Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“TUGAS DAN FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH”


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PROFESI KEPENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:
Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D
Amberansyah, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelas: 4A PGSD
Kelompok 5
Anggota Kelompok:
Rahmawati 1910125120016
Nadya Febrina 1910125320071
Ayu Novika Sari 1910125220071
Yuliani Syafitri 1910125320061
Chabelita Puspita Sari 1910125120001
Abdul Halim 1910125210067
Misdayanti 1910125220051

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “TUGAS DAN FUNGSI

ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH” ini dengan baik.

Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Drs.

Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D dan Bapak Amberansyah, S.Pd., M.Pd selaku

dosen pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan yang sudah memberikan

materi ini untuk dipelajari.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami menyadari

sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun

tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami menerima segala saran

dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

terhadap pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

Aamiin.

Banjarmasin, 12 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Administrasi Pendidikan.............................................................3

B. Karakteristik Administrasi Pendidikan.........................................................6

C. Tugas Administrasi Pendidikan di Sekolah..................................................7

D. Fungsi Administrasi Pendidikan di Sekolah.................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................20

A. Kesimpulan.................................................................................................20

B. Saran...........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masih banyak di antara masyarakat umum beranggapan bahwa pendidikan

bisa berjalan dengan sendirinya. Padahal jika dilihat dalam kenyataannya

pendidikan tidak bisa berjalan dengan sendirinya tanpa adanya organisasi yang

mengaturnya.

Kita ketahui terlebih dahulu administrasi dalam pendidikan merupakan

usaha menciptakan kerja sama antara guru dan karyawan untuk mengefektifkan

proses belajar mengajar di suatu sekolah. Administrasi tidak hanya tentang

keuangan saja namun juga berkenaan dengan keterampilan dalam hal pembukuan.

Administrasi pendidikan memiliki tujuan yaitu untuk mencapai apa yang menjadi

tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa sebenarnya administrasi

sangat dibutuhkan demi keberlangsungan proses belajar mengajar dalam dunia

pendidikan. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari peran orang-orang yang

menguasai bidang administrasi pendidikan. Tanpa adanya administrasi pendidikan

proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik dan dapat membuat pihak

sekolah kesulitan. Oleh karena itu, diperlukan adanya administrasi pendidikan

yang berfungsi mengatur jalannya proses pendidikan. Dimana, fungsi administrasi

pendidikan adalah sebagai pengatur dari jalannya suatu sistem pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian administrasi pendidikan?

1
2. Bagaimana karakteristik administrasi pendidikan?

3. Apa saja tugas administrasi pendidikan di sekolah?

4. Apa saja fungsi administrasi pendidikan di sekolah?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian administrasi pendidikan?

2. Mengetahui karakteristik administrasi pendidikan?

3. Mengetahui tugas administrasi pendidikan di sekolah?

4. Mengetahui fungsi administrasi pendidikan di sekolah?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan

Administrasi dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan

yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan, kegiatan

menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan

laporan. Administrasi pendidikan dalam pengertian secara luas adalah segenap

proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual

maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.

Jadi, dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang

terlibat dalam proses pencapaian tujuan pendidikan diintegrasikan, diorganisasi

dan dikoordinasi secara efektif, semua materi yang diperlukan dan yang telah ada

dimanfaatkan secara efisien.

Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata "administrasi"

dan"pendidikan". Kata administrasi menurut William Moris yang penulis kutib

dari buku administrasi pendidikan karangan H. Asnawir berasal dari bahasalatin

yang terdiri dari "ad" dan "ministrare", kata "ad" artinya sama dengan kata “to”

dalam bahasa Inggris yang berarti ke atau kepada, sedangkan kata "ministrare"

yang dalam bahasa Inggris adalah "serve" yang berarti melayani, membantu atau

mengarahkan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa administrasi pendidikan

adalah kegiatan yang memberikan pelayanan, bantuan, dan pengarahan kepada

sesuatu untuk mencapai suatu tujuan.

Administrasi pendidikan seringkali disalah-artikan sebagai semata-mata

ketatausahaan pendidikan. Mendefinisikan administrasi pendidikan tidak begitu

3
mudah, karena menyangkut pengertian yang luas. Administrasi Pendidikan segala

usaha bersama untuk mendaya gunakan sumber-sumber (personil maupun materil)

secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan. Dengan

demikian manajemen pendidikan dalam konteks kelembagaan pendidikan

mempunyai cakupan yang luas, di samping itu bidang-bidang yang harus

ditanganinya juga cukup banyak dan kompleks dari mulai sumber daya fisik,

keuangan, dan manusia yang terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah.

Untuk memahami pengertian administrasi pendidikan secara lengkap,

berikut ini adalah pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian administrasi

pendidikan.

1. Hadri Nawawi (1989): administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan

atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk

mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang

diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga

pendidikan formal.

2. Engkoswara: administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan

sumber daya yaitu manusia, kurikulum, atau sumber belajar dan fasilitas untuk

mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik

bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan pendidikan yang

disepakati.

3. Robert E. Wilson (1966): administrasi pendidikan adalah koordinasi kekuatan

penting untuk pengajaran yang lebih baik bagi seluruh anak-anak di dalam

organisasi sekolah untuk mencapai tujuan dan menjamin pencapaian tujuan.

4
Di dalam Encyclopedia of Education Research dikatakan bahwa

administrasi pendidikan adalah proses pengintegrasian kegiatan-kegiatan personil

dan pendayagunaan sumber-sumber material yang sesuai sedemikian rupa guna

meningkatkan secara efektif perkembangan kualitas manusia. Knezevich

merumuskan administrasi sekolah sebagai proses yang berkenaan dengan upaya

menciptakan, membina, merangsang dan memadukan segala energi yang terlibat

di dalam lembaga pendidikan ke arah perwujudan tujuan-tujuan yang ditentukan

sebelumnya.

Pengertian administrasi pendidikan telah banyak diberikan oleh para pakar

pendidikan, namun pada tanggal 16 dan 17 Februari 1979 para pakar Administrasi

Pendidikan Indonesia telah menyelenggarakan Diskusi Administrasi Pendidikan

yang pertama di Yogyakarta, yang merumuskan bahwa administrasi pendidikan

adalah semua usaha untuk mendayagunakan secara tepat-guna dan berhasil-guna

sumber-sumber material dan personal yang tersedia untuk mencapai tujuan

pendidikan. Karena pada hakikatnya tujuan pendidikan itu dicapai melalui proses

belajar mengajar, maka administrasi pendidikan merupakan seluruh proses

kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan

bersungguh-sungguh disertai pembinaan secara kontinu untk mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan

segala sumber material dan non material secara efektif dan efisien dalam proses

belajar mengajar khususnya, dan dalam proses pendidikan pada umumnya.

5
B. Karakteristik Administrasi Pendidikan

Sampai sejauh ini, belumnya banyak uraian mendalam tentang bagaimana

administrasi pendidikan, masyarakat hanya berpikiran bahwa administrasi

pendidikan berupa seputar kegiatan tata usaha sekolah saja. Khususnya dalam

dunia pendidikan di Indonesia, administrasi pendidikan boleh dikatakan baru yang

dikenalkan pada beberapa IKIP sejak tahun 1960-an. Oleh karena itu, tidak

mengherankan banyak pendidik yang masih belum paham betapa pentingnya

administrasi pendidikan dalam pengembangan pendidikan. Karakteristik

administrasi pendidikan yang perlu pendidik ketahui sebagai berikut.

1. Administrasi pendidikan meliputi semua kegiatan yang berkenaan dengan

tujuan memperbaiki proses pendidikan.

2. Administrasi pendidikan merupakan usaha kolektif dan kerjasama sekelompok

orang di dalam lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan-ketentuan dan

batasan-batasan kemampuan tertentu.

3. Administrasi pendidikan merupakan proses kemanusiaan yang bertujuan agar

terpenuhi keinginan dan kebutuhan manusia dalam rangka memperbaiki

kehidupan manusia melalui perubahan manusia yang bersangkutan.

4. Administrasi pendidikan adalah proses sosial dengan arti kata bahwa

administrasi pendidikan tersebut harus memberikan manfaat bagi masyarakat.

5. Admnistrasi pendidikan adalah proses pendidikan yang berusaha untuk

mengembangkan pekerja-pekerja dan orang-orang yang berkaitan dengan

organisasi.

6. Administrasi pendidikan juga merupakan usaha-usaha yang teratur, dan usaha-

usaha yang tepat dalam melaksanakan koordinasi pada suatu organisasi.

6
7. Administrasi pendidikan merupakan kerja kepemimpinan yang bijaksana, dan

dapat menciptakan iklim yang kondusif, meliputi material, psikologis,

spiritual dan sosial.

8. Administrasi pendidikan adalah proses pendidikan yang bertujuan atau jalan

untuk mencapai tujuan.

Dari karakteristik administrasi pendidikan seperti yang diatas uraikan, dapat

disimpulkan bahwa administrasi pendidikan berperan penting dalam serangkaian

proses yang dilaksanakan sejumlah orang dengan kerjasama dalam lembaga

pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan bersama secara efektif dan efisien.

C. Tugas Administrasi Pendidikan di Sekolah

Tugas administrasi pendidikan yaitu:

1. Membuat kerangka program kerja tata usaha sekolah

2. Mengelola data keuangan sekolah

3. Mengurus administrasi ketenagakerjaan dan juga siswa

4. Menyusun data administrasi perlengkapan sekolah

5. Menyusun sekaligus menyajikan data statistic sekolah

6. Mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K

7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala

8. Menyusun pengurus tata usaha secara berkala

9. Mengelola buku induk pegawai dan siswa

10. Melaksanakan hubungan masyarakat

11. Menyusun RAKS bersama dengan kepala sekolah

12. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan kepala sekolah

7
13. Mengawasi penyusunan laporan periodik dari masing-masing divisi/bagian

Sedangkan menurut Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas)

mengemukakan enam bidang tugas administrasi pendidikan. Keenam bidang

tugas dimaksud sebagai berikut :

1. Bidang akademik, mencakup kegiatan:

a. Menyusun program tahunan dan semester,

b. Mengatur jadwal pelajaran,

c. Mengatur pelaksanaan model satuan pembelajaran,

d. Menentukan norma kenaikan kelas,

e. Menentukan norma penilaian,

f. Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar,

g. Meningkatkan perbaikan mengajar,

h. Mengatur kegiatan kelas apabila guru tidak hadir, dan

i. Mengatur disiplin dan tata tertib kelas.

2. Bidang kesiswaan, mencakup kegiatan:

a. Mengatur pelaksanaan penerimaan siswa baru berdasarkan peraturan

penerimaan siswa baru,

b. Mengelola layanan bimbingan dan konseling,

c. Menyatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa, dan

d. Mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler.

3. Bidang personalia, mencakup kegiatan:

a. Mengatur pembagian tugas guru,

b. Mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru,

c. Mengatur program kesejahteraan guru,

8
d. Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran guru, dan

e. Mencatat masalah dan keluhan-keluhan guru.

4. Bidang keuangan, mencakup kegiatan:

a. Menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah,

b. Mencari sumber dana untuk kegiatan sekolah,

c. Mengalokasikan dan untuk kegiatan sekolah, dan

d. Mempertanggungjawabkan keuangan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

5. Bidang sarana dan prasarana, mencakup kegiatan:

a. Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru,

b. Layanan perpustakaan dan laboratorium,

c. Penggunaan alat peraga,

d. Kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah,

e. Keindahan dan kebersihan kelas, dan

f. Peerbaikan kelengkapan kelas.

6. Bidang hubungan masyarakat, mencakup kegiatan:

a. Kerjasama sekolah dengan orangtua siswa,

b. Kerjasama sekolah dengan komite sekolah,

c. Kerjasama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait, dan

d. Kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar.

D. Fungsi Administrasi Pendidikan di Sekolah

Secara umum dan banyak dikemukakan oleh beberapa ahli bahwa

administrasi pendidikan memiliki ruang lingkup yang luas. Tetapi sebelum

9
membahas ruang lingkup tersebut terlebih dahulu akan diuraikan tinjauan

administrasi sebagai proses kegiatan, yang di dalamnya menerapkan fungsi-

fungsi manajemen (ada ahli yang menyebutkan dengan fungsi organik).

Sedangkan John Stephen Knezevich menyebutnya dengan istilah administrasi

pendidikan dilihat sebagai proses manajemen.

Tugas pengelolaan (khususnya dalam dunia perusahaan) sering berada

pada manajer. Meskipun demikian sering pula tugas pengelolaan itu dilakukan

sendiri oleh pimpinan tertinggi. Sebagai manajer ia perlu menggunakan fungsi-

fungsi manajemen dalam pelaksanaan tugasnya. Ada berbagai macam fungsi

manajemen yang dikemukakan oleh para ahli, menurut cara pandang dan latar

belakang filosofis mereka masing-masing.

a. Fayol : Planning, organizing, commanding, coordinating and controlling.

b. GulHck : Planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting

and budgetting

c. Newman : Planning, organizing, assembling resource, directing and

controlling.

d. Sears : Planning, organizing, allocating, coordinating and evaluating.

e. Assa : Planning, allocating, stimulating, coordinating, and evaluating.

f. Gregg : Decision making, planning, organizing, communication,

influencing, coordinating and evaluating.

g. Campbell : Decision making, programming, coordinating, and appraising.

1. Planning (Perencanaan)

10
Perencanaan adalah proses pemikiran tentang bagaimana kegiatan

yang akan dilakukan dimasa yang akan datang dengan sebaik-baiknya

sehingga tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Ini

berarti dalam perencanaan adalah persiapan menyusun suatu keputusan,

berupa langkah- langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu

pekerjaan yang terarah kepada pencapaian tujuan tertentu.

Perencanaan merupakan suatu keharusan yang mutlak dipersiapkan

terlebih dahulu sebelum orang melaksanakan kegiatan. Apabila pekerjaan

tersebut sudah merupakan pekerjaan yang besar dan kompleks, perencanaan

yang matang mutlak diperlukan.

a. Apa yang harus dikerjakan (What), hal ini berarti mencakup penentuan

tujuan kegiatan yang ingin dicapai serta jenis kegiatan yang akan

dilakukan. Memikirkan tentang apa yang akan dilakukan harus diingat dan

diperhatikan adalah apa yang menjadi visi dan misi organisasi atau kalau

organisasi sekolah maka visi dan misi sekolah harus menjadi dasar untuk

menentukan apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

b. Mengapa hal tersebut dikerjakan (Why). Hal ini berarti menyangkut

rasional suatu kegiatan dilakukan, atau dengan kata lain latar belakang dan

alasan suatu kegiatan perlu dilakukan. Dalam membuat kegiatan di

sekolah, maka latar belakang ini perlu disusun alasan rasional (akademik),

landasan empirik dan landasan yuridis sehingga kegiatan tersebut perlu

dilakukan yang dituangkan dalam perencanaan.

c. Siapa yang mengerjakan (Who). Ini berarti menyangkut personel yang

akan melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan. Untuk itu pilihan

11
penempatan seseorang sesuai dengan keahlian dan kemauan merupakan

pertimbangan yang harus diperhatikan. Sudah bukan lagi zamannya pada

saat sekarang menentukan siapa yang akan melakukan kegiatan didasarkan

pada suka dan tidak suka (like and dislike). Jadi dalam menentukan siapa

yang akan mengerjakan harus didasarkan pada kriteria yang jelas dan

tegas.

d. Di mana kegiatan akan dilaksanakan (Where). Ini berarti menyangkut

tempat pelaksanaan kegiatan. Tidak semua tempat cocok untuk semua

kegiatan. Setiap kegiatan memiliki karakteristik tersendiri, oleh sebab itu,

dalam menentukan tempat kegiatan harus mempertimbangkan kesesuaian

karakteristik kegiatan dengan tempat kegiatan yang akan digunakan.

Ketidaksesuaian karakteristik tempat dengan karakteristik kegiatan akan

menentukan keberhasilan kegiatan mencapai tujuan yang diinginkan.

e. Kapan kegiatan tersebut akan dilakukan dan kapan akan berakhir (When).

Ini berarti menyangkut waktu pelaksanaan, periodisasi tahapan kegiatan

yang akan dilaksanakan. Untuk itu maka penyusunan jadwal kegiatan

secara rinci dengan mempertimbangkan berbagai aspek perlu diperhatikan.

f. Bagaimana kegiatan tersebut akan dikerjakan (How). Ini berarti

menyangkut tata kerja, metode dan prosedur atau mekanisme kerja perlu

diatur secara matang agar kegiatan dapat mencapai tujuan yang

diinginkan. Bagian ini menjadi sangat penting karena berkaitan dengan

strategi implementasi.

12
Perencanaan dapat berfungsi sebagai pengarah semua kegiatan yang

dilakukan dalam pencapaian tujuan. Bagaimana perencanaan yang baik, di

samping harus mempertimbangkan beberapa karakteristik sebagai berikut:

a. Tujuan, harus jelas dalam arti tidak menimbulkan makna gAnda bagi para

pelaksana pekerjaan, serta tujuan tersebut mudah diukur.

b. Perencanaan sederhana dan fleksibel, sederhana dalam arti tidak muluk-

muluk dan bombastis, tetapi kemungkinan pencapaian tujuan lebih besar

sesuai dengan kondisi dan potensi organisasi yang bersangkutan.

c. Tersedianya sumber daya, dalam arti tersedia sumber daya yang memadai

baik dilihat dan segi kuantitas (jumlah pelaksana) maupun dilihat dari segi

kualitas tenaga yang tersedia. Semakin lengkap tenaga yang tersedia dan

berkualitas tinggi, maka semakin besar kemungkinan pencapaian tujuan

sesuai dengan yang direncanakan dapat berhasil secara optimal.

d. Segala kendala sudah diperhitungkan secara matang, dalam arti apa

hambatan yang akan mungkin muncul pada saat pelaksanaan pekerjaan

sudah diperhitungkan secara matang dan diantisipasi kemungkinan

mengatasinya.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian diartikan sebagai pengaturan penyelesaian kegiatan

berdasarkan aturan yang berlaku. Pengorganisasian dapat diartikan sebagai

kegiatan menyusun struktur dan membentuk hubungan-hubungan agar

diperoleh kesesuaian dalam usaha mencapai tujuan bersama. Dengan

demikian pengorganisasian ini diwujudkan dengan menetapkan bidang-bidang

atau fungsi-fungsi yang termasuk ruang lingkup kegiatan yang akan

13
dilaksanakan oleh sekelompok orang, kegiatan ini sekaligus merupakan

pembagian kerja beserta deskripsi kerjanya, juga dilengkapi dengan

mekanisme kerja dalam bentuk struktur organisasi.

Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen, harus disusun

secara pasti oleh manajer pendidikan, sehingga dalam praktik kegiatannya

dapat diperoleh/ditemukan keteraturan dalam pelaksanaan tugas berdasarkan

tanggung jawab setiap personel. Agar pengorganisasian ini jelas maka, harus

dibuat skema/bagan struktur organisasi, baik skema jabatan (memuat jabatan-

jabatan dalam organisasi), skema nama (memuat nama-nama pejabatnya),

skema tugas (memuat tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pejabat maupun

skema foto yang memuat foto pejabat. Di samping itu dapat pula skema atau

struktur tersebut gabungan dan bermacam-macam bentuk skema.

3. Directing (Pengarahan)

Pengarahan dapat diartikan sebagai proses kegiatan memberi petunjuk

secara operasional kepada semua anggota staf yang berhubungan dengan

tujuan yang akan dicapai, tugas dan tanggung jawab masing-masing, waktu

yang tersedia untuk melakukan kegiatan (target waktu) serta memberikan

gambaran umum tentang pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan.

Pengarahan dapat pula diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara,

menjaga dan memajukan organisasi melalui setiap personel, baik secara

struktural maupun fungsional agar setiap kegiatannya tidak terlepas dari usaha

pencapaian tujuan. Kegiatan nyata dalam rangka pemeliharaan tersebut

diwujudkan oleh pimpinan dengan melakukan berbagai hal sebagai berikut:

a. Memberi dan menjelaskan perintah.

14
b. Memberi petunjuk melaksanakan suatu kegiatan.

c. Memberi kesempatan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan berbagai tugas yang

dipercayakan organisasi kepada personel yang bersangkutan.

d. Memberi kesempatan ikut serta menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk

memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan kreativitas masing-

masing.

e. Memberikan koreksi agar setiap personel memahami serta mampu

melaksanakan tugas sehari-hari secara efektif dan efisien.

4. Coordinating (Pengoordinasian)

Pengoordinasian dapat diartikan sebagai kegiatan membawa orang-

orang, mempersatukan sumbangan masing-masing orang atau unit,

mempersatukan metode, bahan dan sumber lain ke arah hubungan kerja yang

harmonis, saling melengkapi dan saling menunjang sehingga semua pekerjaan

yang sedang dilakukan semua terarah kepada pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan secara efektif dan efisien.

Pengoordinasian sebagai fungsi manajemen memegang peranan

penting dan merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan oleh seorang manajer.

Koordinasi yang sistematik akan menjamin terhindarnya saling tumpang

tindih atau konflik antar berbagai kegiatan. Kegiatan ini memegang peranan

yang sangat besar lebih-lebih pada organisasi yang unit kerjanya besar.

Koordinasi pada dasarnya merupakan upaya untuk menyatukan,

menyamakan persepsi dan tindakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi

15
sehingga semua kegiatan organisasi yang berbeda dalam unit, staf dan jenis

kegiatan dapat mengarah pada satu tujuan yang sama yaitu tujuan organisasi.

5. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan berarti kegiatan memonitor, mengobservasi dan melihat

untuk membandingkan apakah kegiatan yang sedang dilakukan sesuai dengan

apa yang seharusnya dilakukan. Dengan arti lain pengawasan juga berarti

mengukur tingkat efektivitas kerja personel dan tingkat efisiensi penggunaan

metode dan alat dalam usaha mencapai tujuan.

Mengukur efektivitas berarti menilai apakah kegiatan yang dilakukan

telah menghasilkan sesuatu seperti apa yang telah direncanakan, paling tidak

kegiatan yang sedang berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam

perencanaan. Sedangkan mengamati efisiensi berarti menilai kegiatan yang

dilakukan apakah metode yang dilakukan merupakan cara yang paling tepat

dan terbaik untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan tingkat

kerugian yang paling kecil.

Dengan kegiatan pengawasan maka akan dapat diketahui sampai

sejauhmana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, juga dapat diketahui

hambatan-hambatan, masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan

tugas. Dengan demikian dapat dilakukan tindakan perbaikan dan

penyempurnaannya.

Pengawasan dan evaluasi ini adalah bahwa pengawasan dan evaluasi

tidak boleh dipergunakan sebagai alat untuk memberikan hukuman yang tidak

wajar dengan maksud menjatuhkan atau merugikan personel yang tidak

disenangi secara pribadi (hindarkan perasaan like and dislike atau anak emas

16
dalam organisasi). Oleh sebab itu, pengawasan dan evaluasi harus objektif

(menilai apa adanya tanpa pandang bulu), komprehensif (memberikan

penilaian kepada seluruh aspek, bukan hanya pada aspek tertentu saja) dan

kontinuitas dalam pelaksanaannya.

6. Communicating (Pengomunikasian)

Komunikasi sering diartikan sebagai proses penyempurnaan informasi,

ide, gagasan, pendapat dan saran-saran bahkan kritik secara timbal balik

dalam rangka melancarkan proses kerja sama untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan.

Komunikasi sebagai salah satu fungsi manajemen mutlak dilakukan

oleh seorang manajer (dalam pendidikan berarti kepala sekolah, di dalam

kelas berarti guru) dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan. Dalam

setiap organisasi (termasuk organisasi pendidikan di sekolah) komunikasi juga

berarti untuk menyampaikan informasi, perintah memengaruhi, membujuk

atau persuasi serta mengadakan integrasi (Koontz, 1981), bahkan Kallaus dan

Kelling (1987) menambahkan fungsi komunikasi juga berarti untuk

mengevaluasi dan memenuhi kebutuhan kemanusiaan dan budaya. Karena

menurut Kallaus dkk komunikasi merupakan kebutuhan dasar (basic needs)

manusia dalam kodratnya sebagai makhluk sosial.

Ditinjau dan segi teori kebutuhan, maka Adler & Rodman, (1982)

menyatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu kebutuhan hidup yaitu

kebutuhan fisik berupa kerja sama, sehingga manusia tidak akan menjadi

manusiawi tanpa berkomunikasi dengan manusia lainnya. Hal ini menuntut

kemampuan berkomunikasi. Tanpa kemampuan komunikasi ini dalam rangka

17
bertukar pesan secara efektif manusia mungkin tidak bakal bertahan sebagai

spesies demikian ungkapan Maslow dan Schultz.

Siagian (1983) menyatakan ada empat alasan utama mengapa

komunikasi harus dilakukan yaitu:

a. adanya kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian

b. memperoleh informasi

c. menggunakan keyakinan tentang jalan yang ditempuh organisasi

d. menggunaan wewenang fungsional.

Agar komunikasi dapat berjaan lancar, perlu diperhatikan beberapa hal

yaitu:

a. Clearity (kejelasan), yaitu informasi yang akan disampaikan harus jelas

dan tidak menimbulkan tafsiran yang salah dari penerima (artinya bahasa

yang digunakan harus sesuai dengan tingkat pemahaman orang-orang yang

diajak berkomunikasi).

b. Consistency (kesesuaian), yaitu informasi yang disampaikan jangan

sampai bertentangan antara yang satu dengan yang lain/bagian sehingga

dapat menimbulkan kebingungan.

c. Adequacy (kecukupan), yaitu informasi yang disampaikan cukup memadai

dalam arti tidak terlalu berlebihan (overload), tetapi informasi tersebut

harus lengkap.

d. Timelesness (tepat waktu), yaitu informasi harus up to date dan

disampaikan pada saat yang tepat.

e. Distribution (penyebaran), yaitu informasi yang disebarkan harus

mencapai orang yang menjadi sasaran informasi.

18
f. Uniformity (keseragaman), yaitu informasi yang bersifat umum harus

disampaikan dalam bentuk yang sama atau seragam.

g. Interet atau acceptance (menarik), yaitu informasi dan cara

menyampaikannya harus menarik bagi penerimanya.

Komunikasi sangat besar pengaruhnya bagi keberhasilan organisasi

(sekolah) dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, komunikasi yang

efektif harus terus-menerus dikembangkan dan diwujudkan dengan

tercapainya tujuan bersama yang sudah dirumuskan sebelumnya.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang

direncanakan dan dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan bersungguh-

sungguh disertai pembinaan secara kontinu untk mencapai tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala sumber

material dan non material secara efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar

khususnya, dan dalam proses pendidikan pada umumnya.

Sampai sejauh ini, belumnya banyak uraian mendalam tentang bagaimana

administrasi pendidikan, masyarakat hanya berpikiran bahwa administrasi

pendidikan berupa seputar kegiatan tata usaha sekolah saja. Sebenarnya

administrasi pendidikan berperan penting dalam serangkaian proses yang

dilaksanakan sejumlah orang dengan kerjasama dalam lembaga pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan bersama secara efektif dan efisien.

Tugas administrasi diantaranya yaitu planning (perencanaan), organizing

(Pengorganisasian), directing (pengarahan), Coordinating (Pengoordinasian),

controlling (pengawasan), dan Communicating (Pengomunikasian).

B. Saran

Kegiatan di sekolah sudah semestinya ditunjang oleh pelayanan

administrasi sekolah yang teratur dan teroganisir dengan baik guna menunjang

penyelenggaraan proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan mutu

pendidikan pula. Apabila suatu sekolah tidak menjalankan administrasi

20
pendidikan maka sekolah tersebut tidak akan berhasil dalam melaksanakan

kegitan belajar mengajar. Selain kepala sekolah yang harus bertindak tegas dalam

penerapan administrasi, peran staf dan guru-guru pengajar pun dituntut

profesional dalam pelaksanaan administrasi pendidikan di sekolah yang

bersangkutan guna tercapainya tujuan pendidikan.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Dan kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, dengan kerendahan

hati kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

21
DAFTAR PUSTAKA

Suriansyah, A., Ahmad, A., & Sulistiyana. (2015). Profesi Kependidikan

"Perspektif Guru Profesional". Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Anwar, M. I. (2003). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Mamoah, S. (2016). Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktik.

Yogyakarta: Deepublish.

Marmoah, S. (2018). Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek.

Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Nufififi (2012) Profesi Kependidikan “Keprofesian Bidang Keadministrasian

Pendidikan”

https://profesikependidikan.wordpress.com/category/administrasi-

pendidikan/ Diakses pada 14 Maret 2021 pukul 20.30 WITA

Qurtubi, A. (2019). Administrasi Pendidikan. Surabaya: CV Jakad Media

Publishing.

Suryana, E. (2015). Administrasi Pendidikan dalam Pembelajaran. Yogyakarta:

Deepublish.

22

Anda mungkin juga menyukai