Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Verbedent
Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri
dan lingkungan dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan
klien. Dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur dalam keadaan terbuka
atau tidak ditutup sprei, perlak, selimut dan sarung bantal yang tidak ditutup
secara keseluruhan oleh sprei besar (dalam kondisi terbuka). Tempat tidur tertutup
adalah tempat tidur yang telah dipasang seperangkat alat seperti sprei, perlak dan
selimut kemudian ditutup secara keseluruhan dengan sprei besar sehingga
semuanya dalam kondisi tertutup (Hidayat, 2005).
Merapikan tempat tidur merupakan tanggung jawab perawat. Perawat
menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat tidur. Hal ini memerlukan
pemeriksaan yang sering untuk memastikan linen tempat tidur bersih, kering dan
bebas kerutan. Perawat biasanya merapikan tempat tidur klien setelah klien
mandi, selama klien mandi atau ketika klien keluar ruangan untuk tes atau
prosedur. Sepanjang hari perawat meluruskan linen yang berantakan,
membersihkan linen dari makanan atau setelah makan dan menjadi basah atau
kotor. Linen tempat tidur yang kotor atau basah harus diganti (Uliyah &
Musrifatul, 2008).
Dari pengertian Verbedent diatas dapat disimpulkan bahwa Verbedent
adalah Menyiapkan tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan klien dengan
memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan. Perawat biasanya
merapikan tempat tidur klien setelah klien mandi, selama klien mandi atau ketika
klien keluar ruangan untuk tes atau prosedur.
B. Jenis –jenis Verbedent
1. Unoccupied bed (tempat tidur yang belum ada pasien diatsnya)
a. Tempat tidur tertutup (closed bed)
1) Pengertian

1
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan sprei
penutup (over laken) diatasnya.
2) Tujuan
(a) Agar siap pakai sewaktu-
waktu (b)Agar tampak selalu rapi
(c)Memberikan perasaan senang dan nyaman pada klien.
3) Persiapan alat
(a)Tempat tidur, kasur, dan bantal
(b)Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1) Alas kasur
(2) Laken/sprei besar
(3) Perlak
(4) Stik laken / sprei melintang
(5) Boven laken
(6) Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar)
(7) Sarung bantal
(8) Over laken/sprei penutup
4) Prosedur pelaksanaan
(a) Cuci tangan
(b) Letakkan alat tenun didekat tempat tidur
(c) Pasang alas kasur dan kasur
(d) Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
- Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur
- Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala kebawah kasur ± 30
cm; demikian juga pada kaki, tarik setegang mungkin
- Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90⁰, lalu masukkan seluruh tepi
sprei kebawah kasur dengan rapi dan tegang
(e) Letakkan perlak melintang pada kasur ± 50 cm dari bagian kepala
(f) Letakkan stik laken diatas sprei melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya
kebawah kasur bersama dengan perlak
(g)Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang
terbalik masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian
bawah (kaki) dibentuk 90⁰ dan masukkan kebawah kasur, tarik sisi atas
sampai terbentang.
(h)Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
dimasukkan kebawah kasur kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90⁰ dan
masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang
(i) Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya
(j) Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur
dengan bagian yang terbuka dibagian bawah
(k) Pasang sprei penutup (over laken)
(l) Cuci tangan
b. Tempat tidur terbuka (open bed)
1) Pengertian
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (over laken)
2) Tujuan
Dapat segera digunakan
3) Dilakukan
a) Jika ada klien baru
b) Pada tempat tidur klien yang dapat/boleh turun dari tempat tidur
4) Persiapan alat
a). Tempat tidur, kasur, dan bantal
b). Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1) Alas kasur
(2) Laken/sprei besar
(3) Perlak
(4) Stik laken / sprei melintang
(5) Boven laken
(6) Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar)
(7) Sarung bantal
5) Prosedur pelaksanaan
a) Cuci tangan
b) Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian didekat tempat tidur
c) Pasang alas kasur dan kasur
d) Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
- Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur
- Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala kebawah kasur ± 30
cm; demikian juga pada kaki, tarik setegang mungkin
- Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90⁰, lalu masukkan seluruh
tepi sprei kebawah kasur dengan rapi
e) Letakkan perlak melintang pada kasur ± 50 cm dari bagian kepala
f) Letakkan stik laken diatas sprei melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya
kebawah kasur bersama dengan perlak
g) Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki)
dibentuk 90⁰ dan masukkan kebawah kasur.tarik sisi atas sampai terbentang.
h) Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
dimasukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk
90⁰ dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang
i) Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya
j) Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka dibagian bawah
k) Cuci tangan
2. Occupied Bed (Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya)
1) Pengertian
Mangganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien
2) Tujuan
a) Memberikan perasaan senang pada klien
b) Mencegah terjadinya dekubitus
c) Memberikan kebersihan dan kerapian
3) Dilakukan pada
Tempat tidur klien yang tirah baring total (sakit keras atau tidak sadar/koma)
4) Persiapan alat
a) Tempat tidur, kasur, dan bantal
b) Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1) Alas kasur
(2) Laken/sprei besar
(3) Perlak
(4) Stik laken / sprei melintang
(5) Boven laken
(6) Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar)
(7) Sarung bantal
(8) Kursi/bangku
(9) Tempat kain kotor yang tertutup
(10) Dua ember kecil berisi larutan desinfektan (lisol 1%) dan air bersih
(11) Lap kerja 3 buah
5) Persiapan klien
Klien diberi tahu jika memungkinkan (klien sadar)
6) Prosedur pelaksanaan
a) Cuci tangan
b) Bawa alat yang telah disiapkan ke dekat klien
c) Bersihkan rangka tempat tidur
d) Letakkan bantal dan selimut klien yang tidak perlu di kursi (jika keadaan klien
memungkinkan/tidak mengganggu klien)
e) Miringkan klien ke satu sisi (jika perlu, ganjal dengan bantal/ guling supaya tidak
jatuh)
f) Lepaskan alat tenun pada bagian yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung satu
per satu sampai dengan di bawah punggung klien, dengan cara :
(1) Gulung stik laken ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
(2) Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan dan keringkan lalu gulung ke
tengah tempat tidur sejauh mungkin
(3) Gulung laken/sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
g) Bersihkan alas tempat tidur dan kasur dengan lap lembab larutan desinfektan, lalu
lap dengan lap kering
h) Bentangkan sprei besar bersih dan gulung setengah bagian, letakkan gulungannya
di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi kemudian pasangkan di
bawah kasur
i) Gulung perlak dan ratakan kembali
j) Bentangkan stik laken bersih di atas perlak, gulung setengah bagian, dan letakkan
di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi di atas perlak, lalu
masukkan ke bawah kasur bersama dengan perlak
k) Setelah selelsai dan rapi pada satu bagian, miringkan klien kea rah berlawanan
yang tadi telah di bersihkan (ganjal dengan bantal jika perlu agar klien tidak
terjatuh)
l) Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur
m) Angkat stik laken dan masukkan pada tempat kain kotor
n) Bersihkan perlak seperti tadi kemudian gulung ke tengah
o) Lepaskan laken kotor dan masukkan ke tempat kain kotor
p) Bersihkan alat tempat tidur dan kasur seperti tadi
q) Buka gulunggan laken dari bawah punggung klien, tarik, dan ratakan setegang
mungkin kemudian masukkan ke bawah kasur
r) Pasang perlak dan sprei seperti tadi
s) Lepaskan sarung bantal dan guling yang kotor, ratakan isinya kemudian pasang
sarung yang bersih
t) Susun bantal, lalu baringkan kembali klien dalam sikap yang nyaman
u) Ganti selimut kotor dengan yang bersih
v) Bereskan alat dan kembalikan ketempatnya
w) Cuci tangan

C. Prinsip Verbedent
1. Tempat tidur klien harus tetap bersih dan rapi
2. Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor
3. Pengguanaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros

D. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Verbedent


1. Hindari kontaminasi pada linen bersih
2. Ketika akan mengganti linen pada tempat tidur klien, bawa linen sesuai
kebutuhan. Jangan membawa linen berlebihan untuk menghindari terjadinya
kontaminasi kuman/mikroorganisme dan infeksi nosokomial dari satu klien ke
klien lainnya.
3. Pada saat memasang linen bersih, bentangkan linen diatas tempat tidur, jangan
dikibaskan.
4. Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja, atau peralatan
klien lainnya.
5. Saat memasang linen/alat tenun pada tempat tidur klien, gunakan cara yang efektif
dan gunakan pada satu sisi dulu setelah selesai baru pindah ke sisi lain.
6. Tempatkan linen/alat tenun yang kotor pada tempat yang tertutup (ember yang
ada tutupnya). Bawa dengan hati-hati, jangan menyentuh pakaian perawat dan
cuci tangan setelahnya.
7. Perawat harus tetap memperhatikan keadaan umum klien selama melaksanakan
tindakan.
E. Peralatan Verbedent
1. Tempat tidur, kasur dan bantal
2. Sprei besar/laken
3. Sprei kecil/stik laken
4. Sarung bantal
5. Perlak
6. Selimut

Anda mungkin juga menyukai