Anda di halaman 1dari 2

LEGENDA PEMBURU & ANJINGNYA YANG DIKUTUK JADI BATU

DI

MALUKU TENGGARA

Keberadaan Goa Hawang di Kepulauan Kei tidak bisa dilepaskan dari


legenda pemburu dan 2 ekor anjingnya yang dikutuk jadi batu. Begini kisah
lengkapnya.

Goa Hawang, alias Goa Setan adalah salah satu destinasi wisata populer di
Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Di goa ini, tersimpan legenda tentang
seorang pemburu bersama dua ekor anjingnya yang dikutuk jadi batu.

Diceritakan Budhi Toffi, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Maluku


Tenggara, legenda ini bermula dari seorang pemburu bernama Yaf yang
pergi berburu bersama 2 ekor anjingnya.

"Dulu ada seorang bernama Taran Yaf. Taran itu sebutan bapak. Pekerjaan
sehari-harinya sebagai pemburu. Dia bersama 2 ekor anjingnya mengejar
seekor babi. Babinya sembunyi masuk ke goa ini," kisah Budhi kepada
detikTravel, Kamis (15/3/2018) pekan lalu.

Setelah dicari beberapa lama di dalam goa, babi ini tak kunjung ketemu.
Karena haus, Taran Yaf pun meminum air di dalam goa tersebut. Tak
disangka, air ini rasanya pahit. Taran Yaf pun marah-marah.

"Saat itulah bapak ini mengeluarkan kata-kata makian. Akhirnya pemburu


dan 2 ekor anjingnya itu kena kutuk dan berubah jadi batu," ungkap Budhi.
Sosok pemburu dan 2 ekor anjing yang dikutuk jadi batu ini pun bisa dilihat
traveler begitu masuk di Goa Hawang. Ada 1 stalagmit besar, diikuti oleh 2
stalagmit kecil yang terendam air di sampingnya. Itulah sosok sang pemburu
beserta 2 ekor anjingnya yang dipercayai oleh warga setempat.

"Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ini adalah kita tidak boleh
mengeluarkan kata-kata umpatan sembarangan, terlebih di tempat yang
suci," kata Budhi.

Terlepas dari kebenaran legenda tersebut, Goa Hawang masih tetap menarik
untuk dikunjungi traveler yang liburan ke Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai