Korupsi merupakan tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan secara individu
maupun kelompok dalam upaya memperkaya diri sendiri maupun kelompok dari
sumber-sumber pendapat yang ilegal secara hukum. Di era globalisasi yang
berkembang sekarang ini, korupsi seolah-olah menjadi budaya dalam masyarakat
hingga pernah terdengar suatu pernyataan yang menyebutkan “korupsi berjamaah”.
Nilai-nilai Pendidikan Anti Korupsi sudah dimasukkan ke dalam mata kuliah
perilaku berkarya, hal tersebut dilakukan supaya mahasiswa memahami tindakan
antikorupsi dan cara penanganan ketika adanya perbuatan korupsi di sebuah instansi.
Tidak hanya di Perguruan Tinggi saja, Pendidikan Anti Korupsi juga harus
ditanamkan sejak usia dini, hal tersebut sejalan dengan program Kemdikbud yang
memutuskan untuk ikut berperan dalam mencegah korupsi melalui jalur pendidikan.
Ditanamkannya pendidikan antikorupsi sejak dini kepada siswa di sekolah juga
bertujuan agar peserta didik memiliki jiwa antikorupsi. Jiwa antikorupsi inilah yang
akan menjadi benteng bagi mereka untuk tidak melakukan perbuatan korupsi jika
mereka sudah dewasa kelak.
b) Obyektif Perkuliahan
Mahasiswa mengerti dan memahami tentang ruang lingkup korupsi.
c) Isi/Konten
A. Pengertian Korupsi
1. Pengertian korupsi secara umum
Secara etimologis istilah “korupsi” berasal dari bahasa Latin,
yaitu “corruptio” atau “corruptus” yang artinya sesuatu yang rusak, busuk,
menggoyahkan, memutarbalik, menyogok, penyuapan. Sehingga dari asal katanya,
arti korupsi adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk mendapatkan keuntungan
pribadi.
Secara umum, pengertian korupsi adalah suatu tindakan penyalahgunaan
jabatan atau wewenang yang dilakukan oleh seorang pejabat demi mendapatkan
keuntungan pribadi. Dengan kata lain, korupsi adalah suatu perilaku tidak jujur atau
curang demi keuntungan pribadi oleh mereka yang berkuasa, dan biasanya melibatkan
suap. Korupsi dapat juga didefinisikan sebagai suatu tindakan penyalahgunaan
kepercayaan yang dilakukan seseorang terhadap suatu masalah atau organisasi demi
untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan
jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan di seluruh dunia
ini rentan korupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi tentu berbeda-beda, dari yang
paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan
menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan. Titik ujung
korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di
mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali. Orang yang melakukan
kleptokrasi disebut kleptokrat.
Dalam ilmu politik, korupsi didefinisikan sebagai penyalahgunaan jabatan dan
administrasi, ekonomi atau politik, baik yang disebabkan oleh diri sendiri maupun
orang lain, yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, sehingga
meninmbulkan kerugian bagi masyarakat umum, perusahaan, atau pribadi lainnya.
Dari sudut pandang ekonomi, para ahli ekonomi menggunakan definisi yang
lebih konkret. Korupsi didefinisikan sebagai pertukaran yang menguntungkan (antara
prestasi dan kontraprestasi, imbalan materi atau nonmateri), yang terjadi secara diam-
diam dan sukarela, yang melanggar norma-norma yang berlaku, dan setidaknya
merupakan penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang dimiliki salah satu pihak
yang terlibat dalam bidang umum dan swasta.
Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa Korupsi adalah perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan
uang sogok dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
korporasi, yang mengakibatkan kerugian keuangan pada negara. Atau tindakan
penyelewengan atau penggelapan uang baik itu uang Negara atau uang lainnya yang
dilakukan untuk keuntungan pribai atau orang lain.
e) Daftar Pustaka
https://www.zonareferensi.com/pengertian-korupsi/
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt59644683ea927/menanamkan-nilai-nilai-
karakter-antikorupsi-pada-anak/