OLEH :
56
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Mampu mengenal dan menggunakan alat-alat laboratoium
dan mengetahui fungsi dari masing-masing alat tersebut.
56
BAB 2
ALAT
56
BAB 3
METODE ATAU CARA KERJA
56
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
56
Termo Suhu / Sebagai alat untuk
4. Termo Gun mengukur suhu atau
temperatur, serta
perubahan suhu
56
8. Labu Ukur 1. Wadah untuk
membuat larutan
dengan volume yang
tepat/teliti,
2. Wadah untuk
mengencerkan
larutan dengan teliti
56
dihubungkan dengan alat
ekstraksi, alat destilasi
dan sebagainya
56
17. Batang Mengaduk larutan atau
Pengaduk suspensi dalam suatu
wadah
56
22. Cawan Kurs Untuk wadah pembakar/
mengarangkan/
mengabungkan zat pada
analisis Gravimetri
56
menghisap larutan yang
akan dipipet
56
33. Statif Rangka atau Dudukan
sebagai bingkai peralatan
saat proses ekstraksi,
destilasi, pengabuan, dan
lain sebagainya
56
39. Kaki Tiga Untuk penyangga
pembakar spirtus
4.2 Pembahasan
56
Ketiga alat golongan logam yaitu tang kurs, statif, ayakan / mesh,
pinset, klem, kawat kasa, klem ring, kaki tiga , dan klem buret.
Keempat alat golongan kayu yaitu gegep kayu, dan rak tabung
reaksi,. Kelima alat golongan elektronik yaitu timbangan teknis 0,00 dan
pH meter . Keenam alat golongan plastik yaitu botol semprot. Ketujuh
alat golongan karet yaitu bulp. Dan yang terakhir alat golongan kaca dan
logam yaitu kawat ose bulat dan kawat ose jarum.
1. Golongan Alat Gelas / Kaca
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa
jenis dari suatu cairan. Sebuah piknometer biasanya terbuat
dari kaca, dengan penyumbat ketat dengan pipa kapiler yang
melaluinya, sehingga gelembung udara dapat lolos dari alat tersebut.
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk
silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian
bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair
dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada
eksperimen titrasi.
Erlenmeyer Biasa juga dikenal sebagai labu berbentuk kerucut,
adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Memiliki
tubuh berbentuk kerucut, leher silinder dan dilengkapi dengan
dasar.yang datar. Erlenmeyer berfungsi untuk menyimpan dan
memanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan,
menampung titran (larutan tritatsi) pada proses titrasi, dan tempat
membuat larutan.
Termo Suhu / Thermo Gun adalah alat yang berfungsi untuk
mengukur suhu atau temperatur. Dalam keperluan medis,
thermometer biasanya digunakan untuk memeriksa suhu tubuh.
Beaker Glass atau sering disebut gelas piala adalah sebuah wadah
penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan
memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium.
Kaca Arloji atau Gelas Arloji adalah alat berbentuk bulat dan
cekung kebawah dan digunakansebagai tempat menimbang bahan
kimia berupa pasta,padatan atau bubuk.
Labu Spiritusbagian dari instrumen peralatan laboratorium yang
digunakan untuk memanasi larutan atau membakar zat proses
percobaan kimia. Pembakar spiritus termasuk alat pemanas
seperti pembakar Bunsen, tetapi memiliki suhu api yang lebih
rendah. Pembakar spiritus berbentuk labu kaca berisi alkohol.
Labu Ukursebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL
sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk
mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur dengan teliti
atau untuk mengukur volume larutan dengan teliti.
Pipet Volume merupakan salah satu alat ukur kuantitatif yang
memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Pipet volume hanya dapat
mengukur satu ukuran volume.
56
Pipet Ukur adalah alat untuk memipet cairan atau larutan secara
kurang teliti, serta tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan
kadar.
Erlenmeyer Asah adalah alat yang digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi
dan sebagainya.
Corong Pisahperalatan laboratorium yang digunakan dalam
ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam
suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda
yang takcampur.
Corong sebuah benda berbentuk kerucut dengan bentuk lubang di
ujung benda yang lebar dan lubang sempit dan panjang di ujung
lainnya. Corong berfungsi sebagai alat untuk membantu
memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan ukuran mulut kecil.
Desikatoradah yang terbuat dari bahan gelas yang kedap udara
dan mengandung desikan yang berfungsi menghilangkan air dan
kristal hasil pemurnian. Desikator, bejana tertutup berisi zat
pengering untuk mengeringkan zat-zat lain, yang biasa dipakai ialah
asam sulfat pekat, kalsium klorida atau gel silika.
Cawan Petriatau Telepa Petri adalah sebuah wadah yang
bentuknya bundar dan terbuat dari kaca yang digunakan untuk
membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya
agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
Batang Pengaduk merupakan sebuah peralatan laboratorium yang
digunakan untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk
keperluan laboratorium. Biasanya terbuat dari kaca pejal, dengan
dengan ukuran hampir sama dengan sedotan minum, hanya sedikit
lebih panjang dan ujungnya membulat.
56
Gravimetri. Alat ini digunakan pada proses pemanasan yang
menggunakan tempratur yang sangat tinggi.
Segitiga Porselen peralatan laboratorium non-gelas yang
digunakan sebagai penyangga atau penahan wadah seperti menahan
krus saat proses pemanasan api langsung.
Mortar / Alu adalah alat yang digunakan untuk menggerus atau
menghaluskan sampel padatan menjadi serbuk.
Corong Buchner adalah ebuah peralatan laboratorium yang
digunakan dalam penyaringan vakum atau menyaring bahan kasar
dengan cepat.dan menyaring residu khusus terlarut dalam pelarut
yang mudah menguap. Corong Buchner di bagian atasnya terdapat
sebuah silinder dengan dasar yang berpori-pori.
56
4. Golongan Alat Kayu
Gegep Kayu adalah alat yang digunakan untuk menjepit tabung
reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas
saring atau benda lain pada kondisi panas.
Rak Tabung Reaksi merupakan salah satu dari instrumen
peralatan laboratorium non-gelas yang digunakan untuk menyimpan
atau menata beberapa tabung reaksi.
56
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing
alat laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan
fungsinya. Peralatan di laboratorium terbagi menjadi beberapa kategori
yaitu golongan alat gelas / kaca, golongan alat porselen, golongan alat
logam, golongan alat kayu, golongan alat elektronik, golongan alat
plastik, golongan alat karet, dan golongan alat kaca dan logam.
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_alat_laboratorium_kimia
http://www.poltekkesdenpasar.ac.id/kesehatanlingkungan/laborato
rium-kimia-2/
https://ibs.co.id/en/alat-alat-laboratorium-beserta
fungsinya/#:~:text=Pembakar%20Spiritus&text=Dalam
%20laboratorium%20kimia%20spiritus%20digunakan
%20untuk%20membakar%20atau%20memanaskan
%20larutan.
56
Percobaan 2
PENGENALAN BAHAN KIMIA
LABORATORIUM
OLEH :
56
BOGOR
56
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Mampu mengenal serta mengidentifikasi bentuk dan sifat-sifat fisik
bahan-bahan kimia di laboratorium.
56
BAB 2
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
1. Kaca Arloji
2. Spatel
3. Tissue
4. Sarung Tangan
2.2 Bahan
1. Amyl alcohol
2. Asamoksalatdihidrat
3. Asamamidosulfat
4. Ammonium peroksidasulfat
5. Natrium sulfit
6. Titriplex
7. Merkuri (II) iodida
8. Bismut (III) nitrat
9. Phenol
10. Blei (II) nitrat
11. Dimethyl phenylendiamin
12. Hydroxylammonium chloride
13. Acetaldehyde
14. Benzena
15. Dimethyl formamide
16. Toluene
17. 1- Propanol
56
BAB 3
METODE ATAU CARA KERJA
56
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
56
12. Hydroxyl Kristal Putih Tidak
ammonium Berbau
chloride
[NH3OH]Cl
56
1.2 Pembahasan
56
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Perlu memperhatikan sifat dari bahan kimia karena ada yang
berbahaya apabila terhirup berlebihan atau terkena kulit.
2. Wujud dari bahan kimia antara lain berupa padatan (serbuk, granul,
Kristal) dan cair.
3. Teknik penyimpanan bahan kimia berdasarkan bentuk dan sifatnya.
56
Percobaan 3
PEMBUATAN LARUTAN
OLEH :
56
BOGOR
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Tujuan
Mahasiswa mampu menghitung dengan tepat dan mampu membuat
larutan untuk bahan-bahan reaksi yang digunakan dalam percobaan
56
BAB 2
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
1. Neraca Digital
2. Labu Ukur 50ml
3. Gelas Beaker 100ml
4. Batang Pengaduk
5. Corong
6. Kaca Arloji
7. Spatula
8. Pipet Tetes
9. Labu Semprot
2.2 Bahan
1. Na2CO3
2. NaHCO3
3. NaOH
4. KIO3
5. KI
6. FeCl3
7. KSCN
8. CuSO4
9. K2CrO4
10. NaCl
11. Pb(NO3)2
12. Na2S2O3
13. CaCl2
14. CaCO3
15. FeCl3
56
BAB 3
METODE ATAU CARA KERJA
56
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1 Na2CO3 1% 50 ml - 0.5 gr ± 50 ml
2 NaHCO3 1% 50 ml - 0.5 gr ± 50 ml
3 NaOH 1M 50 ml 40 2 gr ± 50 ml
6 FeCl3 10 % 50 ml - 5 gr ± 50 ml
7 KSCN 1M 50 ml 97 4.85 ± 50 ml
gr
8 CuSO4 0.1 M 50 ml 160 0.8 gr ± 50 ml
9 K2CrO4 10 % 50 ml - 5 gr ± 50 ml
56
4.2 Pembahasan
Larutan adalah campuran yang selaras antara dua atau lebih zat.
Larutan dapat berupa cair maupun gas. Konsentrasi merupakan jumlah zat
terlarut dalam tiap satuan larutan atau pelarut. Dan dinyatakan untuk
menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif. Konsentrasi memiliki
macam-macam satuan yaitu, fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas,
persen berat, persen massa, persen volum. Konsentrasi didefinisikan sebagai
jumlah zat terlarut dalam tiap satuan larutan atau pelarut.’
Pada pembuatan larutan kali ini pertama diambil terlebih dahulu zat
yang akan dilarutkan dengan menimbangnya sesuai dengan berat yang akan
diambil. Kemudian dilarutkan dengan pelarut sampai mencapai volume
pembuatan yang diinginkan.
56
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum pembuatan larutan ini pembuatan
larutan bergantung pada kuantitas larutan (volume dan konsentrasi) dan
kuantitas zat terlarut (massa zat terlarut), serta larutan akan terbentuk jika
sifat dan komposisi pelarut dan larutannya sama (homogen).
56
Percobaan 4
PENGENCERAN LARUTAN
OLEH :
56
56
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Mahasiswa mampu menghitung dengan tepat dan mampu melakukan
pengenceran larutan untuk bahan-bahan reaksi yang digunakan dalam
percobaan dari larutan pekatnya.
56
BAB 2
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
1. Pipet Volum
2. Pipet Gondok
3. Labu Ukur 50 ml
4. Labu Semprot
5. Pipet Tetes
6. Bulp Merah dan Hitam
7. Corong
2.2 Bahan
1. Ammonia (p) atau 8 M
2. HCl (p) atau 4 M
3. H2SO4 (p) atau 4 M
56
BAB 3
CARA KERJA
Pengenceran larutan
1. Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan
2. Sedotlah larutan pekatnya sesuai bahan yang dikehendaki dengan
menggunakan pipa volumetric berukuran 10 sd 25 ml
3. Setelah itu pindahkan larutan pekat tersebut kedalam labu ukur yang
berukuran 50 ml atau 100 ml yang sudah diisi terlebih dahulu
dengan air (sesuaikan dengan ketersediaan alat gelasnya)
4. Tambahkan aquades kedalam labu ukur sampai pada batas miniskus
labu ukur 100 ml.
5. Kocok larutan tersebut yang telah ditambahkan aquades dalam labu
ukur hingga homogen
56
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
N Laruta Konsentras Volume Konsentras Volum Pengencera
o n Stok i Pembuata i Yang e Pekat n
(Pekat) n Larutan Dituju Yang
Encer Dipipe
t
56
4.2 Pembahasan
1. H2SO4 pekat 4M
H2SO4 encer 0.01M
V2 50ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 4 = 50 x 0.01
V1 = 0.125 ml H2SO4 4M
Pelarut = 50ml – 0.125 ml
= 49.875 ml
2. HCl pekat 4M
HCl encer 0.01M
V2 50ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 4 = 50 x 0.01
V1 = 0.125 ml HCl 4M
Pelarut = 50ml – 0.125 ml
= 49.875 ml
3. NH4OH pekat 8M
NH4OH encer 6M
V2 50ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 8 = 50 x 6
V1 = 37.5 ml NH4OH 8M
Pelarut = 50ml – 37.5 ml
= 12.5 ml
56
4. H2SO4 pekat 4M
H2SO4 encer 0.5M
V2 50ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 4 = 50 x 0.5
V1 = 6.25 ml H2SO4 4M
Pelarut = 50ml – 6.25 ml
= 43.75 ml
5. HCl pekat 4M
HCl encer 3M
V2 50ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 4 = 50 x 3
V1 = 37.5 ml HCl 4M
Pelarut = 50ml – 37.5 ml
= 12.5 ml
6. HCl pekat 4M
HCl encer 1.5M
V2 50ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 4 = 50 x 1.5
V1 = 18.75 ml HCl 4M
Pelarut = 50ml – 18.75 ml
= 31.25 ml
56
7. HCl pekat 4M
HCl encer 0.75M
V2 50ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 4 = 50 x 0.75
V1 = 9.375 ml HCl 4M
Pelarut = 50ml – 9.375 ml
= 40.625 ml
8. NaOH pekat 1M
NaOH encer 0.5M
V2 50ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 1 = 50 x 0.5
V1 = 25 ml NaOH 1M
Pelarut = 50ml – 25 ml
= 25 ml
56
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengenceran adalah :
1. Pengenceran dapat dilakukan apabila larutan terlalu pekat
2. Rumus dari pengenceran V1 x M1 = V2 x M2
3. Bahan yang digunakan sebagai pelarut adalah aquadest
4. Jumlah zat pelarut lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut
56
Percobaan 5
TITRASI
OLEH :
56
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan prosesi titrasi dan
menghitung konsentrasi larutan.
56
BAB 2
2.1 Alat
1. Buret
2. Statip
3. Corong
4. Labu semprot
5. Erlenmayer
6. Kertas HVS
7. Pipet Tetes
8. Hot Plate
2.2 Bahan
1. HCl 0.1M
2. NaOH 0.1M
3. Asam Oksalat 0.1M
4. Indicator PP
5. Indicator Metil orange
56
BAB 3
CARA KERJA
Standarisasi NaOH
56
BAB 4
Standarisasi NaOH
Sampel indicator PP
3 10 ml 0.1 M 9 ml 0.111 M
4.2 Pembahasan
56
Titrasi adalah cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang
di butuhkan untuk bereaksi secara tetap dengan zat yang terdapat dengan
larutan lain.
56
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan praktikum
https://www.studiobelajar.com/titrasi-asam-basa/
56
Percobaan 6
TEKNIK PEMISAHAN
OLEH :
56
BAB 1
PENDAHULUAN
56
BAB 2
Alat dan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu diantaranya :
Erlenmayer
Corong
Kertas saring
Batang pengaduk
Gelas beaker
Botol semprot
Set adaestilasi
Set aeaxtrasi soxlet
56
BAB 3
DATA PENGAMATAN
56
BAB 4
PEMBAHASAN
Destilasi digunakan untuk memisahkan campuran dari dua atau lebih cairan
yang mempunyai titik didih yang berbeda.
Komponen zat penyusun campuran yang memiliki titik didih lebih rendah
akan menguap terlebih dahulu. Uap ini kemudian dilewatkan melalui suatu
pendingin dan selanjutnya keluar dari pendingin dalam bentuk cairan yang
disebut destilat.komponen yang akan keluar sebagai destilat adalah air
murni. Sedangkan teh sebagai residunya.
56
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2. Pelaksanaan Praktikum
3.https://ardra.biz/topik/pengertian-pemisahan-campuran-dengan-
penyaringan-filtrasi/
56
Percobaan 7
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN
INSTRUMEN
OLEH :
56
BAB 2
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan
Neraca Digital
Autoklaf
Oven
Incubator
Spektrofotometer
Mikroskop
Ph meter
Rotary evaporatos
Kerapuhan tablet
Waktu hancur
Sentrifuge
Waterbath
56
BAB 3
DATA PENGAMATAN
56
6 Viscometer Untuk menguji
brookfield kekentalan
56
10 Mesin cetak tablet Untuk mencetak sediaan
otomatis tablet secara otomatis
56
15 Mikroskop untuk melihat objek
yang terlalu kecil untuk
dilihat secara kasat
mata.
56
19 Oven memmert Mengukur kadar air
dengan suhu 150o C atau
bias untuk sterilisasi
alat gelas.
56
Demikian pemaparan singkat mengenai pengenalan dan penggunaan
alat-alat instrument. Sebenarnya masih ada banyak lagi peralatan khusus
yang digunakan dilaboratorium. Dengan mengetahui nama alat dan apa
fungsinya di laboratorium tersebut, dapat menunjang kegiatan praktikum.
56
DAFTAR PUSTAKA
1. Modul praktikum Dasar Laboratorium
2. Pelaksanaan praktikum.
56