Klasifikasi bahan galian industry dapat ditentukan berdasarkan asal bahan galian yang
diperoleh. Berdasarkan sumber diperolehnya bahan galian industry tersebut, maka bahan galian
industry dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen
2. Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan gunung berapi
3. Bahan galian yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam da basa
4. Bahan galian yang berkaitan dengan endapan residu dan endapan letakan
5. Bahan galian industry yang berkaitan dengan proses perubahan hydrothermal
6. Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan malihan
Proses Pengolahan Bahan Galian merupaka jembatan antara penambangan dengan eksstaksi
logam (metallurgi ekstraksi). Karena Pengolahan Bahan Galian mendasarkan atas sifat fisik
mineral, maka informasi mengenai mineral yang terkandung dalam bahan galian sangan
diperlukan, misalnya :
1. Macam dan komposisi mineral dalam bahan galian
2. Kadar masing-masing mineral
3. Besar kecilnya ukuran (distribusi ukuran)
4. Derajat liberasi (kebebasan) dari mineral
Derajat Liberasi adalah perbandingan antara mineral yang terliberasi sempurana dengan jumlah
mineral yang sama keseluruhan.
5. Sifat fisik mineral, antara lain :
a. Hardness (kekerasan), Structure dan Fracture
Sifat ini diperlukan dalam menentukan alat penghancur
b. Ikatan mineral dan besar kecilnya Kristal
Berkaitan dengan derajat liberasi. Semakin tinggi derajat liberasi akan semakin sempurna proses
pengolahan
c. Warna dan Kilap
Berkaitan dengan proses pengolahan secara hand sortng/hand picking, yaitu pemisahan yang
dilakukan secara manual (tangan biasa)
d. Spesific Grafity (SG)
Berkaitan dengan pengolahan konsentrasi gravitasi
e. Magnetic Suceptibility (sifat kemagnetan)
Berkaitan dengan pengolahan Magnetic Separator
f. Electro Conductivity (daya hantar listrik)
Berkaitan dengan pengolahan Electristatic Separation atau High Tension Separation
g. Sifat permukaan (senang tidaknya terhadap udara)
Berkaitan dengan pengolahan Flotasi
b. Sizing
Setelah bahan galian atau bijih diremuk dan digerus, maka akan diperoleh bermacam-macam
ukuran partikel. Oleh sebab itu harus dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran partikel agar
sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada proses pengolahan yang berikutnya.
-Screening
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan
ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan
(sieving) dipakai untuk skala laboratorium.
-Classsfying
Adalah pemisahan butir mineral yang mendasarkan pada kecepatan jatuhnya material dalam
suatu media (air atau udara) sehingga hasilnya tidak seragam. Alat yang dipergunakan adalah
classifier. Kecepatan jatuh mineral dipengaruhi oleh ; SG, volume dan bentuk mineral.
Produk dari proses klasifikasi ada 2 (dua), yaitu :
- Produk yang berukuran kecil/halus (slimes) mengalir di bagian atas disebutoverflow.
- Produk yang berukuran lebih besar/kasar (sand) mengendap di bagian bawah (dasar)
disebut underflow.
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara (concept), yaitu :
1. Partition concept
2. Tapping concept
3. Rein concept
Hal ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan bermacam-macam ukuran jatuh
bebas di dalam suatu media atau fluida (udara atau air), maka setiap partikel akan menerima gaya
berat dan gaya gesek dari media. Pada saat kecepatan gerak partikel menjadi rendah
(tenang/laminer), ukuran partikel yang besar-besar mengendap lebih dahulu, kemudian diikuti
oleh ukuran-ukuran yang lebih kecil, sedang yang terhalus (antara lain slimes) akan tidak sempat
mengendap.
Peralatan yang umum dipakai dalam proses klasifikasi adalah :
1. Scrubber
2. Log washer
3. Sloping tank classifier (rake, spiral & drag)
4. Hydraulic bowl classifier
5. Hydraulic clindrical tank classifier
6. Hydraulic cone classifier
7. Counter current classifier
8. Pocket classifier
9. Hydrocyclone
10. Air separator
11. Solid bowl centrifuge
12. Elutriator
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan sifat “senang terhadap udara” atau “takut terhadap
air” (hydrophobic). Pada umumnya mineral-mineral oksida dan sulfida akan tenggelam bila
dicelupkan ke dalam air, karena permukaan mineral-mineral itu bersifat “suka akan air”
(hydrophilic). Tetapi beberapa mineral sulfida, antara lain kalkopirit (Cu Fe S 2), galena (Pb S),
dan sfalerit (Zn S) mudah diubah sifat permukaannya dari suka air menjadi suka udara dengan
menambahkan reagen yang terdiri dari senyawa hidrokarbon. Sejumlah reagen kimia yang sering
digunakan dalam proses flotasi adalah :
1. Pembuih (frother) yang berfungsi sebagai pen-stabil gelembung-gelembung udara. Misalnya :
methyl isobuthyl carbinol (MIBC), minyak pinus, dan terpentin.
2. Kolektor / pengumpul (collector) yang bisa mengubah sifat permukaan mineral yang semula
suka air menjadi suka udara. Contohnya : xanthate, thiocarbonilid, asam oleik, dll.
3. Penekan / pencegah (depresant) yang berguna untuk mencegah agar mineral pengotor tidak ikut
menempel pada udara dan ikut terapung. Misalnya : Zn SO4untuk menekan Zn S.
4. Pengatur keasaman (pH regulator) yang berfungsi untuk mengatur tingkat keasaman proses
flotasi. Misalnya : HCl, HNO3, Ca (OH)3, NH4 OH, dll.
3.Dewatering
Merupakan proses pemisahan antara cairan dengan padatan. Proses ini tidak dapat dilakukan
sekaligus tetapi harus secara bertahap, yaitu dengan cara :
a.Thickening
Yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang mendasarkan atas kecepatan
mengendap partikel atau mineral tersebut dalam suatu pulp. Alat yang digunakan adalah
thickener, yang mana alat ini mencapai % solid sebesar 50% (solid factor = 1)
Peralatan yang biasa dipakai adalah :
1. Rake thickener.
2. Deep cone thickener.
3. Free flow thickener.
b.Filtrasi
Adalah proses pemisahan antara padatan dengan cairan dengan cara menyaring (dengan filter)
sehingga didapatkan solid factor sama dengan empat (persen solid = 80%)
Peralatan yang dipakai adalah :
1. Vacuum (suction) filters yang terdiri dari :
- intermitten, misalnya Moore leaf filter.
- Continuous ada beberapa tipe, yaitu :
* bentuk silindris / tromol (drum type), misalnya : Oliver filter, Dorrco filter.
* bentuk cakram (disk type) berputar, contohnya : American filter.
* bentuk lembaran berputar (revolving leaf type), contohnya : Oliver filter.
* bentuk meja (desk type), misalnya : Caldecott sand table filter.
1. Pressure filter, misalnya :
- Merrill plate and frame filter
- Kelly pressure filter
- Burt revolving filter
c.Drying
Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara pemanasan sehingga padatan benar-
benar bebas dari cairan (% solid = 100%)
1. Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan yang dilakukan di atas lantai oleh sinar
matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik).
2. Shaft drier, ada dua macam, yaitu :
- tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran silindris vertikal yang
dialiri udara panas (80o – 100o).
- rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang diputar pada posisi
agak miring dan dialiri udara panas yang berlawanan arah.
1. Film type drier (atmospheric drum drier) ; silinder baja yang di dalamnya dialiri uap air (steam).
Jarang dipakai.
2. Spray drier, material halus yang basah dan disemburkan ke dalam ruangan panas ; material yang
kering akan terkumpul di bagian bawah ruangan. Cara ini juga jarang dipakai.
4. operasi tambahan
operasi ini juga sangat besar artinya dalm proses. Pengolahan atau operasi yang dijalankan
yang meliputi :
a. Feeding, yaitu merupakan proses memasukkan feed kedalam unit konsentrasi secara tetap dan
lancer baik beratnya feed maupun volumenya
b. Sampling yaitu merupakan proses pengambialn contoh yang sesedikit mungkin yang mewakili
biji seluruhnya. Setiap proses konsentrasi selalu dilakukan sampling, ini dengan tujuan untuk
mengontrol apakah operasi yang dilakukan ini berlangsung sesuai keingina atau tidak. Dalam
sampling ini hasilnya akan lebih baik jika pengambilan sampel dilakukan berkali- kali dalam
jumlah yang sedikit daripada sekali tetapi jumlahnya banyak.
a. pemurnian
penambangan intan yang dipisahkan oleh mineral lain dilakukan dengan konsep konsentrasi
berdasarkan atas gaya berat seperti meja goyang (shaking table), dan alat-alat jig. Pemurnian
feldsfar dilakukan dengan menggunakan proses aya berat dan flotasi untuk menghasilkan
feldspar bermutu tinggi. Pemurnian fosfat dilakukan dengan proses flotasi, sedangkan barit
serbuk yang merupakan hasil pengolahan tailing pertambangan emas di pulau diolah dengan
cyclone classifier dan pengering (dryer)
b. peningkatan kadar suatu unsure
pengolahan belerang dilakukan dengan proses penyulingan(frazer) dalam uusaha
mendapatkan belerang yyangg bermutu tinggii. Pemurnian pasir besi dengan memperhatikan
berat jenis dengan mineral lain dan sifat kemagnitannya telah dilakukan di penambangan pasir
besi di cilacap.
c. Peningkatan sifat kimia
Peningkatan sifat kimia yang telah dilakukan adalah pembakaran batu gamping untuk
mendapatkan kalsiium oksida. Peningkatan mutu zeolit dilakukan dengan benefisiasi dan kimia
yang telah berhasil meningkatkan nilai jualnya.
d. Peningkatan sifat kimia
Pengolahan kaoling untuk meningkatkan kehalusan dan keputihan dengan
pencampuran(blending) untuk mendapatkan kaolin dengan mutu yang prima.
e. Peningkatan bentuk permukaan
Cara ini diterapkan terutama untuk bahan bangunan dan baut hias. Pengolahan dapat
dilakukan dengan pemotongan dan penggosokkan.
8.4.1.1 geologi
terjadinya deposit batu pualam adalah akibat proses metamorfosa. Dimana mineral yang
terdapat pada batu kapur ( kalsit) akibat pengaruh gaya-gaya perekanan dan panas yang tinggi
dapat menghablur (re-kristalisasi). Akibat penghabluran tersebut maka struktur asal dari batuan
itu akan hilang dan terbentuklah batuan yang butirnya amat teratur dan dikenal dengan nama
batu pualam. Proses geologinya terbentuk antara 30-60 juta tahun yang lalu atau dalam bahasa
geologi disebut berumur kwarter sampai tertier.
8.4.1.3 penambangan
Teknik pentelidikkan untuk bahan galian batu pualam antara lain dapat dilakukan dengan
cara eksplorasi geofisika untuk mengetahui daerah penyebarannya, kemudian sumur uji dan
pemboran untk mengetahui ketebalan lapisan (cadangan) serta analisa contoh secara mikroskopis
dan pengujian sifat fisik batuan mengetahui kekuatan dan kualitas dari batu pualam tersebut.
Penambangan pada prinsipnya adalah untuk menghasilkan blok-blok batu pualam dari
deposit yang ada sesuai ukuran-ukuran yang telah ditentukan untuk dikerjakan lebih lanjut dalam
tahap penglahan. Umumnya kegiatan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Kegiatan persiapan, yaitu pengupasan lapisan tanah penutup guna menyiapkan daerah
penambangan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan alat buldoser dan escavator.
Kegiatan prodksi, yaitu penambangan daerah yang telah disiapkan menjadi blok-blok pualam
untuk siap diproses di pengolahan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan pola pemboran tanpa
peledakkan dan peralatan seperti jack hammer dan pahat.
8.4.1.4 Pengolahan
Kegiatan pengolahan pada prinsipnya adalh sebagai pengolah blok-blok batu
pualam yang telah dihasilkan menjadi barang jadi akhir yang siap untuk dipanaskan. Proses
pengolahan secara garis besar adalah sebagai berikut:
blok batu pualam yang berukuran (260x110x135) cm digergaji menjadi lempengan-lempengan
dengan ketabalan rata-rata 2 cm.
lempengan batu pualam tersebut kemudian dipotong menjadi barang setengah jadi, sesuai ukuran-
ukuran tersebut atau pesanan.
Barang setengah jadi tersebut kemudian digerinda dua tahap dan kemudian
disempurnakan/ditambal bagian-bagian lempeng yang berlubang. Kualitas penambalanakan
tergantung pada kualitas batu yang dihasilkan. Barangsetengah jadi yang telah digerinda dua
tahap dan disempurnakan kemudian digerinda lagi empat tahap dan dipoles hingga mengkilap
Seleksi kualitas barang jadi akhir sesuai standar yang teah ditetapkan.
8.4.1.5 Penggunaan
Batu pualam sangat disukai sebagai batu ornament. Batu pualam tipe ordinorio yang
berwarna putih sering digunakan untuk pembuatan tempat mandi, meja-meja, toilet, lantai,
dinding dan sebagainya. Sedangkan untuk batu pualam ari tipe staturio umumnya sering dipakai
untuk seni pahat atau patung. Batu pualam yang terkenal didunia adalah yang berasal dari caraka,
italia, yang termasyur karena penggunaannya untuk pembuatan patung-patung dan gedung-
gedung yang indah.
Adapun mengenai persyaratan khusus untuk standar kualitas batu pualam yang baik
diantaranya adalah :
Dapat dibuat kepingan-kepingan besar sesuai kapasitas mesin produksi guna memperoleh
efisiensi optimal dalam penentun model. Mempunyai komposisi warna yang bermacam-macam
dan menarik, hal ini akan terjadi tergantung dari proses metamorfosa yang terjadi.
Mempunyai struktur yang padat/pejal dengan tekanan yang tinggi
Mempunyai daya kehausan yang rendah dan utiran halus.
8.4.2 Kaolin
Kaolin erasal dari bahasa cina”kauling” yang berarti “pegunungan tinggi”, yaitu gunung
yang terletak dekat jauchau fu, cina, yang tanah lempungnya sudah diambil sejak berberapa abad
yang lampau. Istilah kaolin sekarang digunakan untuk nama kelompok mineral lempung yang
terdiri dari kalinit, nakrit, dan dikrit.
Kaolin banyak digunakan dalam berbagai industry, baik sebagai bahan baku utama
maupun bahan pembantu. Sifat-sifat fisik kaolin seperti kehalusan, kekuatan, warna, daya hantar
listrik dan panas yang rendah, serta sifat lainnya memungkinkan mineral ini berfumgsi sebagai
bahan pengisi, pelapis, barang tahan api, penyekat(isolator) dalam berbagai industry.
Dari segi geologi Indonesia memiliki potensi kaolin yang cukup besar untuk dikembangan
menjadi salah satu penghasil kaolin terkemuka di dunia, sehingga isamping untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri, poduksi kaolin Indonesia diharapkan dapat diekspor, baik sebagai
bahan baku maupun barang-barang padat kaolin.
8.4.2.1 Geologi
Indonesia kaya akan gunung berapi dan beberapa tempat juga ditemukan rawa-rawa.
Keadaan ini memungkinkan terbentuknya endapan bahan galian sebagai akibat proses
hidrotermal maupun pelapukan dan sedimentasi. Secara litologi, kaolin umumnya berasaldari
batuan beku asam terutama batuan yang masuk ke dalamkelompok granit.
Berdasarkan ganesanya, kaolin terbentuk melalui dua macam cara, yaitu alterasi
hidrotermal dan pelapukan secara kimiawi. Dalam hal ini mineral-mineral potas aluminium silica
dan feldspar diubah menjadi kaolin. Dalam proses kaolinisasi ini,mineral K-fieldspar diubah
menjadi kaolin. Suatu tubuh batuan yang mengalami proses alterasi hidrotermal akan
menunjukan tiga zonasi pelempungan. Dari ketiga zonasi tersebut, kaolinisasi terjadi di bagian
tengah,selebihnya adalah serisitisasi (bagian dalam) dan smektisasi-kholoritisasi (bagian luar).
Proses pelapukan batuan (beku) menjadi kaolin biasanya terjadi pada permukaan atau
sangat dekat dengan permukaan tanah. Hasil proses palapukan yang diendapkan kembali
biasanya akan terbentuk lensa, biasanya pelapukan “in situ” bentuk endapannya tidak terbrntuk
lensa. Di Indonesia, endapan kaolin yang besar adalah hasil alterasi batuan granit. Endapan ini
terdapat di Bangka, Belitung, dan Kalimantan Barat.
8.4.2.2 Mineralogi
Kaolin adalah massa batuan yang tersusun dengan batuan lempung dengan kandungan
besi rendah. Kaolin mempunyai komposisi hidrus aluminium silikat (A1 2O32SiO22H2O) dengan
beberapa material penyerta. Mineral-mineral yang termasuk di dalam kaolin adalah kaolinit,
nakrit, dikrit, dan haloisit, dengan kaolinit sebagai mineral utama.
Sifat-sifat fisik mineral kaolinit antara lain berwarna putih atau keputih-putihan,
kekerasan antara 2-2,5, berat jenis 2,60-2,63, plastis, mempunyai daya hantar panas dan listrik
yang rendah, dan pH yang bervariasi. Sifat-sifat kaolin tersebut sangat dipengaruhi oleh
komposisi mineral tanah lempung yang ada dalam kaolin.
8.4.2.3 Penambangan
Bergantung pada kondisi endapannya, kaolin dapat ditambang dengan cara:
a. Tambang terbuka (open pit mining)
b. Tambang semprot (dydraulic mining)
c. Tambang dalam (underground mining)
Pada umumnya, kaolin ditambang secara tambang terbuka atau tambang semprot karena
sebagian besar endapannya ditemukan relatif dekat denganpermukaan tanah.
Pada cara tambang terbuka, pengupasan lapisan penutup dapat dilakukan dengan
menggunakan peralatan sederhana maupun mekanis seperti bulldozer, scraper dan sebagainya,
sedangkan lapisan kaolin digali dengan menggunakan excavator seperti back hoe atau power
shovel, kemudian dimuat ke dalam truk dan diangkut ke pabrik pengolahan.
Pada cara tambang semprot, setelah pengupasan lapisan penutup, endapan kaolin
disemprot dengan menggunakan monitor. Hasil penyemprotan terbentuk lumpur dan kemudian
dipompakan ke tempat pengolahan melalui pipa-pipa.
8.4.2.4 Pengolahan
b. Industri Keramik
Dalam industri keramik kaoil antara lain digunakan untuk membentuk barang-barang
berwarnah putih, termasuk proselin, ubin dinding, alat penyekat (isolator), refraktor dan
sebagainya. Spesifikasi kaoil untuk penggunan dalam industri keramik dan proselin adalah
sebagai berikut :
Analisi Fisik
- Kecerahan pada 1410oC : 75 – 80 %
- Kandungan Air :2%
- Ukuran butir : -325 mesh : 85,8 % minimum
- Berat jenis : 2,5 gram/cm3
- LOI : 15,0 %
Analisis Kimia
- SiO2 : 44-55 % - CaO : 10-50%
- Al2O3 : 25-31 % - MgO : 16-50%
- Fe2O2 : 50-10 % - PH : 5,00 – 7,30
- TiO2 : 50-83 %
c. Industri Karet
Dalam industri kater kaoil digunakan sebagai campuran lateks agar bahan tersebut
memiliki kelebihan dalam hal kekuatan, ketahanan terhadap abrasi, dan kekuatan. Spesifikasi
kaoil untuk dapat diguanakan dalam industri karet sebagai berikut :
Analisis Fisik
- Bentuk produk : tepung
- Kandungan Air : 1%
- Ukuran butir : - 325 mesh, 99% minimum
- Berat jenis : 2,6 g/cm3
- loss on iognition (NOI) : 15,0 %
Analisis Kimia
- SiO2 : 35%
- Al2O3 : 38,00%
- Fe2O2 : 1,70%
- TiO2 : 50%
d. Industri Pestisida
Dalam industri proses digunakan untuk membunuh hama dalam industri pertanian.
Spesifikasi dari kaoil untuk penggunan dalam proses industri pestisida adalah :
Analisis Fisik
- Kandungan Air : 2 % maximal
- Ukuran butir : - 352 mesh, 0,95 %
- Berat jenis : 2,6 g/cm3
- loss on iognition (NOI) : 13,50-13,95 %
Analisis Kimia
- SiO2 : 45-49% - CaO : 2-2,45%
- Al2O3 : 30-36% - MgO : 0,50-1,24%
- Fe2O2 : 50-75% - PH : 5-7,3
- TiO2 : 50-80%
f. Industri Farmasi
Spesifikasi kaoil untuk pengguna dalam industri farmasi ini adalah sebagai berikut :
Analisi Fisik
- Kandungan Air :2%
- Ukuran butir : -325 mesh : 99,5 % minimum
- Berat jenis : 2,5-2,7 gram/cm3
- LOI : 15 %
-Kecerahan : > 83 %
Analisis Kimia
-Pb : 0,001 % maksimum
- SiO2 : 45-50%
- Al2O3 : 36-40%
- Fe2O2 : 0.01%
- K2O : 1,00 %
- MgO : 16-50%
- Batas microbiol : bebas dari exdardasi kaoil
- H2O : 10-14%
- PH : 5,00 – 7,30
8.5 kesimpulan
dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa;
Bahan galian merupakan mineral asli dalam bentuk aslinya, yang dapat ditambang untuk
keperluan manusia. Mineral-mineral dapat terbentuk menurut berbagai macam proses, seperti
kristalisasi magma, pengendapan dari gas dan uap, pengendapan kimiawi dan organik dari
larutan pelapukan, metamorfisme, presipitasi dan evaporasi, dan sebagainya
Berdasarkan sumbernya bahan galian dibedakan menjadi :
Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan sedimen
Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan gunung berapi
Bahan galian yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam da basa
Bahan galian yang berkaitan dengan endapan residu dan endapan letakan
Bahan galian industry yang berkaitan dengan proses perubahan hydrothermal
Bahan galian industry yang berkaitan dengan batuan malihan
Penggolongan bahan galian berdasarkan pemanfaatannya dikelompokkan menjadi 3 golongan
yaitu
Bahan galian Logam / Bijih (Ore); merupakan bahan galian yang bila dioleh dengan teknologi tertentu akan dapat diambil
dan dimanfaatkan logamnya, seperti timah, besi, tembaga, nikel, emas, perak, seng, dll
Bahan galian Energi; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi, misalnya batubara dan minyak bumi.
Bahan galian Industri; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk industri, seperti asbes, aspal, bentonit,
batugamping, dolomit, diatomae, gipsum, halit, talk, kaolin, zeolit, tras.
Tahapan pengolahan bahan galian sebagai berikut:
a.Preparasi meliputi
-komunisi
-sizing yang dilakukan dengan cara screening dan shieving
b.konsentrasi meliputi ;
1.Spesific Gravity
2. Magnetic Susceptibility (sifat kemagnetan)
3. Electric Conductivity (daya hantar listrik)
4. Electric Conductivity (daya hantar listrik)
c. dewatering meliputi ;
a. thickening
b. filtration
c. drying
d. operasi tambahan lain meliputi:
a.feed
b.sampling
Tahapan pengolahan bahan galian industry meliputi :
pemurnian
peningkatan kadar suatu unsure
Peningkatan sifat kimia
Peningkatan sifat kimia
Peningkatan bentuk permukaaan