TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi pada
setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh
dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan keempat sampai keenam dan
Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak
dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung
menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah
keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu
misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia dan infeksi. Beberapa faktor
resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan kehamilan
beresiko tinggi.
dkk, 2014) :
dirasakan oleh ibu (subjektif) yang timbul selama kehamilan. Yang termasuk
disebabkan oleh hal - hal lain diantaranya akibat menderita penyakit TBC,
sampai akhir triwulan pertama dan kadang - kadang disertai oleh muntah.
Nausea sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim
Sering terjadi pada bulan - bulan pertama dan menghilang dengan makin
Keadaan ini terjadi pada bulan - bulan pertama tetapi setelah itu nafsu
Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan - bulan pertama
kedua, umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar
keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini bisa timbul
7) Obstipasi
Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
8) Pigmentasi Kulit
tampak deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung dan dahi yang
berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal ini terjadi
9) Epulis
Keadaan ini sering dijumpai pada triwulan terakhir dan terdapat pada
hamil adalah :
1) Uterus Membesar
2) Tanda Hegar
diletakkan dua jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada
dinding perut di atas simpisis maka ismus ini tidak teraba seolah – olah
3) Tanda Chadwick
4) Tanda Piscaseck
tersebut.
kehamilan.
6) Goodel Sign
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air seni pertama pada pagi
sedini mungkin.
terdahulu. Pada bulan keempat dan kelima, janin berukuran kecil jika
dengan menggunakan :
untuk kegiatan rutin dalam proses metabolisme tubuh, aktivitas fisik serta menjaga
keseimbangan segala proses dalam tubuh. Sedangkan pada wanita dewasa yang
sedang hamil maka di samping untuk proses yang rutin juga diperlukan energi dan
gizi tambahan untuk pembentukan jaringan baru yaitu janin, plasenta, uterus dan
kelenjar mamae.
kebutuhan akan aneka makan zat gizi bisa terpenuhi. Kebutuhan yang meningkat
Sebagai pedoman dalam pengwasan akan kecukupan gizi ibu hamil adalah
kebiasaan kenaikan berat badan pada ibu hamil menurut Committee on Nutritional
(1990) adalah sekitar 7 kg sampai 18 kg. Untuk ibu gemuk (BMI > 26-29),
pertambahan berat badan sekitar 7 kg – 11,5 kg. Untuk ibu normal (BMI 19,8 –
maka pertambahan berat badan sekitar 11,5 kg – 16 kg. Untuk ibu kurus (BMI <
muntah, pusing, selera makan berkurang sehingga timbul kelemahan dan malas
beraktivitas. Pada saat ini, belum diperlukan tambahan kalori, protein, mineral dan
vitamin yang berarti karena janin belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi
dapat disamakan dengan keadaan sebelum hamil, tetapi yang perlu diperhatikan
adalah bahwa ibu hamil harus tetap makan agar tidak terjadi gangguan pencernaan.
hamil. Pada saat ini, muntah sudah berkurang atau tidak ada, nafsu makan
bertambah, perkembangan janin sangat pesat, bukan saja tubuhnya tetapi juga
susunan saraf otak (kurang lebih 90%). Oleh karena perumbuhan janin yang pesat
dimana jaringan otak menjadi perhatian utama maka ibu hamil memerlukan protein
dan zat gizi lain seperti galaktosa yang ada pada susu sehingga dianjurkan untuk
Selain itu, vitamin dan mineral yang banyak terdapat pada buah – buahan
dan sayuran juga perlu untuk dikonsumsi.Pada kehamilan trimester kedua ini, ibu
hamil sering mengalami pembengkakan pada kakinya. Hal ini bisa diatasi dengan
Pada kehamilan trimester ketiga, nafsu makan sudah baik sekali, cenderung
untuk merasa lapar terus menerus sehingga perlu diperhatikan agar tidak terjadi
kegemukan. Secara garis besar, makanan pada trimester ketiga sama dengan makanan
perbandingan kebutuhan zat makanan pada wanita saat tidak hamil, hamil dan
menyusui.
Tabel 1.1 Perbandingan kebutuhan zat makanan pada wanita tidak
ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Pelayanan
pelayanan yang diberikan oleh tenaga professional yaitu dokter spesialisasi bidan,
kehamilan ibu dan juga memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
kepada ibu hamil, suami dan keluarga tentang kondisi ibu hamil dan
menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe motherhood dalam usaha
2) Tekanan darah
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan Tetanus Toksid (TT) bila
diperlukan
8) Tes laboratorium
9) Tatalaksana kasus
10) Temu wicara (konseling)
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan
kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang
datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang
B. Persalinan
1. Definisi Persalinan
melalui jalan lahir. Persalinan secara alami adalah persalinan yang dilakukan pada
proses persalinan dan kelahiran tanpa intervensi medis serta obat-obatan penghilang
rasa sakit, namun juga membutuhkan dukungan. Melahirkan secara alami merupakan
harapan bagi setiap ibu hamil, dalam beberapa kasus intervensi medis minimal
janin belakang kepala yang dapat berlangsung spontan dengan lama persainan dengan
batas waktu yang normal, sedangkan menurut WHO persalinan normal adalah
persalinan dengan persentasi janin belakang kepala yang berlangsung secara spontan
dengan lama persalinan dalam batas normal, beresiko rendah sejak awal persalinan
Proses dinamika dari persalinan meliputi empat faktor utama yaitu power,
passage, passanger, psikis dan juga tidak kalah pentingnya faktor Penolong
persalinan. Jika terdapat masalah pada salah satu faktor tersebut maka dapat
proses persalinan, biasa disebut “5Ps” yaitu 3 faktor utama: power, passanger,
passage way, kemudian 2 faktor lainnya: position dan psyche. Berikut uraian
penjelasannya :
a) Power
nyeri dibagian perut dan lipat paha, tidak menyebabkan nyeri, akan
dari pinggang ke perut bagian bawah, tidak bertambah kuat dan seiring
involunter berasal dari titik pemicu tertentu yang terdapat pada lapisan
kekuatan ini penting untuk mendorong janin keluar dari uterus dan
vagina, sifat kekuatan reflek sekunder tanpa disadari otot diafragma dan
oksitosin.
- Estrogen
- Oksitosin
Hormon ini banyak diproduksi menjelang persalinan,
rahim tidak adekuat. Jika cara tersebut tidak juga membantu maka
- Prolaktin
- Prostaglandin
3) Tenaga mengejan
- Terasa sakit
- Terkadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia, dan psikis.
b) Passanger
uraiannya :
1) Janin
interaksi beberapa faktor, antara lain : jenis ukuran kepala janin, posisi,
letak, presentasi, juga plasenta dan air ketuban harus melewati jalan
janin.
2) Tali pusat
plasenta.
3) Plasenta
yang membentuk posisi seperti spiral, lalu ruang yang telah terbentuk
diisi darah maternal. Villi chorionic yang telah tumbuh di dalam rongga
dengan dua lapisan sel terluar bernama syncitium dan bagian dalamnya
4) Air ketuban
cc, berwarna putih keruh, bebau cukup amis, dan berasa manis.
Reaksinya alkalis atau netral, dengan berat jenisnya 1,008. Terdiri dari
yang menerima cairan dengan difusi dari darah maternal. Fetus akan
keluar paru fetal. Urine dari fetus juga ikut mengalir masuk ke dalam
c) Passage Way
Passage way adalah jalan lahir pada saat persalinan yang berkaitan
dengan segmen atas dan segmen bawah rahim. Segmen atas mempunyai
d) Possition
dan melancarkan sirkulasi darah. Pada posisi tegak meliputi duduk diatas
yang lebih kuat dan efisien untuk membantu penipisan serta dilatasi serviks
kegunaan pada akhir kehamilan, karena Anda akan merasa lebih nyaman.
Posisi duduk tegak rileks diatas gym ball (pelvic rocking) efektif untuk
berkurang rasa sakit. Dalam proses persalinan, bola bisa menjadi alat
penting, dan dapat digunakan dalam berbagai posisi. Duduk tegak diatas
diatas bola sangat mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Dengan bola
area rahim, serta tekanan pada kandung kemih ibu. Dilakukan pada
Dengan bola dilantai atau ditempat tidur, klien dapat berlutut dan
e) Psychology
Faktor ini terdiri dari persiapan fisik maupun mental pada saat melahirkan,
kekuatan dan rasa nyaman ibu pada saat keadaan kritis maupun tidak.
.
3. Tanda – Tanda Persalinan
tekanan pada rektum atau vagina, perineum terlihat menonjol, vulva vagina dan
sfingter ani terlihat membuka dan peningkatan pengeluaran lendir dan darah
a) Kala I
kala I dibagi menjadi dua fase yaitu fase laten dan fase aktif.
1) Fase Laten
Fase laten adalah fase yang lambat yang ditandai dengan : dimulai sejak
2) Fase Aktif
Fase aktif adalah fase dimana ditandai dengan : frekuensi dan lama
memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan
b) Kala II
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II dikenal juga
c) Kala III
d) Kala IV
berakhir dua jam setelah itu. Pemantauan pada kala IV sangat penting terutama
untuk menilai apakah terdapat risiko atau terjadi perdarahan pasca persalinan.
(Depkes, 2002).
5. Lama Persalinan
Perhitungan lamanya proses persalinan bagi ibu primipara dan multipara adalah
sebagai berikut :
1. Definisi Nifas
Beberapa pengertian masa nifas menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan pulihnya alat-alat
a) Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah
b) Puerperium intermedial
Remote puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat
1) Involusi Uteri
involusi uterus menurut Marmi (2015: 85) antara lain, sebagai berikut:
- Iskemia miometrium
- Atrofi jaringan
- Autolisis
- Efek oksitosin
Pertengahan
7 hari
(minggu 1)
Simpisis
14 hari
(minggu 2)
6 minggu Normal 60 gr 2,5 cm Menyempit
2) Perubahan Serviks
yang akan menganga seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus
tidak rata, tetapi retak-retak karena robekan dalam persalinan. Pada akhir
minggu pertama hanya dapat dilalui oleh satu jari saja, dan lingkaran
ostium eksternum lebih besar dan tetap terdapat retak-retak dan robekan-
robekan ke samping ini terbentuklah bibir depan dan bibir belakang pada
3) Lokhea
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea mengandung
darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lokhea yang
Waktu
Lochea Warna Ciri-ciri
Muncul
sisa-sisa
meconium
Merah
kecokelatan
Mengandung serum,
desidua, sel
besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut. Kedua organ ini tetap berada dalam keadaan
kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak
motiformis yang khas bagi wanita multipara. Pada post natal hari kelima,
tetap lebih kendor daripada keadaan sebelum hamil (Marmi, 2015: 90).
Menurut Nurjannah (2013: 60) perubahan pada payudara dapat meliputi hal-hal
sebagai berikut :.
persalinan
b) Kolostrum sudah ada saat persalinan, produksi ASI terjadi pada hari kedua
Menurut Rukiyah (2010: 64), beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan
1) Nafsu makan
2) Motilitas
Secara khas, penurunan otot tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap
selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan
keadaan normal.
3) Pengosongan usus
tonus otot menurun selama proses persalinan dan awal masa pascapartum,
kadang-kadang ibu nifas mengalami sulit buang air kecil karena sfingter uretra
ditekan oleh kepala janin dan adanya edema kandung kemih selama persalinan.
bertambah, sehingga kandung kemih penuh atau sesudah buang air kecil masih
tertinggal urin residu. Sisa urin dan trauma kandung kemih waktu persalinan
Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan,
setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali
sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi retrofleksi, karena
minggu setelah persalinan. Sebagai akibat putusnya serat-serat elastis kulit dan
distensi yang berlangsung lama akibat besarnya uterus pada saat hamil, dinding
abdomen masih lunak dan kendur untuk sementara waktu. Pemulihan dibantu
1) Hormon Plasenta
2) Hormon Pituari
Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita yang tidak
meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada (minggu ke-3) dan LH tetap
4) Kadar Etrogen
biasa terlihat jika wanita dalam keadaan normal. Peningkatan kecil sementara,
baik peningkatan tekanan darah sistole maupun diastole dapat timbul dan
1) Suhu badan
o
Satu hari (24 jam) post partum suhu tubuh akan naik sedikit (37,5-38 C)
kelelahan.
2) Nadi
3) Tekanan darah
ibu melahirkan karena adanya perdarahan. Tekanan darah tinggi pada post
4) Pernafasan
nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya,
caesaria kurang lebih 700-1000 cc. Bradikardi (dianggap normal), jika terjadi
takikardi dapat merefleksikan adanya kesulitan atau persalinan lama dan darah
postpartum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun, tetapi darah
darah putih dapat mencapai 15.000 selama proses persalinan akan tetap tinggi
dalam beberapa hari post partum. Jumlah sel darah tersebut masih dapat naik
lagi sampai 25.000 – 30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita
tersebut mengalami persalinan yang lama. Hal ini dipengaruhi oleh status gizi
Jumlah Hb, Hmt, dan eritrosit sangat bervariasi pada saat awal – awal
masa post partum sebagai akibat dari volume darah, plasenta, dan tingkat
volume darah yang berubah-ubah. Semua tingkatan ini akan dipengaruhi oleh
status gizi dan hidrasi wanita tersebut. Selama kelahiran dan post partum,
peningkatan Hmt dan Hb pada hari ke-3 sampai hari ke-7 postpartum, yang
akan kembali normal dalam 4-5 minggu postpartum (Sulistyawati, 2015: 82)
1) Periode Taking In
Periode ini berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan. Ibu pasif terhadap
lingkungan. Oleh karena itu, perlu menjaga komunikasi yang baik. Ibu menjadi
kondusif agar ibu dapat tidur dengan tenang untuk memulihkan keadaan
proses pemulihan.
Periode ini berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa
sensitif, sehingga mudah tersinggung. Oleh karena itu, ibu membutuhkan sekali
dukungan dari orang-orang terdekat. Saat ini merupakan saat yang baik bagi
ibu untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya.
Dengan begitu ibu dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya. Pada periode ini
kecil atau buang air besar, mulai belajar untuk mengubah posisi seperti duduk
atau jalan, serta belajar tentang perawatan bagi diri dan bayinya.
3) Periode Letting Go
Periode ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Secara umum fase ini
terjadi ketika ibu kembali ke rumah. Ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu
dan mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Keinginan untuk
merawat bayi meningkat. Ada kalanya, ibu mengalami perasaan sedih yang
Tanda-tanda bahaya masa nifas menurut Siti Saleha (2009) adalah sebagai berikut:
4) Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati, atau masalah penglihatan.
6) Demam, muntah, rasa sakit sewaktu BAK atau jika merasa tidak enak
badan.
7) Payudara yang bertambah atau berubah menjadi merah panas dan atau terasa
sakit.
kebutuhan protein dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh
kembang bayi. Bila pemberian ASI baik, maka berat badan bayi akan
meningkat, integritas kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan makan yang
yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang
menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein
nabati. Protein hewani antara lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu
dan keju. Sementara itu, protein nabati banyak terkandung dalam tahu,
ibu dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil.
Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik
adalah 70 kal/100 ml dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap
untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk
produksi ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi
cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, serta tidak
3) Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Ibu
menyusui dianjurkan minum 2-3 liter perhari dalam bentuk air putih, susu
dan jus buah (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
b) Ambulasi
c) Eliminasi
dapat BAK spontan setiap 3-4 jam. Kesulitan BAK dapat disebabkan
karena sfingter uretra tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi
Defekasi harus ada dalam 3 hari postpartum. Bila ada obstipasi dan timbul
mungkin akan terjadi febris. Bila terjadi hal demikian dapat dilakukan
klisma atau diberi laksan per os (melalui mulut). (Dewi dan Sunarsih 2012:
73-74)
d) Kebershan Diri dan Perineum
tempat tidur maupun lingkungan. Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu
e) Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan
ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. Menurut
Nugroho (2014: 141), hal-hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak
g) Keluarga Berencana
kehamilan.
h) Senam nifas
terlebih dahulu dengan pasien mengenai pentingnya otot perut dan panggul
oleh ibu nifas. Latihan tertentu beebrapa menit setiap hari akan sangat
a) Proses Laktasi
1) Refleks prolactin
lagi dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu, akan
Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah diproduksi keluar
b) Mekanisme Menyusui
1) Refleks mencari (rooting reflex)
Puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut dengan bantuan lidah
puting susu yang pada saat itu sudah terletak pada langit-langit keras.
Pada saat air susu keluar dari puting susu, akan disusul dengan gerakan
masa nifas paling sedikit 4 kali kunjungan yang dilakukan untuk menilai status
ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
Perdarahan
mencegah hipotermi
dan istirahat
a) Perdarahan Postpartum
darah sebanyak 500 cc atau lebih dari traktus genetalia setelah melahirkan.
b. Retensio plasenta
c. Sisa plasenta
menimbulkan perdarahan.
(rupture uteri).
e. Inversion uteri
Inversio uteri merupakan keadaan dimana fundus uteri masuk
perlahan.
antara lain:
d. Bendungan ASI
e. Mastitis
f. Postpartum Blues
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari (Kementerian
Kesehatan RI, 2010). Bayi baru lahir adalah bayi berusia satu jam yang lahir pada
usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2.500-4000 gram (Dewi,
2010).
Bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500-4000 gram,
umur kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menangis, bergerak aktif, kulit
kemerahan, menghisap ASI dengan baik, dan tidak ada cacat bawaan
Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-
38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit,
pernapasan 40-60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan rambut kepala tumbuh
sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, refleks-refleks
genitalia pada bayi laki-laki testis sudah berada pada skrotum dan penis
berlubang, pada bayi perempuan vagina dan uretra berlubang serta adanya
labia minora dan mayora, mekonium sudah keluar dalam 24 jam pertama
3. Klasifikasi Neonatus
Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi menurut
c. Lebih bulan (postterm infant) : >294 hari (42 minggu atau lebih)
3) Nenatus menurut berat lahir terhadap masa gstasi (masa gestasi dan ukuran
Semua bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui apakah transisi
dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine berjalan dengan lancar dan tidak ada
kehidupan. Pemeriksaan rutin pada bayi baru lahir harus dilakukan, tujuannya
untuk mendeteksi kelainan atau anomali kongenital yang muncul pada setiap
kelahiran dalam 10-20 per 1000 kelahiran, pengelolaan lebih lanjut dari setiap
potensial terkait riwayat kehamilan ibu dan kelainan yang diturunkan, dan
suhu tubuh bayi, identifikasi, dan pencegahan infeksi (Saifuddin, 2008). Asuhan
pertanyaan :
RI, 2013)
Setelah penilaian sepintas dan tidak ada tanda asfiksia pada bayi,
bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian
dada atau perut ibu. Setelah pemberian oksitosin pada ibu, lakukan
Kesehatan RI, 2013). Perawatan rutin untuk tali pusat adalah selalu cuci
Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi
tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk
posisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit
dengan kulit selama 30-60 menit berikutnya. Jika bayi masih belum
Pemberian salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi mata.
Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksis (tetrasiklin 1%,
harus tepat 1 jam setelah kelahiran. Upaya pencegahan infeksi mata tidak
paha kiri
pada bayi. Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan dianjurkan tetap berada
(KN) yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan 1
tambahan lain pada bayi berusia 0-6 bulan dan jika memungkinkan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Setiap bayi mempunyai
Menurut Yanti (2009) proses kehilangan panas pada tubuh bayi baru lahir sebagai
berikut :
a) Evaporasi yaitu proses kehilangan panas melalui cara penguapan oleh karena
temperatur lingkungan lebih rendah dari pada temperatur tubuh (bayi dalam
keadaan basah).
terhadap lingkungan.
d) Radiasi yaitu proses hilangnya panas tubuh bayi bila diletakan dekat dengan
a) Spina Bifida
Spina Bifida termasuk dalam kelompok neural tube defect yaitu suatu celah
pada tulang belakang yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa
vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh. Kelainan ini
pertumbuhan tulang pada tungkai bawah serta gangguan fungsi otot sfingter.
dapat terjadi secara terpisah atau bersamaan yang disebabkan oleh kegagalan
atau penyatuan struktur fasial embrionik yang tidak lengkap. Kelainan ini
non-genetik. Palatoskisis adalah adanya celah pada garis tengah palato yang
kehilangan pendengaran.
c) Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan
diakibatkan oleh obstruksi aliran LCS melalui ventrikel dan masuk ke dalam
pembesaran kepala segera setelah bayi lahir, atau terlihat sebagai ukuran
kepala normal tetapi tumbuh cepat sekali pada bulan pertama setelah lahir.
serebrospinal.
d) Anesefalus
Anensefalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak
kerusakan pada jaringan pembentuk otak. Salah satu gejala janin yang
dengan anensefalus sangat sedikit. Jika bayi lahir hidup, maka biasanya akan
e) Omfalkel
Omfalokel adalah kelainan yang berupa protusi isi rongga perut ke luar
down. Pada omfalokel yang kecil, umumnya isi kantong terdiri atas usus saja
sedangkan pada yang besar dapat pula berisi hati atau limpa.
Gambar 1.6. Omfalokel
f) Hernia Umbilikalis
subkutis menutupi benjolan herniasi pada defek tersebut, pada otot rektus
kongenital yang memerlukan tindakan dini, kecuali bila hiatus hernia cukup
lebar dan lebih dari 5 cm. Hernia umbilikalis yang kecil tidak memerlukan
g) Atresia Esofagus
Dari segi anatomi, khususnya bila dilihat bentuk sumbatan dan hubungannya
bentuk esofagus ini yang terbanyak dijumpai (lebih kurang 80%) adalah
klinis, pada kelainan ini tampak air ludah terkumpul dan terus meleleh atau
berbusa, pada setiap pemberian minum terlihat bayi menjadi sesak napas,
pemeriksaan fisis tampak dinding perut yang memberi kesan skafoid karena
tidak adanya gas atau cairan yang masuk ke dalam usus dan kolon.
Jenis kelainan kongenital ini merupakan salah satu obstruksi usus yang sering
dijumpai pada bayi baru lahir. Angka kejadian berkisar 1 per 1.500-2.000
nekrosis usus halus yang masih steril menjadi atresia atau stenosis.
Salah satu obstruksi pada usus besar yang agak sering dijumpai adalah
gangguan fungsional pada otot usus besar yang dikenal sebagai Hirschsprung
Disease dimana tidak dijumpai pleksus auerbach dan pleksus meisneri pada
kolon. Umumnya kelainan ini baru diketahui setelah bayi berumur beberapa
k) Atresia Ani
bawah. Secara klinis letak sumbatan dapat tinggi, yaitu di atas muskulus
levator ani, atau letak rendah di bawah otot tersebut. Pada bayi perempuan
urinarius. Bila anus imperforata tidak disertai adanya fistula, maka tidak ada
jalan ke luar untuk udara dan mekonium, sehingga perlu segera dilakukan
tindakan bedah.
Gambar 1.10. Atresia Ani