Gangguan cemas merupakan kelainan mental yang paling sering dengan epidemiologi sbb :
Gangguan cemas berkaitan dengan berbagai macam hal, seringkali penyakit kronis dan resistensi
terhadap pengobatan mendorong kejadian gangguan cemas ini. Gangguan cemas juga sering kali
disertai dengan kejadian bunuh diri. Gangguan cemas sering tidak terdiagnosis karena pasien
datang dengan keluhan somatik. Selain itu, pasien dengan depresi sering terjadi tidak
terdiagnosisnya gangguan cemas yang terjadi berkomorbid.
Faktor risiko :
- Takut :
Respon terhadap ancaman eksternal, objek jelas
Sering terlihat di sebagian besar mamalia sehingga banyak digunakan sebagai
model penelitian yang berkaitan
Non-conflictual threat
Diperankan oleh amigdala
i. Amigdala adalah pusat pengolah rasa takut yang terletak di sistem limbik
tepatnya di dasar lobus temporal pada masing-masing sisi otak
ii. Berkembang sempurna pada bulan ke 8 kehamilan
iii. Korteks pertama yang memainkan peranan penting dalam jaringan yang
terlibat dalam pembelajaran emosi
iv. Berfungsi dalam menilai bahaya, keamanan, kebiasaan, dan penghindaran
terhadap situasi tertentu
v. Terdapat 2 sirkuit yang memberi asupan sensorik untuk mencapai
amigdala pada otak dewasa, yaitu :
1. Sistem I : thalamus
a. Memberikan respon cepat dalam mengambil keputusan
penyelamatan berdasarkan kondisi informasi minimal
2. Sistem II : korteks
a. Lebih lambat
b. Membantu pengolahan korteks untuk menilai persepsi yang
sedang berlangsung dan perilaku
vi. Amigdala meningkatkan kerja hipokampus :
1. Pada otak yang sudah berkembang sempurna, amigdala juga
meningkatkan kerja hipokampus untuk mengolah memori emosi
dengan merangsang keluarnya norepinefrin dan glukokortikoid
melalui struktur otak lain
2. Melalui hal ini, hipokampus menjadi sadar pentingnya
mengingat apa yang sedang dialami yang merupakan komponen
utama dalam pembelajaran baru
3. Aktivasi sistem saraf simpatis memengaruhi lingkungan kimia
dalam neuron dan diantara neuron, meningkatkan LTP dan
plastisitas neuron
vii. Neurotransmitter terkait :
viii.
- Cemas :
Umumnya merupakan emosi manusia yang umum
Berasal dari internal,objek tidak nyata
Fokus berlebih terhadap upaya antisipasi bahaya
Conflictual threat
Cemas dan takut sama-sama merupaan sinyal kewaspadaan yang
bertindak sebagai tanda peringatan terhadap ancaman baik dari luar
maupun dalam diri seseorang respon adaptif yang bertujuan
menyelamatkan nyawa (life-saving), mencegah ancaman, atau
mengurangi konsekuensi yang ditimbulkan
Terjadi peningkatan somatik dan aktivitas otonomik yang dikendalikan
oleh interaksi sistem saraf simpatis dan parasimpatis
Perbedaan relatif tipis, takut juga dapat disebabkan oleh sesuatu yang
tidak disadari, tekanan, atau objek internal yang merupakan perpindahan
dari eksternal (ex : seseorang anak takut dengan anjing menggonggong
karena secara tidak sadar mengasumsikan anjing menggonggong
tersebut seperti ayahnya yang sering memarahainya).
Manifestasi perifer dari cemas :
Diare
Pusing
Hiperhidrosis berkeringat berlebihan tanpa disertai aktivitas berat
Hiperrefleksia iritabilitas SSP
Hipertensi
Palpitasi atau jantung berdebar
Midriasis
Gelisah (ex : mondar-mandir)
Sinkop/pingsan
Takikardia
Tingling di ekstremitas
Tremor
Sakit perut
Sering berkemih
Konstipasi
Diperankan oleh sirkuit kortiko-striato-thalamo-kortikal
Neurotransmitter terkait :
Tujuan terapi gangguan cemas adalah pasien mampu berinteraksi secara normal terhadap
lingkungannya.
Catatan :