METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dengan tidak memberikan
perlakuan pada subjek yang akan diteliti. Penelitian ini mencari besarnya nilai
korelasi antara pemahaman sejarah Indonesia, minat belajar sejarah dan wawasan
Ngaglik yaitu SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
2019.
1. Populasi Penelitian
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
1
yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
2. Sampel Penelitian
dan Michael, karena: (1) tidak diketahui jumlah sampel dalam penelitian ini;
dan (2) menggunakan taraf kesalahan 5%. Rumus yang digunakan yaitu:
S =
S =
= 126 Siswa
Keterangan:
S = Jumlah sampel
= Chi Kuadrat untuk derajat kesalahan 5% adalah 3,841
N = Jumlah populasi
P = Peluang benar 0,5
Q = Peluang salah 0,5
D = Perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata populasi 0,05
126 siswa. Dalam menentukan jumlah anggota sampel tiap sekolah, sampel
diambil dari setiap sekolah secara acak, yaitu dengan cara mengundi nama
siswa pada tiap sekolah sehingga diperoleh sesuai jumlah sampel yang
tetapi tidak semua anggota populasi terpilih. Menurut Riduwan & Akdon
(2015: 262) penentuan sampel tiap kelas di SMA 1 dan SMA 2 Ngaglik
i n=
Keterangan:
XI IPS 3 22
XI IPS 3 24
Jumlah 126
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
penelitian ini terdapat empat variabel yaitu tiga variabel bebas dan satu
bebas dalam penelitian ini adalah sejarah Indonesia (X1) minat belajar sejarah
mulai sejak kurun waktu pra-aksara hingga sekarang dan merujuk pada
rasa suka dan rasa tertarik dalam belajar sehingga siswa berpartisipasi
dalam mengikuti mata pelajaran tertentu, dalam hal ini mata pelajaran
pelajaran sejarah tanpa ada suatu paksaan apapun. Dalam penelitian ini
c. Wawasan kebangsaan
Indonesia, cinta tanah air dan bangsa, rela berkorban demi bangsa,
a. Tes
Tes dalam bentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban yaitu
a, b, c, d, dan e. Menurut Arifin (2016: 138) soal tes dalam bentuk pilihan
ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar seorang siswa yang
benar diberi skor nilai 1 (satu), sedangkan yang salah diberi nilai 0 (nol).
b. Angket/Kuesioner
ditanyakan.
Menurut Aziz (2017: 31) skor perhitungan responden dalam skala ini
suatu alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
tentang sejarah Indonesia dalam bentuk tes pilihan ganda. Menurut Winkel
(2014: 581) bahwa ragam pilihan ganda cocok dengan jenis prestasi
kognitif, terutama untuk aneka jenis prestasi kognitif yang lebih tinggi dan
berikut: (a) Masa Pra-aksara; (b) Masa Hindu-Budha; (c) Masa masuk dan
Jepang; (e) Masa Kemerdekaan (Orde lama, Orde baru dan Reformasi).
tentang minat belajar sejarah. Minat belajar adalah suatu sikap yang
minat belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator yang
dikemukakan oleh Safari dalam kajian teori antara lain: perasaan senang
belajar sejarah, dan terlibat aktif dalam belajar sejarah. Kisi-kisi instrumen
oleh Widayanti dan Amal et al di dalam kajian teori antara lain: rasa
halaman 121.
Aman di dalam kajian teori yaitu: bangga sebagai bangsa Indonesia, cinta
1. Validitas Instrumen
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas
mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Untuk
instrumen secara rasional (logis) yaitu uji validitas isi dan uji validitas
konstruk.
Uji validitas isi dilakukan karena untuk menilai apakah tes soal dan
butir angket cukup mewakili apa yang ingin diukur. Menurut Sugiyono
(2017: 352) instrumen dikontruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur
para ahli (judgment experts). Jika pengujian konstruk dari ahli selesai maka
diteruskan uji coba instrumen, instrumen di uji cobakan pada populasi diluar
dengan jumlah ini distribusi skor/nilai akan lebih mendekati kurva normal.
Jumlah responden yang digunakan dalam uji coba instrumen penelitian ini
yaitu 61 siswa.
pemahaman sejarah Indonesia dilakukan uji indeks kesukaran butir soal dan
instrumen non tes seperti angket, cukup dianalisis validitas dan reliabilitasnya
saja. Uji indeks kesukaran butir soal mengkaji butir-butir soal dari segi
kategori mudah, sedang dan sukar. Menurut Sudijono (2012: 372) mencari
P = NP/ N
Keterangan:
DP = BA/JA-BB/JB
Keterangan:
Setelah diproses indeks daya beda soal tersebut, maka angka tersebut
diinterpretasikan untuk mengetahui baik atau buruk daya beda soal. Menurut
Arikunto (2013: 232) kriteria indeks daya beda soal sebagai berikut:
Menurut Sudijono (2012: 258) uji validitas butir soal tes pemahaman
biseral. Menggunakan rumus tersebut karena setiap item tes dan angket
berupa data dikotomi dua interval (1 dan 0), rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
signifikansi 5% dan N: 61 yaitu 0.254. Apabila rhitung lebih besar atau sama
dengan rtabel 0.254, maka butir soal tersebut valid. Namun, jika r hitung lebih
2. Reliabilitas Instrumen
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Maka untuk
dalam uji instrumen ini dengan internal consistency, yaitu dilakukan dengan
rumus KR 20 karena skor yang diperoleh adalah skor dikotomi dua interval 1
Keterangan:
rtabel untuk taraf kesalahan 5%, maka dapat disimpulkan instrumen tersebut
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Menurut Arikunto (2010: 75)
Nilai Kriteria
0, 81 – 1 Reliabilitas Sangat kuat
0, 61 – 0, 80 Reliabilitas Kuat
0, 41 – 0, 60 Reliabilitas Cukup kuat
0, 21 – 0, 40 Reliabilitas Rendah
0, 00 – 0, 20 Reliabilitas Sangat rendah
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
sebelum dilakukan uji coba. Pernyataan yang dinyatakan tidak valid sebanyak
7 butir soal, karena nilai rhitung lebih kecil dari rtabel > 0.254 dengan
menggunakan nilai signifikan 5%, maka butir soal tersebut dinyatakan gugur.
18 butir pertanyaan dinyatakan valid karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel >
yang terdiri dari uji kesukaran dan uji daya beda soal menggunakan program
Microsoft Excel.
(sedang). Hal ini dapat diketahui bahwa dari 25 butir soal terdapat 9 (36%)
soal tergolong mudah, 12 (48%) soal tergolong sedang dan 4 (16%) soal
tergolong terlalu sukar. Jika dilihat dari daya beda soal, dapat dikatagorikan
cukup. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil analisis 25 butir soal,
berkatagori cukup dan 6 (24%) soal yang tergolong katagori baik. Hasil
perhitungan kesukaran, daya beda soal dan validitas tes pemahaman sejarah
halaman 160.
dinyatakan tidak valid sebanyak 3 butir karena rhitung lebih kecil dari rtabel >
0.254. Butir pernyataan tersebut dinyatakan gugur dan tidak dapat digunakan
karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel > 0.254, sehingga dapat digunakan
halaman 162.
20 pada angket minat belajar sejarah diperoleh sebesar 0.81, angka tersebut
kuat, hasil dari perhitungan reliabilitas minat belajar sejarah disajikan pada
dinyatakan tidak valid sebanyak 3 butir karena rhitung lebih kecil dari rtabel >
valid karena rhitung lebih besar dari rtabel > 0.254, sehingga dapat digunakan
dinyatakan tidak valid sebanyak 3 butir karena nilai rhitung lebih kecil dari rtabel
1. Deskriptif Data
Deskriptif data adalah suatu upaya untuk menampilkan data agar data
tersebut dipaparkan secara mudah dan juga baik. Hal tersebut bertujuan untuk
penelitian. Pada penelitian ini terdapat empat variabel, yaitu tiga variabel
bebas atau prediktor yang terdiri dari sejarah Indonesia, minat belajar sejarah,
dan wawasan kebangsaan, serta satu variabel terikat yaitu sikap nasionalisme.
program microsoft excel dan SPSS 21 for windows. Hasil statistik deskriptif
program SPSS 21 for windows disajikan dalam berupa Mean (M), Median
Mean merupakan rata-rata hitung dari suatu data atau sebuah nilai
yang khas yang dapat mewakili suatu himpunan data. Mean dihitung dari
jumlah seluruh nilai pada data dibagi banyaknya data. Median merupakan
suatu nilai tengah data bila nilai-nilai dari data yang disusun urut
menurut besarnya data. Modus merupakan nilai data yang paling sering
Interval Kriteria
: X > M + 1,5 ∙ SD Sangat Tinggi
: M + 0,5 ∙ SD < X ≤ M + 1,5 ∙ SD Tinggi
: M – 0,5 ∙ SD < X ≤ M + 0,5 ∙ SD Sedang
: M – 1,5 ∙ SD < X ≤ M – 0,5 ∙ SD Rendah
: X ≤ M – 1,5 ∙ SD Sangat Rendah
mengetahui apakah data yang akan dianalisis memenuhi syarat atau tidak
a. Uji Normalitas
nilai signifikansi > 0,05 maka berdistribusi normal dan apabila nilai
signifikansi < 0,05 maka distribusi tidak normal. Jika pengujian data
pada populasinya.
b. Uji Linearitas
(X) dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linear atau tidak.
digunakan apabila nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel dan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data memiliki hubungan yang
linear.
3. Pengujian Hipotesis
rumus korelasi pearson product moment dan korelasi ganda. Syarat data
ganda adalah berbentuk data interval. Data dalam penelitian ini merupakan
(Y).
nasionalisme (Y).
menguji hubungan antara sejarah Indonesia (X1), minat belajar sejarah (X2)
nasionalisme (Y).
rxy
= – –
Keterangan:
menggunakan taraf kesalahan 5% dan n = 126, maka harga rtabel adalah 0,176.
Apabila rhitung > rtabel maka hipotesis diterima dan rhitung < rtabel maka hipotesis
ditolak. Apabila rhitung lebih besar dari rtabel maka terdapat hubungan positif dan
mengetahui hubungan sejarah Indonesia (X1), minat belajar sejarah (X2), dan
Ryx1x2x3 =
Keterangan:
koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, berpedoman pada
Keterangan:
5%. Apabila harga Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel maka hipotesis ditolak.
Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hipotesis diterima dan koefisien
korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk
windows.