Anda di halaman 1dari 11

NILAI PANCASILA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH BANGSA

Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang dikelilingi oleh dua benua besar yaitu benua
Asia dan Australia, serta dua samudra yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik. Posisi silang
ini menyebabkan Indonesia menjadi wilayah terbuka bagi bangsa lain, sehingga terjadi hubungan
dan pertukaran budaya.

A. MASA AWAL KEHIDUPAN


Berdasarkan temuan artefak dan fosil menusia yang beragam, seperti Pithecantropus
Erectus, Pithecantropus Robustus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, Homo
Mojokertensis, dan Homo sapiens sebagai manusia terakhir modern menjelaskan bahwa
nilai-nilai ehidupan sudah mengacu kepada nilai yang selanjutnya menjadi indikator nilai
Pancasila. Inti nilai kehidupan masyarakat Indonesia pada masa ini sudah mencerminkan
adanya hakekat nilai Pancasila meliputi:

1. Nilai Religi
Kehidupan religi manusia awal ini mulai Nampak pada masa peradaban zaman batu
muda (Neolithikum). Berdasarkan temuan artefak maupun lukisan dinding goa
menjelaskan bahwa pada waktu itu sudah mengenal adanya pemujaan yang disebut
sebagai animism dan dinamisme sebagai wujud religious behavior. Aktivitas religi juga
Nampak pada alat upacarara dan ritualupacara. Misalnya, ritual mendatangkan hujan,
upacara penguburan jenazah, pemujaan roh leluhur, dsb.
Kebudayaan Megalithikum memberikan petunjuk kepada kita mengenal
perkembangan kepercayaan, terutama pemujaan terhadap arwah nenek moyang, seperti
menhir, dolmen, punden berundak, sarkofagus, dll.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan nampak pada perilaku penghargaan terhadap masyarakat yang
meninggal melalui ritual upacara mulai penguvuran sampai pemujaan arwah. Sistem
barter, keinginan hidup bersama dalam komunitas “manusia gua” dikenal dengan pola
kehidupan nomaden dan semi nomaden. Temuan pendukung dalam interaksi ini
didasarkan pada temuan hasil sampah kehidupan yang ditinggalkan dengan istilah
kjokkenmodinger dan abris sous roche.

3. Nilai Persatuan
Nilai persatuan nampak dalam pola pemenuhan kebutuhan hidupnya yang sudah
terpola adanya pembagian kerja, yaitu
1) Kaum pria mencari makanan
2) Kaum wanita menetap di gua dan membuat alat rumah tangga serta menjaga anak-
anak
Kesatuan ini berkembang ketika mereka mulai mengenal bahasa sebagai alat
komunikasi sehingga bahasa Indonesia dan bahasa Melayu masih dalam satu rumpun
bahasa Austronesia.

1
4. Nilai Demokratis/Musyawarah
Kehidupan organisasi awal Nampak denga terbentuknya desa komunal dan kehidupan
bercocok tanam (food producing). Sistem barter untuk memenuhi kebutuhan masing-
masng desa komunal didasarkan pada kesepakatan dan musyawarah sesuai pemenuhan
kebutuhan hidup utama (subsistem). Perkembangan perkampungna teratur mulai
membutuhkan seorang pemimpin. Perkampungan kecil menjadi ramai dan besar ketika
dipimpin kepala suku atau ketua adat selaku primus interpares.
Selain itu, pada masa ini juga telah terdapat pembagian kerja berdasarkan keahlian
sehingga muncul kelompok undagi, gerabah, pemahat, dsb. Sebagian besar masyarakat
juga telah menguasai ilmu astronomi dan membuat perahu bercadik.

5. Nilai Keadilan
Kehidupan desa komunal membawa konsekuensi pada pola kehidupan untuk saling
melengkapi disebut sebagai pola gotong royong. Pola baru ini secara tidak langsung
membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat pada saat itu dan berhasil
membebaskan ego diri untuk saling melengkapi dan memenuhi kebutuhan hidup suaru
masyarakat.

B. MASA KERAJAAN TRADISIONAL AWAL


Berkembangnya pengaruh budaya asing ke Indonesia disebabkan oleh keberadaan
Indonesia yang strategis dan berada diantara pusat dua jalur perdagangan zaman kuno Cina
dan India. Pengaruh perdagangan tersebut mengantarkan Indonesia memasuki zaman
perubahan terutama dalam aspek kehidupan. Keberhasilan pengaruh tersebut terbukti
dengan banyaknya kerajaan di Indonesia yang bercorak Hindu, Budha maupun Islam. Hal
tersebut mengandung nilai-nilai yang mendarah daging pada Indonesia, diantaranya yaitu:

1. Nilai Religi
Penyebaran agama Hindu di Indonesia berasal dari masyarakat India yang
berdagang ke Indonesia dan menyebarkan agama. Selain berdagang dan menyebarkan
agama, masyarakat India memberikan pengaruh budaya mereka ke Indonesia yaitu
adanya perubahan unsur budaya masyarakat dengan sistem kasta atau kelas.
Agama Budha masuk Indonesia pada abad ke-2 Masehi. Agama ini dibuktikan
dengan adanya penemuan patung Budha dari perunggu di Jember dan sulawesi. Agama
Budha di Indonesia muncul bersama datangnya agama Hindu. Dengan adanya
perbedaan agama ini tidak menimbulkan suatu konflik antar masyarakat Indonesia, yang
menunjukkan bahwa perbedaan agama bukanlah hal untuk mendatangkan konflik.
Seiring berkembangnya zaman, agama Islam datang pada abad VII-VIII di berbagai
daerah di Indonesia. Agama islam menyebar juga melalui proses perdagangan. Proses
penyebaran agama islam dibawa oleh walisongo khususnya untuk pulau jawa.
Walisongo menyebarkan agama islam tanpa menghilngkan kebudayaan yang telah ada
sebelumnya. Islam datang dengan damai dan melakukan pendekatan dengan baik tanpa
menghilangkan hak atau budaya yang ada di Indonesia.

2
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan merupakan sikap saling menghargai atau toleransi antara satu
dengan yang lain. Interaksi sosial melalui kontak budaya membawa pengaruh pada
perpaduan budaya yang mendorong keanekaragaman sehingga menjadikan Indonesia
adalah bangsa yang nyaman untuk hidup. Sikap saling menghargai merupakan sikap
dimana kita menjunjung tinggi hak individu tanpa melupakan sebuah kewajiban. Saling
menghargai juga menciptakan komunikasi yang baik

3. Nilai Persatuan
Unsur persatuan dimulai ketika perpaduan budaya berkembang di bidang politik.
Kutai sebagai bukti fisik yang masih dibaca lewat tujuh prasasti peninggalan yaitu yupa.
Dalam prasasti tersebut disebutkan bahwa Mulawarman sebagai salah satu raja besar
yang berjasa dalam menyebarkan agama Hindu dan berjasa menyatukan wilayah dengan
adanya pengakuan kedaulatan dan kebesaran raja dari pemimpin-pemimpin setempat.
Dinasti Syailendra mengalami penyatuan dengan Dinasti Sanjaya berkat adanya
perkawinan politik antara putri Dinasti Syailendra dengan Rakai Pitakan. Perkawinan
ini menyatukan pemerintahan sehingga aspek politik pemerintahan dan agama terlihat
berjalan dengan baikyang menyaakibatkan agama Hindu Budha dapat berdampingan.
Upaya persatuan lebih luas diterapakan pada kerajaan Singasarimasa kerajaan
Kertanegara dengan konsep Cakrawala Mandala yang bertujuan untuk perluasan daerah
ke luar pulau Jawa.

4. Nilai Demokratis/Musyawarah
Pengaruh Hindu-Budha dibidang politik adalah dengan diperkenalkan sistem
kerajaan. Sebelumnya kedudukan pemimpin masyarakat Nusantara adalah orag yang
dituakan oleh sesamanya atau disebut primus interpares. Tujuh buah prasasti yupa
menyebutkan bahwa adanya pembagian tugas dan kinerja antara menteri kerajaan dan
dewan raja untuk mewujudkan suatu tatanan pemerintah yang baik

5. Nilai Keadilan
Prasasti yupa peninggalan Mulawarman berisi tentang kebaikan raja bersedekah taah,
hasil bumi dan sapi pada para Brahmana yang datang ke Kutai.demikian pula pada masa
raja Purnawarman melalui prasasti Tugu berisi berita tentang pembuatan saluran air
untuk mengatasi banjir. Dengan kebijakan raja Purnawarman menjadikan kehiduan
masyarakat yang teratur dan baik.
Raja Airlangga juga memperhatikan bidang pertanian. Dalam prasasti Kalagen
disebutkan tetang pemuatan dam atau waduk atas perintah Airlangga untuk mengatur
aliran sungai.

3
C. MASA KERAJAAN NASIOANAL

Masa kejayaan kerajaan Nusantara mulai dari kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit.
Kedua kerajaan ini disebut negara tradisional berskala nasional karena memiliki ciri-ciri suatu
bentuk negara bangsa, yaitu :

1. Bentuk negara dan tata pemerintahan sudah memiliki sifat berdaulat;


2. Wilayah yang pasti;
3. Rakyat pendukung.

Pancasila pada hakikatnya dikenal sejak zaman Majapahit abad ke – 14 dikenal sebagai
Pancasila Krama yang memiliki 5 elemen, yaitu :

1. Tidak boleh melakukan kekerasan


2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman

1. Kerajaan Sriwijaya
Peninggalan prasastiyang memiliki nilai Pancasila antara lain :
1. Arca Budha Bukit Siguntang
2. Prasasti Kedukan Bukit
3. Prasasti Talang Tuwo
4. Prasasti Telaga Batu
5. Stupa batu Siddhyatra
6. Berita yang menyebutkan bahwa posisi strategis Plembang sebagai ibukota
Palembang.

a. Nilai Religi
Sejak abad ke-7 Kerajaan Sriwijaya telah dikenal sebai pusat pendidikan agama
Buddha Mahayana. Pendeta Cina datang ke Sriwijaya untuk belajar bahas Sansekerta
dan menyalin kitab kitab suci agama Buddha. Guru besar dimasa itu adalah Sakyakirti
Ia mengarang buku Hastadandasastra. Sebuah wihara dibangun untuk memeringati
perjalanan Dapunta Hiyan yang menunjukkan adanya pengaruh Budha pada Kerajaan
Sriwijaya. Sriwijaya menjadi pusat perkembangan agama buddha Mahayana
terpenting di Asia Tenggara dan Asia Timur.

b. Nilai Kemanusiaaan
Ajaran Buddha tidak mengenal sistem kasta serta mengajarkan cita cita kemanusiaan
untuk mencapai kenikmatan secara bersama-sama dengan semboyannya “ Kami cinta
perdamaian, tetapi lebih cinta pada kemerdekaan “

4
c. Nilai Persatuaan
Kerajaan Sriwijaya berbentuk Kadatuan ( Kelompok datu ). Datu artinya gubernur
provinsi dan Kadatuan artinya kantor dari datu. Informasi mengenai aturan kerajaan
Sriwijaya terdapat didalam Prasasti Telaga Batu, yakni :
1. Prasasti Telaga Batu menyebutkan para pejabat dan pegawai Kadutan disumpah
oleh Dapuntan Hiyan dengan tujuan agar tidak melakukan pemberontakan;
2. Prasasti Telaga Batu memberi bukti bahwa tata tertib negara berisi ancaman dan
pelanggaran.

Sedangkan informasi mengenai nilai persatuan pada kerajaan Sriwijaya terdapat pada
Prasasti Talang Tuwo yang mengatur ketentraman dan kesejahteraan dalam negeri.
Persatuan juga dibuktikan melalui perkawinan politik antara raja Airlangga di Kadiri
( Jawa Timur ) dengan putri raja Sriwijaya ( Sanggaramawijayatunggawarman )
untutk melestarikan bahasa Melayu Kuno sebagai bahasa komunikasi.

d. Nilai keadilan
Dijelaskan lebih lanjut dalam prasasti Telaga Batu tentang hak politik bagi putra raja
untuk menghargai dan menghormati status sosial.
Yuvaraja ( utama )  Putra mahkota/raja muda
Pratiyuvaraja  tingkatan dibawahnya yang dapat naik menjadi yuvaraja apabila
yuvaraja berhalangan atau mangkat
Rajakumara ( tingakat ke-3 )  dapat menggatikan dua tingkat diatasnya
Rajaputra ( tingkat ke-4 )  tidak berhak menuntut tahta mahkota karena mereka
adalah anak raja dari istri kedua atau selir.

2. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit dibangun oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 di Trowulan. Kerajaan
Mjapahit memiliki aturan untuk terus mematuhi aturan hukum, teguh dalam agama dan
bijaksana, juga tekum mematuhi Pancasilakrama yang memiliki 5 elemen dasar
pembangunan karakter bangsa , yaitu :

1. Tidak boleh melakukan kekerasan


2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman

a. Nilai Religi
Mengutamakan sikap toleransi tinggi, terbukti masa kerajaan Mjapahit berkembang 3
ajaran agama besar yaitu ajaran Hindu- Buddha dan Islam, namun tetap sesuai dengan
Kitab Sutasoma Karya Mpu Tantular “ Bhineka Tunggal Ika tan Hana Dharma
Mangrawa “
b. Nilai Kemanusiaan
Dibuktikan dengan adanya kebijakan raja yang memberikan kebebasan desa untuk
berotonomi khusus guna mensejahterakan rakyat mendorong kehidupan masyarakat
5
menjadi tentram damai dan tertib. Pancasilakrama menjadi dasar menata kehidupan
bermasyarakat bagi warga negara Majapahit.
c. Nilai Persatuan
Upaya Mapatih Gajah Mada melaksanakan sistem sentralisasi pemerintahan dengan
raja sebagai penguaya tunggal. Pola sentralisasi ini terbagi dalam tiga kewenangan,
yaitu :
1. Kewenangan pemerintahan pusat
2. Daerah
3. Desa, tetapi sentralisasi memiliki kesatuan struktur yang tertib.
d. Nilai Demokratis/Musyawarah
Struktur pemerintahan Majaphit dalam 4 badan, yaitu :
1. Raja dan kerabat raja  Eksekutif
2. Dewan penasehat warga,  Yudikatif
3. Dewan menteri dan para gubernur provinsi  Legislatif

Tugas dan fungsi struktur pemerintahan selalu melakukan upaya musyawarah dalam
memecahkan permasalahn dalam segala aspek kehidupan. Kehidupan sosial, politik,
ekonomi, keagamaan mada masa ini berjalan tertib dan lancar. Salah satu keistimewaan
Majapahit adalah memberikan hak otonomi daerah pada setiap desa untuk mengatur
kehidupan banjar/desa masing masing.

e. Nilai Keadilan
Upaya keadilan dan kesejahteraan sosial mulai dibangun melalui pengembangan
ekonomi berbasis pertanian dan perdagangan. Raja memerintahkan untuk bendungan,
saluran irigasi dan pembukaan tanah baru untuk perladangan. Berdasarkan catatan
Musafir Cina bernama Mahuan perekonomian Majapahit masa itu relatif maju.

D. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan

Masuknya pengaruh asing sejak awal masehi yang di tandai dengan adanya interaksi
budaya dengan pengaruh india, cina dan arab mendorong bangsa indonesia dikenal luas.
Indonesia sebagai produsen rempah-rempah menjadikan indonesia dilirik bangsa eropa.
Malaka menjadi jembatan dan pintu gerbang masuknya pengaruh eropa ke indonesia.
Malaka sebagai pusat perdagangan internasional kuno pada waktu mampu menjaring
pedagang dari berbagai bangsa untuk berinteraksi seperti bangsa arab, cina, india asia
tenggara dan bangsa eropa pada abad ke-16. Kedatangan bangsa eropa pertama adalah
portugis, dan telah mengetahui bahwa malaka merupakan pelabuan transito bagi komoditas
rempah-rempah. Tahun 1511 malaka dikuasai oleh protugis, sehingga mengancam kekuatan
kerajaan aceh dan sekitarnya.

Keberhasilan portugis dalam perdagangan rempah-rempah di nusantara mendorng


beberapa negara eropa seperti spanyol, inggris dan belanda datang ke indonesia. Kedatangan
bangsa eropa ke indonesia justru mendatangkan beberapa kesengsaraan karena terjadi
eksplorasi dan eksploitasi SDA dan SDMIndonesia.

1. Kolonisasi portugis dan spayol

6
Posisi portugis yang telah mampu menguasai selat malaka tahun 1511 menjadikan
malaka sebagai pintu gerbang rempah-rempah asia. Pentingnya peran rempah-rempah
bagi bangsa eropa mendorong portugis akhirnya melakukan kerjasama dengan beberapa
penguasa lokal indonesi. Tahun 1522jorge d’Albuquerque (gubernur malaka) mengirim
utusan ke jawa untuk mencari hubungan dagang dengan penguasa lokal (raja sunda).
Rajamemberi izin membuat kantor dagang di syahbandar bengar. Kantor dagang portugis
di sunda kelapa memberi peluang untuk menjalin kerjasama dengan penguasa lokal
lainya. Kondisi mendorong bahwa portugis mulai mengembangkan ekspansinya ke
wilayah maluku sebagai pusat perkebunan rempah-rempah terutama lada, pala dan
cengkeh.
Kedatangan spanyol tahun 1521 di maluku menjadi presiden buruk bagi koloni
portugis. Politik monopoli rempah-rempah di maluku tidak dapat dilaksanakan dengan
baik. Spanyol berdagang dengan masyarakat maluku sejak 1521-1534 melalui perjanjian
saragosa akhirnya spayol melanjutkan kolonisasinya ke filipina. Keberhasilan portugis
mengalahkan spanyol tahun 1585 mengakibatkan kebutuhan rempah-rempah di eropa
terganggu dan membawa dampak kepada pedagang-pedagang eropa lainya seperti
belanda.

2. Pemerintahan kolonial hindia belanda


Kedatangan belanda tahun 1596 ke indonesia juga bertujuan hampir sama dengan
portugis. Melalui VOC, kegiatan belanda mulai menerapkan dunia perdagangan
internasional dengan sistem terbuka. Peraturan proses penawaran,penentuan harga
kesemuanya telah mengikuti pola atau system yang telah berlaku. Batavia tahun 1619
dikuasai belanda sebagai pusat perdagangan. Politik devide et impera belanda. Untuk
menyaingi monopoli dagang, maka belanda membentuk VOC tahun 1602 sebagai sebuah
kongsi dagang belanda di indonesiadengan kewenangan penuh untuk memiliki
 Satuan militer
 Mencetak uang sendiri
 Mengadakan perjanjian dengan penguasa lokal
 Monopoli dagang dan
 Mencetak mata uang sendiri. Politik “pelayaran hongi” dan “estirpasi” menjadi
andalan belanda untuk menguasi indonesia.
Kekuasaan belanda di indonesia menjadi semakin kokoh ketika belanda terlibat dalam
perang eropa melawan inggris dan perancis. Ketika VOC mulai kegiatannya di nusantara
dihadapinya suatu dunia perdagangan internasional dengan sistem terbuka. Peraturan jual
beli, proses penawara, penentuan harga kesemuanya telah mengikuti pola atau sistem
yang telah berlaku lama. Perdagangan rempah-rempah menempati kedudukan yang
utama akan tetapi tidak terpisah dari perdagangan beras, sagu, kain, dan komoditi lainya.
Penetrasi VOC dalam jaringan perdagangan di nusantara sudah barang tentu membawa
konflik dengan pusat perdagangan yang memegang peranan penting sebagai entrepot,
emporium atau stasiun-tengah-jalan antara maluku dan malaka. Kekuasaan belanda
setelah pembubaran VOC pada tanggal 31 desember 1799 mendorong belanda
membangun tatanan pemerintahan langsung dengan sistem tanam paksa pada
pertengahan abad XIX untuk meningkatan ekonomi.

7
Perubahan luas terjadi pada masyarakakat di bidang ekonomi, politik, budaya, dan
sosial khususnya pulau jawa dan sumatra. Politik kolonial yang dijalankan oleh belanda
secara jelas menunjukan hubungan dengan perkembangan ekonomi negeri belanda.
Perkembangan perdagangan, perkapalan, perusahaan, perkebunan, dan perlindungan hak
milik lebih banyak di tujukan untuk kepentingan golongan masyarakat eropa sehingga
terjadi kesengsaraan bagi masyarakat pribumi (indonesia)
Pada tahun 1808 mulai berlangsung suatu zaman baru dalam hubungan jawa
eropa. Negeri belanda telah berada di bawah kekuasan perancis sejak tahun 1795.
Sehubungan dengan sentralisasi kekuasaan, Th. S. Raffles menunjuk terutama pada
penyikapanya terhadap .”kesejahteraan penduduk asli” sebagai tanggung jawab
pemerintah, tindakanya membuat sistem landrent sebagai dasar perkembangan
ekonomian uang, desa sebagai adminitrasi penjajahan utama, dan keteguhan hatinya pada
prinsip daendels untuk memperlakukan para pejabat jawa sebagai bagian dari mesin
birokrasi pemerintah.
Tahun 1830 di mulailah masa ppenjajahan yang sebenarnya dalam sejarah jawa.
Untuk pertama kalinya pihak belanda mampu mengeksploitasi dan menguasai seluruh
pulau jawa dengan tidak ada satupun tantagan yang serius terhadap kekuasaan mereka
sampai abad XX. Dominasi politik atas seluruh jawa akhirnya di peroleh. Di jawa tengah
dan di jawa timur keuntungan keuntungan yang di peroleh telah habis di biayai militer
dan adminitrasi.
Selama periode tahun 1900-1925 banyak kemajuan serta perubahan dan
bangunan-bangunan besar dijalankan, kersemuanya merupakan keharusan dalam
kemajuan yang tidak dapat dielekkan. Diantaranya program desintralisasi, perubahan
pemerintah, perbaikan kesehatan raknyat emigrasi perbaikan pertanian dan peternakan,
pembangunan irigasi dann lalu lintas dalam bidang pengajaran terjadi perkembangan
yang pesat khusus untuk alangan saja. Pada akhir abad ke-1 terdapat 721 sekolah rendah
dengan 131.000 orang murid.
Pada tanggal 9 maret 1942. Panglima tentara belanda di hindia belanda letna
jendral ter poorten di dampingi gubernur jendral carda starkenborgh stachouwer
menandatangani penyerahan tidak bersyarat (kapitulasi) di kali jati (subang) kkepada
panglima balatentara jepang ke XVI letna Jendral Hitoshi imamura. Sejak itu dan selama
tiga setengah tahun indonesiaberada di bawah pendudukan tentara jepang (baltentar
nippon). Indonesia di pegang angkatan laut jepang. Jepang segera mengeluarkan
peraturan-peraturan yang merugikan bangsa indonesia. Peraturan itu antara lain 1.
Undang-undang nomor 3 berisi ketentuan yang melarang segalamacam pembicaraan,
pergerakan dan anjuran atau propaganda perihal peraturan dan susunan negara; dan 2.
Undang-undang nomor 4 yang berisi larangan pengibaran sang merah putih dan
menyanyikan lagu indonesia raya.
Keberadaan indonesia yang strategis ternyata membawa dampak negatif pada
perkembangan masyarakatnya sendiri. Hal ini terjadi karena bangsa indonesia mengalami
beberapa kali penjajahan yang menerapkan praktek monopoli, olonialisme dan
imperalisme untuk kepentingan bangsa asing. Bangsa asing yang sempat menguasai
wilayah adminitrasi indonesia adalah belanda, prancis, inggris dan jepang. Kondisi ini
menimbulkan adanya beberapa pergolakan dan pemberontakan yang masih bersifat
kedaerahan di hampir sebagian besar wilayah indonesia.

8
Perlawanan lokal yang terbagi dalam dua pola perlawanan yaitu 1. Masa sebelum abad
XX, dan 2. Masa pergerakan nasional abad XX. Perlawanan lokal ini memberikan ciri
berbeda dalam bentuk perjuanganya. Semangat patrolisme bangsa indonesia dengan
segala rintanganya tidak menyurutkan semangat juang untuk bberdiri sendiri sebagai
suatu bangsa. Patriotisme ini merupakan wujuds rasa cinta tanah air dalam bentuk
kesadaran nasional untuk dapat hidup bersama dilandasi oleh pendirian rohani,
Nilai kejuangan ini menjadi cita-cita perjuangan bangsa indonesia yang sudah
lama mengalami penindasan dan kesengsaraan akibat praktek kolonialisme-imperialisme
bangsa asing

a. Nilai Religi
Keragamaan yang di anut masyarakat indonesia semakkin banyak. Hal ini terjadi
karena adanya pertambahan pengaruh agama baru dari masyarakat eropa yaitu agam
katolik dan agama protesta. Bertambahannya kenyakinan ini tidak membuat
masyarakat indonesia menjadi berubah kenyakinan tetapi mampu mengawinkan
agama baru sesuai dengan nilai budaya.

b. Nilai Kemanusiaan
Penetrasi banngsa eropa dalam jaringan perdagangan indonesia membuka peluang
untuk berinteraksi sosial dengan beraneka ragam suku bangsa. Perbedaan warna kulit
dan budaya setelah kedatanagn bangsa eropa membawa perubahan dalam pola
perjuangan bangsa indonesia untuk melawan penjajahan.

c. Nilai Persatuan
Patriotisme bangsa indonesia mulai teliahat pada bentuk perlawanan lokal di berbagai
wilayah indonesia perjuanan lokal yang masih bersifat kedaerahan ini sudah terjadi
sejak masa kedatangan portugis spayol dan belanda di indonesia.
Perjuangan lokal yang terjadi sebelum abad XX sebagian besar karena campur tangan
pemerintah kolonial dalam struktuk politik,ekonomi yang berakibat pada perubahan
tatanan masyarakat di bidang sosial budaya . perjuangan lokal di antara lain (1).
Pemberontakan masyarakat maluku. (2). Perlawanan tehadap pemerintahan kolonial
belanda di luar jawa seperti peperangan pangeran hassanudin dll. (3). Perlawanan di
pulau jawa seperti perang jawa yang di lakukan oleh Pangeran Diponegoro.

d. Nilai keadilan
Perkembangan yang di dasarkan atas politik kesejahteraan rakyat serta politik asosiasi
menimbulkan golonngan intelektual yang penuh dengan kesadaran akan dirinya serta
keadaan yang serba terbelakang dari masyarakatnya. Timbulah gerakan yang
dilancarkan oleh kaum intelektual itu suatu faktor yang merupakan kekuatan social
baru. Lahirlah pergerakan nasional juga memberi arah kepada politik kolonial terutam
sebagai kekuatan yang sadar akan nilai dan kakuatan sendiri serta mempunyai cita-
cita untuk hidup yang bebas.

E. MASA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA


9
Masa awal tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai pancasila adalah pada sekitar abad
XIX. Diawali dengan kebijakan Politik Etis yang dicetuskan oleh Conrad Theodore van
Deventer dalam sebuah artikel dalam majalah de Gids dengan judul “Een Eereshuld” atau
“Hutang Kehormatan”. Van Deventer menuliskan bahwa cucuran keringat dan airmata
penderitaan rakyat Indonesia telah banyak berjasa dalam membantu pemerintah Kerajaan
Belanda untuk memperbaiki kondisi keuangan negara. Oleh karena itu sudah sepantasnya
budi baik rakyat Indonesia dibayar kembali. Menurutnya utang budi itu harus dibayar dengan
meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui 3 program politik etis (politik balas budi),
yaituirigasi, transmigrasi, dan edukasi.

Program pendidikan menunjukkan perkembangan yang cukup positif bagi rakyat


Indonesia. Van Deventer mencanangkan program ini untuk membuat rakyat Indonesia bebas
dari buta huruf dan kebodohan sehingga nantinya dapat memimpin dan memajukan negaranya
sendiri. Namun dalam perkembangannya program pendidikan itu sendiri kemudian membantu
terbentuknya elite baru di Indonesia berupa kaum terpelajar.

Bentuk penyelenggaraan pendidikan pada masa kolonial terbagi dalam tiga kelompok
yaitu :

1. Pendidikan Kolonial

Lembaga pendidikan diatur dan dijalankan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan
terjadi praktek diskriminasi rasial dan kelas. Bagi anak-anak keturunan eropa dimasukkan
dalam sekolah ELS (Europe Lagere School) sedangkan anak-anak bumiputera mengikuti
sekolah-sekolah yang terbagi menurut kelas-kelas social seperti :

a) Volkschool/Rajatschool
Adalah sekolah yang didirikan untuk anak pribumi golongan bawah (petani, buruh,
tukang,dll). Sekolah ini setingkat SD dan hanya ditempuh dalam kurun waktu 3
tahun dengan bahasa daerah sebagai bahasa pengantarnya. Lalu setelah itu
lulusannya dapat melanjutkan sekolah ke jenjang vervolgschool (SMP).
b) HIS (Hollands Inlandsche School)
Adalah sekolah yang didirikan bagi anak pribumi kalangan menengah (pedagang,
tuan tanah, pegawai colonial,dll). Di sekolah ini pendidikan setingkat SD ditempuh
dalam waktu 6 tahun dengan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya.
Lulusannya dapat melanjutkan ke MULO (SMP).
c) HBS (Hogere Burger School)
Adalah sekolah khusus bagi anak-anak bumi putera kalangan atas (bangsawan).
Sebagai sekolah lanjutan dari HIS. Sekolah ini menggunakan bahasa Belanda sebagai
bahasa pengantar. Selain itu, pemerintah kolonial juga mendirikan sekolah-sekolah
tinggi.

2. Perguruan Kebangsaan

Program pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda


merupakan suatu hal yang cukup menggembirakan bagi berbagai kalangan walaupun
tidak semua golongan dapat menikmatinya. Dalam suasana tersebut , sejumlah pendidik

10
pribumi turut membagi pengetahuan kepada anak-anak dari kalangan tidak mampu.
Intelektual muda ini kemudian mendirikan sejumlah perguruan kebangsaan untuk
membentuk kepribadian dan mental bangsa melalui semangat nasionalisme. Sekolah-
sekolah tersebut tidak mengenal diskriminasi dalam hal derajat, perekonomian, maupun
keturunan. Beberapa sekolah beserta pendirinya adalah sebagai berikut:

a. Perguruan Taman Siswa


Adalah sekolah yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta pada tanggal
3 Juli 1922. Yang memusatkan pendidikan terhadap rasa cinta pada tanah air,
semangat kebangsaan dan sikap anti terhadap penjajahan.
b. Perguruan Kayu Tanam
Adalah sekolah yang didirikan oleh Mohammad Syafei tahun 1926 Sumatera Barat.
Perguruan ini bermaksud mempersiapkan para pemuda untuk menjadi tenaga kerja
yang terampil dan siap pakai dengan pembentukan watak positif untuk kepentingan
bangsa yang mandiri.
c. Perguruan Kesatrian
Adalah perguruan yang didirikan oleh Dr. Danudirjo Setiabudi (Douwes Dekker)
pada tahun 1924. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan harga
diri sebagai manusia yang merdeka bagi anak-anak bumiputera melalui pendidikan.
d. Perguruan Rakyat
Adalah perguruan yang didirikan oleh Mr. Sunario, A.Wilson Mononutu, dan M.H
Thamrin. Perguruan ini berpijak pada dasar kebangsaan Indonesia dan berusaha
melenyapkan pikiran-pikiran kedaerahan yang ada dalam diri pelajar. Tujuannya
adalah agar dalam setiap jiwa para pelajar tertanam bahwa mereka adalah bangsa
Indonesia.

3. Pendidikan Perguruan Islam

Beberapa perguruan Islam yang teah berdiri pada masa itu adalah :

a. Muhammadiyah
Adalah perguruan Islam modern pertama, yang didirikan di Yogyakarta pada 18
November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Tujuannya adalah untum memperluas
pendidikan agama Islam dan memupuk perasaan kebangsaan siswa yang menjadi
landasan perjuangan menegakkan kebenaran melawan penjajahan.
b. Pesantren Persatuan Islam
Adalah pesantren yang didirikan oleh Ahmad Hasan dan Muhammad Natsir di
Bandung pada tahun 1923. Sekolah ini bertujuan untuk mempersiapkan calon-calon
ulama yang tidak kaku dalam menghadapi masyarakat yang tertekan akibat
pemerintah colonial belanda.
c. Nahdlatul Ulama
Sudah berdiri sejak 1899 dalam bentuk pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa
Timur. Sejak tahun 1938, NU mulai memperbanyak sekolah/madrasah dari tingkat
Diniyah (setara SD) hingga Aliyah (setara SMA). Tujuannya adalah untuk
melaksanakan ajaran Al-Qur’an dan Hadits dengan benar sebagai modal perjuangan
rakyat bumiputera.

11

Anda mungkin juga menyukai