PFA 1417
TEHNIK BUDIDAYA UDANG
Penanganan dan Penebaran Benur
Dosen Pengampu :
Pindo Witoko, S.Pi ,M.P
Di Susun Oleh :
DIMAS REVA ADIYOGA 18742024
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW dan para sahabat dari dulu, sekarang hingga ahir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
bapak Pindo Witoko S.Pi ,M.P yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Penanganan dan Penebaran Benur” karena telah menyelesaikan makalah yang
merupakan tugas dan kewajiban kami sebagai mahasiswa. Dalam makalah ini
kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, “Bahwa tidak ada
gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak” oleh kaarena itu
dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan member manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal
‘Alamiin.
LATAR BELAKANG
1.1 Pendahuluan
Indonesia yang terletak pada daerah tropis dan terdiri dari kepulauan yang
luas dan memiliki pantai yang luas. Hamparan pantai dari sabang sampai
Merauke merupakan potensi yang sangat besar. Sementara pendayagunaan masih
sangat kurang pada budidaya perikanan khususnya pada udang vaname
(Litopenaeus vanamei), karena budidaya udang mempunyai prospek yang sangat
cerah untuk saat ini dan yang akan datang. Dalam meningkatkan ekspor non
migas, udang merupakan salah satau komuditas untuk menambah devisa negara,
hal ini didasarkan dengan semakin membaiknya pasaran udang vaname.
Dalam proses budidaya udang vaname salah satu yang harus diperhatikan
adalah persiapan tambak. Persiapan tambak adalah hal langkah awal yang sangat
menentukan dalam budidaya udang vaname. Salah satu rantai dalam
pengoprasian tambak, sebelum benur ditebar terlebih dahulu tambak harus
dipersiapkan. Pesiapan tambak yang baik merupakan salah satu awal keberhasilan
udang vaname, persiapan tambak meliputi : desain dan konstruksi tambak,
persiapan tambak hingga sarana dan prasarana. Persiapan tambak merupakan
penyediaan media atau tempat hidup benur, hingga benur dapat hidup dengan baik
selama pemeliharaan berlangsung.
1.2 Tujuan
Untuk mendapatkan nilai di mata kuliah budidaya udang
Mengetahui tehnik penanganan dan penebaran benur
Melesaikan tugas yang di berikan oleh dosen
BAB II
PEMBAHASAN
Saat penebaran benur harus direncanakan dengan tepat agar saat penebarannya
bisa dilakukan pagi atau sore hari, dimana pada waktu itu kondisi udara tidak
terlalu panas.
Setelah benur sampai ke lokasi tambak, maka benur segera akan ditebar ke
dalam tambak. Dalam penebaran benur, hal yang tidak boleh dilewatkan adalah
aklimatisasi.
2) Setelah 30 menit, kantong dibuka satu persatu, tambahkan air dari tambak
sebanyak kira-kira 1/4 dari volume air kemasan ke dalam kantong tersebut,
biarkan selama 15 menit. Perlu diperhatikan agar setelah kantong dibuka
posisinya diair tidak miring, sehingga air tidak masuk.
3) Setelah 15 menit, tambahkan lagi air tambak sebanyak 1/4 dari volume volume
air kantong ke dalam kantong-kantong, lalu biarkan 30 -60 menit. Penambahan
air tambak ke dalam kantong untuk menyesuaikan pH dan salinitas air dalam
kantong dengan air tambak secara bertahap.
4) Setelah dua kali penambahan air ke dalam kantong, maka diperkirakan salinitas
air di kedua tempat sudah sama atau mendekati sama. Bila petani memiliki alat
pengukur kadar garam, seyogyanya kadar garamnya diukur. Jika ada perbedaan
kadar garam antara air kemasan benur dan air petakan perbedaannya tidak boleh
terlalu besar melebihi 5 ppt. Kalau ternyata perbedaan lebih besar, masukkan lagi
air tambak ¼ volume lagi ke dalam kantung dan biarkan tenang selama 30 menit.
5) Selanjutnya, periksa apakah benur sehat. Benur yang sehat akan berenang
dengan gesit. Apabila sudah dipastikan bahwa benur sudah melakukan aktifitas
berenang dengan aktif, maka saatnya kantongkantong dimiringkan hingga benur-
benur dapat berenang keluar sendiri dari kantong dan menyebar ke dalam tambak.
Isilah setiap hapa dengan 100 ekor benur. Benur yang lain boleh
Berilah pakan buatan jenis starter yang tenggelam, yaitu sama dengan
pakan benur yang ada di luar hapa atau di dalam petak tambak.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suyanto Rahmatun dan Mujiman A, 2008. Budi Daya Udang Windu. Penebr
Swadaya. Jakarta. 113 hal.
Sudrajat Achmad dan Wedjatmiko, 2010. Budi Daya Udang di Sawah dan
Tambak.
Penebar Swadaya. Jakarta 76 hal. Sutomo H.A. moch, 2000. Teknik Budi
Daya Udang Windu. Sinar Baru Algensindo.