Anda di halaman 1dari 7

Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang

ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No.2 , 2018

Sistem Jaminan Sosial Nasional Melalui Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
(Perspektif Hukum Asuransi)
Siti Mariyam
mariyamst_66@yahoo.co.id
Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Abstrak
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan program pemerintah dalam
kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tahun 2013 dan mulai
beroperasi pada tahun 2014. BPJS Kesehatan ini merupakan badan hukum nirlaba yang bertanggung
jawab kepada Presiden. Sebagai badan hukum nirlaba BPJS Kesehatan mempunyai fungsi sosial.
Fungsi sosial ini dapat dilihat dari iuran peserta BPJS yang terdiri dari peserta mandiri dan Peserta
Bantuan Iuran (PBI). Peserta BPJS Kesehatan adalah semua warga negara Indonesia dan warga
negara asing yang sudah tinggal di Indonesia paling sedikit enam bulan. Besarnya jumlah iuran
yang harus dibayar peseta mandiri tergantung dari kelas rawat inap yang diinginkan. Kelas rawat
inap terbagi menjadi tiga kelas dengan besaran iuran yang bervariasi. Semakin tinggi kelas yang
diinginkan peserta BPJS Keehatan semakin besar iurannya per orang dan per bulan. Peserta BPJS
dalam membayar iuran tidak boleh menunggak dan apabila menunggak maka status kartu BPJS
akan dihentikan sampai peserta melunasi iuran yang tertunggak. Setelah dilunasi maka kartu BJS
dapat digunakan kembali.Dalam hukum asuransi BPJS termasuk dalam jenis asuransi sosial.
Kata Kunci: Sistem Jaminan Nasional, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,
Perpektif Hukum Asuransi.
yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang
1. Pendahuluan didasarkan pada meninggalnya
Asuransi di Indonesia diatur dalam tertanggung atau pembayaran yang
Undang-undang Nomor 40 Tahun didasarkan pada hidupnya
2014 tentang Perasuransian. tertanggung dengan manfaat yang
Pengertian asuransi menurut Pasal 1 sebesarnya telah ditetapkan dan/atau
angka 1 Undang-undang Nomor 20 didasarkan pada hasil pengelolaan
Tahun 2014 Tentang Perasuransian dana. Perusahaan asuransi di
adalah perjanjian antara dua pihak Indonesia terdiri dari asuransi
yaitu perusahaan asuransi dan kerugian, asuransi sejumlah
pemegang polis yang menjadi dasar uang/asuransi jiwa, dan asuransi
bagi penerimaan premi oleh sosial. Asuransi kerugian dan
perusahaan asuransi sebagai asuransi jiwa disebut juga asuransi
imbalan memberikan pembayaran komersial karena penyelanggara
yang didasarkan pada meninggalnya asuransi dalam hal ini perusahaan
tertanggung atau pembayaran yang asuransi adalah swasta atau Persero,
didasarkan pada untuk : (a). misalnya Asuransi jiwa Jiwa Sraya,
Memberikan penggantian kepada Asuransi jiwa AJB Bumiputera,
tertanggung atau pemegang polis Asuransi kerugian Jasa raharja
karena kerugian, kerusakan, biaya Putera dan sebagainya. Asuransi
yang timbul, kehilangan Sosial penyelenggaranya
keuntungan, atau tanggung jawab pemerintah, mengingat tugas
hukum kepada pihak ketiga yang pemerintah sangat besar maka
mungkin diderita tertanggung atau penyelenggara asuransi sosial
pemegang polis karena terjadinya didelegasikan pada Badan Usaha
suatu peristiwa yang tidak pasti; Milik Negara. Jenis-jenis asuransi
atau (b.).Memberikan pembayaran sosial yang ada yaitu: asuransi

36
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No.2 , 2018

tenaga kerja, asuransi kesehatan, jaminan sosial nasional melalui


asuransi bagi ABRI, asuransi Badan Penyelenggara Jaminan
kecelakaan penumpang, dan Sosial (BPJS) Kesehatan (Perspektif
asuransi kecelakaan jalan raya. Hukum Asuransi).
Sejak 1 januari 2014 Asuransi
tenaga kerja, asuransi kesehatan
bergabung menjadi satu dengan 3. Pembahasan
nama Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS). Ada dua jenis BPJS 1) Pengertian Badan
yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Penyelenggara Jaminan
Ketenagakerjaan. Sosial (BPJS) kesehatan
Peserta BPJS Kesehatan adalah Badan Penyelenggara Jaminan
setiap orang dan orang asing yang Sosial (BPJS) Kesehatan adalah
telah bekerja di Indonesia minimal badan hukum yang bertanggung
enem bulan. Hal ini dapat dilihat jawab langsung kepada Presiden
pada Undang-undang Nomor 40 dan memiliki tugas untuk
Tahun 2009 dan Peraturan Presiden menyelenggarakan Kesehatan
(Perpres) Nomor 12 Tahun 2013 Nasional bagi seluruh rakyat
tentang Jaminan Kesehatan Pasal 1 Indonesia terutama untuk
ayat 4, peserta jaminan kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan
adalah setiap orang termasuk orang TNI/POLRI, Veteran, Perintis
asing yang bekerja paling singkat Kemerdekaan beserta
enam bulan di Indonesia dan telah keluarganya dan Badan Usaha
membayar iuran. lainnya ataupun rakyat biasa.
Pesrta BPJS Kesehatan yang telah Dengan perkataan lain BPJS
mendaftar dan membayar iuran Kesehatan merupakan badan
berhak mendapatkan manfaat hukum nirlaba yang bertanggung
jaminan kesehatan sebagaimana jawab kepada Presiden. Sebagai
Perpres Nomor 12 tahun 2013 Badan hukum nirlaba maka
tentang Jaminan Kesehatan dan BPJS Kesehatan adalah
Perpres no 111 Tahun 2013 tentang perusahaan yang tidak mencari
Perubahan atas Perpres Nomor 12 keuntungan. BPJS Kesehatan
tahun 2013 tentang Jaminan merupakan bagian dari sistem
Kesehatan, berupa pelayanan jaminan nasional.
kesehatan perorangan, mencakup
pelayanan promotif, preventif, 2) Peserta BPJS Kesehatan1
kuratif, dan rehabilitatif termasuk Mengacu pada Undang-undang
pelayanan obat dan bahan medis nomor 40 Tahun 2009 dan
habis pakai sesuai dengan Perpres nomor 12 Tahun 2013
kebutuhan medis yang diperlukan. tentang Jaminan Kesehatan Pasal
1 ayat 4 peserta jaminan
kesehatan adalah setiap orang,
2. Perumusan Masalah termasuk orang asing yang
Mengingat betapa pentingnya fungsi bekerja paling singkat enam
BPJS Kesehatan bagi masyarakat,
mak dalam kesempatan ini penulis
1
akan mengkaji bagaimanakah sistem Harian Tribun Jateng, Semarang, 24
September 2014.

37
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No.2 , 2018

bulan di Indonesia dan telah Pada 1 Januari BPJS Kesehatan


membayar iuran. mengelola jaminan untuk peserta
Peserta BPJS kesehatan yang PBI, peserta eks Askes, peserta
telah mendaftar dan membayar eks JPK Jamsostek, peserta TNI
iuran berhak mendapatkan dan Polri. Untuk segmen peserta
manfaat jaminan kesehatan lain, dapat mendaftar ke kantor
sebagaimana Perpres Nomor 12 BPJS terdekat yang ada di
Tahun 2013 tentang Jaminan tingkat kabupaten/kota.
Kesehatan. BPJS Kesehatan Rancangan Perpres menyatakan
bersifat pelayanan kesehatan bahwa iuran jaminan kesehatan
perorangan, mencakup pelayanan bagi peserta penerima upah
promotif, preventif, kuratif, dan (termasuk guru swasta) yang
rehabilitatif, termasuk pelayanan dibayarkan mulai 1 Januari 2014
obat dan bahan medis habis sampai dengan 30 Juni 2014
pakai sesuai kebutuhan. BPJS sebesar 4,5 persen dari gaji atau
menetapkan prosedur pelayanan upah perbulan dengan ketentuan:
bersistem rujukan berjenjang. a. Empat persen dibayar oleh
Berprinsip portabilitas, jaminan pemberi kerja;
kesehatan yang dijamin bersifat b. 0,5 persen dibayar oleh
berkelanjutan meskipun peserta peserta.
berpindah pekerjaan atau tempat Iuran jaminan kesehatan bagi
tinggal dalam wilayah Negara peserta pekerja penerima upah
Kesatuan Republik Indonesia. yang dibayarkan mulai 1 Juli
Jaminan kesehatan nasional oleh 2014 sebesar lima persen dari
BPJS Kesehatan menanggung gaji atau upah per bulan dengan
peserta dan anggota keluarganya ketentuan:
dengan jumlah total per keluarga a. Empat persen dibayar oleh
maksimal lima orang. Ketentuan pemberi kerja;
anggota keluarga yang dijamin b. Satu persen dibayar oleh
sesuai Perpres Nomor 12 Tahun peserta.
2013 tentang Jaminan Kesehatan Sesuai Perpres Nomor 111
Pasal 5 ayat 1 adalah sebagai Tahun 2013 tentang Perubahan
berikut: atas Perpres Nomor 12 Tahun
“Satu orang istri atau suami yang 2013 tentang Jaminan Kesehatan
sah dari peserta anak kandung, Pasal 161, iuran untuk pekerja
anak tiri dan/atau anak angkat bukan penerima upah dan bukan
yang sah dari peserta dengan pekerja adalah sebagai berikut:
kriteria: a. Sebesar Rp. 25.500,00 (dua
a. Tidak atau belum pernah puluh lima ribu lima ratus
menikah atau tidak rupiah) per orang per bulan
mempunyai penghasilan dengan manfaat pelayanan
sendiri. di ruang perawatan Kelas
b. Belum berusia 21 tahun atau III.
belum berusia 25 tahun b. Sebesar Rp. 42.500,00
yang masih melanjutkan (empat puluh dua ribu lima
pendidikan formal.” ratus rupiah) per orang per
bulan dengan manfaat

38
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No.2 , 2018

pelayanan di ruang kamar rawat kelas 2. Peserta


perawatan kelas II. boleh mengajukan naik
c. Sebesar Rp. 50.500,00 (lima kelas ruang rawat inap ke
puluh ribu lima ratus rupiah) kelas 1, tapi peserta akan
per orang per bulan dengan dikenakan biaya selisih dari
manfaat pelayanan di ruang yang menjadi tanggung
perawatan kelas I. jawab BPJS Kesehatan.
BPJS telah menetapkan harga c. Iuran Kelas 3 = Rp. 25.000,-
atau biaya/tarif iuran peserta Iuran kelas 3 sebesar Rp.
berdasarkan kelas. Sistem iuran 25.000,-, kelas ini
yang dibuat adalah sistem gotong merupakan kelas yang
royong, iuran yang dibayarkan paling bawah dengan iuran
akan digunakan untuk terjangkau.
membiayai peserta lain yang Peserta BPJS tidak boleh
membutuhkan begitu sebaliknya menunggak. Apabila peserta
ketika anda sakit, biaya berobat menunggak pembayaran
anda di rumah sakit akan maka status kartu BPJS
ditanggung BPJS melalui iuran akan dihentikan
peserta lainnya. kepesertaannya.
Adapun tarif BPJS Mandiri Penghentian bersifat
berdasar Peraturan Pemerintah sementara sampai peserta
Nomor 10 Tahun 2016 adalah melunasi iuran yang
sebagai berikut:2 tertunggak.
a. Iuran Kelas 1 = Rp. 80.000,- Pada 1 Januari 2019 semua
BPJS Kesehatan telah warga negara Indonesia
menetapkan biaya iuran harus sudah mendaftar BPJS
untuk peserta kelas 1 semua tanpa kecuali, apabila
sebesar Rp. 80.000,- per tidak mendaftar maka akan
orang per bulan. Peserta dikenakan sanksi yaitu tidak
kelas 1 mendapatkan bisa menggunakan layanan
fasilitas ruang rawat inap publik seperti mengurus
sesuai dengan kelas yang KTP, menguurus SIM,
dipilih yaitu peserta akan mengurus paspor, mengurus
mendapatkan kamar kelas 1 KK atau layanan pemerintah
untuk dirawat dan biayanya lainnya,3
akan ditanggung BPJS
Kesehatan. 3) Persyaratan
b. Iuran Kelas 2 = Rp. 51.000,- Pendaftaran4
Iuran kelas 2 sebesar Rp. Persyaratan pendaftaran untuk
51.000,- per orang per pegawai swasta atau badan usaha
bulan. Fasilitas yang atau badan lainnya adalah
diberikan sesuai dengan
haknya, yaitu mendapatkan
3
Dian Armanalia in BPJS Kesehatan, Ibid,
diunduh tanggal 9 Agustus 2018.
2 4
Dian Armanalia in BPJS Kesehatan, Iuran Maya Susanti, Kepala Bidang Pemasaran
atau Tarif BPJS Kesehatan Terbaru 2018, dan Kepesertaan BPJS Kesehatan Divisi IV
https://www. Panduanbpjs/tarifbpjs- Jateng dan DIY, Harian Tribun Jateng,
kesehatan, diunduh tanggal 9 Agustus 2018. Semarang 12 Februari 2014.

39
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No.2 , 2018

mengisi daftar isisan pendaftaran adalah pelyanan kesehatan medis


peserta dengan menunjukkan: di fasilitas kesehatan baik berupa
a. Bukti diri sebagai tenaga pelayanan laboratorium,
kerja atau karyawan aktif penunjang diagnostik, tindakan
perusahaan; medis, tindakan operasi, dan
b. Perjanjian kerja atau SK termasuk pelayanan obat.
pengangkatan sebagai Manfaat non medis meliputi
pegawai asli atau fotokopi manfaat akomodasi, dan
KTP (diutamakan fotokopi ambulans. Manfaat akomodasi
elektronik) asli atau fotokopi dibedakan berdasarkan skala
kartu keluarga; besaran iuran yang dibayarkan
c. Buku potongan iuran peserta.
jaminan kesehatan; Manfaat akomodasi atau kelas
d. Fotokopi surat nikah; perawatan yang ditanggung
e. Fotokopi akte kelahiran anak dalam BPJS Kesehatan antara
atau surat keterangan lahir lain kelas III, II, dan kelas I dan
atau SK pengadilan negeri dibedakan berdasarkan skala
untuk anak angkat; besaran iuran yang dibayarkan
f. Bagi WNA menunjukkan peserta.
kartu tinggal sementara/tetap Secara detail/rinci manfaat
(KITAS/KITAP). pelayanan BPJS Kesehatan
adalah sebagai berikut:
4) Manfaat BPJS a. Pelayanan kesehatan tingkat
Kesehatan5 pertama (Puskesmas/Dokter
Peserta BPJS yang telah Keluarga/Klinik Pratama).
mendaftar dan membayar iuran 1. Administrasi pelayanan,
berhak mendapatkan manfaat 2. Pelayanan promotif dan
pelayanan jaminan kesehatan preventif;
sebagaimana tercantum dalam 3. Pemeriksaan pengobatan
Perpres Nomor 12 Tahun 2012 dan konsultasi medis;
tentang Jaminan Kesehatan dan 4. Tindakan medis
Perpres nomor 111 Tahun 2013 nonspsialistik baik
tentang Perubahan atas Perpres operatif maupun
Nomor 12 Tahun 2013 tentang nonoperatif;
Jaminan Kesehatan, berupa 5. Pelayanan obat dan
pelayanan kesehatan perorangan, bahan medis habis pakai;
mencakup pelayanan promotif, 6. Transfudi darah sesuai
preventif, kuratif, dan kebutuhan medis;
rehabilitatif termasuk pelayanan 7. Pemeriksaan penunjang
obat dan bahan medis habis diagnostik laboratorium
pakai sesuai dengan kebutuhan tingkat pertama;
medis yang diperlukan. 8. Rawat inap sesuai
Manfaat BPJS kesehatan terdiri indikasi;
atas manfaat medis dan manfaat b. Pelayanan kesehatan rujukan
non medis. Manfaat medis tingkat lanjutan (Rawat jalan
di Rumah Sakit).
1. Administrasi pelayanan,
5
Maya Susanti, Ibid.

40
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No.2 , 2018

2. Pemeriksaan, jaminan kecelakaan kerja


pengobatan dan terhadap penyakit atau cidera
konsultasi spesialistik akibat kecelakaan kerja atau
oleh dokter spesialis dan hubungan kerja;
subspesialis; d. Pelayanan kesehatan yang
3. Tindakan medis dilakukan di luar negeri;
spesialistik sesuai e. Pelayanan kesehatan untuk
indikasi medis; tujuan cantik;
4. Pelayanan obat dan f. Pelayanan untuk mengatasi
bahan medis habis pakai; infertilitas;
5. Pelayanan alat kesehatan g. Pelayanan meratakan gigi
implan; (ortodrnsi);
6. Pelayanan penunjang h. Gangguan kesehatan atau
diagnostik lanjutan penyakit akibat
sesuai indikasi medis; ketergantungan obat atau
7. Rehabilitasi medis; alkohol;
8. Pelayanan darah; i. Gangguan kesehatan akibat
9. Pelayanan kedokteran sengaja menyakiti diri sendiri
forensik; atau akibat melakukan hobi
10. Pelayanan jenazah di yang membahayakan diri
fasilitas kesehatan. sendiri;
c. Pelayanan kesehatan rujukan j. Pegobatan komplementer
lanjutan (Rawat Inap di alternatif dan tradisional
Rumah Sakit). termasuk akupuntur, shin she,
1. Perawatan inap non chiroprctic, yang belum
intensif; dinyatakan efektif
2. Perawatan inap di ruang berdasarkan penilaian
intensif. teknologi kesehatan;
k. Pengobatan dan tindakan
5) Pelayanan Kesehatan medis yang dikategorikan
yang tidak ditanggung sebagai percobaan
oleh BPJS6 (eksperimen);
a. Pelayanan kesehatan yang l. Alat kontrasepsi, kosmetik,
dilakukan tanpa melalui makanan bayi, dan susu;
prosedur sebagaimana diatur m. Perbekalan kesehatan rumah
dalam peraturan yang tangga;
berlaku, n. Pelayanan kesehatan akibat
b. Pelayanan kesehatan yang bencana pada masa tanggap
dilakukan di fasilitas darurat, kejadian luar
kesehatan yang tidak biasa/wabah;
bekerjasama dengan BPJS o. Biaya pelayanan lainnya
Kesehatan kecuali untuk yang tidak ada hubungan
kasus gawat darurat, dengan manfaat jaminan
c. Pelayanan kesehatan yang kesehatan.
telah dijamin oleh program

6
Maya Susanti, Ibid.

41
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No.2 , 2018

4. Penutup Pipin Syarifin dan Dedeh Jubaedah,


2012, Hukum Dagang Di
Indonesia, Bandung, Pustaka
4.1. Kesimpulan
Setia.
Dalam hukum asuransi BPJS
termasuk dalam jenis asuransi Sri Rejeki Hartono, 1992, Hukum
sosial. BPJS Kesehatan Asuransi dan Perusahaan
sebagai perusahaan Asuransi, Jakarta, Sinar Grafika.
portabilitas yang mengelola
Wiryono Prodjodikoro, 1986, Hukum
jaminan kesehatan sangat
Asuransi di Indonesia, Jakarta,
bermanfaat bagi masyarakat. Intermasa.
Manfaat BPJS Kesehatan
meliputi manfaat promotif, Perundang-undangan
preventif, kuratif dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014
rehabilitatif, manfaat medis Tentang Perasuransian.
dan non medis.
Perpres Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
4.2. Saran Jaminan Kesehatan.
Manfaat BPJS Kesehatan Perpres No 111 tahun 2013 Tentang
sebaiknya selalu Perubahan atas Perpres no 12
disosialisasikan ke tahun 2013 Tentang Jaminan
masyarakat agar masyarakat Kesehatan.
mengerti tentang manfaat
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
BPJS Kesaehatan dan
2016.
mendaftar sebagai peserta
BPJS Kesehatan. Jurnal
Dian Armanalia in BPJS Kesehatan,
Iuran atau Tarif BPJS Kesehatan
Daftar Pustaka Terbaru 2018, https://www.
Panduanbpjs/tarifbpjs-kesehatan,
Buku diunduh tanggal 9 Agustus 2018.
Abdulkadir Muhammad, 2011, Hukum
Asuransi Indonesia, Bandung, Maya Susanti, Kepala Bidang
Citra Aditya Bakti. Pemasaran dan Kepesertaan
BPJS Kesehatan Divisi IV Jateng
Djoko Prakoso, 2004, Hukum Asuransi dan DIY, Harian Tribun Jateng,
Indonesia, Jakarta, Rienika Cipta. Semarang 12 Februari 2014.

Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika,


1987, Hukum Asuransi Indonesia,
Jakarta, PT. Bina Aksara.

42

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen2 halaman
    Bab IV
    Ludiah Rindiani
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen16 halaman
    Bab III
    Ludiah Rindiani
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen21 halaman
    Bab II
    Ludiah Rindiani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen13 halaman
    Bab 1
    Ludiah Rindiani
    Belum ada peringkat