AKUNTANSI PENSIUN
NAMA KELOMPOK:
MATA KULIAH:
AKUNTANSI KEUANGAN 3 (U)
DOSEN PEMBIMBING:
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dana Pensiun
2.2 Tujuan Dana Pensiun
2.3 Fungsi Dana Pensiun
2.4 Peran Dana Pensiun
2.5 Jenis – Jenis Dana Pensiun
2.6 Asas Dana Pensiun
2.7 Prinsip Dana Pensiun
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 pasal 1 dijelaskan Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pension,
Sebagaimana dijelaskan terdapat t tiga jenis Dana Pensiun. Pertama Dana Pensiun Pemberi Kerja
adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh perseorangan atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri, kedua Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan adalah Dana Pensiun
Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari
pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja, dan
yang ketiga Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank
atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi
kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan, tetapi hanya 2 jenis
yang berlaku, yaitu: Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK).
Dengan demikian sebuah Dana pensiun mempunyai tiga tugas utama dalam mengelola
Program Pensiun. Tugas pertama adalah menghimpun dana yang berasal dari iuran anggota
maupun pendiri. Tugas yang kedua mengelola dana yang berasal dari anggota maupun pendiri
dengan jalan menginvestasikan dana sehingga dana tersebut dapat berkembang. Sedangkan tugas
yang ketiga adalah membayarkan manfaat pensiun kepada peserta yang telah memenuhi syarat.
Pada tahun 2011 Pemerintah melalui Undang-undang No. 21 tahun 2011 membentuk sebuah
lembaga negara yakni Otoritas Jasa Keaungan yang berfungi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan menggantikan peran Bapempam-LK.
Investasi merupakan salah satu jenis kegiatan di dalam Dana Pensiun yang bertujuan untuk
mengembangkan dana yang berasal dari anggota maupun pendiri. Investasi yang dilakukan
terhadap dana yang terkumpul haruslah sesuai dengan arahan atau kebijakan investasi dari Pendiri
Dana Pensiun. Yang mana telah diatur yakni Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
3/POJK.005/2015 tetang Investasi Dana Pensiun. Pembayaran manfaat pensiun diberikan kepada
peserta Dana Pensiun yang telah purnakarya karena usia, meninggal dunia, cacat atau alasan lain
5 yang sesuai dengan peraturan. Dalam hal pembayaran manfaat pensiun kepada peserta pensiun
meninggal dunia maka manfaat pensiun diberikan kepada istri, anak, atau ahli waris yang
ditunjuk. Dengan demikian perhitungan manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu didalam
kondisi masa depan yang tidak pasti dan sulit diestimasi. Oleh karenanya sebuah Dana Pensiun
haruslah mempunyai kecukupan pendanaan dalam rangka memberikan manfaat pensiun baik
dalam kondisi sekarang maupun yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan penyelenggaraan program dana pensiun–baik dari kepentingan pemberi kerja maupun dari
karyawan–dapat dijelaskan berikut:
Bagi Karyawan :
a) Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa pensiun.
b) Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.
c) Agar tetap memiliki penghasilan pada saat mencapai usia pensiun,
d) Kompensasi yang lebih baik karena karyawan mempunyai tambahan kompensasi, meskipun baru bisa
dinikmati pada saat mencapai usia pensiun/berhenti bekerja.
A. Asuransi
Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan
atas beban bersama dari dana pensiun. Masa kerja para karyawan bukan harga mati. Apabila masa kerja
karyawan belum mencapai masa kerja yang disyaratkan tetapi karyawan tersebut berhalangan tetap (cacat
tetap sehingga tidak mungkin lagi bekerja atau meninggal) karyawan tersebut dijamin dapat memperoleh
pensiun. Meskipun demikian jumlah yang diterima tidak penuh atau lebih sedikit bila dibandingkan
karyawan yang memenuhi masa kerja sesuai dengan perhitungan semula.
B. Tabungan
Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya
sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan setiap bulan dapat dilihat sebagai tabungan dari para
pesertanya. Iuran tersebut adalah konsekuensi dari manfaat yang akan diterima oleh karyawan di masa
yang akan datang.
C. Pensiun
Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan
dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama setelah mencapai usia pensiun selama seumur hidup
peserta, dan janda/duda peserta (Triandanu dan Budisantoso, 2006:270).
DPLK dibentuk secara terpisah dari bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan dan
terpisah pula dari dana pensiun pemberi kerja yang mungkin didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa tersebut. Sebagaimana diketahui, bank atau perusahaan asuransi jiwa dalam kapasitasnya sebagai
pemberi kerja karyawannya, juga dapat memberikan dana pensiun pemberi kerja. Program ini terutama
diperuntukkan bagi para pekerja mandiri atau perorangan mislanya dokter, pengacara, pengusaha yang
bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain.
Selain kedua jenis dana pensiiun (lembaga pengelola pensiun) diatas ada juga jenis dari program
pensiun itu sendiri. Program pensiun tersebut yang umumnya digunakan di perusahaan swasta dan
perusahaan milik negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut :
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam
Peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti.
Kelebihan Kekurangan
Dari sisi pemberi kerja, sebagi berikut Dari sisi pemberi kerja, sebagi berikut :
a. Kinerja investasi yang baik memungkinkan a. Kinerja investasi yang baik memungkinkan
terjadinya surplus yang dapat mengurangi terjadinya surplus yang dapat mengurangi
iuran.Tidak ada risiko investasi dan iuran.
pendanaan stabil b. Jadwal iuran tambahan (bila ada) lebih
b. Jadwal iuran tambahan (bila ada) lebih fleksibel
fleksibel
Dari sisi peserta, sebagi berikut : Dari sisi peserta, sebagi berikut :
a. Manfaat yang berhenti di usia muda relatif
a. Jumlah manfaat yang akan diterima sudah
lebih kecil.
pasti
b. Manfaat kurang fleksibel
b. Memberikan keamanan bagi karyawan yang
bekerja lama M
Kelebihan Kekurangan
Dari sisi pemberi kerja, sebagi berikut Dari sisi pemberi kerja, sebagi berikut :
a. Pembiayaan dapat dikendalikan a. Iuran tidak fleksibel karena sudah
b. Tidak ada risiko investasi dan pendanaan ditetapkan
stabil b. Berpotensi menimbulkan keresahan bila
manfaat yang dihasilkan kecil
Dari sisi peserta, sebagi berikut : Dari sisi peserta, sebagi berikut :
a. Manfaat bagi yang berhenti di usia muda a. Besar manfaat tidak dapat diketahui
relatif lebih besar b. Besar manfaat tergantung kinerja
b. Terlibat dalam memutuskan strategi investasi.
investasi