Di susun Oleh :
Meta Margaretna
2011040136
A. LATAR BELAKANG
Lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun ke
atas. Lansia memiliki karakteristik yaitu berusia lebih dari 60 tahun, memiliki
kebutuhan dan masalah yang beragam dari rentang sehat sampai sakit, kebutuhan
biopsikospritual, serta dari kondisi maladaptif dan lingkungan tempat tinggal yang
bervariasi (Sya’diyah, 2018). Pada usia lanjut, fungsi fisiologis akan mengalami
penurunan karena proses penuaan, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah
penderita penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan nyeri sendi yang
disebabkan oleh berbagai penyebab.
Peningkatan jumlah lansia berarti bertambahnya masalah kesehatan karena
terjadinya perubahan-perubahan fisiologi pada lansia.Diantara berbagai masalah
kesehatan pada lansia salah satunya adalah nyeri persendian atau yang dikenal dengan
Rheumatoid Arthritis. Rheumatoid Arthritis adalah penyakit inflamasi non-bakterial
yang bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan
ikat sendi secara simetris. Rheumatoid Arthritis adalah gangguan autoimun kronik
yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Sya’diyah, 2018).
Nyeri selalu menjadi keluhan utama pada rheumatoid arthritis. Penanganan
nyeri pada arthritis theumatoid bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri
dan ketidaknyamanan. Tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat terbagi menjadi
dua yaitu farmakologis dan nonfarmakologis. Satu tindakan nonfarmakologis yang
dapat dilakukan adalah dengan menggunakan kompres hangat.
Teknik non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada
rheumathoid athritis diantaranya yaitu dengan kompres jahe hangat. Salah satu cara
untuk menghangatkan persendian yaitu dengan menggunakan kompres jahe hangat.
Jahe juga sangat mudah ditemukan didaerah manapun karena merupakan obat yang
dipercaya masyarakat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Berdasarkan
penelitian (Edison, 2018) pemberian kompres jahe hangat berpengaruh terhadap
penurunan internsitas nyeri.
B. Tujuan Intruksional Umum
Pada akhirnya klien dan keluarga mampu memahami, mengetahui, mengerti tentang
rheumatoid arthritis dan bagaimana penanganannya.
C. Tujuan Intruksional Khusus
- Pasien mengetahui pengertian rheumatoid arthritis
- Pasien mengetahui penyebab rheumatoid arthritis
- Pasien mengetahui tanda dan gejala rheumatoid arthritis
- Pasien mengetahui dan mampu melakukan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri dengan kompres jahe hangat
D. Sasaran
Pasien rheumatoid arthritis
E. Materi terlampir
- Pengertian rheumatoid arthritis’
- Penyebab rheumatoid arthritis
- Tanda dan gejala rheumaid arthritis
- SOP kompres jahe hangat
F. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
G. Media
1. Materi
2. Handuk
3. Air rebusan jahe hangat
4. Tissue
H. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. 5 menit Pembukaan Menjawab salam
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan
b. Persiapan tempat
c. Kontrak waktu
d. Persiapan SAP
2. Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya terkait penjelasan yang disampaikan
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Evaluasi Hasil Akhir
Diharapkan peserta dapat:
a. mengetahui pengertian rheumatoid arthritis
b. mengetahui penyebab rheumatoid arthritis
c. mengetahui tanda dan gejala rheumatoid arthritis
d. mengetahui dan mampu melakukan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri (kompres hangat jahe)
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Rheumatoid Arthritis adalah penyakit inflamasi non-bakterial yang bersifat sistemik,
progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris.
Rheumatoid Arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses
inflamasi pada sendi. Rheumathoid Arthritis merupakan sebuah penyakit yang terjadi
karena kelainan pada sendi sehingga menyebabkan nyeri dan kaku pada sistem
musculoskeletal seperti otot skeletal, sendi, ligament dan tulang serta umumnya
menyerang pada klien dengan usia lebih dari 40 tahun.
2. Penyebab
Dapat berasal dari faktor genetik atau faktor resiko lingkungan tertentu yang dapat
menybabkan kekacauan daya tahan tubuh atau gangguan autoimun.
3. Faktor resiko
Faktor resiko itu antara lain pertambahan usia. Pada mereka yang sudah berusia
lanjut, lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai mengental,
menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan. Mutu tulang rawan dan
kelebihan berat badan Tulang rawan yang bagus akan lebih tahan terhadap kondisi aus.
Ibarat ban mobil kalau kualitasnya bagus maka persendian tidak mudah aus walau dipakai
lama.
Pada faktor kedua, berat badan yang berlebih akan memberi beban pada jaringan
tulang rawan di sendi lutut. Ia menganalogikan ban truk yang sering dipakai mengangkut
beban berat lebih mudah aus daripada ban yang jarang mengangkut beban.
4. Tanda dan Gejala
- Sendi terasa kaku di pagi hari
- Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas
- Merasa nyeri di persendian, terutama di pagi hari dan membaik disiang hari
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Daftar pustaka
Hamdana, Siringoringo Edison et al. 2018. Effect of Ginger Warm Compresses on Pain
Intensity Reduction In Patients with Rheumatoid Arthritis. Comprehensive Health
Care Journal :
Skala Nyeri Ekstermitas Bawah Pada Lansia Dengan Rheumatoid Arthritis. Universitas
Sya’diyah, H (2018). Keperawatan Lanjut Usia Teori dan Aplikasi. Sidoarjo: Indomedia
Pustaka. Udayana. https://ojs.unud.ac.id. Diakses pada Maret 2020.