Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran
gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru
“pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara
darah dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran
darah ke sel-sel tubuh.
Pada manusia, sistem pernapasan yang termasuk saluran yang digunakan untuk membawa
udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan system pernapasan?


2.      Apakah jenis-jenis pernapasan pada manusia, aves dan pisces?
3.      Apakah  Alat-alat system pernapasan pada manusia, aves, dan pisces?
4.      Apakah Gangguan/Kelainan pada system pernapasan manusia ?

1.2  Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian system pernapasan
2. Untuk memahami jenis-jenis pernapasan pada manusia, aves dan pisces
3. Untuk memahami struktur organ pernapasan atau alat-alat pernapsan pada manusia, aves,
dan pisces
4. Untuk mengetahui gangguan/kelainan pada sistem pernapasan manusia

1
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Respirasi

2.1.1 Pengertian Respirasi


Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan.Respirasi adalah usaha tubuh untuk memenuhi kebutuhan O2 untuk
proses metabolisme dan mengeluarkan CO2 sebagai hasil metabolisme dengan
perantara organ paru dan saluran napas bersama kardiovaskuler sehingga dihasilkan
darah yang kaya oksigen (Elisna:2)
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran
pernapasan dan mekanisme pernapasan.Sistem respirasi atau sistem pernafasan
mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir melalui rongga
hidung  faring  laring  trakea bronkus  bronkiolusparu-paru 
alveolus  sel-sel melalui dinding kapiler darah. Penjelasan saluran dan organ
pernapasan adalah sebagai berikut:

1. Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Hidung terdiri
atas lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung.Rongga hidung
memiliki rambut, banyak kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir
yang dihasilkan oleh selaput mukosa.

Sumber: http://www.sukasmo.web.id/2012/07/struktur-dan-fungsi-organ-pernapasan.html

2
3

Didalam rongga hidung, udara akan mengalami tahap sebagai berikut:


a. Penyaringan
Ditujukan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya
debu.Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut yang tumbuh kearah
luar lubang hidung.
b. Penghangatan
Yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.Penghangatan
ini dimungkinkan karena didalam dinding rongga hidung terdapat konka yang
banyak mengandung kapiler darah.Konka hidung (konka nasalis) adalah
selaput lendir yang berlipat-lipat.(Syaifuddin, 1995). Bila udara yang masuk
suhunya lebih rendah dari suhu tubuh maka darah kapiler akan melepaskan
energinya ke rongga hidung, sehingga suhu udara yang masuk menjadi hangat.
Disamping menghangatkan udara, adanya lendir menyebabkan udara kering
yang masuk ke rongga hidung menjadi lembab.

2. Faring (tekak)

Faring merupakan tempat terjadinya persimpangan antara saluran pernapasan


dengan saluran pencernaan.Pada bagian ini terdapat klep atau epiglotis yang
bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada
persimpangan tersebut.

3. Laring (pangkal tenggorok)

Laring disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara.Laring terdiri atas
tulang rawan yang membentuk jakun.Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang
rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.Jakun
adalah suatu struktur kecil berbentuk setengah lingkaran dan paling menonjol di
bagian tengah tenggorokan seorang laki-laki. Bagian tubuh ini akan menonjol saat
seseorang menelan dan pada beberapa laki-laki akan lebih terlihat. Ukuran jakun
pada laki-laki akan lebih besar dibandingkan dengan milik perempuan, hal inilah
yang membuat laki-laki memiliki pita suara lebih panjang daripada perempuan.
Seringkali perempuan yang memiliki pita suara lebih panjang juga akan memiliki
jakun yang agak menonjol. Fungsi utama jakun adalah memberikan perlindungan
terhadap laring (kotak suara), yaitu organ pada manusia yang melindungi trakea dan
terlibat dalam produksi suara.Hal ini karena tekanan yang berasal dari luar
4

tenggorokan dapat merusak bagian-bagian sensitif dari anatomi dalam


tenggorokan.struktur dari jakun ini seperti sebuah perisai setengah lingkaran yang
tidak bulat tapi sangat tebal. Dinding dan depan laring tersebut ditutupi oleh tulang
rawan tiroid yang kaku tapi tidak bertulang (tidak keras), material itulah yang
membentuk jakun dan melindungi pita suara. Tulang rawan ini mirip dengan
material yang membentuk hidung dan telinga.

Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan


(epiglotis).Pada waktu menelan makanan, epiglotis melipat ke bawah menutupi
laring sehingga makanan tidak dapat masuk dalam laring. Sementara itu, ketika
bernapas epiglotis akan membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara
atau lebih dikenal dengan pita suara.

4. Trakhea (batang tenggorok)

Gambar: Trakea

Sumber:http://www.sukasmo.web.id/2012/07/struktur-dan-fungsi-organ-
pernapasan.html

Merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 9 cm dan dindingnya terdiri atas


tiga lapisan.Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot
polos dan cincin tulang rawan, sedangkan lapisan terdalam terdiri atas jaringan
epitel bersilia.Trakea tersusun atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin
tulang rawan yang berbentuk C. Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian
belakangnya tidak tersambung yaitu di tempat trakea menempel pada esofagus.Hal
ini berguna untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka.Trakea dilapisi oleh
selaput lendir yang dihasilkan oleh epitelium bersilia.Silia-silia ini bergerak ke atas
ke arah laring sehingga dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang
5

ikut masuk saat menghirup napas dapat dikeluarkan.Di paru-paru trakea ini
bercabang dua membentuk bronkus.

5. Paru-paru

Paru-paru terletak dalam rongga dada.Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta di
tengahnya dipisahkan oleh jantung.Jaringan paru-paru mempunyai sifat elastik,
berpori, dan seperti spon. Apabila diletakkan di dalam air, paru-paru akan
mengapung karena mengandung udara di dalamnya.Paru-paru dibagi menjadi
beberapa belahan atau lobus.Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru
kiri dua lobus.Setiap lobus tersusun atas lobula.Paru-paru dilapisi oleh selaput atau
membran serosa rangkap dua disebut pleura.Di antara kedua lapisan pleura itu
terdapat eksudat untuk meminyaki permukaannya sehingga mencegah terjadinya
gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernapas.Dalam
keadaan sehat kedua lapisan itu saling erat bersentuhan.Namun dalam keadaan
tidak normal, udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu dan ruang di
antaranya menjadi jelas.Tekanan pada rongga pleura atau intratoraks lebih kecil
daripada tekanan udara luar (± 3–4 mmHg).
Paru-paru terdiri atas :
a. Bronkus (cabang batang tenggorokan)
Bronkus berjumlah sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kanan dan
yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri.Tempat percabangan ini disebut
bifurkase. Bronkus mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh
jenis sel yang sama. Bronkus yang ke kiri lebih panjang dan sempit serta
kedudukannya lebih mendatar daripada yang ke kanan.Hal ini merupakan salah
satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit.Bronkus
sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah
kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
b. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan
salurannya lebih kecil.Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang
rawannya dan akhirnya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia.Setiap
bronkiolus terminal (terakhir) bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung
kecil mirip anggur yang disebut alveolus.
6

c. Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa
gelembung-gelembung udara.Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat
dengan kapiler-kapiler darah.Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih
dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara.Adanya
alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan
penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari
sel-sel darah ke udara.Jumlahnya lebih kurang 300 juta buah. Dengan adanya
alveolus, luas permukaan paru-paru diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100
kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh.

Gambar: alveolus

Gambar: Bagian paru-paru


Sumber: http:/3.bp.blogspot.com

2..1.2 Mekanisme Pernapasan


Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan
dengan dua cara pernapasan, yaitu:

1. Pernapasan Dada
Bagian tubuh yang berperan dalam pernapasan dada, yaitu:

- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut

- Tulang rusuk terangkat ke atas


7

- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil
sehingga udara masuk ke dalam badan.

Pernapasan dada atau costal breathing. Inspirasi dimulai dari otot interkostalis
eksterna yang berkontraksi. Akibatnya, tulang-tulang rusuk terangkat ke atas dan
menyebabkan rongga dada dan volume paru-paru membesar. Sebaliknya, ketika
ekspirasi otot interkostalis internal berelaksasi sehingga tulang-tulang rusuk
menjad turun dan volume rongga dada pun menurun.

2. Pernapasan Perut
Bagian tubuh yang berperan pada pernapasan perut, yaitu:
- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
- Diafragma datar
- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

Pernapasan perut atau diaphragmatic breathing.Inspirasi dimlai abdomen


bergerak ke arah luar sebagai akibat berkontraksinya otot diafragma yang turun ke
bawah secara mendatar, sehingga rongga dada membesar dan menurunkan tekanan
udara di paru-paru Pada saat ekspirasi otot-otot diafragma berelaksasi dengan cara
mengendur dan cenderung melengkung ke atas. Akibatnya, tekanan udara di dalam
paru-paru menjadi lebih tinggi karena volume rongga dada maupun rongga paru-
paru mengecil.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari.Dalam


keadaa tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi
berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus
selaputal veolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan
disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan
19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40
milimeterair raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh
kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc
karbondioksida/ CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju
paruparu dengan bantuan darah.
8

2.1.3 Fase Pernapasan


Fase ini terbagi pada tarikan nafas (inspirasi) dan hembusan nafas (ekspirasi)
yang melibatkan beberapa bagian tubuh, antara lain:
        - Otot interkosta
        - Tulang rusuk
        - Diafragma
        - Isi padu rongga toraks

        - Tekanan udara di paru- paru


a. Inspirasi
Pada saat menarik napas (inspirasi), otot interkosta luar berkontraksi (tulang
rusuk dinaikkan ke atas ) ; otot diafragma berkontraksi (diafragma menjadi
datar ), isipada rongga toraks bertambah dan tekananudara paru-paru menjadi
rendah , tekanan udara di luar yang lebih tinggi mendorong udara kedalam paru-
paru .
b. Ekspirasi
Pada saat menghembuskan napas (ekspirasi) , otot interkosta luar mengendur
(tulang rusuk dmenurun ke bawah ) ; otot diafragma mengendur (diafragma
melengkung ke atas ), isipada rongga toraks berkurang dan tekanan udara paru-
paru menjadi tinggi , tekanan udara dalam paru-paru yang lebih tinggi mendorong
udara keluar . 

2.1.4 Mekanisme Jalannya Udara Saat Bernapas


Paru-paru mamalia terletak dalam rongga dada.Paru-paru mamalia mempunyai
tekstur yang mirip spons dan berbentuk seperti sarang lebah dengan epithelium
lembap yang berfungsi sebagai pertukaran respirasi. Luas total permukaan
epithelium (sekitar 100m2 pada manusia) sudah cukup untuk melakukan pertukaran
gas untuk keseluruhan tubuh. Sebuah sistem saluran yang bercabang mengirimkan
udara ke paru-paru.Udara masuk melalui lubang hidung kemudian disaring oleh
rambut, dihangatkan, dilembapkan, dan dicek jika ada bebauan, sementara udara
mengalir berbagai ruang di dalam rongga hidung.Rongga hidung mengarah ke faring,
semacam persimpangan dimana jalur untuk udara dan makanan saling silang.Ketika
makanan ditelan, laring bergerak ke atas dan merebahkan epiglottis di atas glotis.Hal
tersebut membuat makanan dapat masuk ke esophagus hingga lambung. Pada waktu
lain, glotis berada dalam keadaan terbuka dan manusia dapat bernafas.
9

 Proses terbentuknya suara


Dinding laring diperkuat dengan tulang rawan. Pada manusia dan mamalia lain,
laring diadaptasikan sebagai kotak suara. Ketika ada udara dihembuskan udara
tersebut akan melintasi pasang pita suara dalam laring, kemudian suara dihasilkan
ketika otot sadar dalam kotak suara menjadi tegang dan meregangkan pita suara
tersebut sehingga pita suara bergetar. Suara berada tinggi dihasilkan ketika pita suara
sangat teregang dan bergetar cepat; suara bernada rendah berasal dari pita suara yang
tidak terlalu tegang bergetar secara perlahan.

Dari laring, udara lewat ke dalam trakea atau batang tenggorokan.Cincin


tulang rawan (sebenarnya berbentuk seperti huruf C) mempertahankan bentuk
trakea.Trakea bercabang menjadi dua bronki (tunggal, bronkus) masing-masing
menuju ke setiap paru-paru.Di dalam paru-paru bronkus bercabang secara berulang-
ulang menjadi pipa yang semakin halus disebut sebagai bronkiolus.Keseluruhan
system saluran udara tampak seperti pohon terbalik, dimana batang berperan sebagai
trakea.Epithelium yang melapisi cabang utama pohon respirasi ditutupi oleh silia dan
sebuah lapisan tipis mucus. Mucus akan menjerat debu, serbuk sari, dan partikel-
partikel kontaminan lainnya. Silia yang berdenyut menggerakkan mucus ke arah atas
menuju faring dimana mucus dapat ditelan ke dalam esophagus. Proses ini
membantu membersihkan sistem respirasi.

Pada ujungnya, bronkiolus yang paling kecil berakhir dan membentuk


sekumpulan kantung udara yang disebut alveoli (tunggal, alveolus).Epithelium tipis
yang terdiri dari jutaan alveoli di dalam paru-paru berfungsi sebagai permukaan
respirasi. Oksigen di udara yang dikirimkan ke alveoli melalui pohon respirasi akan
larut dalam lapisan tipis yang lembap dan berdifusi melewati epithelium dan masuk
ke dalam suatu jaringan kapiler yang mengelilingi masing-masing alveolus.
Karbondioksida berdifusi dari kapiler, menembus epithelium alveolus dan masuk ke
dalam ruangan udara.

 Ventilasi paru-paru

Vertebrata memventilasi paru-parunya dengan cara bernapas yaitu penghirupan


(inhalasi) dan penghembusan (ekshalasi) udara secara bergantian. Ventilasi
mempertahankan konsentrasi oksigen maksimum dan konsentrasi karbondioksida
10

minimum di dalam alveoli.Mamalia memventilasi paru-parunya dengan pernapasan


bertekanan negative, yang bekerja sepertid pompa penyedot udara dan bukan
mendorong udara sehingga udara mengalir ke paru-paru.

Pernapasan dengan tekanan negative disebabkan oleh perubahan volume paru-


paru dan bukan oleh perubahan volume rongga mulut. Kerja otot mengubah volume
rongga dada dan sangkar tulang rusuk kemudian paru-paru menyusul berbuat hal
yang sama. Hal ini dapat terjadi karena paru-paru terbungkus oleh kantung dinding
ganda.Lapisan bagian dalam kantung itu menempel ke bagian luar menempel ke
dinding rongga dada.Sebuah ruang tipis yang terisi penuh dengan cairan memisahkan
kedua lapisan itu.Karena tegangan permukaan, maka kedua lapisan berperilaku
seperti dua lempengan gelas yang ditempelkan bersama-sama oleh suatu lapisan tipis
air. Lapisan-lapisan tersebut dapat menggelincir dengan mulus satu sama lain, tetapi
lapisan-lapisan itu tidak dengan mudah dapat dipisahkan. Tegangan permukaan juga
menyambung pergerakan paru-paru dengan tulang rusuk.

Volume paru-paru meningkat sebagai akibat kontraksi otot rusuk dan


diafragma, lapisan otot rangka yang membentuk dinding dasar pada rongga dada.
Kontraksi otot rusuk membesarlan sangkar tulang rusuk dengan cara menarik tulang
rusuk ke atas kea rah atas dan tulang dada ke arah luar. Saat bersamaan, rongga dada
membesar ketika diafragma berkontraksi dan turun seperti piston. Semua perubahan
tersebut meningkatkan volume paru-paru dan sebagai akibatnya, tekanan udara di
dalam alveoli menjadi lebih rendah dibandingkan tekanan di atmosfer. Karena udara
mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, maka udara mengalir dari lubang
hidung dan masuk ke pipa pernapasan sampai ke alveoli. Selama ekhalasi, otot
tulang rusuk dan diafragma relaksasi, volume paru-paru berkurang, dan peningkatan
tekanan udara di dalam alveoli memaksa udara naik ke pipa pernapasan dan keluar
melalui lubang hidung.

 Kapasitas volume paru-paru


Kontraksi otot tuselang rusuk dan diafragma bertanggung jawab atas
peningkatan volume paru-paru selama pernapasan dangkal, ketika mamalia dalam
kondisi istirahat. Selama aktivitas fisik berat, otot lain pada leher, punggung, dan
dada selanjuny meningkatkan volume paru-paru dengan cara menaikkan peregangn
sangkar tulang rusuk lebih jauh. Volume udara yang dihirup dan dikeluarkan pada
pernapasan normal disebut sebagai udara tidal.Volume udara tidal pada manusia
11

500mL.Volume udara maksimum yang dapat dihirup dan dikeluarkan selama


pernapasan yang dipaksa disebut kapasitas vital. Volume kapasitas vital yaitu
3400mL dan 4800mL, secara berturut-turut untuk wanita dan laki-laki. Kapasitas
vital bergantung pada berbagai factor, salah satunya kelenturan paru-paru.Paru-paru
sebenarnya dapat menampung lebih banyak udara dibandingkan dengan kapasitas
vitalnya, tetapi hal yang tidak mungkin adalah mengempiskan alveoli sepenuhnya,
maka masih terdapat udara sisa.

 Kontrol otomatis pernapasan

Sumber: Campbell, 2004:65

Pusat kontrol pernapasan berlokasi pada medulla oblongata dan pons. Pusat
kontrol di pons membantu agar pusat medulla menentukan irama dasar pernapasan.
Ketika manusia bernapas dalam-dalam, mekanisme umpan balik negative mencegah
paru-paru supaya tidak membesar secara berlebihan. Sensor peregangan dalam
jaringan paru-paru mengirimkan impuls saraf kembali ke medula yang akan
menghambat pusat kontrol pernapasannya.

Pusat kontrol medulla oblongata membantu mempertahankan homeostatis dengan cara


memonitor kadar CO2 dalam darah dan mengatur jumlah CO2 yang dibuang oleh
alveoli. Petunjuk utama mengenai konsentrasi CO2 datang dari munculnya perubahan
pH darah dan cairan jaringan (cairan serebrospinal) yang menggenangi otak.
Karbondioksida bereaksi dengan air untuk membentuk asam karbonat, yang akan
menurunkan pH. Ketika pusat kontrol yang berada di medulla mendeteksi penurunan
pH (peningkatan CO2) cairan serebrospinal atau darah akan meningkatkan kedalaman
laju pernapasan dan kelebihan CO2 dibuang ke udara. Hal ini terjadi ketika olahraga.
12

Konsentrasi O2 dalam darah umumnya mempunyai sedikit pengaruh pada pusat


kontrol pernapasan. Akan tetapi, ketika kadar O2 turun (misal pada tempat yang
berketinggian tinggi) maka sensor O2 di aorta dan arteri carotid di leher akan
mengirimkan sinyal peringatan pada pusat kontrol pernapasan dan pusat itu merespon
dengan cara meningkatkan kedalaman dan laju pernapasan. Peningkatan kadar
karbondioksida menunjukkan indikasi bahwa adanya penurunan oksien. Karena
karbondioksida dihasilkan melalui proses yang sama dengan yang mengkonsumsi
oksigen yaitu respirasi seluler. Tetapi, pusat kontrol pernapasan dapat dikelabui
dengan ventilasi yang berlebihan. Pernapasan yang dalam dan cepat dapat secara
berlebihan mengeluarkan banyak CO2 dari darah sehingga pusat pernapasan sementara
terhenti dalam mengirimkan impuls ke otot tulang rusuk dan diafragma. Pernapsan
terhenti sampai kadar CO2 meningkat cukup banyak untuk menghidupkan kembali
pusat pernapasan.

Gas akan berdifusi dari daerah tekanan parsial yang lebih tinggi. Hal itulah
yang bertanggung jawab atas perpindahan dan pergerakan gas-gas respirasi.Darah
yang sampai paru-paru melalui arteri pulmoner mempunyai nilai Po2 yang lebih rendah
dari Pco2 yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara di dalam alveoli.Ketika darah
memasuki kapiler di sekitar alveoli, karbondioksida berdifusi dari darah ke udara di
dalam alveoli. Oksigen dalam udara akan larut dalam cairan yang melapisi epithelium
dan berdifusi menembus permukaan dan masuk ke darah kapiler. Ketika darah telah
meninggalkan paru-paru dalam vena pulmoner, nilai Po2 telah naik dan Pco2 telah
turun.Setelah kembali ke jantung, darah tersebut dipompa melalui sirkuit
sistematik.Dalam kapiler jaringan, gradient tekanan parsial lebih menyukai terjadinya
difusi oksigen keluar dari darah dan karbondioksida dalam darah.Hal ini terjadi karena
respirasi seluler dengan cepat menghabiskan kandungan oksigen dalam cairan
interstisial dan menambahkan karbondioksida ke cairan itu.Setelah darah melepaskan
oksigen dan memuat karbondioksida darah tersebut dikembalikan ke jantung melalui
vena semantic. Darah tersebut kemudia dipompa ke paru-paru sekali lagi, tempat
darah akan mempertukarkan gas dengan udara di alveoli.

2.1.5 Gangguan pernapasan


Berikut akan diuraikan beberapa jenis gangguan pernapasan yang umum terjadi
pada saluran pernapasan manusia :
1. Efisema
13

Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus.Asap rokok dan kekurangan


enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala yang ditimbulkan:
a. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami
penderita emfisema.
b. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega
yang biasa digunakan penderita sesak napas.

Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
2. Pneumonia
Pneumoniaatau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan
oleh diplococcus pneumoniae.

Penyakit ini menyebabkan radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri


Diplococcus pneumonia.Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan
lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu
penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi
oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari
paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau
terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan
bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.

Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia
(lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem
14

kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda
yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi
penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang
meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan pneumonia
termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan tanda-tanda
menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray
(Rongent) dan pemeriksaan sputum.Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia
sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan
seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah
:
1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan
para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus.
Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy
(chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu
lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang
lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada
saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus
(riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan
Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini
menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang
dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) 'endotracheal tube' sangat
beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan
balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri
dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena
Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para
petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical)
tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada
paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya
bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko
15

tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis


memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media
berkembangnya bakteri.
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat
keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri,
antara lain:
1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan
antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar
tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi
menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat
Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang
hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat
yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang
baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan
dengan pemberian antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri,
demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan
dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur,
Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa
(riak/dahak) diparu-paru.
3. Influenza
Influenza disebabkan oleh virus influenza.Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh
demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan
batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya
sembuh sendiri.
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat.
Walaupun ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan
usia tua dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama
terjadi pada musin dingin di negara bermusim dingin dan di musim hujan pada
negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan menyebarkan influenza
ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung, babi, dan
16

kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza dengan jenis
yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran virus
influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel yang
berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan tertutup.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian
atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan
menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan
infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan
gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C
hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui
melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan test secara genetik.
Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah virus
yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10 virus / air
ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita influenza.
Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga hidung dan saluran nafas.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan
mengalami replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan
sel yang sudah rusak untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di
sebelahnya atau menempel pada air ludah dan menyebar melalui udara.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala,
sakit otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak.
Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini
biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan pada tenggorokan.
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya.
Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang
berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi
pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa
penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas
dan lemah.
17

4. Asma
Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan
alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis.Asma
bersifat menurun.

Gambar: Saluran pernafasan manusia yang terkena asma


Sumber: www.google.com

Penyakit ini menyebabkan penyempitan saluranpernapasan.Penyakit ini dapat


disebabkan oleh alergi.Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas.Berbagai
sel inflamasi berperan, terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag,
netrofil dan sel epitel. Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai
penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas pada pasien asma. Inflamasi
terdapat pada berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma
persisten.Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif (hipereaktifitas)
jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas,
dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan/atau dini hari. Episodik
tersebut berkaitan dengan sumbatan saluran napas yang luas, bervariasi dan
seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi individu dengan predisposisi asma untuk
berkembang menjadi asma adalah alergen di dalam maupun di luar ruangan,
seperti mite domestik, alergen binatang, alergen kecoa, jamur, tepung sari bunga ,
sensitisasi (bahan) lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara di luar maupun di
18

dalam ruangan, infeksi pernapasan (virus), diet, status sosio ekonomi, besarnya
keluarga, obesitas .
Sedangkan faktor lingkungan yang menyebabkan eksaserbasi dan/atau
menyebabkan gejala asma menetap adalah :
 alergen di dalam maupun di luar ruangan

 polusi udara di luar maupun di dalam ruangan

 infeksi pernapasan

 olah raga dan hiperventilasi

 perubahan cuaca

 makanan, additif (pengawet, penyedap, pewarna makanan)

 obat-obatan, seperti asetil salisilat

 ekspresi emosi yang berlebihan

 asap rokok

 iritan antara lain parfum, bau-bauan yang merangsang

Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa


pengobatan.
Gejala awal berupa :
 batuk terutama pada malam atau dini hari

 sesak napas

 napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan napasnya

 rasa berat di dada

 dahak sulit keluar.

Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa.Yang
termasuk gejala yang berat adalah serangan batuk yang hebat Sesak napas yang
berat dan tersengal-sengal Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut)
Sulit tidur dan posisi tidur yangnyaman adalah dalam keadaan duduk Kesadaran
menurun.(Abdul Muchid, 2007)

5. Tonsillitis
19

Tonsillitisadalah peradangan pada tonsil (amandel). Jika terjadi infeksi melalui


mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak(radang) yang dapat
menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.

6. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan
oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia
(akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN,
atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).Penyakit ini menyebabkan
terganggunya pengangkutan oksigen ke sel-sel atau jaringan tubuh. Gangguan pada
proses pengikatan oksigen yang sering terjadi adalah asfiksi. Hal tersebut terjadi
karena adanya kompetisi antara oksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan
hemoglobin. Contohnya pada keracunan gas karbon monoksida (CO).Karbon
monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin dibandingkan dengan
oksigen.Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat karbon monoksida, bukan
oksigen. Jika sebagian besar darah berikatan dengan karbon monoksida, jaringan
dalam tubuh akan kekurangan oksigen. Gangguan pengikatan oksigen juga terjadi
jika paru-paru terisi oleh zat lain, seperti air pada kasus orang yang tenggelam.
Pada peristiwa tenggelam, alveolus terisi oleh air sehingga darah tidak
mendapatkan pasokan oksigen yang memadai.

7. Radang
Radang adalah gangguan pernapasanyang terbagi oleh :
1. Rinitis, peradangan pada hidung
2. Sinusitis adalah radang sinus paranasal (rongga-rongga yang bermuara dilubang
hidung)
3. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang faring atau
tenggorokan. Kadang juga disebut radang tenggorokan (sorethroat)
4. Laringitis, radang pada laring

8. Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada bronkussehinggaterjadi penyempitan


diameter bronkus.Penyakit ini menyebabkan peradangan pada dinding bronkus
yang disebabkan oleh virus.Penyakit ini menyebabkan batuk berdahak.Bronkitis
20

digambarkan sebagai inflamasi dari pembuluh bronkus.Inflamasi menyebabkan


bengkak pada permukaannya, mempersempit pembuluh danmenimbulkan sekresi
dari cairan inflamasi.Bronchitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi
(ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik.Perubahan
bronkus tersebutdisebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus
berupa destruksielemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus.Bronkus yang
terkena umumnya bronkus kecil (medium size), sedangkan bronkus besar jarang
terjadi.Hal ini dapatmemblok aliran udara ke paru-paru dan dapat
merusaknya.Seringkali disebabkan infeksi virus yang menyebabkan permukaan
dalam pembuluh bronkus menjadi inflamasi. Virus yang biasa menyerang adalah
rhinovirus, respiratory syncytial virus(RSV), dan influenzavirus. Bakteri juga dapat
menyebabkan bronkitis seperti Mycoplasma, Pneumococcus,Klebsiella,
Haemophilus.

Ada beberapa tipe penyakit Bronkitis, antara lain:

1. Bronkitis akut
Bronkitis akut adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang
melibatkan jalan nafas yang besar.Bronkitis akut pada umumnya ringan.
Berlangsung singkat(beberapa hari hingga beberapa minggu), rata-rata 10-14
hari. Meski ringan, namunadakalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai
sesak, dada terasa berat, dan batuk berkepanjangan.

2 Bronkitis kronis
Didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulandalam
1 tahun selama 2 tahun berturut turut, walaupun demikian tidak ada standart
demikian yang dapat diterima pada anak-anak. Diagnosa kronik bronkitis
biasanya dibuat berdasar adanya batuk menetap yang biasanya terkait dengan
penyalahgunaan tobacco.Bronchitis kronis ditemukan dalam angka-angka yang
lebih tinggi daripada normal diantara pekerja-pekerja tambang, pedagang-
pedagang biji padi-padian, pembuat-pembuat cetakan metal, dan orang-orang
lain yang terus menerus terpapar pada debu.Namun penyebab utama adalah
merokok sigaret yang berat dan berjangka panjang, yang mengiritasi tabung-
tabung bronchial dan menyebabkan mereka menghasilkan lendir yang
berlebihan.(Agustinus haryanto, 2007)
21

Gejala utama bronkitis adalah timbulnya batuk produktif (berdahak)


yangmengeluarkan dahak berwarna putih kekuningan atau hijau.Dalam keadaan
normalsaluran pernapasan kita memproduksi mukus kira-kira beberapa sendok
teh setiapharinya. Apabila saluran pernapasan utama paru (bronkus) meradang,
bronkus akanmenghasilkan mukus dalam jumlah yang banyak yang akan
memicu timbulnya batuk.Selain itu karena terjadi penyempitan jalan nafas dapat
menimbulkan shortness of breath. Menurut Gunadi Santoso dan Makmuri
(1994), tanda dan gejala yang ada yaitu : Biasanya tidak demam, walaupun ada
tetapi rendah , Keadaan umum baik, tidak tampak sakit, tidak sesak , Mungkin
disertai nasofaringitis atau konjungtivitis , Pada paru didapatkan suara napas
yang kasar.

9. Asidosis
Asidosis adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam
bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
10. Dipteri
Difteri merupakan gangguan pernapasanyang disebabkan oleh
bakteriCorynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada
rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh
bakteri tersebut.
11. Sianosis
Sinoasis adalah gangguan pernapasan yang kebiruan pada kulit yang
disebabkan karena jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan di dalam
pembuluh darah kulit, terutama kapiler.
12. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini
menyerang paru-paru sehinggaterbentuk bintil-bintil dalam alveolus.Penyakit
TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TBC ini paling sering menyerang paru-paru
walapun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke
orang, melalui udara, makanan dan minuman, juga oleh darah atau juga lendir dari
penderita TBC.
Penyakit TBC merupakan penyakit penyebab kematian nomor dua di dunia
setelah stroke bahkan menjadi nomor satu untuk indonesia bagian timur menurut
Dr Tihono Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)
22

Kementerian Kesehatan.  Indonesia bahkan tercatat sebagai negara penyumbang


kasus TBC nomor empat di dunia setelah India, China dan Afrika
Selatan.Diperkirakan ada 430 ribu kasus TBC baru dan 169 orang di antaranya
meninggal setiap hari.
Berikut gambar paru-paru manusia yang terkena TBC:

Sumber: www.google.com

Sumber: www.google.com

TBC atau tuberkulosis merupakan keadaan infeksi pada saluran pernafasan


tetapi juga dapat menginfeksi hampir seluruh bagian tubuh seperti ginjal, tulang,
saluran pencernaan,  kelenjar getah beningyang disebabkan oleh bakteri
mycrobacterium dan dapat menular melalui udara saat penderita batuk, di indonesia
setiap tahunnya terjadi kasus baru sebanyak seperempat juta dan hampir sekitar
140.000 mengalami kematian, sebenarnya apabila diobati dengan benar
tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis ini dapat
disembuhkan, oleh karena itu tindakan deteksi dini dan pengobatan yang cepat
dapat mencegah penyakit ini.
23

Penyebab Penyakit TBC :

 Perokok
 Paru-paru luka
 Sistem kekebalan tubuh penderita yang lemah.
 Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang tumbuh menjadi agresif
 Lingkungan yang kotor sehingga kemungkinan penularan dan penyebaran
bakteri menjadi lebih besar.
Gejala Penyakit TBC :
 Keringat pada malam hari
 Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak.
 Mudah terserang flu yang bersifat hilang timbul
 Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan
 Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama.
 Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan kadang-kadang juga disertai dengan
darah.

Gambar. Tanda-tanda TBC

Sumber: http://akhwatdhiya.blogspot.com/2012/01/tugas-rangkuman-sistem-pernafasan-
pada.html

13. Hipoksia
24

Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan


oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan
ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun
pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental
(kadang-kadangmemuncak sampai koma), dan menurunkankapasitas kerja otot.

14. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh),


disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar
limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
15. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam
jaringan paru-paru yan dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan
terutama asap rokok. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-
paru.Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh.Kanker paru-paru sangat
berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok.Perokok pasif juga dapat
menderita kanker paru-paru.Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker
paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum,
dan kromium.

Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :

1. Pembekakan di wajah atau di leher


2. Napas sesak dan pendek-pendek
3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
4. Kelelahan kronis
5. Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
6. Sakit kepala,nyeri dengan sebab yang tidak jelas
7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
8. Suara serak/parau

Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak
mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk
mencegah timbulnya sel kanker.

Penyakit paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan suatu istilah yang


digunakan untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh
25

peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi


utamanya. Bronchitis kronik, emfisema paru dan asma bronchial membentuk
kesatuan yang disebut PPOK.Agaknya ada hubungan etiologi dan sekuensial antara
bronchitis kronis dan emfisema, tetapi tampaknya tidak ada hubungan antara
penyakit itu dengan asma.  Hubungan ini nyata sekali sehubungan dengan etiologi,
pathogenesis dan pengobatan.

Gambar PPOK

Sumber: http://www.banjaristi.web.id/2011/07/makalah-copdppok-penyakit-paru.html

PPOK adalah sekresi mukoid bronchial yang bertambah secara menetap


disertai dengan kecenderungan terjadinya infeksi yang berulang dan penyempitan
saluran nafas , batuk produktif selama 3 bulan, dalam jangka waktu 2 tahun berturut-
turut (Ovedoff, 2002). Sedangkan menurut Price & Wilson (2005), COPD adalah
suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang
berlangsung lama dan ditandai dengan obstruksi aliran udara sebagai gambaran
patofisiologi utamanya.Menurut Carpenito (1999) COPD atau yang lebih dikenal
dengan PPOM merupakan suatu kumpulan penyakit paru yang menyebabkan
obstruksi jalan napas, termasuk bronchitis, empisema, bronkietaksis dan asma.PPOM
paling sering diakibatkan dari iritasi oleh iritan kimia (industri dan tembakau), polusi
udara, atau infeksi saluran pernapasan kambuh.

Cegukan

Istilah medis untuk cegukan adalah singultus (inggris: hiccup, hiccough),


yaitu gangguan pada sistem pernafasan, dimana terjadinya kontraksi otot-otot
26

pernapasan (diapraghm spasms) yang menyebabkan timbulnya gerakan menarik


nafas tiba-tiba diikuti dengan menutupnya epiglottis (katup saluran pernafasan)
secara tidak normal sehingga menimbulkan efek suara yang khas . Cegukan dapat
dialami oleh siapa saja, mulai dari balita hingga lanjut usia. Cegukan normal
biasanya sering dialami oleh anak-anak.

Gambar Sistem Pernafasan

Sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/08/02/cegukan-normal-penyebab-dan-
tips-mengatasinya-482597.html

Cegukan normal terjadi 4-60 kali/menit dengan interval yang teratur, dan
berlangsung selama 10-30 menit. Namun apabila cegukan tidak berhenti dalam
beberapa jam hingga berhari-hari, sangat disarankan untuk konsultasi dengan dokter,
karena hal tersebut merupakan gejala penyakit yang serius.

Penyebab Terjadinya Cegukan

Penyebab terjadinya cegukan normal diantaranya adalah makan yang


berlebihan (terlalu kenyang), minum minuman berkarbonasi, perubahan suhu
lingkungan yang mendadak dan akibat faktor emosional seperti menangis dan
histeria.Sedangkan cegukan yang tidak normal yang berlangsung lama, terjadi karena
pengaruh penyakit-penyakit tertentu seperti adanya gangguan pada sistem saraf pusat
dan sistem metabolisme, dan pengaruh obat-obatan.

Tips Mengatasi Cegukan Normal

Tips ini sudah saya praktekkan setiap saya mengalami cegukan dan telah saya
ajarkan kepada anak balita saya yang berumur 4 tahun (sedangkan bayi 2 tahun
kebawah sebaiknya konsultasi dengan dokter anak), biasanya berhenti dalam
27

beberapa menit, yaitu dengan cara menarik nafas dalam-dalam secara perlahan
hingga rongga dada terasa penuh, menahannya beberapa detik (5-10 detik),
kemudian melepaskannya melalui mulut secara perlahan-lahan, dilakukan beberapa
kali hingga efek cegukan berhenti.

Sedangkan tips lain adalah dengan cara bernafas di dalam kantong kertas
beberapa menit, berkumur-kumur dengan air es, menyesap air dingin dan menelan
satu sendok gula pasir.
28

Anda mungkin juga menyukai