Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 2

AKUNTANSI PENSIUN

NAMA KELOMPOK:

1. 1221900016 Devi Afikasari


2. 1221900020 Shelly Eka P P
3. 1221900039 Elok Tri Nur A
4. 1221900041 Natalia Yesi K
5. 1221900151 Diana Nur S

MATA KULIAH:
AKUNTANSI KEUANGAN 3 (U)

DOSEN PEMBIMBING:

Dra. Rr. Adiati Trihastuti, MM,Ak.,CA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN  
2.1 Pengertian Dana Pensiun
2.2 Tujuan Dana Pensiun
2.3 Fungsi Dana Pensiun
2.4 Peran Dana Pensiun
2.5 Jenis – Jenis Dana Pensiun
2.6 Asas Dana Pensiun
2.7 Prinsip Dana Pensiun

BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan manfaat
pensiun, yang didirikan secara terpisah oleh perusahaan, dengan mencadangkan dana untuk
mengelola Dana Pensiun.
Faktor keterbatasan usialah yang menjadikannya tidak mampu bekerja produktif lagi.
Dengan adanya keterbatasan usia untuk bekerja sedangkan kebutuhan hidup harus terus dicukupi
sampai akhir hayat maka diperlukan suatu program ataupun pengambilan langkah agar kebutuhan
tetap dapat tercukupi walaupun sudah tidak bekerja lagi salah satu program yang dapat digunakan
untuk mencukupi kebutuhan di hari tua adalah program tunjangan hari tua atau yang lebih dikenal
dengan program pensiun.
Dengan adanya program tersebut diharapkan kesejahteraan karyawan akan tetap didapat
dan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya dapat tercukupi walaupun karyawan tersebut telah
purna karya karena usia maupun disebabkan oleh faktor tertentu, semisal berhenti bekerja karena
adanya kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak dapat bekerjanya karyawan tersebut.

Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 pasal 1 dijelaskan Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pension,
Sebagaimana dijelaskan terdapat t tiga jenis Dana Pensiun. Pertama Dana Pensiun Pemberi Kerja
adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh perseorangan atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri, kedua Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan adalah Dana Pensiun
Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari
pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja, dan
yang ketiga Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank
atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi
kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan, tetapi hanya 2 jenis
yang berlaku, yaitu: Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK).
Dengan demikian sebuah Dana pensiun mempunyai tiga tugas utama dalam mengelola
Program Pensiun. Tugas pertama adalah menghimpun dana yang berasal dari iuran anggota
maupun pendiri. Tugas yang kedua mengelola dana yang berasal dari anggota maupun pendiri
dengan jalan menginvestasikan dana sehingga dana tersebut dapat berkembang. Sedangkan tugas
yang ketiga adalah membayarkan manfaat pensiun kepada peserta yang telah memenuhi syarat.

Pada tahun 2011 Pemerintah melalui Undang-undang No. 21 tahun 2011 membentuk sebuah
lembaga negara yakni Otoritas Jasa Keaungan yang berfungi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan menggantikan peran Bapempam-LK.

Investasi merupakan salah satu jenis kegiatan di dalam Dana Pensiun yang bertujuan untuk
mengembangkan dana yang berasal dari anggota maupun pendiri. Investasi yang dilakukan
terhadap dana yang terkumpul haruslah sesuai dengan arahan atau kebijakan investasi dari Pendiri
Dana Pensiun. Yang mana telah diatur yakni Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
3/POJK.005/2015 tetang Investasi Dana Pensiun. Pembayaran manfaat pensiun diberikan kepada
peserta Dana Pensiun yang telah purnakarya karena usia, meninggal dunia, cacat atau alasan lain
5 yang sesuai dengan peraturan. Dalam hal pembayaran manfaat pensiun kepada peserta pensiun
meninggal dunia maka manfaat pensiun diberikan kepada istri, anak, atau ahli waris yang
ditunjuk. Dengan demikian perhitungan manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu didalam
kondisi masa depan yang tidak pasti dan sulit diestimasi. Oleh karenanya sebuah Dana Pensiun
haruslah mempunyai kecukupan pendanaan dalam rangka memberikan manfaat pensiun baik
dalam kondisi sekarang maupun yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas kita dapat mengetahui rumusan masalahnya sebagai berikut :
a)      Apa itu Pengertian Dana Pensiun ?
b)      Apa Tujuan Dana Pensiun ?
c)      Apa Fungsi Dana Pensiun ?
d)     Apa saja Peran Dana Pensiun ?
e)      Apa saja Jenis – Jenis Dana Pensiun ?
f)       Apa saja Asas Dana Pensiun ?
g)      Apa Prinsip Dana Pensiun ?
1.3 Tujuan Penulisan

a)      Kita dapat mengetahui Pengertian Dana Pensiun.

b)      Kita dapat mengetahui Tujuan Dana Pensiun.

c)      Kita dapat mengetahui Fungsi Dana Pensiun.


d)     Kita dapat mengetahui Peran Dana Pensiun.
e)      Kita dapat mengetahui Jenis – Jenis Dana Pensiun.
f)       Kita dapat mengetahui Asas Dana Pensiun.
g)      Kita dapat mengetahui Prinsip Dana Pensiun.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dana Pensiun


Dana Pensiun (Pension Funds) adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh suatu
lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan
kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar
penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut dikaitkan dengan pencapaian
usia tertentu.
Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah
bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan.

2.2 Tujuan Dana Pensiun

Tujuan penyelenggaraan program dana pensiun–baik dari kepentingan pemberi kerja maupun dari
karyawan–dapat dijelaskan berikut:

   Bagi Pemberi Kerja :


a)  Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi di perusahaan tersebut.
b)  Agar dimasa pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja di
perusahaannya.
c)  Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
d)  Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
e)  Kewajiban moral. Perusahan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada
karyawan. Kewajiban moral tersebut diwujudkan dengan memberikan jaminan ketenangan atas masa
depan para karyawannya. Karyawan yang sudah memasuki usia pensiun tidak dapat dilepas begitu saja.
Perusahan masih memiliki tanggung jawab moral terhadap mereka. Oleh karena itu, sudah menjadi
kewajiban perusahaan untuk mengikutkan atau membentuk sendiri dana pensiun untuk para kayawannya.

Bagi Karyawan :
a)  Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa pensiun.
b)  Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.
c)  Agar tetap memiliki penghasilan pada saat mencapai usia pensiun,
d)  Kompensasi yang lebih baik karena karyawan mempunyai tambahan kompensasi, meskipun baru bisa
dinikmati pada saat mencapai usia pensiun/berhenti bekerja.

Bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun


a)   Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan berbagai kegiatan
investasi.
b)   Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

2.3 Fungsi Dana Pensiun


Fungsi program pensiun harus dapat diidentifikasikan dengan jelas supaya program tersebut dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program pensiun antara lain:

A. Asuransi
Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan
atas beban bersama dari dana pensiun. Masa kerja para karyawan bukan harga mati. Apabila masa kerja
karyawan belum mencapai masa kerja yang disyaratkan tetapi karyawan tersebut berhalangan tetap (cacat
tetap sehingga tidak mungkin lagi bekerja atau meninggal) karyawan tersebut dijamin dapat memperoleh
pensiun. Meskipun demikian jumlah yang diterima tidak penuh atau lebih sedikit bila dibandingkan
karyawan yang memenuhi masa kerja sesuai dengan perhitungan semula.

B. Tabungan
Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya
sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan setiap bulan dapat dilihat sebagai tabungan dari para
pesertanya. Iuran tersebut adalah konsekuensi dari manfaat yang akan diterima oleh karyawan di masa
yang akan datang.

C. Pensiun
Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan
dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama setelah mencapai usia pensiun selama seumur hidup
peserta, dan janda/duda peserta (Triandanu dan Budisantoso, 2006:270).

2.4 Peran Dana Pensiun


Dana pensiun memiliki peran memlihara kesinambungan penghasilan pada hari tua  dalam rangka
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu dana   pensiun juga sebagai sarana
penghimpunan dana guna meningkatkan peran serta   masyarakat dalam pembangunan nasional.
Menambah motivasi dan ketenangan kerja   sehingga meningkatkan produktifitas.

2.5 Jenis – Jenis Dana Pensiun


Dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 dana pensiun, lembaga pengelola dana pensiun
dibedakan dalam dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK). Pembedaan kedua jenis lembaga pengelola dana pensiun ini didasarkan pada
penyelenggaraannya atau pihak yang mendirikan.

A. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)


DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, untuk menyelenggarakan
program pensiun.
Dari pengertian di atas, jelas bahwa DPPK merupakan dana pensiun yang didirikan oleh perusahaan
maupun perorangan yang memiliki karyawan. Perlu dijelaskan bahwa pendirian dan penyelenggaraan
program pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi, mengingat
dampak dan peranan yang positif dari program dana pensiun kepada para karyawan, pemerintah sangat
menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk mendirikan dana pensiun.
Dana pensiun pemberi kerja dibentuk oleh oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan,
selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta, dan yang
menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
B. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Pada pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan bahwa dana pensiun
lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri
yang terpisah dari dana pensiun pemberi pekerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang
bersangkutan. Pihak yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan
perusahaan asuransi jiwa. bank umum dan perusahaan asuransi jiwa dapat menyelenggarakan dua jenis
dana pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

DPLK dibentuk secara terpisah dari bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan dan
terpisah pula dari dana pensiun pemberi kerja yang mungkin didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa tersebut. Sebagaimana diketahui, bank atau perusahaan asuransi jiwa dalam kapasitasnya sebagai
pemberi kerja karyawannya, juga dapat memberikan dana pensiun pemberi kerja. Program ini terutama
diperuntukkan bagi para pekerja mandiri atau perorangan mislanya dokter, pengacara, pengusaha yang
bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain.
Selain kedua jenis dana pensiiun (lembaga pengelola pensiun) diatas ada juga jenis dari program
pensiun itu sendiri. Program pensiun tersebut yang umumnya digunakan di perusahaan swasta dan
perusahaan milik negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut :
  Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam
Peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti.

Kelebihan Kekurangan

 Dari sisi pemberi kerja, sebagi berikut  Dari sisi pemberi kerja, sebagi berikut :
a.  Kinerja investasi yang baik memungkinkan a.  Kinerja investasi yang baik memungkinkan
terjadinya surplus yang dapat mengurangi terjadinya surplus yang dapat mengurangi
iuran.Tidak ada risiko investasi dan iuran.
pendanaan stabil b. Jadwal iuran tambahan (bila ada) lebih
b. Jadwal iuran tambahan (bila ada) lebih fleksibel
fleksibel
 Dari sisi peserta, sebagi berikut :  Dari sisi peserta, sebagi berikut :
a. Manfaat yang berhenti di usia muda relatif
a. Jumlah manfaat yang akan diterima sudah
lebih kecil.
pasti
b. Manfaat kurang fleksibel
b.  Memberikan keamanan bagi karyawan yang
bekerja lama M

Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)


Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) merupakan program investasi yang iurannya
ditetapkan lebih dahulu dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada
rekening masing-masing peserta. 
Dalam program ini besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih dahulu, tetapi
hasilnya atau manfaat pensiun yang akan diperolehnya belum dapat diketahui sebab hal tersebut
akan sangat bergantung kepada lamanya seseorang menggiur dari hasil pengembangan iuran

Kelebihan Kekurangan

 Dari sisi pemberi kerja, sebagi berikut  Dari sisi pemberi kerja, sebagi berikut :
a. Pembiayaan dapat dikendalikan a. Iuran tidak fleksibel karena sudah
b. Tidak ada risiko investasi dan pendanaan ditetapkan
stabil b. Berpotensi menimbulkan keresahan bila
manfaat yang dihasilkan kecil
 Dari sisi peserta, sebagi berikut :  Dari sisi peserta, sebagi berikut :
a. Manfaat bagi yang berhenti di usia muda a. Besar manfaat tidak dapat diketahui
relatif lebih besar b. Besar manfaat tergantung kinerja
b.  Terlibat dalam memutuskan strategi investasi.
investasi

Anda mungkin juga menyukai