Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anggita Sisca Nurfani

NIM : 201851029
Mata Kuliah : Kimia Klinis
Dosen : Arif Hidayat, S.Farm. M. Farm., Apt.

1. Jelaskan tujuan dari interpretasi data lab ?


Untuk mengetahui apakah hasil lab melewati batas normal atau sebaliknya. Dari hasil
kita akan mengetahui penyakit apa yg di derita pasien. Contoh : thrombosit akan turun
pada pasien dbd
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil interpretasi data lab
minimal 6 ?
- Obat-obatan : sebelum pengechekan lab pasien minum obat apa saja, karna efek
terapi obat mempengaruhi hasil lab
- Suku : suku atau lingkungan pasien juga mempengaruhi
- Umur pasien : umur juga mempengaruhi hasil lab, karna ada hasil kalau di umur
sekian harusnya hasilnya B
- Olahraga : orang yg sering berolahraga dengan yg tidak berolahraga akan
mendapat hasil lab yg berbeda
- Gender : jenis kelamin juga mempengaruhi, karna hasil perempuan dg laki
-laki berbeda

- Postur tubuh : postur tubuh juga mempengaruhi hasil lab, karna perbedaan berat
badan dan tingginya
- Diet : diet juga mempengaruhi, karna asupan yg diterima tubuh pasti
kurang
- Waktu
- Kesalahan sampling
- Kesalahan lab

3. Sebutkan dan jelaskan pemeriksaan lab apa sajakah yang diperlukan pada penyakit
ginjal, jantung, lemak dan gula darah ?
- Ginjal : - urine yang dilakukan untuk mengetahui adanya protein dan darah dalam
urine yang menandakan adanya penurunan fungsi ginjal.
- kreatinin untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin
merupakan zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal.
Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya
gangguan pada ginjal.

- ureum / blood urea nitrogen (BUN), untuk menentukan kadar urea


nitrogen dalam darah yang merupakan sisa zat metabolisme protein, dan zat
ini seharusnya dibuang melalui ginjal.
- Glomerulo filtration rate (GFR) yaitu tes yang digunakan untuk melihat
kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dalam tubuh
- Jantung : - Elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan dasar untuk pasien
atau seseorang yang menunjukkan gejala penyakit jantung. Orang yang
punya faktor risiko penyakit jantung perlu melakukan tes ini paling tidak
setahun sekali,
- pemindaian kalsium Pemindaian CT dengan radiasi rendah ini bias
mengungkapkan jumlah kalsium yang terbentuk di pembuluh darah
sehingga bisa dinilai seberapa parah penyempitannya. "Secara umum,
kadar kalsium yang rendah berarti kondisi kesehatan yang baik. Orang
dengan kolesterol tinggi, tekanan darah, atau riwayat keluarga sakit
jantung, perlu melakukan pemeriksaan ini
- tes CRP Salah satu jenis tes darah untuk mendeteksi kelainan jantung
adalah protein c-reaktif (CRP). Kadar CRP akan meningkat seiring
dengan adanya peradangan di tubuh. Walau peradangan tidak secara
langsung menyebabkan penyakit jantung, tetapi tes CRP bias
mengindikasikan apakah seseorang perlu mengonsumsi obat
pencegahan sakit jantung
- tes darah NT-proBNP atau brain natriuretic peptide adalah hormon
yang dilepaskan otak dan jantung untuk merespon stres jantung dan
pembuluh darah. Tes darah untuk mengukur kadar BNP disebut dengan
tes NT-proBNP. Kadar BNP yang tinggi adalah peringatan berbahaya
bahwa otot jantung mulai kaku dan tidak rileks seperti seharusnya.
Kondisi itu bisa disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik.
- tes darah tropin T Tes darah yang memiliki sensitivitas tinggi dalam
mengukur kadar protein adalah troponin T. Zat kimia ini akan dilepaskan
saat jantung menghadapi stres berat atau mulai rusak. Tes troponin pada
umumnya hanya bisa melihat jumlah protein jika kadarnya banyak,
misalnya aktivitas berat bagi jantung seperti lari maraton atau serangan
jantung. Namun, pada versi tes yang baru kadar troponin yang rendah
pun bisa dideteksi. Tes darah ini memang belum banyak digunakan
karena efektivitasnya masih diuji.

- Lemak : - LDL (low-density lipoprotein) membawa kebanyakan lemak dan

hanya sejumlah kecil protein dari hati ke bagian tubuh lainnya.


Tingkat LDL tertentu dalam darah adalah normal dan sehat karena
LDL memindahkan kolesterol ke bagian tubuh lain yang
membutuhkan. Tetapi, terkadang disebut kolesterol “buruk”
karena dalam tingkat yang tinggi dapat berisiko terjadinya
penyakit jantung.
- HDL (high-density lipoprotein) membantu membuang lemak dari
tubuh dengan mengikatnya pada aliran darah dan membawanya kembali
ke hati untuk dikeluarkan. Terkadang ini disebut sebagai kolesterol
“baik”. Tingkat HDL yang tinggi erat hubungannya dengan risiko
rendah penyakit jantung.
- trigleserida adalah jenis lemak tubuh yang digunakan untuk menyimpan
dan memberikan energi pada otot. Hanya terdapat dalam jumlah yang
sedikit pada darah. Memiliki tingkat trigliserida yang tinggi dapat
meningkatkan peluang risiko penyakit jantung yang lebih tinggi
dibandingkan dengan memiliki tingkat LDL tinggi
- VLDL (very low-density lipoprotein) mengandung sedikit protein.
Tujuan utama VLDL adalah untuk mendistribusikan trigliserida yang
diproduksi oleh hati Anda. Kolesterol VLDL dalam jumlah tinggi dapat
mengakibatkan penumpukan kolesterol dalam arteri dan meningkatkan
risiko penyakit jantung dan stroke.
- kolesterol Tubuh menggunakan kolesterol untuk membantu membangun
sel-sel dan memproduksi hormon. Terlalu banyak kolesterol dalam darah
dapat menumpuk di dalam arteri, membentuk plak. Plak dalam jumlah
besar meningkatkan risiko terserang serangan jantung atau stroke.
- Gula darah : - gula darah sewaktu Tes gula darah ini dapat dilakukan kapan
saja tanpa perlu berpuasa dan tanpa memerhatikan kapan terakhir
Anda makan. Tes ini dapat dilakukan untuk memantau kadar gula
darah penderita diabetes, atau untuk menilai tinggi-rendahnya
kadar gula darah orang yang lemas atau pingsan.
- gula darah puasa Ini merupakan tes gula darah yang
mengharuskan Anda untuk berpuasa (biasanya 8 jam) sebelum
melakukan tes, agar hasilnya tidak dipengaruhi oleh makanan yang
dikonsumsi. Tes gula darah puasa ini umumnya digunakan sebagai
tes pertama untuk mendiagnosa penyakit diabetes.
- gula darah 2 jam setelah makan Sepuluh menit setelah makan,
kadar gula darah akan mulai mengalami kenaikan dan mencapai
puncaknya setelah 2 jam. Setelah 2-3 jam, gula darah akan turun
kembali ke kondisi normal. Tes gula darah post prandial dilakukan
2 jam setelah pasien makan, dan biasanya dikerjakan setelah
tes gula darah puasa. Tes ini dapat menggambarkan
kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula dalam darah,
yang terkait dengan jumlah serta sensitivitas insulin di dalam
tubuh.
- tes hemoglobom A1c (HbA1c) Tes darah ini dilakukan untuk
mengetahui kadar rata-rata gula darah dalam 2-3 bulan terakhir. Tes
ini mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin
(Hb). Pemeriksaan HbA1c dapat dilakukan untuk mendiagnosis
diabetes, serta untuk mengetahui terkontrol atau tidaknya kadar gula
darah penderita diabetes.
Jika kadar HbA1C Anda lebih dari 6,5 persen dalam 2 kali
pemeriksaan dengan waktu yang berbeda, kemungkinan Anda
menderita diabetes atau penyakit diabetes Anda tidak terkontrol.
Kadar antara 5,7-6,4 persen mengindikasikan prediabetes, dan
di bawah 5,7 persen dianggap normal.

4. Laki-laki umur 53 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sejak 30 menit SMRS,
nyeri menjalar kelengan sebelah kiri dan terasa seperti dihimpit, keluhan disertai
dengan keringat dingin, pasien tersebut seorang perokok aktif 15 batang setiap
harinya dan juga suka mengkonsumsi jeroan sapi. Apakah pemeriksaan laboratorium
yang harus dilakukan dan jelaskan bagaimana interpretasi pemeriksaan tersebut ?
- Pemeriksaan Jantung : Elektrokardiogram (EKG), pemindaian kalsium, tes CRP,
tes darah NT-proBNP, tes darah tropin, tes lipoprotein
- pemerikasaan paru-paru : CT-scan, Spirometri (Forced expiratory volume in one
second (FEV1), Forced vital capacity (FVC), Rasio FVC/FEV1))
- pemeriksaan asam urat,
Karena px keluhan nyeri dada dan menjalar kelengan kiri, mangkanya harus
pemeriksaan jantung, karna px perokok aktif harus di chek keadaan paru-paru jg,
dan pemeriksaan asam urat, karna efek samping jeroan adalah asam urat, dan
jantung.

5. Perempuan 35 tahun dengan keluhan nyeri pinggang sejak 3,5 jam SMRS, nyeri hebat
dan hilang timbul, pasien tersebut sebelumnya mengkonsumsi jengkol 50 buah.
Apakah pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan dan jelaskan bagaimana
interpretasi pemeriksaan tersebut ?
- Pemeriksaan Ginjal : urine, creatin, ureum, Glomerulo filtration rate (GFR)
Karena, Keracunan asam jengkolat bukan hanya menyebabkan penyakit kencing
batu tapi dia juga bisa menyebabkan penyakit batu ginjal. Jika dibiarkan dalam
jangka waktu yang lama, asam jengkolat ini akan membuat seseorang yang
mengonsumsinya mengalami kencing berdarah dan menunjukan gagal ginjal akut
yang anurik.

6. Perempuan 40 tahun, tinggi 177,8 cm berat badan 72 kg, tekanan darah 142/90
mmHg, denyut nadi 110 x/menit, leukosit 17000, kretainin 2,32 dl, hitunglah nilai
GFR dengan menggunakan rumus MDRD dan interpretasikan hasil data laboratorium
pasien tersebut ?
Dik :
Berat badan : 72kg
Umur : 40 th
Tekanan darah : 142/90
Tinggi : 177,8cm
Denyut nadi : 110
Leukosit ; 17000
Kreatin : 2,32 dl

Jwb :
Tinggi badan : 177,8cm / 70 inch
5 feet : 60 inch
IBW : 45,5 + (2,3 x 10) = 68,5 kg_
( )
Clc =
( )
Clcr =
( )
=

= 34,85692 = 34,86 ml/menit

Anda mungkin juga menyukai