Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN MUTU PERGURUAN TINGGI

(Studi tentang Kpemimpinan Visioner dan Kinerja Dosen terhadap


Mutu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Bandung)

Endah Christianingsih1

ABASTRAK
Manajemen mutu pada saat ini menjadi fenomena yang memerlukan perhatian khusus
bagi sebuah perguruan tinggi terutama perguruan tinggi swasta. Artinya perguruan tinggi
swasta khususnya universitas sawsta yang ada di kota Bandung untuk selalu diarahkan pada
kegiatan meningkatkan mutu. Karena kalau tidak demikian universitas swasta tersebut kurang
mendapat tempat di hati masyarakat yang pada akhirnya mengancam eksistensinya. Dengan
demikian fokus penelitian ini adalah manajemen mutu perguruan tinggi yang berkaitan dengan
studi tentang pengaruh kepemimpinan visioner dan kinerja dosen terhadap mutu universitas
di kota Bandung.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian in adalah kuantitatif dengan metode
explanatory survey melalui instrumen penelitian berupa kuesioner yang diberikan kepada
responden yang terdiri dari kepala biri/kepala bagian, ketua program studi, dosen dan
mahasiswa.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kepemimpinan visioner dan
kinerja dosen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap mutu universitas. Secara parsial
nilai rata-rata terendah adalah sub variabel agen perubahan dan pelatih, sub varibel kompetensi
hasil penelitian dengan responden mahasiswa menunjukkan pada kategori sedang, sub varibel
empati dan produktivitas menunjukkan pada kategori sedang. Sedangkan untuk sub variabel
lainnya masuk kategori tinggi.
Peneliti merekomendasikan kepada pimpinan universitas (rektor) untuk menggunakan
kepemimpinan visoner yang mamapu memanfaatkan perannya sebagai penentu arah, agen
perubahan, juru bicara, dan pelatih. Di lain pihak rektor juga sebaiknya lebih memperhatikan
kinerja dosennya dengan meningkatkan kompetensi, dan motif berpretasinya, serta mampu
menciptakan lingkungan yang kondusif.

Kata Kunci : Manajemen mutu, kepemimpinan visioner, kinerja dosen, mutu perguruan tinggi

A. Pendahuluan Program pendidikan tinggi dilakukan


Pada dasarnya pendidikan merupakan untuk mendukung tujuan tersedia dan
suatu kebutuhan masyarakat modern. terjangkaunya layanan pendidikan tinggi
Kenyataan ini mengakibatkan masyarakat bermutu, relevan, berdaya saing internasional,
menuntut mutu pendidikan yang tinggi. dan kesetaraan di semua provinsi. (Renstra
Artinya lembaga pendidikan dituntut untuk Kemendiknas, 2010– 2014)
melahirkan tamatannya yang menguasai Sementara itu Dirjen Pendidikan Tinggi
ilmu pengetahuan dan katerampilan.Tuntutan (DIKTI) Depdiknas, menilai bahwa sebagian
pengelolaan perguruan tinggi agar supaya besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di
lebih bermutu juga disebabkan perubahan- Indonesia tidak memenuhi persyaratan
perubahan yang terjadi dalam kehidupan sebuah perguruan tinggi. Di Pulau Jawa,
masyarakat. mencapai 70 %, sedangkan di luar Pulau
1)
Dosen Fisip Universitas Nurtanio, Kandidat Doktor Administrasi Pendidikan UPI

Manajemen Mutu Perguruan Tinggi (Endah Christianingsih) 31


Jawa mencapai 90 %. Yang memenuhi syarat tinggi swasta di kota Bandung.
minimal sebuah perguruan tinggi, di Pulau Untuk menciptakan perguruan tinggi
Jawa mencapai 30 %, sedangkan PTS di luar yang bermutu maka kepemimpinan visioner
Pulau Jawa yang sudah layak hanya 10%. dan kinerja dosen perlu mendapat perhatian
(Kartiwa, 2009, http://educare.efkipunla.net/ yang lebih dari perguruan tinggi. Hal ini
indek2.php?option=-comconten&do_pdf=1&- sesuai dengan pendapat Hradesky (1995 :
id=42). Di pihak lain masyarakat beranggapan 194) : ”Leadership is a crucial component to the
seolah-olah mutu lulusan PTS tidak sebaik success of TQM.”. Sallis (1993:86) : Leadership
mutu lulusan PTN. (Ditjen Dikti, Depdiknas, is essential inngredient in TQM. Leader must have
2003). vition and be able it into clear policies and specific
Informasi lengkap menurut Peringkat goals. Hanafiah (1994) mengemukakan bahwa
Web Universitas se-Indonesia tahun 2011 : “tercapai tidaknya mutu pendidikan tinggi
yang dirilis oleh 4ICU meliputi 151 web yang diharapkan ditentukan oleh mutu para
Universitas se-Indonesia, yang mendapatkan dosen di setiap bidang ilmu yang dibinanya.
rangking secara berurutan khususnya di Dengan demikian faktor-faktor tersebut perlu
wilayah Bandung adalah sebagai berikut : diteliti.

Tabel 1.1 Universities in Indonesia by B. Perumusan Masalah


2011 University Web Ranking khusus Berdasarkan latar belakang masalah
untuk wilayah Bandung tersebut, berikut ini dikemukakan perumusan
No Universitas Peringkat di masalah dalam bentuk pernyataan :
Indonesia a. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan
1. Institut Teknologi Bandung 1 visioner dalam kapasitasnya sebagai
2. Universitas Pendidikan 9 penentu arah, agen perubahan, juru
Indonesia bicara, dan pelatih secara positif dan
3. Universitas Padjadjaran 13 signifikan terhadap kinerja dosen ?
4. Universitas Komputer 30 b. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan
Indonesia visioner dalam kapasitasnya sebagai
5. Universitas Katolik 34 penentu arah secara positif dan signifikan
Parahyangan terhadap kinerja dosen ?
6. Universitas Kristen 58 c. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan
Maranatha
visioner dalam kapasitasnya sebagai agen
7. Universitas Pasundan 62
perubahan secara positif dan signifikan
8. Universitas Islam Bandung 70 terhadap kinerja dosen ?
9. Institut Teknologi Nasional 78 d. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan
10. Universitas Widyatama 87 visioner dalam kapasitasnya sebagai
11. Universitas Nusantara 95 juru bicara secara positif dan signifikan
12. Universitas Adven 137 terhadap terhadap kinerja dosen ?
Indonesia e. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan
Sumber : http://www.4icu.org/id/ visioner dalam kapasitasnya sebagai
pelatih secara positif dan signifikan
Melihat tabel tersebut ternyata apa terhadap kinerja dosen ?
yang menjadi anggapan masyarakat terbukti f. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan
kebenarannya. Artinya perguruan tinggi visioner dalam kapasitasnya sebagai
swasta di kotan Bandung masih memiliki penentu arah, agen perubahan, juru
mutu di bawah perguruan tinggi negeri. bicara, dan pelatih secara positif dan
Sementara Universitas Komputer Indonesia signifikan terhadap mutu universitas
menduduki posisi teratas diantara perguruan swasta di kota Bandung ?

32 MANAJERIAL Vol. 9, No. 18, Januari 2011 : 31 - 41


g. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan e. Pengaruh kepemimpinan visioner dalam
visioner dalam kapasitasnya sebagai kapasitasnya sebagai pelatih secara positif
penentu arah secara positif dan signifikan dan signifikan terhadap kinerja dosen.
terhadap mutu universitas swasta di kota f. Pengaruh kepemimpinan visioner dalam
Bandung ? kapasitasnya sebagai penentu arah, agen
h. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan perubahan, juru bicara, dan pelatih secara
visioner dalam kapasitasnya sebagai agen positif dan signifikan terhadap mutu
perubahan secara positif dan signifikan universitas swasta di kota Bandung .
terhadap mutu universitas swasta di kota g. Pengaruh kepemimpinan visioner dalam
Bandung ? kapasitasnya sebagai penentu arah secara
i. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan positif dan signifikan terhadap mutu
visioner dalam kapasitasnya sebagai universitas swasta di kota Bandung.
juru bicara secara positif dan signifikan h. Pengaruh kepemimpinan visioner dalam
terhadap terhadap mutu universitas kapasitasnya sebagai agen perubahan
swasta di kota Bandung ? secara positif dan signifikan terhadap mutu
j. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan universitas swasta di kota Bandung.
visioner dalam kapasitasnya sebagai i. Pengar uh kepemimpinan visioner
pelatih secara positif dan signifikan dalam kapasitasnya sebagai juru bicara
terhadap mutu universitas swasta di kota secara positif dan signifikan terhadap
Bandung ? terhadap mutu universitas swasta di kota
k. Seberapa besar pengaruh kinerja dosen Bandung.
secara positif dan signifikan terhadap mutu j. Pengaruh kepemimpinan visioner dalam
universitas swasta di Kota Bandung? kapasitasnya sebagai pelatih secara positif
l. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan signifikan terhadap mutu universitas
visioner dan kinerja dosen secara positif swasta di kota Bandung .
dan signifikan terhadap mutu universitas k. Pengaruh kinerja dosen yang terdiri
swasta di kota Bandung ? dari kompetensi, motif berpresatasi, dan
lingkungan kerja secara positif dan
1. Tujuan Penelitian signifikan terhadap mutu universitas
Tujuan penelitian ini adalah untuk swasta di Kota Bandung.
mengetahui tentang : l. Pengaruh kepemimpinan visioner dan
a. Pengaruh kepemimpinan visioner dalam kinerja dosen secara positif dan signifikan
kapasitasnya sebagai penentu arah, agen terhadap mutu universitas swasta di kota
perubahan, juru bicara, dan pelatih secara Bandung.
positif dan signifikan terhadap kinerja
dosen. C. Kerangka Pemikiran Penelitian
b. Pengaruh kepemimpinan visioner dalam Kerangka pemiliran dalam penelitian
kapasitasnya sebagai penentu arah secara ini dapat diliat dari gambar berikut :
positif dan signifikan terhadap kinerja
dosen.
c. Pengaruh kepemimpinan visioner dalam
kapasitasnya sebagai agen perubahan
secara positif dan signifikan terhadap
kinerja dosen.
d. Pengaruh kepemimpinan visioner dalam
kapasitasnya sebagai juru bicara secara
positif dan signifikan terhadap terhadap
kinerja dosen.

Manajemen Mutu Perguruan Tinggi (Endah Christianingsih) 33


MANAJEMEN MUTU 
PERGURUAN TINGGI

Kebijakan Nasional Penentu Arah


tentang Pendidikan
dan Pendidikan
Tinggi Agen Perubahan Kepemi Mutu Universitas
Visi dan Misi
pinan :
PT, 
Juru Bicara
Visioner ‐ Relevasi Kepuasan
Kebijakan  ‐Efisiensi Stakehoders
PT, SDM,  Pelatih
‐ Efektivitas
Keuangan,  ‐ Akuntabilitas
Sarana dan  ‐ Penampilan
Prasarana ‐ Empati
‐ Ketanggapan
Motif Berprestasi
Kebutuhan/Tuntut‐ Kinerja ‐ Produktivitas
an Stakeholders,  Kompetensi
Konndisi Ekonomi,  Dosen
Politik, Sosbud,  
IPTEK Ingkungan Kerja Profil  
Dosen

Umpan balik
KEBERLANJUT‐
AN
Gambar 1.3
Kerangka Pemikiran Penelitian

2. Hipotesis berpengaruh positif dan signifikan


Berdasarkan kerangka pemikiran terhadap mutu universitas swasta di
dan asumsi dasar tersebut, maka hipotesis kota Bandung
yang akan diuji adalah sebagai berikut : g. Kepemimpinan visioner dalam
a. Kepemimpinan visioner dalam kapasitasnya sebagai penentu arah
kapasitasnya sebagai penentu arah, berpengaruh positif dan signifikan
agen perubahan, juru bicara, dan terhadap mutu universitas swasta di
pelatih berpengaruh secara signifikan kota Bandung.
terhadap kinerja dosen h. Kepemimpinan visioner dalam
b. Kepemimpinan visioner dalam kapasitasnya sebagai agen perubahan
kapasitasnya sebagai penentu arah berpengaruh positif dan signifikan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu universitas swasta di
terhadap kinerja dosen kota Bandung.
c. Kepemimpinan visioner dalam i. Kepemimpinan visioner dalam
kapasitasnya sebagai agen perubahan kapasitasnya sebagai juru bicara
berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja dosen terhadap terhadap mutu universitas
d. Kepemimpinan visioner dalam swasta di kota Bandung.
kapasitasnya sebagai juru bicara j. Kepemimpinan visioner dalam
berpengaruh positif dan signifikan kapasitasnya sebagai pelatih berpengaruh
terhadap terhadap kinerja dosen positif dan signifikan terhadap mutu
e. Kepemimpinan visioner dalam universitas swasta di kota Bandung
kapasitasnya sebagai pelatih berpengaruh k. Kinerja dosen yang terdiri dari
positif dan signifikan terhadap kinerja kompetensi, motif berpresatasi, dan
dosen lingkungan kerja berpengruh secara
f. Kepemimpinan visioner dalam positif dan signifikan terhadap mutu
kapasitasnya sebagai penentu arah, agen universitas swasta di Kota Bandung .
perubahan, juru bicara, dan pelatih l. Kepemimpinan visioner dan kinerja

34 MANAJERIAL Vol. 9, No. 18, Januari 2011 : 31 - 41


dosen berpengaruh secara positif dan 1994:9).
signifikan terhadap mutu universitas Mengacu pada konsep ter sebut
swasta di kota Bandung . dapat diungkapkan bahwa secara eksplisit
Hipotesis statistik dalam penelitian ini manajemen mutu adalah perencanaan dan
adalah sebagai berikut : pengendalian secara sistematis terhadap
H0 : Pyxi = 0, Maka i = 1 dan 2 mutu barang dan jasa suatu perusahaan.
H1 : Pyxi ≠ 0 Manajemen mutu adalah semua aktivitas
H0 : Tidak ada pengaruh kepemimpinan fungsi manajemen secara menyeluruh yang
visioner dalam kapasitasnya penentu menentukan kebijakan mutu, sasaran, dan
arah, agen perubahan, juru bicara, dan tanggung jawab dan mereka melaksanakan
pelatih serta kinerja dosen yang terdiri dengan cara seperti perencanaan mutu,
dari kompetensi, motiv berprestasi, kendali mutu, jaminan mutu dan perbaikan
dan lingkungan kerja terhadap mutu mutu. Manajemen mutu juga merupakan
Universitas Swasta sekumpulan pengetahuan yang dicapai
H1 :Ada pengar uh secara signifikan melalaui riset, praktek, dan pengalaman
kepemimpinan dalam kapasitasnya selama beberapa tahun. Apabila diperhatikan
visioner penentu arah, agen perubahan, pendapat Juran, Willborn dan Cheng pada
juru bicara, dan pelatih serta kinerja prinsipnya terdapat kesamaan yaitu bahwa
Dosen yang terdiri dari kompetensi, manajemen mutu tidak lepas dari kegiatan
motiv berprestasi, dan lingkungan kerja perencanaan dan pengendalian mutu barang
terhadap mutu Universitas Swasta dan jasa. Dengan demikian manajemen
mutu adalah sekelompok proses pengelolaan
D. Kajian Pustaka yang mencakup kegiatan perencanaan,
1. Konsep Manajemen Mutu pengendalian serta jaminan secara sistematis
Kon se p m an aj e m e n mu t u p a d a terhadap mutu barang dan jasa yang
dasarnya dikembangkan di dunia bisnis dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
untuk menjaga eksistensi perusahaan dalam dan kepuasan pelanggan atau konsumen.
rangka menghadapai persaingan yang
semakin ketat. Mutu sebagai konsep sudah 2. Kepemimpinan visioner
lama dikenal, tetapi kemunculannya sebagai Tampubolon (2001: 100)
fungsi manajeman baru terjadi akhir-akhir mengemukakan lima ciri pokok kepemimpinan
ini. Istilah manajemen mutu mencakup PT bermutu yang salah satu cirinya adalah
keseluruhan, berkaitan dengan seluruh visioner. Visioner mengandunng pengertian
proses dari trilogi Juran : perencanaan mutu, mempunyai wawasan yang luas dan matang
pengendalian mutu, dan peningkatan mutu. sehingga mampu memperkirakan masa
(Juran, 1995:25). Willborn dan Cheng depan. Pengertian ini mengimplikasikan
(1994:17) mengungkapkan sebagai berikut: adanya kemampuan merumuskan visi dan
“Quality management (QM) is the explicit, misi PT, serta bertindak dan bersikap proaktif.
systematic planning and control quality of (Tampubolon, 2001: 101). Sallis (Riyadi dkk.,
product and servicesin a company”. Pada bagian 2006:169) mengemukakan: Pemimpin harus
berikutnya dikemukakan bahwa: memiliki visi dan mampu menerjemahkan
Quality management are all actisivities visi tersebut kedalam kebijakan yang jelas
of the overall management function that dan tujuan yang spesifik. Komariah dan
determine the quality policy, objectives, Triatna (2006:81-82) menyatakan bahwa :
and responsibilities and implement them Kepemimpinan yang relevan dengan tuntutan
by means such as quality planning, quality school based management dan didambakan
control, quality assurance and quality bagi peningkatan kualitas pendidikan adalah
improvement. (Willborn dan Cheng, kepemimpinan yang memiliki visi (visionary

Manajemen Mutu Perguruan Tinggi (Endah Christianingsih) 35


leadership), yaitu kepemimpinan yang kerja atas segala ancaman dan peluang. Ini
pokoknya difokuskan pada rekayasa masa termasuk, yang plaing penting, dapat «relate
depan yang penuh tantangan. Lantas menjadi skillfully» dengan orang-orang kunci di luar
agen perubahan yang unggul dan menjadi organisasi, namun memainkan peran penting
penentu arah organisasi yang memahami terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).
prioritas menjadi pelatih yang profesional, 3) Seorang pemimpin harus memegang peran
serta dapat membimbing personel lainnya ke penting dalam membentuk dan mempengaruhi
arah profesionalisme kerja yang diharapkan. praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa.
Ke p a m i m p i n a n v i s i o n e r a d a l a h Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat
pola kepemimpinan yang ditujukan untuk dalam organisasi untuk menghasilkan dan
memberi arti pada kerja dan usaha yang mempertahankan kesempurnaan pelayanan,
perlu dilakukan bersama-sama oleh para sejalan dengan mempersiapkan dan memandu
anggota perusahaan dengan cara memberi jalan organisasi ke masa depan (successfully
arahan dan makna pada kerja dan usaha achieved vision). 4) Seorang pemimpin visioner
yang dilakukan berdasarkan visi yang harus memiliki atau mengembangkan «ceruk»
jelas. (Diana Kartanegara, 2003, http:// untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk
www. lintasberita.com/ Lifestyle/Pendidikan/ ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif,
pimpinan-visioner). Komariah dan Triatna yang berdasarkan atas kemampuan data
(2006:82) mengemukakan : Kepemimpinan untuk mengakses kebutuhan masa depan
visioner adalah kemampuan pemimpin dalam konsumen, teknologi, dan lain sebagainya.
mencipta, merumuskan, mengkomuni-kasikan/ Ini termasuk kemampuan untuk mengatur
mensosialisasikan/-mentransformasikan, dan sumber daya organisasi guna memperiapkan
mengimplementasikan pemikiran-pemikiran diri menghadapi kemunculan kebutuhan
ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai dan perubahan ini. (Diana Kartanegara,
hasil interaksi sosial diantara anggota 2003, http://www. lintasberita.com/ lifestyle/
organisasi dan stakeholders yang diyakini pendidikan /pimpinan-visioner).
sebagai cita-cita organisasi di masa depan Seorang pemimpin visioner dituntut
yang harus diraih atau diwujudkan melalui untuk memiliki kemampuan berkomunikasi
komitmen semua personel. secara efektif karena visi yang telah
Pimpinan dengan pola visionary ini diciptakan tidak akan menjadi sia-sia apabila
memiliki visi kepemimpinannya secara realistis, tidak diimplementasikan untuk itu perlu
dan dapat meyakinkan serta menuntun dikomunikasikan. Sebagaimana pendapat
organisasi mencapai suatu cita-cita masa Edward W. Chance dalam jurnal Internasional
depan yang lebih baik dari kondisi masa kini. Educational Leadership -- Visionary Leadership in
(Situngkir, 2005:66). Schools: successful Strategies for Developing and
Kepemimpinan Visioner memerlukan Implementing an Educational Vision Anonymous.
kompetensi tertentu. Pemimipin visioner The Futurist Washington: Nov/Dec 1992. Vol.26.
setidaknya harus memiliki empat kompetensi Edisi 3: pg 1 sebagai berikut :
kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt a. After developing a personal vision, The leader
Nanus (1992), yaitu: 1) Seorang pemimpin “involves others in developing an overall
visioner harus memiliki kemampuan untuk organizational vision, a way to communicate
berkomunikasi secara efektif dengan manajer that vision,and the plan by which it is
dan karyawan lainnya dalam organisasi. actualized,” says Chance. The author explains
Hal ini membutuhkan pemimpin untuk how toguide a leadership group through this
menghasilkan “guidance, encouragement, and process, stressing the need to set short- and
motivation.” 2) Seorang pemimpin visioner long-term goals and to establish a system for
harus memahami lingkungan luar dan monitoring their attainment.
memiliki kemampuan bereaksi secara tepat

36 MANAJERIAL Vol. 9, No. 18, Januari 2011 : 31 - 41


b. Setelah membangun sebuah visi pribadi. pegawai ber sedia dan mampu untuk
Pimpinan melibatkan yang lain untuk melakukan pekerjaan dengan baik namun
mengembangkan visi organisatoris, jika faktor lingkungan tidak mendukung,
dengan cara mengkomunikasikan maka kinerjanyapun akan terganggu. Dengan
visi dan rencana untuk diwujudkan. demikian persamaan kinerja menjadi f
Dijelaskan pula bagaimana memandu = (A x P x O). Faktor kesempatan untuk
sekelompok kepemimpinan melalui berkinerja diantaranya faktor-faktor kondisi
proses ini, menekankan kebutuhan untuk kerja seperti ketersediaan alat, bahan,
jangka pendek dan sasaran untuk jangka serta faktor lingkungan kerja menyangkut
panjang dan menetapkan sebuah sistem hubungan denga rekan sekerja, aturan dan
untuk memonitor pencapaian merek. prosedur kerja, waktu dan informasi yang
c. Kepemimpinan visioner menurut Nanus memadai. Semenatra Kinlaw (Timpe, 1991 :
(2001) memiliki peran yaitu: sebagai 108) menyatakan bahwa faktor ketiga yang
penentu arah, agen perubahan, juru terkait dengan kinerja (performace) adalah
bicara, dan pelatih. Oleh karena itu seorang “Lingkungan kerja yang mendukung” yakni
pemimpin visioner harus: 1) Menyusun semua kondisi yang merintangi pelaksanaan
arah dan secara personal sepakat untuk pekerjaan berkaitan dengan waktu, fasilitas,
menyebarkan kepemimpinan visioner ke uang, teknologi, peralatan, dan manusia.
seluruh organisasi. 2) Memberdayakan Mengacu pada berbagai pendapat tersebut
para karyawan dalam bertindak untuk dapat dikemukakan bahwa kinerja dosen
mendengar dan mengawasi umpan balik. ditentukan oleh kompetensi, motif berprestasi,
3) Selalu memfokuskan perhatian dalam dan lingkungan kerja.
membentuk organisasi mencapai potensi
terbesarnya. E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
3. Kinerja Dosen penelitian in adalah explanatory survey dengan
Kinerja mempunyai banyak arti. pendekatan kuantitatif melalui instrumen
George dan Jones (1999 : 144) memberikan penelitian berupa kuesioner yang diberikan
batasan tetngan kinerja (performace) sebagai kepada responden yang terdiri dari ketua
: “An evaluation of the result of a person behavior. program studi dan dosen. Populasi dalam
It involves determining how well or poorly penelitian ini adalah semua universitas di kota
aperson has accomplished a taks or done a job.” Bandung berjumlah 17 universitas swasta,
Kinerja merupakan penilaian atas hasil sementara yang dijadikan sampel adalah tiga
perilaku pegawai yang menyangkut baik universitas swasta dengan teknik proportionate
buruknya seseorang melaksanakan tugas atau random sampling.
pekerjaan. Teknik pengumpulan data penggunaan
Fattah (2004 : 19) menyatakan : “Kinerja kuesioner. Data diperoleh melaui penyebaran
(Performance) adalah ungkapan kemampuan kuesioner tertututp yang masing-masing
yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan mengungkapkan tentang kepemimpinan
ketrampilan dan motivasi dalam menghasilkan visioner, kinerja dosen dan mutu peguruan
sesuatu”. Berdasarkan pendapat-pendapat tinggi swasta yang dikemas dalam bentuk
tersebut kinerja dosen dapat diartikan sebagai pernyataan. Setiap item mempunyai 5 kriteria
perilaku yang menunjukkan hasil kerja dosen jawaban dengan memberikan skor dimuali
atas pelaksanaan suatu pekerjaan. dari 1,2,3,4, sampai 5. Alternatif jawaban
Faktor yang dapat dijadikan pedoman dimulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju,
dalam mengukur kinerja adalah faktor ragu-ragu, setuju, sangat setuju. Teknik
kesempatan untuk berkinerja itu sendiri analisis data analisis jalur (path analysis)
(opportunity to perform), Meskipun seseorang yaitu data yang telah terkumpul dianalisis

Manajemen Mutu Perguruan Tinggi (Endah Christianingsih) 37


secara kuantitatif dengan menggunakan path 3) Pengujian Parsial : Pengaruh penentu
analysis. Selain dideskripsikan berdasarkan arah (X1) terhadap kinerja dosen (Y),
hasil yang diperoleh dari pengolahan dengan Agen perubahan (X2) terhadap Kinerja
menggunakan path analysis, dilanjutkan Dosen (Y), Juru Bicara (X3) terhadap
pada pendeskripsian secara kualitatif untuk Kinerja Dosen(Y) dan Pelatih terhadap
memperoleh gambaran yang lebih jelas. (X4) KinerjaDosen (Y). (Kaprodi)

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan No


Hipo- Koefisien
t hitung t tabel Keputusan Kesimpulan
tesis Jalur
Pyx1 Tidak
1 0.270 1.751 2.012 H0 diterima
1. Hasil Penelitian = 0 Signifikan

a. Ketua Program Studi 2


Pyx2=
-0.211 -2.616 2.012 H0 ditolak Signifikan
0
Pyx3=
3 0.451 3.515 2.012 H0 ditolak Signifikan
1) Pengaruh kepemimpinan visioner (X) 0
Pyx4=
terhadap kinerja dosen (Y), kepemimpinan 4
0
0.373 3.813 2.012 H0 ditolak Signifikan

visioner (X) terhadap mutu perguruan


tinggi swasta (Z) dan kinerja dosen (Y)
terhadap mutu pergurusn tinggi swasta
(Z) (Ketua Program Studi)

Koe-
Hipote- Kepu- Kesim-
No fisien t hitung t tabel
sis tusan pulan
Jalur

H Signifi-
1 Pyx = 0 0.859 11.848 1.676
ditolak
0 kan
H Signifi-
2 Pxz = 0 0.242 2.388 1.677
ditolak
0 kan

3 Pyz = 0 0.715 7.054 1.677


H Signifi- Gambar : Diagram jalur (Kaprodi)
ditolak
0 kan

b. Dosen

1) Pengaruh Kepemimpinan Visioner (X)


terhadap Kinerja Dosen (Y), Kepemimpinan
Visioner (X) terhadap Mutu Universitas
(Z) dan Kinerja Dosen (Y) terhadap Mutu
Gambar : Diagram Jalur (Kaprodi) Universitas (Z) (Dosen

2) Pengujian Secara Simultan : Pengaruh No


Hipo- Koefisien
t hitung t tabel Keputusan Kesimpulan
tesis Jalur
Kepemimpinan Visioner (X) dalam 1 Pyx = 0 0.729 9.460 1.664 H0 ditolak Signifikan
Kapasitasnya sebagai Penentu Arah (X1), 2 Pzx = 0 0.326 3.207 1.991 H0 ditolak Signifikan
Agen Perubahan (X2), Juru Bicara (X3), 3 Pzy = 0 0.520 5.116 1.991 H0 ditolak Signifikan
dan Pelatih (X4) terhadap Kinerja Dosen
(Kapodi)

Keputu- Kesim-
Hipotesis Alternatif F hitung F table
san pulan

X1,X2,X3, dan X4 Gambar : Diagram Jalur (Dosen)


secara simultan berpen- 65.570 2.413 H0 ditolak Signifikan
garuh terhadap Y
2) Pengujian Secara Simultan: Pengaruh
Kepemimpinan Visioner dalam

38 MANAJERIAL Vol. 9, No. 18, Januari 2011 : 31 - 41


Kapasitasnya sebagai Penentu Arah, berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Agen Perubahan, Juru Bicara, dan Pelatih kinerja dosen. Instrumen penelitian ditujukan
terhadap Kinerja Dosen (Dosen) pada kelompok responden kaprodi dan
dosen ternyata menunjukan kesimpulan
Hipotesis Alter- F
F tabel
Keputu-
Kesimpulan
yang berbeda. Untuk Kaprodi hasil thitung
natif hitung san
X1,X2,X3 dan X4
= 1.751<2.012 ttabel dengan demikian H0
H0
secara simultan ber- 27.659 2.492
ditolak
Signifikan diterima (tidak ada pengaruh yang positif
pengaruh terhadap Y
signifikan). Sementara untuk dosen hasil
perhitungan thitung = 5.085>1.665 ttabel dengan
3) Pengujian Secara Parsial sebagai Penga-
demikian H0 ditolak (ada pengaruh yang positif
ruh Penentu arah (X1), terhadap Mutu
dan signifikan antar keduanya).
Univer-sitas (Z), Agen perubahan (X2),
Hasil uji statistik terhadap hipotesis
terhadap Mutu Universitas (Z), Juru Bi-
kepemimpinan visioner dalam kapasitasnya
cara (X3) terhadap Mutu Universitas (Z),
sebagai agen perubahan berpengaruh
Pelatih (X4) terhadap Mutu Universitas (Z)
positif dan signifikan terhadap kinerja dosen
dan Kinerja Dosen (Y) Berpengaruh Positif
menunjukan kesimpulan yang berbeda. Untuk
dan Signifikan terhadap Mutu Uni-versitas
Kaprodi hasil thitung=2.616>2.012 ttabel dengan
(Z). (Dosen)
demikian H0 ditolak (terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan). Sementara untuk dosen
Koefisien Kepu- Kesim-
No Hipotesis
Jalur
t hitung t tabel
tusan pulan hasil uji thitung = -1.914<1.665 ttabel dengan
1 Pzx1 = 0 -0.125 -1.149 1.665
H0 Tidak demikian H0 diterima (tidak ada pengaruh
diterima Signifikan
H0 Tidak
yang positif dan signifikan antar keduanya).
2 Pzx2 = 0 -0.006 -0.064 1.665
diterima Signifikan Hasil uji hipotesis kepemimpinan
3 Pzx3 = 0 0.319 3.563 1.665 H0 ditolak Signifikan visioner dalam kapasitasnya sebagai juru
4 Pzx4 = 0 0.225 2.346 1.665 H0 ditolak Signifikan
bicara berpengaruh positif dan signifikan
5 Pzy = 0 0.534 5.191 1.665 H0 ditolak Signifikan
terhadap terhadap kinerja dosen baik untuk
kaprodi maupun dosen menunjukkan
kesimpulan yang sama. Untuk Kaprodi hasil
thitung=3.515>2.012 ttabel dengan demikian H0
ditolak ( terdapat pengaruh yang positip dan
signifikan. Sementara untuk dosen thitung =
2.359>1,665 ttabel dengan demikian H0 ditolak
(terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara keduanya). Hasil pengujian hipotesis
kepemimpinan visioner dalam kapasitasnya
sebagai pelatih berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja dosen baik
Gambar : Diagram jalur (Dosen) untuk kaprodi maupun dosen menunjukkan
kesimpulan yang sama. Untuk Kaprodi hasil
F. Pembahasan thitung =3.515>2.012 ttabel dengan demikian H0
Ke p e m i m p i n a n v i s i o n e r d a l a m ditolak. Kesimpulan terdapat pengaruh yang
kapasitasnya sebagai penentu arah, agen positip dan signifikan antara kepemimpinan
per ubahan, jur u bicara, dan pelatih visioner dalam kapasitas sebagai juru bicara
berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja dosen. Sementara untuk
terhadap kinerja dosen sebesar 84.8% dosen thitung = 2.359>1.665 ttabel dengan
(kaprodi) dan 59.3% (dosen).Hasil uji statistik demikian H0 ditolak. Kesimpulan terdapat
terhadap hipotesis kepemimpinan visioner pengaruh yang positif dan signifikan antara
dalam kapasitasnya sebagai penentu arah kedua.

Manajemen Mutu Perguruan Tinggi (Endah Christianingsih) 39


Ke p e m i m p i n a n v i s i o n e r d a l a m ditolak (terdapat pengaruh yang positif dan
kapasitasnya sebagai penentu arah, agen signifikan antara keduanya).
per ubahan, jur u bicara, dan pelatih Kepemimpinan visioner dalam
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kapasitasnya sebagai pelatih berpengaruh
mutu universitas swasta di kota Bandung positif dan signifikan terhadap mutu universitas
sebesar 89.3% (kaprodi) dan 67,6% (dosen). swasta di kota Bandung. Untuk Kaprodi hasil
Dengan demikian uji hipotesis yang dilakukan thitung = -1.188<1.679 ttabel dengan demikian
pada kaprodi memeperoleh besaran persentase H0 diterima. Kesimpulan tidak pengaruh yang
yang lebih tinggi dibandingkan dosen. positip dan signifikan antara kepemimpinan
Namun demikian hasil uji hipotesia keduanya visioner dalam kapasitas sebagai juru bicara
menghasilkan kesimpulan yang sama terhadap kinerja dosen. Sementara untuk
yaitu berpengaruh positif dan signifikan. dosen hasil t hitung = 2.346>1.665 t tabel
Kepemimpinan visioner dalam kapasitasnya dengan demikian H 0 ditolak. Kesimpulan
sebagai penentu arah berpengaruh positif terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dan signifikan terhadap mutu universitas antara keduanya. Kinerja dosen yang terdiri
swasta di kota Bandung ini tidak berlaku baik dari kompetensi, motif berpresatasi, dan
bagi kaprodi maupun dosen. Untuk Kaprodi lingkungan kerja berpengruh secara positif
hasil thitung = -0.849 < 1.679 ttabel dengan dan signifikan terhadap mutu universitas
demikian H0 diterima (tidak ada pengaruh swasta di Kota Bandung. Untuk Kaprodi hasil
yang signifikan antara kepemimpinan dalam thitung = 7.598, > 1.679 ttabel dengan demikian
kapasitasnya sebagai penentu arah terhadap H0 ditolak (ada pengaruh yang positip dan
kinerja dosen). Demikian halnya untuk dosen signifikan antara kinerja dosen yang terdiri
hasil perhitungan thitung = -1.149 <1.665 dari kompetensi, motif berpresatasi, dan
ttabel dengan demikian H0 diterima (tidak ada lingkungan kerja terhadap mutu universitas
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap swasta di Kota Bandung). Sementara untuk
keduanya). dosen thitung= 5.191>1,665 t tabel dengan
Ke p e m i m p i n a n v i s i o n e r d a l a m demikian H0 ditolak (terdapat pengaruh yang
kapasitasnya sebagai agen perubahan positif dan signifikan antara keduanya).
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepemimpinan visioner dan kinerja
mutu universitas swasta di kota Bandung. dosen berpengaruh secara positif dan
Untuk Kaprodi hasil thitung =3.688>1.679 ttabel signifikan terhadap mutu universitas swasta
dengan demikian H0 ditolak (terdapat pengaruh di kota Bandung sebesar 86.8% (kaprodi)
kepemimpinan visioner dalam kapasitasnya dan 62,3% (dosen). Dengan demikian uji
sebagai agen perubahan terhadap kinerja hipotesis yang dilakukan pada kaprodi
dosen positif dan signifikan). Sementara memeperoleh besaran persentase yang lebih
untuk dosen hasil thitung =-0.064, <1.665 tinggi dibandingkan dosen. Namun demikian
ttabel dengan demikian H0 diterima (tidak ada hasil uji hipotesia keduanya keduanya
pengaruh yang signifikan antar keduanya). menghasilkan kesimpulan yang sama yaitu
Kepemimpinan visioner dalam kapasitasnya berpengaruh positif dan signifikan.
sebagai juru bicara berpengaruh positif dan
signifikan terhadap terhadap mutu universitas G. Kesimpulan dan Rekomendasi
swasta di kota Bandung. Untuk Kaprodi hasil Berdasarkan pembahasan diperoleh
thitung 0.713<1.679 ttabel dengan demikian H0 kesimpulan yaitu bahwa secara keseluruhan
diterima (tidak ada pengaruh yang positip kepemimpinan visioner dan kinerja dosen
dan signifikan antara kepemimpinan visioner berpengaruh secara positif dan signifikan
dalam kapasitas sebagai juru bicara terhadap terhadap mutu universitas. Secara parsial nilai
kinerja dosen). Sementara untuk dosen thitung rata-rata terendah adalah sub variabel agen
= 3.563>1.665 ttabel dengan demikian H0 perubahan dan pelatih, sub varibel kompetensi

40 MANAJERIAL Vol. 9, No. 18, Januari 2011 : 31 - 41


menunjukkan pada kategori sedang, sub Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2003).
varibel empati dan produktivitas menunjukkan Pedoman Penjaminan Mutu Perguruan
pada kategori sedang. Sedangkan untuk sub Tinggi. Jakarta : Depatemen Pendidikan
variabel lainnya masuk kategori tinggi. Nasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hedwig, Rinda. dan Polla Gerardus. (2006).
kinerja dosen masuk kategori sedang. Artinya Model Sistem Penjaminan Mutu & Proses
masih perlu ada perbaikan kompetensi dosen Penera pannya di Pergur uan Tinggi .
yang mencakup kompetensi pedagogik, Yogyakarta: Graha Ilmu.
kompetensi profesional, kompetensi sosial, ____________. (2007). Sistem Penjaminan
dan kompetensi kebribadian. Hasil penelitian Mutu di Perguruan Tinggi Monitoring dan
variabel mutu universitas untuk sub varibel Evaluasi. Ygyakarta: Graha Ilmu.
empati dan produktivitas menunjukkan pada Nanus, Burt. (1992). Visionary Leadership:
kategori sedang. Dengan demikian pimpinan How to Re-Vision the Future. Journal The
sebaiknya mengupayakan untuk bersikap Futurist. 26, (5 ), 20.
empati terhadap civitas akademika melalui Pierce, Bill. (1997). Visionary Leadership--
perhatian yang sungguh-sungguh terhadap translating abstract purpose into concrete
aspirasi dan kebutuhan semua orang-orang objectives. Journal of Physical Education.
yang ada dalam lembaga tersebut, bersikap 68, (4), 34.
ramah-tamah dan sopan, melayani dengan Robin, Stephen, (1996). Organizational
sepenuh hati, menciptakan suasana akademik Behavior Concepts, Controversies, App-
yang kondusif, menciptakan suasana yang lication. New Jersey : A Simon & Schuster
harmonis, sikap terbuka dan suasana yang Company.
menyenangkan. _____________ , (1988). Organization
Sementara itu untuk produktivitas Cultures. Tose L. et al, (1990) Managing
dapat diperhatikan dari produktivitas lulusan Organizational Behavior. New York : Harper
secara kualitas dan kuantitas, produktivitas Collins Publisher.
penelitian, produktivitas pengabdian pada Sallis. Edward (1993). Total Quality Management
masyarakat, penguasaaan mahsiswa dalam in Education. Philadelphia: Kogan Page.
bidang akademik, dan hasil penghargaan yang Stogdil, Ralph M. (1974). Handbook of Leadership
diterima mahasiswa. a Survey of Theory and Research. London :
Mengingat mutu universitas tidak Collier Macmillan Publisher.
hanya dipengaruhi oleh kepemimpinan Stoner, James A. F., (1995). Management. New
visioner dan kinerja dosen, maka bagi peneliti Delhi : Prentice Hall, Inc.
selanjutnya direkomendasikan untuk meneliti Sutermeister, A Robert, (1976). People and
tentang rencana strategis, kinerja lembaga, Productivity. New York : McGraw-Hill Book
akuntabilitas, perubahan organisasi, dan Company.
kualitas pelayanan. Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan
: Dasar Teori untuk Praktek Profesional.
H. Daftar Pustaka Bandung : Angkasa.
Arcoro, Jerome S. (1995). Quality in Edication, Tampubolon, Daulat P. (2001). Perguruan
An Implementation Hand Book. St Lucie Tinggi Bermutu Paradigma Baru Manajemen
Press. 100 Linton Blud. Suite 403 B Deray Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan
Beach. FL 33483. Abad ke-21. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Clark, Burton. (1983). The Higher Education Utama.
System Academic Oragnization in Cross- Tanjung, Ardinal. (2009). Kepemimpinan
National Perspective. Los Angeles London: Visioner | Sebuah Organisasi. http://
University of California Press. a s . i b l o g g e r. o r g / b u k u - r u s l i - s a n g -
visioner/109-sebuah organisasi.html.

Manajemen Mutu Perguruan Tinggi (Endah Christianingsih) 41

Anda mungkin juga menyukai