Laporan Uji Tekan Umi
Laporan Uji Tekan Umi
“Uji Tekan”
Disusun Oleh :
Nama : Umi Masitha
NIM : 4201817006
Kelas/Prodi : TME D4 3A
Kelompok : TIGA (3)
Tanggal Praktek : 16 DESEMBER 2019
Dosen : SUTRISNO IDRIS,ST.,MT.
B. TEORI DASAR
Pengujian tekan adalah salah satu cara penggujian dari suatu bahan logam
terhadap tekanan dari beban yang diberikan dan harus ditahan oleh bahan tersebut.
Pembebanan ini diberikan sampai beban mencapai titik Lelah atau sampai pada beban
maksimum yang dapat diterima oleh bahan tersebut berdasarkan perhitungan.
Pengujian adalah penekanan benda uji (batang uji) yang berbentuk silinder,
dengan arah tekanan pada Panjang batang uji.
Kuat lantak adalah penekanan yang diberikan secara teratur sampai pada pendekatan
tertentu.
Kuat tekan yaitu penekanan benda uji sampai benda uji retak.
a. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas adalah ukuran kekuatan suatu bahan. Modulus
elastisitas dapat dihitung dengan membagi tegangan yang sembarang dalam
arah elastis oleh perpanjangan spesifik dari percobaan. Modulus elastisitas E
dapat dijabarkan dengan hukum Hooke sebagai berikut :
∆L F I
(ε) Atau = ×
Lo Lo E
Dimana,
∆
=ε , disebut perpanjangan spesifik
L0
F
=σ , adalah tegangan Tarik
A0
I σ
Jadi ε =σ × atau E ¿
E ε
b. Batas Kontak
Batas kontak merupakan ukuran bagi ketegaran materi yang dihitung
dari gaya yang mengakibatkan 0,2 % regangan tetap atau dari gaya pada baja
mulai dari lumer, dibagi dengan luas penampang semula.
FL
σ k=
A0
c. Kekuatan tekan
Kekuatan tekan dari bahan yang liat, umumnya tidak dapat diukur
disebabkan karena materi tersebut tidak bisa retak atau pecah. Karena itu kuat
tekan dapat dilakukan pada jenis besi tuang, yang struktur nya menjadi lain
sama sekali apabila diberi beban tekan.
Kekuatan tekan dapat dirumuskan :
F
σ Tk =
A0
Dimana F merupakan beban maksimum pada saat benda mulai retak dan Ao
penampang batang mula-mula.
Batang uji berbentuk silinder dengan Panjang Lo dan diameter awal Do
dimana untuk pengujian kuat lantak Lo = Do dan untuk uji tekan Lo = 2D.
d. Regangan (Konstraksi)
Regangan dimaksudkan untuk melihat perpendekan yang dinyatakan
dalan prosen dari perbandingan antara pengurangan Panjang (∆ L=Lo−Lu)
dengan Panjang mula-mula (Lo).
L0−L1
ε= ×100 %
L0
C. PERLENGKAPAN KERJA
1. Universal Testing Machine.
2. Dynamometer.
3. Vernier Caliper.
4. Micrometer.
5. Test Piece.
6. Spidol Permanen.
7. High Gauge.
8. Dial Indikator.
9. Surface Plate.
10. V blok dan Klem
D. KESELAMAT KERJA
1. Pelajari Job sheet sebelum praktek.
2. Gunakan pakaian praktikum dan sepatu kulit.
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek.
4. Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas.
E. LANGKAH-LANGKAH KERJA
1. Kuat Lantak
a. Persiapkan peralatan percobaan uji yang digunakan serta benda uji.
b. Hidupkan mesin hidrolik dengan menekan ”pump on” sehingga pump lamp
menyala, biarkan beberapa saat untuk pemanasan awal.
c. Letakkan benda uji pada tengah-tengah landasan penekanan.
d. Pasang dial indicator untuk mengamati perpendekan benda uji.
e. Tentukan skala beban dengan memutar tombol range.
f. Berikan beban secara perlahan dengan memutar tombol speed control valve
pada posisi load.
g. Amati perpendekan benda uji serta pertambahan gaya yang diberikan.
h. Menentukan batas kontak dengan melalui penekanan 80% dari kuat tekan
dan tahan beban sampai 30 detik.
i. Tambahkan beban sampai 85% sehingga dicapai batas kontaknya dari kuat
tekan.
2. KUAT TEKAN
Langkah pengujian kuat tekan sama dengan kuat lantak hanya menentukan
kuat tekan didapat dari beban disaat benda uji pecah dibagi dengan luas
penampang awal.
F. DATA PENGAMATAN
A. Uji lantak
1. bahan baja
a. Data sebelum diuji
Sebelum dilakukan pengujian maka harus dilakukan perhitungan kekuatan
atau tegangan Tarik (σ tr) dari hasil pengujian Tarik bahan tersebut yaitu
sebagai berikut :
Fmaks 46.200
Fmaks 46.200
σ tr= = π 2 = 3,14 2 = =625,51 N/mm2
A × do × 9.7 73,86
4 4
= 625,51 (N/mm2)
Keterangan :
Lo = 19,9 mm
Do = 9,4 mm
Keterangan :
2. Bahan kuningan
a. data sebelum di uji
Sebelum dilakukan pengujian maka harus dilakukan perhitungan
kekuatan atau tegangan Tarik (σ tr) dari hasil pengujian Tarik bahan tersebut
yaitu sebagai berikut :
Fmaks 36.400
Fmaks 36.4000
σ tr= = π 2 = 3,14 2 =
A × do × 9.5 70,85
4 4
=513,762 (N/mm2)
Keterangan :
Lo : 19,6 mm
Do : 9,5 mm
Keterangan :
Lv : 18,8 mm
Dv : 9,8 mm
Lo Do Lv Dv
19,6 9,5 18,8 9,8
B. Uji Tekan
1. bahan baja
a. Data sebelum di uji
sebelum benda di uji dilakukan pengujian tekan maka dilakukan pengukuran
dimensi benda uji sebagai berikut :
keterangan :
Lo = 9,8 mm
Do = 9,4 mm
2. bahan baja
a. Data sebelum di uji
sebelum benda di uji dilakukan pengujian tekan maka dilakukan pengukuran
dimensi benda uji sebagai berikut :
keterangan :
Lo = 9,8 mm
Do = 9,5 mm
G. PENGOLAHAN DATA
- Pengolahan data pengujian lantak
1. Bahan baja
a. Menghitung Kekuatan Tekan ( σ tk )
F 2
σ tk = ¿)
A
Fmaks 46.200
Fmaks 46.200
σ tr= = π 2 = 3,14 2 = =625,51 N/mm2
A × do × 9.7 73,86
4 4
b. Meghitung Regangan ( ε )
∆L
ε=
Lo
(L 0−LV ) 19,9−19,1
ε= = 19,1 = 0,04
LV
c. Menghitung Elastisitas ( E )
σ tk
E=
ε
σ tarik 625,51
E= = = 15.637,75 N/mm2
ε tarik 0,04
2. Kuningan
a. Menghitung Kekuatan Tekan ( σ tk )
F 2
σ tk = ¿)
A
Fmaks 36.400
Fmaks 36.400
σ tr= = π 2 = 3,14 2 = =513,762 N/mm2
A × do × 9.5 70,85
4 4
b. Meghitung Regangan ( ε )
∆L
ε=
Lo
(L 0−LV ) 19,6−18,8
ε= = 18,8 = 0,04
LV
c. Menghitung Elastisitas ( E )
σ tk
E=
ε
σ tarik 513,762
E= = = 12.844,05 N/mm2
ε tarik 0,04
H. ANALISIS
Pada pengujian lantak, pada saat pengujian:
- Bahan baja memerlukan gaya sebesar 36,9 KN sedangkan pada bahan kuningan
memerlukan gaya sebesar 62 KN.
- Bahan baja hanya mengalami perubahan panjang sebesar 1 mm, sedangkan bahan
kuningan mengalami perubahan panjang sebesar 2,40 mm.
- Kekuatan tekan pada bahan baja sebesar 625,51 MPa sedangkan pada bahan
kuningan sebesar 513,76 MPa. Perbedaan ini cukup besar, menandakan bahwa
salah satu bahan merupakan bahan yang ulet dan salah satu bahan bersifat getas.
- Nilai konstarksi panjang baja lebih kecil dari nilai konstarksi panjang kuningan