728 4.398875
Y1 3.08 300.5 300.5 2.6900 0.3411 8.249078 4.509403
Loncatan
12.95 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
Hidrolik
13.05 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
13.15 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
13.25 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
13.35 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
13.45 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
13.55 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
13.65 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
13.75 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
13.85 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
13.95 300.5 300.5 2.6848 1.9855 1.417241 0.321127
1.73

45
Profil
Aliran
(y+hz) -1.73
302.70
Grafik Profil Mercu Bendung

Bendung Tetap
304

303.96
303.95 302
303.92
303.88
303.82
303.75
303.65
303.56
303.43
300
303.30 -1.5 -0.5 0.5 1.5 2.5 3.5 4.5 5.5 6.5 7.5 8.5 9.5 10.5 11.5 12.5
303.18
303.06 Profil Mercu Profil Aliran
302.94
302.82
302.71
302.59
302.48
302.37
302.26
302.15
302.04
301.93
301.82
301.71
301.60
301.50 4.05
301.39
301.28
301.18
301.07
300.97
300.85

302.50

302.50
302.50
302.50
302.50
302.50
302.50
302.50
302.50
302.50
302.50
9.5 10.5 11.5 12.5 13.5 14.5

ran
PIPING
H1+tinggi bendung
Titik Lv (m) Lh (m) 1/3 Lh (m) Lw (m) H (m) ΔH (m) P (m)
A 0 4.08 0 4.08
B 2.25 2.25 6.33 0.358 5.97
C 1 0.33333333 2.58333333 6.33 0.412 5.92
D 1.5 4.08333333 4.83 0.651 4.18
E 3.05 1.01666667 5.1 4.83 0.813 4.02
F 10 3.33333333 8.43333333 4.83 1.344 3.49
G 1.5 9.93333333 6.33 1.583 4.75
H 1 0.33333333 10.2666667 6.33 1.636 4.69
I 2.25 12.5166667 4.08 1.994 2.09
7.5 15.05 5.01666667

Cw = 6.276
OK
Cw ijin = 5

GESER

1.26

0.00 0.05
5.97
4.69 5.92
2.66 4.75
4.69
0.53

ae 0,75 4.75

GULING

Gaya Lengan Momen Momen


(kN/m) (m) Pengguling Penahan

W1 22.58 0.97 21.90


W2 68.55 0.83 56.59
W3 69.69 2.36 164.78
W4 54.00 0.50 27.00
W5 54.90 2.53 138.62

V1 5.97 0.50 2.99


V2 12.75 2.53 32.19

H1 21.85 1.35 29.50


H2 9.01 0.60 5.42
H3 20.86 1.50 31.26
H4 90.06 1.13 101.31
H5 61.51 0.75 46.13
H6 12.79 1.00 12.79
Fa1 8.44 0.50 4.22
JUMLAH TOTAL 70.09 604.60

Angka Keamanan
= 2
(SF) ijin
OK
Angka Keamanan
= 8.63
(SF) bendung
13.05 10.66 3866.8182

2.39
5.95

Tabel gaya-gaya yang bekerja


Gaya Berat

L W V H
B (vertikal)
(horizontal) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)

W1 0.69 1.36 22.58


W2 1.73 1.65 68.55
W3 2.40 2.42 69.69
W4 2.25 1.00 54.00
W5 0.75 3.05 54.90
W6 0.75 10.00 180.00
W7 2.25 1.00 54.00

Gaya Angkat
V1 5.97 1.00 5.97
V2 4.18 3.05 12.75
V3 3.49 10.00 34.90
V4 0.69 10.00 3.45
V5 4.75 1.00 4.75

Tekanan
H1 2.70 0.34 9.01
H2 2.70 1.65 21.85
H3 2.25 1.89 20.86
H4 2.25 4.08 90.06
H5 1.50 4.18 -61.51
H6 1.50 1.74 -12.79
H7 1.50 1.26 9.28
H8 1.50 3.49 51.36
H9 2.25 2.09 -46.03
H10 2.25 2.60 -28.69
Daya dukung tanah
Fa1 8.44 *) belum di cek rumusnya
Fa2 -8.44
JUMLAH TOTAL 503.72 61.82 53.39

Angka Keamanan (SF)


= 2
ijin
OK
Angka Keamanan (SF)
= 2.48
bendung
ab 3000
bc 1300
cd 2000
de 3566,9
PERENCANAAN BANGUNAN PELENGKAP

DIMENSI SALURAN PRIMER


Data :
Luas daerah irigasi (netto) = 922.2 Ha
Kebutuhan air sawah (q) = 3.864805 lt/dt/Ha
Efisiensi Irigasi = 85 %
El. Dasar sungai dekat pintu pengambilan = 300.5 m
El. Muka tanah pada tepi sungai (tanggul sungai) = 305 m
El. Sawah tertinggi = 300 m
v (kecepatan aliran di saluran primer) = 2 m/det
t (kehilangan tinggi energi di muka pintu KP-02:1) = 0.1 m

Debit yang dibutuhkan untuk bangunan pengambilan :


Q kebutuhan = A (luas daerah) x q
= 3564.123 lt/det
= 3.564123 m3/det

Q rencana = (Q kebutuhan x 1.2) / efisiensi irigasi


= 5.031703 m3/det

Dimensi Saluran Primer


A (saluran) = Q rencana / v
= 2.515852 m2

Perbandingan b : h = 1;1
b= 1h

A (saluran) = (b+mh)h
2.51585168405768 = (h+1.5h)h
2.51585168405768 = 2.5 h2
h= 1.00 ≈
b=1h -> b = 1.00 ≈

Muka Air Normal (M.A.N)


M.A.N = Elevasi Dasar Sungai + 1.7
M.A.N = 302.2

Muka Air Primer (M.A.P)


M.A.P = M.A.N + t - n
M.A.P = 302.27
Elevasi dasar saluran primer = M.A.N - h
= 301.2

BANGUNAN PENGAMBILAN

karena tinggi muka air yang berubah – ubah di sungai, pengambilan harus direncanakan sebagai pintu aliran b
Rumus aliran tenggelam pada pintu :

Q   .a .b 2 .g . z
Q = Debit pengambilan (m3/dt)
µ = Koefisien debit untuk bukaan dibawah permukaan air dengan kehilangan energi
a = Tinggi bukaan pintu (tinggi bendung - elevasi bukaan maksimum - tinggi aman agar sedi
g = Percepatan grafitasi (m/dt2)
b = Lebar bukaan pintu (m)
z (H1-H2) = kehilangan tinggi energi bukaan (m)

DATA :
a = 1.39999999999999
µ = 0.8
g = 9.81
H1 = 1.38
H2 = 1.28

Q   .a .b 2 .g . z
5.032 = 1.569 b
b= 3.21 m

Perbandingan ukuran pintu pengambilan


a : b gapake cara perbandingan ini soalnya
1.1 : 0.75

Lebar Pintu masing2 = 1.07 m


Lebar pilar butuh = 0.5 m tentukan sendiri, ukuran pilar diantara

Perencanaan Pintu Pengambilan


Total 3 Pintu + 2 Pilar = 4.21 m
Gambar Pintu Pengambilan :

+302.9 m

+301.5 m

+300.5 m

BANGUNAN PEMBILAS

Q pembilas = Q pengambilan (Qrencana)


Q pembilas = 5.03170336811537 m3/det
Koef endapan material (C) : (3.2-5.5) = 5.5 DARI KP
Diameter maksimum = 0.005 m

Kecepatan Pembilas yang diperlukan :


Vc = 1.5 x C x √ (d)
Vc = 0.583363094478902 m/det

Lebar Pintu Pembilas minimum :


Bp = 60% lebar pintu pengambilan
Bp = 2.524 m
Perencanaan Total :
1 buah pilar = 0.5 m (Tentukan Berdasarkan minimum)
2 buah pintu = 2m
TOTAL = 2.5 m
Kecepatan Pembilas Kritis :
q = Qpembilas / Bp
q= 1.993 m2/det
ℎ𝑐=
√(3&𝑞^2/𝑔)
ℎ𝑐=
√(3&𝑞^2/𝑔)
hc = 0.740 m

𝑉𝑐= √(𝑔 𝑥 ℎ𝑐) Vc = 2.69 m/det

KONTROL PERHITUNGAN :
Kecepatan Kritis :
Vc Kritis > Vc Pembilas
2.694 > 0.583 OK

Lebar Pintu
1/10 Lebar normal sungai < 2.5 < 1/6 Lebar normal sungai
1.8 < 2.5 < 3.0

Sketsa Tampak Melintang Dari Bangunan Pembilas

1.0

1.0
1.0

1.0

PERENCANAAN KANTONG LUMPUR :


Ukuran butir sedimen yang mengendap
dikantong lumpur = 0.0625 mm (Pasir Kasar)
Kecepatan Endapan (W) = 0.02 m/det KP:02 Hal. 166 Grafik Kecep
Q
airpengambilan rencana = membawa sedimen dengan
dari pintu pengambilan 5.032 m3/det
konsentrasi sebesar = 0.1 %
Direncanakan interval pembilasan
T= 1 minggu = 7x24jamx3600detik 604800 det Setiap 7 Hari x 24 jam x 360

PERHITUNGAN :
Volume sedimen yang harus ditampung (Vs)
𝑉𝑠=0.0001 𝑥 𝑇 𝑥 𝑄
Vs = 304.317 m3
Luas saluran yang diperlukan
L.B (Luas) = Q/W = 251.6 m2
Lebar Kantong Lumpur (B)
Lebar yang ditetapkan ≥ 8 m, maka direncanakan B = 10 m DITENTUKAN SENDIRI
sehingga panjang kantong lumpur minimal :
L = Luas (L.B)/B 25.16 m

Kecepatan aliran di kantong lumpur rencana (v) = 0.4 m/det DITENTUKAN SENDIRI
sehingga luas penampang melintang aliran di kantong lumpur :
𝐴=𝑄/𝑣 A= 12.6 m2

Kedalaman Aliran dihitung sejak kantong sedimen dalam keadaan penuh


ℎ=𝐴/𝐵 h= 1.26 m

Kedalaman sedimen saat kantong penuh


ℎ𝑠=𝑉𝑠/(𝐿.𝐵) hs = 1.21 m

Kemiringan dasar kantong sedimen

𝑖_𝑠=𝑣^2/(𝑘_𝑠 〖 (𝐵.ℎ) 〗 ^(2/3) )


ks : koefisien kekasaran stickler= 40

𝑖_𝑠= 0.00253
DI SOAL

(KP-02 Hal. 110)

han x 1.2) / efisiensi irigasi

1.0 m
1.0 m

asar Sungai + 1.7


+ 305 m + 305 m
MAN = + 302.2 m

n : kekasaran manning
t : kehilangan energi di muka pintu 1 h= 1.0

1
1
h : h saluran + 300.5 m

b = 1.0 m

anakan sebagai pintu aliran bawah,

Syarat Tinggi Bukaan Pintu (a) :

an kehilangan energi
mum - tinggi aman agar sedimen tidak dibawa masuk ke aliran)

Tinggi aman agar sedimen tidak


Tinggi bukaan maksimum ya

Dari per

ra perbandingan ini soalnya kelamaan

sendiri, ukuran pilar diantara 0.5 - 1m


+301.9 m

Berdasarkan minimum)
r normal sungai
OK

Sketsa Tampak Atas Dari Bangunan Pembilas


1.2 x Lebar Sungai = 21.6
(Pasir Kasar)
KP:02 Hal. 166 Grafik Kecepatan Endapan, F.B : 0.7 (Batu Alamiah)

Setiap 7 Hari x 24 jam x 3600 detik

DITENTUKAN SENDIRI

DITENTUKAN SENDIRI
m
kaan Pintu (a) :

aman agar sedimen tidak terbawa masuk = 1 m dari elevasi dasar sungai
ggi bukaan maksimum yang direncanakan = 0.3 m dari puncak mercu

Dari pertimbangan a & b di atas ditetapkan elevasi puncak mercu adalah: 303,2m

303.2 m
302.9 m

301.5 m

300.5 m
300.5 m

Anda mungkin juga menyukai