Anda di halaman 1dari 18

SOSIOLOGI SASTRA

MATA KULIAH KRITIK SASTRA

Oleh
Dr. Elyusra, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2020.2
SOSIOLOGI SASTRA
I. Pengertian Sosiologi Sastra
II. Tujuan
III. Prinsip
IV. Ruang Lingkup Pembahasan
V. Sasaran
VI. Teori-teori
VII. Metode
VIII.Contoh
SOSIOLOGI dengan SASTRA
• Objek
Manusia

Persamaan

• Ilmu • Evaluatif
objektif • Subjektif
• Imajinatif
Sosiologi
Kenyataan
Fakta
I. Pengertian Sosiologi Sastra
 Melihat hubungan antara karya sastra
dengan realitas (Atmazaki,1990:48)
 Pendekatan yang menaruh perhatian
kepada sastra sebagai institusi sosial yang
dihasilkan sastrawan sebagai anggota
masyarakat dan mempertimbangkan segi
kemasyarakatan (Jabrohim, 2001)
 Meneliti (mengkritik) karya sastra
berdasarkan sudut pandang
kemasyarakatannya (Pradopo,2002:258)
II. Tujuan
 Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap,
utuh, dan menyeluruh tentang hubungan
timbal balik antara sastrawan, karya sastra, dan
masyarakat, sebagai peningkatan pemahaman
dan penghargaan terhadap karya sastra
(Jabrohim,2001:169)
 Pengkajian tataran struktur karya sastra yang
dikaitkan dengan aspek-aspek yang
melatarbelakanginya (Fananie, 2000:138)
III. Prinsip-prinsip
 Karya sastra sebagai dokumen sosial
 Refleksi situasi masa karya dicipta
 Mengungkap karya sebagai cermin situasi
sosial/ penulis
 Sastra sebagai manifestasi peristiwa sejarah-
budaya
IV. Ruang Lingkup Pembahasan
I. Mencermati faktor-faktor sosial yang masuk
dalam sastra,
II. Menghubungkan struktur sastra dengan
masyarakat
(Swingewood dikutip Junus dalam Endraswara,
2013:117)
III. Resepsi sastra oleh masyarakat
(Endraswara, 2013:117)
V. Sasaran
1. Konteks sosial sastrawan (mata pencaharian,
profesional, masyarakat yang dituju)
2. Sastra sebagai cermin masyarakat (sejauh mana
karya sastra mencerminkan masyarakat)
3. Fungsi sosial sastra (sampai seberapa jauh nilai
sastra berhubungan dengan nilai sosial &
sampai seberapa jauh nilai sosial
mempengaruhi sastra (Jabrohim dalam
Jabrohim,2001:170)
4. Pemasaran karya sastra
5. Penerimaan pembaca (Atmazaki,1990:50)
6. Pengaruh teks sastra terhadap pembaca
VI. Teori-teori Sosiologi yang Dapat
Menopang Analisis Sosiologis
teori-teori yang dapat menjelaskan hakikat
fakta-fakta sosial, karya sastra sebagai sistem
komunikasi (ekstrinsik karya) :
 kelompok sosial
 kelas sosial
 interaksi sosial
 konflik sosial
 Kesadaran sosial
 mobilitas sosial
 dsb-nya
Teori Mimesis
 Plato
 konsep tiruan
 Seni yang baik “truthful & modest/ benar dan
rendah hati
 “Negara”
 Kategori a) mimesis ide abadi, b) mimesis yang
mengubah ide abadi, c) mimesis yang
merefleksikan kategori-kategori yang mendasari
imaji
 Puisi pujian
 Sastrawan >< tukang
Teori Mimesis
Poetika Aristoteles
 Bukan ciplakan, tetapi ungkapan/ perwujudan
“universalia” (konsep-konsep umum)
Bukan dunia ide, tetapi pikiran, perasaan, dan
perbuatan yang khas bagi seorang manusia.
Sastra lebih tinggi dari penulisan sejarah
 Zaman Renaisan Cermin
 Zaman Romantik yang aneh-aneh, tidak
masuk akal
 Ilmu Sastra Modern Aristoteles
VII. Metode
A. Atmazaki (1990: 50)
1. Angket diberikan kepada masyarakat untuk
mengungkap hubungan sosial budaya dengan
karya sastra
2. Unsur karya sastra dihubungkan dengan unsur
masyarakat yang bersamaan
3. Masyarakat membaca karya sastra, kemudian
diminta menjawab pertanyaan tentang nilai
sosial yang masih hidup atau hilang
VII. Metode
B. Endraswara (2008:93)
1. Unsur sastra diambil terlepas dari unsur
lain, kemudian dihubungkan dengan unsur
sosial budaya dalam masyarakat
2. Mengambil imige/ citra tentang sesuatu
(perempuan, laki-laki, orang asing, tradisi,
dunia masyarakat dalam karya sastra,
kemudian disesuaikan dengan
perkembangan budaya masyarakat
3. Motif/ Tema
VIII. Contoh
http://journal.uad.ac.id/index.php/BAHASTRA/article/view/2180
VIII. Contoh
 Multicultural Values In Indonesian Novels of The
2000s (Suminto A, Sayuti and Wiyatmi, Litera,
Volume 16, Nomor 1, April 2017: 21-36)
Warna Lokal Jawa dalam Novel Indonesia Periode
1980-1995 (Hartono, Litera, Volume 14, Nomor 2,
Oktober 2015: 392-403)
 Kemandirian Perempuan Jawa dalam Cerita
Tradisional (Harjito, Litera, Volume 13, Nomor 2,
Oktober 2014: 316-325)
 Fenomena Perdagangan Perempuan dalam Fiksi
Jawa Modern (Darni, Litera, Volume 12, Nomor 1,
April 2013: 13-26)
VIII. Contoh
Sastra sebagai Sarana Pembangun Karakter
Bangsa (Sri Widayati, STKIP Muhammmadiyah
Kota Bumi Lampung)
 Representasi Ideologi Tokoh Priyayi dalam
Novel Gadis Tangsi Karya Suparto Brata
(Wijaya Heru Santosa, Univ. Sarjanawiyata
Tamansiswa)
 Wajah Pendidikan Indonesia dalam Novel (M.
Tauhed Supratman, Univ. Madura Pamekasan)
VIII. Contoh
1. Kisah Percintaan dalam Novel Laskar Pelangi
Karya Andrea Hirata (Suatu Kajian Sosiologi
Sastra); skripsi Munawaroh, 2014, FKIP UMB
2. Tipe Percintaan dalam Novel Belenggu Karya
Armijn Pane (Suatu Kajian Sosiologi Sastra),
skripsi Hesti Juni Astika, 2015, FKIP UMB.
3. Representasi Manusia dan Cinta Kasih dalam
Film Kuch-kuch Hota Hai
4. Kegagalan Meraih Cinta dalam Novel 30 Hari
Memcari Cinta Karya Nova Riyanti Yusuf
5. Religiusitas Masyarakat Jawa dalam Karya
Sastra Indonesia Modern
Daftar Pustaka
Atmazaki. 1990. Ilmu Sastra Teori dan Terapan. Padang: Angkasa
Raya.
Endraswara, Suwardi.2013. Teori Kritik Sastra. Yogyakarta:CAPS
------ .2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta:CAPS
Ratna, Nyoman Khuta. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian
Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
-------. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2002. Kritik Sastra Indonesia Modern.
Yogyakarta: Gama Media.
Yudiono, K.S. 2009. Pengkajian Kritik Sastra Indonesia. Jakarta:
Grasindo.
Soroso, dkk.. 2010. Kritik Sastra: Teori, Metodologi, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Elmaterapubishing.

Anda mungkin juga menyukai