Anda di halaman 1dari 45

KULIAH TAMU

GEOLOGI DAN GEOKIMIA


ENDAPAN NIKEL LATERIT
SERTA PENGARUH
GEOMORFOLOGI
TERHADAP KETEBALAN
ENDAPAN NIKEL LATERIT

Prof. Dr. Ir. Hasria, S.Pd., M.Si


BIODATA

Nama Lengkap : Prof. Dr. Ir. Hasria, S.Pd., M.Si


Kantor/Unit Kerja : Teknik Geologi FMIPA Univ. Halu Oleo
Alamat Kantor : Kampus Hijau Bumi Tridharma,
Anduonohu
Bidang Ilmu : Geologi Sumberdaya Mineral
Email : hasriageologi@gmail.com
hasriageologi@uho.ac.id
No. Hp : 085241857853
Potensi Sumberdaya Alam?
❑ Kaya mineral emas, nikel, tembaga, fosfat, marmer, dll
❑ Kaya hidrokarbon minyak, gas dan batubara
❑ Kaya sumber energi panas bumi dan air tanah
❑ Kaya Lahan Subur
Potensi Bencana Alam?
❑ Gempa bumi
❑ Tsunami
❑ Letusan gunung berapi,
❑ Gerakan tanah
❑ Banjr
❑ Kekeringan
❑ Angin Topan
POSISI PULAU SULAWESI

Pulau Sulawesi termasuk di


dalamnya Lengan Tenggara
Pulau Sulawesi terletak di
tengah Kepulauan Indonesia
juga berada pada pertemuan
tiga lempeng dunia yang aktif
(Hall, 1995).
IMPLIKASI DARI POSISI LENGAN
TENGGARA PULAU SULAWESI
01. 02.
Kompleksitas tatanan Terdapatnya jenis
geologi (Surono, 2013). sumberdaya geologi :
batubara, endapan
kromit, nikel laterit &
endapan emas
orogenik (Hasria dkk.,
2017a; 2017b; 2019a;
03. 2019b; 2019c; 2019d;
Potensi terjadinya 2021a; 2021b; 2021c;
bencana geologi 2021d; 2022a; 2023).

Ket : Kotak merah adalah daerah penelitian


saya tentang enndapan emas orogenik
STRATIGRAFI LENGAN
TENGGARA PULAU SULAWESI

Stratigrafi Sulawesi Tenggara:


Kompleks Batuan Metamorf,
Kompleks Ofiolit dan Molase
Sulawesi (Surono, 2013;
Permana, 2013).
❑ Keterdapatan ofiolit merupakan suatu
indikasi atau fosil dari aktivitas tektonik
masa lalu, sehingga ofiolit merupakan
batuan kerak samudera yang telah
mengalami emplacement
(teralihtempatkan) selama terjadinya
proses pergerakan lempeng yang
konvergensi lempeng (Coleman, 1972;
Permana dan Surono, 2013).
❑ Dilek dan Furnes (2014) mendeskripsikan
ofiolit merupakan sisa dari kerak
samudra purba dan mantel atas yang
secara tektotik emplaced (terlempar) di
kerak benua
❑Kompleks Ofiolit di Lengan
Tenggara Sulawesi terdiri dari
batuan ultramafik, mafik&sedimen
pelagik (Surono, 2013).
❑Batuan ultramafik: harzburgit,
dunit, werlit, lerzolit, websterit,
serpentinit, dan piroksinit.
❑Batuan mafik : gabro, basalt,
dolerit, mikrogabro, dan amfibolit.
❑Sedimen pelagik: batugamping laut
dalam dan rijang radiolaria.
❑ Batuan ultramafik merupakan batuan
pembawa (hostrock) dari berbagai mineral
ekonomis diantaranya nikel (Ni), kobalt (Co),
kromit (Cr) dan PGE (Os, Ir, Ru, Pt, Pd, Rh)
(Dehaine dkk., 2021; Hasria dkk., 2021; Idrus
dkk., 2022).
❑ Mineral pembawa nikel terkonsentrasi dalam
dua jenis endapan yaitu yaitu endapan nikel
laterit dan endapan nikel sulfida (BGS, 2008).
❑ Endapan nikel di Pulau Sulawesi merupakan
endapan nikel laterit, yang merupakan nikel
yang terbentuk dari hasil pelapukan/laterisasi
batuan ultramafik dan telah mengalami
serangakaian proses kimia hingga terbentuk
pengkayaan bijih nikel.
❑ Batuan pembawa bijih nikel yaitu batuan
lerzolit, harzburgit dan dunit. Masing-masing
batuan memiliki komposisi mineral yang
berbeda sehingga menghasilkan karakteristik
nikel laterit yang berbeda (Ahmad, 2001).
ENDAPAN NIKEL SULFIDA & LATERIT

Elias, 2002

PSDMBP, Badan Geologi, 2022

Nikel Laterit Nikel Sulfida Nikel Laterit Nikel Sulfida


40% 60% 67% 33%

Produksi

Elias, 2002 Zulhan, 2021


❑ Batuan Pembawa nikel laterit?

Streckeisen, 1978
PEMANFAATAN NIKEL

Perhiasan

Penggunaan nikel primer (Zulhan, 2020).


PEMANFAATAN NIKEL

Perhiasan

Zulhan, 2020
Mengapa Penggunaan baterai meningkat?
❑ Nikel digunakan bersama kobalt dan mangan dalam pembuatan
baterai lithium-ion yang merupakan jenis baterai pada kendaraan
listrik saat ini, karena kepadatan energi yang tinggi, tahan karat, dan
harga yang relatif murah dibandingkan dengan bahan baku lain
PEMANFAATAN NIKEL

Perhiasan

Sukhyar, 2020
.
PEMANFAATAN NIKEL

Perhiasan

Sukhyar, 2020
.
Perhiasan

Zulhan, 2020
.
Perhiasan

Ariyono, 2020
.
Geokimia Endapan Nikel Laterit
❑ Apa itu Endapan Nikel Laterit? ❑ Faktor yang mempengaruhi terbentuknya
❑ Endapan nikel laterit merupakan endapan bahan endapan nikel laterit?
galian yang terbentuk melalui proses pelapukan ❑ Batuan induk, Iklim, reagen kimia dan vegetasi
yang sangat intensif di daerah dengan iklim yang membantu proses pelapukan, topografi
tropis pada batuan ultramafik yang membantu proses sirkulasi air hujan yang jatuh
mengandung nikel seperti peridotit dan kepermukaan bumi, struktur dengan adanya
serpentinite (Maulana,dkk.,2016) retakan membantu proses penyerapan air
kedalam tanah, waktu.

❑ Zonasi profil endapan nikel laterit?


❑ Zona limonit terdiri dari mineral hematit dan
goetit, zona smektit atau zona transisi terdiri
dari mineral lempung smektit, zona saprolite
terdiri fragmen batuan asal yang terlapukkan,
batuan induk adalah batuan segar yang tidak
bernilai ekonomis (Ahmad.,2001)
LATERIT?
❑ “Laterite” berasal dari bahasa latin “later” yang berarti “brick” dalam bahasa
Inggris (batu bata)
❑ Laterit ditujukan untuk menyebut lapisan tanah yang kaya akan oksida besi dan
almunium, yang terbentuk akibat pengaruh pelapukan kimia dan pengaruh
kondisi air tanah
Pembentukannya membutuhkan?
➢ Ketersedian batuan yang mengandung besi dan
alumunium
➢ Temperatur dan curah hujan yang relatif tinggi,
sehingga proses “leaching” intensif
➢ Kondisi lingkungan yang tingkat oksidasinya tinggi
➢ Kondisi topografi yang sesuai, umumnya daerah
lembah atau perbukitan
Profil nikel laterit (Ahmad, 2006)
a. Tanah Penutup atau Top Soil/Iron Capping) : Tanah residu berwarna merah tua yang merupakan
hasil oksidasi yang terdiri dari hematit, goethit serta limonite. Kadar besi yang terkandung sangat
tinggi dengan kelimpahan unsur Ni yang sangat rendah.
b. Zona Limonite : berwarna merah, coklat atau kuning, berukuran butir halus hingga lempungan,
lapisan kaya besi dari limonite soil yang menyelimuti seluruh area.
c. Zona lapisan antara atau Silica Boxwork : Zona ini jarang terdapat pada batuan dasar (bedrock)
yang serpentinisasi. Berwarna putih-orange chert, quartz, mengisi sepanjang rekahan dan sebagian
menggantikan zona terluar dari unserpentine fragmen peridotit, sebagian mengawetkan struktur dan
tekstur dari batuan asal. Terkadang terdapat mineral opal, magnesit. Akumulasi dari garnierit-pimelit
di dalam boxwork mungkin berasal dari nikel ore yang kaya akan silika.
d. Zona Saprolit : campuran dari sisa-sisa batuan, bersifat pasiran, saproliteic rims, vein dari garnierit,
nickeliferous quartz, mangan dan pada beberapa kasus terdapat silika boxwork, bentukan dari suatu
zona transisi dari limonit hingga bedrock. Terkadang terdapat mineral quartz yang mengisi rekahan,
mineral mineral primer yang terlapukan, chlorit. Garnierite di lapangan biasanya diidentifikasi
sebagai colloidal talk dengan lebih atau kurang Ni-Serpentin. Struktur dan tekstur batuan asal masih
terlihat.
e. Batuan asal (bedrock) ; tersusun atas bongkahan atau blok dari batuan induk yang secara umum
sudah tidak mengandung mineral ekonomis (kadarnya sudah mendekati atau sama dengan batuan
dasar). Bagian ini merupakan bagian terbawah dari profil laterit.
Garnierit
Profil nikel laterit (Ahmad, 2006)

Vein Garnierit
Profil nikel laterit (Hasria dkk., 2021)

Hasria dkk., 2019 Taupan dkk., 2022


ENDAPAN NIKEL LATERIT SULTRA
Endapan nikel laterit Daerah Morowali Choi dkk., 2021

Laterite profile (A) and undulatory boundary between limonite and saprolite horizon (B). Rock samples from bottom to
top (C) and (D) bedrock (E)–(J) garnierite samples distinguished by its colors.
Garnierit di Konawe Utara
Geokimia Endapan Nikel
Laterit
Menurut Elias (2002), profil geokimia endapan
bahan galian nikel laterit dapat menjadi
beberapa zona berdasarkan komposisi kimia
pada tiap zonanya

Zonasi vertikal endapan laterit dengan komposisi unsur kimia


pada tiap- tiap zonanya (Elias 2002)
• Karakteristik geokimia pada unsur-unsur • Pelapukan kimiawi terjadi dengan melepaskan unsur-
yang terdapat dalam profil laterit di unsur yang sangat mudah terlarut, seperti magnesium
pengaruhi oleh interaksi antara air tanah (Mg), kalsium (Ca), dan silika (Si) serta konsentrat-
dan mineral. Tiga unsur dominan yang konsentrat dari unsur-unsur yang paling sedikit terlarut
terkandung dalam endapan nikel laterit : (Fe,Ni,Mn,Co,Zn,Y,Cr,Al,Ti,Zr, dan Cu) (Brand dkk, 1998).
Mg, Si&Fe; Al dan Mn hadir dalam jumlah Pelapukan mekanik/fisik dari batuan induk terjadi
yang kecil. Unsur lainnya yang berasosiasi akibat adanya mekanisme rekahan dan patahan yang
dengan terbentuknya endapan nikel laterit meningkatkan wilayah yang terbuka ke permukaan
adalah Cr, Co, dan Zn (Sufriadin, 2013). sehingga mendukung terjadinya pelapukan kimiawi
(Arif 2018).

• Pada proses pelapukan lebih lanjut • Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air,
magnesium (Mg), silika (Si), dan nikel (Ni) dalam hal ini berupa kekar atau rakahan pada batuan
akan tertinggal di dalam larutan selama air maka Ni yang terbawa oleh air akan turun ke bawah,
masih bersifat asam. Tetapi jika dan semakin lama akan terkumpul di zona ketika air
dinetralisasi karena adanya reaksi dengan sudah tidak dapat turun lagi dan tidak dapat
batuan dan tanah, maka zat-zat tersebut menembus batuan dasar (bedrock). Ikatan dari Ni
akan cenderung mengendap sebagai yang berasosiasi dengan Mg, SiO, dan H akan
mineral hidrosilikat (Ni-magnesium membentuk mineral garnierit. Apabila proses ini
hidrosilicate) yang disebut mineral berlangsung terus-menerus maka yang akan terjadi
garnierite [(Ni,Mg)6Si4O10(OH)] atau adalah proses pengayaan supergen/supergen
mineral pembawa Ni (Maulana 2014). enrichment. Zona pengayaan supergen ini terbentuk di
zona saprolit.
Pelapukan Fisik
➔Perkembangan rekahan & retakan
(cracks & joints)
• ekspansi dan kontraksi karena panas
• pelarutan
• Ekspansi/pemuaian krn pembekuan air
• Pertambahan volume krn hidrolisis
• Aktivitas biologi (pertumbuhan akar,
penggalian lubang, dsb)
Pelapukan Kimiawi

Oksidasi pirit dan markasit menghasilkan


asam sulfat, ion-ion ferrous dan limonit
Pelapukan Kimiawi
➔ (c) Pelarutan Sederhana
• Pembentukan gua-gua pada
batugamping karena pelarutan kalsit
dalam air yang mengandung CO2 -

• Pelepasan K, Mg, Na, Ca.


➔ (c) Pelarutan Sederhana
Pelapukan Biologis
➔ Pelebaran/perluasan rekahan
karena pertumbuhan akar
➔ Pembentukan larutan-asam pada
ujung-ujung akar
➔ Respirasi tumbuhan (CO2 ➔ O2)
➔ Transpirasi H2O oleh tumbuhan
➔ Akumulasi asam-organik
http://home.mca.k12.pa.us/~brokenshirew/images/root_wedging.jpg
METODE ANALISIS GEOKIMIA
• Atomic Absorption Spectrometry (AAS)
• Atomic Emission Spectrometry (AES)
• X-Ray Fluoresence (XRF)
• Induced Couple Plasma (ICP/ICP-MS/ACP-AES)
• Instrumental Neutron Activation Analysis (INAA)
• Mass Spectrometry (MS)
• X-Ray Difraction (XRD)
• Electron Microprobe (EM)
• etc
METODE ANALISIS GEOKIMIA
• Penggunaaan metode analisis disesuaikan
dengan objek apa saja yang ingin dianalisis
pada laterit seperti major unsur, minor unsur,
unsur jejak, kandungan logam, kandungan air,
dll.

• Tiap-tiap analisis mempunyai kelemahan dan


kelebihan tersendiri dalam menganalisis tiap-
tiap objek dan parameter objek.
PENGARUH GEOMORFOLOGI
TERHADAP KETEBALAN
ENDAPAN NIKEL LATERIT

Hubungan antara topografi dengan proses laterisasi (Ahmad 2006)


Perbedaan penurunan muka airtanah akan menyebabkan
perbedaan pola ketebalan profil endapan laterit, perbedaan
tsb disebabkan (Dariyanto,1999) :
• struktur batuan asal,
• morfologi yang mempengaruhi intensitas “leaching”,
• intensitas curah hujan,
• iklim dan waktu.
Ketebalan nikel dipengaruhi oleh faktor morfologi
berkaitan dengan pergerakan air tanah

❑ Di daerah punggungan lapisan nikel laterit lebih tipis drp


daerah lembah atau cekungan
❑ Hal tsb karena pola aliran air tanah di punggungan
cenderung divergen, dibandingkan di lembah yang relatif
konvergen
❑ Pola divergen cenderung punya kecepatan penurunan air
yang lamban dibanding yang bersifat konvergen
❑ Kecepatan penurunan muka air berpengaruh pada
intensitas arah pergerakan-lateral air tanah
❑ Makin intensif pergerakan-lateral air tanah, proses
“leaching” makin intensif.
❑ Makin intensif proses “leaching”, memungkinkan proses
pembentukan limonit yang makin tebal
LATERIT
❑Secara umum proses pelapukan (water circulation, acid leaching,
dsb) menyebabkan migrasi unsur-unsur (Ni, Co) ke arah lebih dalam
dan terakumulasi di bawah garis muka airtanah
❑Bila topografi tidak memungkinkan migrasi (topografi rata/flat),
unsur yang tercuci (Si, Mg, Ni, Co) terutama (Si, Mg) akan membentuk
lapisan kaya lempung “nontrolite”.
❑Bila leaching efektif, hasilnya akan membentuk garnierit (Ni>>) yang
terakumulasi pada zona-zona rekahan.
❑Mineral mengandung Nikel dalam laterit :
Limonit(< 2% Ni)
Nontrolite (<5% Ni, berkembang di Australia)
Saprolit (<10% Ni)
Garnierit (10-20% Ni)
KESIMPULAN
ofiolit merupakan kumpulan batuan kerak samudera yang telah
01. mengalami emplacement (teralihtempatkan) selama terjadinya
proses aktivitas tektonik
Batuan ultramafik merupakan batuan pembawa (hostrock) dari
02. berbagai mineral ekonomis diantaranya nikel (Ni), kobalt (Co),
kromit (Cr) dan PGE (Os, Ir, Ru, Pt, Pd, Rh)

03. Karakteristik geokimia pada unsur-unsur yang terdapat dalam


profil laterit di pengaruhi oleh interaksi antara air tanah dan
mineral
Geomorfologi/topografi berpengaruh terhadap pembentukan
04. endapan laterit nikel karena berhubungan dengan drainase dan
posisi muka airtanah. Zona pengayaan paling baik terdapat pada
bagian lereng-lereng bukit, bagian puncak, dan plato.
Jurnal Terkait Endapan Nikel Laterit
Jurnal saya?
https://scholar.google.co.id/citations?user=M_6RyNMAAAAJ&hl=en
TERIMA
KASIH
Semoga presentasi ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi.
Mari bergerak maju bersama menuju masa depan yang cerah.

Anda mungkin juga menyukai