Anda di halaman 1dari 26

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PU T U S A N
Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri memeriksa
dan memutus perkara-perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat
pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan

do
gu antara :
OKTEFIUS LAHOLO, lahir di Manado, tanggal 18 Oktober 1962, umur 56

In
A
tahun, jenis kelamin laki-laki, agama Kristen, warga Negara
Indonesia, pekerjaan karyawan swasta, pendidikan terakhir
ah

lik
SMA, status kawin, alamat Desa Sukur, Lingkungan X Kec.
Airmadidi, Kab. Minahasa Utara, dalam hal ini diwakili oleh
HELFRY A.M. WATUPONGOH dan MUSAWIR MUHAJIRIN, SH,
am

ub
Advokat/Konsultan Hukum yang berkantor pada kantor
Advokat/Konsultan Hukum HELFRY WATUPONGOH, SH &
ep
Associates, beralamat kantor di Kelurahan Karombasan Utara
k

Lingk. I Kec. Wanea, Kota Manado, berdasarkan Surat Kuasa


ah

Khusus yang didaftarkan di Kepaniteraan PHI pada Pengadilan


R

si
Negeri Manado dengan Nomor Register : 28/SK/2019
Tertanggal 29 Juli 2019 ;

ne
ng

Selanjutnya disebut sebagai : Penggugat ;

do
gu

Lawan

PT. MANADO SEJATI PERKASA, berkantor dan beralamat di Jalan Lengkong


In
A

Wuaya No. 31 Kairagi Weru Manado, Sulut, dalam hal ini diwakili
oleh STEVEN S. GUGU, SH, MH, Advokat/Konsultan Hukum
ah

lik

pada GUGU-Law Office, beralamt di jalan raya Politeknik


(depan kampus Polikteknik Negeri Manado), lingkungan III,
m

ub

Kelurahan Buha, Kec.Mapanget, Kota Manado, berdasarkan


Surat Kuasa tertanggal 28 Agustus 2019, dan telah didaftarkan
ka

di Kepaniteraan PHI pada Pengadilan Negeri Manado dengan


ep

Nomor Register : 38/SK/2019 Tertanggal 29 Agustus 2019 ;


ah

Selanjutnya disebut sebagai : Tergugat ;


R

es

Pengadilan Hubungan Industrial tersebut;


M

ng

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;


on

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 1 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TENTANG DUDUK PERKARA

si
Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 7
Agustus 2019 yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, yang diterima

ne
ng
dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Manado pada tanggal 20 Agustus 2019 dalam Register
Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd, telah mengajukan gugatan sebagai

do
gu berikut :
1. Bahwa Penggugat adalah Pekerja pada Tergugat dengan masa kerja 20

In
A
tahun, di mulai dari bulan Oktober 1998 sampai dengan bulan Januari 2018,
dengan hak-hak yang diterima dalam bentuk upah oleh Penggugat adalah 1
ah

lik
(satu) kali dalam sebulan secara terus menerus yang dibayarkan secara
langsung dan tunai oleh Tergugat melalui ATM, dengan pembayaran Upah
terakhir pada bulan Desember 2017 sebesar Rp. 3.556.000,- (tiga juta
am

ub
lima ratus lima puluh enam ribu rupiah);
2. Bahwa adapun bentuk pekerjaan yang ditugaskan / diberikan
ep
Tergugat kepada Penggugat adalah pekerjaan yang bersifat terus menerus,
k

tidak terputus-putus, dengan jabatan terakhir Penggugat sebagai Kepala


ah

Gudang divisi Unilever Wenang;


R

si
3. Bahwa perselisihan antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan
Desember 2017, yakni adanya permasalahan selisih barang di gudang

ne
ng

dengan jumlah sebesar Rp. 165.193.400,- (seratus enam puluh lima juta
seratus sembilan puluh tiga ribu empat ratus rupiah) yang dituduhkan oleh

do
gu

Tergugat kepada Penggugat;


4. Bahwa atas tuduhan Tergugat tersebut, Penggugat menolaknya dan
In
berusaha menjelaskan kepada Tergugat bahwa tidak mungkin ada selisih
A

barang kurang di dalam gudang karena setiap alur masuk keluar barang
dalam gudang penjualan selalu diawasi secara ketat oleh Penggugat. Lebih
ah

lik

lanjut juga Penggugat menyampaikan keberatan atas hasil audit sepihak


yang dilakukan oleh Tergugat dengan alasan yakni Tergugat dalam hal
m

ub

melakukan audit barang di gudang tidak pernah memanggil dan atau


melibatkan Penggugat terutama untuk melakukan pengecekan ulang hasil
ka

audit tersebut dan juga Penggugat meminta kepada Tergugat untuk


ep

melakukan pemeriksaan terhadap data sistem komputerisasi penjualan,


ah

sebab berdasarkan pengalaman Penggugat hal kekurangan barang


R

digudang pernah dialami juga oleh gudang-gudang penjualan lain yang ada
es

di dalam perusahaan Tergugat, namun setelah dilakukan pengecekan ulang


M

ng

ternyata kesalahan data stok barang ada pada sistem perhitungan


on

komputerisasi penjualan diperusahaan. Namun alasan serta keberatan


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 2 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat tidak diterima oleh Tergugat serta Tergugat tidak mau untuk

si
melakukan pemeriksaan lanjut pada sistem data komputerisasi perusahaan,
dan dalam hal ini Tergugat tetap pada kehendaknya yakni menyalahkan

ne
ng
Penggugat serta membebankan tanggung jawab atas selisih atau
kekurangan barang digudang tersebut kepada Penggugat;
5. Bahwa pada tanggal 19 Desember 2017, Tergugat melalui pimpinan

do
gu perusahaan yang bernama Bpk. Suandi memanggil Penggugat serta
menyampaikan keputusan secara lisan bahwa Penggugat di Skorsing dari

In
A
pekerjaannya dengan alasan Penggugat telah melakukan pelanggaran berat
(Penggelapan) diperusahaan dan skorsing tersebut berlaku sampai dengan
ah

lik
saat Penggugat selesai mengganti kerugian tersebut;
6. Bahwa sejak tindakan skorsing yang dilakukan oleh Tergugat kepada
Penggugat, maka terhitung mulai bulan Januari 2018 sampai dengan saat ini
am

ub
Tergugat sudah tidak lagi membayar upah/gaji berserta hak-hak lainnya
kepada Penggugat, sehingga tindakan Tergugat yang melakukan skorsing
ep
kepada Penggugat tidak berdasar hukum sebagaimana dalam Pasal 155
k

ayat (2) dan (3), yang berbunyi :


ah

Ayat 2 : Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan


R

si
industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh
harus tetap melaksanakan segala kewajibannya

ne
ng

Ayat 3 : Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan


sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing

do
gu

kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan


hubungan kerja dengan tetap wajib membayar upah beserta
In
hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh.
A

Selanjutnya Penggugat merasa bahwa tindakan skorsing yang dilakukan


oleh Tergugat tanpa adanya batas waktu yang jelas, serta Tergugat tidak lagi
ah

lik

membayar Upah/Gaji Penggugat beserta hak-hak lain yang merupakan Hak


Penggugat adalah merupakan tindakan Pemutu san Hubungan Kerja secara
m

ub

terselubung dan sepihak;


7. Bahwa sehubungan dengan alasan Pemutusan Hubungan Kerja yang
ka

dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat yaitu telah melakukan kesalahan


ep

berat sebagaimana dimaksud dalam pasal 158 Undang-undang Nomor 13


ah

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan sesuai dengan Putusan


R

Mahkamah Konstitusi : Nomor 012/PUU-I/2003 Tanggal 28 Oktober 2004,


es

Tentang Uji Materil Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 terhadap


M

ng

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Jo Su rat


on

Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor : SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 Tentang


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 3 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Petunjuk Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi atas Hak Uji Materil

si
Undang - Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan terhadap
Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam

ne
ng
ayat 3 (tiga) Point (a), sehingga Pemutusan Hubungan Kerja yang
dilakukan oleh Tergugat adalah tidak beralasan Hukum, oleh karenanya
Pemutusan Hubungan Kerja tersebut Harus Batal Demi Hukum, yang

do
gu selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003

In
A
Tanggal 28 Oktober 2004
M EN GAD I LI :
ah

lik
Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk sebagian;
Menyatakan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan:
am

ub
• Pasal 158 ;
• Pasal 159;
ep
• Pasal 160 ayat (1) sepanjang mengenai anak kalimat “. bukan atas
k

pengaduan pengusaha”
ah

• Pasal 170 sepanjang mengenai anak kalimat “.… kecuali Pasal 158
R

si
ayat (1), ;
• Pasal 171 sepanjang menyangkut anak kalimat “…. Pasal 158 ayat

ne
ng

(1)…”;
• Pasal 186 sepanjang mengenai anak kalimat “…. Pasal 137 dan Pasal

do
gu

138 ayat (1)…”;


bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
In
Tahun 1945;
A

Menyatakan Pasal 158; Pasal 159; Pasal 160 ayat (1) sepanjang
mengenai anak kalimat “…. bukan atas pengaduan pengusaha …”; Pasal
ah

lik

170 sepanjang mengenai anak kalimat “…. kecuali Pasal 158 ayat (1) …”;
Pasal 171 sepanjang menyangkut anak kalimat “….Pasal 158 ayat (1)”;
m

ub

dan Pasal 186 sepanjang mengenai anak kalimat “…. Pasal 137 dan
Pasal 138 ayat (1) …” Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ka

Ketenagakerjaan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;


ep

-Menolak permohonan para Pemohon untuk selebihnya;


ah

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor :


R

SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 (Ayat 3)
es

a. Pengusaha yang akan melakukan PHK dengan alasan pekerja/buruh


M

ng

melakukan kesalahan berat (eks Pasal 158 ayat (1), maka PHK dapat
on

dilakukan setelah ada putusan hakim pidana yang telah mempunyai


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 4 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kekuatan hukum tetap.

si
8. Bahwa sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi : Nomor
012/PUU-I/2003 Tanggal 28 Oktober 2004, Tentang Uji Materil

ne
ng
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 terhadap Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Jo Surat Edaran Menteri Tenaga
kerja Nomor : SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tersebut diatas, bahwa PHK hanya

do
gu dapat dilakukan oleh Tergugat setelah ada putusan hakim pidana yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, sedangkan Penggugat, jangankan di

In
A
Selidiki oleh Kepolisian, di panggil atau dimintai keterangan oleh
Kepolisianpun tidak pernah, sehingga alasan Pemutusan Hubungan Kerja
ah

lik
yang dilakukan oleh Tergugat kepada Penggugat jelas merupakan PHK
sepihak yang dipaksakan, yang sama sekali tidak berdasar dan beralasan
hukum, oleh karenanya PHK tersebut harus batal demi hukum ;
am

ub
9. Bahwa terhitung dari bulan Januari 2018 sampai dengan saat ini, Tergugat
sudah tidak lagi membayar Upah yang merupakan hak dari Penggugat,
ep
sehingga Tergugat telah melanggar ketentu an aturan Undang-Undang No.
k

13 tahun 2003, pasal 155 ayat (2) yang berbunyi :


ah

“Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial


R

si
belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap
melaksanakan segala kewajibannya.”

ne
ng

10. Bahwa terhadap Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak yang
dilakukan Tergugat, Penggugat telah berupaya melakukan penyelesaian

do
gu

secara bipartit, namun tidak menghasilkan kesepakatan karena Tergugat


tetap pada pendiriannya yaitu mengkualifikasi Penggugat telah melakukan
In
kesalahan Berat, dan tidak bersedia lagi untuk mempekerjakan Penggugat ;
A

11. Bahwa oleh karena upaya penyelesaian secara bipartit gagal membuat
persetujuan bersama, maka Penggugat, menempuh upaya tripatit melalui
ah

lik

mediasi di Dinas Ketenagakerjaan Kota Manado, akan tetapi tetap tidak


tercapai kesepakatan antara Penggugat dengan Tergugat. Oleh karenanya
m

ub

Mediator pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Manado mengeluarkan Surat


Nomor : 098/D.20/Naker/B.2/II/2019 perihal Anjuran tertanggal 26 Februari
ka

2019 yang isinya menganjurkan; Agar PT. Manado Sejati Perkasa (Tergugat)
ep

memberikan kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja kepada Pekerja Sdr.


ah

Oktefius Laholo (Penggugat) berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 pasal 156


R

ayat (1), (2), dan (3), dengan total hak sebesar Rp. 100.990.400,- (seratus
es

juta sembilan ratus sembilan puluh ribu empat ratus rupiah) ;


M

ng

12. Bahwa oleh karena berbagai upaya yang ditempuh Penggugat sebagaimana
on

disebutkan dalam Peraturan Ketenagakerjaan yaitu Upaya penyelesaian


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 5 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melalui perundingan bipartit dan juga tripartit (mediasi) tidak tercapai

si
kesepakatan bersama, maka sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, untuk mempertahankan hak dan kepentingan

ne
ng
Penggugat, patut dan layak menurut hukum untuk mengajukan gugatan ini
ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Manado guna
memberikan kepastian hukum pada Penggugat;

do
gu 13. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas, telah jelas bahwa tindakan
Tergugat yang telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja secara sepihak

In
A
terhadap Penggugat, telah menimbulkan kerugian secara materil kepada
Penggugat, yaitu kehilangan pekerjaan yang juga kehilangan penghasilan,
ah

lik
Oleh karena itu adalah pantas dan layak menurut hukum jika Pengadilan
Hubungan Industrial Manado menghukum Tergugat untuk membayar uang
pesangon sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan masa
am

ub
Kerja sesuai dengan ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan Uang Pengganti Hak
sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
ep
Tentang Ketenagakerjaan, serta membayar Upah selama dalam proses
k

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sesuai dengan ketentuan


ah

pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang


R

si
Ketenagakerjaan, dengan jumlah keseluruhan hak Penggugat adalah
sebesar Rp.132.994.400,-(seratus tiga puluh dua juta sembilan ratus

ne
ng

sembilan puluh empat ribu empat ratus rupiah), dengan rinician sebagai
berikut :

do
gu

Upah = Rp. 3.556.000,-


• Upah Sebelum Putusan PHI ditetapkan, berdasarkan Pasal 155 ayat (2)
In
dan (3) UU No.13 Tahun 2003, Bulan Januari 2018 s/d Juli 2019 sebagai
A

berikut :
(19 x 3.556.000,-) = Rp.67.564.000,-
ah

lik

• Uang Pesangon : (9 x 3.556.000) = Rp.32.004.000,-


• Uang Penghargaan Masa Kerja : (7 x 3.556.000) = Rp.24.892.000,-
m

ub

• Uang Penggantian Hak: 15% x (32.004.000 + 24.892.000)=Rp.


8.534.400,-
ka

• Total = Rp. 132.994.400,-,


ep

4. Bahwa guna menjamin pelaksanaan isi putusan dalam perkara ini, maka
ah

dengan demikian Penggugat mengajukan kepada Majelis Hakim yang


R

memeriksa perkara ini agar menyatakan sah dan berharga dan menetapkan
es

sita jaminan (Conservatoir Beslag)terhadap barang-barang bergerak


M

ng

(Roerend Goederen) maupun tidak bergerak (Onroerend Goederen) milik


on

tergugat yang bentuk dan jenisnya adalah sebagai berikut :


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 6 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• 1 (satu) unit Kendaraan mobil dengan Nomor Polisi DB 8979 AR, Merk

si
ISUZU, warna Putih ;
• 1 (satu) unit Kendaraan mobil dengan Nomor Polisi DB 8410 AH, Merk

ne
ng
Mitsubishi, warna Kuning ;
15. Menghukum tergugat bahwa putusan ini dilakukan terlebih dahulu meskipun
ada upaya hukum lain dari tergugat.

do
gu 16. Menghukum Tergugat untuk menanggung biaya yang timbul dalam perkara
ini;

In
A
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Penggugat memohon kepada Majelis
Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Manado yang
ah

lik
memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya berkenan untuk memberikan
keputusan dan amarnya sebagai berikut :
PRIMAIR:
am

ub
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menetapkan pemutusan hubungan kerja oleh Tergugat dengan alasan
ep
melakukan Kesalahan berat, tidak sah dan berdasar menurut hukum.
k

3. Menghukum Tergugat untuk memberikan/membayarkan hak-hak penggugat


ah

sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan masa Kerja sesuai
R

si
dengan ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan Uang Pengganti Hak sesuai
dengan Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

ne
ng

Ketenagakerjaan, serta membayar Upah selama dalam proses Penyelesaian


Perselisihan Hubungan Industrial sesuai dengan ketentuan pasal 155 ayat

do
gu

(2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,


dengan jumlah keseluruhan hak Penggugat adalah sebesar Rp.
In
132.994.400,- (seratus tiga puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh
A

empat ribu empat ratus rupiah), dengan rinician sebagai berikut :


Upah = Rp. 3.556.000,-
ah

lik

• Upah Sebelum Putusan PHI ditetapkan, berdasarkan Pasal 155 ayat (2)
dan (3) UU No.13 Tahun 2003, Bulan Januari 2018 s/d Juli 2019 sebagai
m

ub

berikut :
(19 X 3.556.000,-) = Rp. 67.564.000,-
ka

• Uang Pesangon : (9 X 3.556.000) = Rp.


ep

32.004.000,-
ah

• Uang Penghargaan Masa Kerja : (7 x 3.556.000 )= Rp.24.892.000,-


R

• Uang Penggantian Hak: 15% X (32.004.000 + 24.892.000 ) = Rp.


es

8.534.400,-
M

ng

Total = Rp. 132.994.400,-,


on

Terbilang : (seratus tiga puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh
gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 7 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
empat ribu empat ratus rupiah) ;

si
4. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap
barang-barang bergerak (Roerend Goederen) maupun tidak bergerak

ne
ng
(Onroerend Goederen) milik Tergugat yang bentuk dan jenisnya adalah
sebagai berikut :
• 1 (satu) unit Kendaraan mobil dengan Nomor Polisi DB 8979 AR, Merk

do
gu ISUZU, warna Putih ;
• 1 (satu) unit Kendaraan mobil dengan Nomor Polisi DB 8410 AH, Merk

In
A
Mitsubishi, warna Kuning ;
5. Membebankan seluruh biaya perkara yang timbul disemua tingkat sesu ai
ah

lik
undang-undang yang berlaku ;
SUBSIDAIR:
Apabila Majelis Hakim Pengadilan hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
am

ub
Manado berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan untuk
ep
Penggugat dan Tergugat masing-masing menghadap Kuasanya tersebut ;
k

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


ah

diantara para pihak ;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena upaya perdamaian tidak berhasil,
pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan yang isinya

ne
ng

tetap dipertahankan oleh Penggugat ;


Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut pihak

do
gu

Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut :


DALAM EKSEPSI :
In
1. Bahwa pada prinsipnya TERGUGAT menolak semua dalil PENGGUGAT
A

dalam gugatannya kecuali atas-hal-hal yang TERGUGAT akui secara tegas


dan nyata ;
ah

lik

2. Bahwa perkara a quo seharusnya ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan


tidak dapat diterima sebab gugatan perkara a quo tidak memenuhi syarat
m

ub

formal sebagaimana ditentukan oleh undang-undang, yakni :


a. Gugatan a quo tidak melalui lembaga bipartit :
ka

1. Bahwa hal ini TERGUGAT sampaikan sebab sampai dengan gugatan


ep

a quo diajukan ternyata bahwa atas perselisihan dimaksud belum


ah

pernah diupayakan penyelesaian secara bipartit sebagaimana


R

seharusnya yang ditentukan oleh undang-undang ketenaga kerjaan ;


es

2. Bahwa apa yang didalilkan PENGGUGAT dalam angka 10, angka 11


M

ng

dan angka 12 adalah dalil yang tidak benar sebab nyata atas perkara
on

a quo tidak pernah dilakukan upaya bipartit dan tidak ada risalah
gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 8 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bipartitnya ;

si
3. Bahwa atas dalil tersebut diatas, maka nyata dan jelas
bahwa gugatan a quo tidak memenuhi syarat formal dalam pengajuan

ne
ng
gugatan dan sudah sepatutnya untuk ditolak atau dinyatakan tidak
dapat diterima ;
b. Gugatan a quo sudah daluwarsa :

do
gu 1. Bahwa menurut dalil PENGGUGAT bahwa perselisihan antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT terjadi sejak Desember 2017 (dalil

In
A
Gugatan angka 3), dan Gugatan diajukan pada 20 Agustus 2019 ;
2. Bahwa nyata dalam uraian tersebut diatas bahwa jeda waktu antara
ah

lik
sengketa/ perselisihan yang timbul dan upaya hukum yang dilakukan
telah melampaui waktu 1 (satu) tahun dengan demikian menurut
hukum, maka PENGGUGAT telah daluwarsa dalam mengajukan
am

ub
Gugatan terhadap TERGUGAT ;
3. Bahwa oleh karena daluwarsa tersebut, maka sudah sepatutnya
ep
Gugatan PENGGGUGAT ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan
k

tidak dapat diterima ;


ah

4. Bahwa atas dalil-dalil tersebut diatas, maka nyata dan jelas bahwa
R

si
gugatan a quo tidak memenuhi syarat formal dalam pengajuan
gugatan dan sudah sepatutnya untuk ditolak atau dinyatakan tidak

ne
ng

dapat diterima ;
DALAM POKOK PERKARA :

do
gu

1. Bahwa pada prinsipnya TERGUGAT menolak semua dalil PENGGUGAT


dalam gugatannya kecuali atas-hal-hal yang TERGUGAT akui secara tegas
In
dan nyata ;
A

2. Bahwa apa yang disampaikan dalam bagian Eksepsi mohon dipandang


sebagai satu kesatuan dalam bagian Pokok Perkara sepanjang dalil dan
ah

lik

alasan dimaksud memiliki korelasi secara yuridis satu dengan lainnya ;


3. Bahwa apa yang disampaikan oleh PENGGUGAT dalam dalil Gugatan
m

ub

angka 3, 4, 5 dan 6 dengan tegas TERGUGAT menolaknya sebab dalil


tersebut adalah sepihak dan tanpa dasar, yang benar adalah :
ka

a. PENGGUGAT memiliki hubungan pekerjaan dengan TERGUGAT dan


ep

Jabatan terakhir dari PENGGUGAT adalah sebagai Kepala Gudang


ah

yang bertanggung jawab soal masuk keluar barang serta keamanan


R

barang di dalam Gudang ;


es

b. Bahwa secara berkala dilakukan audit baik internal


M

ng

maupun independen atas kondisi stok barang di semua gudang


on

termasuk di gudang yang menjadi tanggung jawab oleh PENGGUGAT,


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 9 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yakni audit tanggal 28 September 2017 dan audit tanggal 2-6 Oktober

si
2017 ;
c. Bahwa pada audit tersebut hanya di gudang yang dikepalai oleh

ne
ng
PENGGUGAT yang ditemui selisih barang yang jika dinilaikan berjumlah
Total Rp. 165.193.400.- (seratus enam puluh lima juta seratus sembilan
puluh tiga ribu empat ratus rupiah) ;

do
gu d. Bahwa pada awal bulan Desember 2017, TERGUGAT memanggil
PENGGUGAT di Kantor untuk meminta konfirmasi dan penjelasan atas

In
A
selisih barang dimaksud, bahwa pada kenyataannya PENGGUGAT
tidak hadir-hadir sampai dengan TERGUGAT mengirim MEMO INTERN
ah

lik
untuk meminta klarifikasi akan tetapi juga PENGGUGAT hanya hadir
sekali dan beralasan bahwa sisitim komputer tidak benar ;
e. Bahwa atas kondisi dan jawaban tersebut, maka TERGUGAT telah
am

ub
memberi kesempatan kepada PENGGUGAT untuk menunjukkan/
membuktikan pada kondisi yang seperti apa sehingga menyimpulkan
ep
sistim komputer tidak benar, alhasil PENGGUGAT tidak memberi bukti
k

dan alasan yang menyertai jawabannya tersebut. Dalam kesempatan


ah

yang berbeda atas audit yang dilakukan selanjutnya setelah


R

si
PENGGUGAT tidak menjadi kepala gudang ternyata dan terbukti tidak
terdapat selisih barang di gudang tersebut dengan demikian tidak

ne
ng

beralasan hukum klarifikasi dan jawaban PENGGUGAT yang


menyalahkan sistim komputer ;

do
gu

f. Bahwa oleh karena jawaban PENGGUGAT tidak disertai bukti dan


dalam kondisi tersebut TERGUGAT telah dirugikan sedangkan sejak
In
undangan penjelasan dimaksud PENGGUGAT hanya dua kali datang
A

dan tidak datang-datang ke kantor lagi, maka pernah TERGUGAT


melakukan upaya laporan Polisi dengan maksud supaya PENGGUGAT
ah

lik

datang untuk bertanggung jawab atas selisih (kerugian) dimaksud ;


g. Bahwa TERGUGAT tidak pernah melakukan skorsing kepada
m

ub

PENGGUGAT, yang benar adalah TERGUGAT dalam proses meminta


pertanggungjawaban atas selisih barang yang ada dalam tanggung
ka

jawab PENGGUGAT, namun dengan berbagai alasan dari


ep

PENGGUGAT yang berusaha menghindar dan tidak datang-datang di


ah

kantor ;
R

h. Bahwa TERGUGAT sudah tidak membayar gaji sebab PENGGUGAT


es

tidak hadir-hadir di kantor termasuk dalam undangan -undangan yang


M

ng

diajukan oleh TERGUGAT, dan menjadi keberatan TERGUGAT untuk


on

membayar gaji sebab PENGGUGAT tidak bertanggung jawab atas


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 10 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kerugian TERGUGAT yang ditimbulkan oleh PENGGUGAT ;

si
4. Bahwa terhadap dalil Gugatan angka 7, 8 dan 9 dengan tegas TERGUGAT
menolaknya, (silahkan lihat anjuran Disnakertrans Manado halaman 2 angka

ne
ng
7), sebab yang benar adalah :
a. Bahwa TERGUGAT tidak mem-PHK-kan sepihak kepada PENGGUGAT ;
b. Bahwa TERGUGAT tidak melakukan PHK kepada PENGGUGAT atas

do
gu alasan kesalahan berat ;
c. Bahwa yang benar adalah selama proses klarifikasi berlangsung,

In
A
PENGGUGAT sama sekali tidak mau bertanggung jawab atas selisih dan
kerugian yang ditimbul dalam tanggung jawabnya serta PENGGUGAT
ah

lik
sendiri yang menghindar dan tidak mau datang-datang di kantor untuk
bertanggung jawab ;
d. Bahwa TERGUGAT bersedia memenuhi hak-hak normatif dari
am

ub
PENGGUGAT dan juga sepanjang PENGGUGAT tidak ada kewajiban
yang ditinggalkan dalam hubungan kerja terhadap TERGUGAT (artinya
ep
PENGGUGAT juga harus memenuhi kewajibannya terhadap
k

TERGUGAT---berkaitan dengan tanggung jawab sebagai kepala gudang);


ah

e. Bahwa dengan demikian dalil putusan MK serta Surat Edaran Menteri


R

si
Tenaga Kerja yang diuraikan dalam gugatan angka 7, 8 dan 9 adalah
sangat tidak relevan untuk di terapkan dalam perkara a quo ;

ne
ng

5. Bahwa terhadap dalil angka 10, 11 dan 12 dengan tegas TERGUGAT


menolaknya sebab memang upaya bipartit tidak pernah dilakukan sebab

do
gu

PENGGUGAT mangkir dari pekerjaan sebab tidak mau bertanggung jawab


atas selisih barang di gudang yang ada dalam tanggung jawab pekerjaan dari
In
PENGGUGAT ;
A

6. Bahwa terhadap dalil Gugatan angka 13, 14, 15 dan 16 dengan tegas
TERGUGAT menolaknya sebab nyata-nyata menurut hukum PENGGUGAT
ah

lik

mangkir dari pekerjaan sebab tidak mau bertanggung jawab atas kewajiban
pekerjaannya sebagai Kepala Gudang dan mangkir sejak Desember 2017 dan
m

ub

baru melapor ke Disnakertrans 26 Februari 2019, olehnya TERGUGAT tidak


ada kewajiban terhadap PENGGUGAT sebesar sebagaimana diuraikan dalam
ka

Gugatan angka 13 ;
ep

7. Bahwa TERGUGAT menolak dalil-dalil lainnya dari PARA PENGGUGAT,


ah

untuk selain dan selebihnya menurut hukum ;


R

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, TERGUGAT mohon kiranya


es

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan
M

ng

putusan yang pokoknya sebagai berikut :


on

• Menerima dalil-dalil Jawaban TERGUGAT untuk seluruhnya ;


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 11 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

si
menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima ;
• MOHON KEADILAN ;

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya,
Penggugat telah mengajukan bukti surat dan saksi di persidangan sebagai
berikut:

do
gu Bukti Surat Penggugat :
1. Foto copy Surat Anjuran dari Dinas Tenaga Kerja Nomor: 098/D.20/

In
A
Naker/B.2/II/2019 tanggal 26 Pebruari 2019, bermeterai cukup dan setelah
disesuaikan dengan aslinya, diberi tanda bukti P–1 ;
ah

lik
2. Foto copy Slip Gaji bulan Nopember 2017, bermeterai cukup dan setelah
disesuaikan dengan aslinya, diberi tanda bukti P–2 ;
3. Foto copy Slip Gaji bulan Desember 2017, bermeterai cukup dan setelah
am

ub
disesuaikan dengan aslinya, diberi tanda bukti P–3 ;
4. Foto copy Absensi atas nama Oktefius Laholo, bermaterai cukup
ep
dan setelah disesuaikan dengan aslinya, diberi tanda bukti P-4 ;
k

Bukti Saksi Penggugat :


ah

1. YOS LOHO :
R

si
• Bahwa saya bekerja di PT. MANADO SEJATI PERKASA sejak bulan
Januari 2017 sampai dengan 30 Nopember 2018, sebagai Herper

ne
ng

Gudang/Pembantu Gudang ;
• Bahwa Penggugat adalah sebagai kepala gudang ;

do
gu

• Bahwa masalah antara Penggugat dengan Tergugat adalah masalah selisih


barang di gudang ;
• Bahwa saya tahu ada selisih barang di gudang karena dengar dari
In
A

perusahan bahwa ada selisih gudang ;


• Bahwa saya tidak pernah dipanggil sehubungan adanya selisih barang di
ah

lik

gudang
• Bahwa saya tidak tahu kalau Penggugat pernah dipanggil sehubungan
m

ub

adanya selisih barang di gudang ;


• Bahwa setiap kali pergantian sistim ada selisih, setiap retur barang ada
ka

selisih, setelah diretur barang bertambah ;


ep

• Bahwa setiap masuk keluar barang dicek ;


ah

• Bahwa setelah dicek tidak ada selisih ;


R

• Bahwa saya masuk kerja dari jam 08.00 wita dan pulang jam 16.00 wita/4
es

sore ;
M

ng

• Bahwa saya dan teman saya pernah kerja lewat jam 16.00 wita / 4 sore;
on

• Bahwa saya tidak pernah terima lembur, tapi BPJS ada ;


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 12 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa terlambat masuk kantor dipotong gaji, lewat jam 08.00 wita dipotong

si
Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) ;
• Bahwa saya tidak tahu kalau perusahan lapor Penggugat di polisi ;

ne
ng
• Bahwa uang yang dipotong saya tidak tahu masuk kemana ;
• Bahwa Ijin sakit 2 hari walaupun ada keterangan dokter tetap dipotong ;
• Bahwa potongan perhari Rp. 100.000,- (seratus ribu) lebih ;

do
gu • Bahwa saya tahu dipemeriksaan ada selisih gudang ;
• Bahwa Tim pemeriksaan dari kantor, dan saya kenal ada 3 orang yakni

In
A
Jenni Mukuan dari HRD, kalau 2 orang saya lupa ;
• Bahwa barang masuk ada tanda terima ;
ah

• Bahwa Kepala gudang yang terima barang dan ditandatangani suratnya ;

lik
• Bahwa barang dari Depo melalui truck dan keluar barang melalui UM ;
• Bahwa saya yang keluarkan barang ;
am

ub
• Bahwa keluar barang dari gudang ada rekapan ;
• Bahwa Kepala gudang yang keluarkan barang ;
ep
• Bahwa barang yang masuk kalau rusak ada berita acara ;
k

• Bahwa Berita acara dikembalikan ke Depo dengan barang-barang yang


ah

rusak ;
R

si
• Bahwa saya tidak tahu kalau ada rincian selisih barang ;
• Bahwa Penggugat telah dipanggil beberapa kali oleh perusahan, dan saya

ne
ng

hanya dengar ;
• Bahwa setelah dipanggil Penggugat datang atau tidak, saya tidak tahu;

do
gu

• Bahwa Penggugat bekerja diperusahan sejak tahun 1998 sampai dengan


tahun 2017 ;
• Bahwa kurang jelas kalau Penggugat diberhentikan atau mengundurkan
In
A

diri;
• Bahwa terakhir Penggugat bekerja saya lupa ;
ah

lik

• Bahwa saya diberhentikan tanggal 30 Nopember 2018 karena di SP3 oleh


perusahan karena kedisiplinan ;
m

ub

• Bahwa seingat saya Penggugat di skorsing, namun sejak kapan saya tidak
ingat ;
ka

• Bahwa saya kurang tahu kalau Penggugat sudah di PHK, saya hanya
ep

dengar-dengar ;
ah

• Bahwa saya lupa kepala gudang baru, masuk kapan ;


R

• Bahwa Barang-barang di gudang itu yang ambil mobil box perusahan ;


es

• Bahwa Herper di gudang hanya saya sendiri ;


M

ng

• Bahwa saya menjadi Herper gudang selama 3 tahun ;


on

• Bahwa sejak saya masuk Penggugat sudah kepala gudang ;


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 13 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa Kepala gudang yang lebih dahulu keluar dari saya ;

R
• Bahwa saya ikut membantu tim audit ;

si
• Bahwa daftar barang masih manual kemudian orang kantor memasukkan

ne
ng
kedalam sistim ;
• Bahwa cek barang orang kantor/ kepala gudang, sopir tidak cek barang ;
• Bahwa Peraturan perusahan ada ;

do
gu • Bahwa saya tidak tahu kalau Penggugat masih dapat gaji ;
• Bahwa saya tidak tahu kalau Penggugat pernah dipanggil untuk kerja

In
A
kembali;
• Bahwa yang mengisi stok barang ada operator ;
ah

• Bahwa yang membuat catatan barang rusak adalah kepala gudang ;

lik
• Bahwa yang keluarkan barang kepala gudang ;
• Bahwa barang yang masuk kegudang setiap minggu 3 kali masuk ;
am

ub
• Bahwa peraturan perusahan tidak pernah disuruh baca pada karyawan
hanya disampaikan waktu meeting ;
ep
• Bahwa apa yang diinput disistim itu dari kepala gudang ;
k
ah

2. MARKUS MAMELE :
R

si
• Bahwa saya pernah bekerja di PT. MANADO SEJATI PERKASA, sejak
tahun 2004 sampai dengan tahun 2017, dengan jabatan saya kepala

ne
ng

kendaraan dan bagian umum ;


• Bahwa saya sudah berhenti bekerja ;

do
gu

• Bahwa Penggugat saya kenal ;


• Bahwa Penggugat bekerja sejak tahun 1998 ;
• Bahwa sejak saya masuk, Penggugat sudah kepala gudang ;
In
A

• Bahwa Penggugat sudah tidak bekerja ;


• Bahwa Penggugat tidak bekerja, saya tidak tahu ;
ah

lik

• Bahwa saya tidak tahu kalau Penggugat di PHK ;


• Bahwa masalah antara Penggugat dengan Tergugat saya tidak tahu ;
m

ub

• Bahwa hubungan kerja saya stok ke gudang jika barang masuk ;


• Bahwa barang masuk dari Depo Unilever, yang bawa truck barang ;
ka

• Bahwa digudang kepala gudang yang terima ;


ep

• Bahwa saya periksa barang-barang yang sisa atas perintah dari Boss pak
ah

Tomas ;
R

• Bahwa tahun 2017 sudah tidak stok barang karena saya sudah berhenti ;
es

• Bahwa periksa stok barang kami ada 4 orang ;


M

ng

• Bahwa selama saya bekerja tidak ada masalah dengan kepala gudang ;
on

• Bahwa tidak pernah ada selisih sampai jutaan ;


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 14 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa waktu audit saya tidak tahu ;

R
• Bahwa kalau barang yang belum pemusnahan masuk, distok ;

si
• Bahwa saya bekerja dari jam 08.00 wita sampai dengan 16.00 wita/4 sore ;

ne
ng
• Bahwa kalau pekerjaan belum selesai saya lembur dan lembur hanya
dihitung 5 jam ;
• Bahwa Peraturan perusahan ada, dibacakan tidak pernah, hanya meting

do
gu saja ;
• Bahwa BPJS saya dapat ;

In
A
• Bahwa waktu stok barang waktu itu sudah pakai sistim Sila, tahun 2014
kebawah ;
ah

• Bahwa tidak ada input ke sistim tanpa ada persetujuan dari kepala gudang ;

lik
• Bahwa terjadi selisih barang saya hanya dengar ;
• Bahwa saya dan perusahan ada buat bipartiet ;
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dali bantahannya, Tergugat
ep
telah mengajukan bukti Surat sebagai berikut :
k

Bukti Surat Tergugat :


ah

1. Foto copy Laporan Hasil Audit Nomor 174/MSP/X/2017 tanggal 30 Oktober


R

si
2017, bermeterai cukup dan setelah disesu aikan dengan aslinya, diberi
tanda bukti T–1 ;

ne
ng

2. Foto copy dari foto copy Tanda Terima Memo, tertanggal 19


Desember 2017 dan Surat kepada sdr.Oktefius Laholo perihal Memo

do
gu

Internal, tertanggal 18 Desember 2017, bermeterai cukup, diberi tanda bukti


T–2 ;
In
3. Foto copy dari foto copy Berita Acara No.1429/KL-GT/VIII/35/2017,
A

bermetarai cukup, diberi tanda bukti T-3 ;


4. Foto copy Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor STPL/46/II/2018/Sek.
ah

lik

Tikala tanggal 22 Pebruari 2018, bermeterai cukup dan setelah disesuaikan


dengan aslinya, diberi tanda bukti T-4 ;
m

ub

5. Foto copy Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi
Sulawesi Utara Nomor 560/DTKT.IV/67/2016, bermaterai cukup dan telah
ka

disesuaikan dengan aslinya, diberi tanda bukti T-5 ;


ep

6. Foto copy staff on-duty/off-duty timetable atau absensi atas nama Oktafius
ah

Laholo, bermaterai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya, diberi tanda
R

bukti T-6 ;
es
M

ng

Menimbang, bahwa Tergugat telah tidak mengajukan bukti saksi untuk


on

diperiksa dalam perkara ini ;


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 15 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa baik Penggugat maupun Tergugat telah mengajukan

si
kesimpulan dalam perkara ini tertanggal 23 Sepetember 2019, dan untuk
selanjutnya kedua belah pihak yang berperkara menyatakan tidak mengajukan

ne
ng
apa-apa lagi selain memohon putusan dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka

do
gu segala sesuatu yang tertuang dalam Berita Acara Persidangan ini, sepanjang
diperlukan dianggap telah termuat dan ikut dipertimbangkan dan merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam putusan ini ;

In
A
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
ah

lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana terurai diatas ;
am

ub
DALAM EKSEPSI :
Menimbang, bahwa di dalam jawabannya Tergugat telah mengajukan
keberatan atau eksepsi atas gugatan Penggugat yang pada pokoknya sebagai
ep
k

berikut :
ah

1. Gugatan a quo tidak melalui lembaga Bipartit, dengan alasan :


R

si
- Bahwa perselisihan antara Penggugat dan Tergugat belum pernah
diupayakan penyelesaian secara bipartit ;

ne
ng

- Bahwa posita angka 10, 11, dan 12 posita gugatan Penggugat tidak
benar ;

do
2. Gugatan a quo sudah daluwarsa, dengan alasan :
gu

- Bahwa perselisihan antara Penggugat dan Tergugat terjadi sejak


Desember 2017 dan gugatan diajukan pada 20 Agustus 2019, sehingga
In
A

telah melampaui 1 (satu) tahun ;


Yang untuk itu, Majelis Hakim akan mempertimbangkannnya sebagai berikut :
ah

lik

Ad. 1. Gugatan a quo tidak melalui lembaga Bipartit :


Menimbang, bahwa terkait dengan keberatan atau eksepsi yang diajukan
m

oleh Tergugat tersebut, dengan alasan-alasan sebagaimana termuat dalam


ub

jawaban Tergugat tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa sesuai dengan


ka

ketentuan pasal 1 angka 10 UU Nomor 2 Tahun 2004 yang berbunyi


ep

"Perundingan bipartit adalah perundingan antara pekerja/buruh atau serikat


pekerja/serikat buruh dengan pengusaha untuk menyelesaikan
ah

perselisihan hubungan industrial", pasal 3 ayat (1) UU Nomor 2 Tahun 2004


es

berbunyi "Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan


M

ng

penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan bipartit secara


musyawarah untuk mencapai mufakat " ayat (2) berbunyi "Penyelesaian
on

perselisihan melalui bipartit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), harus


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 16 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diselesaikan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal dimulainya

si
perundingan" ayat (3) berbunyi "Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) salah satu pihak menolak untuk

ne
ng
berunding atau telah dilakukan perundingan tetapi tidak mencapai
kesepakatan, maka perundingan bipartit dianggap gagal." pada Pasal 4 ayat
(1) yang berbunyi "Dalam hal perundingan bipartit gagal sebagaimana

do
gu dimaksud dalam pasal 3 ayat (3), maka salah satu atau kedua belah pihak
mencatatkan perselisihannya kepada instansi yang bertanggung jawab di

In
A
bidang ketenagakerjaan setempat dengan melampirkan bukti bahwa
upaya-upaya penyelesaian melalui perundingan bipartit telah dilakukan",
ah

lik
ayat (3) yang berbunyi "Setelah menerima pencatatan dari salah satu atau
para pihak, instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
setempat wajib menawarkan kepada para pihak untuk menyepakati memilih
am

ub
penyelesaian melalui konsiliasi atau melalui arbitrase" ayat (4) yang berbunyi
"Dalam hal para pihak tidak menetapkan pilihan penyelesaian melalui
ep
konsiliasi atau arbitrase dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja, maka instansi
k

yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan melimpahkan


ah

penyelesaian perselisihan kepada mediator" dan pada Pasal 5 yang berbunyi


R

si
"Dalam hal penyelesaian melalui konsiliasi atau mediasi tidak mencapai
kesepakatan, maka salah satu pihak dapat mengajukan gugatan kepada

ne
ng

Pengadilan Hubungan Industrial", dan pada pasal 13 ayat (2) yang berbunyi
"Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan

do
gu

industrial melalui mediasi, maka : a. Mediator mengeluarkan anjuran


tertulis" ;
In
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan akan ketentuan -ketentuan
A

sebagaimana tersebut diatas, dan dihubungakan dengan bukti P-1 berupa


Anjuran No.098/D.20/Naker/B.2/II/2019, tanggal 26 Februari 2019, yang
ah

lik

dikeluarkan oleh Dinas Ketenagakejaan Kota Manado, dan Pengakuan


Penggugat didepan persidangan yang menyatakan adanya perundingan Bipartit,
m

ub

yang kemudian penyataan Penggugat tersebut dibantah oleh Tergugat, maka


menurut Majelis Hakim perundingan Bipartit antara penggugat dan Tergugat itu
ka

ada, namun gagal sehingga diajukan ke tingkat Disnaker Kota Manado untuk
ep

mediasi (vide pasal pasal 3 ayat (4) diatas) ;


ah

Menimbang, bahwa selain itu terdapat fakta dalam bukti P-1 tersebut
R

bahwa Tergugat pada saat perundingan mediasi dilakukan, diwakili oleh


es

kuasanya yaitu Steven Gugu, SH, yang sekarang ini menjadi kuasa dalam
M

ng

perkara ini, namun mediasi tersebut gagal sehingga terbitlah bukti P-1 berupa
on

anjuran tersebut ;
gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 17 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan demikian dari pertimbangan sebagaimana

si
tersebut diatas, maka terhadap eksepsi Tergugat tersebut haruslah ditolak ;

ne
ng
Ad.2. Gugatan a quo sudah daluarsa :
Menimbang, bahwa terkait dengan keberatan atau eksepsi ini yang
diajukan oleh Tergugat, dengan alasan-alasan sebagaimana termuat dalam

do
gu jawaban Tergugat tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa berdasarkan
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 100/PUU-X/2013, maka masa daluarsa

In
A
yang diatur dalam pasal 96 UU Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan

dinyatakan tidak berlaku lagi, oleh karenanya tuntutan terhadap upah dan segala
ah

lik
pembayaran yang timbul dari hubungan kerja tidak mengenal daluarsa lagi ;
Menimbang, bahwa selain itu juga dalam pasal 171 yang berbunyi
am

ub
"Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja tanpa
penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang
berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 ayat (1), Pasal 160
ep
k

ayat (3), dan Pasal 162, dan pekerja/buruh yang bersangkutan tidak dapat
ah

menerima pemutusan hubungan kerja tersebut, maka pekerja/buruh dapat


R

si
mengajukan gugatan ke lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
industrial dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal dilakukan

ne
ng

pemutusan hubungan kerjanya", menurut Majelis Hakim bahwa dalam perkara


ini tidak jelas kapan terjadi pemutusan hubungan kerja terhadap Penggugat,
sehingga tidak dapat ditentukan kapan dimulai perhitungannya, karena secara

do
gu

hukum dalam pasal tersebut menyatakan secara tegas 1 (satu) tahun dihitung
sejak tanggal dilakukan pemutusan hubungan kerja ;
In
A

Menimbang, bahwa dengan demikian berdasar kepada pertimbangan


diatas, maka terhadap eksepsi Tergugat tersebut, haruslah dinyatakan ditolak ;
ah

lik

DALAM POKOK PERKARA :


Menimbang, bahwa inti pokok gugatan Penggugat adalah sebagai
m

ub

berikut :
ka

1. Bahwa Penggugat telah bekerja pada Tergugat selama 20 tahun, yakni sejak
ep

Oktober 1998 sampai dengan Januari 2018, dengan jabatan sebagai kepala
gudang, dengan upah perbulan, terakhir bulan Desember 2017 sebesar
ah

Rp.3.556.000.-(tiga juta lima ratus lima puluh enam ribu rupiah) ;


R

es

2. Bahwa perselisihan antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada


M

bulan Desember 2017 yakni adanya permasalahan selisih barang di gudang


ng

dengan jumlah sebesar Rp.165.193.400.-(seratus enam puluh lima juta


on

seratus sembilan puluh tiga ribu empat ratus rupiah) yang dituduhkan oleh
gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 18 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tergugat kepada penggugat ;

si
3. Bahwa terhadap tuduhan Tergugat tersebut, Penggugat menolaknya ;
4. Bahwa pada tanggal 19 Desember 2017, Tergugat melalui

ne
ng
pimpinan perusahaan yakni sdr.Suandi memanggil Penggugat dan
menyampaikan keputusan secara lisan bahwa Penggugat diskorsing dari
pekerjaannya dengan alasan Penggugat telah melakukan pelanggaran berat

do
gu (penggelapan) di perusahaan dan skrosing tersebut berlaku sampai saat
Penggugat selesai mengganti kerugian tersebut ;

In
A
5. Bahwa sejak skorsing tersebut, maka terhitung mulai Januari 2018 Tergugat
sudah tidak membayar upah/gaji beserta hak-hak lainnya kepada Penggugat,
ah

lik
sehingga Penggugat tindakan Tergugat tersebut merupakan tindakn
pemutusan hubungan kerja secara terselubung dan sepihak ;
Menimbang, bahwa inti pokok jawaban Tergugat adalah sebagai berikut :
am

ub
1. Bahwa PENGGUGAT memiliki hubungan pekerjaan dengan TERGUGAT dan
Jabatan terakhir dari PENGGUGAT adalah sebagai Kepala Gudang yang
ep
bertanggung jawab soal masuk keluar barang serta keamanan barang di
k

dalam Gudang ;
ah

2. Bahwa secara berkala dilakukan audit baik internal


R

si
maupun independen atas kondisi stok barang di semua gudang termasuk di
gudang yang menjadi tanggung jawab oleh PENGGUGAT, yakni audit

ne
ng

tanggal 28 September 2017 dan audit tanggal 2-6 Oktober 2017 ;


3. Bahwa pada audit tersebut hanya di gudang yang dikepalai oleh

do
gu

PENGGUGAT yang ditemui selisih barang yang jika dinilaikan berjumlah


Total Rp.165.193.400.- (seratus enam puluh lima juta seratus sembilan puluh
In
tiga ribu empat ratus rupiah) ;
A

4. Bahwa pada awal bulan Desember 2017, TERGUGAT memanggil


PENGGUGAT di Kantor untuk meminta konfirmasi dan penjelasan atas
ah

lik

selisih barang dimaksud, bahwa pada kenyataannya PENGGUGAT tidak


hadir-hadir sampai dengan TERGUGAT mengirim MEMO INTERN untuk
m

ub

meminta klarifikasi akan tetapi juga PENGGUGAT hanya hadir sekali dan
beralasan bahwa sisitim komputer tidak benar ;
ka

5. Bahwa oleh karena jawaban PENGGUGAT tidak disertai bukti dan


ep

dalam kondisi tersebut TERGUGAT telah dirugikan sedangkan sejak


ah

undangan penjelasan dimaksud PENGGUGAT hanya dua kali datang dan


R

tidak datang-datang ke kantor lagi, maka pernah TERGUGAT melakukan


es

upaya laporan Polisi dengan maksud supaya PENGGUGAT datang untuk


M

ng

bertanggung jawab atas selisih (kerugian) dimaksud ;


on

6. Bahwa TERGUGAT tidak pernah melakukan skorsing kepada PENGGUGAT,


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 19 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang benar adalah TERGUGAT dalam proses meminta pertanggungjawaban

si
atas selisih barang yang ada dalam tanggung jawab PENGGUGAT, namun
dengan berbagai alasan dari PENGGUGAT yang berusaha menghindar dan

ne
ng
tidak datang-datang di kantor ;
7. Bahwa TERGUGAT sudah tidak membayar gaji sebab PENGGUGAT tidak
hadir-hadir di kantor termasuk dalam undangan -undangan yang diajukan

do
gu oleh TERGUGAT, dan menjadi keberatan TERGUGAT untuk membayar gaji
sebab PENGGUGAT tidak bertanggung jawab atas kerugian TERGUGAT

In
A
yang ditimbulkan oleh PENGGUGAT ;
8. Bahwa TERGUGAT tidak mem-PHK-kan sepihak kepada PENGGUGAT
ah

lik
maupun atas alasan kesalahan berat ;
9. Bahwa TERGUGAT bersedia memenuhi hak-hak normatif dari PENGGUGAT
dan juga sepanjang PENGGUGAT tidak ada kewajiban yang ditinggalkan
am

ub
dalam hubungan kerja terhadap TERGUGAT (artinya PENGGUGAT juga
harus memenuhi kewajibannya terhadap TERGUGAT---berkaitan dengan
ep
tanggung jawab sebagai kepala gudang);
k

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat


ah

telah mengajukan bukti surat yang ditandai bukti P-1 sampai dengan P-4 dan 2
R

si
(dua) orang saksi ;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Tergugat

ne
ng

telah mengajukan bukti surat yang ditandai bukti T-1 sampai dengan T-6, namun
Tergugat tidak mengajukan saksi untuk diperiksa dalam perkara ini ;

do
gu

Menimbang, bahwa dari inti pokok gugatan Penggugat tersebut yang


In
kemudian ditelah ditanggapi oleh Tergugat dalam jawabannya, maka menurut
A

Majelis Hakim yang menjadi persoalan hukum dalam perkara ini adalah :
1. Apakah telah terjadi PHK yang dilakukan oleh Tergugat kepada
ah

lik

Penggugat ;
2. Apakah Penggugat berhak untuk menerima pembayaran upah dan
m

ub

hak-hak berdasarkan ketentuan pasal 155 ayat (2) dan (3), dan pasal
156 ayat (2), (3), dan (4) ;
ka

ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis hakim akan mempertimbangkan


ah

satu persatu permasalahan hukum diatas sebagai berikut :


R

Ad.1. Apakah telah terjadi PHK yang dilakukan oleh Tergugat kepada
es

Penggugat :
M

ng

Menimbang, bahwa menurut Penggugat dalam gugatannya, bahwa ia


on

telah diskorsing oleh Tergugat karena penyampaian lisan dari Bpk. Suadi,
gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 20 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan alasan Penggugat telah melakukan pelanggaran berat atau dituduh

si
melakukan penggelapan terkait adanya selisih barang di gudang dengan jumlah
sebesar Rp.165.193.400.- ;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap hal Tergugat dalam jawabannya telah
membantah secara tegas bahwa Penggugat tidak diskorsing oleh Tergugat,
dengan dalil Tergugat dalam proses meminta pertanggungjawaban atas selisih

do
gu barang yang ada dalam tanggungjawab Penggugat, namun demikian Tergugat
tidak membantah adanya penyampaian lisan dari bpk Suadi tersebut ;

In
A
Menimbang, bahwa dari alat bukti surat baik dari Penggugat maupun
Tergugat tidak satupun surat bukti tersebut yang mengungkapkan atau
ah

lik
menyatakan bahwa Penggugat telah diskorsing oleh Tergugt,
Menimbang, bahwa bukan sesuatu yang menjadi rahasia lagi, bahwa
seringkali pekerja mengalami perintah lisan seperti yang dialami Penggugat,
am

ub
sehingga karena ketakutan pekerja terpaksa melakukan perintah lisan tersebut ;
Menimbang, bahwa dari peristiwa tersebut, Majelis Hakim berpendapat
ep
bahwa penyampaian lisan dari bpk.Suadi yang menyatakan penggugat
k

diskorsing dengan alasan telah melakukan pelanggaran berat tersebut, tidak


ah

dapat dibenarkan secara hukum, karena penyampaian lisan seperti yang


R

si
disampaikan bpk.Suadi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum, artinya kalau benar Penggugat diskorsing, maka menjadi kewajiban

ne
ng

hukum bagi Tergugat untuk menuangkannya dalam bentuk surat, mengingat


dalam surat skorsing tersebut wajib dicantumkan skorsing tersebut dimulai sejak

do
gu

kapan dan berakhir kapan (vide BAB XV tentang Tindakan Disiplin huruf C pasal
1 dan 2 Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi
In
SULUT No.560/DTKT.IV/67/2016 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan
A

PT.Manado Sejati Perkasa bukti T-5) ;


Menimbang, bahwa selanjutnya secara hukum seharusnya Tergugat
ah

lik

sesuai bukti T-4 menunggu hasil proses pidana terkait laporan yang dilakukan
Tergugat sampai dengan putusan Hakim yang telah berkekuatan hukum tetap
m

ub

yang menyatakan Penggugat terbukti bersalah karena melakukan kesalahan


berat berupa penggelapan sebagaimana yang dituduhkan oleh Tergugat, dan
ka

terhadap hal ini termuat secara jelas dalam bukti T-5 pada Bab XVI tentang
ep

pemutusan hubungan kerja, namun tidak dilaksanakan oleh Tergugat ;


ah

Menimbang, bahwa dengan demikian karena pada kenyataannya tidak


R

ada surat skorsing kepada Penggugat, namun hanya penyampaian secara lisan,
es

dan juga terhadap penyampaian lisan skorsing tersebut Tergugat telah tidak
M

ng

melakukan aturan yang dibuat oleh Tergugat yakni pada bukti T-5 tersebut,
on

dimana dalam hal ini Penggugat tidak pernah dibayarkan upahnya sekalipun
gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 21 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara tegas dalam bukti T-5 BAB XV tentang Tindakan Disiplin huruf C pasal

si
pasal 3 mewajibkan Tergugat untuk tetap membayar upah, sehingga Majelis
Hakim berpendapat secara hukum Penggugat tidak diskorsing oleh Tergugat,

ne
ng
dan penyampaian lisan adanya skrosing oleh bpk.Suadi selaku pimpinan
perusahan tersebut telah menghambat niat Penggugat sebagai pekerja untuk
bekerja sebagaimana mestinya ;

do
gu Menimbang, bahwa selanjutnya dalam jawabannya Tergugat
menyatakan secara tegas bahwa tergugat tidak melakukan PHK kepada

In
A
Penggugat atas alasan kesalahan berat, dan yang benar selama proses
kalrifikasi berlangsung, Penggugat sama sekali tidak mau bertanggungjawab
ah

lik
atas selisih dan kerugian yang ditimbulkan Penggugat ;
Menimbang, bahwa terhadap hal ini, Majelis Hakim berpendapat bahwa
alasan selama proses klarifikasi berlangsung, Penggugat sama sekali tidak mau
am

ub
bertanggungjawab atas selisih dan kerugian yang ditimbulkan Penggugat
adalah suatu alasan yang tidak dapat dipertanggungkan secara hukum, karena
ep
seharusnya Tergugat menunggu hasil proses peradilan pidana bagi diri
k

Penggugat untuk membuktikan apakah Penggugat terbukti bersalah ataukah


ah

tidak, dan selama itu Penggugat wajib harus dipekerjakan dan menerima upah,
R

si
namun pada kenyataannya tidak, Penggugat tidak dipekerjakan sebagaimana
mestinya dan juga tidak dibayarkan upah, karena sesuai bukti P-2 dan P-3

ne
ng

berupa slip gaji, Penggugat menerima upah/gaji terakhir pada bulan Nopember
2017 sebesar Rp.3.436.250.-(tiga juta empat ratus tiga puluh enam ribu dua

do
gu

ratus lima puluh rupiah) dan pada bulan Desember 2017 sebesar
Rp.3.058.250.-(tiga juta lima puluh delapan ribu dua ratus lima puluh rupiah),
In
sedangkan sejak Januari 2018 sampai dengan gugatan ini dajukan Penggugat,
A

Tergugat tidak membayar upah/gaji Penggugat ;


Menimbang, bahwa tidak ada satupun atauran yang menyangkut
ah

lik

keteagakerjaan yang menyatakan bahwa apabila ada dugaan pelanggaran


berat seperti yang dituduhkan Tergugat pada diri Penggugat harus dilakukan
m

ub

dengan proses kalrifikasi yang tidak jelas kapan dimulai dan kapan akan
berakhir kapan, tetapi yang ada aturan ketenagakerjaan yang sudah dikuatkan
ka

dengan putusan Mahkamah Konstitusi bahwa apabila ada tuduhan pelanggaran


ep

berat yang dilakukan oleh Pekerja dalam hal ini Penggugat, maka harus
ah

diproses secara pidana untuk membuktikan dugaan tersebut apakah benar


R

ataukah tidak ;
es

Menimbang, bahwa sekalipun Tergugat menyatakan tidak ada PHK


M

ng

kepada Penggugat, namun pada kenyataannya Tergugat tidak pernah


on

melakukan panggilan secara tertulis kepada Penggugat atau memberikan Surat


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 22 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peringatan kepada Penggugat ketika Penggugat tidak masuk kerja

si
sebagaimana yang diwajibkan dalam bukti T-5 BAB XV tentang Tindakan
Disiplin huruf B pasal 2 dan huruf A pasal 3 dan 4 Keputusan Kepala Dinas

ne
ng
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi SULUT No.560/DTKT.IV/67/2016
tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT.Manado Sejati Perkasa ;
Menimbang, bahwa terhadap hal ini dikuatkan dimana tidak ada satupun

do
gu alat bukti surat dari Tergugat yang menyatakan bahwa Penggugat telah
dipanggil atau telah diberikan teguran oleh Tergugat kepada Penggugat, karena

In
A
Penggugat tidak masuk kerja ;
Menimbang, bahwa selain itu tindakan yang dilaku kan Tergugat
ah

lik
dengan menggantikan posisi Penggugat sebagai kepala gudang kepada orang
lain, hal mana sesuai dengan keterangan saksi Penggugat yang bernama Yos
Loho selaku herper gudang/pembantu gudang, menyatakan bahwa sekarang
am

ub
sudah ada kepala gudang baru, tapi ia tidak tahu kapan masuknya, adalah
bertentangan dengan hukum ;
ep
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan sebagaimana terurai
k

diatas menjadi jelas bahwa dengan tidak adanya panggilan dan atau teguran
ah

kepada Penggugat untuk masuk kerja sebagaimana mestinya, dan tidak adanya
R

si
pembayaran gaji/upah Penggugat, serta adanya penggantian Kepala gudang
yang baru, menurut Majelis Hakim, nampak disini tabiat Tergugat selaku

ne
ng

pengusaha yang tidak menginginkan penyelesaian perselisihan secara cepat


dengan cara membiarkan tindakan PHK tanpa proses hukum, oleh karenanya

do
gu

Tergugat telah secara diam-diam atau secara sepihak telah melakukan


pemutusan hubungan kerja dengan Penggugat, yang tentunya secara hukum
In
adalah bertentangan dengan hukum khususnya undang undang
A

ketenagakerjaan jo. aturan perusahaan Tergugat sendiri, dengan demikian


terhadap petitum angka 2 (dua) gugatan Penggugat haruslah dikabulkan ;
ah

lik

Ad.2. Apakah Penggugat berhak untuk menerima pembayaran upah dan


hak-hak berdasarkan ketentuan pasal 155 ayat (2) dan (3), dan pasal
m

ub

156 ayat (2), (3), dan (4) :


Menimbang, bahwa oleh karena ternyata telah terjadi PHK kepada diri
ka

Penggugat oleh Tergugat secara diam-diam atau sepihak, maka secara hukum
ep

sesuai Pasal 156 (1) yang berbunyi "Dalam hal terjadi pemutusan hubungan
ah

kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang


R

penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima",
es

maka menurut Majelis Hakim Penggugat berhak menerima pembayaran upah


M

ng

dan hak-haknya sesuai ketentuan pasal 156 tersebut yakni berupa uang
on

pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak ;
gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 23 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sedangkan terkait pasal 155 ayat (2) yang berbunyi

si
"Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum
ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan

ne
ng
segala kewajibannya. dan ayat (3) yang berbunyi "Pengusaha dapat melakukan
penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses

do
gu pemutusan hubungan kerja den gan tetap wajib membayar upah beserta
hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh", menurut Majelis Hakim

In
A
maksud pasal ini adalah tentang upah proses ;
Menimbang, bahwa upah proses sebenarnya tidak dijumpai dalam
ah

lik
peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. Istilah tersebut
muncul dalam praktek ketenagakerjaan untuk menunjuk adanya upah yang
harus dibayar pengusaha kepada pekerja/buruh selama proses pemutusan
am

ub
hubungan kerja (PHK) berlangsung dimana selama proses tersebut
pekerja/buruh tidak dipekerjakan bukan atas keinginan pekerja/buruh, hal
ep
tersebut sesuai pasal 93 ayat (2) huruf (f) UU No. 13 Tahun 2003, yang
k

menyatakan: “pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah


ah

dijanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakanya, baik karena kesalahan


R

si
sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari pengusaha” ;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini, sesuai pertimbangan diatas, telah

ne
ng

nyata bahwa Penggugat selaku pekerja tidak dipekerjakan sebagaimana


mestinya, karena Tergugat karena alasan kesalahan Penggugat telah

do
gu

menghalangi keinginan Penggugat untuk bekerja, oleh karenannya sesuai


putusan MK No 37/PUU-IX/2011 jo putusan kasasi Nomor: 127 K/PHI/2006
In
tertanggal 22 Februari 2007 jo putusan Nomor: 01/PHI.G/2006/PN.JKT.PST
A

tanggal 27 Juli 2006, Penggugat berhak menerima upah proses sebagaimana


dimaksud dalam pasal 155 ayat (2) dan (3) tersebut, oleh karenanya terhadap
ah

lik

permintaan Penggugat terkait upah proses tersebut sebagimana dalam petitum


angka 3 (tiga) dapat dikabulkan ;
m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap petitum angka 4 gugatan


Penggugat yakni mengenai sita jaminan haruslah dinyatakan ditolak, karena
ka

tidak ada pelaksanaan terhadap permintaan Penggugat tersebut ;


ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan -pertimbangan tersebut


ah

diatas, maka gugatan Penggugat dikabulkan sebagian ;


R

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan


es

sebagian dan Tergugat berada di pihak yang kalah maka Tergugat harus
M

ng

dihukum untuk membayar biaya perkara;


on

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan dan


gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 24 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nilai gugatan kurang dari Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah),

si
maka biaya perkara dibebankan kepada Negara;
Memperhatikan Pasal 93 ayat (2) huruf f jo pasal 155 ayat (2) dan (3),

ne
ng
pasal 156 ayat (2) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan Undang-undangan Nomor 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan peraturan -peraturan lain

do
gu yang bersangkutan;
M E N G A D I L I:

In
A
DALAM EKSEPSI :
1. Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya ;
ah

lik
DALAM POKOK PERKARA :
am

ub
1. Menyatakan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
2. Menetapkan pemutusan hubungan kerja oleh Tergugat dengan alasan
melakukan Kesalahan berat, tidak sah dan berdasar menurut hukum ;
ep
k

3. Menetapkan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus sejak


putusan ini diucapkan ;
ah

R
4. Menghukum Tergugat untuk memberikan/membayarkan hak-hak penggugat

si
sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan masa Kerja sesuai

ne
ng

dengan ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan Uang Pengganti Hak sesuai
dengan Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, serta membayar Upah selama dalam proses Penyelesaian

do
gu

Perselisihan Hubungan Industrial sesuai dengan ketentuan pasal 155 ayat


(2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,
In
A

dengan jumlah keseluruhan hak Penggugat adalah sebesar Rp.


132.994.400,- (seratus tiga puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh
ah

empat ribu empat ratus rupiah), dengan rinician sebagai berikut :


lik

Upah = Rp. 3.556.000,-


• Upah Sebelum Putusan PHI ditetapkan, berdasarkan Pasal 155 ayat (2)
m

ub

dan (3) UU No.13 Tahun 2003, Bulan Januari 2018 s/d Juli 2019 sebagai
berikut :
ka

ep

(19 X 3.556.000,-) = Rp. 67.564.000,-


• Uang Pesangon : (9 X 3.556.000) = Rp. 32.004.000,-
ah

• Uang Penghargaan Masa Kerja : (7 x 3.556.000 )= Rp.24.892.000,-


R

• Uang Penggantian Hak: 15% X (32.004.000 + 24.892.000 ) = Rp.


es
M

8.534.400,-
ng

Total = Rp. 132.994.400,-,


on

Terbilang : (seratus tiga puluh dua juta sembilan ratus sembilan puluh
gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 25 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
empat ribu empat ratus rupiah) ;

si
5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar nihil ;

ne
ng
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Manado pada hari

do
gu Kamis, tanggal 26 September 2019, oleh kami, Relly D. Behuku, SH, MH,
sebagai Hakim Ketua, Wendy A. Budiawan, SH, MH dan Sarinah M. Bakari,

In
A
SH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan
Surat Penetapan Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
ah

lik
Negeri Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd tanggal 20 Agustus 2019, putusan
tersebut pada hari dan tanggal itu juga, diucapkan dalam persidangan terbuka
untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota
am

ub
tersebut, Idrus Pawewang, Panitera Pengganti dan kuasa Penggugat, akan
tetapi tidak dihadiri oleh pihak Tergugat maupun Kuasanya.
ep
k
ah

Hakim Anggota, Hakim Ketua,


R

si
ne
ng

Wendy A. Budiawan, SH, MH Relly D. Behuku, SH, MH

do
gu

In
A

Sarinah M. Bakari, SH
ah

lik
m

ub

Panitera Pengganti,
ka

ep

Idrus Pawewang, SH
ah

es
M

ng

on
gu

Nomor 17/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Mnd Hal. 26 dari 26


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Anda mungkin juga menyukai