Anda di halaman 1dari 5

Kamis, 07 April 2022

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Nama : Fahruji Hasibuan


NIM : 190502127
Jurusan / Semester : Manajemen / Semester 6
Dosen Pengampu : Bpk. Adika Fajar Putra, SE., M.Si

UJIAN TENGAH SEMESTER


MANAJEMEN BIAYA

1. Jelaskan manfaat Full Costing dan Variabel Costing bagi manajemen dan apa saja kelebihan
dan kelemahan metode tersebut?
2. Seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis pabrik kaos. Setiap bulan produksi pabrik
tersebut 50 kaos. Sedangkan harga per buah Rp 50.000. Untuk biaya variabel per kaos rata-
rata Rp 30.000 dan rata-rata biaya tetap tahunan Rp 2.000.000.
Ditanya :
- Hitung berapa jumlah kaos yang harus diproduksi agar mencapai BEP ?
- harga jual kaos agar mencapai BEP (dalam Rupiah) ?
- Lalu perusahaan ingin mendapatkan laba Rp 50.000.000, berapa buah kaos yang harus
dijual ?
3. PT. Maju yang bergerak pada bidang tekstil memproduksi kain dengan penjualan bersih
sebesar Rp 650.000.000,- biaya variabel seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya utilitas, biaya
pengiriman yang berkaitan dengan produksi lainnya sebesar Rp 400.000.000,- Berapakah
margin kontribusi pada perusahaan tersebut ? dan interpretasikan hasilnya !
4. Dalam keadaan saat ini yaitu iscal covid-19, manakah keputusan alternatif strategi yang
paling menolong perusahaan yang mengalami pailid ? Merger atau akuisis ? Apa iscal anda
mengemukakan hal tersebut, jelaskan !
5. Ada 3 metode persediaan yang paling banyak kita kenal,coba sebutkan dan jelaskan
ketiganya ! Metode persediaan apa yang saat ini sudah tidak digunakan lagi dalam
perhitungan keuangan iscal perusahaan, apa alasannya ?
Terms & Condition :
 Kerjakan di Word, lalu Convert ke (.pdf).
 Waktu pengerjaan sampai pukul 13.00, diatas itu silahkan kumpul langsung ke Komando
Perbatasan Ukraina
 Format file nya : Nomor Urut_Nama_NIM, contoh : 03_Didier Drogba_15309910
 Komting mengumpulkan dan mengekstrak dalam bentuk .rar
 Komting paling lambat kumpulkan jawaban UTS sekelas pukul 13.15
 Lebih cepat lebih baik

Selamat Mengerjakan
1. Manfaat full costing:
- Dapat menampilkan jumlah biaya overhead secara komprehensif karena memiliki dua
jenis biaya di dalamnya, yaitu biaya overhead tetap dan variabel.
- Dapat melakukan penundaan dalam beban biaya overhead saat produk belum laku dijual
di pasar
- Pengambilan keputusan jangka panjang

Manfaat variabel costing:


- Digunakan dalam perencanaan laba jangka pendek
- Perencanaan laba jangka pendek dilakukan pada saat melakukan penyusunan anggaran
biaya.
- Digunakan dalam suatu pengendalian biaya.

Kelebihan full costing:


- Menampilkan jumlah biaya overhead dengan sangat komprehensif sebab mengandung
dua jenis biaya, yaitu overhead tetap dan variable.
- Metode ini mampu melakukan penundaan dalam beban biaya overhead ketika produk
belum laku terjual di pasaran.
- Pembebanan biaya overhead atas barang yang belum terjual bisa dialihkan untuk
mengurangi atau menambah harga pokok.

Kelebihan Metode Variabel costing:


- Cocok untuk kamu yang hanya merencanakan untuk mendapatkan laba dalam jangka
waktu yang pendek.
- Biasa dipakai untuk pengendalian biaya sebab variable costing membagi biaya tetap
menjadi dua golongan, yaitu discretionary fixed cost dan committed fixed cost.
- Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk order
pesanan yang sifatnya khusus, terutama yang tidak membutuhkan banyak pesanan seperti
pada metode full costing.
Kelemahan full costing:
 Harga jual akan menjadi lebih tinggi daripada memakai metode variabel costing.
Sebab full costing menganggap konsumen rela membayar berapa pun untuk
membeli barang yang diinginkannya.

Kelemahan Variabel costing:


 Pemisahaan discretionary fixed cost dan committed fixed cost sulit untuk
dilakukan pada metode variable costing. Selain itu, metode ini menyebabkan naik
turunnya laba karena adanya perubahan dalam hal penjualan suatu produk.
 Variable costing tidak cocok diterapkan pada perusahaan yang sifatnya musiman
karena hanya akan menyajikan kerugian laba yang tidak normal untuk
perusahaan. Dalam metode variable biaya overhead tetap juga tidak dimasukkan,
sehingga nilai persediaan menjadi lebih rendah.

2. Q = 50
Harga/Unit = 50.000
VC/Unit = 30.000
FC = 2.000.000
FC 2.000 .000 2.000 .000
BEP unit = = =200 unit
P−VC 50.000−30.000 20.000
FC 2.000 .000 2.000.000 2.000 .000 10.000 .000
= =5.000.000
BEP rupiah = VC 30.000 3 2 2
1− 1− 1−
Q 50.000 5 5
50.000 .000 50.000 .000
Jumlah Unit = = =2.475,2unit atau 2.476 unit
( 50.000−30.000 ) +200 20.200

3. – Margin Kontribusi = pendapatan Bersih – biaya variabel


Rp.650.000.000 – Rp. 400.000.000
= Rp. 250.000.000
- Berdasarkan perhitungan, dapat diambil kesimpulan bahwa margin kontribusi dari
perusahaan tersebut adalah senilai Rp. 250.000.000. dengan demikian perusahaan
memiliki dana sebesar 250 juta untuk menutupi biaya tetapnya dan sisa margin setelah
biaya tetap ditutupi dengan laba perusahaan
4. Pendapat saya, sebuah perusahaan yang sedang mengalami pailit lebih baik melakukan
merger daripada akuisisi. Alasan sederhananya ialah perusahaan yang pailit tidak perlu
memulai bisnis dari nol lagi namun bisa menjalankan bisnis lewat jalur tengah alias tidak
dari dasar karena sudah melakukan merger dengan sebuah perusahaan yang tentunya
sudah berdiri. Keuntungan lainnya dari merger ialah dari segi pendanaan perusahaan
yang pailit lebih mudah mendapatkan dana tambahan, sedangkan dari sisi lainnya,
perusahaan yang pailit juga akan mendapatkan kemampuan baru bagik dari hal
manajemen, teknologi, sistem, strategi, ataupun peningkatan kualitas sumber daya
manusia yang lebih baik dari sebelumnya karena bergabungnya 2 perusahaan menjadi 1.
5. 3 Metode Persediaan:
 FIFO (First in First Out)
Metode FIFO merupakan metode penilaian barang dagangan berdasarkan harga
barang yang dibeli/ diterima pertama di gudang . Tanggal barang diterima dan harga
merupakan komponen yang penting dalam metode penilaian ini. Perhitungan harga
pokok penjualan (HPP) menggunakan perhitungan harga per unit dari barang yang
diterima pertama, diikuti harga per unit di terima berikutnya. Sedangkan untuk
menghitung persediaan akhir di laporan keuangan dengan cara menghitung jumlah
barang yang masih tersedia sesuai dengan harga per unit barang.
 LIFO (Last in First Out)
Metode LIFO merupakan metode penilaian barang dagangan berdasarkan harga
barang yang dibeli/ diterima terakhir di gudang. Metode ini adalah kebalikan dari
metode FIFO. Perhitungan harga pokok penjualan (HPP) menggunakan harga per unit
dari barang yang diterima terakhir dan untuk menghitung persediaan yang masih
tersedia sesuai dengan harga per unit barang.
 Weighted Avarage Method
Metode average atau metode rata-rata tertimbang, harga pokok penjualan per unit
barang dagangan dihitung dengan membagi total pembelian barang dengan jumlah
barang yang tersedia. Untuk menghitung nilai persediaan akhir adalah jumlah barang
yang tersedia dikalikan dengan harga rata-rata barang.
Saat ini Metode LIFO sudah tidak digunakan lagi karena ditemukan bahwa metode
LIFO sendiri bisa mengakibatkan nilai harga pokok penjualan yang terbesar sehingga
menyebabkan keuntungan dari penjualan barang atau produk tersebut menjadi lebih
rendah dibandingkan apabila dengan menggunakan metode FIFO atau metode Rata-
rata.

Anda mungkin juga menyukai