Anda di halaman 1dari 25

KULIAH UMUM

Inclusive Festival (InFest)


DJPPR Goes to Campus
Maret – April 2021
Dampak
Pandemi Covid-
19 terhadap
Perekonomian
POSISI EKONOMI INDONESIA SEBELUM MASA PANDEMI
Momentum pertumbuhan didukung fundamental ekonomi yang kuat
Pertumbuhan Ekonomi(% YoY)
Kelompok Middle Rata-rata Ekonomi terbesar ke-
5.2 Income meningkat pertumbuhan PDB 7 7 di dunia
menjadi konsumen selama 2014 – 2019 berdasarkan PPP
5.1 potensial mencapai 5.03%
5.0 5.0

4.9 Upper Middle-Income Bonus demografis Investment grade


Country Indonesia Hingga tahun 2035, Lembaga rating
diklasifikasikan sebagai Indonesia diharapkan Baa2/ memberikan predikat
BBB
negara berpenghasilan memperoleh “layak investasi” bagi
menengah ke atas oleh keuntungan dari bonus Indonesia; diakui
Bank Dunia demografi memiliki risiko rendah
2015 2016 2017 2018 2019

Tingkat Pengangguran (%) Tingkat Kemiskinan (%) Tingkat Kesenjangan (GINI)


7.0 12.4
0.41

9.78

4.9 0.38
Mar-20
2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Mar-20
2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Mar-20
2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019
3 Sumber: Bloomberg per Oktober, Kementerian Keuangan, BPS
KONDISI PANDEMI YANG MENGUBAH WAJAH DUNIA
Tantangan ke depan semakin berat dengan tingginya ketidakpastian

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian


Dunia sudah menghadapi tantangan besar, bahkan
sebelum pandemi COVID-19, yang berasal dari isu
ekonomi-politik, seperti adanya Trade War, U.S.
Normalization, dan isu-isu global lainnya

COVID-19 menjadi unprecedented crisis yang memberikan


shock di sisi demand dan supply, serta memberi efek
domino ke berbagai sektor

KE DEPAN, sumber tekanan ekonomi bisa jadi


semakin tidak terprediksi, sehingga pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan menjadi semakin
krusial. Climate change | Tech Disruption | Other Pandemi?
4
Dinamika
Kebijakan Fiskal
dan APBN
terhadap Dampak
Pandemi

5
APBN
Sebagai instrumen untuk menciptakan pertumbuhan, kesejahteraan, dan pemerataan

ALOKASI DISTRIBUSI STABILISASI


Diarahkan untuk mengurangi Diarahkan untuk pemerataan Diarahkan sebagai alat dalam
pengangguran, meningkatkan berdasarkan keadilan memelihara dan mengupayakan
efisiensi dan efektivitas keseimbangan fundamental
perekonomian perekonomian
INSTRUMEN SASARAN
APBN
Kesejahteraan Masyarakat
PENDAPATAN yang
• Pajak (sumber penerimaan, redistribusi dan insentif)
• Bea Cukai (penerimaan, pengendalian konsumsi, investasi perdagangan) Adil dan Makmur
• PNBP (peneriman, pengendalian lingkungan dan SDA, kinerja BUMN)
• Hibah
BELANJA
• Pemerintah Pusat (produktivitas, investasi, konsumsi)
ü KL
ü Non KL
• Transfer ke Daerah (pemerataan, pemberdayaan daerah)
• Dana Desa (pemberdayaan desa)
SURPLUS / (DEFISIT)

PEMBIAYAAN
• Utang (SBN, Pinjaman)
• Investasi (a.l infrastruktur)
6
DINAMIKA KEBIJAKAN FISKAL DI MASA PANDEMI
Fokus pada penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi dengan tetap melanjutkan reformasi untuk memperkuat
fondasi perekonomian

EXTRAORDINARY REOPENING RECOVERY & REFORM


POLICY POLICY POLICY
Dampak Covid-19 luar biasa , harus Komitmen untuk dapat mengatasi Momentum untuk reformasi penguatan
direspon dengan extraordinary policy Covid-19 dan pemulihan ekonomi fondasi

IMMEDIATE RESPONSE: PEMBERIAN STIMULUS: AKSELERASI RECOVERY &


KEBIJAKAN EXTRAORDINARY MENDUKUNG REOPENING REFORMASI
• Perpu No.1/2020 à UU No.2/2020; • Komite PEN, Perluasan stimulus dan • Mengakselerasi recovery melalui
• Stimulus penanganan Covid-19 dan rekontruksi program agar lebih keberlanjutan kebijakan pemulihan
Program PEN, deisit APBN melebar simple dan implementatif sehingga ekonomi
6,34% PDB dapat segera mungkin dapat • Mendorong transformasi melalui
dieksekusi reformasi

7
2020 2021
APBN BEKERJA KERAS MENAHAN DAMPAK PANDEMI COVID-19
Utang sebagai tools APBN yang ekspansif berhasil sebagai instrumen countercyclical mengatasi kontraksi
ekonomi yang lebih dalam
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%, yoy)
2017 2018 2019 APBN
PANDEMI 2021
UU No.20/2019 Perppu No 1/2020 5,1 5,2 5,0 COVID-19
Q1 2020 5,0
– UU No. 2/2020
• Defisit 1,76% 2,97
Relaksasi Defisit di atas
3% s.d. 2022
Q4 2020
-2,19
Q2 2020
-5,32 Q3 2020
1,400 -3,49
Perpres Perpres 1,200
No.54/2020 No.72/2020 1,000 Perkembangan Pembiayaan Utang 180.4

Defisit 5,07% Defisit 6,34% 800 Neto 2017-2021 1,226.8


(Realisasi Sementara 6,2%) 600 1,177.4
400 429.1 372.0 437.5
17.6 -4.0
• UU Keuangan Negara (UU No.17 tahun 2003) mengatur200 6.5 -13.3 351.9
-19.6 APBN & PEN
bahwa defisit anggaran dibatasi maksimal 3% dari PDB 0
dan jumlah utang Pemerintah maksimal 60% dari PDB. 2017 2018 2019 APBN 2020 Realisasi APBN 2021
2020*
• Sampai tahun 2019, Pemerintah menjalankan disiplin Pembiayaan Utang (triliun Rp) Pertumbuhan (%)
fiskal yang ketat sesuai ketentuan UU
Sumber: BPS, Kementerian Keuangan, diolah *Realisasi Sementara
8
Dukungan
Pembiayaan APBN
dalam Pemulihan
Ekonomi dan Peran
Serta Masyarakat

9
DEFISIT à PEMBIAYAAN à UTANG
Filosofi pembiayaan pembangunan melalui utang

Utang merupakan alat


Menjaga momentum & (tools), bukan tujuan
menghindari Opportunity Menjaga dan mempercepat yang diperlukan agar
pertumbuhan ekonomi
Loss pemerintah dapat
menjalankan fungsi
penting dan mendesak
dengan lebih cepat
(tanpa penundaan)

Melibatkan peran serta generasi


Mengembangkan pasar berikutnya dalam berinvestasi yang
memberi manfaat jangka panjang
keuangan (sharing the burden)

10
PEMBIAYAAN UTANG TAHUN 2021
Sebagai instrumen untuk mendukung kebijakan counter cyclical dalam rangka akselerasi pemulihan sosial-
ekonomi dan reformasi dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal
Kebijakan Pembiayaan Utang 2021 Pembiayaan Utang 2020 - 2021

mengendalikan utang dengan menjaga rasio utang Pembiayaan Utang neto 2021 menurun
01 terhadap PDB dalam batas aman
ü
dibandingkan tahun 2020 searah dengan
upaya konsolidasi fiskal
mendorong fleksibilitas pembiayaan utang yang responsif ü Pembiayaan utang tahun 2021
02 untuk mendukung kebijakan countercyclical namun tetap memanfaatkan fleksibilitas sumber
dikelola secara prudent dengan mempertimbangkan pembiayaan dan ketersediaan kapasitas
biaya dan risiko lender dengan meningkatkan pinjaman
tunai à mengurangi pembiayaan dari
SBN sehingga menurunkan tekanan
mendorong efisiensi biaya utang antara lain melalui
03 pendalaman pasar:
terhadap pasar keuangan.
• perluasan basis investor,
• penyempurnaan infrastruktur pasar SBN,
• diversifikasi pembiayaan utang a.l. penerbitan SDGs
bonds dan mendorong penerbitan obligasi/sukuk daerah

menjaga keseimbangan makro dengan menjaga komposisi


04 portofolio utang secara
optimal
11
INSTRUMEN UTANG PEMERINTAH
Di samping untuk general financing, juga untuk project financing

Surat Berharga Pinjaman


Negara (SBN)

Surat Berharga
Surat Utang Pinjaman Luar Pinjaman
Syariah Negara
Negara (SUN) Negeri Dalam Negeri
(SBSN)

SUN – SUN – Sukuk – Sukuk –


Valas Rupiah
Rupiah Valas Valas Rupiah

Variable Fixed Variable Fixed Program Proyek Proyek


Rate Rate Rate Rate

VR FR IFR SDHI PBS

Saving Obligasi Sukuk Cash Waqf


Sukuk
Bond Retail Negara Tabungan
Ritel (SR)
Linked Sukuk Seri SBN Ritel
(SBR) Ritel (ORI) (ST) Ritel (SWR)

12
Peran Pembiayaan
Mitra Strategis
Bilateral dan
Multilateral dalam
Pemulihan Ekonomi
Nasional

13
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
PERSEPSI PUBLIK VS PRAKTIK PENGELOLAAN PINJAMAN

Lender Driven • Pinjaman Luar Negeri dilakukan sesuai prinsip


Campur tangan Lender antara lain: kehati-hatian dan tidak disertai ikatan
dalam perencanaan politik.
pengadaan pinjaman • Sesuai kebutuhan pemerintah (RPJM)
• Pelaksanaan kegiatan sebagian telah
menggunakan sistem Indonesia

PRAKTIK
PERSEPSI PUBLIK

Proses yang rigid


Kekakuan dalam siklus Proses perencanaan, pengadaan, sampai dengan
pinjaman mulai dari pelaksanaan dilakukan secara hati-hati, terukur
tahapan perencanaan dan terarah untuk menjaga good governance
sampai pelaksanaan

Implementasi kegiatan yang lama


Akibat proses yang rigid, Keterlambatan implementasi kegiatan diakibatkan
penyelesaian output antara lain oleh ketidaksiapan executing agency,
pinjaman sering terlambat permasalahan lahan

14
PENGADAAN PINJAMAN SECARA AKUNTABEL DAN PRUDENT

01 Strategi Pengadaan Pinjaman


Sumber pinjaman
a b Mencari calon c Pemerintah
disesuaikan Pemberi Pinjaman melakukan
dengan (Lender) yang negosiasi untuk
karakteristik memiliki expertise mendapatkan
kegiatan. di bidang biaya pinjaman
pembiayaan yang dengan terms and
dibutuhkan. conditions yang
favorable.

Pada masa pandemi, dalam proses pengadaan pinjaman tunai Pemerintah mendapatkan fasilitas dari
02 mitra pembangunan antara lain:
1. waiver (keringanan atas beberapa komponen biaya)
2. fast track dan fast disbursement
3. biaya yang favorable

Fasilitas tersebut merupakan bentuk dari kepercayaan dunia internasional baik multilateral dan
bilateral atas track record Indonesia yang baik dalam pengelolaan pinjaman.

15
PRINSIP PINJAMAN SECARA UMUM
a Transparan d Tidak Disertai Ikatan Politik
Proses dilakukan secara terbuka Tidak mempengaruhi kebijakan politik
kepada pihak-pihak yang negara (bukan Lender Driven).
berkepentingan.

b Akuntabel e Kehati-hatian
Dilakukan dengan prosedur yang Proses pengadaan pinjaman dilakukan
dapat dipertanggungjawabkan. secara terukur, terencana, dan telah
memitigasi risiko yang mungkin timbul
dengan mementingkan kepentingan
nasional.

c Efektif & Efisien f Tidak memiliki muatan yang dapat


mengganggu stabilitas keamanan Negara
Tepat tujuan dan tepat sumber daya.
• Dilakukan sesuai dengan kebijakan
pemerintah dan tidak membahayakan
stabilitas keamanan negara.
• Digunakan untuk mendukung program
pembangunan nasional dan/atau
mendukung penanggulangan bencana
alam dan bantuan kemanusiaan.
16
LEMBAGA PEMBERI PINJAMAN
ASIAN ISLAMIC
MULTILATERAL WORLD BANK DEVELOPMENT DEVELOPMENT
BANK BANK

Fokus pembiayaan: Sektor Infrastruktur (jalan, Infrastruktur, Public Sektor Pendidikan Pertanian, Perikanan
sanitasi, irigasi, dan energi), Governance, Pertanian (sektor terbesar),
Pendidikan, Kesehatan, dan Sumber daya alam, Transportasi,
Keuangan dan Administrasi Keuangan, Energi, Infrastruktur, Pertanian
Negara, Sosial (Lingkungan Transportasi dan ICT, dan Ketahanan Pangan
Hidup dan Pengentasan Pendidikan, Pasokan air,
kemiskinan) Kesehatan

BILATERAL CEXIM BANK

Fokus pembiayaan: Infrastruktur, Pendidikan, Energy and Climate Infrastruktur dan Energy and Climate
Lingkungan Hidup, Change, Good industri. Change, Good
Energi Governance, and Governance, and
Inclusive Growth Inclusive Growth

KOMERSIAL
LPKE/KSA Perhubungan laut dan Alutsista Alutsista Alutsista Alutsista

Alutsista Peralatan Kemaritiman Peralatan latih pelaut,


17 pesawat boeing, Lab. polri
Hasil
Pembangunan
yang Dibiayai
dari Pinjaman
Luar Negeri

18
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA

Lender:
IDB
Executing Agency:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Pembiayaan Pinjaman:
USD32,6Juta
Lokasi:
Sumatera Utara
Output:
Meningkatkan sistem pelayanan di
Medan khususnya dan Sumatera Utara
pada umumnya melalui penyediaan
sarana dan prasarana kesehatan
berkualitas tinggi sekaligus juga
berfungsi sebagai RS pendidikan bagi
Propinsi Sumatera Utara.
19 19
JALAN TOL MEDAN-
KUALANAMU

Lender:
CEXIM-China
Executing Agency:
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pembiayaan Pinjaman:
USD122,43 Juta
Lokasi:
Sumatera Utara
Output:
Pembangunan jalan bebas
hambatan Medan-Kualanamu
sepanjang 14,55 km dalam rangka
meningkatkan fasilitas
penyelenggaraan jalan dan
mendukung pertumbuhan dan
penyerapan perekonomian

20 20
MASS RAPID TRANSIT (MRT)

Lender:
JICA
Executing Agency:
Pemprov DKI Jakarta
Pembiayaan Pinjaman:
JPY1,87 (Feasibility Studies)
JPY48,15 Miliar (Konstruksi Phase I)
JPY75,22 Miliar (Konstruksi Phase II)
Lokasi:
DKI Jakarta
Output:
Peningkatan kapasitas transportasi di
kawasan metropolitan Jakarta dengan
pembangunan sistem mass rapid transit jalur
utara-selatan sehingga dapat mengurangi
kemacetan dan memberikan kontribusi dalam
peningkatan iklim investasi di kawasan
metropolitan Jakarta sekaligus mengurangi
21
emisi gas rumah kaca dan polusi udara. 21
JEMBATAN SURAMADU

Lender:
CEXIM-China
Executing Agency:
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pembiayaan Pinjaman:
USD160,20juta
USD68,93 juta (Additional Loan)
Lokasi:
Jawa Timur
Output:
Pembangunan Bentang tengah
Jembatan antara Surabaya dan
Madura sepanjang 2.162 meter.

22 22
WADUK JATIGEDE

Lender:
CEXIM-China
Executing Agency:
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pembiayaan Pinjaman:
USD215,62juta
Lokasi:
Kabupaten Sumedang Jawa Barat
Output:
Waduk digunakan untuk membantu
irigasi seluas 90 ribu ha, mengatasi
krisis air di sekitar daerah aliran
sungai Cimanuk, pengendalian banjir
seluas 14.000 ha di Pantura dan
pembangkit listrik 110 MW..

23 23
PKR SIGMA CLASS 10514
VESSELS

Lender:
Belanda
Executing Agency:
TNI AL
Pembiayaan Pinjaman:
EUR296,243,875.95
Lokasi:
Belanda & Indonesia
Output:
Pengadaan Kapal Frigate dalam rangka
Meningkatkan kualitas persenjataan TNI,
pengamanan dan pertahanan lautan
Indonesia dan mendukung Program
Pemerintah sebagai Poros Maritim Dunia.
Salah satu bukti nyata alih teknologi untuk
kegiatan yang dibiayai dengan pinjaman.

24 24

Anda mungkin juga menyukai