Anda di halaman 1dari 7

ENDAPAN LATERITIK

Endapan Nikel Laterit


Endapan Bauksit

G BG Endapan Sekunder 22

ENDAPAN LATERITIK

Pengertian Umum

ENDAPAN NIKEL LATERIT Menyumbang 40% produksi tahunan nikel dunia.


Merupakan hasil dari pelapukan lanjut dari batuan ultramafik pembawa
Ni-silikat, pada daerah dengan iklim tropis s/d subtropis.
“Laterite” : bagian atas dari suatu horizon tanah yang kaya dengan
oksida besi dan miskin silika sebagai hasil dari pelapukan intensif pada
Pengertian Umum regolith (Eggleton, 2001).
Profile endapan Nikel Laterit “Nickel laterite” : untuk menyatakan keberadaan suatu regolith yang
mengandung konsentrasi nikel dengan kadar yang ekonomis, tetapi
Kontrol Pembentukan
tidak untuk menyatakan suatu horizon atau unit lapisan tanah tertentu.
Horizon dan Zonasi GBG Endapan Sekunder 24

G BG Endapan Sekunder 23

1
ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK

Lokasi keterdapatan endapan nikel laterit utama (Glesson et al., 2003)


Pengertian Umum

“Nickel laterite” : untuk menyatakan keberadaan suatu


regolith yang mengandung konsentrasi nikel dengan kadar
yang ekonomis, tetapi tidak untuk menyatakan suatu horizon
atau unit lapisan tanah tertentu.

Dalam kamus geologi dan mineralogi (McGraw Hill, 1994):


Regolith ; suatu lapisan yang berasal (sebagai hasil) dari
pelapukan batuan yang menyelimuti suatu batuan dasar.

G BG Endapan Sekunder 25 G BG Endapan Sekunder 26

ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK

Profile endapan Nikel Laterit Profile endapan Nikel Laterit

PROTOLITH ;
•Merupakan dasar (bagian terbawah) dari penampang vertikal.

Sedikitnya akan ditemukan 3 •Merupakan batuan asal yang berupa batuan ultramafik
komponen (horizon) utama (harzburgite, peridotit atau dunit).
(dari bawah ke atas) : •Nikel terdapat (muncul) bersama-sama dengan struktur mineral
-Protholith silikat dari magnesium-rich olivin atau sebagai hasil alterasi
serpentinisasi).
-Saprolite
•Olivin tidak stabil pada pelapukan kimiawi  “amorphous
-Limonite ferric hydroxides”, minor amorphous silikat dan beberapa unsur
-Tudung (cuirasse, canga, tidak mobile lainnya.
ferricrete atau laterit residu).
G BG Endapan Sekunder 27 G BG Endapan Sekunder 28

2
ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK

Profile endapan Nikel Laterit

SAPROLITE ;
•Fragmen-fragmen batuan asal masih ada, tetapi mineral-mineralnya
Peridotit pada umumnya sudah terubah.
•Batas antara zona saprolite dan protolith pada umumnya irregular
dan bergradasi.
•Pada beberapa endapan nikel laterit, zona ini dicirikan dengan
keberadaan pelapukan mengulit bawang (spheroidal weathering)
•Dengan berkembangnya proses pelapukan, unsur Mg di dalam
protholith umumnya terlindikan (leached), dan
silika sebagian terbawa oleh air tanah.
GBG Endapan Sekunder 30

Endapan Sekunder
Serpentinit
GBG 29

ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK

Spheroidal weathering Spheroidal weathering

G BG Endapan Sekunder 31 G BG Endapan Sekunder 32

3
ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK

Profile endapan Nikel Laterit Klasifikasi Endapan Nikel Laterit

Ada 3 tipe utama ;


LIMONIT ;
-Hydrous silicate deposits
•Bagian yang kaya dengan oksida besi akibat dari proses
pembentukan zona saprolite (oksida besi dominan pada bagian -Clay silicate deposits
atas dari zona saprolite)  horizon limonit.
-Oxide deposits

TUDUNG BESI (erriginous duricrust, cuirasse, canga, ferricrete Hydrous silicate deposits; garneirite [(Ni,Mg) 6Si4O10(OH)8]
atau laterit residu) Clay silicate deposits; nontronite [Na(Al,Fe,Si)O 10(OH)2]
•Suatu lapisan dengan konsentrasi besi yang cukup tinggi, Oxide deposits; Limonite dan Goethite FeO(OH)
melindungi lapisan endapan laterit di bawahnya terhadap erosi.

G BG Endapan Sekunder 33 G BG Endapan Sekunder 34

Air hujan kaya CO2 dari atmosfir ENDAPAN LATERITIK

Konsep Genesa
Kontrol Pembentukan
Sedikit pelindian zone limonit di musim
hujan

Endapan Nikel Laterit


ZONE LIMONIT

Penguapan, pengen- dapan


Konsentrasi residu dari Si, Al selama musim kering
Fe dan khromit

Fe-hidroksida (+Ni,Al)

1. Komposisi protholith
Al-hidroksida mineral
lempung naiknya air tanah akibat
Mn-hidroksida (+Co) Cr- gaya kapiler
spinel

•Protholith utamanya merupakan batuan ultramafik yang relatif


Pengu- Penam-
rangan larutan
pem- bawa Ni,
ZONE PELINDIAN
silikat yang mengandung nikel terurai Mg, Si, dan
bahan larutan
pem- bawa Ni,
kaya dengan olivin (Harzburgitic), dimana sebagian atau
keseluruhannya dapat mengalami serpentinisasi.
Mg, Si Mg, Si
Ni larut

•Memiliki kandungan nikel (Ni) 0,2 s.d 0,4 %.


SAPROLIT

Pengendapan kembali sebagian Ni, Mg, Si, pada rekahan


ZONE

mis. sebagai : - garnierit

•Secara umum, batuan ini memiliki mineralogi dan komposisi kimia


- krisopras

Sebagian Mg mengendap kembali pada rekahan


tertentu (olivine, serpentine dan piroksen), sangat mudah
BATUAN ASAL

di batuan asal
mis. : - gel magnesit PERIDOTIT-SERPENTINIT
- serpentin terlapukkan pada iklim tropis  mineral-mineral yang lebih
Serpentinisasi
stabil.

BATUAN ULTRAMAFIK
•Stabilitas dan mobilitas unsur-unsur penting dalam
pembentukan endapan laterit.
G BG Endapan Sekunder 35 G BG Endapan Sekunder 36

4
ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK

Mobilitas
Stabilitas Endapan Unsur

G BG Endapan Sekunder 37 G BG Endapan Sekunder 38

ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK

Kontrol Pembentukan Kontrol Pembentukan

3. Geomorfologi dan Topografi


2. Tectonic setting •Pada daerah ketinggian; zona pengkayaan  bagian atas lereng bukit,
puncak, plateu dan/atau undakan. Posisi dari muka air tanah biasanya
•Nikel laterit umumnya terbentuk di bagian atas komplek rendah  pelindian baik  horizon residual dan akumulasi sapropilit yang
ophiolit. dalam.
•Pada umumnya pada komplek ini memiliki sesar dan joint, dan •Pada daerah dengan relief yang rendah, drainase terhalang, muka air tanah
pengangkatan secara tektonik sehingga memiliki relief dangkal (tinggi), aliran air yang lambat  larutan-larutan hasil pelapukan
permukaan dan air tanah yang dalam. berpindah kembali  konsentrasi Ni lebih banyak pada zona-zona residual 
kecuali pada sesar memungkinkan berkembangnya pelindian  secara lokal
•Hal ini menyebabkan tersedianya media untuk aliran air dan dapat terbentuk zona-zona yang kaya.
yang berpengaruh pada intensitas pelapukan. •Proses tektonik seperti pengangkatan  muka air tanah turun  zona yang
kaya dasar horizon saprolit.

G BG Endapan Sekunder 39 G BG Endapan Sekunder 40

5
ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK
%.-berat

Kontrol Pembentukan
zone limonit
atas
4. Iklim

Horizon dan Zonasi


•Temperatur yang hangat (panas) dan tingginya curah hujan, keda-
dikombinasikan dengan tingginya aktivitas biogenik, juga diikuti laman zone limonit
(m)
oleh pelapukan kimiawi yang cepat bawah
diperlukan untuk pembentukan endapan nikel laterit pada daerah zone
pelindian
dengan relief yang tinggi, dimana laju erosi juga relatif tinggi. zone saprolit
atas
•Endapan yang terdapat di Western Australia juga bisa eksis zone saprolit
diakibatkan oleh stabilitas, relief yang rendah dan erosi yang tengah
minim. Hal ini dijadikan model pengendapan untuk daerah-daerah
dengan iklim semi-arid. zone saprolit
bawah

G BG Endapan Sekunder 41 G BG Endapan Sekunder 42

ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK

Horizon dan Zonasi

G BG Endapan Sekunder 43 G BG Endapan Sekunder 44

6
ENDAPAN LATERITIK ENDAPAN LATERITIK

Horizon dan Zonasi

Laju pelapukan
Laju pembentukan profil endapan laterit diperkirakan tidak terlalu menjadi
pembatas. Pada perhitungan secara teoritis, laju pelapukan 5 s.d 50 mm
per 1000 tahun dengan laju rata-rata 20 mm per 1000 tahun, sehingga
dapat diperkirakan waktu untuk pembentukan laterit dapat terjadi pada 1
s.d 6 juta tahun. Bagaimanapun, laju dari pelapukan ini sangat
bergantung pada proses-proses secara lokal dan sangat berbeda dari satu
tempat dengan tempat lain.

G BG Endapan Sekunder 45 G BG Endapan Sekunder 46

ENDAPAN LATERITIK

Contoh horizon
dan profil laterit

48
G BG Endapan Sekunder 47

Anda mungkin juga menyukai