Dengan menyebut nama allah swt. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Etika Keperawatan
tentang “Bioetik Keperawatan”.
Saya bersyukur karena telah menyelesaikan tugas makalah ini yang menjadi tugas Etika
Keperawatan.selain itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini. Dan juga saya berterimakasih pada
bapak Najman selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya berharap semoga dengan makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan dapat menginspirasi kepada semua orang. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Demikian semoga makalah yang saya tulis dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................... i
Daftar Isi............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................ 3
2.1 Pengertian.................................................................... 3
2.2 Tipe – Tipe....................................................................4
2.3 Pendekatan Bioetika.................................................... 5
1.1 Kesimpulan.......................................................... 11
1.2 Saran.................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................12
Ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika berasal dari kata ethos bahasa yunani kuno yang dalam bentuk tunggal berarti
kebiasaan,adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan termasuk cara berpikir. Dalam bentuk
jamak ( Taetha ) berarti adat kebiasaan. Jadi menurut ( Berten K, 1997 ) etika adalah ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Menurut Darr K, 1997 etika sangat sulit didefinisikan karena mempunyai banyak arti, misal :
2. ahli sosiologi : etika adalah adat istiadat, kebiasaan, dan budaya dalam berprilaku.
3. Dokter memandang etika sebagai pemenuhan harapan profesi dan masyarakat dan dapat
melakukan kegiatan yang spesifik terhadap pasien.
5. Namun yang penting bagi perawat, etika adalah pedoman yang digunakan untuk tuntutan
dalam melaksanakan praktik keperawatan secara benar untuk :
Ø Pengambilan keputusan
Ø Pemecahan masalah etika baik dalam lingkungan praktik pendidikan administrasi maupun
penelitian.
Etika sebagai filsafah moral/cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan manusia
( bagaimana manusia bertindak sesuai dengan norma-norma) nilai dan ajaran moral.
Konsep dan istilah bioetika lahir di 1960-an di Amerika. Negara pertama yang mengalami isu
atau dampak yang belum dikenal sebelum penerapan teknologi maju
dalam dampak pelayanan kesehatan timbul akibat perubahan – perubahan sosial dan
perkembangan luar biasa dalam ilmu dan teknologi dan penerapannya dalam bidang
kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Konsep dan istilah bioetika lahir di 1960-an di Amerika. Negara pertama yang mengalami isu
atau dampak yang belum dikenal sebelum penerapan teknologi maju dalam dampak
pelayanan kesehatan timbul akibat perubahan – perubahan sosial dan perkembangan luar
biasa dalam ilmu dan teknologi dan penerapannya dalam bidang kesehatan. Bioetika adalah
studi tentang isu- isu etika, sosial, legal, dan isu lain yang timbul dalam pelayanan
kesehatan.
b. Setelah pertengahan 1970an : menjadi studi tentang menyangkut hidup dan matinya
manusia antara lain :
· Definisi mati
· Euthanasia
· Aborsi
c. Setelah pertengahan tahun 1980an : pada isu ekonomi dalam pengenalan kesehatan isu
yang terkait dalam memajukan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran (transplantasi
organ,perkembangan dalam ilmu kedokteran reproduktif).
d. Dekade 1990an
· Kehadiran konsep-konsep baru yang penting tapidapat berarti ganda misalnya konsep
kemubaziran (putility dalam pelayanan-pelayanan kesehatan).
Manusia merupakan pula produk budaya dimana dia hidup.Dengan demikian bioetik erat
terkait dengan budaya tertentu dalam arti sekalipun punya kesamaan universal namun ada
dimensi-dimensi yang khas perilaku untuk budaya tertentu tetapi tidak berlaku untuk
budaya yang lain.
Beberapa Tema Bioetik di Indonesia Antara Lain :
2. Faktor-faktor budaya yang berakibat sistem nilai yang berbeda dengan ibarat tentang :
3. Pengobatan tradisional
4. Penyalahgunaan etika
2.2 Tipe – Tipe
1. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan.Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik
merupakan evaluasi etika pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu
pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang
mungkin
Etik Klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatiakan pada masalah etik
selama pemberian pelayanan pada klien.
Contoh : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya
merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat.
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam
tindakan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
2.3 Pendekatan Bioetika
Etika Keperawatan mengacu pada bioetika yang terdiri dari 3 pendekatan, yaitu :
1) Pendekatan Teleologik
Pendekatan Teleologik adalah suatu dokrin yang menjelaskan fenomena dan akibatnya,
dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan pada
konsekuensi dan keputusan – keputusan etis. Secara singkat, pendekatan tersebut
mengemukakan tentang hal – hal yang berkaitan dengan the end justifies the ineans (pada
akhirnya, yang membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk
kepentingan medis).
2) Pendekatan Deontologik
Istilah Deontologik berasal dari kata yunani “deon” yang berarti kewajiban. Mengapa
perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk, deontologi menjawab
“karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang”.
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip- prinsip tersebut antara lain
autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia. Yang menjadi dasar
baik buruknya perbuatan adalah kewajiaban. Pendekatan deontologik sudah diterima dalam
konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
3) Pendekatan Intiutionism
Pendekatan ini menyatakan pandangana atau sifat manusia dalam mengetahui hal yang
benar dan salah. Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasionalnya suatu
keadaan.
Contoh kasus :
1. Seorang perawat yang harus menghadapi kasus kebidanan karena tidak ada bidan dan
jarak untuk rujukan terlalu jauh, dapat memberikan pertolongan sesuai dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya demi keselamatan pasien.
2. Seorang anak mencuri untuk membeli obat ibunya yang sedang sakit. Tindakan ini baik
untuk moral dan kemanusiaan tetapi dari aspek hukum tindakan ini melanggar hukum
sehingga pendekatan teleologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu
tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu.
b. Pendekatan Deontologik
Contoh kasus :
1. Seorang perawat dihadapkan pada kondisi yang sulit dimana seorang pasien di diagnosa
kanker darah putih (leukemia) stadium akhir
dan harus segera diberitahukan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita
pasien. Dan dengan berat hati perawat mengatakan hal itu agar pasien dan keluarganya bisa
mengambil tindakan selanjutnya.
2. Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu dianggap
benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
3. Kewajiban seseorang yang memiliki dan mempercayai agamanya, maka orang tersebut
harus beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.
c. Pendekatan Intiutionism
Contoh kasus :
1. Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan tindakan
yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada perawat karena sudah
mengacu pada etika dari seorang perawat yang diyakini dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk untuk dilakukan.
Ø Teori Etik
1) Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekuensi atau akibat tindakan.
Contoh : mempertahankan kehamilan yang berisiko tinggi dapat menyebabkan hal yang
tidak menyenangkan seperti nyeri atau penderitaan, tetapi pada dasarnya hal tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya.
2) Deontologi
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip – prinsip tersebut antara lain
autonomy, informed counsent, alokasi sumber-sumber dan eutanusia.
Etika adalah ilmu pengetahuan terkait dengan nilai – nilai norma, sedang nilai merupakan
keyakinan individu tentang kebenaran dan manfaat dari pemikiran, objek/perilaku.
Penerapan etika sangat bergantung dari nilai – nilai yang dianut seseorang.
d. Nilai itu absolut tapi tidak ada aturan – aturan yang konkrit (bertens k, 1990)
· Pengalaman diri
Otonomy ( Autonomy )
Prinsip Otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang
harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap
seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara
rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktik profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak –
hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
Keadilan ( Justice )
Prinsip Keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjun prinsip – prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan.
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya / cedera fisik dan psikologis selama perawat
memberikan asuhan keperawatan pada klien dan keluarga.
Kejujuran ( Veracity )
Prinsip Veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk menyakinkan
bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprehensif, dan
objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan
dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argumen
mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan
prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa “doctors know
best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi
penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan
saling percaya.
Akuntabilitas ( Accountability )
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
Menepati Janji ( Fidelity )
Prinsip Fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia
klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen
yang dibuatnya. Kesetiaan menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
Kerahasiaan ( Confidentiality )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorang pun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien
diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan
tenaga kesehatan lain harus dihindari.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bioetika adalah studi tentang isu- isu etika, sosial, legal, dan isu lain yang timbul dalam
pelayanan kesehatan. Pendekatan Bioetika terdiri dari 3 pendekatan teleologik, deontologik,
dan intiutionism. Bioetik dalam perkembangannya mempunyai fokus yang selalu berubah.
B. Setelah pertengahan 1970 an menjadi studi tentang menyangkut hidup dan mati manusia.
C. Setelah pertengahan tahun 1980 an pada isu ekonomi dalam pelayanan masyarakat isu
yang terkait dalam kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran (tansplantasi
organ,perkembangan dalam ilmu kedokteran reproduktif).
3.2 Saran
Sebagai seorang calon perawat, hendaknya dapat memahami bioetika dari etika
keperawatan agar dapat mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan
peraktik keperawatan nantinya.
11
Daftar Pustaka