Oleh :
Nama : Mardiana
Npm : 1826010072
Dosen Pengampu : Ns.Neni Triana,S.Kep,M.Kep
ABSTRAK
Infeksi Saluran Kencing (ISK) menempati urutan kedua infeksi yang sering menyerang
setelah infeksi saluran pernafasan dengan jumlah 8,3 juta pertahun. Terdapat banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka kejadian ISK. Tujuan literature
review ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi
saluran kemih. Literature review dilakukan melalui jurnal yang berbasis elektronik yaitu
database proquest dan google scholar. Artikel yang digunakan sesuai dengan kata kunci
yaitu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya ISK (risk factor of urinary tract
infection) dari tahun 2013-2018. Jenis penelitiannya adalah korelasi. Jumlah artikel yang
ditemukan adalah 508 dan 10 artikel yang diambil sesuai dengan topik tersebut. Teknik
penulisan menggunakan IMRAD. Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian
infeksi saluran kemih (ISK) dapat dipengaruhi oleh bakteri (uropatogen) pseudomonas
aeruginosa E.coli (UPEC) yang bermuatan P fimbriae, dan dapat dipengaruhi
faktorpenyakit seperti penyakit HIV, DM tipe 2, inkontinensia urin serta dapat
dipengaruhi oleh faktor lain seperti multi-drug resisten terhadap ISK, penggunaan popok
yang lama pada anak, kebisaan hygiene yang kurang baik dan anak yang belum di
sirkumsisi.
ABSTRACT
Urinary Tract Infection (UTI) ranks second infection that often attacks after respiratory
tract infections with the amount of 8.3 million per year. There are many factors that
cause an increase in the incidence of UTI. The purpose of this review literature is to
analyze the factors that influence the incidence of urinary tract infections. Literature
review is done through electronic journals based on proquest database and google
2
Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya, 21 April 2018
ISBN: 978-602-72636-3-5
scholar. Articles used in accordance with the keywords are factors that affect the
3
Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya, 21 April 2018
ISBN: 978-602-72636-3-5
occurrence of UTI (risk factor of urinary tract infection) from the year 2013-2018. The
type of research is correlation. The number of articles found is 508 and 10 articles are
taken according to the topic. Writing techniques using IMRAD. Factors affecting the rate
of urinary tract infection (UTI) can be affected by the bacteria (uropatogen)
pseudomonas aeruginosa E.coli (UPEC) containing P fimbriae, and may be affected by
factors such as HIV disease, type 2 diabetes, urinary incontinence and may be affected
by other factors such as multi-drug resistant to UTI, the use of old diapers in children,
poor hygiene and unopposed children.
2
urin sama-sama diperoleh dari beberapa Cochrane dari 1966 hingga Februari
pasien untuk kultur. Hasil menunjukkan 2016 untuk artikel yang mengidentifikasi
ISK lebih banyak pada pasien laki laki faktor risiko untuk MDR UTI.
(26,3%) dibandingkan dengan pasien Didapatkan 25 penelitian termasuk
perempuan (19,3%), (15,7%) faktor usia 31.284 pasien dengan budaya positif
mengalami penurunan (11,5%) dari hasil memberikan bukti untuk 12 faktor risiko
7 penelitian sebelumnya, (50,9%) UTI MDR . Faktor risiko yang paling
memiliki kantong drainase penuh. sering diidentifikasi adalah penggunaan
Pertumbuhan bakteri yang signifikan antibiotik sebelumnya, sebagaimana
ditemukan pada 45,6% (26) pasien dibuktikan dalam 16 dari 20 penelitian
dengan kateter urin dibandingkan yang mengevaluasi faktor risiko ini.
dengan 54,4% (31) dari pasien yang Rentang waktu yang digunakan untuk
kultur urinnya tidak menghasilkan menentukan penggunaan antibiotik
pertumbuhan organisme yang signifikan. sebelumnya berkisar dari 2 hari hingga
Sekitar 84,2% (48) pasien berada di 365 hari. Faktor risiko lain dengan data
kateter urin berdiam, 21,1% (12) pasien pendukung terkuat adalah kateterisasi
pemasangan kateterisasi lebih dari urin, rawat inap sebelumnya, dan rumah
sepuluh hari setelah pemasangan kateter perawatan. 11 dari 14 penelitian yang
dan kateterisasi jangka panjang dapat menilai kateterisasi urin sebagai faktor
berrisiko signifikan infeksi saluran risiko memberikan bukti bahwa kateter
kemih. (84,7%) gram negatif adalah urin tidak hanya meningkatkan risiko
patogen yang paling umum termasuk pengembangan ISK, tetapi
Pseudomonas aeruginosa, E. coli, meningkatkan risiko ISK menjadi
Klebsiella spp dan Proteus spp. Multidrug resistant.
dengan tingkat peningkatan infeksi tinggi pada pasien DMT2. Pasien wanita
saluran kencing (ISK) (Chen, Jackson, & yang lebih tua yang memiliki
Fayyad, & Jones, 2008;. Muller et al, menghadapi risiko ISK di atas rata-rata,
dilakukan berdasarkan pada kumpulan buruk dan fungsi ginjal yang buruk
kejadian ISK pada anak di Poli Anak saluran kemih diantara pasien
dalam penelitian ini adalah pasien rawat diakibatkan juga oleh hygine
jalan berusia 0-11 tahun di Poli Anak kateter, disfungsi bladder pada
10
Luailiyatul Maknunah (2016) Faktor Infeksi Saluran Kemih (ISK) oleh
Risiko Kejadian Infeksi Saluran bakteri uropatogen di Puskesmas
Kemih Pada Anak Di Poli Anak Ciputat dan Pamulang
Rsud Blambangan Kabupaten Dr.umami Vidia. At a Glance Ilmu
Banyuwangi Bedah. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Alfi Hidayatus Sholihah (2017) 2006.
Analisis Faktor Risiko Kejadian