Anda di halaman 1dari 6

Nama : Linanda Salsa S

Kelas / abs : 2F JTD / 11

NIM : 1941160036

Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital

TUGAS 7. Filtering dan Konvolusi Citra

Soal

Jawab

1. Filtering pada citra yaitu untuk menekan frekuensi tinggi pada citra seperti memperhalus
(smoothing) pada citra atau menekan frekuensi rendah seperti pada memperjelas atau
mendeteksi tepi citra. Filtering juga disebut penyaringan atau penepisan pada citra.
Secara garis besar tujuan penapisan tersebut dapat dilakukanuntuk ekstraksi informasi yang
dibentuk oleh radiasi frekwensi rendah (low-pass filter), yang akan berakibat terbentuknya citra
baru yang lebih halus, danekstraksi informasi yang dibentuk oleh radiasi frekwensi tinggi (high-
passfilter) yang menghasilkan citra yang lebih tajam.

2. - Smoothing atau operasi pelembutan citra dilakukan untuk menekan komponen yang
berfrekuensi tinggi dan meloloskan komponen yang berfrekuensi rendah.

Sharpening adalah usaha untuk memperoleh kembali detail tajam dari sebuah citra yang hilang
karena blur. Sebelum proses penajaman, yang akan dilakukan adalah mencari daerah wajah.
Lalu mencari besar sudut untuk arah pergeseran pixel dan panjang pergeseran pixel dengan
menggunakan koefisien korelasi. Nilai sudut dan panjang pixel merupakan informasi PSF untuk
melakukan penajaman. Daerah wajah blur tersebut ditajamkan menggunakan metode Lucy-
Richardson.
Edge enhancement Penajaman Citra bertujuan memperjelas tepi pada objek didalam citra.
Penajaman Citra dilakukan dengan melewatkan citra pada penapis lolos-tinggi (high-pass filter).
Karena penajaman citra lebih berpengaruh pada tepi (edge) objek, maka penajaman citra
disebut juga penajaman tepi (edge sharpening) atau peningkatan kualitas tepi (edge
enhancement). Akibatnya, pinggiran objek terlihat lebih tajam dibandingkan sekitarnya

3. Ukuran citra = 960x640

 Dimensi filter 3 x 3
I = imread('linan.png');
GaussianFilter = fspecial('gaussian', [3,3], 5);
I2 = imfilter(I, GaussianFilter, 'same');

K = imsharpen (I,'radius',3);

b= rgb2gray(I);
c=nlfilter(b,[3,3],'min(x(:))');

subplot(2,2,1), imshow(I);
title ('Original')
subplot(2,2,2), imshow(I2);
title ('Smoothing 3x3')
subplot(2,2,3);
imshow(K); title('Sharpening 3x3');
subplot(2,2,4), imshow(c);
title('Edge Enhancement 3x3')
 Dimensi filter 5 x 5
I = imread('linan.png');
GaussianFilter = fspecial('gaussian', [3,3], 5);
I2 = imfilter(I, GaussianFilter, 'same');

K = imsharpen (I,'radius',3);

b= rgb2gray(I);
c=nlfilter(b,[3,3],'min(x(:))');

subplot(2,2,1), imshow(I);
title ('Original')
subplot(2,2,2), imshow(I2);
title ('Smoothing 5x5')
subplot(2,2,3);
imshow(K); title('Sharpening 5x5')
subplot(2,2,4), imshow(c);
title('Edge Enhancement 5x5')

 n=7 (angka terakhir NIM, 6+1=7)


I = imread('linan.png');
GaussianFilter = fspecial('gaussian', [3,3], 5);
I2 = imfilter(I, GaussianFilter, 'same');

K = imsharpen (I,'radius',3);

b= rgb2gray(I);
c=nlfilter(b,[3,3],'min(x(:))');
subplot(2,2,1), imshow(I);
title ('Original')
subplot(2,2,2), imshow(I2);
title ('Smoothing 7x7')
subplot(2,2,3);
imshow(K); title('Sharpening 7x7');
subplot(2,2,4), imshow(c);
title('Edge Enhancement 7x7')

jika n bernilai genap gunakan n=n(lama)+1

jika n=1 atau n=0, gunakan n=5

dimensi filter: n x (n+10)

7x(7+10)

119
4. Kesimpulan

Dari simulasi filtering tersebut dapat disimpulkan bahwa proses smoothing, sharpening, dan
edge enhancement ialah proses dimana suatu citra tersebut dapat menekan frekuensi tinggi
seperti untuk memperhalus hasil citra pada proses smoothing, menekan frekuensi rendah pada
citra untuk memperjelas dan menajamkan hasil citra dan Peningkatan mutu citra yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik pengubahan kecerahan gambar (image
brightness), peregangan kontras (contrast stretching ) dan penajaman tepi (edge sharpening )
untuk gambar-gambar warna (RGBcolour ) maupun hitam-putih (greyscale).

Proses pengerjaan

Anda mungkin juga menyukai