http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej
Jurusan Biologi
2
1116
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)
1117
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan pertama Tabel 1. Hasil aktivitas mahasiswa saat pembelajaran
sampai bulan kelima di Universitas Negeri Semarang Kategori % Kriteria Skor
pada jurusan IPA Terpadu. Hasil penelitian ini
85%-100% Sangat aktif 74,19%
meliputi dua data, yaitu aktivitas mahasiswa dan
hasil belajar ranah kognitif, hasil belajar ranah afektif 70%-84% Aktif 19,35%
dan ranah psikomotorik serta tanggapan mahasiswa, 60%-69% Cukup aktif 6,50%
dalam menggunakan Model Pembelajaran Picture and
50%-59% Kurang aktif 0
Picture pada matakuliah bioteknologi.
Hasil observasi aktivitas mahasiswa digunakan 0%-49% Tidak aktif 0
untuk mengetahui tingkat keaktifan mahasiswa
1118
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)
Rekapitulasi nilai hasil belajar kognitif rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar
mahasiswa pada tabel 2 berdasarkan ketuntasan ranah kognitif mahasiswa pada Tabel 3.
belajar menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar Rekapitulasi hasil belajar dan ketuntasan belajar
ranah kognitif meningkat setelah penerapan ranah kognitif pada tabel 3. Menunjukan bahwa rata-
pembelajaran menggunakan metode Picture and rata peningkatan hasil belajar dari nilai pretest 5.91
Picture yaitu dengan frekuensi relatif ketuntasan nilai menjadi 7.96 pada posttest dan 9.5 pada test LKM.
posttest sebesar 80.65% dan nilai LKM sebesar Hal ini didukung oleh aktivitas mahasiswa dalam
100%. Hal ini dapat dikatakan bahwa jumlah diskusi kelompok dengan mengerjakan LKM yang
mahasiswa yang tuntas pada matakuliah menggunakan metode Picture and Picture. Nilai
bioteknologi ≥ 70%. Untuk mengetahui nilai tertinggi terendah juga mengalami peningkatan nilai belajar
dan terendah dengan menerapkan model dari nilai terendah pada saat pretest 3.33 menjadi
pembelajaran Picture and Picture maka dapat dilihat 4.67 pada saat posttest dan nilai LKM 8.4.
Peningkatan soft skill mahasiswa dapat Tabel 5. Skor Tiap Aspek Soft skill Konservasi
dilakukan dengan mengembangkan model Mahasiswa
pembelajaran Picture and Picture melalui Aspek Soft
Skor Kategori
pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa yang Skill Konservasi
menarik dan mudah dipahami. Penilaian soft skill Religius 83.06 sangat baik
konservasi mahasiswa dilakukan melalui Jujur 88.71 sangat baik
pengamatan dan tes soal. Pengamatan soft skill Cerdas 79.3 sangat baik
konservasi mahasiswa dilakukan tiap pertemuan Adil 75.81 sangat baik
yaitu sebanyak 6 kali pertemuan. Hasil Pengamatan Tanggung Jawab 90.32 sangat baik
Persentase banyaknya mahasiswa yang mencapai
Demokratis 83.47 sangat baik
kategori minimal baik pada aspek soft skill
Toleran 79.44 sangat baik
konservasinya terdapat dalam Tabel 4.
Santun 90.32 sangat baik
Tabel 4. Persentase peningkatan soft skill konservasi
Kategori :
pada mahasiswa
sangat baik = 76-100%
Jumlah
baik = 51-75%
Kategori Mahasiswa Persentase (%)
cukup = 26-50 %
Sangat baik 22 70.97 kurang = 1 - 25 %
Baik 9 29.03
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 11 nilai soft
Cukup 0 0.00
skill konservasi yang dikembangkan di Universitas
Kurang 0 0.00
Negeri Semarang terdapat 8 aspek soft skill
Berdasarkan tabel 4 persentase soft skill konservasi yang menunjukkan kategori sangat baik.
konsevasi mahasiswa minimal baik menunjukkan Aspek adil dan cerdas memiliki skor yang rendah
sebesar 100%. Indikator keberhasilan dalam dibandingkan dengan aspek yang lainnya. Hal ini
penelitian ini adalah 75 % mencapai minimal baik, menunjukkan bahwa tingkat intelegensi seseorang
sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak selalu diiringi dengan sikap soft skill konservasi
indikator keberhasilannya telah tercapai. Analisis yang baik. Namun peningkatan soft skill dapat terjadi
hasil pengamatan soft skill konservasi secara apabila semua aspek soft skill terpenuhi dengan baik.
terperinci tiap aspek ditunjukkan pada tabel 5. Tanggapan mahasiswa terhadap penerapan
model pembelajaran Picture and Picture pada
1119
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)
matakuliah Bioteknologi terdapat pada angket yang kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
diberikan kepada mahasiswa. Angket berisi 7 gerakan komploks, gerakan penyesuaian dan
pertanyaan mengenai sejauh mana penerimaan kreativitas.
mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang Hasil belajar merupakan kegiatan mental dan
dilakukan dengan model pembelajaran Picture and fisik yang dilakukan individu untuk menghasilkan
Picture dengan berbantuan gambar dan video tujuan tertentu. Arifin & Zainal (2012) menyatakan
interaktif. Pemberian angket dilakukan pada akhir belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik
pembelajaran pertemuan akhir (setelah evaluasi). dari negatif ke positif. Menurut Dimiyati dalam
Hasil tanggapan mahasiswa disajikan pada tabel 6. Subini (2012) belajar adalah suatu perubahan dalam
Tabel 6 menunjukkan bahwa mahasiswa didik seseorang yang terjadi karena pengalaman.
memberikan tanggapan sangat baik terhadap Dengan demikian belajar merupakan suatu
pembelajaran matakuliah bioteknologi dengan model perwujudan perubahan tingkah laku perserta didik
pembelajaran Picture and Picture. Hal ini ditunjukkan yang diperoleh dari pengalaman belajar selama di
dengan presentase skor yang diperoleh dari hasil bangku perkuliahan. Menurut Slameto dalam Anwar
perhitungan angket tanggapan siswa sebesar 97.35% dan Hendra (2011) “Hasil belajar adalah sutau proses
dengan kriteria sangat puas (tanggapan positif). usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru
Tabel 6. Rekapitulasi presentase hasil tanggapan secara keseluruhan, berupa hasil pengalamannya
mahasiswa terhadap model pembelajaran Picture and dalam interkasi dengan lingkungannya”.
Picture pada matakuliah Bioteknologi Menurut Sanjaya (2009) faktor-faktor yang
Kriteria Skor % Tanggapan
Penerapan model 31 100 Positif mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi
pembelajaran Picture and dua golongan yaitu: 1) Faktor yang ada pada diri
Picture pada matakuliah
Bioteknologi
mahasiswa itu sendiri yang kita sebut faktor individu,
Penerapan model 31 100 Positif 2) Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut
pembelajaran Picture and dengan faktor sosial. Ahmadani (2012)
Picture memudahkan belajar
Penerapan model 31 100 Positif mengemukakan ada beberapa faktor yang
pembelajaran Picture and mempengaruhi hasil belajar, yaitu : (1) Jumlah yang
Picture memudahkan
memahami materi dipelajari dalam waktu tertentu, (2) Adanya kegiatan-
Suka dengan suasana kelas 30 97 Positif kegiatan yang lain sesudah belajar, yang merupakan
ketika pembelajaran sedang interference yang mengganggu daya ingat, (3) Waktu
berlangsung
Penerapan model 29 94 Positif yang tersisa setelah berlangsungnya belajar juga
pembelajaran Picture and dapat mengandung kegiatan belajar yang
Picture menjadi termotivasi
Meningkatkan aktivitas 30 96.8 Positif
mengganggu.
belajar dengan menerapkan Hasil belajar ranah kognitif terdapat dalam
model pembelajaran Picture Tabel 3 yang menunjukkan ketuntasan klasikal
and Picture
Keperluan penggunaan 30 97 Positif peningkatan rata-rata sebesar 1.34 poin. Hasil belajar
model pembelajaran Picture ranah kognitif rata- rata tiap yang tuntas belajar
and Picture pada KBM
Kesesuaian media pada 29 94 Positif
adalah ≥ 75 %, yaitu dengan nilai posttest sebesar
model Picture and Picture 80.65%. Untuk nilai tertinggi, dari ketiga test evaluasi
dengan materi yang diajarkan tersebut adalah semuanya sama yaitu 100.
Rata-rata persentase 97.35
Sedangkan nilai terendahnya nilai pretest 3.33 dan
Menurut Wahyu (2009) Hasil belajar meliputi nilai posttest 4.67. Hal ini menunjukkan bahwa
tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan pembelajaran dengan menerapkan model
aspek psikomotorik. Aspek kognitif adalah pembelajaran Picture and Picture efektif terhadap hasil
kemampuan berpikir seseorang yang meliputi belajar siswa. Ketuntasan belajar klasikal ranah
pengetahuan, pemahaman, penerapan analisis, kognitif.
sintesis dan evaluasi. Sedangkan aspek afektif Penilaian hasil belajar ranah afektif terdiri atas
meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian dan empat kriteria penilaian, yaitu keseriusan, kerjasama,
penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola pembagian tugas, diskusi LKM. Sedangkan penilaian
hidup. Aspek psikomotorik meliputi persepsi, hasil belajar ranah psikomotorik terdiri atas tiga
1120
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)
kriteria penilaian, yaitu disiplin, pengamatan dan mengutamakan gambar untuk proses
ketepatan. Skor tertinggi dalam penilaian hasil pembelajarannya (Gunadi, 2012). Hasil penelitian
belajar ranah afektif dan psikomotorik untuk yang menerapkan model pembelajaran Picture and
perkriteria adalah 4 dan skor yang terendah Picture menunjukkan hasil yang positif dalam
perkriteria adalah 1. mengembangkan nilai soft skill konservasi
Kegiatan pembelajaran pada penelitian ini mahasiswa. Hal ini ditunjukkan pada tabel 4 dan 5.
menggunakan alat bantu atau media yang berupa Adapun Soft skills dari nilai –nilai konservasi terdiri
gambar yang dipasangkan dan diurutkan secara atas 11 karakter yaitu religius, jujur, cerdas, adil,
sistematis serta media animasi dan LKM dengan tanggung jawab, peduli, toleran, demokratis, cinta
model Picture and Picture. Penggunaan model tanah air, tangguh, dan santun.
pembelajaran Picture and Picture ini dapat Berdasarkan hasil penelitian yang telah
meningkatkan sikap ilmiah mahasiswa. Model disajikan dapat diperoleh informasi bahwa penerapan
pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai model pembelajaran Picture and Picture pada
media dalam proses pembelajarannya (Putra et al., matakuliah Bioteknologi dapat mengoptimalkan soft
2012). Dengan adanya kegiatan menyusun gambar skill konservasi, aktivitas mahasiswa dan hasil belajar
secara berurutan, menunjukkan gambar, memberi mahasiswa. Hal ini terjadi karena dari awal sampai
keterangan pada gambar dan menjelaskan gambar akhir pembelajaran mahasiswa dilibatkan dalam
pada soal LKM secara berkelompok mengakibatkan proses pembelajaran tersebut dengan menanamkan
mahasiswa termotivasi dan tertarik mengikuti nilai soft skill mahasiswa yang diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran sehingga akan meningkatkan kurikulum berbasis kompetensi dan konservasi.
sikap ilmiah dari mahasiswa itu sendiri. Menurut Selain itu pemahaman mahasiswa terhadap materi
pendapat Putra et al. (2012) mengungkapkan bahwa bioteknologi juga tinggi, hal ini dapat ditunjukkan
pembelajaran dengan menggunakan model dari nilai hasil belajar mahasiswa yang mengalami
pembelajaran Picture and Picture mengandung unsur kenaikan sebanyak 57.32% dari nilai hasil belajar
permaianan dan dapat menggairahkan semangat pretest mahasiswa. Mahasiswa merasa kegiatan
belajar mahasiswa, sehingga melibatkan siswa secara peerkuliahan menjadi menyenangkan dan dapat
aktif dalam proses pembelajaran. Model memahami materi dengan adanya penggunaan
pembelajaran Picture and Picture memiliki peran pada menerapkan model pembelajaran Picture and Picture.
keaktifan mahasiswa dalam proses belajar mengajar Menurut Putra et al. (2012) penggunaan media
(Mundziroh et al., 2012). pembelajaran akan lebih lama diingat dan mudah
Aktivitas mahasiswa di kelas mampu untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat.
meningkatkan nilai soft skill konservasi. Hal ini Materi pembelajaran yang disampaikan dengan
dapat terlihat pada tabel 5 yang menunjukkan bahwa menggunakan media pembelajaran akan merangsang
dari 11 nilai soft skill konservasi terlihat ada 8 nilai berbagai indera mahasiswa untuk memahaminya.
yang nampak dalam penelitian tersebut. Delapan Materi pembelajaran yang dipahaminya akan
nilai soft skill tersebut menunjukkan hasil yang semakin banyak dan akan tahan lama sehingga untuk
signifikan yaitu semuanya memiliki kategori sangat mengungkapkannya kembali akan cepat dan tepat.
baik. Aktivitas mahasiswa perlu dipantau dan di Media gambar ini lebih diterapkan kedalam bentuk
motivasi oleh dosen agar kegiatan diskusi kelompok LKM (Lembar Kerja Mahasiswa). Hal ini
lancar. Diskusi kelompok dilakukan untuk penggunaan media gambar dan mengurutkan gambar
mengerjakan LKM model Picture and Picture dengan dalam proses pembelajaran bioteknologi khususnya
cara mengisi kegiatan pada gambar yang disajikan menyebabkan pemahaman dan penalaran dari
dan mengurutkannya. Setelah itu dosen mengajak mahasiswa menjadi meningkat sehingga mahasiswa
mahasiswa untuk berdiskusi kelas untuk mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusinya. dengan gagasan sendiri (Putra et al., 2012).
Dosen akan mengkonfirmasikan urutan gambar Pada akhir pertemuan, mahasiswa diberikan
pada LKM ke dalam power point yang digunakan angket tanggapan terhadap perangkat pembelajaran
sebagai pembelajaran mahasiswa dan membimbing yang telah dilakukan di kelas. Aspek ketertarikan,
mahasiswa menghubungkan konsep serta membuat motivasi, kesenangan, dan aspek pendukung
kesimpulan. Model pembelajaran ini lebih penerapan model Picture and Picture memberikan
1121
Amalia, A.V., dan Bintari, S.H. / Unnes Science Education Journal 5 (1) (2016)
kategori “positif atau sangat puas” karena Putra, D. R. Rosmaini & Arnentis. (2012). Implementasi
mahasiswa memilih pendapat setuju. Mahasiswa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and
Picture untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan
rata-rata memberikan skor “ya” pada tanggapan Keterampilan Berpikir Aktif Siswa dalam
mahasiswa karena mahasiswa baru merasakan Pembelajaran Biologi Kelas X 3 SMA N 5
suasana pembelajaran dengan menerapkan Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal
Guru, 1(2), 5-11.
model pembelajaran Picture and Picture. Suasana
pembelajaran yang dimaksud adalah suasana Rahyuni, S. A. P., Agung, A. A. G., & Suarni, N. K.
pembelajaran yang menyenangkan. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Make A
Match Berbantuan Media Kartu Bergambar untuk
SIMPULAN Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak
Kelompok B Tk Ganesha Denpasar. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 22-29.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Renny, I. W., Pramudiyanti, P., & Marpaung, R. R. T.
Picture and Picture dapat meningkatkan soft skill (2013). Pengaruh Penggunaan Media Kartu
konservasi mahasiswa yang didukung dengan Bergambar Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa. Jurnal Bioterdidik, 2(1), 20-27.
kegiatan perkuliahan yang efektif dengan
meningkatnya aktivitas mahasiswa didalam kegiatan Rianto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta:
perkuliahan. Kencana Prenada Media Group.
1122