php/jpud
Volume 12 Edisi 2 November 2018
ABSTRAK
The aims of this research to obtain empirical information from experiment on the effect of the method of
creative games and character to the spatial abilities of children. This research was conducted toward
children who study in group B of kindergarten at Buleleng District, Buleleng Regency, Bali in 2017.
Samples were taken using multistage random sampling technique with 72 children. The empirical
findings of this study indicate that there are significant use of creative movement and role play in spatial
abilities of children, in addition to the spatial abilities of children who use creative movement higher
than using role play. There is significant interaction between method of creative play and character to
the spatial abilities of children. It was also found that the spatial abilities of children who get creative
movement and has a high character gets a higher yield than the spatial abilities of children who get to
role play and have a high character.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi melalui eksperimen tentang pengaruh metode
permainan kreatif dan budi pekerti terhadap kemampuan spasial anak. Penelitian ini dilakukan pada anak
yang belajar di kelompok B Taman Kanak-kanak yang ada pada Kecamatan
Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali pada tahun 2017. Sampel diambil menggunakan teknik multistage
random sampling dengan 72 orang anak. Temuan empiris penelitian ini mengindikasikan bahwa terdapat
pengaruh gerak kreatif dan bermain peran terhadap kemampuan spasial, selain itu kemampuan spasial
anak yang menggunakan gerak kreatif lebih tinggi daripada bermain peran. Selain itu, terdapat pengaruh
interaksi antara metode permainan kreatif berdesain gerak kreatif dan budi pekerti terhadap kemampuan
spasial anak. Ditemukan juga bahwa kemampuan spasial anak yang mendapatkan gerak kreatif dan
memiliki budi pekerti tinggi mendapat hasil yang lebih tinggi daripada kemampuan spasial anak yang
mendapatkan bermain peran dan memiliki budi pekerti tinggi.
301
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566
302
Stimulasi Metode Permainan kreatif…….
Putu Aditya
303
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566
304
Stimulasi Metode Permainan kreatif…….
Putu Aditya
305
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566
306
Stimulasi Metode Permainan kreatif…….
Putu Aditya
307
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566
diperoleh harga Qhitung sebesar 7,61 dengan baik dalam pikiran jika
lebih besar dari Qtabel pada taraf memiliki respon yang baik pula ketika
signifikansi α = 0,05 dengan n = 18 informasi visual diterima. Jika terjadi
dan dbkekeliruan = 68 didapatkan Qtabel respon yang tidak baik ketika
sebesar 3,74, maka Qhitung > Qtabel menerima informasi spasial maka
sehingga H0 ditolak. Dengan demikian perhatian terhadap objek akan
dapat disimpulkan bahwa terdapat menurun dan informasi spasial tidak
perbedaan yang sangat signifikan bisa diterima secara utuh bahkan tidak
kemampuan spasial anak memiliki detail (Hurlock, Elisabeth, 1978).
budi pekerti tinggi yang distimulasi
dengan gerak kreatif dibandingkan Perbedaan Kemampuan Spasial
yang distimulasi dengan bermain anak yang memiliki Budi Pekerti
peran. Selain itu dapat dikatakan pula rendah antara yang diberikan
bahwa kemampuan spasial anak lebih permainan gerak kreatif dan
tinggi pada anak yang distimulasi permainan bermain peran.
dengan gerak kreatif dan memiliki Memperhatikan hasil pengujian
budi pekerti tinggi dibandingkan lanjut dengan menggunakan uji
kemampuan spasial anak yang Tuckey, diperoleh harga Qhitung
distimulasi dengan bermain peran dan sebesar 3,31 lebih kecil dari Qtabel pada
memiliki budi pekerti tinggi. taraf signifikansi α = 0,05 dengan n =
Terkait hipotesis penelitian 18 dan dbkekeliruan = 68 didapatkan Qtabel
ketiga, dapat dikatakan bahwa sebesar 3,74, maka Qhitung < Qtabel
kemampuan spasial anak yang sehingga H0 diterima. Dengan
memiliki budi pekerti tinggi lebih demikian dapat disimpulkan bahwa
tinggi atau baik dibandingkan anak tidak terdapat perbedaan yang
yang memiliki budi pekerti rendah. signifikan kemampuan spasial anak
Hal ini sesuai dengan sintesa teori yang memiliki budi pekerti rendah
pada kajian teoretik, bahwa budi yang distimulasi menggunakan gerak
pekerti yang dimiliki anak bisa kreatif dibandingkan dengan yang
membangun identitas perseptual dari distimulasi menggunakan bermain
sebuah objek serta mampu peran. Namun disisi lain, ditemukan
mempermudah anak memahami bahwa kemampuan spasial anak lebih
materi karena anak lebih tenang serta rendah pada anak yang distimulasi
komunikatif dengan temannya. gerak kreatif dan memiliki budi
Dengan budi pekerti tinggi dan pekerti rendah dibandingkan dengan
diberikan gerak kreatif tentu materi kemampuan spasial anak yang
pembelajaran di kelas akan terekam
308
Stimulasi Metode Permainan kreatif…….
Putu Aditya
distimulasi dengan bermain peran dan spasial antara anak yang mendapatkan
memiliki budi pekerti rendah. permainan kreatif berdesain gerak
Sesuai dengan pengujian hipotesis kreatif dengan anak yang diberikan
yang keempat, ditunjukkan bahwa permainan kreatif berdesain bermain
tidak terdapat perbedaan yang peran. Hal ini ditegaskan pada hasil
signifikan pada kemampuan spasial penelitian menyatakan bahwa
anak yang memiliki budi pekerti kemampuan spasial anak yang
rendah yang distimulasi menggunakan mendapatkan gerak kreatif lebih tinggi
gerak kreatif dibandingkan dengan dari pada yang mendapatkan bermain
yang distimulasi menggunakan peran. Pertama, secara keseluruhan
bermain peran. Dilihat secara realitas terdapat pengaruh penggunaan
sosial, temuan ini bisa sangat permainan kreatif terhadap
beralasan jika dikaitkan dengan kemampuan spasial anak. Kedua,
kondisi masyarakat yang sebenarnya. terdapat pengaruh permainan kreatif
Jika dicermati pada gerak kreatif terhadap kemampuan spasial anak
beserta tahapan pelaksanaan bergantung pada budi pekerti. Ketiga,
kegiatannya, terlihat jelas gerak kreatif kemampuan spasial anak yang
mudah dipahami oleh berbagai mendapatkan permainan kreatif
karakteristik anak (Leseho, Johanna dengan gerak kreatif dan memiliki
dan Maxwell, 2010). Sehingga anak budi pekerti tinggi, lebih tinggi
yang memiliki budi pekerti rendah pun daripada kemampuan spasial anak
tentu mudah menguasai seluruh gerak yang mendapatkan permainan kreatif
yang dilakukan dalam proses stimulasi dengan bermain peran dan memiliki
gerak kreatif. Hal inilah yang budi pekerti tinggi. Penelitian ini
menyebabkan gerak kreatif mudah berimplikasi pada pengembangan nilai
dipahami dan dikuasi oleh anak moral dan agama anak karena
meskipun dengan budi pekerti rendah kemampuan spasial yang
dan tentunya berpengaruh dengan dikembangkan dengan
kemampuan spasial anak. memperhatikan budi pekerti anak akan
membuat anak memiliki kesantunan
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN dan pengaturan diri untuk bersikap
SARAN lebih baik sesuai nilai dan aturan yang
Memperhatikan hasil penelitian ada. Saran kepada guru, agar
dan pembahasan yang telah mengembangkan kemampuan spasial
dijelasakan pada bagian sebelumnya anak dengan memperhatikan budi
maka kesimpulan dari penelitian yaitu pekerti anak dan menggunakan
terdapat perbedaan kemampuan permainan kreatif berbentuk gerak
309
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566
310