DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
5. SEROJA M RUMLUAN
TINGKAT 1-B
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah,kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“PEMBERIAN dan PERHITUNGAN DOSIS OBAT PER-ORAL , BUKAL, SUBLINGUAL”
ini dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah.
DAFTAR ISI
Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet,
sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi , maka pemberian obat per oral
dapat di sertai dengan pemberiansetengah gelas air atau cairan yang lain.
Sedangkan pemberian obat secara sublingualyaitu memberikan obat pada pasien
dengan meletakkan obat pada bagian bawah lidah
Perawat harus memastikan bahwa betul betul pasien meminum obatnya. Bila
ada penolakan dari pasien untuk minum obat, maka perawat dapat mengkaji
penyebab penolakan serta memotivasinya.
1.3 Tujuan
1. Penghitungan tablet, Kapsul dan Cair Ketika menghitung dosis oral, pilihlah
salah satu metode penghitungan. Mengan rumus Masih ingat dengan rumus dasar
H: V=D;x
Contoh 5 Perintah pasien mendapat terapi ampisilin 0.5 g. Tersedia 250 mg per 5
mL
Jawaban
Atau
H :V=D :X
250 mg : 5 mL = 500 mg : x mL
250 x = 2500
X = 10 mL
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai
karena ini merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi
pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk
tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi , maka pemberian
obat per oral dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan
yang lain.
Sedangkan pemberian ob
at secara sublingual atau antara gusi dan gigi (secara bucal) sehingga
mereka dapat larut dan diserap langsung ke dalam pembuluh darah kecil yang
terletak di bawah lidah.
ekonomis
• Kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul
biasanya lambat, tidak efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak
sabar, tidak kooperatif, kurang disukai jika rasanya pahit (rasa jadi tidak enak),
iritasi pada saluran cerna tujuan pemberian obat secara sublingual dan bulak
sendirin adalah agar e!ek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh
darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit.
Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur di
bawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah.
7ara ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan. Selain itu,
tujuannya untuk memperoleh e!ek local dan sistemik, memperoleh aksi kerja
obat yang lebih cepat dibandingkan secara oral dan menghidari kerusakan obat
oleh hepar
1. Pengertian
cara pemberian obat yang paling lazim adalah melalui mulut. Obat – obatan oral
tersedia dalam berbagai jenis yaitu pil, tablet, bubuk, syrup, dan kapsul. Selama
pasien mampu menelan dan mempertahankan obat dalam perut, pemberian obat
peroral menjadi pilihan.
2. Kontra indikasi
3. Tujuan
4. Prosedur kerja
1. Persiapan
a. Alat/bahan
1) Kartu obat, Kardex, atau formula pencatat
b. Pasien
2. Langkah-Langkah Prosedur
4) Cuci tangan
Obat Tablet/Kapsul
a. Untuk memberikan tablet atau kapsul dari botol, tuangkan jumlah yang
dibutuhkan kedalam tutup botol dan di pindahkan ke cangkir obat. Jangan
sentuh obat dengan tangan anda. Tablet atau kapsul yang tersisa dapat
dituang kembali dalam botol.
b. Untuk menyiapkan dosis unit tablet atau kapsul, letakan kapsul atau
tablet yang telah di kemas ke dalam cangkir obat. Jangan lepaskan
pembungkusnya.
c. Semua tablet atau kapsul yang akan diberikan pada pasien pada saat
yang bersamaan diletakkan dalam satu cangkir kecuali yang
pemberiannya membutuhkan pengkajian sebelumnya seperti tekanan
darah dan frekuensi nadi.
Obat Cair/Liquid
b. Tuangkan obat dengan cara buka penutupnya dan letakan pada posisi
terbalik.
d. Pegang cangkir obat setinggi mata dan isi sampai batas yang dinginkan.
Skala harus sama dengan cairan pada dasar miniskus.
e. Usap bibir botol sebelum menutup botol sehingga obat tidak lengket atau
merusak lebel.
Obat Narkotika
b. Bandingkan kartu atau formulir obat dengan obat yang sedang disiapkan
dan wadah.
c. Kembalikan wada stok atau unit dosis obat yang tidak digunakan ke laci
dan baca label untuk ketiga kalinya.
1) Bila Tablet
Tawarkan pasien pilihan air atau sari buah dengan obat yang akan
diminum. Pasien mungkin berkeinginan untuk memegang obat padat
ditangan atau cangkir obat sebelum meminumnya bebrapa klien ingin
memegang obat padat terlebih dahulu.
2) Sub Lingual
Minta klien untuk menempatkan obat dibawah lidah dan biarkan laut
sempurna. Ingatkan klien untuk tidak menelan tablet.
3) Bukal
4) Bubuk
Campur dengan cairan disisi tempat tidur dan berikan kepada klien
untuk diminum.
h. Jika tablet atau kapsul jatuh kelantai, buang dan ulangi persiapan dari
awal.
i. Tetap bersama pasien sampai selesai menelan setiap obat yang
didapatnya. Jika merasa tidak pasti apakah obat ditelan, minta pasien
untuk membuka mulutnya.
j. Cuci tangan
m. Buang peralatan yang telah digunakan, isi ulang stok (mis. Cangkir, dan
sedotan), dan bersihkan tempat kerja.
a. Pilih saran yang tepat untuk mengukur dan memberikan obat pada bayi
dan anak anak. (mangkuk plastik sekali pakai,pipet
tetes,sendok,spuit,plastik tanpa jarum,atau spuit tuberkulin)
b. Cairkan obat oral dengan sedikit air, agar mudah ditelan. Jika
menggunakan air yang banyak, anak mungkin akan menolak untuk
meminum seluruh obat yang diberikan dan meminum hanya sebagian.
c. Gerus obat yang berbentuk padat atau tablet dan campurkan dengan zat
lain yang dapat mengubah rasa pahit,misalnya madu,pemanis buatan.
d. Posisikan bayi stengah duduk dan berikan obat pelan pelan, untuk
mencegah aspirasi.
i. Lakukan higinene oral setelah anak anak minum obat disertai pemanis
Pertimbangan Umum
e. Anak anak tidak mampu menelan atau mengunyah obat harus diberikan
hanya preparat cair. Umumnya aman aman saja untuk memberikan obat
padat pada anak berusia lima tahun atau lebih.
f. Obat oral paling mudah dibrikan pada bayi dengan sendok, cangkir
plastik atau penetes, atau spuit plastik kecil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
a. Oral
b. Bukal
c. Sublingual
d. Subkutan
a. Efeknya sistemik
4. Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara oral
adalah........
a. Pemberiannya melalui suntikan dan injeksi
b. Berbentuk tablet dan salep
c. Tidak baik untuk infeksi usus
d. Mudah dan aman pemakainnya, lazim dan praktis dalam
pemberiannya
5. Semua pasien mempunyai risiko untuk mendapatkan efek samping
karena dosisnya........
a. Rendah
b. Tinggi
c. Sedang
d. Terlalu rendah
DAFTAR PUSTAKA
Adame, MP., Josepshon, D.L. and Holland Jr, L.N. (2009).Pharmacology for
Nurses: A Phatophysiologic Approach Vol. I. New Jersey : Pearson Prentice Hall
Kee, J.L.; Hayes, E.R. and Mc Culsin, L.E (2009). Pharmacology for Nurses, 6e.
Missouri : Saunders
Lilley, L.L., Harrington,S., and Snider, J.S (2007). Pharmacology and The
Nursing Procces 6th Ed. Philadelphia : Mosby-Elsevier.