Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MASSAGE OLAHRAGA

Kelas PJKR 7-B

Disusun Oleh:

Lalu Muzayyin Ashiqin


Npm. 170104061

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2020
DAFTAR ISI

Daftar Isi……….………………………………………………………........................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah ……………………………....……………….…………...………
1.2         Rumusan Masalah…………………………...…………….…………..………............……
1.3         Tujuan Permasalahan……………………...……………..…………...………..……………

BAB II PEMBAHASAN
2.1         Sejarah Massage di Dunia dan di Indonesia…………………..…………………………....

2.2         Pengertian, Tujuan dan Pengaruh Massage…………………..………………………….....

2.3         Penggunaan Massage dalam Olahraga…………………..…………………………....…

2.4         Manfaat dan Tujuan Massage…………………..…………………………....…….............

BAB III PENUTUP


3.1         Kesimpulan……………….…………….………………………….....……........…………
3.2         Saran-Saran……………….…………...……....……………………...…………………

DAFTAR PUSTAKA…………………...........................……………………...……….............
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang massage telah menjadi bagian yang penting dalam pembinaan
olahragawan, terutama dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya mempercepat
pemulihan, mencegah dan merawat cidera serta menambah kamampuan motorik yang semuanya
itu sekarang menjadi perhatian ilmu massage. Selain itu, massage mulai merambah ke dalam
dunia bisnis, dimana banyak salon, panti pijat yang memberikan layanan massage. Dari contoh
tersebut, membuktikan bahwa massage sangat penting untuk dipelajari karena fungsinya yang
sangat penting dalam pemulihan kondisi tubuh.

Massage adalah suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap
anggota tubuh yang lunak. Massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorbsi,
sekresi, mempelancar distribusi energi dan nutrisi kedalam jaringan, serta  dapat memperbaiki
tonus otot dan fungsi syaraf. Massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat
besar manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh kepada keadaan pulih. Massage
membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal,
kaku, nyeri ataupun perasaan lemas.

1.2         Rumusan  Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1)             Bagaimanakah sejarah massage dan penyebarannya di dunia ini?

2)             Apakah yang dimaksud dengan massage?

3)             Bagaimanakah peran penggunaan massage dalam olahraga?

4)             Apakah manfaat dan tujuan massage?

1.3         Tujuan Permasalahan

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai
berikut:

1)             Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Massage Olahraga.

2)             Sebagai salah satu bentuk pengetahuan tentang Massage Olahraga.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Sejarah Massage di Dunia dan di Indonesia

Sejak ribuan tahun sebelum masehi, massage telah dikenal oleh manusia. Massage
diprediksi berasal dari kebiasaan manusia yang suka mengelus-elus, menggosok-gosok atau
mengurut-urut bagian tubuh yang sakit atau kurang enak. Dengan cara tersebut, ternyata rasa
sakit atau tidak enak itu berkurang atau hilang sama sekali. Dari pengalaman inilah lahir cara
penyembuhan yang dinamakan massage dan telah terdapat di berbagai belahan dunia, seperti:

1)             Bangsa India Kuno yang telah mengenal massage dengan hygiene seperti mandi, menggosok
badan dan senam. Hal ini terdapat dalam kitab suci veda.

2)             Tiongkok telah mengenal massage dalam kitab Kong Fu (2700 SM) terdapat tulisan yang
berhubungan dengan massage dan senam penyembuhan. Pada saat itu telah dikenal pemijatan
(petrissage) dan gossokkan (frictions).

3)             Bangsa Mesir dan Persia kuno telah mengenal massage dan senam dengan bukti peninggalan
pada benda-benda relief, tetapi peninggalan dalam bentuk tulisan tidak ditemukan.

4)             Bangsa Yunani Kuno telah mengenal massage dan senam penyembuhan. Massage  yang mereka
lakukan pada umum nya berhubungan dengan mandi yang mereka anggap mempunyai unsur-
unsur penyembuhan.

          Pada permulaan tahun 1975, massage dikembangkan lagi oleh seorang ahli bedah bangsa
prancis yaitu Ambroise paree, tetapi belum menggunakan dasar ilmiah. Pada abad ke 17, seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan Anatomi dan Pisiologi, massage telah mempunyai dasar
ilmiahnya.

          Pada permulaan abad ke 19 banyak dokter Prancis diantaranya Laisne, Se’e , Estradore,
Delpech, Gerrard dan Heidelbrand berusah mengembangkan massage. Oleh karena itu, banyak
kata-kata bahasa Prancis yang digunakan dalam istilah-istilah massage.

Sedangkan sejarah massage di indonesia yaitu ketika sebelum perang dunia ke II sudah ada
orang indonesia yang belajar massage dari orang belanda. Terutama dari serdadu belanda bagian
kesehatan. Pada jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggara Asian Games yang banyak
membutuhkan tenaga ahli Massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage di Surakarta,
Bandung, dan Semarang.

2.2         Pengertian, Tujuan dan Pengaruh Massage


1)             Pengertian Massage

Massage adalah suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap
anggota tubuh yang lunak. Gerakan tangan dalam massage disebut manipulasi atau pegangan
massage. Manipulasi-manipulasi tadi dapat berupa  Urutan pijatan, dan lain-lain yang dipilih dan
disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip Fisiologi dan Anatomi, serta disesuaikan
dengan kondisi jaringan.

2)             Tujuan Massage

Pada dasarnya, massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorbsi


(penyerapan), sekresi (pengeluaran), serta mempelancar distribusi energi dan nutrisi kedalam
jaringan. Selain itu massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf.

3)             Pengaruh Massage

Setiap manipulasi atau pegangan massage mempunyai pengaruh tertentu terhadap jaringan
tubuh. Selain itu tekanannya, arah gerakan, jumlah ulangan dan iramanya turut menentukan
pengaruh tersebut. Keberhasilan massage juga ditentukan oleh kecakapan pengalaman masseur
sendiri.

Efek massage terhadap jaringan bersifat mekanis, reflektoris dan khemis.

a)             Efek Mekanis

Dengan teknik menekan dan mendorong secara bergantian menyebabkan terjadinya


pengosongan dan pengisian pembuluh vena dan limpa, sehingga membantu memperlancar
sirkulasi, membantu sekresi dan pemberian nutrisi ke dalam jaringan.

b)             Efek Reflektoris

Massage menimbulkan pacuan terhadap syaraf peredaran darah yang menimbulkan proses
vasso konstrisi yang diikuti dengan vasso dilatasi lokal sehingga memperlancar peredaran darah.
Selain itu syaraf motorik yang terangsang meningkatkan tonus otot.

c)             Efek Khemis

Massage menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis histamin yang memberi efek dilatasi
terhadap pembuluh darah kapiler.

Disamping ketiga efek itu tadi secara psikilogis massage memberikan perasaan nyaman
dan segar serta percaya diri.

A)           Pengaruh massage terhadap peredaran darah dan limpa


            Manipulasi yang dikerjakan dari bagian-bagian tubuh menuju ke jantung (sentripetal)
secara mekanis mendorong aliran darah pada pembunuh vena menuju ke jantung. Aliran darah
yang lebih lancar dalam vena akan membantu kelancaran aliran darah pada arteri dan kapiler.
Dengan demikian massage membantu proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa metabolisme
dari dalam jaringan serta memperlancar distribusi nutrisi. Massage memperlancar mengalirnya
cairan limpa dari pembuluh-pembuluh kecil kepada pembuluh yang lebih besar melalui kelenjar-
kelenjar limpa menuju ke ductus thoracicus dan masuk ke dalam peredaran. Keadaan ini
membantu penyerapan, terutama terhadap jaringan yang mengalami peradangan atau
pembengkakan.

B)           Pengaruh massage terhadap kulit

Massage dapat melonggarkan dan menghilangkan penebalan-penebalan kecil yang terjadi


pada jaringan-jaringan di bawah kulit sehingga dengan demikian memperbaiki penyerapan
peredaran darah dan limpa menjadi lancar sehingga kondisi kulit menjadi lebih baik, karena
pengeluaran peluh menjadi lebih lancar. Massage menyebabkan kulit menjadi halus dan elastis
serta bersih karena sel-sel sebelah luar  yang sudah aus mengelupas.

C)           Pengaruh massage terhadap jaringan otot

Massage mempercepat pengosongan dan pengisian cairan sehingga memperlancar sirkulasi


dan pembebasan sisa-sisa pembakaran, memperlacar penyajian nutrisi sehingga mempercepat
proses pemulihan. Terhadap otot yang mengalami cidera massage menbantu penyebaran
traumatik-effusion dan suplai darah terhadap jaringan. Massage dapat menghilangkan atau
mencegah terjadinya perlekatan dan scar tissue akibat adanya cairan yang disebut traumatic
exudate yang dapt menyebabkan melekatnya serabut otot satu sama lain dan menimbulkan
penebalan (thickening). Perlekatan yang menjadi penebalan ini bila telah berlangsung lama sukar
dihilangkan, kecuali dengan operasi.

D)           Pengaruh massage terhadap pekerjaan syaraf

Umumnya massage memberikan rangsangan terhadap syaraf sensibel dan motorik


sehingga menimbulkan reflek. Massage juga bersifat menggiatkan bila diberikan dengan cepat
dalam waktu yang singkat. Massage dengan kecepatan sedang dengan tekanan sedang denagan
waktu agak lama dapat menghilangkan atau mengurangi rasa sakit. Massage yang lembut
memberi pengaruh menenangkan. Disamping itu massage dapat memelihara kondisi syaraf.

2.3    Penggunaan Massage dalam Olahraga

Massage dewasa ini telah merupakan bagian yang penting dalam pembinaan olahragawan,
terutama dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya mempercepat pemulihan,
mencegah dan merawat cidera serta menambah kamampuan motorik yang semuanya itu
sekarang menjadi perhatian ilmu massage. Di dalam pembinaan olahragawan massage
dipergunakan dalam masa latihan, sebelum pertandingan atau latihan berat, pada masa
pertandingan dan setelah pertandingan.

1)             Massage pada masa latihan

Dalam masa latihan massage perlu diberikan, berhubung dengan meningkatnya kebutuhan
penyesuaian organ-organ tubuhterhadap kerja. Dalam kegiatan latihan yang intensif sangat
diperlukan kerja sama antara fungsi-fungsi pokok organisme seperti sirkulasi, respirasi dan
distribusi energi kedalam jaringan dalam irama dan debit ynag meningkat dan dalam waktu yang
lama. Gerkurangnya kerjasamaberakibat menurunya kemampuan, berkurangnya tenaga dan
datangnya kelelahan. Ini terjadi pada permulaan masa latihan dimana fungsi-fungsi tadi dirsakan
sangat lambat dan cepat menurun. Massage berguna dalam menbantu meningkatkan fungsi-
fungsi pokok organisme serta pada akhir laihan membantu mempercepat dam menyempurnakan
pemilihan.

Dalam masa latihan, massage digunakan terhadap bagian badan atau anggota yang
dipandang perlu sehingga sifatnya itu lokal. Dalam hal demikian ada baiknya bila olahragawan 
sendiri mampu melakukanya sendiri dengan auto massage. Bila dilakukan juga massage general
maka waktunya tidak boleh terlalu dekat dengan acara latihan berikutnya, mengingat massage
juga mempunyani efek melemaskan, sehingga dapat mengurangi kemampuan. Perlu tidaknya
seseorang dimassage harus bergantung kepada petunjuk pelatih atau dokter. Massage general
dapat segera dilakukan setelah selesai latihan atau sete;ah diberikan cukup istirahat bila diketahui
bahwa pasien sangat lelah. Manipulasi yang digunakan perasaan dengan tekanan agak dalam
tetapi halus seperti effleurage rolling, petrissage dan frictions ditambah vibrasi dan shaking.
Setelah massage general perlu diberikan istirahat seperlunya. Massage general dapat berlangsung
satu jam. Oleh karena itu seorang masseur mungkin hanya mampu melakukanya terhadap dua
orang berturut-turut. Massage lokal biasanya berlangsung sekitar 10 sampai 15 menit.

2)             Massage sebelum pertandingan

Pertandingan adalah serangkaian kegiatan yang umumnya menuntut pengerahan


kemampuan yang maksimum, baik secara fisik maupun mental. Kesukaran sering timbul
terutama pada awal kegiatan disebabkan kurangnya persiapan fisik sebelum kegaitan dimulai.
Oleh karen  itu perlu direncanakan secara cermat kegiatan awal yang biasa di sebut pemanasan
(warm up). Pengguaan massgae dalam rangka warming up tidak dapat sama sekali menggantikan
senam dan bentuk lainnay, melainkan sebagai pelengkap terutama dimana waktu sangat pendek
sadangkan yang dimassage biasanya lokal saja. Tujuan massage dimasa ini ialah stimulasi
(merangsang), terutama merangsang kerja motorik, mempertinggi fungsi persendian,
memperlancar sirkulasi dan merangsang energi. Kepada olahragawan yang gugup, massage
dapat menenangkanya. Massage yang dipilih dalam massage iniialah yang merangsang, hidup
dan agak kuat tetapi dalam waktu singkat, seperti : effleurage, petrissage, frictions, dan
tapotement. Massage ini dianjurkan dilakukan dekat dengan kegiatan pertandingan, karena efek
massage akan menurun setelah beberapa menit.oleh karena itu massage ini dapat dilakukan
diatas pakainan olahraga. Jika auto massage dapat dilakukan dengan baik maka iti dianjurkan.

3)             Massage dalam pertandingan

Sewaktu olahragawan beristirahat setengah pertandingan atau masih menghadapi


pertandingan pada jam yang sama atau keadaan dimana olahrgawan masih harus bertanding lagi
atau dalam pertandinagan berhenti dam membutuhkan pertolongan segera, maka massage
diberikan dengan tujuan secara langsung mendukung fungsi organisme, mengembalikan fungsi
organisme, regenerisasi kekuatan, melawan kelelahan, menyembuhkan cedera-cedera kecil baik
fungsional maupu trauma seperti pegal, kaku, linu dan nyeri disebabkan benturan. Tarikan atau
terputar. Keadaan demikian seringkali perlu ditolong di tempat atau di pinggir lapangan. Dengan
massage diusahakan dalam waktu singkat menyembuhkan gangguan fungsional tanpa harus
menghentikan olahragawan dari pertandinagan serta mencegah menurunya prestasi. Tetapi cidera
yang dianggap gawat tentu todak termasuk ke dalam keadaan yang dimaksud. Dalam hanl ini
perlu melibatkan seorang dokter.

Massage dalam keadaan demikian betul-betul menuntut keahlian masseur karena


diperlukan teknik dan prosedur yang lebih tepat. Menipulasi yang digunakan pada umumya
adalah manipulasi yang berat seperti effleurage dan compression, namun dikerjakan secara
lambat dan hati-hati, terutama untuk memperbaiki sirkulasi dan pergantian dalam jaringan.
Biasanya diakhiri dengan vibrasion untuk menurunkan tegangan. 

4)             Massage setelah pertandingan

Aktifitas olahraga yang sangat intensif yang berlangsung dalamwaktu yang cukup lama
mungurus segala kemampuan akan menimbulkan fenomena kelelahan yang panjang dan kelainan
fungsional lainnya. Massage setelah pertandingan berusaha membantu proses pemulihan yang
lebih cepat dan sempurna dan menghilangkan bermacam gejala yang biasa menyertai kelelahan
seperti peresaan lesu, pegal, linu, nyeri, dll. Massage sebaiknya diberikan segera setelah
berkurangnya kerja organisme yang ditandai dengan kembalinya denyut nadi ke keadaan normal.
Tetapi dalam hal kelelahan yang berlebihan atau kepayahan maka massage ditangguhkan sampai
menurunnya kelelahan akut dalam waktu yang cukup lama. Massage diberikan terutama terhadap
otot-otot besar. Perlu diberikan dengan tekanan dalam, hati-hati, tenang dan halus. Dengan
massage ini sekresi dan sirkulasi dikembalikan ke kedaaan normal dan otot-otot yang tegang
dikendurkan. Vibrasi dan shaking diberikan untuk mengembalikan fungsi syaraf dan
memperbaiki tonus otot.

2.4         Manfaat dan Tujuan Massage

Dalam kegiatan olahraga sering terjadi kelainan atau cedera baik yang barat dengan banyak
kerusakan jaringan maupun yang ringan dengan sedikit kerusakan jaringan seperti teregangnya
tendon, memar sedikit baik pada otot maupun sekitar sendi atau dislokasi ringan yang mudah
dikembalikan. Tujuan perawatan dengan massage ialah:

a)             Mengurangi bengkakan atau pendarahan pada sendi.

b)             Membuat istirahat sendi.

c)             Mampercepat penyerapan.

d)            Mencegah timbulnya jaringan pivrose yang berlabihan.

e)             Mengembalikan fungsi sendi, dll.

Cedera yang berat selalu disertai oleh robeknya jaringan, ligament dan pembuluh darah,
rusaknya urat syaraf dan mungkin juga tulang patah.

Perubahan fungsi garak mungkin terjadi pincang dan lain-lain yang disebabkan oleh over
stretching otot, tendon maupun ligament. Atau karena berubahnya latak sendi seperti pada
dislokasi. Beberapa trauma yang sering tarjadi dalam olahraga ialah:

1)             Kejang otot.

Kejang otot dapat timbul karena:

a)             Otot kurang telatih.

b)             Kurang pemanasan, artinya kurang sempurna untuk melakukan kerja berat.

c)             Terlalu payah karena kegiatan yang panjang.

d)            Keasaan jiwa, misalnya karena baru pertama kali bertanding.

Sesungguhnya kejang otot tidak merupakan kelainan yang berat, seyogyanya olahragawan
dan pelatih sudah harus paham cara pertolongannya. Berdasarkan pengalaman dengan
manipulasi yang berat tetapi halus kekejangan dapat disembuhkan, misalnya dengan effleurage,
petrissage, rolling yang kemudian diakhiri dengan vibrasi dan shaking untuk menenangkan. Bila
kekejangan terjadi akibat kepayahan, berikan manipulasi yang halus dan hati-hati. Yang penting
ialah otot yang berkontraksi itu parlu diulur dahalu perlahan-lahan dengan jalan tarikan.
Mengenai kekejangan yang disebabkan oleh pengaruh pusat ada dua pendapat. Ada yang
berpendapat bahwa massage jangan diberikan, teteapi ada juga yang berpendapat boleh diberikan
karena akan mengurangi keadaan itu.

2)             Contussion / distorsion.

Kontussi atau memar adalah trauma dengan sedikit kerusakan jaringan, biasanya diikuti
dengan bengkakan. Dalam keadaan ringan massage dapat setelah satu sampai dua hari. Cedera
demikian umumnya terjadi pada persendian.

Massage pada keadaan ini:

a)             Diberikan sekitar persendian dengan frictions, rolling, petrissage.

b)             Diberikan pada bagian proksimal dari persendian dengan effleurage, frictions, petrissage.

c)             Diberikan sekeliling persendian dengan frictions dan stroking yang halus untuk mengurangu
rasa sakit.

d)            Deberikan pada bagian distal dengan effleurage yang halus.

Pada kejadian yang lebih parah sering diikuti dengan pendarahan dan sobekan kapsula
sendi. Jika demikian masage harus ditangguhkan sementara, tetapi jangan terlalu lama untuk
menghindarkan pembekuan darah yang dapat menjadi perlekatan atau penumbuhan diantara otot
dan jaringan. Jika keadaan ini sidah sembuh, masssage diberikan untuk mempebaiki sirkulasi.

3)             Luxasio / dislocation.

Keseleo sehingga letak atau posisis tulang berubah, dalam hal ini perlu dilakukan reposisi.
Luksasi ini biasanya diikuti sobeknya kapsula sendi. Massage diberikan setelah perawatan taga
atau empat hari untuk membantu penyerapan. Massage pasa bagian otot dapat mempengaruhi
tegangan pada kapsula sendi sehingga resesi cairan intra articular dapat diperbanyak. Luksasi
pada articulatio cubiti, musculus brachialis internus perlu dimassage. Luksasi yang agak parah
dapat disembuhkan dalam dua sampai empat minggu. Walaupun demikian biasanya masih
terdapat keluhan.

4)             Fraktura.

Terhadap patah tulang ini mssage diberikan sesudah sembuh, yaitu meneruskan pekerjaan
dokter. Massage perlu diberikan untuk memperbaiki sirkulasi, menghilangakn lengketan kulit
dan menyembuhkan otot yang atrophi (kaku). Manipulasi yang dipergunakan ialah : effleurage,
petrissage, rolling dan frictions pada persendian. Di ssamping itu kita laksanakan pula latihan
persendian (joint movement exercises prosedure).
BAB III

PENUTUP

3.1         Kesimpulan

Sejak ribuan tahun sebelum masehi, massage telah dikenal oleh manusia. Massage
diprediksi berasal dari kebiasaan manusia yang suka mengelus-elus, menggosok-gosok atau
mengurut-urut bagian tubuh yang sakit atau kurang enak. Dengan cara tersebut, ternyata rasa
sakit atau tidak enak itu berkurang atau hilang sama sekali. Dari pengalaman inilah lahir cara
penyembuhan yang dinamakan massage. Massage adalah suatu penyembuhan yang
menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage umumnya
dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat besar manfaatnya dalam membantu
mengembalikan tubuh kepada keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan
dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri ataupun perasaan
lemas. Teknik massage Manipulasi massage, Pelaksanaan massage, Posisi pasien, dan
Penggunaan alat-alat massage.

Massage telah merupakan bagian yang penting dalam pembinaan olahragawan, terutama
dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya mempercepat pemulihan, mencegah
dan merawat cidera serta menambah kamampuan motorik yang semuanya itu sekarang menjadi
perhatian ilmu massage. Dalam olahraga sering terjadi kelainan atau cedera baik yang barat
dengan banyak kerusakan jaringan maupun yang ringan dengan sedikit kerusakan jaringan
seperti teregangnya tendon, memar sedikit baik pada otot maupun sekitar sendi atau dislokasi
ringan yang mudah dikembalikan.

3.2         Saran-saran

Massage merupakan suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap anggota tubuh yang lunak. Anggota tubuh yang lunak sebaiknya diolesi dengan baby oil
atau hand body sebelum dilakukannya massage, agar kulit terasa licin dan mudah untuk di
manipulasi pada massage.
DAFTAR PUSTAKA

Ningrum, Destina. Perbandingan Metode Hydrotherapy Massage dan Massage Manual Terhadap


Pemulihan Kelelahan Pasca Olahraga Anaerobic Lactacid. Diss. Universitas Pendidikan Indonesia, 2012.

Janah, Nurul, et al. Pengaruh Massage Dan Contrasbath Terhadap Pemulihan Kelelahan Pada Anak
Setelah Olahraga. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Purnomo, Ardhi Mardiyanto Indra. "Manfaat Swedish Massage Untuk Pemulihan Kelelahan Pada
Atlet." Efektor 3.1 (2016).

Darni, Darni, and Wilda Welis. "Peningkatan Keterampilan Masase Cedera Olahraga Guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Kecamatan Padang Utara." JURNAL STAMINA 1.1 (2018): 415-
424.

Sugiyanto, Sugiyanto, and Santun Sihombing. "Efektifitas Terapi Massage Terhadap Cedera Olahraga
Nyeri Tumit Dan Nyeri Otot Tibialis Pada Atlet Futsal SMPN 18 Kota Bengkulu." SPORT GYMNASTICS:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani 1.2 (2020): 10-15.

Anda mungkin juga menyukai