Anda di halaman 1dari 7

USEJ 5 (1) (2016)

Unnes Science Education Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN


BIOTEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILL KONSERVASI
PADA MAHASISWA IPA UNNES

Andin Vita Amalia1, Siti Harnina Bintari2

Prodi Pendidikan IPA


1

Jurusan Biologi
2

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak


________________ ______________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran kooperatif Picture and Picture terintegrasi
Diterima Januari 2016 dengan mata kuliah bioteknologi di prodi IPA. Metode penelitian ini adalah research and de-velopment (R&D). Hasil
Disetujui Februari 2016 penelitian menunjukkan persentase soft skill konsevasi mahasiswa minimal baik menunjukkan sebesar 100%.
Dipublikasikan Ketuntasan belajar ranah kognitif meningkat setelah penerapan pembelajaran menggunakan metode Picture and
Februari 2016 Picture yaitu dengan frekuensi relatif ketuntasan nilai posttest sebesar 80,65% dan nilai LKM sebesar 100%. LKM yang
dikembangkan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran bioteknologi. Selain itu, persentase skor yang
________________ diperoleh dari hasil perhitungan angket tanggapan siswa sebesar 97,35% dengan kriteria sangat puas (tanggapan
Keywords: positif). Oleh sebab itu, perangkat pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan pemahaman konsep
Picture and Picture; soft mahasiswa pada matakuliah bioteknologi dan peningkatan soft skill konservasi mahasiswa.
skill konservasi
____________________
Abstract
______________________________________________________________________
This study aimed to develop cooperative learning device integrated Picture and Picture with the subject of biotechnology in education
science program. This research method was the research and development (R & D). The results showed the percentage of students who
owned the soft skills of conservation was at 100%. Mastery learning cognitive increased after the application of learning methods that
Picture and Picture with relative frequency completeness posttest score of 80.65% and an MFI value of 100%. MFI developed a very
viable for use in teaching biotechnology. In addition, the percentage score obtained from the calculation of students' questionnaire
responses of 97.35% with a very satisfied criterion (positive feedback). Therefore, the learning device Picture and Picture could improve
student understanding of concepts in the course of biotechnology and increased conservation soft skills of students.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


p-ISSN 2252-6617
e-ISSN 2502-6232
 Alamat korespondensi:
Prodi Pendidikan IPA FMIPA UniversitasNegeri Semarang
Gedung D7 KampusSekaranGunungpati
Telp. (024) 70805795 KodePos 50229
E-mail: anggrekputihr65@yahoo.com

1116
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)

PENDAHULUAN mengandung pengertian bahwa mahasiswa perlu


mengembangkan kompetensinya meliputi
Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap mulia.
memahami alam semesta melalui pengamatan yang Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat
tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu
kesimpulan (Sari et al., 2015). Universitas Negeri oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di
Semarang telah mendeklarasikan diri sebagai bidang pekerjaan tertentu (Sulliwan t al., 2013).
Universitas Konservasi ikut berkontribusi dalam Matakuliah pendukung kurikulum yang berbasis
upaya pemeliharaan lingkungan melalui pendidikan. kompetensi dan konservasi dicerminkan pada
Salah satu usaha yang dilakukan melalui pendidikan deskripsi mata kuliah bioteknologi.
yaitu penanaman karakter (softskill) konservasi pada Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar
mahasiswa. adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal
Pendidikan Konservasi dikemas untuk balik antara tenaga pendidik dan peserta didik dalam
memberikan pengetahuan kepada siswa, agar lebih satuan pembelajaran. Tenaga pendidik (Dosen)
sadar dan lebih perhatian mengenai lingkungan dan sebagai salah satu komponen dalam proses belajar
permasalahan serta hubungan timbal baliknya mengajar merupakan pemegang peran yang sangat
(Zuchdi, 2010). Softskill konservasi dalam penting. Dosen bukan hanya sekedar penyampai
pendidikan, hakekatnya adalah untuk memberi materi saja, tetapi lebih dari itu dosen dapat
kesadaran pendidikan alam sekitar dalam semua dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Dosen harus
aspek. Hasil dari pendidikan konservasi yang tepat dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih
dapat menjadikan pemanfaatan sumber daya alam efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang
secara optimal dan berkelanjutan (sustainable forest disampaikan akan membuat mahasiswa merasa
management) (Parwati et al., 2013). senang dan merasa perlu untuk mempelajari materi
Tujuh pilar konservasi yang menjadi visi di tersebut untuk menanamkan softskill konservasi yang
Universitas Negeri Semarang yang meliputi; paperless, akan berdampak pada peningkatan hasil belajar
green archtechture, pengolahan limbah, nirkertas, mahasiswa (Umayah et al., 2013).
internal transportation, konservasi moral dan budaya, Begitu pula pada pembelajaran mata kuliah
dan energi bersih. Ketujuh pilar dapat diintegrasikan Bioteknologi di Jurusan IPA terpadu, dosen juga
dalam kurikulum dan semua kegiatan harus mampu meningkatkan keterampilannya dan
kemahasiswaan. Kesadaran bersama di kalangan menggunakan metode pembelajaran yang menarik.
para mahasiswa yang digerakkan oleh rasa simpati Dari hasil pengamatan awal didapat kesimpulan
bahwa mereka harus bersatu-padu. Mahasiswa dapat bahwa rendahnya hasil belajar pada mata kuliah
mengembangkan komponen karakter dalam bioteknologi di Prodi Pendidikan IPA yaitu ketika
konservasi yang meliputi; tanggung jawab, dosen menjelaskan, ternyata sebagian besar
kepedulian, kecintaan,kasih sayang, kearifan, dan mahasiswa kurang memahami konsep bioteknologi.
kesantunan (Rahyuni et al., 2014). Pada prakteknya Tim dosen mata kuliah bioteknologi berinisiatif
konservasi dilakukan melalui dialogis dan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif
pembiasaan (Masruki, 2012). Mahasiswa perlu tipe Picture and Picture dalam pembelajaran
dibekali pendidikan (softskill) yang sesuai dengan bioteknologi karena menurut Rianto (2010)
nilai-nilai konservasi dengan tujuan agar potensi “Pembelajaran kooperatif adalah model yang
intelektual yang mereka miliki seimbang dengan dirancang untuk membelajarkan kecakapan
kecerdasan emosional, sosial dan spiritual yang akademik, sekaligus kecakapan sosial”. Tujuan
sangat dibutuhkan untuk berkompetisi pada level penelitian ini untuk mengembangkan perangkat
internacional (Renny et al., 2013). pembelajaran kooperatif Picture and Picture
Untuk mencapai visi dan misi Universitas terintegrasi dengan mata kuliah bioteknologi di prodi
Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi, IPA sehingga dengan menggunakan model
maka Fakultas MIPA memberlakukan kurikulum pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture ini
KBKK (Kurikulum Berbasis Kompetensi dan dapat meningkatkan hasil belajar bioteknologi.
Konservasi) tahun 2012. Kurikulum KBKK

1117
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)

METODE selama proses pembelajaran berlangsung. Lima aspek


yang diamati dalam aktivitas mahasiswa meliputi :
Penelitian ini dilakukan di Jurusan IPA aspek pertama adalah mendengarkan penjelasan
Terpadu Program studi Pendidikan IPA FMIPA dosen, aspek kedua adalah kemampuan mahasiswa
semester VI (enam). Populasi yang dijadikan fokus dalam kegiatan diskusi dan presentasi dalam
dan menerima model pembelajaran Picture and Picture pembelajaran, aspek ketiga adalah kemampuan
untuk mengembangkan soft skills konservasi adalah masing-masing mahasiswa dalam proses
mahasiswa prodi IPA FMIPA yang mengambil mata pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and
kuliah bioteknologi pada semester genap 2014/2015 Picture, aspek keempat adalah pelaksanaan tugas
yang berjumlah 40 mahasiswa. Penelitian ini LKM dengan model pembelajaran Picture and Picture
merupakan penelitian Research and Development (R and oleh mahasiswa, aspek kelima adalah keikutsertaan
D. Data penelitian berupa hasil belajar, aktivitas mahasiswa saat pembahasan LKM model Picture and
belajar mahasiswa, tanggapan mahasiswa, nilai soft Picture. Tingkat aktivitas mahasiswa secara klasikal
skill mahasiswa. Tes yang dikembangkan berbentuk ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa yang
autentik asesmen berupa soal tes pilihan ganda dan memperoleh kriteria sangat aktif, aktif dan cukup
uraian, serta angket yang dilengkapi lembaran aktif. Selanjutnya dihitung presentasenya dan
observasi. ditentukan dalam parameter tertentu. Parameter
tersebut adalah parameter skala lima. Hasil observasi
HASIL DAN PEMBAHASAN aktivitas mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 1.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan pertama Tabel 1. Hasil aktivitas mahasiswa saat pembelajaran
sampai bulan kelima di Universitas Negeri Semarang Kategori % Kriteria Skor
pada jurusan IPA Terpadu. Hasil penelitian ini
85%-100% Sangat aktif 74,19%
meliputi dua data, yaitu aktivitas mahasiswa dan
hasil belajar ranah kognitif, hasil belajar ranah afektif 70%-84% Aktif 19,35%
dan ranah psikomotorik serta tanggapan mahasiswa, 60%-69% Cukup aktif 6,50%
dalam menggunakan Model Pembelajaran Picture and
50%-59% Kurang aktif 0
Picture pada matakuliah bioteknologi.
Hasil observasi aktivitas mahasiswa digunakan 0%-49% Tidak aktif 0
untuk mengetahui tingkat keaktifan mahasiswa

Tabel 2. Nilai Hasil Belajar Kognitif Pretest Postest dan LKM


Pretest Postest LKM
Frek.
Frek. Relatif Frek.
Nilai Interval
Frek Relatif Kriteria Frek Kriteria Frek Relatif Kriteria
Postest
Pretest LKM
31-40 5 16.67% tidak 0 0.00% tidak 0 0.00% tidak
tuntas tuntas tuntas
41-50 4 13.33% tidak 1 3.23% tidak 0 0.00% tidak
tuntas tuntas tuntas
51-60 10 33.33% tidak 2 6.45% tidak 0 0.00% tidak
tuntas tuntas tuntas
61-70 5 16.67% tidak 3 9.68% tidak 0 0.00% tidak
tuntas tuntas tuntas
jumlah tidak tuntas 24 80.00% 6 19.35% 0 0.00%
71-80 5 16.67% tuntas 11 35.48% tuntas 0 0.00% tuntas
81-90 1 3.33% tuntas 8 25.81% tuntas 7 22.58% tuntas
91-100 1 3.33% tuntas 6 19.35% tuntas 24 77.42% tuntas
jumlah tuntas 7 23.33% 25 80.65% 31 100.00%

1118
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)

Rekapitulasi nilai hasil belajar kognitif rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar
mahasiswa pada tabel 2 berdasarkan ketuntasan ranah kognitif mahasiswa pada Tabel 3.
belajar menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar Rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan belajar
ranah kognitif meningkat setelah penerapan ranah kognitif pada tabel 3. Menunjukan bahwa rata-
pembelajaran menggunakan metode Picture and rata peningkatan hasil belajar dari nilai pretest 5.91
Picture yaitu dengan frekuensi relatif ketuntasan nilai menjadi 7.96 pada posttest dan 9.5 pada test LKM.
posttest sebesar 80.65% dan nilai LKM sebesar Hal ini didukung oleh aktivitas mahasiswa dalam
100%. Hal ini dapat dikatakan bahwa jumlah diskusi kelompok dengan mengerjakan LKM yang
mahasiswa yang tuntas pada matakuliah menggunakan metode Picture and Picture. Nilai
bioteknologi ≥ 70%. Untuk mengetahui nilai tertinggi terendah juga mengalami peningkatan nilai belajar
dan terendah dengan menerapkan model dari nilai terendah pada saat pretest 3.33 menjadi
pembelajaran Picture and Picture maka dapat dilihat 4.67 pada saat posttest dan nilai LKM 8.4.

Tabel 3. Rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan


Jumlah/ nilai
Variasi
Pretest Posttest LKM
Jumlah mahasiswa 31 31 31
Rata-rata 5.91 7.96 9.5
Nilai tertinggi 10.00 10.00 10.00
Nilai terendah 3.33 4.67 8.4

Peningkatan soft skill mahasiswa dapat Tabel 5. Skor Tiap Aspek Soft skill Konservasi
dilakukan dengan mengembangkan model Mahasiswa
pembelajaran Picture and Picture melalui Aspek Soft
Skor Kategori
pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa yang Skill Konservasi
menarik dan mudah dipahami. Penilaian soft skill Religius 83.06 sangat baik
konservasi mahasiswa dilakukan melalui Jujur 88.71 sangat baik
pengamatan dan tes soal. Pengamatan soft skill Cerdas 79.3 sangat baik
konservasi mahasiswa dilakukan tiap pertemuan Adil 75.81 sangat baik
yaitu sebanyak 6 kali pertemuan. Hasil Pengamatan Tanggung Jawab 90.32 sangat baik
Persentase banyaknya mahasiswa yang mencapai
Demokratis 83.47 sangat baik
kategori minimal baik pada aspek soft skill
Toleran 79.44 sangat baik
konservasinya terdapat dalam Tabel 4.
Santun 90.32 sangat baik
Tabel 4. Persentase peningkatan soft skill konservasi
Kategori :
pada mahasiswa
sangat baik = 76-100%
Jumlah
baik = 51-75%
Kategori Mahasiswa Persentase (%)
cukup = 26-50 %
Sangat baik 22 70.97 kurang = 1 - 25 %
Baik 9 29.03
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 11 nilai soft
Cukup 0 0.00
skill konservasi yang dikembangkan di Universitas
Kurang 0 0.00
Negeri Semarang terdapat 8 aspek soft skill
Berdasarkan tabel 4 persentase soft skill konservasi yang menunjukkan kategori sangat baik.
konsevasi mahasiswa minimal baik menunjukkan Aspek adil dan cerdas memiliki skor yang rendah
sebesar 100%. Indikator keberhasilan dalam dibandingkan dengan aspek yang lainnya. Hal ini
penelitian ini adalah 75 % mencapai minimal baik, menunjukkan bahwa tingkat intelegensi seseorang
sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak selalu diiringi dengan sikap soft skill konservasi
indikator keberhasilannya telah tercapai. Analisis yang baik. Namun peningkatan soft skill dapat terjadi
hasil pengamatan soft skill konservasi secara apabila semua aspek soft skill terpenuhi dengan baik.
terperinci tiap aspek ditunjukkan pada tabel 5. Tanggapan mahasiswa terhadap penerapan
model pembelajaran Picture and Picture pada

1119
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)

matakuliah Bioteknologi terdapat pada angket yang kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
diberikan kepada mahasiswa. Angket berisi 7 gerakan komploks, gerakan penyesuaian dan
pertanyaan mengenai sejauh mana penerimaan kreativitas.
mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang Hasil belajar merupakan kegiatan mental dan
dilakukan dengan model pembelajaran Picture and fisik yang dilakukan individu untuk menghasilkan
Picture dengan berbantuan gambar dan video tujuan tertentu. Arifin & Zainal (2012) menyatakan
interaktif. Pemberian angket dilakukan pada akhir belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik
pembelajaran pertemuan akhir (setelah evaluasi). dari negatif ke positif. Menurut Dimiyati dalam
Hasil tanggapan mahasiswa disajikan pada tabel 6. Subini (2012) belajar adalah suatu perubahan dalam
Tabel 6 menunjukkan bahwa mahasiswa didik seseorang yang terjadi karena pengalaman.
memberikan tanggapan sangat baik terhadap Dengan demikian belajar merupakan suatu
pembelajaran matakuliah bioteknologi dengan model perwujudan perubahan tingkah laku perserta didik
pembelajaran Picture and Picture. Hal ini ditunjukkan yang diperoleh dari pengalaman belajar selama di
dengan presentase skor yang diperoleh dari hasil bangku perkuliahan. Menurut Slameto dalam Anwar
perhitungan angket tanggapan siswa sebesar 97.35% dan Hendra (2011) “Hasil belajar adalah sutau proses
dengan kriteria sangat puas (tanggapan positif). usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru
Tabel 6. Rekapitulasi presentase hasil tanggapan secara keseluruhan, berupa hasil pengalamannya
mahasiswa terhadap model pembelajaran Picture and dalam interkasi dengan lingkungannya”.
Picture pada matakuliah Bioteknologi Menurut Sanjaya (2009) faktor-faktor yang
Kriteria Skor % Tanggapan
Penerapan model 31 100 Positif mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi
pembelajaran Picture and dua golongan yaitu: 1) Faktor yang ada pada diri
Picture pada matakuliah
Bioteknologi
mahasiswa itu sendiri yang kita sebut faktor individu,
Penerapan model 31 100 Positif 2) Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut
pembelajaran Picture and dengan faktor sosial. Ahmadani (2012)
Picture memudahkan belajar
Penerapan model 31 100 Positif mengemukakan ada beberapa faktor yang
pembelajaran Picture and mempengaruhi hasil belajar, yaitu : (1) Jumlah yang
Picture memudahkan
memahami materi dipelajari dalam waktu tertentu, (2) Adanya kegiatan-
Suka dengan suasana kelas 30 97 Positif kegiatan yang lain sesudah belajar, yang merupakan
ketika pembelajaran sedang interference yang mengganggu daya ingat, (3) Waktu
berlangsung
Penerapan model 29 94 Positif yang tersisa setelah berlangsungnya belajar juga
pembelajaran Picture and dapat mengandung kegiatan belajar yang
Picture menjadi termotivasi
Meningkatkan aktivitas 30 96.8 Positif
mengganggu.
belajar dengan menerapkan Hasil belajar ranah kognitif terdapat dalam
model pembelajaran Picture Tabel 3 yang menunjukkan ketuntasan klasikal
and Picture
Keperluan penggunaan 30 97 Positif peningkatan rata-rata sebesar 1.34 poin. Hasil belajar
model pembelajaran Picture ranah kognitif rata- rata tiap yang tuntas belajar
and Picture pada KBM
Kesesuaian media pada 29 94 Positif
adalah ≥ 75 %, yaitu dengan nilai posttest sebesar
model Picture and Picture 80.65%. Untuk nilai tertinggi, dari ketiga test evaluasi
dengan materi yang diajarkan tersebut adalah semuanya sama yaitu 100.
Rata-rata persentase 97.35
Sedangkan nilai terendahnya nilai pretest 3.33 dan
Menurut Wahyu (2009) Hasil belajar meliputi nilai posttest 4.67. Hal ini menunjukkan bahwa
tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan pembelajaran dengan menerapkan model
aspek psikomotorik. Aspek kognitif adalah pembelajaran Picture and Picture efektif terhadap hasil
kemampuan berpikir seseorang yang meliputi belajar siswa. Ketuntasan belajar klasikal ranah
pengetahuan, pemahaman, penerapan analisis, kognitif.
sintesis dan evaluasi. Sedangkan aspek afektif Penilaian hasil belajar ranah afektif terdiri atas
meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian dan empat kriteria penilaian, yaitu keseriusan, kerjasama,
penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola pembagian tugas, diskusi LKM. Sedangkan penilaian
hidup. Aspek psikomotorik meliputi persepsi, hasil belajar ranah psikomotorik terdiri atas tiga

1120
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)

kriteria penilaian, yaitu disiplin, pengamatan dan mengutamakan gambar untuk proses
ketepatan. Skor tertinggi dalam penilaian hasil pembelajarannya (Gunadi, 2012). Hasil penelitian
belajar ranah afektif dan psikomotorik untuk yang menerapkan model pembelajaran Picture and
perkriteria adalah 4 dan skor yang terendah Picture menunjukkan hasil yang positif dalam
perkriteria adalah 1. mengembangkan nilai soft skill konservasi
Kegiatan pembelajaran pada penelitian ini mahasiswa. Hal ini ditunjukkan pada tabel 4 dan 5.
menggunakan alat bantu atau media yang berupa Adapun Soft skills dari nilai –nilai konservasi terdiri
gambar yang dipasangkan dan diurutkan secara atas 11 karakter yaitu religius, jujur, cerdas, adil,
sistematis serta media animasi dan LKM dengan tanggung jawab, peduli, toleran, demokratis, cinta
model Picture and Picture. Penggunaan model tanah air, tangguh, dan santun.
pembelajaran Picture and Picture ini dapat Berdasarkan hasil penelitian yang telah
meningkatkan sikap ilmiah mahasiswa. Model disajikan dapat diperoleh informasi bahwa penerapan
pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai model pembelajaran Picture and Picture pada
media dalam proses pembelajarannya (Putra et al., matakuliah Bioteknologi dapat mengoptimalkan soft
2012). Dengan adanya kegiatan menyusun gambar skill konservasi, aktivitas mahasiswa dan hasil belajar
secara berurutan, menunjukkan gambar, memberi mahasiswa. Hal ini terjadi karena dari awal sampai
keterangan pada gambar dan menjelaskan gambar akhir pembelajaran mahasiswa dilibatkan dalam
pada soal LKM secara berkelompok mengakibatkan proses pembelajaran tersebut dengan menanamkan
mahasiswa termotivasi dan tertarik mengikuti nilai soft skill mahasiswa yang diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran sehingga akan meningkatkan kurikulum berbasis kompetensi dan konservasi.
sikap ilmiah dari mahasiswa itu sendiri. Menurut Selain itu pemahaman mahasiswa terhadap materi
pendapat Putra et al. (2012) mengungkapkan bahwa bioteknologi juga tinggi, hal ini dapat ditunjukkan
pembelajaran dengan menggunakan model dari nilai hasil belajar mahasiswa yang mengalami
pembelajaran Picture and Picture mengandung unsur kenaikan sebanyak 57.32% dari nilai hasil belajar
permaianan dan dapat menggairahkan semangat pretest mahasiswa. Mahasiswa merasa kegiatan
belajar mahasiswa, sehingga melibatkan siswa secara peerkuliahan menjadi menyenangkan dan dapat
aktif dalam proses pembelajaran. Model memahami materi dengan adanya penggunaan
pembelajaran Picture and Picture memiliki peran pada menerapkan model pembelajaran Picture and Picture.
keaktifan mahasiswa dalam proses belajar mengajar Menurut Putra et al. (2012) penggunaan media
(Mundziroh et al., 2012). pembelajaran akan lebih lama diingat dan mudah
Aktivitas mahasiswa di kelas mampu untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat.
meningkatkan nilai soft skill konservasi. Hal ini Materi pembelajaran yang disampaikan dengan
dapat terlihat pada tabel 5 yang menunjukkan bahwa menggunakan media pembelajaran akan merangsang
dari 11 nilai soft skill konservasi terlihat ada 8 nilai berbagai indera mahasiswa untuk memahaminya.
yang nampak dalam penelitian tersebut. Delapan Materi pembelajaran yang dipahaminya akan
nilai soft skill tersebut menunjukkan hasil yang semakin banyak dan akan tahan lama sehingga untuk
signifikan yaitu semuanya memiliki kategori sangat mengungkapkannya kembali akan cepat dan tepat.
baik. Aktivitas mahasiswa perlu dipantau dan di Media gambar ini lebih diterapkan kedalam bentuk
motivasi oleh dosen agar kegiatan diskusi kelompok LKM (Lembar Kerja Mahasiswa). Hal ini
lancar. Diskusi kelompok dilakukan untuk penggunaan media gambar dan mengurutkan gambar
mengerjakan LKM model Picture and Picture dengan dalam proses pembelajaran bioteknologi khususnya
cara mengisi kegiatan pada gambar yang disajikan menyebabkan pemahaman dan penalaran dari
dan mengurutkannya. Setelah itu dosen mengajak mahasiswa menjadi meningkat sehingga mahasiswa
mahasiswa untuk berdiskusi kelas untuk mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusinya. dengan gagasan sendiri (Putra et al., 2012).
Dosen akan mengkonfirmasikan urutan gambar Pada akhir pertemuan, mahasiswa diberikan
pada LKM ke dalam power point yang digunakan angket tanggapan terhadap perangkat pembelajaran
sebagai pembelajaran mahasiswa dan membimbing yang telah dilakukan di kelas. Aspek ketertarikan,
mahasiswa menghubungkan konsep serta membuat motivasi, kesenangan, dan aspek pendukung
kesimpulan. Model pembelajaran ini lebih penerapan model Picture and Picture memberikan

1121
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)

kategori “positif atau sangat puas” karena Putra, D. R. Rosmaini & Arnentis. (2012). Implementasi
mahasiswa memilih pendapat setuju. Mahasiswa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and
Picture untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan
rata-rata memberikan skor “ya” pada tanggapan Keterampilan Berpikir Aktif Siswa dalam
mahasiswa karena mahasiswa baru merasakan Pembelajaran Biologi Kelas X 3 SMA N 5
suasana pembelajaran dengan menerapkan Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal
Guru, 1(2), 5-11.
model pembelajaran Picture and Picture. Suasana
pembelajaran yang dimaksud adalah suasana Rahyuni, S. A. P., Agung, A. A. G., & Suarni, N. K.
pembelajaran yang menyenangkan. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Make A
Match Berbantuan Media Kartu Bergambar untuk
SIMPULAN Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak
Kelompok B Tk Ganesha Denpasar. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 22-29.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Renny, I. W., Pramudiyanti, P., & Marpaung, R. R. T.
Picture and Picture dapat meningkatkan soft skill (2013). Pengaruh Penggunaan Media Kartu
konservasi mahasiswa yang didukung dengan Bergambar Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa. Jurnal Bioterdidik, 2(1), 20-27.
kegiatan perkuliahan yang efektif dengan
meningkatnya aktivitas mahasiswa didalam kegiatan Rianto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta:
perkuliahan. Kencana Prenada Media Group.

DAFTAR PUSTAKA Sanjaya, W. (2009). Perencanaan dan Desain Pembelajaran.


Jakarta: Kencana.
Ahmadani, L.K. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka. Sari, I. P., Yushardi, Y., & Subiki, S. (2015). Penerapan
Model Problem Based Learning (Pbl) Berbantuan
Media Kartu Bergambar terhadap Kemampuan
Anwar & Hendra. (2011). Hasil Belajar. Bandung: Alfabeta
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Fisika SMK Negeri di Kabupaten
Arifin & Zainal, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran dari Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(3), 268-273.
Desain sampai Implementasi. Yogyakarta:
Pedagogia
Subini, N. (2012). Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta:
Mentari Pustaka.
Gunadi, I. K. (2012). Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Tutor
Suliwan, I. G., Achmad, A., & Marpaung, R. R. T. (2013).
Sebaya Berbantuan Picture and picture Terhadap
Penggunaan Media Kartu Bergambar dengan
Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII Semester
Model STAD terhadap Aktivitas Belajar dan
Ganjil SMP 1 Sukasada Tahun Ajaran
Penguasaan Materi oleh Siswa. Jurnal Bioterdidik,
2011/2012. Kumpulan Artikel Mahasiswa
1(3), 7-14.
(KARMAPATI), 3(1), 376-387.
Umayah, S., Haryani, S., & Sumarni, W. (2013).
Masruki. (2012). Membangun Karakter Mahasiswa
Pengembangan Kartu Bergambar Tiga Dimensi
Berbasis Nilai Konservasi. Artikel Simposium
Pendidikan dan Kemahasiswaan di Universitas Sebelas sebagai Media Diskusi Kelompok Pada
Pembelajaran IPA Terpadu Tema Kehidupan.
Maret, 23 Juni 2012.
Unnes Science Education Journal, 2(2), 19-25.
Mundziroh, S., Sumarwati, S., & Saddhono, K. (2013).
Wahyu, C. P. T. (2009). Penerapan Metode Picture and
Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita dengan
Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn di
Menggunakan Metode Picture and Picture pada
SMP 2 Sambong Kabupaten Blora Tahun Ajaran
Siswa Sekolah Dasar. BASASTRA, 1(2), 318-327.
2007/2008. Jurnal Guru, 2(2), 88-93.
Parwati, N. N., Parmiti, D. P., & Jampel, I. N. (2013).
Zuchdi, D. (2010). Pengembangan model pendidikan
Penerapan Pembelajaran Picture And Picture
karakter terintegrasi dalam pembelajaran bidang
Berbantuan Media Kartu Angka Bergambar dapat
studi di sekolah dasar. Jurnal Cakrawala
Meningkatkan Perkembangan Kognitif. Jurnal
Pendidikan, 1(3), 11-18.
Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 12-19.

1122

Anda mungkin juga menyukai