1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di Ruang Penyakit Dalam dengan
keluhan sesak. Pasien juga mengeluh batuk dan dahak tidak bisa dikeluarkan, demam hilang timbul dan diare dengan frekuensi 5 kali sehari. Pasien terdiagnosis HIV sejak 2 tahun, TB sejak 6 bulan dan sering lupa minum ARV. Hasil pemeriksaan fisik TTV 110/80 mmHg, nadi: 105x/mnt, RR 30x/mnt, suhu 37,8°C. AGD= Alkalosis resporatorik. Hasil Rontgen thorax Pneumonia. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus diatas? 0/1 a. Kolaborasi pemberian oksigen b. Lakukan cek AGD berkala c. Berikan posisi semifowler d. Lakukan fisioterapi dada e. Ajarkan batuk efektif 2. Pasien perempuan berusia 49 tahun telah dirawat selama 3 hari di rumah sakit. Pasien mengalami penurunan fungsi ginjal dengan estimasi laju ultrafiltasi mencapai 10 ml/menit. Selama satu bulan terakhir pasien mengatakan mengalami mudah lelah, dan kurang energi. Pasien lebih banyak tiduran. Pasien juga mengeluh mengalami penurunan konsentrasi. Apakah tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mengatasi masalah pada kasus tersebut? 0/1 a. Terapi aktivitas b. Edukasi mengenai proses penyakit c. Manajemen energi d. Peningkatan tidur e. Peningkatan dukungan keluarga 3. Seorang perempuan 40 tahun dibawa ke RS oleh keluarganya dengan keluhan BAB 12 kali sejak tadi malam. Hasil pengkajian perawat: Mukosa pasien pucat, ektremitas dingin, dan pasien mengeluh haus, lemas tak bertenaga, mual,serta sakit perut dan mulas. Hasil pengkajian perawat TD=90/70 mmHg, frekwensi nadi=100x/mnt, frekwensi nafas=20x/mnt, T=37,8oC. Apakah outcome keperawatan utama pada kasus diatas? 1/1 a. Status eliminasi b. Status cairan c. Status nutrisi d. Kontrol nyeri e. Konservasi energi 4. Seorang laki-laki 60 tahun dibawa ke RS oleh keluarga karena mengalami kejang. Hasil pengkajian: kejang berlangsung dengan periode 1 menit, klien tidak sadar, kejang di rumah sudah 6 kali setiap 20 menit. Pasien tidak memiliki riwayat stroke. Saat ini pasien dirawat di bangsal saraf dan mendapat terapi diazepam. Apakah tindakan utama perawat untuk kasus tersebut? 1/1 a. Jaga pasien agar tidak jatuh b. Pencegahan dan manajemen kejang c. Jauhkan benda berbahaya dari pasien d. Berikan tong spatel bila pasien kejang e. Berikan oksigen nasal kanul 3 liter/mnt 5. Seorang laki-laki berusia 57 th dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak. Sesak memberat ketika melakukan aktivitas dan berkurang dengan instirahat, tidur dengan 3 bantal, Riwayat nyeri dada 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh cepat lelah. Hasil pemeriksaan fisik TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37°C. Ronkhi (+) bilateral. Edema kedua tungkai. Pemeriksaan penunjang EKG: Left Ventrikel Hyperthropy. Rontgen thorax: kardiomegali (CTR>50%). Apakah diagnosis utama kasus tersebut? 1/1 a. Penurunan curah jantung b. Kelebihan volume cairan c. Intoleransi aktifitas d. Gangguan pola nafas e. Nyeri akut 6. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di unit luka bakar karena mengalami luka bakar akibat tersiram air panas. Hasil pengkajian: terdapat kerusakan pada dermis dan epidermis kulit, vesikel (+), luka merah dan basah, nyeri (+). Berdasarkan hasil pengkajian derajat luka bakar tersebut adalah : 1/1 a. Derajat 1 b. Derajat 2 c. Derajat 3 d. Derajat 4 e. Derajat 5 7. Seorang perempuan berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan pusing dan nyeri kepala skala 3. Hasil pengkajian didapat data riwayat kejang durasi 4 menit dan berulang seminggu yang lalu disertai demam. Pasien juga mengeluh tidak mampu melakukan aktifitas karena mengalami kelumpuhan pada tubuh sisi kiri. TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 98 x/mnt, frekuensi napas 21x/mnt, Suhu 36,3°C, Gambar CT scan menunjukkan massa di serebri lobus parietalis dekstra. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? 1/1 a. Nyeri akut b. Hipertermi c. Risiko cidera d. Intoleransi aktifitas e. Hambatan mobilitas fisik 8. Seorang laki-laki 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena mengalami stroke. Hasil pemeriksaan saraf kranial diremukan bahwa pasien tidak merasakan sensasi rasa manis dan asin. Berdasarkan kasus diatas nervus kranial yang terganggu adalah 0/1 a. N. Abdusen b. N. Facialis c. N. Auditorius d. N. Glosofaringius e. N. Hipoglosus 9. Seorang wanita berusia 20 tahun dirawat di Ruang Penyakit Dalam dengan keluhan nyeri pada perut. Seorang perawat akan melakukan delegatif pemberian obat antibiotik melalui intravena pada infus set dengan threeway yang telah terpasang sejak 2 hari. Prinsip apakah yang harus diperhatikan perawat jika akan melakukan intervensi tersebut? 1/1 a. Memperkenalkan diri b. Mencuci tangan sebelum intervensi c. Memastikan kepatenan jalannya infus d. Melakukan desinfeksi pada tutup port threeway e. Memasukkan obat injeksi dengan perlahan dan melihat respon pasien 10. Seorang wanita berusia 55 th dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis Stroke Iskhemik hari ke 11. Hasil pengkajian kesadaran somnolen, TD 90/60 mmHG, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 38°C, Ronkhi (+) di kedua lapang paru dan terdapat secret di mulut pasien. Pasien terpasang NGT, kateter, , luka decubitus gr II. Apakah diagnosis utama kasus tersebut? ···/1 a. Gangguan perfusi jaringan serebral b. Bersihan jalan nafas tidak efektif c. Kerusakan intergritas jaringan d. Hambatan mobilitas fisik e. Risiko infeksi 11. Seorang wanita berusia 54 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan lemas. Pasien juga mengeluh mual dan tidak nafsu makan. Nyeri pada area benjolan leher skala 5, sulit menelan dan sulit tidur. Pasien telah terdiagnosis KNF stadium IVA sejak 1 tahun yang lalu, Pasien direncanakan akan mendapatkan kemoterapi seri 2. Hasil pemeriksaan fisik TD 90/60 mmHg, nadi 100x/mnt, suhu aksila 37, RR 20x/mnt. Konjungtiva pucat, Hb 6 g/dl, WBC 4000. IMT 13kg/m2. Apakah intervensi keperawatan utama kasus tersebut? 1/1 a. Anjurkan pasien banyak istirahat b. Kolaborasi pemberian tranfusi PRC c. Anjurkan minum susu sebelum tidur d. Lakukan teknik relaksasi nafas dalam e. Kolaborasi pemberian obat antiemetic 12. Seorang laki -laki berusia 52 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa pneumonia. Pasien mengeluh batuk berdahak, sering terbangun karena batuk dan merasa cepat lelah. Hasil pemeriksaan didapatkan data roncki pada area bronkus basalis posterior kanan, dan dilakukan fisioterapi dada. Apakah evaluasi dari keberhasilan tindakan pada kasus diatas? 0/1 a. Pada auskultasi : suara pernapasan menurun b. Hasil rotgen menunjukan paru – paru berkabut c. Pada palpasi: tidak terdapat massa pada daerah dada d. Pada pemeriksaan fisik terdapat peningkatan tanda vital e. Pada inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama 13. Laki-laki berusia 50 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis penurunan sistem imun tubuh. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukosit 4,84 ribu/mm3, neutrofil 49,4%, monosit 10,8%, eosinofil 0,2%, dan pemeriksaan anti-HIV menunjukkan hasil reaktif. Apakah tindakan prioritas perawat pada kasus tersebut? 1/1 a. Memproteksi pasien dari infeksi b. Menyediakan dukungan emosional untuk mengurangi ketakutan c. mendiskusikan dengan pasien mengenai perubahan gaya hidup d. menjelaskan kepada pasien untuk tidak khawatir dengan kondisi diri e. menjelaskan kepada keluarga tentang cara perawatan pasien saat ini 14. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di unit luka bakar RSUP Sanglah. Riwayat penyakit pasien terkena ledakan tabung gas saat sedang memperbaiki mesin air. Berdasarkan hasil pengkajian terdapat luka bakar pada wajah dan kepala, telapak tangan sampai ke siku sebelah kiri dan kanan, paha kanan sampai alat vital pasien. Berdasarkan rumus rule of nine, berapa persenkah luas luka bakar pada pasien tersebut? 0/1 a. 28% b. 19% c. 37% d. 36% e. 27% 15. Laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis diabetes melitus. Pasien direncanakan untuk amputasi kaki kiri. Ketika dikaji oleh perawat, pasien tampak tidak terima dengan kondisinya dan mengatakan bahwa semua hal yang terjadi pada dirinya adalah kesalahan dokter. Pasien mengatakan “saya tidak ada melakukan apapun, ini adalah kesalahan dokter yang menyuruh saya melakukan macam-macam hal”. Apakah interpretasi perawat yang tepat terkait dengan pernyataan pasien tersebut? 1/1 a. Mencerminkan keputusasaan pasien b. Menunjukkan kebutuhan pasien akan pengacara di rumah sakit c. Mengekspresikan keraguan pasien akan kondisinya d. Menunjukkan mekanisme koping yang tidak efektif e. Menunjukkan ketakutan pasien 16. Seseorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di ruang paru dengan diagnosis TB Paru. Hasil pemeriksaan menunjukkan TD 110/70 mmHg, frekuensi nafas 26 x/menit, frekuensi nadi 100 x/menit, ada retraksi dada dan suara napas ronkhi. Saat ini pasien telah mendapatkan terapi oksgen 3 lpm dan obat anti TB. Pasien mengeluh lemas dan sesak sehingga toileting di atas tempat tidur dibantu oleh keluarga. Keluarga pasien melapor kepada perawat bahwa urine pasien berwarna kemerahan. Apakah Tindakan yang tepat sesuai kondisi di atas? 0/1 a. Mengkaji intake cairan pasien b. Kolaborasi pemeriksaan urinalisis c. Kaji kemungkinan syok perdarahan d. Melaporkan kasus tersebut ke dokter e. Menjelaskan bahwa itu efek samping obat 17. Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat di RS dengan cidera kepala. Pasien telah menjalani trepanasi 5 hari sebelumnya. Hasil pengkajian didapatkan TD 50/70 mmHg, frekuensi nadi 120x/menit, mukosa bibir kering, dan CRT< 3 detik. Seorang perawat didelegasikan untuk melakukan resusitasi cairan. Perawat telah memasang tourniket dan membersihkan area pembuluh darah dengan kapas alcohol. Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat tersebut? 1/1 a. Mengatur tetesan infus b. Meminta pasien mengepalkan tangan c. Menusukkan jarum infus dengan sudut 20-30 derajat d. Mengalirkan cairan infus ke pembuluh darah e. Memasang plester di sekitar tempat pemasangan infus 18. Seorang perempuan berusia 60 tahun dirawat di ruang paru selama 2 hari dengan keluhan lemas dan sesak disertai batuk berdahak. Hasil pengkajian menunjukkan TD 120/80mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 27x/menit dangkal, retraksi dada (+) suara nafas wheezing. Perawat melaksanakan tugas delegative pemberian nebulisasi. Saat ini perawat telah menggunakan sarung tangan dan memasukkan obat ke dalam nebulizer chamber. Apakah langkah yang dilakukan selanjutnya? 1/1 a. Menyalakan mesin nebulizer b. Membantu pasien untuk berkumur c. Menganjurkan pasien untuk relaks d. Menganjurkan pasien untuk menghirup uap e. Menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam 19. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di Ruang Penyakit Dalam dengan keluhan sesak. Pasien juga mengeluh batuk dan dahak tidak bisa dikeluarkan, demam hilang timbul dan diare dengan frekuensi 5 kali sehari. Pasien terdiagnosis HIV sejak 2 tahun, TB sejak 6 bulan dan sering lupa minum ARV. Hasil pemeriksaan fisik TTV 110/80 mmHg, nadi: 105x/mnt, RR 30x/mnt, suhu 37,8°C. AGD= Alkalosis resporatorik. Hasil Rontgen thorax Pneumonia. Apakah diagnosa keperawatan utama pada pasien tersebut? 1/1 a. Ketidakefektifan menajemen kesehatan b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas c. Risiko kekurangan volume cairan d. Kerusakan pertukaran gas e. Hipertermi 20. Seorang perempuan berusia 23 tahun dirawat di ruang bedah Orthopedic dengan keluhan patah tulangnya tidak sembuh-sembuh. Hasil pengkajian pasien mengalami patah tulang tertutup pada daerah lengan kiri sejak 4 bulan yang lalu dan berobat kedukun tulang tetapi tidak kunjung sembuh dan lama-kelamaan ototnya mengalami pengecilan, saat dikaji kekuatan otot pasien: ekstremitas atas kiri tidak bisa melawan gaya gravitasi, hanya bisa menggerakkan tangan dibawah. berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut? 1/1 a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 21. Seseorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poli paru diantar keluarganya dengan keluhan sesak dan batuk berdahak dari 2 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan TD 110/70 mmHg, frekuensi nafas 25x/menit, frekuensi nadi 100 x/menit dan suara napas ronkhi. Pasien direncanakan untuk melakukan pemeriksaan sputum BTA SPS. Pasien telah berkumur di kamar mandi. Perawat telah memakai masker dan menyiapkan pot dahak. Apakah langkah yang dilakukan selanjutnya sesuai dengan kondisi di atas? 1/1 a. Lakukan fisioterapi dada b. Mengajarkan batuk efektif c. Kolaborasi pemberian ekspektoran d. Menganjurkan pasien minum air hangat e. Mengatur posisi pasien duduk tegak 22. Seorang wanita berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan lemah pada tubuh bagian kanan. Pasien juga mengalami gangguan menelan sehingga dokter memutuskan untuk dilakukan pemasangan NGT. Apakah hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan intervensi tersebut? 0/1 a. Atur panjang tube yang akan dimasukkan b. Atur posisi pasien semi fowler 30-45° c. Fiksasi NGT menggunakan plester d. Beri jelly pada tube e. Periksa letak tube 23. Seorang laki-laki berusia 42 tahun datang ke RS dengan keluhan jantung berdebar-debar, tremor, cepat lelah, peningkatan rasa lapar tetapi berat badan turun. Hasil pengkajian didapatkan kulit pasien berkeringat, mata tampak menonjol, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit, suhu 36.8C. Manifestasi klinis pada pasien tersebut disebabkan karena … 1/1 a. Proses peradangan b. Gangguan fungsi jantung c. Peningkatan kadar gula darah d. Peningkatan laju metabolisme e. Peningkatan kecemasan pasien 24. Seorang wanita berusia 63 tahun sudah dirawat di RS dengan diagnosis DMT 2. Hasil pengkajian didapatkan keadaan umum pasien lemah dan cepat mengantuk. Pemeriksaan kadar glukosa harian pasien fluktuatif dan saat ini sedang dilakukan koreksi insulin Novorapid core dose kelipatan 5. BB = 50 kg, TB = 155 cm, Nadi = 90 x/menit, suhu = 37,2 o C, R= 20x/menit, TD = 130/80 mmHg. Apakah evaluasi tindakan keperawatan pada kasus diatas ? 1/1 a. Monitor kesadaran pasien b. Monitor kadar glukosa darah harian c. Monitor tanda-tanda vital pasien d. Monitor kemampuan pasien menggunakan insulin e. Monitor balance cairan 25. Seorang laki-laki dirawat diruang bedah dengan post op TURP hari ke-3 mengeluh nyeri pada luka operasi. Hasil pengkajian : terpasang kateter dan irigasi, warna urine merah. Tanda-tanda vital : tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nafas 28x/menit, frekuensi nadi 90 x/menit, suhu 36,5 0 C. Apakah tindakan perawat selanjutnya : 1/1 a. Menganjurkan pasien untuk banyak minum b. Kolaborasi dalam pemberian analgetik c. Mengajarkan relaksasi nafas dalam d. Mengganti balutan luka operasi e. Memantau haluaran irigasi 26. Seorang perempuan berusia 70 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas dan batuk berdahak. Nafsu makan menurun sejak 2 bulan lalu. Pasien diiagnosa Kanker paru stadium IV. Suami pasien perokok berat dan sudah meninggal juga karena kanker paru. Berdasarkan instruksi dokter pasien mendapatkan obat kemoterapi Perawat menyampaikan rencana pengobatan sesuai instruksi dokter tetapi keluarga menolak dengan alasan pasien sudah lanjut usia dan takut gagal. Prinsip etik manakah dari kasus diatas yang dialami oleh perawat? 1/1 a. Fidelity b. Veracity c. Autonomy d. Beneficience e. Confidentiality 27. Seorang laki-laki usia 28 tahun dirawat di RS dengan cidera kepala sedang. Pasien mengeluh nyeri kepala semakin memberat ketika digerakkan, skala nyeri 8, pasien tampak gelisah, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 22x/menit, GCS: 11, pasien melaporkan mual dan muntah 1 kali dan penglihatannya terasa kabur. Apakah prioritas rencana keperawatan pada kasus tersebut? 1/1 a. Berikan oksigen b. Atur posisi kepala lebih tinggi 15-30 c. Berikan teknik relaksasi napas dalam d. Kolaborasi dalam pemberian analgetik e. Kolaborasi dalam pemberian antiemetic 28. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan Diagnosa Efusi Pleura Kanan. Pasien terpasang WSD sistem 2 botol. Setelah kembali keruangan dari kamar tindakan pasien mengeluh sesak bertambah. Frekwensi nafas dari 24x/menit menjadi 28x/menit. Selang tampak masih terpasang. Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat selanjutnya?1/1 a. Lakukan klem pada selang b. Observasi adanya undulasi c. Berikan pasien oksigen 3 lpm d. Observasi karakteristik cairan yang keluar e. Latih pasien melakukan nafas dalam dan batuk efektif 29. Seorang perempuan 25 tahun dibawa ke RS oleh keluaga dengan keluhan lemas, mual, muntah. Hasil pengkajian: mukosa pucat, konjungtiva anemis, Hb 5.8 gr/dl, WBC= 32.000, PLT=60. TD 90/70 mmHg, Frekwensi nafas 24x/mnt, frekwensi nadi 90x/mnt. Pasien didiagnosis Acute Mieloblastic Leukimia. Pasien direncanakan kemoterapi setelah perbaikan keadaan umum. Pasien merasa takut dan gelisah dengan prosedur kemoterapi dan efek sampingnya. Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut? 1/1 a. Konseling terkait dengan kemoterapi dan efek sampingnya b. Teknik relaksasi progresif c. Teknik mendengar aktif d. Distraksi dengan mengajak ngobrol e. Pendidikan kesehatan: proses penyakit 30. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poli THT dengan keluhan nyeri berdenyut pada telinga selama 2 hari. Pasien mendapat obat tetes telinga. Perawat akan mensimulasikan kepada pasien dan keluarga cara pemberian obat tetes pada telinga. Perawat telah menyiapkan alat dan menggunakan sarung tangan. Apakah tindakan yang dilakukan selanjutnya pada pasien tersebut? 0/1 a. Menekan tragus b. Meneteskan obat c. Memiringkan pasien d. Membersihkan telinga luar e. Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya