Jiunkpe Ns s1 1996 21491041 18229 Asphalt Chapter3
Jiunkpe Ns s1 1996 21491041 18229 Asphalt Chapter3
UI.l UMUM
geotekstil TREVIRA SPUNBOND 011/130 yang terbuat dari suatu bahan lembaran
pengaruh langsung sinar ultra violet dan kimiawi serta tahan sampai temperatur
220°C tanpa terjadi perubahan bentuk. Hal ini diperlukan sesuai dengan kondisi
textile adalah :
merupakan satu-satunya serat yang dapat dibentuk secara kimiawi, mekams, phisik
SPUNDBOND 011/130 termasuk geotekstil yang terbuat dan serat sintesis. Untuk
memenuhi persyaratan pengolahan bahan yang mudah, murah, dan mempunyai sifat-
sifat yang mudah dipakai, maka synthetic fibres yang umum dikembangkan
polypropylene
polyethilene
polyester
nylon
Berikut ini adalah hasil produksi dari synthetic fibres setelah melalui
beberapa proses:
18
• monofilamentfibrcs
• multifilament yarns
• staple fibres.
• staple yarns
GEOTEXTILE
SYNTHETIC NATURAL
Impermeable
b. Berupa geotekstil yang dianyam dan dilekatkan diatas lembaran plastik yang
kedap.
platform yang bcrgerak. Scrat-scrat itu kemudian menjadi pokok untuk beberapa
bentuk pengikat. Hasil dari geotekstil ini umumnya mempunyai sifat isotropic
pada bidangnya. Non woven geotextile dapat dibentuk menurut dua cara yang
• Serabut ( staple )
• Continuous filament
geotekstil diperlukan dua tahap yang berlainan. Pada tahap pertama synthetic
melalui satu tahap saja. Hasil pembuatan ini disebut SPVNBOND atau SPUN
Non woven geotekstil ini dapat dibagi lagi atas empat bagian yang
a. Melt Bounded Non Woven ( Bukan Anyaman yang Diikat Oleh Proses
Pelelehan )
stabil.
b. Needle Punched Non Woven ( Bukan Anyaman yang Diikat oleh Proses
Penjaruman )
diatas lembaran serat, sehingga terjadi belitan-belitan serat. Pada proses ini hanya
kesatuan yang akan menghasilkan ukuran geotekstil yang tepat karena jumlah
bahan perekat yang diberikan tidak dapat dikontroi secara tepat dan keraguan
terhadap durability dari lapisan perekat, maka pemakaian proses ini untuk
geotekstil sudah berkurang. sekarang proses pengikatan dengan perekat ini hanya
dipakai sebagai medium pengikat sekunder untuk needle punched non woven.
21
(I. Kombinasi Non Woven ( Bukan Anyaman yang Diikat Olch Gabungan
proses pengikatan serat non woven diatas (a & b) yang dilaksanakan dengan
proses needle punched non woven dan menghasilkan produksi low weight
kekuatan tinggi pada sebuah lapisan serat yang sudah ada. Proses yang umum
digunakan untuk menjahitkan serat-serat tadi disebut malimo proses. Hasilnya adalah
C. Knitteds ( Perajutan )
Knitted geotextik dapat dibagi lagi atas dua group yang sesuai dengan metode
pembuatannya yaitu :
Prosesnya sama dengan weft knitted, hanya saja dalam proses ini, kekuatan
yang tcrtinggi dijumpai pada arah warp dan hasilnya adalah geotekstil yang
22
unisotropic. Pemakaian geotekstil jenis ini dibatasi hanya untuk reinforcing slopes
Woven geotextile terbuat dari anyaman 2 buah serat yang saling tegak lurus.
Hasil anyaman lersebut menimbulkan si fat mekanis material dalam 2 arah yang
Arah serat warp adalah serat yang dianyam dalam geotekstil pararel dengan arah
Arah serat weft adalah arah serat yang dianyam tegak lurus pada arah
Arah warp umumnya dibuat lebih kuat dari pada arah weft, hal ini
discbabkan pada waktu pembuatan untuk arah scrat warp diperlukan stress yang
lebih besar.
Geotekstil anyaman ini dibagi atas 4 bagian yang sesuai tipe serat yang
digunakan yaitu :
maupun arah weft. Pada potongan melintang dari serat monofilament ini berupa
Geotekstil ini terdiri dari serat-serat multifilament yang disusun dari serat-
serat menerus pada kedua arah yaitu arah warp dan arah weft. Untuk serat
Monofllamonl
COinpr
one
malorla
eroNlamenl
Comp
centra
core and an external sheath
ol a dllloront chemical
Geotekstil ini terbuat dari serat-serat yang berupa benang tipis menerus
pada kedua arah warp dan weft. Lebar dari serat-serat itu umumnya berkisar
(a,b,c) dan pada umumnya mempunyai sifat yang berbeda arah warp dan arah
weft.
E. Kombinasi ( Gabungan )
sering dikombinasikati adalah bentuk geotekstil dari melt bonded non woven dengan
high strength fibres yang dijahitkan dengan fibres needle punched. Hasilnya adalah
geotekstil bukan anyaman yang mempunyai sifat filter yang baik & mempunyai
Secara teoritis fungsi dari geotekstil didalam mekanika tanah adalah untuk
a. Untuk mencegah bercampurnya tanah lunak, saturated & halus dengan bahan-
bahan yang berbutir kasar ( granular material). Pada struktur jalan raya diatas
besar seperti terlihat pada Gambar •/. Dengan memakai geotekstil diantara
lapisan tanah liat dengan bahan besar, maka pengaruh erosi yang merugikan
• Tear Resistance
• Burst Resistance
Bila suatu tanah menerima gaya tekanan air, maka partikel-partikel tanah
yang dipermukaan akan mengalami erosi. Ada beberapa cara air akan mengikis tanah
yaitu :
d) Akibat benturan / tumbukan gaya-gaya tekanan air pada suatu massa tanah
( Wave forces )
Untuk melindungi tanah dan penyebab-penyebab tersebut diatas, maka dapat
digunakan geotekstil sebagai filter dan separation. Pada struktur pelabuhan dimana
struktur harus menahan gaya gaya akibat gelombang seperti yang diperlihatkan pada
(iambar 5.
Membrane acting
as filler layer
Membrane mysi be sno'ig i n o De.i»e*oit
M
OO OO
O o o ~c
tx With membrane I
Small surface area Large stone/clay Large surface area Small
lor moisture loss contact area (or moisture loss stone/clay
contact area
Gambar 6 : Penguunaan geotekstil dengan dan tanpa sebagai rungsi penvanng dan pemisah
27
a) Penulangan dari geotekstil akan tampak jelas bila digunakan sebagai pembatas
mobilisasi strain pada xlruktur-struktuf geoteknik. Dalam hal ini geotekstil akan
berfungsi sebagai tulangan seperti pada struktur beton bertulang. ( Gambar 7a.)
b) Penulangan akan terjadi bila geotekstil digunakan dalam tanah sebagai penerus
atau penyebar beban pada masa tanah yang lebih luas ( Gambar 7b )
Pemakaian prinsip ini untuk pertama kali diuraikan olch Mc. Gown ( 1976 )
Failure
plane
without
reinforce-
ment
_A
7 Relnlorcing
(a)
,/, , strips
or membrane
C£5
Memorano
wrap
00
Beberapa macam geotekstil telah dipakai sebagai drain. Salah satu percobaan
telali dilakukan oleh Bucher, et.al ( 1982 ) yang hasilnya membuktikan bahwa
sebagai drain, maka diharapkan juga berfungsi sebagai (liter dari tanah sebelum air
itu mengalir.
dasar ini karena AASHTO telah dikenal dan diterima secara umum oleh masyarakat
luas terutama di Amerika Serikat, dan juga komponen struktur yang digunakan
dalam perencanaan mudah diperoleh. Jenis material dan keadaan lingkungan harus
untuk tanah dasar ( subgrade ) yang mempunyai CBR antara 1 - 6 dan beban sumbu
tunggal tidak lebih dari 40.000 lbs. Untuk kendaraan dengan beban roda yang lebih
tahun untuk stabilisasi pada sistem deformasi tinggi (high deformation sistim), yaitu
pada jalan-jalan tanpa perkerasan untuk daerah dimana lekukan diijinkan. Dengan
digunakan geotekstil pada bebcrapa sistcm struktur diatas, maka daya dukung
29
subgrade akibat beban roda kendaraan akan meningkat. Hal ini dapat terjadi karena
sifat-sifat dari geotekstil yang berfungsi sebagai lapisan batas dari agregat terhadap
subgrade dapat menyebabkan beban pada bidang yang lebih luas. Dengan demikian
tebal total dan struktur perkerasan jalan dapat berkurang bila dibandingkan dengan
struktur perkerasan jalan yang didesain dengan sistem konvensionil, dan struktur
perkerasan jalan tersebut tetap dapat menerima beban kendaraan yang sama serta
intergritas dari agregat lapis pondasi dan juga meningkatkan umur efektif
perkerasan tersebut.
Akibat tegangan yang terjadi pada geotekstil, maka sifat pemisah geotekstil
terhadap agregat akan melindungi shear strength yang terjadi antar agregat -
sebagai pemisah material lapis pondasi akan meningkat setelah lekukan terjadi pada
( lekukan dalam 1 inch ) untuk menimbulkan tegangan pada geotekstil Tegangan ini
dapat terjadi bila pemasangannya di lapangan rata dan bebas dari lipatan
30
.fungsi modulus geotekstil yang merupakan bilangan dari tegangan pada geotekstil
terhadap regangannya yang terjadi akibat beban yang dikerjakan pada geotekstil.
Pada modulus yang lebih tinggi berarti geotekstil menerima tegangan yang lebih
rendah dari beban yang dikerjakan. Makin tinggi modulusnya makin kecil regangan
yang dibutuhkan untuk menahan tegangan batas yang diberikan pada geotekstil dan
perkerasan jalan. Material lapis pondasi yang ideal adalah agregat bergradasi
menerus dengan partikel halus kadar rendah. Material lapis pondasi yang dibutuhkan
hams terdiri dari batu pecah yang bersih atau kerikil yang dicuci bersih ( < 5 %
melalui ayakan No. 200 ) dan tidak ada material yang bersifat plastis. Umumnya
base course memperoleh kekuatan akibat internal friction yang tidak dipengaruhi
penulangan, maka faktor kekuatan yang cukup serta ikatan yang baik terhadap bahan
disekitarnya adalah sangat penting. Geotekstil yang dipasang pada jalan kerikil
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai penyaring dan penulangan dimana geotekstil
akan mencegah batuan masuk ke tanah dasar dan sekaligus memperkuat perkerasan
tersebut yang pada akhirnya akan mengurangi ketebalan lapisan agregat yang
31
tidak dipasang.
0 Membatasi refleksi
0 Membatasi alur
overlay
pada umumnya didasarkan atas percobaan laboratorium atau hasil-hasil dari program
ketahanan terhadap temperatur yang telah dilaporkan oleh para ahli bahwa geotekstil
yang terbuat dari bahan polythilene kurang tahan terliadap temperatur campuran
beraspal dan lebih cocok fungsinya untuk penulangan pada lapisan tanah, sedangkan
bahan polyprophilene lebih tahan terhadap temperatur yang lebih tinggi dan
campuran beraspal.
Pada pelapisan ulang (overlay) fungsi geotekstil dengan kekuatan yang tidak
terlalu tinggi iaiah sebagai lapis kedap yang mencegah masuknya air pada lapisan
dibawahnya yang mengalami retak dan bila hal ini tidak dilindungi akan
menimbulkan kerusakan baru pada lapisan permukaan. Dalam kasus ini sudah
barang tentu penggunaan lapis pengikat untuk membuat lapis geotekstil menjadi
dengan percobaaan dengan skala penuh di lapangan yang kemudian diobservasi dan
33
dianalisa. Disamping itu juga dilakukan studi literatur untuk mendapatkan masukan
Spunbond 1112. Berikut ini adalah laporan penelitian beserta hasil-hasilnya yang
Guna mendapatkan lokasi yang cocok untuk penelitian dilakukan sigi lokasi
sambungan Sigi pendahuluan ini dilakukan pada ruas jalan Ciamis - Banjar. Dari
hasil sigi pendahuluan ditentukan sepanjang 200 meter untuk selanjutnya dilakukan
viskoelastis, yang kekuatannya sangat dipengaruhi oleh suhu dan lamanya waktu
pembebanan, oleh karena itu untuk memudahkan perhitungan dan analisis pada
b) Pengujian lentur terhadap batang uji yang tanpa dan menggunakan geotekstil
Trevira Spunbond 1112 dengan metode dinamis. Dari pengujian ini diperoleh
hubungan antara beban, regangan dan panjang retak yang timbul dari benda uji.
34
c) Pengujian kedalaman alur lapisan yang tanpa dan dengan geotekstil dengan
menggunakan mesin Whell Tracking. Dari hasil pengujian alur diperoleh nilai
kekuatan struktur jalan baik di pelebaran maupun di jalan lama maka sebelum
a) Adanya perbedaan kualitas antara jalan lama dan pelebaran yang dapat
Untuk dapat memenuhi kriteria tsb maka padajalur jalan lama dilakukan :
berkala dan observasi pertama dilakukan pada umur lebih kurang 1 bulan yang
meliputi :
A. Bahan
Bahan yang digunakan unluk penelitian meliputi bahan untuk perkuatan yaitu
geotekstil Trevira Spunbond 1112 dan bahan campuran beraspal yaitu agregat dan
* ) Sumber Trevira Spunbond Engineering Fabric for Asphalt Pavement System, 1986
** ) Dapat dilihat pada tabel 3
36
label 11
Dengan kadar aspal residu pada aspal emulsi 65 % berat jenis 1.03 diperoleh
jumlah aspal residu yang diserap geotekstil Trevira Spunbond 1112 adalah 1.48
yaitu aspal penetrasi 60/70 dan agregat keduanya diambil dari AMP Angkasa Puri
Tasikmalaya.
B. Campuran
agregat:
Split 36.6%
Screen 24.4 %
Pasir 39 %
A. Karakteristik Marshall
Minimum Maximum
Campuran ( % )
4. Marshall Kuosien KN 2.9 1.8 5
Whell Tracking.
dibuat benda uji dengan campuran yang sama seperti hasil pengujian dengan
perekat ( tack coat ). Jumlah lapis perekat disesuaikan dengan kondisi kondisi
Penentuan jumlah lapis perekat tergantung pada kondisi permukaan jalan lama dan
Dari hasil pengujian dan pengolahan rumus yang ada temyata bahwa nilai
stabilitas dinamis lapisan ATB dengan geotekstil Trevira SB 1112 27 % lebih besar
dibanding lapis ATB tanpa geotekstil Trevira SB 1112 atau geotekstil akan
40
menaikkan nilai stabilitas dinamis lapisan ATB 1,27 kali dari lapisan ATB tanpa
ATB sebesar 80%. Dengan memperhatikan hasil pengujian alat tersebut, lapisan
ATB yang menggunakan geotekstil Trevira SB 1112 cenderung lebih kecil dan tahan
terhadap deformasi akibat beban, bila dibandingkan dengan lapisan ATB tanpa
Sebagai ilustrasi struktur dan prinsip pengujian lentur dapat dilihat pada gambar
Lapisan ATB
• Trevira SB 1112
Plywood -i Karet
lOcrrT"
52.50 cm
Gambar 8 : Posisi penempatan Trevira SB 1112 untuk pengujian lentur
.V 6 54 145 0.51 0 37 0 46
Dari data tabel serta gambar diatas pada pengujian lentur memperlihatkan
1. Dengan jumlah frekwensi beban yang sama retak yang terjadi pada batang uji
lapis ATB yang mengunakan geotekstil Trevira SB 1112 relatif lebih kecil
dasar batang uji pada regangan yang sama. Pada jumlah beban yang sama
ternyata tinggi atau panjang retak maksimum yang terjadi pada lapisan ATB
geotekstil. Makin dekat penempatan pada batang uji, panjang atau tinggi
3. Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa lendutan maksimun yang terjadi
pada lapisan ATB yang diperkuat Trevira SB 1112 lebih kecil 63 % bila
beban yang dapat dipikul batang uji lebih tinggi, sehingga kinerja lapisan
1112. Penggunaan geotekstil pada lapisan ATB ternyata dapat menahan retak
pula.
adalah hasil pengujian lentur dan waktu pembebanan yang telah dilakukan oleh
Dari hasil pengujian lentur yang telah dilakukan dapat kita peroleh modulus
bervaiiasi dan keadaan sampel yang berbeda yaitu dengan menggiinakan Trevira SB
44
sebagai patokan diambil frekwensi 10 hertz atau vvaktu pembebanan 0.016 detik
dengan bidang kontak roda sepanjang 20 cm. Untuk pengujian lentur digunakan
parameter - paremeter ( regangan, panjang retak, lebar retak, dll.) yang diperlukan.
Reflection (racking ).
suhu dll. Jenis perkerasan yang dicoba adalah AC VIII sedangkan pada
karcna ukuran maksimum agregat campuran aspal ini adalah 1/2 inch ( 12.5 mm ).
Hal ini dimaksudkan supaya dalam pembuatan bendauji dengan tinggi 38.1 mm
agregat dapat dipadatkan dengan baik pada cetakan ( mold ) benda uji. Perbedaan
011/130.
adalah terletak pada berat geotekstil tersebut, Trevira Spunbond 1112 mempunyai
berat 120 grarn/m2 sedangkan Trevira SB 011/130 mempunyai berat 130 gram/m .
45
dengan dan tanpa Trevira setelali pengujian, maka diharapkan terjadi pula perbedaan
hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam Bab IV dan Bab V dengan melakukan
pengujian Indirect Tensile Strain serta bantuan program DAMA dari Asphalt
PERKERASAN DI LAPANGAN
III.6.1 Peralatan
permukaan perkerasan lama dari kotoran, air, batu kerikil atau benda-benda tajam
B. Aspal Distributor
C. Alat Penghampar
Alal yang digunakan untuk mengelar Asphalt Paving Fabric yaitu batang
pipa berdiameter 2 inch dengan panjang 4 meter, dipasang dilubang tengah rol
1. Sebelum penyemprotan lapis perekat dimulai, semua kotoran, air, batu kerikil
ataupun benda-benda tajam yang dapat merusak atau merobek Asphalt Paving
Fabric harus disingkirkan terlebih dahulu dengan memakai sikat mekanis atau
2. Pcmbcrsihan harus dilanjutkan atau mclcwati 200 mm dari tcpi bidang yang
akan disemprot
3. Retak-retak yang terjadi ada permukaan perkerasan lama dengan lebar kurang
mantap.
cuaca terang dan harus tidak dilaksanakan pada waktu angin kencang
4 Takaran pemakaian lapis perekat yaitu 1.00 liter per meter persegi untuk
permukaan perkerasan yang tidak berpori ( permukaan licin) dan 1.50 liter per
1. Kondisi Asphalt Paving Fabric sebelum digelar diatas lapis perekat harus
maka Asphalt Paving Fabric haris dipotong, kemudian dilakukan overlap dan
48
diberi perekat lagi dimana pemasangan overlap tersebut harus searah dengan
dengan metode tumpang tindih dimana jarak lumpang tindih tersebut harus
150 mm.
metoda tumpang tindih dimana jarak tumpang tindih tersebut minimal harus
150 mm
3. Sebelum dilakukan penyambungan pada bagian ujung atau sisi Asphalt Paving
Fabric, maka pada ujung atau sisi Asphalt Paving Fabric harus diberi lagi lapis
disesuaikan dengan arah gerak alat finisher ( arah overlap harus sama dengan