Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INDEKS PEMBANGUNAN

MANUSIA INDONESIA RENDAH

Oleh:

Asfira Anugrah
1815140007

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2021
A. Latar Belakang
Pembangunan menjadi hal yang sangat penting terutama bagi negara yang
sedang berkembang. Pembangunan menurut Rustiadi et al (2011) dapat diartikan sebagai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara/wilayah untuk mengembangkan kualitas
hidup masyarakatnya. Pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses di mana terdapat
saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perkembangan tersebut dapat diidentifikasi dan dianalisis dengan seksama
sehingga diketahui runtutan peristiwa yang timbul yang akan mewujudkan peningkatan taraf
kesejahteraan masyarakat dari satu tahap pembangunan ke tahap pembangunan berikutnya
(Zulfikar, 2017).
Pembangunan/pengembangan wilayah dapat dirumuskan sebagai rangkaian upaya untuk
mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumberdaya, merekatkan dan
menyeimbangkan pembangunan, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan antar
sektor pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan yang berkelanjutan (Hariyanto dan Tukidi, 2007) dalam (Zulfikar, 2017).
Pembangunan manusia merupakan paradigma pembangunan yang menempatkan
manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan pembangunan,
yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk mencapai hidup
layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat) dan meningkatkan
pendidikan. Arti penting manusia dalam pembangunan adalah manusia dipandang
sebagai subyek pembangunan yang artinya pembangunan dilakukan memang bertujuan
untuk kepentingan manusia atau masyarakat. Untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi
pendapatan yang merata, maka pembangunan suatu negara dapat diarahkan pada
tiga hal pokok yaitu meningkatkan ketersediaan dan distribusi kebutuhan pokokbagi
masyarakat, meningkatkan standar hidup masyarakat dan meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengakses baik kegiatan ekonomi maupun kegiatan sosial dalam
kehidupannya.
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah diukur dengan beberapa parameter, dan paling
populer saat ini adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development
Indeks (HDI). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator dekomposit yang
digunakan sebagai pengukur kesejahteraan yang dibangun oleh United Nation
Development Program (UNDP) berlandaskan gagasan Haq (1996). Indeks pembangunan
manusia adalah suatu tolak ukur angka kesejahteraan suatu daerah atau negara yang dilihat
berdasarkan tiga dimensi yaitu: angka harapan hidup pada waktu lahir birth), angka melek
huruf dan rata-rata lama sekolah, dan kemampuan daya beli (purchasing powerparity).
Indikator angka harapan hidup mengukur kesehatan, indikator angka melek huruf
penduduk dewasa dan rata-rata lama sekolah mengukur pendidikan dan terakhir
indikator daya beli mengukur standar hidup. Ketiga indikator tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain, selain itu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
seperti ketersediaan kesempatan kerja yang ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi,
infrastruktur, dan kebijakan pemerintah sehingga indeks pembangunan manusia akan
meningkat apabila ketiga unsur tersebut dapat ditingkatkan dan nilai indeks
pembangunan manusia yang tinggi menandakan keberhasilan pembangunan ekonomi
suatu negara.
B. Rumusan Masalah
Apa faktor-faktor yang menyebabkan indeks pembangunan manusia indonesia rendah?
C. Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan indeks pembangunan manusia
indonesia rendah
D. Pembahasan
Menurut UNDP (United Nation DevelopmentProgramme) pembangunan manusia adalah
suatu proses dalam perluasan pilihan kepada masyarakat melalui berbagai upaya-upaya
untuk pemberdayaan yang tujuan utamanya adalah untuk peningkatan kemampuan dasar
manusia sepenuhnya agar dapat berpartisipasi disegala bidang pembangunan demi
kepentingan masyarakatnya. Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator bagi
kemajuan suatu negara, sebuah negara yang dikatakan maju bukan hanya di hitung
dari pendapatan domestik brutonya saja akan tetapi juga mencakup aspek harapan
hidup serta pendidikan dan kesehatan masyarakatnya juga dihitung. (Widodo dkk, 2011)
dalam (David, 2017).
Pembangunan manusia merupakan paradigma pembangunan yang menempatkan
manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan pembangunan,
yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk mencapai hidup
layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat) dan meningkatkan
pendidikan. Arti penting manusia dalam pembangunan adalah manusia dipandang
sebagai subyek pembangunan yang artinya pembangunan dilakukan memang bertujuan
untuk kepentingan manusia atau masyarakat. Untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi
pendapatan yang merata, maka pembangunan suatu negara dapat diarahkan pada
tiga hal pokok yaitu meningkatkan ketersediaan dan distribusi kebutuhan pokok bagi
masyarakat, meningkatkan standar hidup masyarakat dan meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengakses baik kegiatan ekonomi maupun kegiatan sosial dalam
kehidupannya. (Windy, 2019).
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah diukur dengan beberapa parameter, dan paling
populer saat ini adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development
Indeks (HDI). Oleh karena itu untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan
manusia United Nation Development Programme (UNDP) telah mengeluarkan suatu
indikator yaitu Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Human Development Indeks memberikan suatu ukuran gabungan tiga dimensi
tentang pembangunan manusia yaitu : angka harapan hidup pada waktu lahir (life
expectancyat birth), angka melek huruf (literacy rate), dan rata-rata lama sekolah (mean years
ofschooling) dan kemampuan daya beli (purchasing power parity) (Trisna,2017).
Indeks pembangunan manusia merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan
untuk menilai kualitas pembangunan manusia, baik dari sisi dampaknya terhadap
kondisi fisik manusia (kesehatan dan kesejahteraan) maupun yang bersifat non-fisik
(pendidikan). Pembangunan yang berdampak pada kondisi fisik masyarakat
misalnya tercermin dalam angka harapan hidup serta kemampuan daya beli masyarakat,
sedangkan dampak non-fisik dapat dilihat dari kualitas pendidikan masyarakat.
IPM merupakan ukuran untuk melihat dampak kinerja pembangunan wilayah yang
mempunyai dimensi yang sangat luas, karena memperlihatkan kualitas penduduk
suatu wilayah dalam hal harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup layak. IPM
merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata dari tiga indeks yang
menggambarkan kemampuan dasar manusia dalam memperluas pilihan-pilihan,
yaitu indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks standart hidup layak. (Ayunda,
2013).
Melalui ketiga indikator IPM diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas hidup
manusia. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat upah/ pendapatan dalam
masyarakat, disparitas geografi serta kondisi sosial masyarakat yang beragam sehingga
menyebabkan tingkat pendapatan tidak lagi menjadi tolak ukur utama dalam
menghitung tingkat keberhasilan pembangunan, namun keberhasilan pembangunan manusia
tidak dapat lepas dari kinerja pemerintah yang berperan dalam menciptakan regulasi
bagi tercapainya keadilan sosial.
Aspek Pendidikan
Pendidikan yang merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. melalui pendidikan, ketrampilan dan kemampuan
berfikir sesorang akan bertambah dan pada akhirnya dapat meningkatkan
produktivitasnya. Pendidikan merupakan sebuah investasi pembangunan yang hasilnya
dapat dinikmati dikemudian hari sehingga ini menunjukan bahwa pendidikan
merupakan kunci atau akses kemajuan suatu negara tak terkecuali juga daerah-daerah
nantinya, baik secara ekonomi maupun sosial. Pentingnya peran pendidikan dalam
pertumbuhan ekonomi sutau wilayah sesuai dengan pendapat Todaro (2006)
menyatakan bahwa sektor Pendidikan memainkan peran utama untuk membentuk
kemampuan sebuah negara berkembang untuk menyerap teknologi modern dan
mengembangkan kapasitas produksi agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan
yang berkelanjutan.
Dengan meningkatnya kualitas SDM maka secara otomatis penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi juga meningkat. Dengan peningkatan tersebut mampu
mendorong produktivitas sehingga mampu meningkatkan produksi baik barang dan
jasa, tidak hanya itu produk yang dihasilkan juga mempunyai kualitas yang baik
apabila dikerjakan oleh SDM yang berkualitas pula.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan IPM dari segi pendidikan rendah yaitu:
1. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
2. Sarana pendidikan yang tidak seimbang dengan jumlah anak usia sekolah.
3. Mahalnya biaya pendidikan
4. Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan
5. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
6. Rendahnya kualitas sumber daya manusia termasuk guru dan siswa
Adapun dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap
pembangunan di Indonesia yaitu rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus
mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Serta rendahnya pendidikan mengakibatkan
sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru.
Aspek Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Kesehatan berpengaruh
langsung terhadap kinerja dan produktivitas penduduk. Tingkat kesehatan biasanya diukur
dari angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Tingginya angka kematian bayi
merupakan indikator rendahnya kesehatan lingkungan dan masyarakat. Sementara itu, angka
harapan hidup berhubungan dengan sarana prasarana kesehatan di sebuah daerah. Apabila
angka harapan hidup di suatu negara tinggi, maka bisa dipastikan bahwa kualitas layanan
kesehatan di negara tersebut juga tinggi.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan IPM dari segi kesehatan rendah yaitu:
1. Minimnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi
2. Minimnya sarana dan prasarana kesehatan.
3. Minimnya air bersih untuk kesehatan sehari-hari.
4. Penyakit menular dan lingkungan yang tidak sehat
Adapun dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap
pembangunan di Indonesia yaitu terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah
pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia serta tidak
maksimalnya hasil kerja
Aspek Kependudukan
Aspek kependudukan terdapat kepadatan penduduk. Penduduk merupakan semua
orang yang berdomosili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau
lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan dengan tujuan untuk menetap
(BPS, 2014 : 102). Penduduk yang meningkat setiap tahunnya akan menimbulkan
dampak positif dan negative. Dampak positif, penduduk yang bertambah akan
memperbesar jumlah tenaga kerja yang dapat meningkatkan produksi. Apabila pertumbuhan
ini diimbangi dengan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja yang kemahiran penduduk.
Pertambahan produksi akan lebih cepat dari pada pertambahan tenaga kerja.
Pertambahan penduduk akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dampak negatif, suatu
negara dikatakan menghadapi masalah kelebihan penduduk apabila jumlah penduduk
jauh lebih besar bila dibandingkan dengan faktor-faktor produksi yang tersedia.
Akibatnya produksi marginal penduduk rendah. Dengan demikian, penduduk yang
berlebihan akan menimbulkan kemerosotan kemakmuran masyarakat (Poli,2002:322).

Pendidikan dan kesehatan merupakan tujuan dari pembangunan yang mendasar.


Kesehatan merupakan kesejahteraan dan pendidikan merupakan hal yang wajib dalam
mencapai kehidupan yang layak dan berharga, dalam hal ini baik pendidikan atau
kesehatan, kedua-duanya merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk
kapabilitas manusia yang lebih luas yang berada pada inti dari makna pembangunan (Todaro,
2003). Kemiskinan juga merupakan faktor yang mempengaruhi IPM. Kemiskinan
mempunyai dampak terhadap pembangunan karna kemiskinan terjadi akibat dari keterbatasan
dan ketidakmampuan masyarakat dalam mencukupi kebutuhannya sehari-hari dan
mengabaikan kesehatan serta pendidikan mereka.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa IPM merupakan ukuran untuk
melihat dampak kinerja pembangunan wilayah yang mempunyai dimensi yang sangat luas,
karena memperlihatkan kualitas penduduk suatu wilayah dalam hal harapan hidup,
pendidikan dan standar hidup layak. Melalui indikator IPM diharapkan akan terjadi
peningkatan kualitas hidup manusia. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat
upah/ pendapatan dalam masyarakat, disparitas geografi serta kondisi sosial masyarakat yang
beragam sehingga menyebabkan tingkat pendapatan tidak lagi menjadi tolak ukur utama
dalam menghitung tingkat keberhasilan pembangunan.
Indonesia, contohnya dari aspek kependidikan, kesehatan serta kependudukan dengan
pertumbuhan penduduk yang sangat pesat diberbagai kota-kota besar di Indonesia
Saran
Adapun saran yaitu diharapan untuk pemerintah Indonesia, agar terus meningkatkan
kualitas sumber daya manusia nya apalagi dari segi tingkat pendidikan dengan cara
memberikan sarana kependidikan yang baik bagi masyarakat Indonesia. Hal terebut sangat
berpengaruh karena dengan rendah dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia maka
akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Indonesia. Selain itu, Untuk menaikan
nilai indeks pembangunan manusia, pemerintah diharapkan lebih memfokuskan
pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia secara seimbang baik pada daerah
yang jumlah penduduknya tinggi maupun daerah yang jumlah penduduknya rendah.

Referensi
Ayunanda, 2013. Analisis Statistika Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan
Manusia di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Panel.
Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol. 2, No.2. ITS: Surabaya.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2014, Indeks Pembangunan Manusia 2010-2017. BPS,
Indonesia

David, 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Indeks Pembangunan manusia Di


Sumatera Barat. Universitas Andalas: Padang.

Trisna, 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhiindeks Pembangunan Manusia Di


Kabupaten Karo. Skripsi. Universitas Sumatera Utara: Medan.

Windy dkk, 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di


Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol.19 No. 04. Universitas Sam
Ratulangi: Manado.

Zulfikar, 2017. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia


Kabupaten Malang Berbasis Pendekatan Perwilayahan dan Regresi Panel. Journal of
Regional and Rural Development Planning, Vol. 01 No. 2. Malang

Anda mungkin juga menyukai