ْ ُضلّ لَهُ َو َم ْن ي
ض ِل ْل ِ إِ ّن ْال َح ْمدَ هللِ نَحْ َمدُهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُرهُ َونَعُ ْوذ ُ بِاهللِ ِم ْن شُ ُر ْو ِر أ َ ْنفُ ِسنَا َو َسيّئ َا
ِ ت أ َ ْع َما ِلنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم
ُِي لَه َ فَالَ هَاد
ُ أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ ِإلهَ ِإالّ هللاُ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ّن ُم َح ّمدًا َع ْبدُهُ َو َر
ُ س ْولُه
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah
mewajibkan kalian untuk berpuasa. Di bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, pintu-
pintu neraka ditutup dan setan-setan diikat; di sana terdapat malam yang lebih baik
dari seribu bulan, barangsiapa terhalangi untuk mendapat kebaikannya, berarti dia
telah terhalangi untuk mendapatkan kebaikan.” (HR. Ahmad dan dishahihkan Syuaib
al-Arnauth).
كانوا يدعون هللا تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم
“Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa
agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama
enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka
selama bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
Diantara doa yang bisa kita tiru adalah doa yang diriwayatkan oleh Yahya bin Abi
Katsir – seorang ulama tabi’in –, bahwa sebagian sahabat ketika mendekati
datangnya Ramadhan mereka berdoa,
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan
kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm.
264)
Satu harapan yang luar biasa. Betapa mereka menilai, Ramadhan adalah bulan yang
sangat istimewa. Sehingga mereka tidak akan menjadikannya kesempatan yang sia-
sia.
َوإِ ْن َعادَ ِزيدَ فِي َها َحتَّى ت َ ْعلُ َو،ُس ِق َل قَ ْلبُه َ َ فَإِذَا ه َُو نَز،َت فِي قَ ْلبِ ِه نُ ْكت َةٌ َس ْودَا ُء
َ ع َوا ْست َ ْغف ََر َوت
ُ َاب ْ َطيئ َةً نُ ِكت
ِ طأ َ خ
َ إِ َّن العَ ْبدَ إِذَا أ َ ْخ
} ََللا» {ك ََّال َب ْل َرانَ َعلَى قُلُو ِب ِه ْم َما كَانُوا َي ْك ِسب ُون َّ َوه َُو،ُقَ ْل َبه
ُ َّ الرا ُن الَّذِي ذَك ََر
Orang yang bertaubat dari satu perbuatan dosa, seperti orang yang tidak melakukan
dosa itu. (HR. Ibn Majah).
Dengan taubat, berarti kita menghilangkan penyakit hati berupa noda dosa dalam
diri kita.
“Siapa yang melatih diri menjaga kehormatan maka Allah akan jaga
kehormatannya, siapa yang melatih diri untuk bersabar, Allah jadikan dia penyabar.
Dan siapa yang merasa cukup, Allah akan memberikan kecukupan.” (HR. Bukhari,
Abu Daud, dan yang lainnya)
Umumnya, ketika kita memasuki ramadhan, ada 2 amalan besar yang akan
dirutinkan masyarakat, berpuasa di siang hari, dan membaca al-Quran tadarusan.
Dan keduanya butuh kesabaran.
Anda harus biasakan sejak sekarang. Mulai latihan bersabar dengan banyak
membaca al-Quran.
Latihan sabar membaca al-Quran, akan memudahkan kita banyak membaca al-
Quran ketika ramadhan. Setidaknya, dalam sehari kita bisa membaca satu juz.
ِ َص ِفّد
ِ َت ال َّشي
اطي ُن ُ ت أَب َْو
ِ َّاب الن
ُ ار َو ُ اب ْال َجنَّ ِة َو
ْ َغ ِلّق ُ ت أَب َْو
ْ ضا ُن فُ ِت ّ َح
َ إِذَا َجا َء َر َم
Ketika datang ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan
setan-setan dibelenggu. (HR. Muslim)
Pintu surga dibuka, artinya peluang besar bagi anda yang melakukan ketaatan,
untuk diterima amalnya dan mengantarkannya ke dalam surga.
Pintu neraka ditutup, artinya kita berharap semoga kemaksiatan yang kita lakukan,
segera diampuni dan tidak mengantarkan kita ke neraka.
Setan-setan dibelenggu, sehingga tidak mudah baginya untuk menggoda manusia.
tidak sebagaimana ketika dia dalam kondisi lepas.
Artinya, itu kesempatan terbesar bagi kita untuk berubah. Target ramadhan tahun
ini menjadi lebih berkualitas. Jika sebelumnya hanya membaca setengah juz,
targetkan agar yang dibaca lebih banyak.
Tidak ada ruginya orang yang belajar. Karena ilmu adalah pengarah bagi manusia.
Dengan ilmu, orang memiliki panduan untuk bisa beramal dengan benar. karena
itulah, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu memuji ilmu, diantaranya, ilmu akan
menjaga kita. Ali radhiyallahu ‘anhu berpesan kepada muridnya, Kumail bin Ziyad,
ِ س ْال َم
ال َ َوأ َ ْن، سك
ُ ت تَح ُْر ُ ال ِع ْل ُم َي.
ُ حْر ْ ْال ِع ْل ُم َخي ٌْر ِم ْن ْال َما ِل
Ilmu lebih baik dari pada harta, ilmu yang menjagamu dan harta kamu yang
jaga. (Hilyah Auliya, 1/79)
Islam mengajarkan agar setiap muslim berbekal ilmu sebelum belajar. Memahami
panduannya, sebelum beramal. Allah berfirman,
Pahamilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah
dan mohonlah ampunan bagi dosamu. (QS. Muhammad: 19)
Beramal dengan ilmu, dalam arti berdasarkan dalil, akan membuat amal kita
semakin meyakinkan.
Allahu a’lam.
Amiin..